Untuk pemeriksaan virus herpes simplex dapat dilakukan beberapa test yaitu : A. Tzanck Smear Preparat diambil dari scraping dasar vesikel yang masih baru, kemudian diwarnai dengan pewarnaan yaitu hematoxylin-eosin, giemsa’s, wright’s, tuloidine blue ataupun papanicolaou’s.Dengan menggunakan mikroskop cahaya akan dijumpai multinucleated giant cells. B. Direct Fluorescent Assay (DFA) Preparat diambil dari scraping dasar vesikel. Hasil pemeriksaan cepat. Membutuhkan mikroskop fluorescense. Test ini dapat menemukan antigen virus simplex virus Pemeriksaan ini dapat membedakan antara virus herpes simplex dengan virus varicella zoster. C. Polymerase Chain Reaction (PCR) Pemeriksaan dengan metode ini sangat cepat dan sangat sensitif. Dengan metode ini dapat digunakan berbagai jenis preparat seperti scraping dasar vesikel dan apabila sudah berbentuk krusta dapat juga digunakan digunakan sebagai preparat. D. EIA ( Enzyme Immunoassay ) EIA untuk antibody biasanya merupakan pemeriksaan tidak langsung yang bergantung pada pemakaian konjugat enzym-antibodi anti IgG atau igM manusia. Prosedur EIA tidak langsung memerlukan waktu 2-24 jam. Prosedur EIA yang populer adalah inkubasi larutan spesimen pasien dengan antigen agen infeksiun yang dilekatkan ke suatu fase padat ( misalnya, butir atau batang, plastik, atau dinding tabung atau baki mikrotiter ).Fase padat kemudian secara berhati-hati dibilas dan direndam dalam larutan konjugat enzym-antibodi anti- manusia.Siklus inkubasi
bilas
diulang diikuti oleh penambahan substrat enzim.
E. Tes serologik IgM dan IgG tipe spesifik IgM baru dapat dideteksi setelah 4-7 hari infeksi, mencapai puncak setelah 2-4 minggu, dan menetap selama 2-3 bulan, bahkan sampai 9 bulan. Sedangkan, IgG baru dapat dideteksi setelah 2-3 minggu infeksi, mencapai puncak setelah 4-6 minggu, dan menetap lama, bahkan dapat seumur hidup. Antibodi IgM dan IgG hanya memberi gambaran keadaan infeksi akut atau kronik dari penyakit herpes genitalis.
Tidak ditemukannya antibodi HSV pada sampel serum akut dan ditemukannya IgM spesifik HSV atau peningkatan 4 kali antibodi IgG selama fase penyembuhan menunjukkan diagnosis HSV primer. Ditemukannya IgG anti-HSV pada serum akut, IgM spes ifik HSV dan peningkatan IgG anti-HSV selama fase penyembuhan merupakan diagnostik infeksi HSV rekuren.