BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Be Belak lakang ang Presipitasi atau hujan adalah fenomena alam yang terjadi di muka bumi, yakni yakni keadaan keadaan dimana jatuhnya jatuhnya cairan (dapat (dapat berbentuk berbentuk cair atau beku) dari atmosfer ke permukaan bumi. Dalam meteorologi Dalam meteorologi,, presipitasi (juga
dikenal
sebagai
satu
kelas
dalam hidrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi dari kondensasi uap air di di atmosfer . Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi). Udara menjadi jenuh melalui dua proses, pendinginan atau penambahan uap air. Dampak perubahan iklim global akibat pemanasan global (global (global warming ) telah kita rasakan, misalnya tidak jelas lagi kapan musim hujan dimulai dan kapan berakhir. Banjir, Banjir, tanah longsor, longsor, angin topan dan kekeringan akan terus terjadi. enaikan suhu udara dan laut, pencairan salju dan es di beberapa daerah kutub serta kenaikan permukaan laut secara secara global global.. Perub Perubaha ahan n iklim iklim diduga diduga diseba disebabka bkan n oleh oleh mening meningkat katnya nya gas seper seperti ti !"# (carbo (carbon n dio$id dio$ide), e), !%& (metha (methane) ne),, '#" (nitro (nitrous us o$ide) o$ide),, !!s !!s (chlorofluorocarbons) dan "!s (*olatile organic compounds) yang dihasilkan dari aktifitas dam penggunaan manusia sendiri.
B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h Berdas Berdasark arkan an latar latar belaka belakang ng yang yang telah telah dijela dijelaska skan n sebelu sebelumny mnya a terdap terdapat at beberapa rumusan masalah sebagai berikut +
Bagaimana proses terjadinya hujan
Bagaimana hubungan antara presipitasi dengan keadaan iklim
C. Tujuan -dapun tujuan dari dari penyusunan paper paper ini adalah +
engetahui proses terjadinya hujan.
engetahui hubungan antara presipitasi dan keadaan iklim. Page | 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Presiitasi Presipitasi adalah istilah umum dari semua bentuk air yang jatuh ke permukaan, bentuk ini bisa berupa butiran/butiran es, salju dan cairan air. Untuk daerah tropik seperti Indonesia, bentuk presipitasi adalah pada umumnya berbentuk cairan dan biasa disebut hujan. %ujan berasal dari perpadatan dan kondensasi uap, yang selalu ada dalam atmosfir. 0erakan udara atau angin mempunyai saham besar dalam pembentukan hujan, berdasarkan atas gerakan udara ini hujan dapat dibagi dalam + 1. %ujan (presipitasi) con*ecti*e ialah presipitation yang disebabkan oleh naiknya udara panas, lapisan udara naik ini kemudian bergerak ke daerah yang lebih dingin (terjadi perpadatan dan kondensasi) dan terjadi hujan. #. %ujan (presipitasi) cyclonic, berasal dari naiknya udara terpusatkan dalam daerah dengan tekanan rendah. 2. %ujan (presipitasi) orografic, ini disebabkan oleh udara naik terkena rintangan /rintangan antara lain gunung/gunung. 3ukarlah menentukan batas/batas antara ketiga jenis hujan itu tidaklah mudah 4 jenis jenis hujan ini terjadi karena keadaan meteorologis sesuatu daerah pada sesuatu 5aktu tertentu
saja.
Pada
sesuatu
daerah,
sesuai
dengan
keadaan
meteorologisnya bisa terjadi hujan con*ecti*e, hujan cyclonic atau hujan orografis. Pada masing/masing belahan dunia memiliki distribusi atau penyebaran hujan yang berbeda/beda, dapat disimpulkan bah5a distribusi hujan di dunia adalah sebagai berikut +
Pada daerah 67uator (dari 8 s9d #88) hujan rata/rata tahunan berkisar antara
1:88 dan 2888 mm9tahun. Untuk daerah antara 288 dan &88 hujan rata/rata bulanan di dataran berkisar
antara &88 dan ;88 mm9tahun. Untuk daerah bukan tropis (kering) yang termasuk negara berhujan, hujan rata/rata tahunan berkisar lebih kecil dari #88 mm9tahun bahkan sampai <18 mm9tahun Page | 2
Daerah dengan garis lintang lebih besar =88, hujan rata/rata tahunan tidak akan lebih dari #88 mm9tahun. Presipitasi atau curah hujan merupakan salah satu komponen hidrologi yang
paling penting dan sekaligus sumber utama air yang terdapat di planet bumi. !urah hujan merupakan unsur iklim yang sangat penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut 5aktu maupun tempat, sehingga kajian tentang iklim lebih banyak difokuskan pada curah hujan. Proyeksi presipitasi atau curah hujan pada masa yang akan datang penting untuk diketahui agar perencanaan hidrologis di berbagai sektor terminimalkan dari dampak yang merugikan. Dalam beberapa penelitian didapatkan bah5a + Desember >anuari ebruari (D>) sebagai bulan basah, aret -pril ei (-) sebagai masa transisi dari musim basah ke musim kering, >uni >uli -gustus (>>-) sebagai musim kering dan 3eptember "ktober 'opember (3"') sebagai masa transisi dari musim kering ke musim basah. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, rata/rata presipitasi untuk musim basah (D>) adalah 1:8/ &:8 mm9bulan, masa transisi - 188/&88 mm9bulan, bulan kering >>- 1#8/ 218 mm9bulan dan masa transisi 3"' adalah ?=/2#& mm9bulan. @ata/rata presipitasi tertinggi (puncak presipitasi) dalam bulan D> terjadi pada >anuari #818 dan >anuari #811, dalam masa transisi - terjadi pada -pril #818. @ata/rata presipitasi terendah dalam bulan kering >>- terjadi pada bulan >uli/ -gustus #812 dan masa transisi 3"' terjadi pada 3eptember/ "ktober #812. Pada bulan basah D> dan masa transisi -, daerah yang berpotensi lebih basah (presipitasi lebih besar dari &88 mm9bulan) sangat ber*ariasi daerahnya. Daerah yang berpotensi lebih kering (presipitasi kurang dari 188 mm9bulan) tahun #818/#81& adalah 5ilayah Indonesia bagian selatan (Pulau >a5a, Bali dan 'usa Aenggara) pada bulan >uli/-gustus/ 3eptember/ "ktober tahun #812. Proyeksi presipitasi di 5ilayah Indonesia mengalami peningkatan untuk masa transisi - dan mengalami penurunan dalam musim basah D>, musim kering >>- dan masa transisi 3"' dalam lima tahun mendatang #818/#81&.
B. Alat Pengukur Curah Hujan
Page | 3
Aerdapat beberapa prinsip penggunaan tipe alat pengukur hujan yang sering digunakan, yaitu+ a. eighing bucket rain gauge Pergerakan ember dikarenakan pertambahan berat akibat air, diteruskan ke pena yang akan merekam pergerakannya di atas grafik. 3ilinder yang dibungkus dengan kertas milimeter blok berputar sesuai dengan 5aktu. 0rafik dan silinder ini dikendalikan oleh jam. b. load type automatic rain gauge -lat ukur hujan ens sifon, dengan prinsip cara kerja sebagai berikut + !orong
menerima
air
hujan4
kemudian
masuk
ke
tabung
di
ba5ahnya.pelampung naik, sebagaimana permukaan m.a. naik di dalam tabung di ba5ah. Pergerakannya direkam oleh pena dengan bergeraknya slinder9grafik berikut 5aktu9jamnya. Untuk membatasi besarnya tabung, maka dipasang pipa isap (he*el), bila air dalam tabung naik melampaui batas tertentu (mencapai batas syphon atas), pipa isap akan bekerja sebagai syphon sehingga air meluap ke luar, maka seluruh air pada tabung terkosongkan. c. Aipping bucket type rain/gauge 3esuai dengan fungsinya atas ini dikategorikan menjadi penampung bagian atas terdiri tabung dan corong. Penampung bagian ba5ah dilengkapi dengan penampung bergerak (tipping bucket), bentuknya simetris, dapat bergerak pada sumbunya simetris, dapat bergerak pada sumbu horiCon. -pabila sebelah pihak terisi penuh, maka titik berat berubah, bucket bergerak, air tumpah memba5a pihak yang satunya kepada posisi di ba5ah corong, dan seterusnya.
C. Pr!ses Terja"in#a Hujan Page | 4
Proses terjadinya hujan dimulai dari terbentuknya a5an. -5an terbentuk ketika udara menjadi sangat jenuh (supersaturated ), dimana ketika teknan uap aktual mencapai atau melebihi tekanan uap jenuh. Supersaturation terjadi melalui pengembangan dan pendinginan kolom udara yang menyebabkan uap air terkondensasi pada partikel atmosfir. Umumnya a5an yang terbentuk di 5ilayah tropis adalah a5an dengan suhu diatas 8 o!. >enis a5an ini mencairkan partikel kristal yang terbentuk di 5ilayah atmosfir dengan suhu di ba5ah 8 o!. Proses ini juga mengecilkan kristal hujan dan membentuk butiran hujan. Butiran hujan bertumbuh pada a5an yang suhunya lebih tinggi (warm clouds) melalui proses kondensasi. >enis hujan yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh suhu lapisan atmosfir antara terjadinya hujan dan permukaan tanah (lapisan yang dile5ati hujan). ekanisme jatuhnya air hujan secara umum terjadi karena proses kon*eksi dan pembentukan a5an berlapis (stratiform). edua mekanisme ini berbeda dalam proses pembentukan dan pembesaran ukuran dan berat butiran hujan yang menyebabkan pergerakan *ertikal udara yang berasosiasi dengan a5an pembentuk hujan. Pada mekanisme stratiform, gerakan *ertikal udara lemah, partikel hujan diinisiasi dekat permukaan atas a5an hingga proses terjadinya pengembangan hujan cukup lama (berjam/jam). Untuk mekanisme kon*ektif, gerakan udara *ertikal sangat cepat sehingga pembesaran partikel butiran hujan diinisiasi dengan cepat saat terbentuknya a5an. %al ini menyebabkan proses jatuhnya butiran hujan sangat cepat (sekitar &: menit). ekanisme lain dalam proses hujan adalah kombinasi kon*ektif dan stratiform yang merupakan proses pengangkatan massa udara dan uap air secara orografis melalui pegungungan dan perbukitan.
D. Pengertian Pesisir Page | 5
ilayah pesisir merupakan pertemuan antara 5ilayah laut dan 5ilayah darat, dimana daerah ini merupakan daerah interaksi antara ekosistem darat dan ekosistem laut yang sangat dinamis dan saling mempengaruhi. ilayah pesisir sangat rentan terhadap dampak dari trend perubahan iklim yang dapat memicu bahaya seperti+ kenaikan muka laut (3ea e*el @ise, 3@) dan *ariabilitas musiman (6'3", gelombang badai, dan kejadian ekstrim laut lainnya), demikian juga sangat rentan terhadap akti*itas manusia baik di darat maupun di laut, sehingga dalam pengelolaannya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. %asil interaksi parameter/parameter darat/laut/atmosfer menciptakan ekosistem pesisir yang memiliki karakteristik tersendiri, seperti ekosistem mangro*e, estuari, terumbu karang dan padang lamun serta up5elling, dll. 1. 6kosistem hutan mangro*e mempunyai potensi ekologis yang berperan dalam mendukung keberadaan lingkungan fisik dan biota. 3ecara fisis hutan mangro*e berperan sebagai penahan ombak, penahan angin, pengendali banjir, penetralisir pencemaran, perangkap sedimen dan penahan intrusi air asin. 3edangkan peranannya dalam lingkup biota adalah sebagai tempat persembunyian dan berkembangbiaknya berbagai macam biota air. #. 6kosistem estuari adalah suatu badan air semi tertutup (seperti+ muara sungai), yang berhubungan bebas dengan laut lepas, dimana air laut bercampur dengan air ta5ar yang berasal dari sungai atau drainase daratan. 6kosistem ini sangat produktif dan penting dalam menjaga kelestarian sumber daya perikanan. 2. 6kosistem terumbu karang dan padang lamun umumnya terdapat di perairan pantai yang bersih dan jernih, jauh dari muara sungai besar atau estuari. Aerumbu karang ini berfungsi sebagai tempat ikan dan binatang laut lainnya tumbuh dan berkembang/biak. Disamping itu memiliki fungsi fisis yang dapat mereduksi energi gelombang. &. 6kosistem up/5elling terdapat di laut lepas, dimana nutrien yang mengendap di dasar laut terangkat naik kepermukaan oleh arus *ertikal air laut dari dasar ke permukaan. 'utrien
yang terangkat
kepermukaan
ini
membantu
produkti*itas ikan yang tinggi. 3ecara umum, perubahan pola curah hujan dan limpasan air ta5ar dapat mengakibatkan beberapa dampak penting antara lain+
Perubahan siklus hidrologi (penguapan, presipitasi, aliran) Pengaruh pada ketersediaan air di pesisir dan Pulau/Pulau kecil Page | 6
Perubahan ekosistem dan komunitas di pesisir dalam berbagai cara Perubahan transpor sedimen, nutrien, dan Cat/Cat yang terkontaminasi
(polutan) Perubahan sirkulasi dan perlapisan massa air estuari, lahan basah dan
paparan benua.
E. Pengaruh Presiitasi a"a $ila#ah Pesisir Presipitasi atau curah hujan memiliki keterkaitan yang erat dengan iklim. De5asa ini, isu dunia adalah adanya global 5arming atau perubahan iklim global yang memiliki dampak buruk pada dunia dan juga termasuk pada 5ilayah pesisir. Pemanasan global (global warming ) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect ) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas karbondioksida (!"#), metana (!%&), dinitrooksida ('#") dan !! sehingga energi matahari terperangkap dalamat mosfer bumi. 6nergi matahari memanasi permukaan bumi, sebaliknya bumi memantulkan kembali energi tersebut ke angkasa. 0as di atomsfer (uap air, karbon dioksida, metana, asam nitrat dan gas lainnya) menyaring sejumlah energi yang dipancarkan, memberi efek seperti rumah kaca, sehingga gas diatmosfer tersebut disebut gas rumah kaca.
Page | 7
BAB III PENUTUP
A. %esimulan -dapun kesimpulan yang didapatkan di dalam paper ini adalah sebagai berikut +
Presipitasi adalah istilah umum dari semua bentuk air yang jatuh ke permukaan, bentuk ini bisa berupa butiran/butiran es, salju dan cairan air.
Page | 8
Presipitasi merupakan salah satu komponen hidrologi yang paling penting dan sekaligus sumber utama air yang terdapat di planet bumi.
!urah hujan merupakan unsur iklim yang sangat penting di Indonesia karena keragamannya sangat tinggi baik menurut 5aktu maupun tempat, sehingga kajian tentang iklim lebih banyak difokuskan pada curah hujan.
Ainggi atau rendahnya tingkatan presipitasi sangat erat kaitannya dengan iklim.
Dampak global 5arming diantaranya adalah kenaikan muka air laut, kenaikan temperature air laut, maupun meningkatnya kejadian/kejadian ekstrem misalnya badai atau siklon.
B. Saran 3aran yang dapat diberikan dengan adanya penulisan paper ini adalah sangat diperlukan kesadaran manusia untuk menjaga alam di sekitarnya karena alam sangat mempengaruhi keseharian hidup manusia. aktor perusak alam yang utama adalah adanya kegiatan manusia, jika manusia dapat bijak menghadapi perannya bagi alam, tentunya dampak perubahan iklim yang terjadi dapat diminimalisasi.
DA&TAR PUSTA%A
arpaung, 3artono. #81#. Kajian Presipitasi di Wilayah Indonesia Berdasarkan Beberapa Model Iklim lobal . Pusat Pemanfaatan 3ains -tmosfer dan Iklim. Bandung + embaga Penerbangan dan -ntariksa 'asional. Putuhena, >usmy D. #811. Perubahan Iklim !an "esiko Bencana Pada Wilayah Pesisir !an Pulau#Pulau Kecil . Pengembangan Pulau/Pulau ecil #811. Page | 9
3yafrudin, Ir. #88?. $urnal Presipitasi Media Komunikasi dan Pengembangan %eknik &ingkungan' Program 3tudi Aeknik ingkungan akultas Aeknik Uni*ersitas Diponegoro. 3emarang + Uni*ersitas Diponegoro. 3usilo, Ir. %adi. #81#. "ekayasa (idrologi Modul ) Presipitasi' $urusan %eknik Sipil *akultas %eknik dan Perencanaan. >akarta + Uni*ersitas ercu Buana.
Page | 10