PENATALAKSANAAN RETENSIO URIN PASCA BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI dr. Suskhan , SpOG-K Pendahuuan
Retensio urin merupakan salah satu komplikasi yang bisa terjadi pascabedah, baik bedah obstetrik maupun ginekologik. Retensio urin didefinisikan sebagai tidak adanya adanya proses proses berkemih berkemih spontan spontan enam jam setelah setelah kateter kateter menetap menetap dilepaskan, dilepaskan, atau dapat berkemih spontan dengan urin sisa > 200 ml untuk kasus obstetrik dan urin sisa > 100 ml untuk kasus ginekologik.1,2 Menurut Stanton retensio urin adalah tidak bisa bisa berkemih selama 2 jam yang membutuhkan pertolongan kateter, di mana produksi urin yang keluar sekitar !0" kapasitas kandun g kemih.# Selama Selama prosedur prosedur operasi operasi selalu selalu dilakukan dilakukan pemasangan pemasangan kateter kateter trans$uret trans$uretra ra menet menetap ap agar agar kand kandung ung kemih kemih teta tetap p kosong kosong karena karena jika jika tidak tidak dipa dipasa sang ng katet kateter er menetap, menetap, selama selama operasi berlangsung berlangsung kandung kemih kemih akan terisi urin yang yang sedikit demi sedikit akhirnya kandung kemih membesar dan dapat mengganggu lapangan operasi serta dapat menimbulkan cedera pada kandung kemih.1,2 %ama kateter menetap ini dipertahankan ber&ariasi, ada yang menganjurkan 12 jam atau 2 jam dan bahkan ada yang menganjurkan untuk melepaskan kateter ' jam pascaoperasi seksio sesarea.1,
An!ka Ke"ad#an
(ejadian retensio urin pascaoperasi histerektomi &aginal sekitar 1!" dan jika ditamb ditambah ah kolpor kolporafi afi terjad terjadii retens retensio io urin urin mencapa mencapaii 2)". *ntuk *ntuk kasus kasus obstet obstetrik rik (arton (artono o +. dalam dalam peneli penelitia tianny nnyaa di (*-R (*-RS*/ S*/$ $M M tahun tahun 1)) mendap mendapatka atkan n kejadi kejadian an retens retensio io urin urin pascas pascaseks eksio io sesare sesareaa sebesa sebesarr 13,1" 13,1" jika jika katete kateterr meneta menetap p dipert dipertaha ahanka nkan n ' jam, jam, sedangk sedangkan an jika jika dipert dipertaha ahankan nkan selama selama 2 jam 3,1" 3,1" angka angka kejadiannya kejadiannya 4ra$e kali terjad terjadii retens retensio io urin urin jika jika katete kateterr meneta menetap p ra$e ra$#% ra$#% r#sk r#sk 2, kali ! dipasang ' jam dibanding 2 jam5.
Pen&e'a' Re$ens#% Ur#n
Secara umum retensio urin dapat disebabkan oleh6' 1. 7angg 7anggua uan n pers persar araf afan an 2. (ela (elaiinan nan ot otot #. -atrogenik . 8bstruksi !. /erad /eradang angan an 4-n 4-nfl flam amas asi5 i5 '. /sikis
3. *mur *mur yang ang tua Retensio Retensio urin pascaoperasi pascaoperasi ginekologi ginekologi 4histerekt 4histerektomi omi &agina dan kolporafi kolporafi anterior5 disebabkan oleh rasa nyeri, edema, dan spasme otot$otot pubokoksigeus yang yang timbul timbul selam selamaa dan sesuda sesudah h operas operasi. i.2 Sedangkan retensio urin pasca seksio sesarea umumnya disebabkan oleh anestesia, baik umum maupun regional, nyeri pada luka insisi di dinding perut yang secara reflek sering menginduksi spasme dari otot le&ator yang menyebabkan kontraksi spastik pada sfingter uretra, dan rasa nyeri ini yang menyebabkan pasien enggan untuk mengkontraksikan otot$otot dinding perut guna memula memulaii pengel pengeluar uarkan kan urin, urin, dan manipu manipulas lasii kandung kandung kemih kemih selama selama seksio seksio sesarea, serta pada kasus yang dilakukan seksio sesarea dimana terdapat historia partus kala -- lama sehingga didapatkan adanya iritasi, edema, hematom bahkan kerusakan mukosa dan otot kandung kemih akibat penekanan kepala janin pada dasar panggul.2,3
D#a!n%s#s
/emeriksaan klinis pada pasien dengan retensio urin didapatkan adanya massa sekitar sekitar daerah pel&ik dengan perkusi perkusi yang pekak. 9esika urinaria mungkin dapat tera teraba ba trans transab abdom domin inal al jika jika isin isinya ya berk berkis isar ar anta antara ra 1!0 1!0 : #00 ml. ml. /eme /emeri riks ksaan aan ! bimanual biasanya dapat meraba &esika urinaria bila terisi > 200 ml. /emeriksaan uroflometri merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang simple untuk melihat adanya gangguan berkemih, dimana pada pasien normal akan terlihat gambaran dengan flo; rate > 1! : 20 ml per detik untuk &olume urin minimal 1!0 ml. /ada pasien dengan gangguan berkemih ditemukan penurunan peak flo; rate dan perpanjangan ;aktu berkemih.! /emeriksaan urin sisa 4residu urin5 adalah sisa &olume urin dalam kandung kemi kemih h sete setela lah h pend pender erit itaa berk berkem emih ih spon sponta tan. n. /ada /ada pasi pasien en pasc pascaa oper operas asii bedah bedah ginekologi setelah kateter dilepas selama ' jam didapatkan retensio urin jika &olume urin sisa > 100 ml. 2 Sedangkan pada pasien pasca bedah obstetrik setelah kateter dilepas selama ' jam didapatkan &olume urin sisa > 200 ml.2, /emeriksaan lain yang dilakukan adalah dengan menggunakan ultrasonografi 4*S75 dimana pada pemeriksaan ini mengukur &olume urin tidak in&asi&e.
2!0 2!0 ml ml $ (apa (apasi sita tass sist sistom omet etri ri 00 00 : '00 '00 ml $ ekana kanan n otot otot detr detrus usor or = !0 cm +28 $ lo; lo; rate ate > 1! ml per per deti detik k
(#s#%%!# Berke)#h
(andung (andung kemih kemih terdir terdirii dari dari dua bagian bagian,, yaitu yaitu fundus fundus dan leher leher kandung kandung kemih. ?agian leher disebut juga uretra posterior karena berhubungan dengan uretra. Mukosa kandung kemih dilapisi oleh epitel transisional yang mengandung ujung$ ujung saraf sensoris. @iba;ahnya terdapat lapisan submukosa yang sebagian besar tersusun dari jaringan ikat dan jaringan elastin. 8tot polos kandung kemih, disebut juga otot detrusor, membentuk lapisan di luar submukosa, terdiri atas tiga lapis otot, yaitu yaitu otot otot longit longitudi udinal nal di lapisa lapisan n luar luar dan dalam, dalam, serta serta otot otot siskul siskuler er di lapisa lapisan n tengahnya. 8tot detrusor meluas ke uretra, membentuk dinding uretra. @imana disini lapisan ototnya mengandung banyak jaringan elastin. Susunan Susunan saraf saraf pusat pusat yang yang mengat mengatur ur kandung kandung kemih, kemih, berpus berpusat at pada pada lobus lobus frontalis frontalis pada pada daerah yang yang disebut disebut
akan meningkatkan tekanan intra$kandung kemih ! : 10 cm air, tetapi sejalan dengan pengisian, sampai dengan penambahan urin 1!0 : #00 ml tidak terjadi peningkatan tekanan yang berarti, sampai tercapi kapasitas kandung kemih, yaitu sekitar #00 : 00 ml. ml. Rasa Rasa penuh penuh kandung kandung kemih kemih biasan biasanya ya timbul timbul setela setelah h pengis pengisian ian kandung kandung kemih mencapai 1!0 ml dan dorongan berkemih akan timbul setelah kandung kemih terisi #00 : !00 ml urin.)
Pena$aaksanaan
-.
/enggunaan kateter /emasangan /emasangan kateter kateter menetap menetap pasca bedah dipertahanka dipertahankan n beberapa beberapa lama untuk mencegah peregangan kandung kemih yang berlebihan, dengan membuat drainase menggunakan trans$uretra kateter nomor 12 sampai 1 f. ! @ari hasil penelitian di Sub$ Sub$?a ?agi gian an *rogi *rogine necol cologi ogi untuk untuk kasu kasuss pasc pascaa seks seksio io sesa sesare reaa yang yang terb terbai aik k dipertahankan kateter pasca bedah selama 2 jan dan dari kepustakaan ada yang menggunakan 12 jam dan 2 jam.1,' Setelah 2 jam kateter dilepas dan : ' jam kemudian pasien dinilai buang air kecil spontan lalu dilakukan pengukuran sisa urin . 200 ml pada pasca operasi obstetrik 4seksio sesarea5 atau > 100 ml pasca operasi gynecologi kateter harus dipasang kembali. @i Sub$?ag Sub$?agian ian *rogin *rogineco ecolog logii RS*/ RS*/ ipto ipto Mangunk Mangunkusu usumo mo pasien pasien dengan dengan retensio retensio urin dibagi menurut &olume residu residu urin, yaitu = !00 ml, !00 : 1000 ml, 1000 : 2000 ml dan > 2000 ml. %ama kateterisasi adalah 1 B 2 jam pada &olume urin sisa !00 : 1000 ml, 2 B 2 jam pada &olume urin sisi 1000 : 2000 ml dan # B 2 jam pada &olume urin > 2000 ml. Selanjutnya dilakukan kateter buka tutup tiap jam atau perasaan perasaan pasien ingin berkemih berkemih selama selama 2 jam dan kateter jika dilepas pada pagi hari. @alam ;aktu : ' jam pasien diharapkan bisa berkemih spontan, bila tidak bisa diukur &olume urin dan dikateterisasi lagi sesuai &olume urin sisa. ?ila dapat berkemih spontan, dan &olume urin sisa = 200 ml untuk kasus obstetrik dan &olume urin sisa = 100 ml untuk kasus obstetrik pasien boleh pulang, tetapi jika > 200 ml pasien dikateterisasi intermiten tiap ! jam selama 2 jam. 4lihat bagan 15.
--. 8bat : obatan a. Cang Cang bekerja bekerja pada sistem sistem saraf parasimpat parasimpatis is @igunakan obat kolinergik yang kerjanya menyerupai asetilkoin. Sedangkan asetilkoin sendiri tidak digunakan karena sangat cepat dimetabolisir sehingga efeknya sangat pendek. 8bat kolinergik bekerja di ganglion atau di organ akhir akhir tetapi tetapi lebih lebih banyak banyak di sinapny sinapnya, a, yaitu yang disebut disebut dengan dengan efek muskarinik. ontohnya betanekhol, karbakhol, methakholin dan furtretonium.
b. Cang Cang bekerja pada sistem saraf simpatis 8bat yang digunakan adalah antagonis reseptor alpha yaitu fenoksibenDamin, sedangkan penghambat reseptor betta belum tersedia penggunaannya dalam klinik. 8bat antagonis reseptor alpha digunakan untuk menimbukan relaksasi uretra, uretra, sedangkan sedangkan antagonis antagonis reseptor reseptor betta digunakan untuk menimbulkan menimbulkan ! kontraksi kandung kemih. c. Cang beke bekerj rjaa pada pada otot otot polo poloss 8bat yang digunakan adalah /rostaglandin yang terbukti dapat mempengaruhi kerja kerja otot otot : otot otot detrus detrusor or.. Rahard Rahardjo jo / dalam dalam peneli penelitia tianny nnyaa di Sub$?ag Sub$?agian ian *roginecolog *roginecologii RSM mendapatkan bah;a penggunaan penggunaan /rostagland /rostaglandin in E2 1,! mg intra &agina dapat mencegah terjadinya retensio urin pasca histerektomi &aginal.10 Sedangk Sedangkan an bebera beberapa pa obat sepert seperti6 i6 barium barium chlori chloride, de, histam histamin, in, ergotamin dan polipeptida aktif belum dapat digunakan secara klinis karena efeknya spesifik. d.
---. ?anyak minum 2$# liter per 2 jam 7unanya untuk membilas kandung kemih supaya tidak terbentuk endapan yang mana dapat menyebabkan terjadinya infeksi kandung kemih.
Da*$ar Kepus$akaan
1. unning unningham ham 7, Mac @onald @onald /, 7ant , , esarea esarean n Section Section and esarean esarean +ysterectomy. -n6 unningham 7, Mac @onald /, 7ant , ed. Filliams 8bstetrics, 1)th eds. or;alk, onnecticut6
8bstetrics, 1)th eds. or;alk, onnecticut6
7ambar 1. Persara*an per#*er sauran ke)#h 'a+ah +an#$a
?agan 16
Pena$aaksanaan re$ens#% ur#n pasa 'edah
Retensio *rin /asca ?edah
(ateterisasi Urinalisa, kultur urin,
*rin rin = !00 !00 mlH *rin rin !00 : 1000 1000 mlH *rin rin 1000 1000 : 2000 2000 mlH
-ntermitten
@auer kateter 1 B 2 jam
@auer kateter 2 B 2 jam
*rin rin > 2000 2000 ml
@auer kateter # B 2 jam
?uka : tutup kateter' jam Selama 2 jam 4(ecuali dapat ?<( dapat dibuka segera5
(ateter dilepas pagi hari
@apat ?<( Spontan
idak dapat ?<( Spontan
*rin residu > 200 ml ml 4obstetrik5 *rin residu = 200 ml ml 4obstetrik5 *rin *rin resi residu du > 100 100 ml 4gi 4gine neko kolo logi gi55 *rin *rin resi residu du = 100 100 ml 4gin 4ginek ekol olog ogi5 i5
/ulang
(eterangan6 -ntermiten adalah kateterisasi tiap ' jam selama 2 ja m