VISI (2008) 16 (3) 680- 696 HUBUNGAN ANT AN TARA RELIGIUSITAS RELIGIUSITAS DENGAN PENALARAN MORAL PADA REMAJA AKHIR SUATU SUATU STUDI MENGENAI RELIGIUSITAS DAN PENALARAN MORAL SERTA SERTA HUBUNGANNYA HUBUNG ANNYA PADA PADA MAHASISWA MAH ASISWA KRISTEN PROTESTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN USIA REMAJA AKHIR Asina Christina Rosito Pasaribu RAC T ABST T The The main main purp purpos osee of this this resea esearrch is to know know the the corr corre eat atio ion n !etw !etwee een n rei"iousit# an$ mora reasonin" at ate a$oescence (19-22 #ear o$)% The other purposes of this research research are to recei&e the $escription a!out the rei"iousit# an$ the mora reasonin" in a$oescence% 'oth of this &aria!e are the si"nificant components in a$oescences co"niti&e an$ socia $e&eopment% The research participant are the coe"e stu$ent of a$*a$*aran +ni&ersit#, +ni&ersit#, with rei"ion !ack"roun$ !ack"roun$ is hristianit#% '# snow-!a sampin", su!*ects are 6. coe"e stu$ents% The measurement measurement toos are /uestionarre that uses for measurin" the rei"iousit# an$ the mora reasonin"% The rei"iousit# /uestionarre /uestionarre $e&eope$ !# use$ the $imensions of rei"iousit# from from ock Stark (196)% efinin" Issues Test (IT), that $e&eope$ !# 4ames 5est (19.) !ase$ on the mora mora reasoni easonin" n" $e&eo $e&eopme pment nt theor# theor# from from 7awr 7awrenc encee oh!e oh!err", use$ use$ for measurin" the mora reasonin"% The resut shows that there is no correation !etween the rei"iousit# an$ the mora reasonin"% ost of the su!*ects are in hi"h e&e of rei"iousit#% ost of them are cate"ori:e in ow e&e of score (as the reati&e importance a su!*ect "i&es to principe$ mora consi$eration in makin" a $ecision a!out mora $iemmas)% 'ase$ on the e&e of mora reasonin", the# are $istri!ute$ ini pre-con&entiona pre-con&entiona e&e (8 su!*ects), con&entiona (20 su!*ects), post-con&entiona (26 su!*ects)% This research nee$ to !e continue$ with ar"er su!*ects an$ &arious rei"ion !ack"roun$% This is su""este$ to $e&eop the circumstances that increase the mora reasonin" in e$ucationa an$ rei"ion institution% ---------- ; rei"iousit#, mora reasonin" Keyword ;
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakan Ma!ala" Dalam Dalam kehidu kehidupan pan sehari sehari-ha -hari ri kita kita sering sering menden mendengar gar,, meliha melihatt ataupu ataupun n bertemu langsung dengan perilaku-perilaku anggota masyarakat Indonesia yang menunjukkan sedang terjadinya degradasi moral pada bangsa ini. Moralitas secara umum dikaitkan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan berhubungan dengan perilaku yang boleh atau tidak boleh dilakukan. Moralitas tidak semata-mata berhubungan dengan perilaku yang terlihat ataupun yang dapat diketahui dari berita (misalnya berita-berita kriminal), akan tetapi lebih dalam dari sekedar perilaku yang tampak tersebut. Dalam menilai suatu perilaku boleh atau tidak boleh dilakukan, pertimbangan atau pemikiran yang menda mendasa sari ri terj terjad adin inya ya peni penila laia ian n mora morall itu itu meru merupa paka kan n hal hal yang yang patu patutt untu untuk k
&'" ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 diperhatikan. erilaku moral, yang merupakan hasil dari penilaian moral seseorang, dapat ditampilkan dalam bentuk yang sama namun alasan atau dasar pemikiran yang melatarbelakangi dilakukannya perilaku moral itu bisa berbeda. al inilah yang dikemukakan oleh *a+rence ohlberg (&#) sebagai penalaran moral yaitu alasan alasan-al -alasa asan n atau atau pertim pertimban bangan gan-pe -perti rtimba mbanga ngan n dalam dalam menila menilaii mengap mengapaa suatu suatu tindakan itu boleh atau tidak boleh dilakukan. erkem erkemban bangan gan dalam dalam aspek aspek moral moral sangat sangat pentin penting g untuk untuk diperh diperhat atika ikan n terutama pada masa remaja. spek ini merupakan kebutuhan penting bagi remaja, teru teruta tama ma seba sebaga gaii pedom pedoman an mene menemuk mukan an iden identi tita tass diri dirinya nya,, meng mengem emba bang ngka kan n hubungan personal yang harmonis dan menghindari kon/lik-kon/lik peran yang selalu terjadi dalam masa transisi (Desmita, $!!#). Dalam perkembangan aspek moral, penalaran moral merupakan indikator utama. al ini disebabkan oleh karena perilaku yang ditampilkan bisa sama sementara alasan atau pertimbangan yang mendasarin mendasarinya ya dapat berbeda berbeda sesuai sesuai dengan dengan perkembang perkembangan an penalaran penalaran moralnya. moralnya. Misalnya, seorang remaja tidak membolos dari sekolah dengan alasan bah+a hal itu dilarang oleh sekolah. 0emaja lain memilih untuk tidak membolos dari sekolah karena dia menganggap bah+a dengan membolos akan membuat sedih orang tua yang telah menyekolahkan. 0emaja yang lain lagi memilih untuk tidak membolos karena hal itu dapat menyebabkan dirinya dianggap sebagai anak yang nakal oleh pihak sekolah maupun oleh teman-temannya. erbedaan alasan tersebut menunjukkan tahap perkembangan penalaran moral yang berbeda antara remaja yang yang satu satu denga dengan n yang yang lain lain.. Menu Menurut rut *a+r *a+ren ence ce ohl ohlbe berg rg (&# (&#), ), taha tahapa pan n perkembangan penalaran moral terjadi dalam % tingkatan (dimana masing-masing tingkatan terdiri dari $ tahap sehingga seluruhnya ada ' tahap). Mengacu pada tahapan perkembangan penalaran moral ini, idealnya penalaran moral remaja sudah mencapai tahap #. 0emaja yang telah mencapai tahap ini dalam perkembangan penalaran moralnya, tidak mudah terba+a arus mengikuti apa yang dianggap baik dan buruk buruk oleh oleh masyar masyaraka akatt dan dalam dalam pertim pertimban bangan gannya nya akan akan mengut mengutama amakan kan kesejahteraan bagi banyak orang. Salah satu kelompok masyarakat yang berada pada tahap perkembangan remaja remaja akhir akhir adalah adalah mahasi mahasis+ s+a. a. Dalam Dalam kehidu kehidupan pan kampus kampus,, mahas mahasis+ is+aa tidak tidak terlepas dari situasi-situasi yang menuntutnya untuk memutuskan suatu penilaian atau pendapat moral, yaitu yang berhubungan dengan boleh atau tidak boleh suatu perilaku tertentu dilakukan. 1erdapat beberapa /enomena yang dapat dikatakan terkai terkaitt dengan dengan penila penilaian ian moral moral antara antara lain lain perila perilaku ku mencon mencontek tek +aktu +aktu ujian, ujian, menandatangani absensi teman yang tidak hadir, membolos, ikut ta+uran, dan lainlain. 2ila ditelusur ditelusurii lebih lanjut, lanjut, ada mahasis+a mahasis+a yang melakukannya, melakukannya, ada juga yang tidak melakukannya. al ini menjadi menarik ketika mengetahui apa alasan dibalik setiap perilaku tersebut dimana tentunya ada penilaian tertentu mengapa perilaku tersebut boleh atau tidak boleh dilakukan. 3ntuk mendapatkan data a+al maka maka dila dilaku kuka kan n +a+a +a+anc ncar araa a+al a+al deng dengan an meli meliba batka tkan n bebe bebera rapa pa maha mahasi sis+ s+aa 3ni4ersitas adjadjaran adjadjaran di 5atinangor 5atinangor yang berasal dari dari berbagai jurusan, /akultas /akultas dan dan berba berbaga gaii angk angkat atan an.. Dala Dalam m +a+a +a+anc ncar araa ters terseb ebut ut,, dita ditanya nyaka kan n baga bagaim iman anaa pendapat mereka mengenai perilaku mencontek +aktu ujian. Dari hasil +a+ancara
&' ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 terseb tersebut ut diketa diketahui hui bah+a bah+a semua semua respon responden den mengat mengataka akan n tidak tidak setuju setuju dengan dengan perilaku mencontek +aktu ujian. Dengan kata lain, menurut mereka perilaku itu adalah adalah salah dan seharusnya seharusnya tidak dilakukan. dilakukan. Seorang mahasis+a mahasis+a mengatakan mengatakan bah+a perilaku mencontek +aktu ujian memberikan dampak yang merugikan bagi orang lain (mahasis+a lain) dan menurutnya hal itu tidak adil. al yang yang menari menarik k dari dari hasil hasil +a+anca +a+ancara ra di atas atas adalah adalah bah+a bah+a dalam dalam mengemukakan alasan atau pertimbangan tersebut, mereka mengacu pada ajaran agam agamaa yang yang mere mereka ka anut anut,, sala salah h satu satuny nyaa adal adalah ah meng mengen enai ai tida tidak k juju jujurr atau atau berbohong. etika ditanyakan lebih lanjut bagaimana peran agama yang mereka anut anut dalam dalam kehidu kehidupan pan sehari sehari-ha -hari, ri, sebag sebagian ian besar besar mengat mengatak akan an bah+a bah+a agama agama mengajarkan banyak hal dalam hidup mereka. 2eberapa diantaranya adalah bah+a agama berperan dalam mengajarkan bagaimana berelasi dengan sesama, mengajari mana yang salah dan yang benar, mempengaruhi pola pikir dalam menyikapi suatu hal atau peristi+a, memoti4asi dalam pengembangan diri dan sebagai cara pandang hidup. hidup. emaparan emaparan di atas menunjukkan menunjukkan bagaimana bagaimana mereka mereka menghayati menghayati ajaranajaran agama yang mereka pelajari dan berupaya mengaplikasikan dalam hidup sehari-hari termasuk di dalamnya ketika memberikan alasan atau pertimbangan menga mengapa pa suat suatu u peri perila laku ku tert terten entu tu dini dinila laii bole boleh h atau atau tida tidak k boleh boleh dila dilaku kuka kan. n. engh enghay ayaatan tan dan dan pema pemaha hama man n prib pribad adii akan akan ajaran aran agama gama yang yang dianu ianutt, menunjukkan menunjukkan kualitas kualitas keberagama keberagamaan an atau religiusit religiusitas as seseorang seseorang.. ncok ncok (&6 (&6 dalam 1heresia+ati 7 5urnal Insan, $!!%, 8ol.#, o.%) menyebut istilah religiusitas dengan istilah keberagamaan yang di+ujudkan dalam berbagai kehidupan manusia, baik itu menyangkut perilaku ritual (beribadah) atau akti4itas lain dalam kehidupannya (yang di+arnai dengan nuansa keagamaan) baik yang tampak dan dapat dilihat oleh mata atau yang tidak tampak (terjadi di dalam hati manusia). Dengan demikian, religiusitas menunjuk pada kualitas keadaan indi4idu dalam memahami, menghayati serta mengaplikasikan nilai-nilai luhur dan aturan-aturan agam agamaa yang yang dian dianut utny nyaa dala dalam m kehi kehidup dupan annya nya seha sehari ri-ha -hari ri yang yang menu menunj njuk ukka kan n ketaatan ketaatan indi4idu indi4idu terhadap terhadap agamanya agamanya (1heresia+ (1heresia+ati, ati, dalam dalam 5urnal 5urnal Insan, Insan, $!!%, 8ol.#, o.%). Dari pemaparan akan hasil +a+ancara di atas, peneliti menemukan indikasi adanya hubungan antara religiusitas indi4idu dengan penalaran moralnya. al al inil inilah ah yang yang menj menjad adii sala salah h satu satu /akt /aktor or yang yang mendo mendoro rong ng pene peneli liti ti untu untuk k menelitinya, selain dikarenakan masih minimnya penelitian mengenai religiusitas dalam hubungannya dengan penalaran moral di Indonesia. 1.#. I$ent%&%ka!% Ma!ala" 2eberapa pertanyaan penelitian yang akan dija+ab dalam penelitian ini yaitu 9 &. 2agaim 2agaimana anakah kah gamba gambaran ran religi religiusi usitas tas pada pada remaja remaja akhir: akhir: $. 2agaimanak 2agaimanakah ah gambaran gambaran penalaran penalaran moral moral pada pada remaja remaja akhir: akhir: %. pakah pakah terdapa terdapatt hubunga hubungan n antara antara religi religiusi usitas tas dengan dengan penalar penalaran an moral pada pada remaja akhir: 1.'. T()(an Penel%t%an
1ujuan dari penelitian ini adalah 9
&;! ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 &. Memperoleh Memperoleh gambaran gambaran mengenai mengenai religiusit religiusitas as dan penalaran penalaran moral pada pada remaja remaja akhir $. Meng Menget etah ahui ui apak apakah ah terda terdapa patt hubun hubunga gan n anta antara ra reli religi gius usita itass dengan penalaran moral. PUSTAKA #. TINJAUAN PUSTAKA #.1. Rel%%(!%ta! 5ei"iusitas adal adalah ah kual kualit itas as kead keadaa aan n indi indi4i 4idu du dala dalam m mema memaha hami mi,, menghayati serta mengaplikasikan nilai-nilai luhur dan aturan-aturan agama yang dianutnya dalam kehidupannya sehari-hari yang menunjukkan ketaatan indi4idu terhadap agamanya. (1heresia+ati, ( 1heresia+ati, dalam 5urnal Insan, $!!%, 8ol.#, 8ol.#, o.%). 1erdapat lima (#) dimensi dalam religiusitas 9 1. Re Relig ligio ious us Knowl Knowled edge ge (The (The Intel Intelec ectua tuall Dien Diensi sion! on! " Dimensi ini berkaitan dengan dengan penget pengetahu ahuan an atau atau in/orm in/ormasi asi-in -in/or /ormas masii yang yang dipero diperoleh leh seseor seseorang ang berkaitan dengan dasar-dasar imannya. Dimensi ini dan dimensi ideologi berkorelasi karena pengetahuan akan kepercayaan adalah kondisi yang penting dan harus untuk penerimaannya. #. Re Relig ligio ious us Prac Practi tise se (The (The Ritu Ritual alis isti ticc Die Diens nsio ion! n! " Dimens Dimensii ini berkai berkaitan tan dengan perilaku seseorang dalam menyatakan kepercayaannya terhadap agama tertentu. erilaku yang dimaksudkan disini mengacu pada perilaku-perilaku khusus yang ditetapkan oleh agama seperti keanggotaan di gereja, /rekuensi kehadi kehadiran ran,, tata tata cara cara ibadah ibadah,, pembap pembaptis tisan, an, pengak pengakuan uan dosa, dosa, berpua berpuasa sa atau atau menjalankan ritual-ritual tertentu pada hari tertentu. $. Re Relig ligio ious us %e %eel elin ing g (The (The &'e &'eri rien enta tall Die Diens nsio ion! n! " Dimen Dimensi si ini berkai berkaitan tan dengan perasaan keagamaan yang dialami oleh penganut agama. sikologi menamainya menamainya rei"ious e
/ek agama ini boleh jadi positi/ positi/ atau negati/ 7 pada tingkat personal dan sosial.
&;& ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 #.#. Ta"a*+ta"a* Ta"a*+ta"a* Penalaran M,ral 2eri 2eriku kutt ini ini akan akan dipa dipapa park rkan an seca secara ra sede sederha rhana na meng mengen enai ai ting tingka katt dan dan tahapan penalaran moral.
Ta-el #.1. T%nkat $an Ta"a*an P enalaran Moral T%nkat &. rakon4ensional Moralitas ada le4el ini anak mengenal mengenal morali moralitas tas berdas berdasark arkan an dampak dampak yang yang diti ditimb mbuk ukan an oleh oleh suat suatu u perbuatan, yaitu menyenangkan (had (hadia iah) h) atau tau meny menyaakitk kitkan an (hukuman). nak tidak melang melanggar gar aturan aturan karena karena takut takut akan akan anca ancama man n huku hukuma man n dari dari otoritas $. on4ensional Suatu perbuatan perbuatan dinilai dinilai baik oleh oleh anak anak apab apabil ilaa mema mematu tuhi hi harapan otoritas atau kelompok sebayanya
Ta"a* &. ?rientasi kepatuhan dan ukuman ema emaha hama man n anak anak tent tentan ang g baik baik dan dan buruk uruk ditentu ditentukan kan oleh oleh otorit otoritas. as. epatu epatuhan han terhad terhadap ap aturan adalah untuk menghindari hukuman dari otoritas $. ?rientasi hedonistik-Instrumental Suatu Suatu perbuatan perbuatan dinilai dinilai baik apabila apabila ber/ungsi ber/ungsi sebagai sebagai instrumen instrumen untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan atau kepuasan diri
%. ?rientasi anak yang baik 1indakan berorientasi pada orang lain. Suatu perbuatan dinilai baik apabila menyenangkan bagi orang lain 6. ?rientasi keteraturan dan otoritas erilaku erilaku yang dinilai dinilai baik adalah adalah menunaikan menunaikan ke+ajiban, menghormati otoritas, dan memelihara ketertiban sosial %. asca-on4ensional #. ?rientasi kontrol sosial-legalistik ada ada le4e le4ell ini ini atur aturan an dan dan da semaca semacam m perjan perjanjia jian n antara antara diriny dirinyaa dan institu institusi si dari dari masyar masyaraka akatt tidak tidak lingkungan sosial. erbuatan dinilai baik apabila dipandang sebagai tujuan akhir, sesu sesuai ai deng dengan an peru perund ndan angg-un unda dang ngan an yang yang tetapi diperlukan sebagai subjek. berlaku. na nak men menaati aati atur aturaan untu untuk k '. ?rientasi kata hati menghindari hukuman kata hati ebenaran ebenaran ditentukan ditentukan oleh kata hati, sesuai sesuai deng dengan an prin prinsi sipp-pr prin insip sip etik etikaa uni4 uni4er ersa sall yang yang bersi/at abstrak dan penghormatan terhadap martabat manusia
(Desmita, $!!#) Dari hasil penelitian ohlberg, diketahui bah+a kebanyakan indi4idu tidak mencapai tahap tertinggi dalam perkembangan moral yaitu tahap '. enyataannya, kebanyakan juga jarang mencapai tahap pertama dalam tingkat postcon&entioana , yaitu tahap #. @iksasi dalam tahap moral dapat terjadi dengan berbagai alasan, yang utama di antaranya adalah 9 &. erkembanga erkembangan n kemampua kemampuan n berpikir berpikir logis umum yang tidak mencukupi mencukupi $. *ingkungan sosial yang tidak memberikan kesempatan roe takin" yang yang cukup yang dapat dapat meningkatka meningkatkan n kemampuan kemampuan untuk memperoleh memperoleh sudut pandang pandang dari orang lain. '. METODOLOGI PENELITIAN '.1. I$ent%&%ka!% Var%a-el Penel%t%an
&;$ ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 8ariabel 2ebas 9 0eligiusitas 8ariabel 1ergantung 9 enalaran Moral '.#.De&en%!% O*era!%,nal &. 0eligi 0eligiusi usitas tas adalah adalah pemaha pemahaman man dan pengha penghayat yatan an indi4i indi4idu du mengen mengenai ai ajaran ajaran agama yang dianutnya serta pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, yang mere/leksikan ketaatan indi4idu dalam beragama yang tergambar dalam dimensi-di dimensi-dimensi mensi berikut berikut 9 5ei"ious nowe$"e (The Inteectua imension) yaitu sejauh sejauh mana pengetahua pengetahuan n indi4idu mengenai mengenai ajaran-ajaran ajaran-ajaran agamanya agamanya 7 5ei"ious ractise (The 5ituaistic imension) yaitu sejauh mana keterlibatan indi4idu dalam ritual-ritual keagamaan yang dituntut darinya untuk dilakukan dalam menujukkan kepercayaannya pada agamanya 7 5ei"ious 7 5ei"ious =eein" (The >ffects (The onse/uentia onse/uentia imension) imension) yaitu sejauh mana perilaku indi4idu sehari-hari selaras dengan ajaran-ajaran agamanya. $. enalaran moral adalah nilai dari , , yaitu seberapa penting secara relati/ nilai yang diberikan Subyek terhadap pemikiran berdasarkan prinsip moral dalam membuat membuat keputusan keputusan mengenai dilema moral yaitu dalam menilai mengapa suatu tingkah laku tertentu boleh atau tidak boleh untuk dilakukan. '.'. Part%!%*an Penel%t%an artisipan penelitian yang terlibat dalam penelitian ini adalah Mahasis+a risten rotestan 3ni4ersitas adjadjaran 5atinangor dengan karakteristik 9 pria dan +anita berusia &-$$ tahun (usia remaja akhir). artisipan penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik penarikan sampel pola bola salju ( snow !a ). ). 5umlah partisipan penelitian sebanyak sebanyak '6 orang. '.. Met,$e Pen(/*(lan Data lat lat ukur untuk untuk menguk mengukur ur religi religiusi usitas tas berupa berupa kuesio kuesione nerr yang yang disusu disusun n berdasarkan dimensi-dimensi dari 0eligiusitas sesuai dengan yang diutarakan oleh Block Block C Stark Stark (&#). lat ukur yang digunakan digunakan dalam dalam mengukur tahap moral moral seseorang dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang dibuat oleh 5ames 0est (&;) (&;) yang yang disusu disusun n berdas berdasark arkan an teori teori perkem perkemban banga gan n enala enalaran ran Moral Moral dari dari *a+rence ohlberg. lat ukur ini sering disebut sebagai DI1 ( efinin" Issue Test Test ). ). lat ukur ini terdiri atas tiga buah cerita pendek yang mengilustrasikan suatu kond kondis isii dile dilema ma mora moral. l. Seti Setiap ap ceri cerita ta akan akan diik diikut utii deng dengan an &$ pert pertan anya yaan an pertimbangan yang berkaitan dengan cerita tersebut dimana setiap item me+akili taha tahap p mora mora *u$"ement *u$"ement at atau mora mora reasoni easonin" n" (penalaran moral) sesuai dengan tahapan moral dari ohlberg. edua belas pertanyaan ini harus ditentukan skala kepentinga kepentingannya. nnya. 3ntuk setiap setiap pertanyaan pertanyaan diberikan diberikan lima pilihan pilihan pertimbanga pertimbangan n yaitu 9 sangat penting, penting, agak penting, kurang penting dan tidak penting.
&;% ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 Setelah itu, partisipan penelitian diminta untuk menentukan empat pertanyaan yang paling penting dengan menetapkan pertanyaan yang paling penting pertama sampai dengan pertanyaan yang paling penting keempat. '.0. Val%$%ta! Val%$%ta! $an Rea-%l%ta! Alat Uk(r Dari hasil analisis reliabilitas dalam tahap uji coba alat ukur religiusitas diperoleh !."&! (sebelum analisis item). Setelah dilakukan analisis item maka dipero diperoleh leh !.!!;, !.!!;, dimana dimana nilai nilai ini berada berada pada ketegor ketegorii tinggi (menur (menurut ut kriteria Buil/ord). Maka alat ukur ini dapat diandalkan. 8alidasi alat ukur secara keseluruhan diperoleh dengan melibatkan seorang yang ahli dalam bidang agama, dimana dalam penyusunan kisi-kisi alat ukur dari dimensi-dimensi sampai dengan item item-i -ite tem m dala dalam m alat alat ukur ukur ini ini meli meliba batk tkan an seor seoran ang g ahli ahli agam agamaa yang yang lata latar r belakangnya sesuai dengan agama agama partisipan penelitian. nalisis item dilakukan untuk mengatahui mana item yang baik dan mana item yang buruk. Setelah dilakukan analisis item terhadap data uji coba alat ukur, diperoleh "" item yang baik dan kemudian digunakan dalam tahap pengambilan data sesungguhnya. Setelah data penelitian diperoleh, dilakukan kembali analisis terhadap setiap item dan diperoleh '% item yang baik. lat lat ukur ukur pena penala lara ran n mora morall memi memili liki ki nila nilaii reli reliab abil ilit itas as sebe sebesa sarr !,;" !,;" sementara nilai 4aliditasnya adalah !,';. al ini merujuk para hasil penelitian Menanti dalam D+ita ($!!'). '.. Met,$e Anal%!a Data Metode analisa yang digunakan adalah analisis statistika deskripti/ dan analisis korelasi. sebagai teknik pengolahan yang utama. 1eknik analisis korelasi yang yang diguna digunaka kan n adalah adalah The Spearm Spearman an 5ank 5ank ?r$er ?r$er oeffi oefficie cient nt orea oreatio tions ns (oe/isien orelasi Spearman) dengan menggunakan bantuan program Statistica acka"es for Socia Science (SSS) &ersi 10%0 for win$ows% . HASIL DAN PEMBAHASAN .1. HASIL PENELITIAN ).1.1. -abaran u Religiusitas 1abel abel 6.&. 6.&. Bambaran 3mum 0eligiusitas artisipan enelitian 2erdasarkan
ategori Kate,r%
J(/la"
Per!enta!e
San"at tin""i Tin""i 5en$ah San"at ren$ah
$% 6! & !
%#. E '$.# E &.' E !
).1.#. -abaran Tia/Tia Tia/Tia Diensi Dala Religiusitas a. Religious Knowledge
&;6 ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696
1abel 6.$ Bambaran Dimensi 5ei"ious Dimensi 5ei"ious nowe$"e 2erdasarkan ategori Kate,r% Sangat tinggi 1inggi 0endah Sangat rendah
J(/la" &% %; &! 6
Per!enta!e $!.% E #;." E .' E '.% E
b. Religious Practise 1abel 6.% Bambaran Dimensi 5ei"ious Dimensi 5ei"ious ractise Berdasarkan Kategori Kate,r% J(/la" Per!enta!e San"at tin""i ' .6 E Tin""i %6 #%.& E 5en$ah & $.; E San"at ren$ah # ;." E c. Religious %eeling Ta!e .%. am!aran imensi 5ei"ious =eein" 'er$asarkan 'er$asarkan ate"ori Kate,r% J(/la" Per!enta!e San"at tin""i $% %#. E Tin""i %" #.6 E 5en$ah % 6.; E San"at ren$ah ! ! d. Religious Belie* 1abel 6.# Bambaran Dimensi 5ei"ious Dimensi 5ei"ious 'eief 2erdasarkan ategori Kate,r% J(/la" Per!enta!e San"at tin""i '% ".6 E Tin""i & &.' E 5en$ah ! ! San"at ren$ah ! ! e. Religious &**ects 1abel 6.' Bambaran Dimensi 5ei"ious Dimensi 5ei"ious >ffects Berdasarkan Berdasarkan Kategori Kate,r% J(/la" Per!enta!e San"at tin""i % 6.; E Tin""i $; 6$.$ E 5en$ah %& 6".6 E San"at ren$ah % 6.; E Dari keseluruhan pemaparan pada bagian ini, dapat disimpulkan bah+a sebagian besar partisipan penelitian berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi dalam dalam skor skor religi religius usita itass secara secara kesel keseluruh uruhan. an. Demiki Demikian an juga juga dalam dalam skor skor setiap setiap dimensi kecuali dimensi e/ek keagamaan ( 5ei"ious ( 5ei"ious >ffects) >ffects ) dimana pada dimensi
&;# ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 ini separuh partisipan penelitian berada pada ketegori tinggi dan sangat tinggi dan separuh lagi berada pada kategori rendah dan sangat rendah. ).1.$. -abaran engenai Penalaran 0oral 1abel 6.;.
Bambaran
enalaran
Moral
artisipan
enelitian
2erdasarkan
Kategori Nilai P Kate,r% San"at tin""i Tin""i 5en$ah San"at ren$ah
1abel 6.".
Bambaran
J(/la" ! 6 %;
%$enalaran
Moral
Per!enta!e ! '.% #;." %#.
artisipan
enelitian
2erdasarkan
Tahapan Penalaran Moral Ta"a* Penalaran M,ral
J(/la"
Per!enta!e
eanin"ess
#
;,"
i
#
;,"
1ingkat reco 1ingkat recon&entiona n&entiona
1ahap $
"
&$,#
1ingkat on&entiona
1ahap %
'
,6
1ahap 6
;
&!,
@nti-esta!ishment
;
&!,
1ahap #
"
&$,#
1ahap #2
"
&$,#
1ahap '
&!
,'
1otal
'6
&!!
1ingkat ostcon&entiona 1ingkat ostcon&entiona
Table Table 4.9 4.9
Rekapitulasi Penalaran Moral Berdasarkan Nilai P dan Tahapan Tahapan enalaran Moral Penalaran M,ral 2N%la% P3 Sanat t%n% / E
T%n%
Ren$a"
/
E
/
E
Sanat ren$a" / E
eanin"ess
-
-
-
-
-
-
#
$&.;
i
-
-
-
-
%
".&
$
".;
1ahap $
-
-
&
$#
$
#.6
#
$&.;
1ahap %
-
-
-
-
6
&!."
$
".;
1ahap 6
-
-
-
-
$
#.6
#
$&.;
nti- >sta!ishment >sta!ishment
-
-
-
-
6
&!."
%
&%
1ahap #
-
-
$
#!
'
&'.$
-
-
1ahap #2
-
-
&
$#
'
&'.$
&
6.%
1ahap '
-
-
-
-
&!
$;
-
-
Ta"a* Penalaran M,ral
1ingkat recon&entiona recon&entiona 1ingkat on&entiona
1ingkat ostcon&entiona ostcon&entiona
&;' ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 1otal
-
-
6
&!!
%;
&!!
%$&!!
).1.). -abaran engenai Religiusitas dengan Penalaran 0oral .%1%.%1% Aasi en"u*ian Aipotesis Aipotesis eneitian ipotesis enelitian 9 <1erdapat <1erdapat hubungan antara 0eligiusitas dengan enalaran Moral.= ipotesis Statistik yang akan diuji adalah 9 ! 9 r s ! 9 1idak idak terdap terdapat at hubunga hubungan n yang yang signi/ signi/ika ikan n antara antara 0eligi 0eligiusi usitas tas dengan enalaran Moral & 9 r s ! 9 1erdapat erdapat hubungan hubungan yang signi/ikan signi/ikan antara 0eligiusita 0eligiusitass dengan dengan enalaran Moral Dari Dari perhit perhitunga ungan n korela korelasi si dipero diperoleh leh nilai nilai koe/is koe/isien ien korela korelasi si sebesa sebesarr 9 - !,!&'. !,!&'. emudian terhadap hasil tersebut dilakukan uji signi/ikansi dengan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t sebesar 9 &,$;'. Sementara t tabel dengan tara/ kepercayaan # E dan d/ -$ adalah $.!! . arena t hitung t tabel, maka H4 $%ter%/a ata( H 1 $%t,lak. al ini berarti -a"5a t%$ak ter$a*at "(-(nan 6an !%n%&%kan antara Rel%%(!%ta! $enan Penalaran M,ral.
.%1%.%2% am!aran en"enai aitan antara 5ei"iusitas en"an enaaran ora (!er$asarkan (!er$asarkan Biai ) 1abel 6.&! Bambaran 0eligiusitas Dengan Dengan enalaran Moral (2erdasarkan ilai ) Penalaran M,ral 2N%la% P3 Rel%%(!%ta!
Sanat t%n%
T%n%
Ren$a"
Sanat ren$a"
5umlah
E
5umlah
E
5umlah
E
5umlah
E
Sanat t%n%
-
-
$
".;E
'#.$
'
$'.&
T%n%
-
-
$
#E
$&
#$.#
&;
6$.#
Ren$a"
-
-
-
-
&
&!!
-
-
Sanat ren$a"
-
-
-
-
-
-
-
-
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bah+a sebagian besar partisipan penelitian dengan religiusitas yang tergolong tinggi dan sangat tinggi ternyata term termas asuk uk dala dalam m kate katego gori ri pena penala lara ran n mora morall yang yang rend rendah ah dan dan sang sangat at renda rendah. h. emaparan di atas mendukung hasil dari analisis korelasi antara religiusitas dengan penalaran moral yang menyatakan tidak ada korelasi diantara keduanya. 1inggi rendahnya kualitas religiusitas indi4idu, tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya penalaran moral yang dimiliki.
&;; ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696
.%1%.%2 .%1%.%2%% am!ar am!aran an en"en en"enai ai aitan aitan antara antara 5ei"i 5ei"ius usita itass en"an en"an enaa enaaran ran ora ('er$asarkan ('er$asarkan Tahapan Tahapan enaaran ora) 1abel 6.&&.
Bambaran 0eligiusitas Dengan enalaran Moral (2erdasarkan 1ahapan enalaran Moral) Rel%%(!%ta!
/
E
/
E
/
E
Sanat ren$a" / E
eanin"ess
-
-
#
&$.#
-
-
-
-
i
%
&%
$
#
-
-
-
-
1ahap $
$
".;
;
&;.#
-
-
-
-
1ahap %
%
&%
%
;.#
-
-
-
-
1ahap 6
6
&;.6
$
#
-
-
-
-
nti >sta!ishment 1ahap #
&
6.%
'
-
-
-
-
&
6.%
;
&;.#
-
-
-
-
1ahap #2
%
&%
6
&!
&
&!!
-
-
1ahap '
'
$'.&
6
&!
-
-
-
-
1otal
%$&!!
6!
&!!
&
&!!
-
-
Ta"a* Penalaran M,ral
1ingkat recon&entiona recon&entiona 1ingkat on&entiona
1ingkat ostcon&entiona
Sanat t%n%
T%n%
Ren$a"
1ahapan di atas menunjukkan kecenderungan partisipan penelitian untuk menggunakan perspekti/ yang merupakan ciri khas dari tahap dimana dia berada saat ini, bila dibandingkan dengan para partisipan penelitian yang lain. 5adi tahaptahap dimana partisipan penelitian dikelompokkan (sebagai salah satu hasil yang diperoleh dari alat ukur DI1), menunjukkan kecenderungan partisipan penelitian untu untuk k meng menggu guna naka kan n pers perspe pekt kti/ i/ dala dalam m taha tahap p itu itu keti ketika ka memb member erii alas alasan an atau atau pertimbangan dalam menilai suatu tindakan benar atau salah atau boleh atau tidak boleh dilakukan., bila dibandingkan dengan partisipan penelitian yang lain. kan teta tetapi pi,, hal hal ini ini tida tidak k bera berart rtii part partis isip ipan an pene peneli liti tian an akan akan sela selalu lu meng menggu guna naka kan n pertimbangan pada tahap itu dalam setiap situasi dilema moral yang dihadapi. artisipan penelitian bisa menggunakan pertimbangan pada satu tahap diba+ah atau satu tahap diatas dari tahap dimana dia berada sekarang. Dari Dari pemapa pemaparan ran di atas atas dapat dapat diliha dilihatt bah+a bah+a sebag sebagian ian besar besar partis partisipa ipan n penelitian memiliki religiusitas religiusitas yang tergolong tinggi dan sangat tinggi. kan tetapi sebagian besar dari mereka masih berada pada tingkat penalaran moral yang berada diba+ah diba+ah tingkat postcon&entiona% tingkat postcon&entiona% al ini mendukung dari hasil penelitian yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara religiusitas dengan penalaran moral.
&;" ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 ).1. ).1.+. +.
-aba -abara ran n 0e 0enge ngena naii Data Data Penuna Penunang ng Data penunjang ini diperlukan dalam memperoleh gambaran lebih luas mengenai kondisi partisipan penelitian dimana data ini akan digunakan dalam memban membantu tu pembah pembahasa asan n mengen mengenai ai hasil hasil peneli penelitia tian n Data Data penunj penunjang ang yang yang akan akan disajikan di ba+ah ini berhubungan dengan relasi partisipan penelitian dengan lingkungan sosial disekitarnya.
1abel 6. &$ Bambaran eterlibatan eterlibatan dalam ?rganisasi ?rganisasi erohanian erohanian di Kampus Keterl%-atan
J(/la"
ernah me menjadi pe pengurus dalam or organisasi kerohanian di dikampus ernah dan sedang menjadi pengurus dalam organisasi kerohanian di kampus Sedang menjadi pengurus dalam organisasi kerohanian di kampus 1idak pernah jadi pengurus dalam organisasi kerohanian di kampus tapi pernah terlibat dalam kegiatan rohani 1idak pernah terlibat sama sekali dalam kepengurusan ataupun dalam kegiatan rohani di kampus
&"
Per!enta! e &6,& $",&
$#
%,&
&!
,'
$
% ,&
1abel 6.&% Bambaran eterlibatan dalam ?rganisasi ?rganisasi on-erohanian di Kampus Keterl%-atan J(/la" Per!enta!e ernah terlibat akti/ dalam organisasi &$ &",; ernah dan sedang terlibat akti/ dalam organisasi &6,& Sedang terlibat akti/ dalam organisasi ; &!, 1idak terlibat akti/ dalam organisasi %' #',$
.#.
PEMBAHASAN Bambaran Bambaran mengenai mengenai religiusit religiusitas as partisipan partisipan penelitian penelitian dapat dapat disimpulka disimpulkan n dengan 9 hampir seluruh partisipan penelitian memiliki tingkat religiusitas yang tinggi dimana berdasarkan kategori skor total religiusitas sebagian besar berada pada kategori tinggi dan sangat tinggi. esimpulan yang sama juga diperoleh ketika melihat secara spesi/ik dalam skor masing-masing dimensi kecuali dimensi 5ei"ious >ffects dimana dalam dimensi ini, jumlah partisipan penelitian dengan nilai yang tinggi (kategori tinggi dan tinggi sekali) dan rendah (kategori rendah dan rendah sekali) hampir seimbang. al ini cukup menarik untuk ditelaah mengingat bah+a dimensi ini merupakan e/ek dari keempat dimensi yang lain. al ini menunjukkan bah+a separuh partisipan penelitian dalam kehidupan sehari-harinya belum berlandaskan pada penghayatan akan ajaran agama yang dianut atau belum mengerti secara menyeluruh dan utuh mengenai bagaimana hidup sehari-hari yang berlandaskan pada ajaran agama. al ini dapat dimengerti dengan pemahaman bah+a ajaran-ajaran agama, yang disertai dengan tuntutan bagi penganut agama tersebut untuk mengikutinya, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan dengan segera segera melain melainkan kan melalu melaluii proses proses yang yang membut membutuhk uhkan an +aktu +aktu.. Misaln Misalnya, ya, dalam dalam mengh menghay ayat atii baga bagaim iman anaa +uju +ujud d dari dari meng mengas asih ihii sesa sesama ma manu manusi siaa belu belum m tent tentu u seseorang langsung dapat mengaplikasikannya. al ini mungkin disebabkan ada
&; ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 pertentangan antara kepentingan orang lain dengan kepentingan diri sendiri yang dirasakan oleh indi4idu sehingga untuk sampai pada penghayatan dan melakukan +uju +ujud d dari dari meng mengas asihi ihi sesa sesama ma itu itu memb membut utuh uhka kan n +akt +aktu u sert sertaa kese kesemp mpat atan an-kese kesemp mpat atan an bagi bagi indi indi4i 4idu du untu untuk k bert bertem emu u deng dengan an kond kondis isii-ko kond ndis isii yang yang menolongnya untuk memahami tentang mengasihi sesama. Bambaran penalaran moral partisipan penelitian baik dari nilai dan tahapan moral moral yang yang dicapa dicapaii menunju menunjukka kkan n bah+a bah+a sebagi sebagian an besar besar partis partisipa ipan n peneli penelitia tian n berada pada kategori yang rendah dan sangat rendah (berdasar nilai ). 2erdasarkan tahap penalaran moral, terdapat " orang yang dalam mempertimbangkan alasan ketika membuat keputusan moral berlandaskan pada ancama ancaman n akan akan otorit otoritas as (tingk (tingkat at pre pre-con&entiona ). ). Dalam hal ini pihak otoritas yang dimaksud bisa orang tua, keluarga, sekolah atau uni4ersitas. 1erdapat $! orang yang dalam mempertimbangkan alasan ketika membuat keputusan moral berlandaskan pada kepentingan orang lain dan demi menjaga ketertiban sosial (tin (tingk gkat at con&entiona ). ). Semen Sementar taraa terdap terdapat at $' orang orang yang yang berada berada pada pada tingka tingkatt postcon&entiona . dima dimana na dala dalam m memp memper erti timb mban angk gkan an alas alasan an keti ketika ka memb membua uatt keputusan moral berlandaskan pada prinsip moral yang uni4ersal dan menyeluruh, dimana prinsip keadilan sudah menjadi pilihan personal. 2erdas 2erdasark arkan an penguj pengujian ian stati statisti stik k dengan dengan menggu menggunak nakan an teknik teknik analis analisis is korelasi 5ank korelasi 5ank Spearman, Spearman, diperoleh hasil penelitian yang menyatakan -a"5a t%$ak ter$a*at "(-(nan antara rel%%(!%ta! $enan *enalaran /,ral pada partisipan penelitian. al ini menyatakan menyatakan bah+a kualitas keadaan keadaan indi4idu dalam memahami, mengha menghayat yati, i, ajaran ajaran agama agama yang yang dianut dianutnya nya serta serta mengap mengaplik likas asika ikanny nnyaa dalam dalam kehidupan kehidupan sehari-ha sehari-hari, ri, yang mere/leksi mere/leksikan kan ketaatannya ketaatannya dalam beragama beragama tidak tidak berhubungan dengan kemampuan indi4idu untuk memandang pentingnya pemikiran berdasarkan prinsip moral dalam membuat keputusan mengenai dilema mora moral. l. Demi Demiki kian an juga juga seba sebali likn knya ya,, kema kemamp mpua uan n sese seseor oran ang g dala dalam m memb membua uatt keputus keputusan an mengen mengenai ai dilema dilema moral moral berdas berdasark arkan an prinsi prinsip p moral moral tidak tidak berkai berkaitan tan dengan kualitas pemahaman dan pengaplikasian ajaran agama dalam hidupnya. 5alaluddin 0akhmat ($!!%) menyatakan bah+a agama ber/ungsi secara personal dalam kehidupan indi4idu dengan memberikan makna pada peristi+a yang dihadapi atau memberikan bimbingan moral bagaimana seharusnya bertindak dite diteng ngah ah-t -ten enga gah h manu manusi sia. a. 2eli 2eliau au mena menamb mbah ahka kan, n, bah+ bah+aa agam agamaa seba sebaga gaii pengalaman personal berkaitan dengan apa yang diimani secara pribadi, pribadi, bagaimana agama ber/ungsi dalam kehidupan indi4idu, bagaimana pengaruh agama pada apa yang indi4idu pikirkan, rasakan atau lakukan. Sistem nilai pribadi yang dimiliki oleh partisipan penelitian turut dibangun dalam dalam pengenalan pengenalan akan ajaran-aja ajaran-ajaran ran agamanya. Sistem Sistem nilai ini akan membantu sebagai landasan berpikir dan bertingkah laku. Dengan sistem nilai yang dimiliki ini, maka seseorang dapat menge4aluasi serta mena/sirkan situasi dan pengalaman. eran dari perkembangan kogniti/ seseorang dalam hal ini sangat penting. eranan sistem nilai ini berlangsung dalam kehidupan sehari-hari seseorang dalam relasinya dengan lingkungan sosialnya. al ini dikarenakan, sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat lepas dengan manusia lainnya. artisipan penelitian sebagai remaja
&"! ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 akhir yang berstatus sebagai mahasis+a berada dalam lingkungan kampus dan masyarakat yang beragam dalam latar belakang budaya, kebiasaan, nilai dan latar belakang agama. al ini didukung didu kung oleh kenyataan bah+a sebagian besar partisipan penelitian berasal dari luar kota. Dalam lingkungan sosial yang beragam inilah sistem nilai seseorang berperan dalam membantunya untuk dapat menyesuaikan diri dan berkembang. Dalam Dalam lingku lingkunga ngan n sosial sosial yang yang beraga beragam m ini, ini, dia akan akan bertem bertemu u dengan dengan berbagai pola pikir atau pandangan yang berbeda-beda dari orang Forang disekitarnya. Indi4idu memperoleh kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain lain,, meng mengin inte terp rpre reta tasi sika kan n piki pikira rann-pi piki kira ran n sert sertaa pera perasa saan an oran orang g lain lain sert sertaa memandang peran serta posisi mereka pada masyarakat. esempatan-kesempatan untuk bertemu dengan berbagai sudut pandang ini disebut sebagai kesempatan alih peran (roe takin" takin" ). ) . lih lih pera peran n ini ini meli melipu puti ti pene peneri rima maan an bah+ bah+aa oran orang g lain lain memp mempun unya yaii pand pandan anga gan n mere mereka ka send sendir irii dan dan mamp mampu u mema memaha hami mi perbe perbeda daan an- perbedaan tersebut. Dalam kesempatan alih peran ini, perkembangan penalaran moral seseorang dapat terjadi ketika dia bertemu dengan sudut pandang atau pola pikir yang berbeda dari dirinya dimana sudut pandang atau pola pikirnya dibangun dari dari sist sistem em nila nilaii yang yang dimi dimili liki kiny nya. a. eti etika ka mene menemu muka kan n perb perbed edaa aan n itu, itu, akan akan menimb menimbulk ulkan an ketida ketidakse kseimb imbang angan an kogniti kogniti// dalam dalam dirinya dirinya yang yang harus harus dapat dapat dia selesaikan sehingga dia dapat meningkat dalam pola pikirnya dalam memandang suatu masalah sosial. Dalam hal inilah perkembangan penalaran moral terjadi. ?leh kare karena na itul itulah ah,, adal adalah ah pent pentin ing g bagi bagi ses seseora eorang ng untu untuk k meng mengal alam amii berb berbag agai ai kesempatan alih peran (roe ( roe takin" ) ini yang semakin semakin beragam. beragam. Dalam kehidupan kehidupan sebaga sebagaii mahas mahasis+ is+a, a, kesemp kesempata atan n ini semak semakin in banyak banyak untuk untuk dipero diperoleh leh.. Selai Selain n dipero diperoleh leh melalu melaluii menjal menjalin in relasi relasi dengan dengan berbag berbagai ai orang, orang, keterl keterliba ibatan tan dalam dalam organisasi-organisasi organisasi-organisasi dapat membantu. Data penunjang yang diperoleh diperoleh dari kuesioner penelitian penelitian menunjukkan menunjukkan bah+a sebagian besar partisipan penelitian (',E) terlibat dalam organisasi keroh kerohan ania ian n di kamp kampus usny nyaa (bai (baik k seba sebaga gaii peng penguru uruss maupu maupun n tida tidak) k) dan dan hany hanyaa sebagian kecil yaitu $ orang (%,&E) yang tidak pernah terlibat sama sekali. al ini dapa dapatt dili diliha hatt dari dari tabe tabell 6.&$ 6.&$.. ete eterl rlib ibat atan an ini ini ber4 ber4ar aria iasi si dala dalam m bent bentuk ukny nya. a. eterlibatan akti/ sebagai pengurus dalam organisasi kerohanian di kampus dibagi dalam tiga bagian yaitu pernah terlibat, pernah dan sedang terlibat, sedang terlibat (baru (baru terlib terlibat) at).. eterl eterliba ibatan tan juga juga tidak tidak hanya hanya sebaga sebagaii pengur pengurus us dalam dalam period periodee terten tertentu tu tetapi tetapi terlib terlibat at dalam dalam kegiat kegiatanan-keg kegiat iatan an rohani rohani sepert sepertii sebag sebagai ai paniti panitiaa kegiat kegiatan an keroha kerohania nian n terten tertentu, tu, sebaga sebagaii kakak kakak pembin pembinaa rohani rohani maupun maupun sebaga sebagaii pelayan dalam ibadah. al yang menarik untuk dilihat adalah hampir separuh dari partisipan penelitian (6%."E), terlibat akti/ dalam kegiatan organisasi nonkerohanian di kampus. al ini dapat dilihat dari tabel 6.&% dimana keterlibatan akti/ juga dibagi dalam % yaitu pernah terlibat akti/, pernah dan sedang terlibat akti/, dan sedang terlibat akti/. amun, lebih banyak lagi partisipan penelitian (#',$ E) yang tidak terlibat akti/ dalam organisasi non-kerohanian di kampus. etidakte etidakterliba rlibatan tan tersebut tersebut mendukung mendukung kurangnya kurangnya kesempata kesempatan n untuk bertemu bertemu dengan banyak orang dengan latar belakang, pola pikir, sudut pandang dan nilai-
&"& ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 nilai yang berbeda, dimana hal ini sebenarnya dapat di/asilitasi oleh keterlibatan dalam organisasi lain yang beragam di kampus. Dalam hal ini peneliti tidak ingin menila menilaii bah+a bah+a keterl keterliba ibatan tan dalam dalam organ organisa isasi si keroha kerohania nian n tidak tidak member memberika ikan n kesemp kesempata atan n untuk untuk alih alih peran. peran. eneli eneliti ti meliha melihatt dari dari sudut sudut pandan pandang g keraga keragaman man (4ariasi) yang lebih luas dalam kesempatan untuk alih peran (roe ( roe takin" ) ketika terlibat dalam organisasi yang lain di luar organisasi kerohanian. al ini dapat menjadi salah satu penyebab masih rendahnya penalaran moral dari sebagian besar partisipan penelitian. enarikan kesimpulan ini perlu penelaahan lebih lanjut melalui pengumpulan data empirik. al lain dalam penelitian ini yang diperkirakan juga berhubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah sebaran data yang kurang ber4ariasi dimana data yang diperoleh cenderung mengelompok pada kutub yang ekstrim (tinggi untuk religiusitas dan rendah untuk penalaran moral). Data mengenai religiusitas menunj menunjukk ukkan an hampir hampir seluru seluruh h partis partisipa ipan n peneli penelitia tian n memili memiliki ki religi religiusi usitas tas yang yang tergolong tinggi dan sangat tinggi. anya satu orang yang religiusitasnya tergolong rend rendah ah.. ena enala lara ran n mora morall part partis isip ipan an pene peneli liti tian an menu menuju jukk kkan an hamp hampir ir selu seluruh ruh partisipan penelitian berada pada kategori rendah dan sangat rendah dalam penalaran moral yang berlandaskan prinsip moral. 5ika dilihat dari tahapan moralnya, data cenderung menyebar dalam tiap-tiap tahap (dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi). eterbatasan dalam sebaran data (khususnya untuk religiusitas dan penalaran moral berdasarkan nilai ) ini menunjukkan partisipan penelitian yang cenderung homogen. 0. PENUTUP 0.1. KESIMPULAN 2erdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bah+a sebagian besar partisipan penelitian memiliki tingkat religiusitas yang tinggi. amun hal ini kurang dibare dibarengi ngi dengan dengan penala penalaran ran moral moral dimana dimana sebag sebagian ian besar besar parisi parisipan pan peneli penelitia tian n tergolong rendah dan sangat rendah. al ini berarti, bah+a dalam memper mempertim timban bangka gkan n suatu suatu dilema dilema moral moral demi demi menila menilaii boleh boleh atau atau tidak tidak boleh boleh dilakukannya perilaku tertentu dalam menghadapi dilema moral itu, sebagian besar belum memandang penting untuk mendasarkan pertimbangannya berdasarkan prinsip moral yaitu prinsip keadilan yang memandang persamaan derajat hak asasi manusia yang bersi/at menyeluruh, prinsipil sebagai hal yang utama dalam hidup bermasyarakat. Dari hasil uji hipotetis, diperoleh hasil bah+a tidak terdapat hubungan antara religiusitas dengan penalaran moral pada partisipan penelitian yang merupakan remaja akhir. 0.#. SARAN Saran untuk penelitian penelitian selanjutnya selanjutnya yang terkait terkait 9 diperlukan diperlukan penelitian penelitian lebih lanjut yang lebih mendalam dan melibatkan partisipan penelitian yang lebih besar untuk memperoleh sebaran sebaran data yang lebih ber4ariasi. Saran praktis pada pihak-pihak terkait 9
&"$ ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 &. 2agi institusi institusi pendidika pendidikan n yang terkait supaya supaya memperhatikan memperhatikan perkemban perkembangan gan penalaran moral mahasis+a dengan mengembangkan hal-hal yang dapat menduk mendukung ung perkem perkemban bangan gan penala penalaran ran moral moral misaln misalnya ya dengan dengan mengad mengadaka akan n diskusi-dis diskusi-diskusi kusi mengenai mengenai situasi situasi sosial sosial bangsa bangsa kita yang diharapkan diharapkan dapat merang merangsan sang g perkem perkemban bangan gan kognit kogniti/ i/ yang yang turut turut mendas mendasari ari perkem perkemban bangan gan penalaran moral. $. 2agi 2agi piha pihakk-pi piha hak k yang yang terk terkai aitt deng dengan an pend pendid idik ikan an keag keagam amaa aan n agar agar memperhati memperhatikan kan perkembanga perkembangan n kelima kelima dimensi dimensi dalam religiusit religiusitas as terutama terutama dalam dalam perkem perkemban bangan gan pengha penghayat yatan an yang yang bersi/ bersi/at at person personal al dengan dengan 1uhan, uhan, dimana perkembangan aspek ini paling berhubungan dengan kehidupan yang selaras dengan ajaran agama yang dianut. %. 2agi 2agi para mahas mahasis+ is+aa dalam dalam usia remaja remaja akhir akhir maupun maupun de+asa de+asa a+al a+al,, supaya supaya menyadari menyadari pentingnya pentingnya bagi mereka mereka untuk memiliki mengenai mengenai penghayatan penghayatan keagamaan yang sungguh-sungguh mereka yakini dan pemahaman mengenai prinsip moral. al ini mengingat, bah+a para mahasis+a diharapkan menjadi generasi pemimpin masyarakat Indonesia (dalam berbagai bidang) yang dapat mengarahkan bangsa ini ke arah yang lebih baik. Sehingga perlu memiliki keyakinan iman dan pemikiran moral yang berdasarkan prinsip moral agar tidak tidak mudah mudah teromb terombang ang-am -ambin bing g terba+ terba+aa arus arus dalam dalam mengik mengikuti uti apa yang yang dianggap baik oleh kebanyakan orang tetapi mampu melihat esensi mendasar di balik semuanya itu dan dapat memberi respon yang tepat. 6. Maha Mahasi sis+ s+aa perl perlu u terl terlib ibat at dala dalam m kegi kegiat atan an orga organi nisa sasi si kamp kampus us baik baik yang yang kerohanian maupun non-kerohanian. da baiknya ketika kedua hal ini berjalan beriringan, sehingga semakin dapat membantu peningkatan kualitas keagamaan yang dibarengi dengan bertemu dengan berbagai sudut pandang dari orang lain sehingga menolong untuk semakin utuh dalam sistem nilai yang dimiliki.
DA7TAR PUSTAKA ngeliGue, ngeliGue, 5oyce @. eranan =aktor 5ei"ius Terha$ap erkem!an"an ora a$a 5ema*a ari euar"a 'ercerai 'ercerai.. (+++.sikologiuntar.comAabstrakAskripsiAphp). untar.comAabstrakAskripsiAphp ). Hochran, illiam B. &#%. Sampin" Techni/ues. Techni/ues. e+ Jork 9 5ohn iley C Sons. Inc. Danim Danim,, Sudar+ Sudar+an. an. $!!!. $!!!. eto$e eneitian untuk Imu-imu eriaku. eriaku. 5akarta 9 2umi ksara. @riedenberg, *isa. &#. s#choo"ica &#. s#choo"ica Testin" Testin" . Massachusetts 9 llynC2acon. @urro+, *. 5ames et al. $!!6. 5ei"ion $!!6. 5ei"ion an$ positi&e #outh $e&eopmenta ; i$entit#, i$entit#, meanin" an$ prosocia concerns% pplied De4elopmental Science 8ol ", o. &, hal &;-$'.
&"% ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696 Block, H and Stark, 0. &'#. 5ei"ion &'#. 5ei"ion an$ Societ# in Tension. ension. Hhicago 9 0and Mc ally C Hompany. Hompany. ood, . 0alp et al. &'% &'% The s#choo"# of 5ei"ion% e+ 5ei"ion% e+ Jork Jork 9 1he Buil/ord ress. erlinger erlinger,, @red. . &!. @sas- @sas eneitian 'eha&iora . Jogyakarta 9 Bajah Mada 3ni4ersity ress. ohlbe ohlberg rg,, *a+ren *a+rence ce.. &#. &#.T Tahap-tahap ahap-tahap erkem!an erkem!an"an "an ora ora . Jogya ogyaka kart rtaa 9 enerbit anisius. Maryan Maryani, i, ina. ina. $!!#. $!!#. ubung ubungan an antara antara artis artisipa ipasi si dalam dalam ?rgan ?rganisa isasi si dengan dengan enalaran Moral pada 0emaja khir. 2andung. Skripsi (tidak diterbitkan) 9 @akultas sikologi 3ni4ersitas adjadjaran. asir, asir, Mohammad. &"". h. D. eto$e D. eto$e eneitian. eneitian. 5akarta 9 Bhalia Indonesia. ?ki, ?ki, D+it D+itaa .S. .S. $!!' $!!'.. Stud Studii meng mengen enai ai 1ahap ahapan an Cora Cora 4u$"ement 4u$"ement pada Mahas Mahasis+ is+aa yang yang Melak Melakuka ukan n erila erilaku ku Mencon Mencontek tek saat saat 3jian 3jian.. 2andun 2andung. g. Skripsi (tidak diterbitkan) 9 @akultas sikologi 3ni4ersitas adjadjaran. 0akh 0akhma mat, t, 5ala 5alalu ludd ddin in.. &" &".. sikoo"i @"ama% ersada.
5akara 5akarata ta 9 1. 1. 0aja 0aja Bra/in Bra/indo do
_______ . $!!%. sikoo"i @"ama ; Se!uah en"antar . 2and 2andun ung g 9 1. 1. MiKa MiKan n ustaka. 0est, 0est, 5ames. 5ames. &;6. anua for The efinin" Issues Test ; @n ?!*ecti&e test of ora 4u$"ement e&eopment% e&eopment% 3ni4ersity o/ Minnesota. 0idu 0idu+a +an, n, Drs. Drs. M.2. M.2.. . $!!$. $!!$. Skaa en"ukuran Varia!e-Varia!e aria!e-Varia!e eneitian. eneitian. 2andung 9 enerbit l/abeta. l/abeta. Sarah, Siti. &;. ubungan antara onsep 0eligiusitas, Sistem erbankan 2ank Muamalat Indonesia (2MI) dan epuasan asabah. 2andung. Skripsi (tidak diterbitkan )9 @akultas sikologi 3ni4ersitas adjadjaran. Siegel, Sidney. Sidney. &"#. & "#. Statistik Bonparametrik +ntuk Imu-imu Sosia . 5akarta 9 1. Bramedia. Sudjan Sudjana, a, M.. , M. Sc., D0., ro/. &'. eto$a Statistika% 2andung Statistika% 2andung 9 enerbit 1arsito. 1heresia+ati. >l ora dan rihastuti. $!!%. ubungan antara tingkat religiusitas dengan metode acti&e copin" ptsd ptsd dimana tingkat ptsd merupakan 4ariabel kontrol pada pengungsi remaja asal Sampit sebagai santri ondok esantren Darussalam etapang Sampang Madura. 5urnal Insan, 8ol.#, o.%, hal. &'". agen agener er,, Mans Mans *ind *indaa et al. al. $!!% $!!%.. 5ei"ious in&o&ement an$ $e&eopmenta resources in #outh. #outh. 0e4ie+ o/ 0eligious 0esearch, 8ol. 8ol. 66 9 %, hal. $;&-$"6
&"6 ______________ ISS !"#$ - !$!%
VISI (2008) 16 (3) 680- 696
&"# ______________ ISS !"#$ - !$!%