BAB 1 Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
D
alam era otonomi daerah, pemerintah daerah diberikan peran dalam penyelenggaraan dan pengembangan untuk meningkatkan pelayanan publik, melalui penyediaan infrastruktur, salah satunya infrastruktur transportasi udara untuk mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat dalam skala regional, nasional dan internasional. Dalam konteks tersebut, pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity yang meliputi pembangunan Bandar udara dan kawasan perkotaan Kertajati Aerocity, merupakan upaya untuk mendukung terwujudnya PKN Cirebon sebagai bagian dari kebijakan Struktur Ruang Provinsi Jawa Barat yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029. Tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan dan pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity adalah untuk : 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional berbasis potensi daerah, sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 2. Meningkatkan daya saing global Jawa Barat dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan investasi. 3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang transportasi udara. Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 22 Tahun 2010 Tentang Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 menetapkan kawasan strategis Provinsi Jawa Barat sebanyak 24 (dua puluh empat) kawasan strategis, salah satunya adalah Kawasan Strategis Provinsi adalah (KSP) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Kertajati Aerocity. Secara umum ditetapkannya kawasan strategis Bandara Internasional Jawa Barat dan Kertajati Aerocity didasarkan pada kepentingan ekonomi yaitu sebagai kawasan yang dapat mendorong perekonomian Jawa Barat serta beberapa issue penanganan yaitu : 1. Mengembangkan Bandara & Aerocity; 2. Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnya; 3. Melaksanakan kerjasama dengan pihak swasta. Pembangunan dan pengembangan BIJB dan Kertajati Aerocity sejalan dengan kebijakan pembangunan transportasi nasional yang diarahkan melalui pendekatan pengembangan wilayah, agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar daerah. Sementara Kertajati Aerocity sendiri dibangun dengan tujuan untuk mendukung keberadaan bandara dalam meningkatkan daya saing global seperti dikemukakan di atas, dibangun diatas lahan seluas ± 3.200 Ha dengan fungsi ruang meliputi kawasan industri, perdagangan, pariwisata, dan permukiman. Selain itu, Pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) juga ditetapkan sebagai Pusat Persebaran Sekunder yang diarahkan untuk melayani penumpang dalam jumlah sedang dengan lingkup pelayanan dalam satu provinsi dan terhubungkan dengan pusat penyebaran primer. Berdasarkan issue tersebut diatas, perlu dilakukan perencanaan yang terpadu dan lebih rinci hingga tataran operasional agar penataan ruang yang diwujudkan pada saatnya nanti dapat menunjang seluruh aktivitas BIJB sesuai fungsinya sebagai Pusat Persebaran Sekunder tersebut.
Pendahuluan
Oleh karena itu pada Tahun 2013 ini Bidang Tata Ruang Kawasan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat melakukan pekerjaan Penyusunan Rencana Induk BIJB dan Kertajati Aerocity, sebagai tindak lanjut kajian penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Bandara Internasional Jawa Barat dan Kertajati Aerocity yang dilaksanakan pada tahun 2012. 1.2.
Maksud dan Tujuan Maksud dari pekerjaan ini adalah menyusun Rencana Induk Kertajati Aerocity, sedangkan tujuannya adalah merumuskan rencana rinci dan panduan pengembangan Kertajati Aerocity dalam menunjang BIJB sebagai Pusat Persebaran Sekunder di Jawa Barat.
1.3.
Sasaran Sesuai dengan tujuan di atas, maka sasaran-sasaran yang ingin dicapai untuk mencapai tujuan tersebut sebagai berikut : 1. Identifikasi dan kajian terhadap peraturan perundangan, kebijakan dan rencana terkait pengembangan kawasan. 2. Penetapan tujuan/tema pengembangan kawasan. 3. Perumusan struktur internal dan sistem jaringan prasarana kawasan. 4. Perumusan konsep pengembangan dan rencana blok pemanfaatan ruang kawasan. 5. Perumusan ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan, ketentuan intensitas pemanfaatan ruang, ketentuan tata bangunan, ketentuan prasarana dan sarana minimal, dan ketentuan khusus. 6. Perumusan rencana implementasi berupa tahapan pengembangan & rencana pembiayaan perwujudan kawasan. 7. Visualisasi rencana pengembangan kawasan .
1.4.
Lokasi Kegiatan Lokasi yang menjadi fokus kajian atau wilayah perencanaan adalah Kawasan Kertajati Aerocity seluas ± 3.200 Ha, terletak di Kecamatan Kertajati Kab. Majalengka.
1.5.
Studi-Studi Terdahulu Studi/kajian yang telah dilakukan terkait pekerjaan ini, dapat dijadikan referensi dalam Penyusunan Rencana Induk BIJB dan Kertajati Aerocity, yang meliputi : 1. Masterplan Pengembangan BIJB Tahun 2005. 2. Materi Teknis RDTR Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka Tahun 2011. 3. RTR KSP BIJB dan Kertajati Aerocity Tahun 2012.
1.6.
Referensi Hukum Referensi hukum dalam pekerjaan ini meliputi : 1. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 2. PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional. 3. PP No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. 4. Perda Provinsi Jawa Barat No. 13 Tahun 2010 tentang Pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat dan Kertajati Aerocity. 5. Perda Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat. 1-2
Pendahuluan
6. Perda Kabupaten Majalengka No. 11 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031. 1.7.
Lingkup Kegiatan Kegiatan yang harus dilakukan dalam menyelesaikan pekerjaan Penyusunan Rencana Induk BIJB dan Kertajati Aerocity meliputi kegiatan teknis maupun diskusi.
1.7.1.
Kegiatan Teknis Kegiatan teknis, meliputi : 1. Studi Literatur; yang dilakukan untuk mengkaji studi-studi berupa literatur maupun dokumen kegiatan dan perencanaan terkait pekerjaan dimaksud. 2. Perumusan Metode Pendekatan; hal ini harus dilakukan untuk menentukan metode analisis yang digunakan dalam menyusun rencana. Metode pendekatan minimal harus dirumuskan untuk menentukan langkah-langkah operasional yang akan dilaksanakan dalam Penyusunan Rencana Induk BIJB dan Kertajati Aerocity. Metode yang digunakan meliputi metode kualitatif dan kuantitatif sesuai aspek kajian yang dilakukan sesuai sasaran yang ditetapkan. 3. Pengumpulan data : a. Data primer diperoleh dengan cara survey pengamatan dan pengukuran di lapangan serta wawancara dengan narasumber. b. Data sekunder diperoleh dengan survey data instansi maupun studi dan dokumendokumen peraturan/kebijakan/kajian/rencana yang terkait dengan pekerjaan Penyusunan Rencana Induk BIJB dan Kertajati Aerocity. Data yang dikumpulkan minimal meliputi : peraturan perundangan dan literatur terkait pengembangan kawasan, khususnya yang terkait dengan pengembangan kawasan aerocity, data geografis kawasan, data kependudukan, data penggunaan lahan, data-data perencanaan terkait kawasan seperti RTRW Kab. Majalengka, RDTR Kec. Kertajati, dan datadata perencanaan kawasan yang telah dilakukan sebelumnya. 4. Analisis aspek-aspek kajian, yang minimal harus meliputi : analisis kondisi fisik, ekonomi, sosial dan kependudukan, analisis struktur ruang kawasan, analisis kebutuhan ruang pengembangan kawasan, analisis intensitas ruang kawasan, analisis sirkulasi dalam dan luar kawasan, analisis kebutuhan sarana dan prasarana, analisis keterkaitan ruang/kegiatan internal dan eksternal kawasan, dan analisis pembiayaan. Identifikasi, analisis dan penetapan delineasi kawasan Kertajati Aerocity, yang dilakukan dengan memperhatikan potensi dan kendala secara fisik dan lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, kesesuaian dengan peraturan, kebijakan dan rencana yang telah ada, serta memperhitungkan kebutuhan pengembangan di masa yang akan datang. 5. Perumusan Konsep Perencanaan dan Pembangunan, berupa konsep struktur ruang (meliputi konsep pusat-pusat kegiatan kawasan, konsep pengembangan prasarana dan sarana), konsep pengembangan dan rencana blok pemanfaatan ruang kawasan, tahapan pengembangan kawasan, aturan pemanfaatan ruang, penetapan intensitas ruang maksimum, pengaturan tata massa bangunan, penyediaan prasarana dan sarana minimum, aturan-aturan khusus yang dapat diterapkan dalam kawasan, dan pembiayaan perwujudan kawasan.
1-3
Pendahuluan
6. Visualisasi konsep pengembangan kawasan, berupa perwujudan kawasan dalam bentuk maket, gambar 3D dan video berisi narasi dan ilustrasi konsep pengembangan Kertajati Aerocity. 7. Peta kerja yang digunakan dalam Penyusunan Rencana Induk BIJB dan Kertajati Aerocity memiliki sistem koordinat geografis atau proyeksi yang bereferensi pada Datum WGS 1984 dengan skala kedalaman minimal 1 : 5.000. 1.7.2.
Kegiatan Diskusi Kegiatan diskusi dilakukan secara internal untuk membahas progres tiap tahapan pekerjaan maupun secara eksternal untuk mengkoordinasikan dan mensosialisasikan progres kegiatan dengan perencanaan yang ada di pihak lain dalam level pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota bahkan dengan stakeholder non pemerintah. Untuk lebih jelasnya kegiatan diskusi ini meliputi : 1. Diskusi Internal, merupakan diskusi pembahasan tahapan pekerjaan sebelum dilakukan diskusi umum. Pada dasarnya diskusi internal dilakukan sebanyak 3 kali untuk tiap tahapan laporan pendahuluan, antara dan akhir : a. Diskusi Intern Laporan Pendahuluan, yaitu diskusi draft laporan pendahuluan dan bahan ekspose draft laporan pendahuluan pada diskusi umum. b. Diskusi Intern Laporan Antara, yaitu diskusi draft laporan antara dan bahan ekspose draft laporan antara pada diskusi umum. c. Diskusi Intern Laporan Akhir yaitu diskusi draft laporan akhir dan bahan ekspose draft laporan akhir pada diskusi umum. Namun selain itu dilakukan pula diskusi dalam arti asistensi dan konsultasi substansi yang lebih intensif meliputi : a. Diskusi/asistensi Laporan Pendahuluan, Antara dan aKhir, setelah ekspose pada diskusi umum. b. Diskusi/asistensi tahap pengumpulan data. c. Diskusi/asistensi tahap analisis kajian. d. Diskusi/asistensi finalisasi Laporan Akhir. e. Diskusi/asistensi visualisasi pengembangan kawasan. 2. Diskusi Umum/Eksternal, merupakan ekspose terbuka untuk menyampaikan progres kegiatan, koordinasi dan sinkronisasi perencanaan serta menerima masukan, yang minimal meliputi : a. Diskusi Laporan Pendahuluan. b. Diskusi Laporan Antara. c. Diskusi Laporan Akhir. 3. Selain diskusi internal dan eksternal, pekerjaan Penyusunan Rencana Induk BIJB dan Kertajati Aerocity ini menuntut adanya upaya koordinasi dan konsultasi yang intensif dengan stakeholder terkait dalam memenuhi prasyarat yang dibutuhkan.
1-4
Pendahuluan
1.8.
Keluaran Keluaran/output pekerjaan adalah dokumen Penyusunan Rencana Induk BIJB dan Kertajati Aerocity yang substansinya meliputi : 1. Arahan kebijakan dan tujuan pengembangan Kertajati Aerocity. 2. Rencana kegiatan dan luas kebutuhan lahan pengembangan kawasan. 3. Rencana struktur ruang kawasan. 4. Konsep pengembangan dan rencana blok pemanfaatan ruang kawasan. 5. Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang. 6. Tahapan pengembangan kawasan. 7. Rencana pembiayaan. 8. Visualisasi rencana pengembangan kawasan.
1-5
Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan ................................................................................................................................... 1-1 1.1.
Latar Belakang ........................................................................................................................... 1-1
1.2.
Maksud dan Tujuan ................................................................................................................... 1-2
1.3.
Sasaran ...................................................................................................................................... 1-2
1.4.
Lokasi Kegiatan .......................................................................................................................... 1-2
1.5.
Studi-Studi Terdahulu................................................................................................................ 1-2
1.6.
Referensi Hukum ....................................................................................................................... 1-2
1.7.
Lingkup Kegiatan ....................................................................................................................... 1-3
1.7.1.
Kegiatan Teknis.................................................................................................................. 1-3
1.7.2.
Kegiatan Diskusi................................................................................................................. 1-4
1.8.
Keluaran .................................................................................................................................... 1-5
1-6