Pembimbing : dr. Parjidto Sp.OG Penyusun : Masitah Binti Abdul Majid 030.08.275
Kutil anogenital (kondiloma akuminata) adalah penyakit menular seksual Human Papilomavirus (HPV). Transmisi KA : kontak langsung (seksual) , autoinokulasi Kehamilan KA berproliferasi cepat karena perubahan imunitas dan peningkatan suplai darah Bentuk klinis : vegetasi bertangkai dgn permukaan spt jengger ayam hati2 pada ibu hamil Pemilihan modalitas terapi yang tertentu
Condyloma accuminatum, anogenital warts, genital warts
Vegetasi bertangkai, permukaan berjonjot krn infeksi HPV
fibroepitelioma pada kulit dan mukosa
human papillomavirus / HPV
-Virus gol. Paposa - virus DNA i/ivirus epiteliotropik (menginfeksi epitel) - famili Papovaviridae
Tipe virus (displasia epitel & keganasan): Onkogenik rendah (low risk ) : HPV tipe 6, 11 : KA Onkogenik tinggi (high risk ) : HPV tipe 16,31,33,35 : ca cervix
♂
♀ Ras
Usia : > 20-30 tahun Amerika Serikat meningkat 4-5 kali lipat dalam dua dekade terakhir Setiap tahun ada 500.000-1.000.000 kasus baru yang ditemukan di Amerika Serikat. Indonesia : KA tempat ke-3
Penggunaan kontrasepsi oral Partner seks >1 R. Kontak seksual dgn penderita KA Penggunaan obat2an imunosupresan
R. Koitus dini
Infeksi HPV mll seksual
HPV menginfeksi sel basal epidermis bereplikasi berbentuk virion disaat sel basal berdiferensiasi Fase virus laten : tanpa / dengan gejala Atipikal morfologis koilocytosis
pato
Patogenesis infeksi HPV pada epitel
• antara 1-8 bulan (rata-rata 2-3 bulan).
Masa inkubasi
Area predileksi
• Daerah yg mudah trauma saat hub. Seksual (mikrolesi pd kulit) • Pria : perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus dan pangkal penis • Wanita : daerah vulva dan sekitarnya, introitus vagina, porsio uteri
Gambaran umum
3 bentuk KA
• pertumbuhan lesi yang proliferatif atau hiperplasia, ukuran bervariasi, lunak, berwarna pucat atau merah jambu
• 1. Akuminata : vegetasi bertangkai, permukaan berjonjot dpt jari, ukuran besar spt kembang kol. • 2. Papul : papul, permukaan halus licin, multiple • 3. Datar : spt makula, tidak tampak lesi
Uji asam asetat
• (+) as.asetat 5% putih
Kolposkopi
• Stereoscopic microscopy • (+) as. Asetat lesi dilihat m’gunakn sumber chaya yg kuat dan lensa binokular
Histologi (PA)
• gambaran papilomatosis, akantosis, “rete ridges” yang memanjang dan menebal, parakeratosis dan koilositosis
KOLPOSKOPI
Pearly penile papules • papul = warna kulit /putih kekuningan, berukuran 1-2 mm, tersebar diskret, mengelilingi sulkus koronarius , gmbrn cobblestone
Kondiloma lata • Bentuk sifilis std 2
Veruka vulgaris Karsinoma sl skuamosa Moluskum kontagiosum Lichen planus, nevi dan keratosis seboroik
Kemoterapi • • • •
Tingtur podofilin Podofilotoksin 0,5% Asam trikloroasetat 5- fluoroasil
Tindakan Bedah • Bedah skalpel (eksisi) • Bedah listrik (elektrokauterisasi) • Bedah beku (N2 cair, N2O cair) • Bedah laser
Interferon • interferon alfa-, beta-, gama-
Imunoterapi • Imunostimulator
Menghindari kontak fisik dengan pasangan seksual yang terinfeksi Anjurkan penggunaan kondom Menghentikan aktivitas seksual selama pengobatan Hubungan seksual monogamy dengan individu yang sehat Memeriksakan diri secara teratur termasuk pula memeriksakan pasangan seksualnya
Pap smear secara teratur pada wanita usia lebih dari 18 tahun (* Pap smear, untuk deteksi dini perubahan tingkat seluler meliputi papillomatosis, akantosis, abnormalitas koilosistik serta kelainan nukleus) Pemeriksaan HIV-AIDS Vaksinasi HPV
Riw. KA (+) : resiko timggi terkena HPV tipe onkogenik CIN anal intraepitelial neoplasia Kehamilan : KA berproliferasi >>, menyumbat jalan lahir Anak : respiratori papillomatosis
Prognosis
: baik
Resiko KA pd kehamilan : 2x Perubahan fisiologis saat kehamilan : peningkatan vaskularisasi di daerah perineum, servix dll, perubahan anatomik, penurunan kekebalan tubuh, pengaruh hormonal KA >> menutup jalan lahir, perdarahan >> saat persalinan Kehamilan dan obat2 kontrasepsi oral : hormon estrogen. Obat imunosupresif : imunitas melawan infeksi
Infeksi virus pd jalan lahir : resiko penularan pd neonatus KPD ascending infection infeksi kongenital intrauterine Papilmatosis larings juvenil : + 5 thn. Distress pernafasan krn edema laring
Tujuan : mengurangi keluhan & memilih pengobatan yg tidak toksik terhadap ibuanak, mengurangi ukuran besar kutil
Non-medikamentosa : Mencuci dan membersihkan daerah vulva, menjaga tetap kering Nutrisi yang cukup
Eksisi lesi (kauter, cryosurgery ) Laser CO2 Asam trikloroasetat 50% (TCA) Interferon
Asam trikloroasetat 50% (TCA)
bersifat
kaustik, mengikis kulit dan membrana
mukosa Mek. Kerja: koagulasi protein kekeringan sel dan jaringan destruksi KA Tidak membutuhkan peralatan khusus, lgsg dpt diaplikasikn ke atas lesi, mudah digunakan dan biaya murah Aman digunakan pd ibu hamil krn tidak diabsorbsi scr sistemik
Kondiloma Akuminata pd vagina
Pengolesan TCA 50%
Persalinan pervaginam : tiada hambatan jalan lahir resiko penularan pd anak Perdarahan >>
Seksio caesarea : hambatan jalan lahir resiko penularan
Kondiloma akuminata adalah infeksi menular seksual yang dapat tumbuh lebih cepat pada wanita hamil, meluas sehingga dapat menutup jalan lahir dan meningkatkan resiko penularan pada bayi. Penatalaksanaan pada ibu hamil harus dilakukan secara berhati-hati untuk mengurangkan resiko pada ibu atau anak.
Penatalaksaan terbaik untuk kondiloma akuminata pada wanita hamil adalah eksisi lesi dengan kauter atau cryosurgery, asam trikloroasetat 50%, dan interferon. Podofilin tidak bisa digunakan karena bersifat toksik, antimitotik, dan teratogenik.
Sarwono P, Hanifa W. Ilmu Kandungan. Ed 2. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2008. Hal. 272-277. Laporan Kasus: Kondiloma Akuminta Pada Wanita Hamil; Salah Satu Modalitas Terapi. Satya W, Rahmah H. Available at: http://jurnal.fk.unand.ac.id . Accessed on: 10 th Feb.2014 Koutsky LA,Kiviat NB. Genital Human Papillomavirus. In Holmes :Sexually Transmitted Diseases. New York : McGraw Hill. 2002; 3 rded; chapter 25; p 347 – 356. Brandt AM, Jones DS. Historical Perspectives on Sexually TransmittedDiseases : Challenges for Prevention and Control. In Holmes :Sexually Transmitted Diseases. New York : McGraw Hill. 2002; 3rded; chapter 2; p 15 – 20. Chap. Kondiloma Akuminatum. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35348/4/Chapter%20ll.pdf . Accessed on: 10th Feb. 2014 Obgynmag: Kondiloma Akuminta. Available at: obgynmag: Kondiloma Akuminata obgynmag.blogspot.com. Accessed on: 11 th Feb. 2014.