A. Judul KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA PUBERTAS MENURUT ISLAM
B. Latar Latar Belakang Belakang
Dengan perjalanan waktu maka peradabanpun berangsur-angsur berkem berkemban bang. g. Banyak Banyak ragam ragam budaya budaya dan sosia sosiall yang yang member memberii andil andil bagi bagi kemaju kemajuann annya. ya. Pendid Pendidika ikan n memili memiliki ki perana peranan n pentin penting g dan mendas mendasar ar dalam dalam membentuk kepribadian dan perilaku manusia. Pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh stake holder pendidikan, pemerintah melalui departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Agama dalam hal ini Mapenda, orang tua, dan masyarakat, melalui berbagai macam media belajar yang dapat dipakai seperti media massa elektronik maupun cetak. Peranan orang tua menduduki posisi sangat urgen manakala anak mulai menginjak masa dewasa atau akil baligh . Pada masa ini kondisi kejiwaan anak memasu memasuki ki masa masa pancaro pancaroba ba sehing sehingga ga sangat sangat labil. labil. Pengar Pengaruh uh negati negatiff dapat dapat dengan mudah masuk dan mempengaruhi perkembangan jiwa anak. Kondisi ini sering disebut sebagai masa puber atau adolesensi, yaitu transisi dari masa anak-anak menjadi dewasa1. Masa pubertas ditandai dengan perubahan-perubahan fisik, naluri, interaksi sosial, dan rasio 2. Karena itu fase tersebut merupakan fase terpenting dalam kehidupan manusia. Segala persoalan yang kita hadapi, baik persoalan mengen mengenai ai keadaa keadaan n diri diri yang yang mereka mereka hayati hayati sendir sendirii secara secara pribad pribadi, i, sepert sepertii
1 2
Zulkifli, Psikologi Perkembangan, Rosda Karya, Bandung, 1992, hal. 63. Najib Khalid Al-Amir, Tarbiyah Rasulullah, Gema Insani Press. 1995, hal. 117
1
kedewasaan fisik, kematangan, keadaan mental dan sosial, maupun pertentangan yang mereka hadapi dari pihak orang tua maupun masyarakat karena timbulnya perbedaan-perbedaan pendapat dan pandangan, semua ini merupakan suatu rentetan penderitaan dan kegelisahan yang harus mereka atasi. Keadaan ini menyebabkan mereka menghadapi orang tua dan masyarakat lebih banyak dengan sikap melawan dari pada dengan sikap sebagai kawan. Oleh sebab itu, masa remaja yang diistilahkan dengan fase negatif, karena waktunya demikian singkat dan terdapat sikap serta sifat-sifat yang belum terlihat dalam masa kanak-kanak 3. Berbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Bagi remaja yang terbiasa dalam lingkungan agamis akan cenderung mendorong dirinya untuk lebih dekat hidup beragamis. Sebaiknya bagi remaja yang kurang mendapat pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah didominasi dorongan sosial 4. Jadi agama di sini mempunyai peranan yang sangat penting sehingga sasaran pendidikan Islam adalah baik yang sudah dewasa maupun belum dewasa maka teori dan praktek pendidikan dalam Islam harus memberi pandangan, pegangan atau pemikiran yang tepat dan terarah tentang berbagai kemungkinan yang obyektif, dari proses pertumbuhan dan perkembangan sasaran pendidikan tersebut. Hal demikian menuntut kepada Ilmu Pendidikan Islam baik teoritis maupun praktis untuk menetapkan kaidah atau pedoman
3 4
Andi Mapiare, Psikologi Remaja, Usaha Nasional, Surabaya, 1982, hal. 28. Zakiah Daradjat, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1992, hal. 74.
2
konsepsional dan operasional yang dapat menunjukan alternatif dalam proses mengarahkan pertumbuhan dan perkembangannya menuju arah pendewasaan individual, sosialitas dan moralitas. Maha Besar Allah yang berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 9:
Artinya : “Sesungguhnya Al-Quran memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal soleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.”(S. Al-Isra’ ayat 9)
Itulah beberapa pedoman pendidikan yang terpenting serta metode praktis yang yang dicanangkan Islam untuk menyelaraskan moral anak, menimbulkan ketetapan pribadinya dan untuk membiasakan serius, bersikap dewasa dan berakhlak mulia, agar anak memiliki moral yang baik. Oleh karena itu kita mendidik anak-anak kita atas dasar itu semua, meningkatkan moral dan sopan santun sosial serta, menjadi panutan bagi orang banyak.
3
C. Penegasan Istilah
Untuk memperjelas judul di atas serta untuk menghindari salah pengertian, maka disini penulis perlu mempertegas dan membatasi masalah agar semua asumsi dan pemahaman dapat diarahkan dengan tepat dan benar, sebagaimana yang dikehendaki penulis. 1. Konsep Pendidikan Anak -
Konsep adalah : “Gambaran mental dan obyek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.”
-
Pendidikan Anak adalah : “ merupakan pertimbangan dan pertolongan secara sadar yang diberikan oleh pendidik kepada anak didik sesuai dengan perkembangan jasmani dan rokhani.”
2. Usia Pubertas adalah :”Mereka dalam literatur dikatakan dalam usia 1320 tahun.” Pada masa ini sering dikatakan masa “ pubertas “atau masa proses kedua “sering juga dikatakan masa negatif” atau “masa lahir kembali.” 3. Islam “ Islam adalah berasal dari Bahasa Arab diambil dari kata salima yang berarti selamat sentosa, dari asal kata tersebut dibentuk kata aslama yang artinya memelihara dalam keadaan selamat sentosa dan juga menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat.”
4
Islam yang penulis maksud disini adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT. Melalui Nabi Muhammad SAW. untuk dijadikan petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia Jadi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran, rancangan, atau ide tentang pendidikan yang diberikan kepada mereka yang sudah menginjak usia pubertas.
D. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan penulisan judul diatas, maka dalam penulisan skripsi ada beberapa permasalahan yang perlu dikaji adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pendidikan anak menurut Islam ? 2. Bagaimanakah pendidikan anak usia pubertas menurut Islam ?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan 1) Untuk mengetahui bagaimana pendidikan anak menurut Islam. 2) Untuk mengetahui sejauh mana konsep pendidikan anak usia pubertas menurut Islam. 2. Manfaat 1) Memberi pengetahuan kepada semua pihak tentang pendidikan menurut Islam. 2) Memberi pemahaman kepada pembaca tentang konsep pendidikan anak usia pubertas menurut Islam.
5
3) Sebagai
bahan acuan
penelitian yang sama
bagi peneliti
berikutnya. F. Metode Penulisan Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini, metode yang digunakan ialah library
research yaitu meneliti fakta-fakta dan data-data dengan menggunakan bukubuku ilmiah yang berkaitan dengan judul ini. Adapun dalam mengambil data-data tersebut penulis mengambil analisa data. 1. Metode induktif adalah : metode berfikir yang berangkat dari pengetahuan yang bersifat umum, kemudian ditetapkan suatu kaidah yang bersifat khusus. 2. Metode deduktif adalah : pengetahuan yang bersifat umum, dan bertitik tolak pada pengetahuan yang umum.
G. Sistematika
Untuk mengetahui bentuk ataupun susunan dalam penulisan skripsi ini dan juga untuk memudahkan dalam mempelajari serta memahami skripsi ini, maka penulis menggunakan sistematika sebagai berikut : Pada bagian awal terdapat halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi. Pada bagian tengah merupakan isi skripsi, terdapat lima bab, yaitu Bab I
: Pendahuluan
6
Dalam bab ini memuat : latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, permasalahan, penegasan istilah, tujuan penulisan skripsi, metode penulisan skripsi dan sisitematika penulisan. Bab II
: Pendidikan Anak Menurut Islam Dalam bab ini memuat : Pendidikan Islam, yang meliputi pengertian pendidikan Islam, dasar dan tujuan pendidikan Islam, metode pendidikan Islam dan faktor-faktor pendidikan Islam.
Bab III
: Konsep Pendidikan Anak Usia Pubertas Dalam bab ini memuat tinjauan masa pubertas yang meliputi pengertian masa pubertas, ciri-ciri periode pubertas dan fatorfaktor dasar pendidikan anak usia pubertas menurut Islam.
Bab IV
: Problem Anak Usia Pubertas dan Penanggulangannya Dalam Konsep Pendidikan Islam. Dalam bab ini penulis membagi mejadi dua sub bab yaitu : A. Problematika Anak Usia Pubertas B. Penanggulangan Problematika Anak Usia Pubertas
Bab V
: Penutup Dalam bab ini meliputi kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Kemudian pada akhir skripsi berisikan daftar pustaka, Serta daftar riwayat hidup penulis
7
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Drs. Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991. Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Al – Ma’arif, Bandung, 1974 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam , Remaja Rosda Karya, Bandung, 1994. Andi Mapiare, Psikologi Remaja, Usaha Nasional, Surabaya, 1982. Arifin, M. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, Bulan Bintang, Jakarta, 1982. ____________, Paedagogis, Bimbingan dan Penyuluhan Agama , Golden, Jakarta, 1982. ____________, Kapita Selekta Pendidikan (Umum dan Agama) , CV. Toha Putra, Semarang, 1977. Chabib Thoha, M, Kapita Selekta Pendidikan Islam , Pustaka Pelajar, 1988. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 1988. Hasan Basri, Remaja Berkualitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1955. Jalaludin, Psikologi Agama, Rajawali Press, Jakarta, 1996 Jalaludin dan Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa, Kalam Mulia, Jakarta, 1987. Kamal Muchtar, Al Qur’an dan Terjemah, Jakarta, 1971. Kartini Kartono, Qua Valis (Pendidikan), Mandar Maju, Bandung, 1991 Najib Kholid Al-Amir, Tarbiyah Rasulullah, Gema Insani Press, Jakarta, 1995. Nazarudin Razak, Dienul Islam, PT. Al-Ma’arif, Bandung, 1992. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1997. Simanjuntak, Latar Belakang Kenakalan Remaja, Alumni, Bandung, 1979. Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Anak dan Remaja, gunung Mulia, Jakarta, 1995.
8