PEMERIKSAAN ASO LATEKS I.
TUJUAN I.1 Tujuan Instruksional Instruksional Umum
1. Untuk mengeta mengetahui hui pemeriksa pemeriksaan an Imunoserol Imunoserologi ogi yang tepat tepat untuk untuk penegakan penegakan diagnosis diagnosis demam rematik, infeksi streptokokus, dan glomerulonefritis akut. 2. Untuk mengetahui mengetahui dan memaham memahamii prinsip prinsip kerja kerja dari pemeriksaa pemeriksaan n tes ASO tes ASO Latex I.2 Tujuan Instruksional Instruksional Khusus
1. Untuk Untuk dapa dapatt mela melakuka kukan n pemeri pemeriksa ksaan an ASO ASO Latex 2.
Untu Untuk k
mene menent ntuk ukka kan n
Anti Antibo body dy
terh terhad adap ap
Stre Strept ptoc ococ occu cuss
βhe βhemo moli lisa sa
yang yang
menyebabkan demam rematik, infeksi streptokokus,dan glomerulonefritis akut. akut. !. Untuk dapat dapat mengint menginterpret erpretasikan asikan hasil hasil yang yang didapatkan didapatkan melalui melalui tes ASO tes ASO Latex. Latex.
II.
METOE
"etode "etode yang digunakan dalam praktikum praktikum ini adalah pemeriksaan pemeriksaan dengan ASO dengan ASO Latex Test Kit yang yang menggunakan metode rapid slide agglutination. agglutination.
III.
PRINSIP
#rinsip pemeriksaan ialah reaksi antara antibodi anti streptolysin $ dengan antigen streptolysin $ yang dilekatkan pada late% ditunjukan dengan adanya aglutinasi.
I!.
ASAR TEORI I!.1
P"n#ahuluan
&emam &emam remati rematik k adalah adalah suatu suatu peyakit peyakit sistem sistemati atiss yang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh infeks infeksii streptokokus grup A. &emam rematik mempengaruhi semua persendian, menyebabkan poliarthritis. #enyakit demam rematik dia'ali dengan infeksi bakteri Streptococcus betahemolyticus golong golongan an A pada pada kero kerong ngkon konga gan. n. Infe Infeks ksii ini ini meny menyeba ebabka bkan n pend pender erit itaa mengeluh nyeri kerongkongan dan demam. (ika infeksi tidak tidak segera diobati, bakteri Streptococcus yang Streptococcus yang ada akan melakukan melakukan perlengketan yang kuat )adherence* adherence* di daerah sekitarnya dan merangsang pengeluaran antibo antibodi di )Ig+ )Ig+*. *. Antibo Antibodi di yang yang dihasi dihasilka lkan n akan akan mengika mengikatt kuman kuman Streptococcus Streptococcus dan 1
membentuk suatu kompleks imun dan akan menyebar ke seluruh tubuh, terutama ke jantung, sendi, dan susunan saraf. (antung juga merupakan organ sasaran dan merupakan bagian yang kerusakannya paling serius. ASO $ antistreptolisin $* merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling
sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus. ebih kurang - / penderita demam reumatik 0 penyakit jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer AS$ ini bila dilakukan pemeriksaan atas ! antibodi terhadap streptococcus, maka pada 3 / kasus demam reumatik 0 penyakit jantung reumatik didapatkan peninggian atau lebih antibodi terhadap streptococcus.
%.2 P"n&"rtian
#emeriksaan AS$ adalah tata cara pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar Anti streptolisin $ secara kualitatif 0 semi kuantitatif. AS$ ) antistreptolisin $* merupakan antibodi yang paling dikenal dan paling sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi streptococcus. ebih kurang - / penderita demam reumatik 0 penyakit jantung reumatik akut menunjukkan kenaikkan titer AS$ ini bila dilakukan pemeriksaan atas ! antibodi terhadap streptococcus, maka pada 3 / kasus demam reumatik 0 penyakit jantung reumatik didapatkan peninggian atau lebih antibodi terhadap streptococcus. Streptolisin $ adalah suatu toksin yang terdiri protein dengan berat molekul 4. dalton, aktif dalam suasana aerob yaitu melisiskan sel darah merah. 5oksin ini menyebabkan dibentuknya 6at anti streptolisin $ )AS$* dalam darah jika titer AS$ diatas 144, maka dapat berarti bah'a baru terjadi infeksi streptococcus yang telah lama dengan kadar yang tinggi. #enetapan AS$ umumnya hanya member petunjuk bah'a telah terjadi infeksi oleh streptococcus. streptolisin $ bersifat sebagai hemolisin dan pemeriksaan AS$ umumnya berdasarkan sifat ini. Ada beberapa cara penetapan AS$, tetapi biasanya hanya merupakan modifikasi dari cara 5odd yang asli, perbedaan hanya dalam pengenceran plasma menurut 7ant6 dan 7andall yang banayk dipakai menetapkan titer 1 IU sebagai keadaan tidak ada demam rematik atau glomerulonefritis akut, sedangkan titer 23 IU atau lebih perlu di'aspadai terhadap kemungkinan infeksi
2
streptococcus dan mungkin pencegahan terhadap timbulnya penyakit demam rematik dapat dilakukan lebih dini.
%.' P"n&"nalan (akt"ri Streptococcus
Streptococcus adalah bakteri spheris +ram positif yang khasnya berpasangan atau membentuk rantai selama pertumbuhannya. 8eberapa kelompok streptococcus adalah flora normal manusia. Streptococcus menghasilkan berbagai en6im dan substansi ekstraseluler. Streptococcus merupakan kelompok bakteri yang heterogen, dan tidak ada sistem yang dapat mengklasifikasikannya. &ua puluh spesies, termasuk Streptococcus pyogenes )+rup A*, Streptococcus agalactie )+rup 8*, dan Enterococci )+rup &* memiliki ciriciri dengan kombinasi gambaran9 sifat pertumbuhan koloni, pola hemolisis pada agar darah ): hemolisis, β hemolisis, atau tidak ada hemolisis*, komposisi antigenik pada substansi dinding sel grupspesifik, dan reaksi biokimia. 5ipe Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan komposisi antigenik polisakarida kapsuler );uelung 5es* )Ardy #rian
8erikut adalah sisi pathogen dari bakteri Streptococcus. •
Infeksi streptococcus 8eberapa infeksi yang paling umum dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus spesies termasuk karies gigi, radang tenggorokan )faringitis bakteri*, meningitis, demam berdarah, demam rematik, +lomerulonefritis )pembuluh darah kecil hadir dalam ginjal menjadi meradang, menyebabkan banyak ketidaknyamanan dan juga dapat mengakibatkan sebagian melengkapi gagal ginjal dalam kasuskasus lanjutan*, bakteremia )adanya bakteri dalam darah*, infeksi saluran kemih, dll Streptococcus thermophilus spesies dapat secara luas diklasifikasikan dalam tiga kategori dasar = Alpha hemolitik, 8eta hemolitik dan +amma hemolitik. 8erdasarkan jenis infeksi atau penyakit dan spesies tertentu patogen radang menyebabkan itu, patofisiologi gejala radang dan indikasi berbeda dari kasus ke kasus. "isalnya, seseorang yang menderita meningitis )radang meninges, yaitu membran luar yang melindungi otak* akan menunjukkan gejala yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan seseorang yang menderita radang tenggorokan.
makan dan kelesuan biasanya hadir di semua jenis infeksi radang, baik itu radang tenggorokan, merah, meningitis, IS> atau sepsis )Anonim, 21!*.
%.% T"knik P"m"riksaan
Antibodi Streptolisyn O )AS$* dapat dideteksi melalui pemeriksaan dengan ASO Latex Test Kit yang menggunakan metode aglutinasi. #rinsip pemeriksaan ialah reaksi antara antibodi anti streptolysin $ dengan antigen streptolysin $ yang dilekatkan pada late% ditunjukan dengan adanya aglutinasi. #emeriksaan AS$ late% ini dapat dilakukan dengan 2 macam metode tes yaitu kualitatif )tes penyaringan* dan tes semikuantitatif. "etode kualitatif dilakukan dengan membuat suspensi late% dicampur dengan serum dengan kadar meningkat, kemudian aglutinasi terjadi dalam 'aktu 2 menit. Sedangkan metode uji semikuantitatif dapat dilakukan dengan cara yang sama sebagai uji kuantitatif dengan menggunakan pengenceran serum dalam garam, garam buffer fosfat atau garam glisin. Ada dua prinsip dasar penetuan AS$, yaitu9 1.
emudian di tambahkan suspensi sel darah merah 3/. ?emolisis akan terjadi pada pengenceran serum di mana kadar0titer dari AS$ tidak cukup untuk menghambat hemolisis tidak terjadi pada pengencaran serum yang mengandung titer AS$ yang tinggi)@eronica, 21!*.
2.
Aglutinasi pasif Streptolisin $ merupakan antigen yang larut. Agar dapat menyebabkan aglutinasi dengan AS$, maka Streptolisin $ perlu disalutkan pada partikelpartikel tertentu. #artikel yang sering dipakai yaitu partikel lateks. Sejumlah tertentu
4
Streptolisin $ )yang dapat mengikat 2 IU0ml AS$* di tambahkan pada serum penderita sehingga terjadi ikatan Streptolisin $ = anti Strepolisin $ )S$ = AS$*. 8ila dalam serum penderita terdapat AS$ lebih dari 2 IU0ml, maka sisa AS$ yang tidak terikat oleh Streptolisin $ akan menyebabkan aglutinasi dari streptolisin $ yang disalurkan pada partikel = partikel late% . 8ila kadar AS$ dalam serum penderita kurang dari 2 IU 0 ml , maka tidak ada sisa AS$ bebas yang dapat menyebabkan aglutinasi dengan streptolisin $ pada partikel = partikel late%. 5es hambatan hemolisis mempunyai sensitiitas yang cukup baik , sedangkan tes aglutinasi late% memiliki sensitiitas yang sedang. 5es aglutinasi late% hanya dapat mendeteksi AS$ dengan titer di atas 2 IU0ml)?andojo, 1-2*.
%.) R"a&"n* Anti&"n •
•
R"a&"n yang digunakan dalam pemeriksaan AS$ late% yaitu 9 -
>ontrol )B* C mengandung antibodi AS$
-
>ontrol )=* C tidak mengandung antibodi AS$
-
7eagen late% C suspensi partikel late% polysiterin yang dilapisi Streptolysin $
8eberapa antigen yang ditemukan dalam Streptococcus, yaitu 9 1.
Antigen dinding sel spesifik = golongan 5erdapat dalam dinding sel pada banyak Streptococcus dan merupakan dasar penggolongan serologis. Spesifik serologi dari karbohidrat spesifik golongan ditentukan oleh gula amino.
2.
#rotein " Dat ini adalah faktor irulensi utama dari Streptococcus pyogenes golongan A. #rotein ini juga memudahkan perlekatan sel pada epitel epitel inang. #rotein ini tampak sebagai bentuk yang mirip rambut pada sel Streptococcus.
!.
Dat 5 Antigen ini tidak mempunyai hubungan dengan irulensi Streptococcus. Dat ini diperoleh dari Streptococcus melalui pencernaan proteolitik yang cepat merusak protein ". Dat ini juga tidak tahan terhadap asam dan panas.
E.
5
Fkstrasi Streptococcus dengan basa lemah menghasilkan campuran protein dan 6at 6at lain dengan sensifitas serologis yang rendah dan dinamakan 6at #. Dat ini mungkin merupakan sebagian besar badan sel Streptococcus.
%.+ P"m,a-aan asil Kualitati/0
eterangan 9
5erbentuk aglutinasi kadar AS$ dalam sampel G 2 I.U.0ml
5idak terbentuk aglutinasi kadar AS$ dalam sampel H 2 I.U.0ml
S"miKuantitati/
#engenceran yang paling tinggi dari sampel tes menunjukkan agglutinasi yang dianggap sebagai hasil akhir.
%. K"l"mahan #an K"l",ihan
5es hambatan hemolisis mempunyai sensitiitas yang cukup baik, sedangkan tes aglutinasi late% memiliki sensitiitas yang sedang. 5es aglutinasi late% hanya dapat mendeteksi AS$ dengan titer di atas 2 IU0ml )?andojo,1-2
%.3 asil Positi/ an N"&ati/ Palsu
7eaksi tes harus segera dibaca setelah dikocok selama 2 menit. #embacaan hasil yang terlambat bias menghasilkan hasil positif yang keliru. #asien yang menjalani terapi penisilin dan antibiotik yang lain dapat menekan proses peningkatan dalam titer AS$. ?asil positif palsu dapat diperoleh dalam kondisi seperti periode a'al dan akut rheumatoid arthritis, demam berdarah, radalng amandel, beberapa infeksi streptococcus dan operator yang sehat. infeksi a'al dan anakanak dari 4 bulan sampai 2 tahun dapat menyebabkan hasil negatif palsu.
6
! Alat #an (ahan Alat
(ahan
1. "ikropipet
1. 7eagen ateks
2. #engaduk
2. >ontrol positif
!. Slide aglutinasi
!. >ontrol negatie E. lycine !iluent "u##er konsentrasi 1 %
!I 4ara K"rja M"to#" Kualitati/
1. Setiap komponen dikondisikan pada suhu kamar. 2. 7eagen late% dihomogenkan agar partikel menyebar merata. !. &itambahkan satu tetes serum pada slide yang berbentuk lingkaran E. &itambahkan satu tetes reagen late% di sebelah tetesan serum. 3. 7eagen dan sampel serum dihomogenkan pada seluruh area lingkaran dengan menggunakan batang pengaduk yang berbeda untuk masingmasing sampel. 4. Slide test digoyangkan memutar perlahan tiap dua detik selama 2 menit. >ontrol positif dan negatif harus dimasukkan secara berkala. >eduanya siap digunakan dan tidak memerlukan pengenceran lebih lanjut. 5indakan pencegahan di laboratorium normalnya harus dipertahankan menangani sampel pasien.
P"n"ntuan S"miKuantitati/
Uji semi kuantitatif dapat dilakukan dengan cara yang sama sebagai uji kuantitatif dengan menggunakan pengenceran serum dalam garam, garam buffer fosfat atau garam glisin sebagai berikut. #engenceran Sample serum
1 I
J
Saline
1
1
I
1
I
1
I
1
I
I
K
10
K @olume sample
3
#engenceran 2%
2 % 2
l
3
K I
2 % E
3
I
2 % 7
I.U.0ml
E
-
14
!II Int"r5r"tasi asil
Aglutinasi menunjukkan tingkat aso dalam sampel sama atau G 2 IU 0 ml 5anpa aglutinasi menunjukkan tingkat AS$ dalam sampel H 2 I.U0ml ?asil yang positif menunjukan adanya infeksi streptococcal yang akut dimana tes ini harus diulang dalam rentang 'aktu mingguan untuk menentukan perkembangan infeksi
8
a/tar Pustaka0
Anonim. 21!. "a$teri Strepto$o$us dan %anusia. Aailable 9 http900smakita.net0bakteri streptokokusdanmanusia0 )13 "aret 21E*. ?andojo, Indro. 1-2. Serologi Klini$ . Surabaya9 Makultas >edokteran U
Ardy
#rian.
212.
Streptococcus
sp.
Aailable
9
http900aaknasional.'ordpress.com02120N0!0streptococcussp0 )13 "aret 21E*. #urbani,
Syafitriani.
212.
ASO
Anti
Streptolisin
O.
Aailable
9
http900syafitrianispurbani.'ordpress.com02120040AS$antistreptolisino0 )13 "aret 21E*. 7id'an, 212, &munologi dan Serologi, online, http900rid'ananalis.'ordpress.com, diakses tanggal 13 "aret 21E. Septi.
212.
Laporan
'hematoid
actor
'
ASO.
Aailable
http900sesuri.blogspot.com02120110pemerriksaanrhematoidfactorrfAS$.html
9 )13
"aret 21E*. Situmorang, @eronica
9