BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada 1968, George Best, European Footballer of the Year termuda dan pemenang the European Cup bersama Manchester United pada tahun yang sama, memperoleh 150 pound Inggris per minggu atau sekitar 293 dolar AS. Pada yang sama, George Best dianggap sebagai bintang dan orang yang berpenghasilan baik jika dibandingkan dengan pemain – pemain sepak bola profesonal profes onal sesamanya. Kini, pemain bola rata – rata rata di Liga Premier Inggris memperoleh pendapatan jauh lebih banyak daripada yang diperoleh George Best pada 1968. Ryan Giggs, yang sekarang ini merupakan pemain yang paling lama bermain di Manchester United dan yang juga memenangkan the European Cup bersama MU pada 1999, memperoleh pendapatan sebesar 75.000 pound (US$38.462) pada 2004 atau 131 kali lebih banyak dari yang diperoleh George Best pada 1968. Pada awalnya, fakta ini mungkin membuat kita berfikir bahwa sepak bola telah menjadi semakin menguntungkan selama empat decade terakhir. Namun, sebagaimana yang diketahui oleh semua orang, harga – harga harga barang dan jasa juga telah naik selama ini. Pada 1968, harga karcis minimum untuk menonton tim kesayangan kita di Liga Sepak Bola Inggris kira – kira kira sebesar satu dolar AS. Untuk menonton Manchester United, kita sekarang harus membayar antara 59 dan 98 dolar AS. Karena harga – harga harga jauh lebih rendah pada era George Best daripada harga – harga pada masa kita sekarang, tidaklah jelas apakah George Best mengalami standar hidup yang lebih tinggi ataukah lebih rendah dibandingkan dengan pemain – pemain pemain bola hari ini. Sebelumnya, kita telah melihat bagaimana pakar ekonomi menggunakan Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product — GNP) untuk mengukur jumlah barang dan jasa — GNP) yang diproduksi oleh perekonomIan. Pada bab ini pakar ekonomi mengkaji bagaimana mengukur keseluruhan biaya hidup. Untuk membandingkan upah George Best sebesar US$975 dengan upah – upah yang diterima pada masa sekarang ini, kita perlu mencari semacam cara untuk menjadikan angka – angka angka ini menjadi ukuran daya beli yang bermakna. Ini adalah pekerjaan ahli statistic yang disebut dengan indeks harga konsumsi(IHK – consumer price index, [CPI’]). Setelah melihat bagaimana indeks harga konsumen dibentuk, 1
kita akan membahas bagaimana kita dapat menggunakan indeks harga ini untuk membandingkan angka dolar dari masa – masa masa waktu yang berbeda.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Indeks Harga Konsumen ? 2. Bagaimana cara menghitung IHK ? 3. Bagaimana masalah-masalah dalam perhitungan biaya hidup ? 4. Bagaimana perbedaan deflator PDB versus Indeks Harga Konsumen ? 5. Bagaimana cara mengoreksi variabel ekonomi terhadap dampak inflasi ? 6. Studi Kasus 7. Istilah istilah penting
1.3 Tujuan Penulisan
Setelah membaca makalah ini, pembaca diharapkan mampu : 1. Menjelaskan Indeks Harga Konsumen 2. Menjelaskan cara menghitung IHK 3. Menjelaskan masalah-masalah dalam perhitungan biaya hidup 4. Menjelaskan perbedaan deflator PDB versus Indeks Harga Konsumsi 5. Menjelaskan cara mengoreksi variabel ekonomi terhadap dampak inflasi 6. Memahami masalah dalam studi kasus 7. Mengetahui istilah-istilah penting
1.4 Manfaat Penulisan
Dalam makalah ini penyusun berharap pembaca dapat mengambil manfaat dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
1.5 Metode Penulisan
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi literatur, dimana kami menjadikan bacaan-bacaan dari beberapa beb erapa media sebagai sumber sumbe r informasi.
2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Indeks Harga Konsumen
Indeks Harga Konsumen (IHK – consumer price index [CPI]) adalah ukuran biaya keseluruhan barang dan jasa yang dibeli konsumen. Ahli statistik pemerintah secara rutin menghitung dabn melaporkan indeks harga konsumen. Pada bagian ini, kita akan membahas begaimana indeks harga konsumen dihitung dan permasalahan – permasalahan apa yang muncul dalam pengukurannya. 2.2 Cara Menghitung IHK
1. Tentukan
isi
keranjangnya.
Langkah
pertama
dalam
menghitung indeks harga
konsumen adalah menentukan harga-harga mana yang paling penting bagi konsumen tertentu. 2. Tentukan harga-harganya. Langkah kedua dalam menghitung indeks harga konsumen adalah menemukan harga setiap barang dan jasa dalam keranjang untuk setiap masa waktu. 3. Menghitung
harga
seluruh
isi
keranjang.
Langkah
ketiga
adalah menggunakan
data harga-harga untuk menghitung jumlah harga keseluruhan isi keranjang barang dan jasa dari waktu ke waktu. 4. Memilih tahun basis dan menghitung indeksnya. Langkah keempat adalah memilih satu tahun sebagai tahun basis yang merupakan tolok ukur yang menjadi bandingan tahuntahun yang lainnya. 5. Menghitung laju inflasi. Langkah kelima adalah menggunakan indeks harga konsumen untuk menghitung laju inflasi (inflation rate) yang merupakan
perubahan
persentase
pada indeks harga dari periode sebelumnya.
3
TABEL 1. Menghitung Indeks Harga Konsumen dan Laju Inflasi: Sebuah Contoh
Tabel ini menunjukkan bagaimana dalam menghitung indeks harga konsumen dan laju inflasi untuk perekonomian hipotesis di mana konsumen hanya membeli ayam goreng dan burger. Langkah 1: Menyurvei Konsumen untuk Menentukan Keranjang Tetap Barang 4 potong ayam goreng, 2 burger
Langkah 2: Mencari Harga Setiap Barang pada Setiap Tahun Tahun 2007 2008 2009
Harga Ayam Goreng
$1 2 3
Langkah 3: Menghitung Biaya Keranjang Barang pada Setiap Tahun 2007 ($1 per potong ayam goreng x 4 potong ayam goreng) + ($2 per burger x 2 burger) = $8 2008 ($2 per potong ayam goreng x 4 potong ayam goreng) + ($3 per burger x 2 burger) = $14 2009 ($3 per potong ayam goreng x 4 potong ayam goreng) + ($4 per burger x 2 burger) = $20
Langkah 4: Memilih Satu Tahun sebagai Tahun Basis (2007) dan Menghitung Indeks Harga Konsumen pada Setiap Tahun
2007 2008 2009
($8/$8) x 100 = 100 ($14/$8) x 100 = 175 ($20/$8) x 100 = 250
Langkah 5: Menggunakan Indeks Harga Konsumen untuk Menghitung Laju Inflasi dari Tahun Sebelumnya
2008 2009
(175 - 100)/100 x 100 = 75% (250 - 175)/175 x 100 = 43%
4
Adapun rumus untuk menghitung IHK adalah: Keterangan : Pn = Harga sekarang Po = Harga pada tahun dasar
Sedangkan untuk menghitung laju inflasi digunakan rumus sebagai berikut :
Keterangan : IHKn = Indeks Harga Konsumen periode ini, IHKo = Indeks Harga Konsumen periode lalu 2.3 Masalah-masalah dalam Perhitungan Biaya Hidup
1. Bias Substituisi (Substitution bias) Masalah yang pertama adalah bias substitusi. Bias substitusi dapat diartikan perilaku konsumen yang menganti atau mensubstitusi belanjaan mereka ke barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah. Apabila dipaparkan yaitu, ketika harga – harga berubah dari tahun ke tahundan harga – harga tersebut mengalami ketidakseimbangan, Konsumen meresponnya dengan membeli
lebih sedikit barang atau jasa yang harganya sedang mengalami kenaikan, dan lebih memilih membeli barang – barang atau jasa yang harganya sedang turun atau bahkan tidak mengalami kenaikan. 2. Munculnya barang – barang baru Masalah yang kedua adalah bermunculnya barang – barang baru . Pada saat sebuah barang baru diperkenalkan, para konsumen memiliki lebih banyak pilihan. Dengan banyaknya pilihan yang ada, biasanya akan membuat uang lebih bernilai, sehingga konsumen memerlukan lebih sedikit uang untuk membeli suatu barang atau jasa daripada sebelumnya untuk mempertahankan standar hidupnya yang lama. Adanya barang baru yang berguna tentu akan meningkatkan kesejahteraan para konsumen karena pilihan mereka menjadi lebih banyak. 5
3. Perubahan kualitas yang tidak terukur Permasalahan yang ketiga adalah perubahan kualitas yang tidak terukur. Apabila kualitas barang menurun dari waktu ke waktu, nilai uang pun akan menurun. Begitu pula, jika kualitas suatu barang meninkat maka nilai uang pun akan meningkat. 2.4 Deflator PDB versus Indeks Harga Konsumen
Deflator PDB adalah perbandingan PDB nominal dengan PDB sebenarnya. Karena PDB nominal adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga saat ini dan PDB sebenarnya adalah hasil saat ini yang dinilai pada harga tahun basis, deflator PDB mencerminkan tingkat harga saat ini yang berhubungan dengan tingkat harga pada tahun basis. Pakar ekonomi dan pemangku kebijakan mengawasi deflator PDB dan indeks harga konsumen untuk mengukur seberapa cepat harga naik. Biasanya, kedua statistika ini menunjukkan hal yang sama. Namun, ada dua perbedaan penting yang dapat membuat keduanya berbeda. Perbedaan pertama adalah deflator PDB mencerminkan harga semua barang dan jasa yang diproduksi didalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen mencerminkan harga semua barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Misalnya, anggaplah bahwa kendaraan lapis baja yang diproduksi oleh pemanufaktur local dan dijual ke angkatan bersenjata harganya naik. Meskipun kendaraan ini adalah bagian dari PDB, kendaraan ini bukanlah bagian dari keranjang barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen biasa. Oleh karena itu, kenaikan harga ini muncul di deflator PDB, tetapi bukan di indeks harga konsumen. Perbedaan pertama antara indeks harga konsumen dan deflator PDB akan terasa pentingnya ketika harga minyak berubah dan suatu Negara benar – benar tergantung pada minyak impor untuk memenuhi kebutuhan energinya. Akibatnya, minyak dan produk miyak seperti bensin dan minyak terdiri atas bagian belanja konsumen yang jauh lebih besar daripada bagian PDB. Ketiak harga minyak naik, indeks harga konsumen naik lebih banyak daripada deflator PDB. Perbedaan kedua dan yang lebih tidak kentara antara deflator PDB dan indeks harga konsumen berhubungan dengan bagaimana beragam harga ketimbang untuk menghasilakan sebuah angka untuk tingkat harga keseluruhan. Indeks harga konsumen membandingkan harga keranjanag tetap barang dan jasa dengan harga harga keranjang pada tahun basis. Para ahli statisrik hanya sesekali saja mengubah keranjang barang ini. Sebaliknya, deflator PDB membandingkan harga barang dan jasa yang sekarang ini diproduksi dengan harga barang 6
dan jasa yang sama pada taun basis. Oleh karena itu, kelompik barang dan jasa yang digunakan untuk menghitung deflator PDB berubah secara otomatis sepanjang waktu. Perbedaanya tidak penting ketika semua harga berubah dalam jumlah yang beragam, cara kita menimbang harga – harga yang beragam ini akan berarti penting bagi laju inflasi kesel
Tujuan mengukur tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian adalah melakukan perbandingan antara nilai moneter dari masa waktu yang berbeda. Setelah mengetahui bagaimana indeks harga dihitung, indeks tersebut dapat digunakan untuk membandingkan pendapatan dari masa lalu dengan pendapatan saat ini. 2.5 Mengoreksi Variabel Ekonomi Terhadap Dampak Inflasi
1. Nilai Uang dari Waktu ke Waktu Pertama-tama kita akan kembali pada persoalan upah George Best. Apakah upah mingguannya yang senilai $293 pada 1968 tinggi atau rendah jika dibandingkan dengan upah pemain bola saat ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui tingkat harga tahun 1968 dan tingkat harga pada hari ini. Sebagian kenaikan upah pemain sepak bola hari ini hanya dapat menutupi tingkat harga. Untuk membandingkan upah George Best dengan upah pemain bola hari ini, kita harus menginflasi upah mingguan George Best guna mengubah nilai dolar tahun 1968 ke adalam nilai dolar hari ini. Indeks harga menentukan ukuran dari koreksi inflasi ini. Statistik pemerintah menunjukkan indeks harga konsumen sebesar 9,7 untuk tahun 1968 dan 110 untuk tahun 2004. Dengan demikian, tingkat harga keseluruhan telah naik sebesar faktor 11,3 (yang sama dengan 110/9,7). Kita dapat menggunakan angka-angka ini untuk mengukur upah George Best dalam dolar tahun 2004. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Upah dalam dolar tahun 2004 = Upah dalam dolar tahun 1968 x
Tingkat harga tahun 2004 Tingkat harga tahun 1968
= $293 x
110 97
= $3.310,9 7
Kita dapat melihat bahwa upah George Best tahun 1968 setara dengan upah hari ini sebesar lebih dari $3.310,9 uang sebanyak itu adalah penghasilan yang lumayan, tetapi lebih sedikit dibandingkan dengan upah pemain bola rata-rata di Liga Premier Inggris hari ini, dan jauh lebih kecil daripada upah sebesar $38.462 yang diberikan kepada pemain bola bintang utama saat ini seperti Ryan Giggs. Jika
kita
membuka
situs
Monetary
Authority
of
Singapore
(di
http://www.mas.gov.sg), kita dapat menggunakan “kalkulator inflasi” yang interaktif untuk memperkirakan dampak perubahan pada harga konsumen antara dua masa waktu atau kita dapat pula menggunakan “kalkulator inflasi upah” untuk menghitung level upah
yang dibutuhkan guna memelihara daya beli kita sepanjang masa.
2. Indeksasi Ideksasi merupakan penyesuaian otomatis dari jumlah uang yang ada dengan dampak inflasi oleh undang-undang atau kontrak. Biasanya perusahaan menyertakan indeksasi upah yang parsial atau yang lengkap pada indeks harga konsumen. Ketetapan ini disebut sebagai Tunjangan Biaya Hidup dan secara otomatis meningkatkan upah ketika indeks harga konsumen naik. 8
Indeksasi juga merupakan bagian dari berbagai undang-undang, misalnya pension dapat disesuaikan setiap tahun untuk mengkompensasi manula terhadap harga-harga yang naik. Kelompok pajak penghasilan-level penghasilan dimana tariff pajak berubah-juga dapat diindeksasi dengan inflasi.
Suku Bunga Nominal ( Nominal Interest Rate) Suku Bunga Nominal adalah Suku bunga sebagaimana biasa diberitakan tanpa
disesuaikan dengan dampak inflasi.
Suku Bunga Riil ( Real Interest Rate) Suku Bunga Riil adalah Suku bunga yang disesuaikan dengan dampak inflasi. Ketika kita
menabung di Bank maka kita akan mendapatkan bunga dari Bank, dan sebaliknya jika kita meminjam uang dari Bank maka kita harus membayar bunga pinjaman kita. Suku bunga selalu melibatkan pembandingan jumlah uang pada masa waktu yang berbeda, dan kita harus mengetahui bagaimana menyesuaikannya dalam dampak inflasi Contoh : Seorang mahasiswa bernama Tono menabung pada Bank ABC sebesar Rp 20.000.000, pada Bank ABC memberikan bunga sebesar 5 % setiap tahunnya. Berarti pada tahun berikutnya Tono memiliki bunga sebesar Rp 1.000.000. Dengan demikian uang yang terkumpul dari tabungan Tono adalah Rp 21.000.000. namun seiring dengan berjalannya waktu, harga pada saat itu juga naik. Meskipun jumlah tabungan Tono lebih banyak karena adanya bunga, namun karena harga naik hal itu akan mengakibatkan daya beli yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu. Apabila laju inflasi sebesar 7 % maka daya beli atau jumlah barang yang dapat dibeli oleh Tono turun sebesar 2 %. Hubungan antara Suku Bunga Nominal dengan Suku Bunga Riil adalah sbb: Suku Bunga Riil = Suku Bunga Nominal – Laju Inflasi
Suku bunga riil adalah perbedaan antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Suku bunga nominal menunjukkan seberapa cepat jumlah dolar di rekening bank kita naik sepanjang waktu. Suku bunga riil menunjukkan seberapa cepat daya beli rekening bank kita naik sepanjang waktu.
9
Figur 3 menunjukkan suku bunga riil dan nominal sejak tahun 1970. Suku bunga nominal adalah suku bunga dari tagihan Perbendaharaan AS selama tiga bulan. Suku bunga riil dihitung dengan mengurangi inflasi – perubahan persentase pada indeks harga konsumen - dari suku bunga nominal. Kita dapat melihat bahwa suku bunga riil dan nominal tidak selalu sama. Sebagai contoh, pada akhir tahun 1970-an, suku bunga nominal tinggi. Akan tetapi, karena inflasi sangat tinggi, suku bunga riil menjadi rendah. Dalam beberapa tahun, suku bunga riil bahkan negatif karena inflasi mengurangi lebih cepat tabungan orang-orang daripada pembayaran bunga nominal yang dinaikkan. Sebaliknya, pada tahun 1990-an, suku bunga nominal rendah. Namun, karena inflasi juga rendah, suku bunga riil relatif tinggi.
2.6 Studi Kasus INDEKS DI HOLLYWOOD
Film apakah yang paling populer sepanjang masa. Jawabannya mungkin akan sangat mengejutkan. Popularitas sebuah film biasanya diukur dengan penerimaan box office. Dengan ukuran ini, Titanic adalah film nomor 1 sepanjang masa, diikuti oleh Star Wars, ET: The Extra-Terrestrial, dan Spiderman. Akan tetapi, peringkat ini tidak menyertakan sebuah 10
fakta nyata, namun yang penting adalah harga termasuk harga karcis bioskop yaitu semakin lama semakin naik. Ketika kita menyesuaikan penerimaan box offfice dengan dampak inflasi, ceritanya akan sangat berbeda. Tabel 2 menunjukkan sepuluh film teratas sepanjang masa yang diperingkatkan oleh penerimaan box office yang sudah disesuaikan dengan inflasi. Film nomor 1 adalah Gone with the Wind , yang dirilis tahun 1939 dan jauh berada di depan Titanic. Pada 1930-an,
sebelum setiap orang memiliki televisi dirumah, banyak orang pergi ke bioskop setiap minggu, jika dibandingkan dengan hari ini. Namun, film-film pada era itu jarang muncul di peringkat populer karena harga tiket sangatlah murah.
2.7 Istilah-Istilah Penting
Indeks harga konsumen ( consumer price index ) adalah Suatu indeks yang
mengukur perubahan harga rata-rata tertimbang dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga atau masyarakat dalam waktu tertentu. Indeks harga konsumen juga merupakan indikator yang digunakan oleh pemerintah untuk mengukur atau menganalisis laju inflasi di Indonesia.
Indeks harga produsen ( producer pri ce index ) adalah angka indeks yang
menggambarkan tingkat perubahan harga ditingkat produsen. Indeks harga produsen juga merupakan ukuran barang dan jasa keseluruhan yang dibeli oleh perusahaan.
11
Indeksasi (indexation) adalah penyesuaian secara otomatis dari suatu pembayaran.
Arti lainnya, merupakan sistem ekonomi peraturan, berupa upah dan bunga yang terikat dengan biaya hidup dalam rangka mengurangi dampak inflansi.
Laju Inflansi (inflation rate) adalah kenaikan atau penurunan inflasi dari periode ke
periode atau dari tahun ke tahun.
Suku bunga nominal (nominal interest rate) adalah suku bunga yang diberikan
bank. Suku bunga nominal menunjukkan seberapa cepat jumlah dolar di rekening bank kita naik sepanjang waktu.
Suku bunga riil (real interest rate) adalah suku bunga yang disesuaikan dengan
inflasi. Suku bunga riil menunjukkan seberapa cepat daya beli rekening bank kita naik sepanjang waktu.
12
BAB II PENUTUP 3.1 Simpulan
Indeks harga konsumen menunjukkan biaya keranjang barang dan jasa yang berhubungan dengan biaya keranjang yang sama pada tahun basis. Indeks ini digunakan untuk mengukur keseluruhan tingkat harga dalam perekonomian. Perubahan persentase pada indeks harga konsumen mengukur laju inflasi harga konsumen mengukur laju inflasi. Indeks harga konsumen adalah ukuran tidak sempurna dari biaya hidup nerdasarkan tiga alas an. Pertama, indeks ini tidak menjelaskan kesanggupan konsumen untuk beralih pada barang – barang yang menjadi relative lebih murah sepanjang waktu. Kedua, indeks ini tidak menjelaskan kenaikan pada daya beli uang karena adanya pengenalan barang – barang baru. Ketiga, indeks ini mengabaikan perubahan yang tidak terukur pada kualitas barang dan jasa . Akibat permasalah – permasalahan pengukuran ini, indeks harga konsumen melebihkan angka inflasi yang sebenarnya.
3.2 Saran
Kami penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
13
DAFTAR PUSTAKA http://arinoseptian.blogspot.co.id/2014/11/perhitungan-biaya-hidup_26.html
(diakses
pada
tanggal 15 Februari 2016) N. Gregory Mankiw, Euston Quah, Peter Wilson. 2014. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : Salemba Empat
14
LAMPIRAN SOAL DAN APLIKASI
1. Anggaplah orang-orang hanya mengonsumsi tiga barang, sebagaimana ditunjukan dalam tabel berikut.
Bola
Raket
Tenis
Tenis
Coca-Cola
harga
2007
$2
$40
$1
kuantitas
2007
100
10
200
harga
2008
$2
$60
$2
kuantitas
2008
100
10
200
a. Berapakah perubahan persentase pada harga dari masing-masing ketiga barang tersebut? Berapakah perubahan persentase pada keseluruhan tingkat harga? b. Apakah raket tenis menjadi lebih atau kurang mahal jika dibandingkan dengan Coca-Cola? Apakah kesejahteraan sebagian orang berubah jika dibandingkan dengan kesejahteraan orang-orang lainnya? Jelaskan. 2. Anggaplah bahwa penduduk Vegopia menghabiskan semua penghasilannya untuk kembang kol, brokoli, dan wortel. Pada 2007, mereka membeli 100 bonggol kembang kol dengan harga $200, 50 bonggol brokoli dengan harga $75, dan 500 buah wortel dengan harga $50. Pada tahun 2008, mereka membeli 75 bonggol kembang kol dengan harga $225, 80 bonggol brokoli dengan harga $120, dan 500 buah wortel dengan harga $100. Jika tahun basisnya adalah 2007, berapakah indeks harga konsumen dalam kedua tahun tersebut? Berapakah lau inflasi pada 2008. 3. Sejak awal tahun 1990-an, peraturan lingkungan di banyak Negara telah mensyaratkan agar bensin mengandung zat aditif baru untuk mengurangi polusi udara. Persyaratan ini menaikkan biaya bensin. Departemen Statistik memutuskan bahwa kenaikan pada biaya ini menunjukkan perbaikan pada kualitas. a. Setelah keputusan ini, apakah biaya bensin yang naik ini menaikkan indeks harga konsumen? b. Apakah argumen yang mendukung keputusan ini? Apakah argumen yang mendukung keputusan yang berbeda? 15
4. Permasalahan yang manakah dalam penyusunan indeks harga konsumen yang dapat digambarkan oleh setiap situasi berikut ini? Jelaskan. a. penemuan Sony Walkman b. pengenalan kantung udara dalam mobil c. pembelian computer yang naik akibat turunnya harga computer d. isi kismis lebih banyak dalam kemasan Raisin Bran e. semakin digunakannya mobil hemat bahan bakar setelah harga bensin naik 5. The Bangkok Post berharga $0,10 tahun 1970 dan $0,15 tahun 2000. Upah rata-rata dalam pembuatannya adalah $1,36 per jam pada 1970 dan $2,26 pada 1999. a. Berapa persenkah harga koran ini naik? b. Berapa persenkah upah naik? c. Pada setiap tahun, berapa menitkah seorang pekerja harus bekerja untuk memperoleh cukup uang untuk membeli Koran? d. Apakah daya beli para pekerja dalam membeli koran ini naik atau turun? 6. Bab ini menjelaskan bahwa tunjangan pensiun dapat naik setiap tahun sebanding dengan kenaikan indeks harga konsumen meskipun sebagian besar ekonom meyakini bahwa indeks harga konsumen melebihkan angka inflansi yang sebenarnya. a. Jika manula mengonsumsi keranjang pasar yang sama seperti kalangan orang lainnya, apakah pemerintah memberikan perbaikan standar hidup pada manula setiap tahunnya? Jelaskan. b. Terriil, manula mengonsumsi lebih banyak perawatan kesehatan daripada pemuda/i, dan biaya perawatan kesehatan telah naik lebih cepat daripada keseluruhan inflansi. Apakah yang akan Anda lakukan untuk menentukan apakah manula benar-benar semakin membaik dari tahun ke tahun atau tidak? 7. Menurut Anda, bagaimanakah keranjang barang dan jasa yang Anda beli berbeda dari keranjang yang dibeli oleh rumah tangga biasa di negara Anda? Menurut anda, apakah Anda menghadapi laju inflansi yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang ditunjukkan oleh indeks harga konsumen? Mengapa? 8. Anggaplah kelompok pajak penghasilan tidak diindeksasi hingga tahun 1985. Ketika inflasi mendorong penghasilan nominal masyarakat selama tahun 1970-an, menurut anda apakah yang terjadi pada pendapatan pajak riil ? (Petunjuk : Fenomena ini dikenal sebagai “bracket creep” )
16
9. Ketika memutuskan berapa banyak dari penghasilannya yang akan ditabung untuk pensiun, haruskah para pekerja mempertimbangkan suku bunga riil atau suku bunga nominal yang akan dihasilkan dari tabungan mereka? Jelaskan. 10. Anggaplah bahwa seorang peminjam uang dan seorang pemberi pinjaman menyepakati suku bunga nominal yang menyertai pinjamannya. Kemudian inflasi ternyata lebih tinggi daripada yang diduga ole mereka berdua. a. Apakah suku bunga riil dari pinjaman ini lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang diduga? b. Apakah pihak pemberi pinjaman memperoleh keuntungan atau kerugian dari inflasi tinggi yang tidak diduga ini? Apakah pihak peminjam uang untung atau rugi? c. Inflasi selama tahun 1970-an lebih tinggi daripada yang diduga oleh sebagian orang ketika dekade itu dimulai. Bagaimanakah inflasi itu mempengaruhi para pemilik rumah yang memperoleh hipotek kurs-tetap selama tahun 1960-an? Bagaimana inflasi ini mempengaruhi bank-bank yang memberikan pinjaman uang?
17
Jawaban : 1. Langkah 1 : Menentukan isi keranjang Tahun
Jumlah Bola Tenis
Jumlah Raket Tenis
Jumlah Cola-cola
2007
100
10
200
2008
100
10
200
Langkah 2 : Mencari harga setiap barang pada setiap tahun Tahun
Harga Bola Tenis
Harga Raket Tenis
Harga Cola-Cola
2007
$2
$40
$1
2008
$2
$60
$2
Langkah 3 : Menghitung biaya keranjang barang pada setiap tahun 2007
( $2 per bola tenis x 100 bola tenis ) + ( $40 per buah raket tenis x 10 buah raket tenisi ) + ( $1 per botol cola-cola x 200 botol cola-cola ) = $800
2008
( $2 per bola tenis x 100 bola tenis ) + ( $60 per buah raket tenis x 10 buah raket tenisi ) + ( $2 per botol cola-cola x 200 botol cola-cola ) = $1200
Langkah 4 : Memilih satu tahun sebagai tahun basis (2007) dan menghitung Indeks Harga Konsumen pada setiap tahun 2007
( $800 / $800 ) x 100 = 100
2008
( $1200 / $800 ) x 100 = 150
Langkah 5 : Menggunakan Indeks Harga Konsumen untuk menghitung laju inflasi dari tahun sebelumnya 2008
( 150 - 100 ) / 100 x 100 = 50 %
a. Dari tabel tersebut dapat diketahui : Bola Tenis
Th.2007 => $2 x 100 = $200 Th.2008 => $2 x 100 = $200
18
Bola tenis dari tahun 2007 – 2008 tidak mengalami perubahan harga atau dengan kata lain persentase perubahan pada harga sebesar 0%. Raket Tenis
Th.2007 => $40 x 10 = $400 Th.2008 => $60 x 10 = $600 Raket Tenis dari tahun 2007 – 2008 mengalami peningkatan harga sebesar 50%. Cola-cola
Th.2007 => $1 x 200 = $200 Th.2008 => $2 x 200 = $400 Cola-cola dari tahun 2007 – 2008 mengalami peningkatan harga sebesar 50%. Sedangkan perubahan persentase pada keseluruhan tingkat harga dapat diperoleh dengan membandingkan antara IHK tahun 2007 dengan IHK tahun 2008, yaitu naik sebesar 50% (150 - 100 ) / 100 x 100). b. Raket tenis menjadi lebih mahal jika dibandingkan dengan Coca-Cola. Mungkin berubah jika dibandingkan dengan orang yg memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi di kalangan sosialnya. Mungkin tidak berubah jika dibandingkan dengan orang yang memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih rendah di kalangan sosialnya. 2. Menghitung indeks harga konsumen dan laju inflasinya Langkah 1 : Menentukan isi keranjang Tahun
Jumlah Kembang Kol
Jumlah Brokoli
Jumlah wortel
2007
100 bongkol
50 bongkol
500 buah
2008
75 bongkol
80 bongkol
500 buah
Langkah 2 : Mencari harga setiap barang pada setiap tahun Tahun
Harga Kembang Kol
Harga Brokoli
Harga Wortel
2007
$2
$1,5
$0,1
2008
$3
$1,5
$0,2
Langkah 3 : Menghitung biaya keranjang barang pada setiap tahun 2007
( $2 per bongkol kembang kol x 100 bongkol kembang kol ) + ( $1,5 per bongkol brokoli x 50 bongkol brokoli ) +
19
( $0,1 per buah wortel x 500 buah wortel ) = $325 2008
( $3 per bongkol kembang kol x 75 bongkol kembang kol ) + ( $1,5 per bongkol brokoli x 80 bongkol brokoli ) + ( $0,2 per buah wortel x 500 buah wortel ) = $445
Langkah 4 : Memilih satu tahun sebagai tahun basis (2007) dan menghitung Indeks Harga Konsumen pada setiap tahun 2007
( $325 / $325 ) x 100 = 100
2008
( $445 / $325 ) x 100 = 136,92
Langkah 5 : Menggunakan Indeks Harga Konsumen untuk menghitung laju inflasi dari tahun sebelumnya 2008
( 136,92 - 100 ) / 100 x 100 = 36,92%
Sehingga dapat disimpulkan bahwa indeks harga konsumen pada tahun 2007 sebesar 100 dan indeks harga konsumen pada tahun 2008 sebesar 136,92. Laju inflasi pada tahun 2008 sebesar 36,92 %. 3. a. Iya, biaya bensin akan menaikkan indeks harga konsumen. b. Argumen yang mendukung keputusan ini yaitu harga besin dinaikkan agar bensin mengandung zat aditif baru guna mengurangi polusi udara, membuat udara di lingkungan menjadi lebih besih dan sehat serta meminimalisir penyakit pernafasan yang dapat menyerang masyarakat. 4. a. Penemuan Sony Walkman. Menurut pendapat kami, penemuan Sony Walkman merupakan gambaran dari permasalahan yang kedua yaitu munculnya barang-barang yang baru, karena ketika Sony Walkman ditemukan konsumen dapat mempunyai barang sejenis dengan tape mobil. Selain itu konsumen juga dapat mendengarkan musik dengan kualitas yang tinggi, mudah dibawa, dan memungkinkan penggunanya untuk mendengarkan sambil mengerjakan sesuatu. b. Pengenalan kantung udara dalam mobil. Menurut pendapat kami, pengenalan kantung udara dalam mobil merupakan gambaran dari permasalahan yang kedua yaitu munculnya barang-barang baru, karena penemuan kantung udara dalam mobil dapat digunakan sebagai perangkat
20
keselamatan di dalam berkendara. Kantung udara dalam mobil berfungsi saat terjadi kecelakaan, yaitu saat terjadi benturan maka pemicu akan mengaktifkan reaksi kimia propelant dan menghasilkan gas N2. Sehingga dengan adanya kantung udara dalam
mobil dapat meminimalisir hal-hal yang mungkin terjadi saat terjadi kecelakaan dan memberikan pertolongan pertama pada pengendara mobil. c. Pembelian komputer yang naik akibat turunnya harga komputer. Menurut pendapat kami, pembelian komputer yang naik akibat turunnya harga komputer merupakan gambaran permasalahan pertama yang disebut dengan bias substitusi. Ketika ada harga yang naik lebih tinggi dari harga-harga lainnya, maka konsumen meresponnya dengan membeli lebih sedikit barang-barang yang harganya naik. Namun hal ini bertolak-belakang jika harga komputer mengalami penurunan maka konsumen meresponnya dengan membeli komputer dengan jumlah yang lebih banyak. d. Isi kismis lebih banyak dalam kemasan Raisin Bran Menurut kami, isi kismis lebih banyak dalam kemasan Raisin Bran menggambarkan permasalahan pertama yaitu bias subtistusi, karena sebagian besar konsumen lebih memilih barang pada suatu kemasan yang isinya lebih banyak. Jadi jika terdapat barang yang isinya lebih banyak atau harganya lebih murah dibandingkan dengan barang yang isinya sedikit dan harganya lebih mahal, dapat dipastikan hampir sebagian besar konsumen akan memilih atau beralih ke barang yang harganya lebih murah dan isi di dalam kemasannya lebih banyak. e. Semakin digunakannya mobil hemat bahan bakar setelah harga bensin naik. Menurut pendapat kami, semakin digunakannya mobil hemat bahan bakar setelah harga bensin naik merupakan gambaran dari permasalahan pertama yang disebut dengan bias substitusi, karena ketika ada harga yang naik lebih tinggi dari harga-harga lainnya, maka konsumen meresponnya dengan membeli lebih sedikit barang-barang yang harganya naik ataupun dengan mengganti dengan barang lain yang mempunyai harga lebih murah. Hal ini sejalan dengan kenaikan harga bensin mendorong konsumen untuk beralih ke mobil yang hemat bahan bakar. Selain untuk mengurangi pengeluaran, menggunakan mobil yang hemat bahan bakar juga dapat mengurangi adanya pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara.
5. a. Kenaikan harga koran
= ( $0,15 - $0,10 ) X 100% $0,10
= 50 %
21
b. Kenaikan upah
= ( $2,26 - $1,36 ) X 100% $1,36
= 66,18 %
c. Waktu yang diperlukan oleh pekerja untuk memproleh cukup uang untuk membeli koran adalah ($2,26 : 60) x $0,15 = 0,0057 menit. d. Menurut kami, daya beli pekerja dalam membeli koran ini turun karena terdapat perbedaan dalam indeks harga konsumen tahun 1970 dengan tahun 2000. Indeks harga konsumen tahun 1970 sebesar 100 dan tahun 2000 adalah 249,26. Maka hal ini menunjukkan adanya peningkatan harga koran atau disebut dengan inflasi. Laju inflasi sebesar 149,26 %. Seperti yang kita ketahui, bahwa kenaikan harga suatu barang atau inflasi menyebabkan daya beli seseorang akan barang tersebut akan menurun. 6. a. Menurut kami, pemerintah telah memberikan perbaikan hidup pada manula setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena tunjangan pensiun bagi manula dapat disesuaikan setiap tahunnya untuk mengompensasi manula terhadap harga-harga yang naik. Sehingga, jika terjadi inflasi maka secara otomatis tunjangan pensiun meningkat sejalan dengan meningkatnya harga-harga barang. b. Menurut kami, belum tentu kesehatan para manula semakin membaik dari tahun ke tahun, karena setiap manula belum tentu mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai. Hal itu di sebabkan oleh tingkat kesejahteraan yang berbeda di setiap kalangan dan lingkungan sosial yang ada di sekitarnya. Yang dapat kami lakukan sebagai generasi muda adalah dengan melakukan survei terlebh dahulu. Dengan survei tersebut kita akan mendapatkan informasi mengenai seberapa banyak dan siapa saja manula yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Selanjutnya kami dapat menyelenggarakan pengobatan gratis bagi manula yang kurang mampu dan kurang mendapatkan fasilitas kesehatan. Dan untuk menentukan apakah manula benar-benar semakin membaik dari tahun ke tahun atau tidak dapat kita lihat dari indeks harga konsumennya, walaupun indeks harga konsumen adalah ukuran yang tidak sempurna dari biaya hidup sehingga muncul tiga permasalahan. Akibat permasalahan pengukuran ini, indeks harga konsumen melebihi angka inflasi yang sebenarnya. 22
7. Menurut kami wajar-wajar saja, karena seperti yang kita ketahui kebutuhan setiap rumah tangga itu berbeda-beda, jadi jika keranjang barang yang kami beli berbeda dengan yang dibeli oleh rumah tangga lainnya, itu merupakan hal yang biasa. Menurut kami, laju inflasi tersebut tergantung dari perubahan Indeks Harga Konsumen itu sendiri, karena Indeks Harga Konsumen merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi. Perubahan Indeks Harga Konsumen dari waktu ke waktu menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan (deflasi) dari barang dan jasa. 8. Menurut kami, ketika adanya inflasi tahun 1970 itu mendorong pendapatan pajak riil akan menjadi lebih tinggi. Sehingga hal ini menyebabkan kenaikan pada pajak penghasilan namun daya beli riil tidak mengalami peningkatan. 9. Harus, para pekerja harus mempertimbangkan suku bunga riil yang akan dihasilkan dari tabungan mereka karena, suku bunga riil adalah perbedaan antara suku bunga nominal dengan laju inflansi. Suku bunga riil menjelaskan bahwa selisih antara suku bunga nominal dengan laju inflasi, dimana suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga riil menupakan faktor penting untuk membandingkan penghasilan efektif dari investasi yang berbeda-beda, dengan menghitung nilai sekarang atau nilai yang akan datang dengan memperkirakan tingkat inflasi pada masa yang akan datang. Seperti, obligasi atau sertifikat deposito yang mempunyai tingkat penghasilan 11% pada saat inflasi sebesar 5% akan mempunyai pendapatan bersih sebelum pajak sebesar 6%; jika inflasi meningkat lebih dan 5%, nilai investasi akan turun karena pendapatan bunga yang menurun sebagai akibat kenaikan harga secara umum 10. a. Suku bunga riil dari pinjaman ini lebih tinggi dari yang diduga, karena dampak dari inflansi yang lebih tinggi itu mempengaruhi suku bunga rill. b. Pihak pemberi pinjaman memperoleh keuntungan dari inflasi tinggi yang tidak diduga ini, karena pada awalnya, pihak pemberi pinjaman dengan pihak peminjam telah menyepakati suku bunga nominal, maka dari itu pihak pemberi pinjaman memperoleh keuntungan. Sementara, pihak peminjam menjadi rugi karena harus membayar bunga lebih tinggi daripada sebelumnya. c. Pada keadaan ini, inflasi tidak mempengaruhi pembayaran hipotek bagi para pemilik rumah tersebut. Saat tingkat inflasi suatu Negara meningkat maka tingkat suku bunga riil juga akan semakin menigkat, karena pada saat terjadi inflasi akan diikuti dengan naiknya harga barang dan diperkirakan dimasa depan harga barang 23
akan naik lagi (expected inflation rate) sehingga masyrakat banyak yang akan membeli barang-barang sekarang. Dengan melakukan pembelian maka dana yang dimiliki masyarakat berkurang sehingga muncul permintaan akan uang. Naiknya permintaan akan uang menyebabkan tingkat suku bunga meningkat, oleh karena itu, pada keadaan ini pengaruh inflansi sangat besar terhadap bank-bank yang memberikan pinjaman uang, karena sangat menguntungkan bagi pihak bank.
24