MENGENAL DIRI oleh Bapak Baginda MuchtarDeskripsi lengkap
disusun sebagai bahan ajar pengembangan kepribadian bahasan pengembangan diri semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat digunakan sebagaimana mestinya Khoirul Anam, SE.
berisikan kebutuhan dasar manusia tingkat tinggi, yaitu aktualisasi diriDeskripsi lengkap
Full description
penjelasan tentang hakikat manusiaDeskripsi lengkap
laporan praktikum fisika dasarDeskripsi lengkap
referat psikiatri
Pembuka Salam sejahtera, Puji syukur tulisan terkait “kupasan” makna hakekat peristiwa isra’ dan mi’raj telah selesai. Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai narasumber yang telah memberikan saran dan masukan dan para sepuh yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Tulis Tulisan an ini diamb diambil il dari dari berba berbagai gai sumb sumber er dan diadak diadakan an sediki sedikitt peruba perubahan han redaks redaksion ional al penamba penambahan han dan peng penguran urangan! gan! serta disusun disusun atas dasar pemahama pemahamann dan pengalaman pengalaman spiritual dari kami. "al ini kami lakukan karena keterbatasan dari kami, akan tetapi semuanya semata#mata demi kecintaan kita bersama terhadap alam semesta ini. "arapan terakhirnya adalah agar jiwa kita selalu terjaga, selalu bersih dan dalam praktek sehari#harinya mampu menjadi manusia yang memberikan man$aat bagi seluruh alam. Tulisan ini, dalam satu pembahasan akan kami kupas dalam dua sisi yang berbeda, syariat wujud! wujud! dan "akekat "akekat esensi!. esensi!. Sesuai %irman %irman dari Tuhan bahwa segala segala sesuatu sesuatu diciptaka diciptakann berpasang#pasangan, berpasang#pasangan, hingga organ penyusun penyusun tubuh manusia selalu berpasangan. berpasangan. Tulisan Tulisan ini laksana kedua mata manusia, mata kanan dan mata kiri. &imana keduanya memandang pada sudut yang berbeda namun $okus pada satu tujuan. 'rgens 'rgensita itass renung renungan an (sra’ (sra’ )i’raj )i’raj su$ist su$istik ik bagi bagi manus manusia ia sekara sekarang ng adalah adalah karen karenaa adany adanyaa berbagai tindakan amoral yang bergelimang bergelimang di kanan#kiri kita, mulai dari penindasan masyarakat miskin, kebejadan sebagian pemerintah yang dengan seenaknya “mengambil” duit rakyat, hingga penyakit#penyakit sosial lain, kiranya sudah cukup dijadikan bukti betapa sema semaki kinn suru surutn tnyya bu budi di peke pekerti rti manu manusi siaa mode modern rn.. Seme Sement ntar araa di sisi sisi lain lain “bay “bayan anga gann $atamorga $atamorgana na kesaleha kesalehann umat (slam” (slam” bertumbuh bertumbuh subu subur. r. *anyak orang yang mengenak mengenakan an jubah, berjenggot, berudeng#udeng ala +asulillah Saw. mondar mandir bawa tasbih, tapi hati mereka tak sesaleh pakaiannya. )ungkin orang#orang seperti inilah yang pernah disaksikan oleh Syaikh bu *ashir pada abad ke#- "ijriyah. l#Kisah, suatu ketika pada musim haji bu *ashir berada di )asjid al#"aram, ia terpesona menyaksik menyaksikan an ribuan ribuan orang orang bergerak bergerak thawa$ thawa$ mengelili mengelilingi ngi Ka’bah, Ka’bah, seraya seraya mendenga mendengarkan rkan gemuruh tahlil, tasbih, dan takbir dari mulut mereka. Saat pertama kali melihat, bu *ashir membayangkan, betapa beruntungnya orang#orang itu, mereka telah mendapat panggilan Tuhan, tentunya mereka semua akan mendapat pahala dan ampunan#ya. (mam /a’$ar al# Shadi0, tokoh spiritual yang terkenal dan salah satu ulama besar dari keluarga +asulullah Saw. Saw. beg begitu itu meny menyaks aksika ikann kek kekagu aguman man b buu *ashir *ashir,, ia langsu langsung ng berka berkata, ta, “(ngin “(nginka kahh aku aku tunjukkan kepadamu siapa sebenarnya mereka1”, lalu (mam /a’$ar menyuruh bu *ashir menut menutup up matan matanya ya.. Kemudi Kemudian an (mam (mam /a’$a /a’$arr mengu mengusap sap wa wajah jahny nya. a. Ketika Ketika membu membuka ka lagi lagi matanya, bu *ashir terkejut. &i sekitar Ka’bah, ia melihat banyak sekali binatang dalam berbagai jenisnya, ada yang mendengus, mendengus, melolong, dan menggaung. menggaung. (mam /a’$ar berkata, “*etapa banyaknya lolongan dan gaungan dan betapa sedikitnya orang yang benar#benar berhaji.” *agian luar luar mereka saleh, saleh, tapi hatinya busuk menjijikan. (mam al#2ha3ali sendiri ketika shalat, hanya gara#gara memikirkan persoalan menstruasi, dimata dimata adikny adiknya, a, h hmad mad al#2ha al#2ha3a 3ali, li, terlih terlihat at berlum berlumura urann darah. darah. 4ntah 4ntah kita kita tidak tidak bisa bisa membayangkan, anatomi wakil rakyat yang korupsi dan orang yang jual#beli agama demi mempertahankan mempertahankan status 0uo dimata para 5ri$ billah. &i tengah#tengah “realitas kusut” ini telah tiba hari besar umat (slam, hari dimana abi di(sra’#)i’rajkan oleh Sang pemilik jagat raya. (ni tentunya momen terbaik bagi umat (slam
untuk membersihkan dimensi spiritualnya yang selama ini terendap oleh lumpur#lumpur “kejahiliahan.” )erayakan (sra’ )i’raj dengan cara memaksa diri untuk menggapai satu ma0am ke ma0am yang lain, menggapai ma0am taubat untuk sampai ke wara’, dari wara’ ke 3uhud, 3uhud ke $akir, dilanjutkan ma0am sabar, tawakkal dan ridla hingga tergapailah jalinan intim dengan Tuhan Tuhan sebagaimana yang telah disusun secara apik oleh para su$i, tentu merupakan keharusan untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Perlu ditegaskan di sini, bahwa berusaha berada di satu ma0am ke ma0am lain yang berarti “nyu$i” menjalankan ajaran tasawu$! bukan berarti bertolak dengan pro$esi, tapi malah memberikan moti6asi kepada pelakunya untuk selalu dinamis. &i sepanjang sejarah bisa dibuktikan misalnya 'mar (bn bdul 3i3, beliau pelaku ajaran tasawu$ berpro$esi sebagai pemimpin egara yang sangat sukses. /unaid al#*aghdadi, ahli tasawu$, beliau menjadi pengusaha botol. botol. bu Sa’id al#Kharra3, su$i, berpro$esi sebagai pengusaha kon6eksi. l#"allaj, su$i, syaikh al# kbar, juga sukses sebagai pengusaha tenun. "al ini membuktikan bahwa tasawu$ sama sekali bukan sebagai $aktor yang menjadikan umat (slam tertinggal, kolot dan terbelakang, tapi malah sebaliknya. Karena ber#(sra’ )i’raj dengan menjalankan ajaran taubat, seseorang akan menyadari bahwa selama ini dirinya telah berbuat angkara murka terhadap sesama, menindas masyarakat pinggiran dan lain#lain. &engan menanamkan si$at wara’, 3uhud, $akir, sabar dan yang lainnya, seseorang akan tercegah dari tindakan mencuri, merampok, korupsi dan terhindar dari budaya hedonisme dan konsumerisme yang kian hari terus menggerus masyarakat. &engan demikian (sra’ )i’raj tidak hanya dimonopoli oleh abi )uhammad Saw., bu 7a3id 7a 3id al#*usthami, al#"allaj, (bn ( bn 5rabi, syekh siti jenar, tapi manusia modern juga bisa ber# (sra’ )i’raj, naik ke langit l angit untuk bertemu dengan Tuhan. tas bantuan dari segala $ihak kami ucapkan terima kasih. Saran dan kritik kami harapkan. Semoga Semoga cita#cita cita#cita kita bersama, bersama, mewujudka mewujudkann masyaraka masyarakatt (ndonesia (ndonesia yan yangg berkecerd berkecerdasan asan spiritual yang baik dan mewujudkan (ndonesia menjadi )4+8'*' segera terlaksana. 999Semoga 999Sem oga Tuhan Tuhan 7ang )aha )aha 4sa merid meridho’ ho’ii perjal perjalan anan an kita kita semua semua.. Terima rima kasih kasih.. :assalam999
untuk membersihkan dimensi spiritualnya yang selama ini terendap oleh lumpur#lumpur “kejahiliahan.” )erayakan (sra’ )i’raj dengan cara memaksa diri untuk menggapai satu ma0am ke ma0am yang lain, menggapai ma0am taubat untuk sampai ke wara’, dari wara’ ke 3uhud, 3uhud ke $akir, dilanjutkan ma0am sabar, tawakkal dan ridla hingga tergapailah jalinan intim dengan Tuhan Tuhan sebagaimana yang telah disusun secara apik oleh para su$i, tentu merupakan keharusan untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Perlu ditegaskan di sini, bahwa berusaha berada di satu ma0am ke ma0am lain yang berarti “nyu$i” menjalankan ajaran tasawu$! bukan berarti bertolak dengan pro$esi, tapi malah memberikan moti6asi kepada pelakunya untuk selalu dinamis. &i sepanjang sejarah bisa dibuktikan misalnya 'mar (bn bdul 3i3, beliau pelaku ajaran tasawu$ berpro$esi sebagai pemimpin egara yang sangat sukses. /unaid al#*aghdadi, ahli tasawu$, beliau menjadi pengusaha botol. botol. bu Sa’id al#Kharra3, su$i, berpro$esi sebagai pengusaha kon6eksi. l#"allaj, su$i, syaikh al# kbar, juga sukses sebagai pengusaha tenun. "al ini membuktikan bahwa tasawu$ sama sekali bukan sebagai $aktor yang menjadikan umat (slam tertinggal, kolot dan terbelakang, tapi malah sebaliknya. Karena ber#(sra’ )i’raj dengan menjalankan ajaran taubat, seseorang akan menyadari bahwa selama ini dirinya telah berbuat angkara murka terhadap sesama, menindas masyarakat pinggiran dan lain#lain. &engan menanamkan si$at wara’, 3uhud, $akir, sabar dan yang lainnya, seseorang akan tercegah dari tindakan mencuri, merampok, korupsi dan terhindar dari budaya hedonisme dan konsumerisme yang kian hari terus menggerus masyarakat. &engan demikian (sra’ )i’raj tidak hanya dimonopoli oleh abi )uhammad Saw., bu 7a3id 7a 3id al#*usthami, al#"allaj, (bn ( bn 5rabi, syekh siti jenar, tapi manusia modern juga bisa ber# (sra’ )i’raj, naik ke langit l angit untuk bertemu dengan Tuhan. tas bantuan dari segala $ihak kami ucapkan terima kasih. Saran dan kritik kami harapkan. Semoga Semoga cita#cita cita#cita kita bersama, bersama, mewujudka mewujudkann masyaraka masyarakatt (ndonesia (ndonesia yan yangg berkecerd berkecerdasan asan spiritual yang baik dan mewujudkan (ndonesia menjadi )4+8'*' segera terlaksana. 999Semoga 999Sem oga Tuhan Tuhan 7ang )aha )aha 4sa merid meridho’ ho’ii perjal perjalan anan an kita kita semua semua.. Terima rima kasih kasih.. :assalam999
BAB I URGENS URGENSII PEMAK PEMAKNAA NAAN N PERIST PERISTIW IWA A ISRA’ ISRA’ Mi’RAJ Mi’RAJ DALAM DALAM PANDANGA NDANGAN N HAKEKAT
Perist Peristiwa iwa (sra’ (sra’ )i’raj )i’raj diperc dipercay ayaa oleh oleh hampir hampir sebagi sebagian an besar besar umat umat islam islam sebag sebagai ai peristiwa penting, dimana abi )uhammad dengan naik buro0 dengan dengan diiringi oleh malaikat /ibril dan )ikail melaksanakan perjalanan dari masjidil haram menuju masjidil a0sa dan kemudian terbang kelangit ke#; menuju sidratul )untaha untuk menerima perintah sholat <T!. S"><T!. *agaimana tinjauan peristiwa ini dari kacamata "akekat. A. DASAR DASAR DALAM DALAM AL QUR’A QUR’AN N 1. ISRA’
)aha Suci llah, yang telah memperjalankan memperjalankan hamba#ya pada suatu malam dari l )asjidil )asjidil "aram ke l )asjidil )asjidil 0sha yang telah Kami berkahi sekelilingny sekelilingnyaa ?@A;B ?@A;B Cagar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda#tanda kebesaran! Kami. Sesungguhnya &ia adalah )aha )endengar lagi )aha )engetahui”. DS l (sraa C;=C! 2. MI’RAJ
“llah “llah ber$irman ber$irman = “&emi “&emi bintang bintang ketika ketika terbenam. terbenam. Kawanmu Kawanmu )uhammad! )uhammad! tidak sesat dan tidak pula keliru dan tiadalah yang diucapkannya itu l#Duran! menurut kemauan hawa na$sunya. 'capannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya!, yang diajarkan kepadanya oleh /ibril! yang sangat kuat, yang mempunyai akal yang cerdasE dan /ibril itu! menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia berada di u$uk yang tinggi. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. maka jadilah dia dekat pada )uhammad sejarak! dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi!.
Kemukji3atan seorang nabi musti memiliki keterkaitan erat atau hubungan dialektis dengan realitas sosial yang berkembang di tengah#tengah lingkungan yang ditempatinya. C
?@A;B. )aksudnya= l )asjidil 0sha dan daerah#daerah sekitarnya dapat berkat dari llah dengan d iturunkan nabi#nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya. *aca = S4/+" S"><T! 2 ?CA-FB. yat yat A#CC menggambarkan peristiwa turunnya wahyu yang pertama di gua "ira. 3 [1430]. Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang telah dikunjungi a!i ketika Mi"raj.
abi )usa diberi mukji3at tongkat yang bisa berubah menjadi seekor ular manakala ilmu sihir menjadi ilmu yang nge#trend di tengah masyarakat sekelilingnya. abi (sa diberi mukji3at mampu menyembuhkan penyakit buta dan kusta ketika mayoritas para “anak 3aman” yang semasa dengannya menguasai ilmu kedokteran. abi )uhammad Saw diberi kemukji3atan berupa al#Dur’an manakala masyarakat di sekitarnya memiliki kecakapan berbahasa. &i sinilah, al#Dur’an tidak saja menemukan e$ekti$itasnya, tetapi juga signi$ikasinya, di tengah kehidupan sosial masyarakat rab. “Sungguh llah telah memberi karunia kepada orang#orang yang beriman ketika llah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat#ayat llah, membersihkan jiwa! mereka, dan mengajarkan kepada mereka l Kitab dan l "ikmah. &an sesungguhnya sebelum kedatangan abi! itu, mereka adalah benar#benar dalam kesesatan yang nyata”. DS li J(mran G=CA! “ Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka.” DS (brahim CA = A! “ Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah patut Al Quran! dalam bahasa asing sedang rasul adalah rang! Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan pena#ar bagi rang-rang mukmin$ Dan rang-rang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka %&''() ($ Mereka itu adalah seperti! yang dipanggil dari tempat yang jauh$" DS %ushshilat
AC = AA! 2. BUDAYA
*agi masyarakat rab pra (slam puisi merupakan sarana yang paling penting untuk menyebarkan in$ormasi. /ika dibandingkan dengan 3aman modern, puisi di tengah masyarakat /ahiliyah telah menjadi semacam “media massa” yang mengin$ormasikan segala yang terjadi di sekeliling mereka. (n$ormasi disampaikan secara lisan, dan di#transmisi#kan dengan meminjam istilah bahasa /awa##melalui cara “tutur tinular”. >leh karena itu, tak heran jika puisi memiliki pengaruh yang sangat kuat di dalam memori masyarakat rab melebihi kekuatan sihir. Karena puisi merupakan sesuatu yang istimewa di tengah masyarakat rab, maka begitu pula dengan para penggubah puisi penyair!. &i mata masyarakat umum, penyair syL’ir! menjadi orang#orang yang terpandang dan dihormati. )ereka menyandang status sosial tinggi layaknya para ilmuwan. rti kata syi’r puisi! sendiri dalam bahasa rab adalah ilmu al#ilm!E syL’ir penyair! berarti al#Llim seorang yang berpengetahuan!. &alam sebuah riwayat dinyatakan= “&iceritakan dari al#shmu’i, dari bM 'mar bin al#lL’, ia berkata= menurut masyarakat rab kedudukan para penyair di 3aman /ahiliyah sama dengan kedudukan nabi#nabi umat manusia. )ereka disebut penyair asy#syL’ir!= yang berarti al#Llim orang yang berpengetahuan! dan al#hakMm orang yang bijaksana!.” &i tengah satu suku, kemunculan seorang penyair dianggap sebagai suatu peristiwa penting luar biasa yang harus dirayakan melalui suatu perayaan khusus. *ahkan menjadi aset dan sekaligus sebagai lambang kejayaan. Pandangan yang berlebihan terhadap penyair seperti ini kadang mendorong masyarakat jatuh pada tindakan pentakdisan. >leh karena itu, tak jarang 4
[1334] . #ang dimaksud suatu kegelapan !agi mereka ialah tidak mem!eri petunjuk !agi mereka.
dari mereka mengharuskan bersuci berwudlu! sebelum membaca suatu puisi. *ahasa rab merupakan salah satu rumpun bahasa Semit. 7aitu, bahasa bangsa rab Purba yang banyak dikenal, yang mendiami ja3irah rab. C. URGENSI PEMAKNAAN PERISTIWA ISRA’ MI’RAJ DALAM PANDANGAN HAKEKAT 1. Al Qur’! M"ru#$! S%&r Ti!''i
'mar bin Khattab, salah seorang sahabat dekat nabi dan khali$ah kedua, pernah menyatakan bahwa “rab adalah materi (slam.” Pengertian rab dalam pernyataan ini mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat rab saat (slam diturunkan, baik sosial, ekonomi, budaya dan politik. Sehingga sangat jelaslah bahwa al Dur’an ini merupakan sastra tinggi dengan multi ta$sir. pabila kita hanya sekedar membaca hingga mengartikan bahasa arab yang tertulis di dalam al 0ur’an, maka yang kita baca adalah ayat itu hanya berlaku pada jaman itu sosial, ekonomi, budaya dan politk! saat itu. “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa l Duran dengan berbahasa rab, agar kamu memahaminya..” DS 7usu$ C-=-! )aksud ayat ini adalah agar mudah memahami adalah karena satu bahasa dan jaman. “Sekiranya diturunkan bukan dalam bahasa rab, maka orang#orang yang berbahasa rab yang sangat berstrata tidak akan beriman kepadanya. llah Swt ber$irman “ &an kalau l Duran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan rab, lalu ia membacakannya kepada mereka orang#orang ka$ir!E niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya. DS sy SyuJaraaJ -=CF@#CFF! Kaum rab mengetahui betapa didalamnya terdapat keindahan bahasa yang tinggi, serta ke$asihan nya dan penjelasan nya yang menakjubkan. Tidak ada satu pun dari manusia yang sanggup membuat dan menandinginya. Seandainya saja mereka tidak membangkang dan sombong, niscaya mereka telah menjadi orang # orang yang mendapat hidayah, tetapi kesombongan telah menghalangi mereka dari (slam dan menghalangi mereka dari beriman. *erikut ini beberapa contoh orang yang tergerak hatinya dengan ketinggian sastra l#DurJan dan tercatat dari pengungkapan mereka dibeberapa kesempatan yang berbeda tentang nya, pengakuan mereka akan ketinggian bahasa l#DurJan, keindahan penjelasan nya serta luasnya cakupan nya. bu Su$yan, l#khnas dan bu /ahl yang )encuri *acaan l#DurJan Tatkala +asulullah ShallallahuJalaihi wa sallam shalat di rumahnya di )ekkah dan sedang membaca al#DurJan, maka tiba # tiba datang bu Su$yan bin "arb sebelum dia masuk (slam!, l# khnas bin Syuraik dan bu /ahl bin "isyam untuk menguping l#DurJan dari +asulullah ShallallahuJalaihi wa sallam, maka masing # masing dari mereka mengambil posisi untuk duduk disisi rumah beliau, sedangkan satu sama lain dari mereka tidak saling mengetahui, hingga tatkala $ajar menyingsing setiap dari mereka pun bergegas untuk kembali kerumahnya masing #masing. amun tatkala hendak beranjak pulang, dipertengahan jalan, mereka saling bertemu. )ereka pun saling mencela satu sama lain nya dan saling berkata = N/angan kalian ulangi lagi karena seandainya orang#orang rendahan mengetahui kalian, maka sungguh kalian telah melukai hati mereka.N lalu mereka pun pulang.
Pada malam yang kedua, kembalillah setiap dari mereka ke tempat semula untuk mencuri bacaan dan mendengar al#DurJan, lalu mereka bermalam disitu untuk mendengarkan l#DurJan, hingga ketika $ajar menyingsing, mereka pun bergegas pergi dan bertemu lagi, maka satu sama lain saling berkata kepada yang lain nya sebagaimana yang mereka katakan pada pertemuan sebelumnya, kemudian mereka pulang. Terulang hal itu lagi pada malam ketiganya lalu mereka berkata, sekarang kita tidak akan berpisah sebelum kita membuat perjanjian untuk tidak kembali lagi mendengarkan l#DurJan. )aka mereka pun saling berjanji untuk tidak kembali lagi kemudian mereka pulang kerumah. Pada pagi hari keesokan hari nya, pergilah l#khnas bin Syuraik ke rumah bu Su$yan dan berkata = N:ahai bu "an3halah #kunyah lain dari abu su$yan#, apa pendapatmu terhadap apa yang telah engkau dengar dari )uhammad1N
+asulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda= “/ibril membacakan l#Dur’an untuk ku dengan satu huru$, lalu aku memintanya tambahan!. ku terus meminta tambahan, dia pun memberiku tambahan hingga tujuh huru$.” ?Shahih l#*ukhari no AFFC dan juga no G-CFB +asulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda=“Sesungguhnya l#Dur’an itu diturunkan dengan tujuh huru$, maka bacalah dengan yang mana mudah bagi kalian.” ?Shahih l# *ukhari "adits no -ACF, AFF-, IHAC, FG dan ;IIHB )akna l#Dur’an diturunkan dalam tujuh huru$ adalah= a. Tujuh macam bahasa dari bahasa O bahasa rab mengenai satu makna. &engan pengertian jika bahasa mereka berbeda#beda la$a3! dalam mengungkapkan satu makna, maka l#Dur’an pun diturunkan dengan sejumlah la$a3 sesuai dengan ragam bahasa tersebut tentang makna yang satu itu. &an jika tidak terdapat perbedaan, maka l#Dur’an hanya mendatangkan satu la$a3. b. “Tujuh huru$ yang dengan nya l#Dur’an diturunkan adalah tujuh dialek bahasa dalam satu huru$ dan satu kata karena perbedaan la$a3h nya tetapi maknanya sama. 'mat (slam disuruh untuk mengha$al l#Dur’an dan diberi kebebasan untuk memilih dalam bacaan dan ha$alan nya salah satu huru$ dari ketujuh huru$ itu sesuai dengan
keinginan nya sebagaimana yang diperintahkan. amun pada masa 'tsman bin $$an keadaan menuntut agar bacaan itu ditetapkan dengan satu huru$ saja, karena dikhawatirkan akan timbul $itnah. Kemudian hal ini diterima secara bulat oleh umat (slam. c. 7ang dimaksud dengan tujuh huru$ adalah tujuh sisi bahasaE yaitu berupa amr perintah!, nahyu larangan!, halal, haram, muhkam, mutaysabih, dan matsalperumpamaan!. )aka bisa dijawab bahwa 3hahir makna yang nampak! dalam hadits#hadits tersebut menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan tujuh huru$ adalah suatu kalimat yang dibaca dengan dua, tiga sampai tujuh model bacaan dalam rangka memberikan kelonggaran bagi ummat ini. &an satu perbuatan atau benda tidak mungkin menjadi halal atau haram dalam satu ayat, dan makna kelonggaran bukan dalam hal mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram dan juga bukan dengan merubah sesuatu dari maknanya yang disebutkan. d. *ahwa tujuh huru$ yang dimaksud adalah tujuh macam bahasa dari bahasa#bahasa rab dalam mengungkapkan satu makna yang sama. dapun dalilnya adalah= "adits bu *akrah yang menyebutkan bahwasanya /ibril berkata= “"ai )uhammad, bacalah l#Dur’an dengan satu huru$.”
D. K"%i)#ul!
*erdasarkan beberapa dalil baik dari l Dur’an ataupun "adist yang telah dikemukakan diatas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa baik itu l Dur’an ataupun "adist merupakan sastra tinggi yang di$irmankan atau diriwayatkan dengan menggunakan bahasa yang berlapis. Sehingga agar didapatkan “kandungan” yang sebenarnya dari l Dur’an atau "adist haruslah dikupas dalam ranah pandangan "K4KT.
BAB II ASAL KEJADIAN / HAKIKAT NUR MUHAMMAD 1. Mu$i)+
'ntuk )emahami "akekat dari peristiwa (S+’ dan )(’+/ kita harus memahami dulu terkait “ sal )ula Kejadian “. Karena "al ini adalah dasar dan merupakan suatu kaitan yang kuat terkait peristiwa (sra’ )i’raj. Sehingga dalam pena$sirannya baik itu dalam bahasa syariat khususnya pada makna "akekat akan tepat sasaran. &alam pembahasan terkait sal )ula kejadian kita gunakan dua metode, (lmu dan kal baca= *ab ( kal Q (lmu untuk memahami &iin7! yang digabungkan dengan pengalaman spiritual yang dialami oleh para sepuh dan berbagai narasumber. *eberapa Pedoman yang digunakan selain dari l Dur’an dan "adist kita gunakan juga kitab JSirrul srar %i )a 7ahtaju (layhil brarJ oleh 2hawthul J3ham Shaikh )uhyiddin bdul Dadir /ilani dan kitab Serat :irid "idayat /ati yang ditulis oleh +.g. +onggo :arsito Kiyahi geng *urhan!. Semoga Kita semua selalu diberkahi hati dan jiwa yang bersih sehingga segala curahan ilmu#7 mampu kita terima dan aplikasikan untuk kepentingan alam semesta ini. 2. Wiri Hi0& J&i
&alam :irid "idayat /ati, makri$at yang di diajarkan adalah wejangan yang berasal dari delapan wali dari tanah /awa, yang sudah dikumpulkan menjadi satu. (sinya bersumber dari intisari $irman llah S:T yang dijelaskan dalan hadis abi )uhammad S: kepada Sayyidina li r.a melalui telinga kirinya. 2.1 K& P"!'!&r
NPuniko babarang wirid ingkang mawi murat soho mangsud pisan, ngiras minongko bebukaning hikayat ingkang dados bebukaning pitedah dunungipun ngelmu makripat makri$at!. Sedoyo wiyosipun kantuk saking dalil, hadis, ijmaJ, lakiyat )ungkin maksudnya = kiyas!. &alil nedahaken pangandikanipun llah, "adis nedahaken piwulangipun +asulullah, (jmaJ ngempalaken wejanganipun poro wali, Kiyas mencaraken wewarahipun poro panditoN. Terjemahan = N(ni adalah pelajaran ilmu! wirid yang menjadi bekal serta sekalian maksudnya, sebagai pembuka "ikayat, yang menjadi pembuka petunjuk untuk memahami ilmu makri$at. Semua keterangan berasal dari dalil, hadist, ijma dan 0iyas. &alil maksudnya penjelasan tentang $irman llah. "adis berisi tentang keteladanan +asulullah. (jJma adalah kumpulan wejangan para wali. Diyas adalah penyebaran ajaran para pandhitaRulama. N 2.2 Dlil W"*!'! S#i%!- A!!i!' D&
NSajatine ora ana apa#apa awit duk maksih awang#uwung durung ana sawiji#wiji, kang ana dhingin iku (ngsun, >ra ono Pangeran ananging (ngsun. Sajatine &at kang maha suci anglimputi ing sipat# (ngsun, amrandani ing asma lan apngal a$Jal! (ngsun.N &alil R Pelajaran ke#C= danya &3at NSesungguhnya tidak ada apa pun ketika masih sunyi hampa belum ada sesuatu, yang awal adanya adalah K', Tiada Tuhan kecuali ku, sesungguhnya yang )aha Suci meliputi si$at# K', menyertai dan menandai perbuatan#K'!.N P"!*"l%! = &alam wejangan diatas menekankan bahwa Sang K' Tuhan # &3at )utlak! bersi$at Dodim )aha awal tanpa ada awalnya! serta menyatakan kesucian#ya yang meliputi segala si$at#ya, nama #ya dan juga menandai mewujud#nyata! dalam perbuatan#ya. 2.3 Dlil W"*!'! $#i!4- W+!!i!' D5&
NSajatine (ngsun &3at kang murba misesa nitahake sawiji#wiji, dadi podo sanalika, sampurna saka kodrat (ngsun, ing kanyatan, pratandhane apngal (ngsun minangka bebukaniro &3at (ngsun, kang dhingin (ng#sun anitahake Kayu aran Sajaratulyakin tumuwuh ing sajroning alam dam#makdum ajali abadi. uli 8ahya aran ur )uhammad, nuli Kaca aran )irhatul# kayai, nuli yawa aran +oh ilampi, nuli &amar lampu! aran Kandil, nuli Sesotya berlian! aran &a#rah, nuli &hindhing /alal aran Kijab. kang minangka wahananing &3at#(ngsun.N &alil R Pelajaran ke#-= :ahana &3atRKejadian &3at NSesungguhnya K' llah! adalah &3at yang maha kuasa menciptakan segala sesuatu, jadi seketika, sempurna berasal karena kuasa#K' llah!, menjadi nyata tanda perbuatan#K', yang sebagai pembuka akan pengenalan! &3at#K'. 7ang pertama K' menciptakan Kayu pohon! bernama Sajaratul yakin pohon kehidupan! tumbuh di dalam alam dam )akdum kosong hampa! jalai badi alam yang sejak jaman a3ali Rdahulu dan kekal adanya!. Kemudian 8ahya bernama ur )uhammad 8ahaya 7ang Terpuji!, berikutnya 8ermin bernama )ir’atulhayai Kaca :ira’i!, selanjutnya yawa bernama +oh (dho$i nyawa yang jernih!, lalu
Sekaligus diterangkan tingkat#tingkat Jpengungkapan R penyingkapanJ &3at#ya supaya dikenali, melalui a$Jal#ya si$at#7! dalam penciptaan. Pertama diciptakanyalah Kayu Sajaratul 7akin pohon kehidupan! yang hidup dalam alam keabadian. Tumbuh dari benih Ka$ dan un. "akekatnya ini adalah bukan penciptaan dalam arti har$iah namun lebih kepada pengungkapan &3at#ya untuk dikenali sebagai Sang "idup. Kayu atau "ayu adalah "idup atau 'rip. 7aitu sebagai &3at 7ang "idup *erdiri Sendiri. Sedang si$at#ya belumlah bisa disi$ati dengan segala macam bahasa! si$at. &isinilah alam sonya#ruri, awang#uwung, tan kinaya ngapa, laisa kamitslihi syaiJun.
2.3.2 K"u- diciptakan 8ahaya yang diberi nama ur )uhammad atau cahaya yang terpuji.
)enurut beberapa ahli, nur muhammad ini merupakan JbibitJ wiji! alam semesta. Tercipta dari hasil penyaringan benih Kun sampai murni dan ditambah sinar "idayah# 7 lalu ditenggelamkan dalam lautan ar#+ahmah ur. )uhammad berarti cahaya yang terpuji, yang hakekatnya adalah 8ahaya Keindahan#7 sendiri. "adis! seperti burung merak permata putih berada arah sajaratul yakin, hakikat cahaya, tajali at berada dalam nukat gaib, merupakan si$at tma :ahdat!. 2.3.3 K"&i'- llah menciptakan 8ermin bernama )iratulkhayai 8ermin Kehidupan R8ermin )alu!, dimana ada sebagian ahli yang mengatakan bahwa setelah diciptakannya 8ermin ini, ur )uhammad akhirnya mengenali dirinya. "akikatnya pramana yang diakui sebagai rahsanya &3at, sebagai nama tma :ahidiyat!. 2.3.6 K"")#&- diciptakan yawa yang diberi nama +oh (dho$i, artinya nyawa yang jernih. "adistE ia berasal dari ur )uhammad E hakikat sukma yang diakui keadaan &3at, merupakan perbuatan tma alam rwah!. 2.3.7 K"li)- diciptakan u*u! %u$) +i*: !ur r% ; #"r>u*u! r+% +i*: !ur =+0 ; #"r>u*u! A&) A%# ir 2.6
Dlil W"*!'! $"#i!' T"lu- K+!!i!' D&
NSajatine (ngsun kang nitahake dam asal saka anasir patang prakara, bumi, geni, angin, banyu. (ku dadi kawujudaning sipat (ngsun, ing kono (ngsun panjang ngelmu daroh, limang prakoro = ur, +oso, +oh, apsu, lan *udi. (ya iku minangka kawarnaning wajah (ngsun Kang )aha Suci.N &alilRPelajaran ke#G= Keadaan &3atR 'raian Tentang &3at “ Sebenarnya manusia itu adalah +ahsa#Ku dan ku ini adalah rahsa manusia karena ku menciptakan dam dari empat unsur yaitu = tanah, air, api, dan udara. Keempat unsur itu
adalah perwujudan dan Si$at#Ku. Kemudian ku masukkan kedalam tubuh dam lima macam mud3arrah, yaitu = nur, rahsa, ruh, na$su dan budi. (tulah sebagai gambaran#citra wajah#K' 7ang )aha SuciN. P"!*"l%!-
*ahwa manusia diciptakan sebagai 5rahsa’ bukan rasa, sebab antara rasa dan rahsa dalam keilmuan jawa berbe3a! dari llah, dan llah itu sebagai 5rahsa’ dari manusia. 7ang dimaksud adalah bahwa llah menciptakan manusia menurut gambaranya atau menurut citraya. 2.6.2 &alam pelajaran ini diterangkan bahwa manusia jasmaninya! diciptakan berasal dari empat unsur alam semesta bumi, angin Rudara, api dan air.! yang masing#masing unsur mempengaruhi membawa bawaan! dorongan na$su manusia. a. *umi dalam tubuh kita terwujud pada hal#- yang bersi$at kedagingan, dan dibagi menjadi dua hal yaitu yang merupakan unsur dari= C! *apa berupa tulang, otot, kulit dan otak, dan unsur. -! (bu berupa daging, darah, sungsum dan jerohan. b. pi dalam tubuh menjadikan empat na$su yaitu aluamah, amarah, supiyah dan mutmainah. C! luamah berwatak suka terhadap makanan, si$atnya membangkitkan kekuatan badan. -! marah berwatak suka marah, emosi, si$atnya membangkitkan kekuatan kehendak. G! Supiyah berwatak keinginan, keterpesonaan, keinginan memiliki, bersi$at membangkitkan kekuatan pikir berupa akal. A! )utmainah berwatak kesucian dan ketenangan, bersi$at membangkitkan kekuatan untuk berpantang bhs jawa = tarakbrata! c. ngin dalam tubuh kita terwujud dalam empat hal yaitu napas, tannapas, anapas dan nupus. C! apas merupakan ikatan badan $isik, bertempat di hati suwedhi, yaitu jembatan hati, berpintu di lisan -! Tannapas merupakan ikatan hati, bertempat di pusar, berpintu di hidung G! napas merupakan ikatan roh, berpintu di telinga A! upus merupakan ikatan rahsa, bertempat di hati $uad yang putih yaitu jembatan jantung, berpintu di mata. d. ir dalam tubuh menjadikan empat elemen roh yaitu roh hewani, roh nabati, roh rabbani dan roh nurrani. C! +oh hewani, menumbuhkan kekuatan badan. -! +oh nabati menumbuhkan rambut, kuku, dan menghidupkan budi. G! +oh rabbani menumbuhkan rahsa d3at hamba! A! +oh nurrani menumbuhkan cahaya. 2.6.1
2.6.3
Setelah empat unsur alam terbentuk dalam tubuh manusia, kemudian llah menempatkan pula lima hal sebagai gambaran wajah# ya yaitu nur, rahsa, roh, na$su dan budi. a. ur, merupakan terangnya cahya, jika JmenyambungJ kembali kepada &3at 7ang )aha Suci dapat menerangi manusia dalam mengenal#ya dan menjalankan peran sebagai hamba dan wakil#ya di bumi menerangi lahir batin!. b. +ahsa, roso jati, adalah kesadaran Jar#ruh min#+uhiJ, kesadaran manusia yang hakiki, al#bashiroh manusia menumbuhkan daya ketenteraman di lahir batin!.
c. +oh, nyawa, sukma yang dalam jasad mempunyai tali petanda berupa na$as penglihatan roh jika mewakili &3at 7ang )aha Suci menjadikan penguasaan sempurna!. d. a$su, kekuatan na$su menumbuhkan kekuatan kehendak R karep yang sentosa. e. *udi, menumbuhkan daya pikir dan cipta yang sentosa. >leh karena itulah beberapa orang mengatakan bahwa manusia mempunyai si$at#si$at Tuhan dan juga mempunyai kesucian wajah Tuhan. 2.7
Nsajatine (ngsun anata malige ana sajroning betalmakmur, iku omah sakjroning kerameyan#(ngsun, jumeneng ana sirahing dam. Kang ana sajroning sirah iku utek, kang ana antaraning utek iku manik, sajroning manik iku bu#di, sajroning budi iku napsu, sajroning napsu iku suksma, sajroning suksma iku rahsa, sajroning rahsa iku (ngsun, ora ana Pangeran anging (ngsn, dat kang nglimputi ing kaanan jati.N &alil R Pelajaran keempat= Pembukaan Tahta )ahligai R Singgasana yat Pertama= Pembuka susunan! tahta Singgasana! dalam *aitul mukmur NSesungguhnya K' bertahta dalam baitulmakmur, itu rumah tempat pesta#K', berdiri di dalam kepala dam. 7ang pertama dalam kepala itu otak, yang ada di antara otak itu manik di dalam manik itu budi, di dalam budi itu na$su, di dalam na$su itu suksma, di dalam suksma itu rahsa, di dalam rahsa itu K', tidak ada Tuhan selain hanya K', d3at yang meliputi keberadaan yang sejati R sesungguhnyaN P"!*"l%!-
a. &alil ini menyatakan bahwa llah bertahta atau bersinggasana di dalam baitul makmur, yang berada di dalam kepala manusia. 7ang dimaksud dengan baitul makmur adalah cakra mahkota yang ada di puncak kepala. b. &i dalam kepala manusia terdapat otak. &i antara otak itu sendiri terdapat lapisan#lapisan sebagai berikut = C! 7ang pertama 5manik’ -! &i dalam manik terdapat budi G! &alam budi terdapat na$su A! &alam na$su terdapat suksma I! &alam suksma terdapat rahsa ! &alam rahsa terdapat K' &an sesungguhnya tidak ada Tuhan selain hanya K', &3at yang meliputi segalanya. c. Kepala= *entuk lahiriah *aitul )akmur C! >tak= Keadaan kontha, narik kejelasan cahaya, merupakan pembuka &3at. -! )anik= Keadaan pramana, menjelaskan warna, menjadi pangkal penglihatan. G! *udi= Keadaan pranawa, memperjelas kehendak, menjadi pangkal pembicaraan. A! a$su= Keadaan hawa, memperjelas nyawa, menjadi pangkal pendengaran. I! Suksma= Keadaan nyawa, memperjelas cipta, menjadi pangkal penciuman. ! +ahsa= Keadaan atma, memperjelas kuasa, menjadi pangkal perasaan.
Nsajatine (ngsun anata malige sajroning betalmukarram, iku omah enggoning lala# rangan (ngsun, jumeneng ana ing dhadhaningg adam. Kang ana sajroning dhadha iku ati, kang ana antaraning ati iku jantung, sajroning jantung iku budi, sakjroning budi iku jinem, yaiku angen#angen, sajroning angen#angen iku suksma, sajroning suksma iku rahsa, sajroning rahsa iku (ngsun. >ra ana pangeran anging (ngsun dat kang anglimputi ing kahanan jatiN yat kedua= Pembuka susunan! tahta Singgasana! dalam *aitul mukarram= NSesungguhnya K' bertahta dalam baitulmukarram, itu rumah tempat larangan#K' tempat pengingat#Ku!, berdiri di dalam dada dam. 7ang ada di dalam dada itu hati, yang ada di antara hati itu jantung, dalam jantung itu budi, dalam budi itu jinem, yaitu angan#angan, dalam angan# angan itu suksma, dalam suksma itu rahsa, dalam rahsa itu K'. Tidak ada Tuhan kecuali hanya K' d3at yang meliputi keberadaan yang sejati R &3at yang meliputi semua keadaan”. P"!*"l%! = a. &alam dalil ini llah menyatakan bahwa diriya bertahta di baitul muharram yang menjadi tempat larangan, berada di dalam dada manusia. )ungkin yang dimaksud adalah cakra jantung. b. &isebutkan bahwa di dalam dada manusia itu terdapat susunan sebagai berikut= C! Pertama hati kalbu! -! &i antara hati terdapat jantung, G! &i dalam jantung ada budi A! &i dalam budi ada angan#I! &i dalam angan#- ada suksma ! &i dalam suksma ada rahsa ;! &i dalam rahsa ada K' c. &ada= *entuk lahiriah *aitul )uharram. d. "ati= Keadaan panca indera, memperjelas na$su, menjadi pangkal timbulnya na$as. e. /antung= Keadaan panca maya, memperjelas birahi, menjadi pangkal timbulnya denyutan. $. *udi= Keadaan pranawa, memperjelas kehendak, menjadi pangkal timbulnya pembicara. g. /inem= Keadaan angan angan, memperjelas suara, menjadi pangkal timbulnya pendengaran. h. Suksma= Keadaan nyawa, memperjelas cipta, menjadi pangkal timbulnya penciuman. i. +ahsa= Keadaan atma, memperjelas kuasa, menjadi pangkal timbulnya perasaan. 2.7.3
Nsajatine (ngsun anata malige ana sajroning betalmukadas, iku omah enggoning pasucen(ngsun, jumeneng ana ing kontholing adam. Kang ana sajroning konthol iku prinsilan, kang ana ing antaraning pringsilan ikku nutpah, yaiku mani, sa#jroning mani iku madi, sajroning madi iku wadi, sajroning wadi iku manikem, sajroning manikem iku rahsa, sajroning rahsa iku (ngsun. >ra ana pangeran anging (ngsun dat kang anglimputi ing kaanan jati, jumeneng sajroning nukat gaib, tu#murun dadi johar awal, ing kono wahananing alam akadiyat, wahdat, wakidiyat, alam arwah, alam misal, alam ajsam, alam insan kamil, dadining manungsa sampurna yaiku sajatining sipat (ngsun.N yat Ketiga= Pembuka tahta dalam baitul mu0addas NSesungguhnya K' bertahta di dalam baitul mu0addas, itu rumah tempat kesucian# K', berdiri di alat kelamin dam. 7ang ada di dalam alat kelamin itu buah pelir pringsilan!, di
antara pelir itu nut$ah yaitu mani, di dalam mani itu madi, di dalam madi itu wadi, di dalam wadi itu manikem, di dalam manikem itu rahsa, di dalam rahsa itu K'. Tidak ada Tuhan kecuali K' d3at yang meliputi keberadaan sejati Rsesungguhnya. *erdiri di dalam nukat gaib, turun menjadi jauhar awal, di situ keberadaan alam ahadiyat, alam wahdat, alam wahidiyat, alam arwah, alam misal, alam ajsam, alam insane kamil, jadinya manusia sempurna yaitu sejatinya si$at#K'.N P"!*"l%!-
a. yat ketiga ini menyatakan bahwa <<" bertahta di baitul mu0adas atau baitul ma0dis yang merupakan tempat suci7 yang berada di alat kelamin manusia yang tersusun atas hal hal sebagai berikut = C! Pertama pelir, yang berisi nut$ah atau mani -! )adi yang merupakan sari dari mani G! :adi sebagai sari dari madi A! )anikem sebagai sari dari wadi I! &i dalam manikem ada rahsa ! &i dalam rahsa ada K'. &an sesungguhnya tidak ada Tuhan selain hanya K', &3at yang meliputi segalanya. b. *entuk $isik *aitul )ukaddas C! kontol= *entuk lahiriah *aitul )ukaddas. -! *uah pelir = Keadaan purba, diresapi rasa birahi, menimbulkan asmaranala, yaitu tertariknya hati. G! )ani = Keadaan konta, diresapi hawa na$su, menimbulkan asmaratura, yaitu tertariknya penglihatan. A! )adi = Keadaan warna, diresapi kehendak, menimbulkan asmaraturida, yaitu tertariknya pendengaran. I! :adi = Keadaan rupa, diresapi daya pikir, menimbulkan asmaradana, yaitu tertariknya oleh kesamaan pembicaraan. ! )anikem = Keadaan suksma, diresapi perasaan, menimbulkan asmaratantra, yaitu tertarik lantaran bersentuhan. ;! +ahsa = Keadaan atma, diresapi kuasa, menimbulkan asmaragama, yaitu kesenangan bersenggama. c. &i sini juga disebutkan hal yang penting bahwa manusia sempurna al #nsan kamil! adalah sebagai perwujudan si$at#7 gambar citra#ya! dan terbentuk melalui tujuh tahapan alam yang dilaluinya, biasa dikenal dengan istilah martabat pitu atau martabat tujuh yaitu= 1. Al) A+i0+
:ujud Tuhan merupakan at )utlak lagi mujarrad, tidak bernama dan tidak bersi$at. Karena itu, (a tidak dapat dipahami ataupun dikhayalkan. Pada martabat ini Tuhansering diistilahkan al#"a0 oleh (bn ’rabiberada dalam keadaan murni bagaikan kabut yang gelap $i al#’amL’!E tidak sesudah, tidak sebelum, tidak terikat, tidak terpisah, tidak ada atas, tidak ada bawah, tidak mempunyai nama, tidak musammL dinamai!. Pada martabat ini, al#"a0 tidak dapat dikomunikasikan oleh siapa pun dan tidak dapat diketahui. &alam memperkatakan lam Daibull#Duyyub iaitu pada martabat hdah di mana belum ada si$at, belum ada ada asmaJ, belum ada a$aal dan belum ada apa#apa lagi iaitu pada )artabat < TK7(, at 'l"ak telah menegaskan untuk memperkenalkan &iriya dan untuk diberi tanggungjawab ini kepada manusia dan di tajallikanya akan &iriya dari satu peringkat ke peringkat sampai 3ahirnya manusia berbadan rohani dan jasmani.
dapun )artabat hdah ini terkandung di dalam l#(khlas pada ayat pertama iaituUDulhuwallahuhad!, yaiitu Sa pada at semata#mata dan inilah dinamakan )artabat at. Pada martabat ini diri 4mpunya &iri at 'lhaki! Tuhan +abbul/alal adalah dengan dia semata#mata iaitu dinamakan juga &iri Sendiri. Tidak ada permulaan dan tiada akhirnya iaitu :ujud "akiki
Pada tahap wahdah ini mulailah indi6iduasi. (nilah kenyataan )uhammad yang tersembunyi di dalam rahasia Tuhan, didalam cara#cara berada d3atya. Semua kenyataan belum terpisah antara yang satu dengan yang lainnya, karena masih terikat satu sama lain dalam cara#cara berada itu. ntara ide yang satu belum ada perbedaan dengan ide yang lain, karena masih tersembunyi di dalam wahdat. )ereka masih terkumpul di dalam kenyataan! )uhammad yang merupakan awal pemancaran cara#cara berada hakikat sejati. 7ang dinamakan wahdah ialah hakikat )uhammad, semua hakikat masih berkumpul dalam martabat wahdah dan belum terpisah#pisah. )artabat wahdah ini dapat di ibaratkan dengan sebutir bijiE batang, cabang#cabang dan daun#daunnya masih tersembunyi di dalam biji itu dan belum terpisah#pisah. *atang, cabang#cabang dan daun#daun melambangkan engkau, aku, mereka, sedangkan bijinya tunggal wahdat! )asih ada perumpamaan lain, yaitu tinta dalam wadahnya. Semua huru$ terkumpul di dalam tinta, huru$ yang satu belum dibedakan dari huru$ lain. demikian juga dalam wahdah semua huru$, tuhan dan kita, sebelum terpisahkan &ari tinta inilah segala sesuatu itu terjadi, gambar rumah, gambar gunung, gambar manusia , batu, angin dan bentuk#bentuk lainnya. &an Tinta itu bukanlah yang menulis, akan tetapi &ialah 7ang menggerakkan, 7ang hidup, Kuasa, 7ang 2agah, dengan demikian muncullah si$at#si$at “siapa” yang menggoreskan tinta itu. *isa ditarik kesimpulan bahwa si$at bukan hakikat ketuhanan akan tetapi si$at adalah yang bersandar kepada &3at Tuhan. Sesuatu yang bersandar kepada &3at bukanlah Tuhan, kedudukannya sama halnya dengan tanaman, pohonan, gunung, surga dan neraka, karena semua muncul karena adanya &3at yang "idup, d3at#lah 7ang menggerakkan semua ini. )engetahui )artabat ini disebut wahdat dan hakikat kemuhammadan atau ur )uhammad artinya cahaya yang penuh pujian Tuhan. (nilah permulaan segala sesuatu, sehingga llah bisa disi$ati karena (a 7ang )enciptakan l Khali0!, 7ang )emelihara l ha$id3!, 7ang Perkasa l /abbar!, 7ang )aha Kuat l 0awwiyu!, 7ang "idup l "ayyu! dst, sedangkan si$at itu sendiri bergantung kepada sang &3at tidak berdiri sendiri !, oleh karena itu (slam melarang berhenti kepada si$at. Karena si$at itu bukan &3at itu sendiri. &an untuk mengetahui &3atullah harus meninggalkan si$at#ya mengembalikan kepada martabat pertama, yaitu keadaaan hakikat Tuhan yang belum ada apa#apa ! karena si$at merupakan sesuatu yang bergantung membutuhkan sandaran! &an si$at llah itu masih bisa dirasakan oleh makhluk#ya seperti r +ahman Pengasih! r +ahiem Penyayang!, l Dawiyyu Kuat! sedangkan si$at itu muncul karena persepsi sang hamba inna d3anni 5abdi, ku tergantung persepsi hamba#hamba#K'! "al ini digambarkan oleh kaum "indu sebagai Trimurti tiga si$at Tuhan yang tidak terpisahkan!, yaitu si$at Tuhan "yang :idi :asa, dimana ketiga si$at itu tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya yaitu &ewa *rahma PenciptaR l Khali0!, :isnu PemeliharaR l "a$id3!, Siwa Perusak atau peleburR l /abbar!.
Kaum "indu menyadari bahwa Tuhan yang sebenarnya tidak bisa digambarkan dengan pikiran, tidak bisa diserupakan dengan yang lainnya, ku berada dimana#mana diseluruh alam semesta dalam bentuk#Ku yang tidak terwujud tidak bisa dibayangkan!. Semua makhluk hidup berada didalam diri#Kuliputan#Ku! tetapi ku tidak berada di dalam mereka *haga6at 2ita Sloka F.H ! dan tidak boleh menyembah si$atnya seperti tercantum dalam kitab *haga6at 2ita sloka F.-I = 7anti de6a#6ranta de6an pitrn yanti pitr#6antrah, bhutani yanti bhutejya , yanti mad# yajino 5pimam artinya = orang yang menyembah dewa#dewa akan dilahirkan diatara para dewa , orang yang menyembah leluhur akan pergi ke leluhur, orang yang menyembah hantu dan roh halus akan dilahirkan ditengah#tengah makhluk#makhluk seperti itu. &an orang yang menyembah#K' akan hidup bersama#Ku. *egitu jelas ajaran hindu melarang menyembah dewa#dewa atau si$at#si$at seperti *rahmana, wisnu dan siwa, akan tetapi mereka membatasi diri terhadap si$at#si$atnya saja, mereka menyadari manusia tidak akan pernah sampai kepada &3at )utlak tersebut kecuali para 2uru Suci, kaum *rahmana yang memiliki kasta lebih tinggi dari pada kaum Sudra danVaisa (slam menyempurnakannya dengan langsung kepada &3atullah, tidak berhenti kepada si$at# ya, yaitu dengan mena$ikan mengabaikan! segala sesuatu kecuali llah. *+ D5& Y!' M"!=i#&$! l!'i& ! :u)i "!'! luru%< ! $u :u$!l+ &"r)%u$ 4r!'(4r!' 0!' )")#"r%"$u&u$! Tu+! $u &i$ )"llui #"r!&r %i##u!.