KONSTRUK SI KAPAL TSP 2011
KUVRA LOUHENAPESSY
MAKALAH PEMBUATAN KAPAL KAYU.
PEMBUATAN KAPAL KAYU Dalam pembuatan kapal kayu ini ada beberapa tahapan yaitu ; 1) Adanya owner ( pemesan kapal ) 2) Perencanaan gambar 3) Persiapan 4) Pembuatan komponen utama kapal 5) Assemblay (penggabungan ) 6) Sistim permesinan 7) Sistim kelistrikan 8) Sistim bahan bakar minyak dan perpipaan 9) Akomodasi dan out fitting 10) Finshing 11) Launcing and sea trial
Berikut uraian pembuatan kapal kayu : 1)
pemesan kapal (owner) Pihak owner harus menyerahkan data atau ukuran kapal tersebut seperti : Panjang,lebar,tinggi,sarat,dan kecepatn kapal itu sendiri,agar pihak yang membuat pembuat kapal tidak merasa kesulitan,dengan ukuran berapa harus di buat.
2)
Perencanaan Gambar Dalam membuat kapal kayu ini,terlebih dahulu di buat perencaan gambar Hidrostatik dengan rinciannya secara detail,
3)
Persiapan Dalam melakukan pekerjaan hendaknnya persiapan yang di siapkan harus be Nar di sediakan.Karena agar proses pembuatan dapat berjalan dengan baik, Adapun persiapannya sebagai berikut : Lokasi Material Peralatan Tenaga kerja
· · · · 4)
· · · · ·
Pembuatan komponen utama kapal Dalam proses pembuatan kapal kayu ini terdapat beberapa komponen yang Harus di buat terlebih dahulu,karena ini sangat berpengaruh agar kapal tetap Dalam keadaan seimbanng.Ada pun komponen tersebut sebagai berikut : Lunas Wrang Linggi / lunas batang Braket Gading
5)
Ø Ø Ø Ø Ø Ø Ø
Assemblay Assemblay ini merupakan suatu proses penggabungan antara komponen yang Satu dengan lainnya.Ada pun komponen tersebut adalah : Wrang,gading,lunas,braket Steering gear Planking (perencanaan lambung kapal) Akomodasi Stringer Balok geladak Stifener sekat dan planking sekat
6)
Sistim permesinan Ada pun sistim permesinan sebagai berikut : v Pembuatan lubang poros v Pemasangan pondasi mesin v Penurunan mesin v Alligment poros v Pemasangan mesin induk v Pemasangan mesin bantu v Pemasangan sistim kemudi 7) Sistim kelistrikan Ada pun sistim kelistrikan sebagai berikut : v Pemasangan kabel dan lampu – lampu penerang v Pemasangan lampu dan alat –alat navigasi 8) · · · 9) · · · · · · ·
Sistim bahan bakar dan perpipaan : Pembuatan tanki – tanki Pemasangan tanki –tanki Pemasangan instalasi perpipaan Akomodasi dan out fitting Ada pun pembuatan akomodasi dan out fitting adalah sebagai berikut : Pembuatan pintu dan jendela Pembuatan tangga Pembuatan tempat tidur Pembuatan lemari dan laci Pembuatan kamar mandi Pembuatan dastiboard Pembuatan penutup palkah
10) Finishing Finishing merupakan proses treakhir dalam pembuatan bangunan kapal. Untuk hasil lebih baik,maka proses yang di lakukan adalah : Ø Pemakalan dan pendempulan Ø Instalasi palkah Ø Pembersihan seluruh kapal Ø Pengetan seluruh kapal 11) Launcing and sea trial Launcing ini di lakukan apabila kapal sudah siap di bangun,untuk hasil terbaik di lakukan sea trial.Sea trial ini merupakan suatu proses uji coba kapal yang sudah siap di bangun karena untuk mengetahui apakah kapal yang di buat sesuai dengan keinginan.Untuk itu ada beberapa proses launcing dan sea trial ini sebagai berikut: · Pasang keretan dan bangku · Peluncuran kapal · Uji coba L · Propeller matcing untuk menyesuaikan kecepatan Kapal yang belum sampai kecepatannya.
Dalam perkembangan pada jaman yang ekonomis dan efektif pembuatan kapal non baja khususnya kayu dan fiber sangat berpotensi di gunakan oleh konsumen dan produsen. Oleh karena itu pembuatan dalam kapal kayu dan fiber sangat ekonomis di jangkau oleh masyarakat . mengapa demikian? Karena dalam pembuatanya kapal ini relative lebih sedikit biayanya dan mendapat bahan baku yang baik cukup mudah. Kualitas kayu juga akan menentukan kekuatan kapal. selain tentunya soal pengerjaan kapal itu sendiri dan cepat dalam proses pembuatanya sehingga dapat memangkas biaya produksi, sehingga lebiih disukai oleh para investor. Adapun Contohnya dalam berbagai proyek pembuatan kapal non baja saat ini adalah kapal baja bebentuk full(utuh), tetapi ada ruangan di dalam kapal yang membuat kapal baja tidak tenggelam, berbeda dengan baja yang utuh(anggap saja berbentuk kelereng) walaupun kecil akan tenggelam, karena tidak ada ruangan didalam baja kelereng tersebut. contoh lain misalnya yang mudah pakai aja 2 buah mainan "malam" atau tanah liat dengan massa yang sama tapi yg satu di gumpalkan seperti batu sedangkan yang satu dibentuk seperti perahu, maka yang berbentuk gumpalan akan tenggelam sedangkan yang berbentuk perahu akan terapung, walaupun massanya sama Kapal juga memiliki ruang-ruang kosong seperti kabin, dek, ruangan. Keseluruhan bahan non baja ini akan menambah volume total dari kapal tersebut dan massanya tetap yaitu massa baja (ditambah barang2 dan penumpang), sehingga ya massa jenis total bisa di atas massa jenis air dan memenuhi hukum Archimedes, seperti di kutip dalam hokum archimedes adalah benda yang lebih ringan Berat Jenis nya dari air akan mengapung.
Sebagai contoh dalam pembuatan kapal BJ fiber memang 0.875 ton/m3, lebih ringan dari BJ Air yang 1 ton/m3. Jadi, ton seukuran 1 m3 tidak akan tenggelam di air. Tapi ingat, itu adalah fiber berbentuk kubus padat dengan ukuran 1x1x1 meter. Misalkan, dari fiber yang berbentuk kubus tadi di cetak ulang, dipipihkan, dan dibentuk menjadi kubus berongga dengan ukuran 10x10x10 meter, maka total volumenya adalah 1000 m3. Karena jumlah total dari fiber itu sendiri tidak berubah, yaitu (aslinya hanya 1 m3) = 0.875 ton, dibandingkan BJ air yang setara 1000 m3 = 1000 ton, maka fiber berisi 'angin' itu menjadi lebih ringan.Air punya gaya tekan dan dalam kasus ini gaya tekan air(keatas) lebih besar dari berat kapal secara keseluruhan.Gaya tekan ini berbanding lurus dengan luas permukaan kapal yang terkena air.
1 .Konstruksi dan Perawatan Kapal Kayu Penyusunan juklak Konstruksi dan Perawatan kapal kayu bertujuan menciptakan standardisasi konstruksi rancang bangun kapal perikanan yang baku untuk dapat digunakan oleh para nelayan khususnya nelayan – nelayan kapal perikanan skala kecil (di bawah 30 GT), sebagai salah satu upaya untuk dapat meningkatkan produktifitas Syarat pembuatan kapal acuannya dari : 1. Peraturan Biro Klasifikasi Indonesia; 2. Rancangan Surat Keputusan Kapal Perikanan; 3. Basic desain kapal Perikanan; 4. Pedoman umum pembangunan kapal perikanan; 5. Spesifikasi kapal Perikanan; 6. Pedoman klasifikasi kapal perikanan; 7. Surat Edaran Direktur Jenderal Perikanan Tangkap. Ruang lingkup materi juklak ini meliputi istilah dan definisi konstruksi dan perawatan kapal kayu, jadwal dan jenis perawatan kapal kayu, serta teknikteknik perawatan kapal kayu dan sistem perawatan kapal kayu.
Periode Perawatan Kapal kayu : a.Perawatan Rutin Perawatan rutin adalah perawatan kontruksi kapal yang dilakukan setiap hari secara teratur yang meliputi kontruksi kapal yang berada diatas permukaan air laut. Pekerjaan yang termasuk di dalam kegiatan perawatan rutin yaitu : * Pembersihan dan pengecatan kontruksi kapal; * Pendempulan dan pemakalan kampuh kapal yang rusak; * Perbaikan bagian kontruksi yang rusak. b.Perawatan Periodik Perawatan periodik adalah perawatan kontruksi kapal khususnya kapal kayu dilakukan setiap periode waktu enam bulan yang meliputi kontruksi kapal yang berada dibawah permukaan air laut. Untuk perwatan periodik kapal kayu harus dilakukan docking kapal ada dua cara pengedokan kapal yaitu
Pengedokan kapal secara mekanis
2.Pengedokan kapal secara tradisonal Pengedokan kapal dengan cara tradisional ditentukan oleh tinggi rendahnya pasang surut didaerah sekitar galangan kapal. Apabila perbedaan pasang surut cukup tinggi maka kapal cukup dikandaskan pada daratan dan selanjutnya dipasang balok penyangga pada lambung kanan-kiri kapal agar kapal tetap dalam posisi tegak harus diperhatikan dalam pengedokan dilakukan secara tradisonal yaitu dasar perairan harus berupa pasir atau lumpur.
3. Docking Besar Docking besar adalah merupakan perawatan kapal penangkap ikan yang dikerjakan diatas kapal dan di darat khususnya galangan kapal rakyat yang mencakup seluruh kapal, antara lain: Ø - Mesin kapal
Ø Alat navigasi
Ø radar dan lampu isyarat
Ø mesin bantu
Ø As dan baling – baling
Ø daun kemudi dan alas kemudi
Ø pelampung
Ø Alat Pemadam kebakaran/hydrant
Ø sekoci
Sumber: Keg. Direk. Kapal Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Th. 2005 Salah satu sarana transportasi untuk daerah-daerah kepulauan salah satunya adalah dengan kapal kayu. Khususnya Untuk daerah kepulauan ada kriteria tersendiri dalam pembuatan kapal kayu.. Tapi kalo pecahnya baru dilapisan gel coat bisa di perbaiki. lebih effisein dan effective memakai boat fiber atau boat kayu dalam jangka panjang. Ini dikaitkan dengan harga BBM semakin mahal dalam pembuatan kapal sangat penting untuk mengurangi biaya produksi. A.kelebihan memakai kapal kayu: I. 1.biaya yang lebih murah. II. 2.proses pembuatanya yang cepat. B.kelemahan memakai kapal kayu,sebabnya adalah= a. 1.kayu bisa lapuk karena umur kayu dan pemakaian. b. 2. Kayu semakin susah dicari dan semakin mahal. Kayu adalah sumber daya alam yang susah diperbaharui. c. 3.Penggunaan kayu yang intensif akan semakin menghabiskan kekayaan hutan kita yang merupakan paru2 alam. A.Kelebihan memakai kapal fiber: a) 1.Bahan fiber adalah bahan kimia yang dihasilkan dari proses kimiawi, awet dan tahan lama.
b) 2.Kalau kayu lebih susah dibuat dan bentuknya tidak dapat dimodifikasi,berbeda dengan kapal fiber yang sangat mudah dibentuk dan dibuat. c) 3. fibreglass sifatnya lebih ringan dibanding kayu. Fibreglass lebih tahan lama, bisa terjadi kebusukan atau istilahnya osmosis. d) 4.Fibre lebih ringan dan mudah di customisasi. B.Kekurangan memakai kapal fiber: · 1.Kekurangan Fibreglass kalau sudah pecah ke dalam langsung di buang · 2.Fibreglass tidak kedap air, air bisa menyusup disela2 kayu. Selain kapal kayu dan fiber ada juga kapal yang dibuat dari bahan ferro cement.Kapal yang dibuat dari bahan ferosemen menggunakan campuran mortar semen, polipropilen, dan fly ash. Sama sekali tak ada bahan kayu. Pemilihan ferosemen untuk aplikasi material lambung kapal sebenarnya sudah bukan hal baru. sebagian negara maju sudah menggunakan bahan tersebut. Untuk membuat kapal lebih kedap dan melindungi dari korosi, ditambahkan bahan fly ash. Lantaran tak berbahan dasar kayu, kapal ferosemen jauh lebih hemat biaya produksi. Kapal ferosemen lebih hemat sampai 50 persen dibanding kapal fiber. Dibanding kapal kayu pun masih lebih hemat 30 persen. Dalam pembuatan kapal ferro cement memiliki kendala dalam penyatuan serat polipropilen dengan semen dan fly ash. Serat yang menyatu dalam pembuatan kapal tersebut hanya 1,5 persen jika persentasenya lebih besar, kapal akan makin kuat dan kedap air jenis kapal non baja mencakup, kapal ikan, kapal penumpang, kapal patroli, kapal pesiar dan memiliki kecepatan ,bentuknya yang kecil jadi menunjang dalam kecepatan.bila terjadi musibah kebocoran, kapal yang terbuat dari bahan fiber ini tidak akan karam ke dasar laut, tapi akan muncul ke permukaan karena bahan dasarnya ringan, sehingga bisa meminimalkan jumlah korban dan memudahkan tim search and rescue (SAR) dalam melakukan pencarian. Kapal yang terbuat dari fiber glass ini tahan terhadap korosi yang diakibatkan air hujan maupun air laut, sehingga akan mampu terpakai selama 20 tahun. Keunggulan ketiga, kapal yang terbuat dari fiber glass memiliki harga murah dibanding kapal yang terbuat dari kayu, besi, dan baja. .
Spesifikasi perbedaan bagian lambungnya dibuat dari bahan ferosemen dengan menggunakan campuran mortar semen, serat polipropilen, dan fly ash. Meski pilihan menggunakan ferosemen sebagai aplikasi material lambung kapal sudah lama dikenal, tapi penggunaannya kurang berkembang. Karena ada anggapan di masyarakat jika batu tidak bisa dijadikan kapal atau perahu. Dengan alasan dan penilaian di masyarakat itulah,. Harganya cukup murah dibanding kapal berbahan kayu atau fiber. Diungkapkannya, dibandingkan dengan kapal
berbahan fiber atau kayu, kapal berbahan ferosemen jauh lebih murah dan jika kedap air, maka penggunannya bisa lebih lama. Dibandingkan dengan kapal fiber, kapal ferosemen ini juga hemat 50 persen dibandingkan kapal kayu yang hanya hemat 30 persen. Belum lagi untuk mendapatkan kayu saat ini sangat sulit, sehingga pilihan untuk menggunakan bahan ferosemen menjadi salah satu alternatif yang perlu dipertimbangkan, akan tetapi ada kekurangan yang perlu diperbaiki dalam membuat kapal berbahan ferosemen, terutama pada komposisi campuran antara mortar semen, serat polipropilen, dan fly ash. Sulit menyatunya antara serat polipropilen, semen dan fly ash. Serat yang menyatu dalam pembuatan kapal ini hanya 1,5 persen. Padahal jika prosentasenya lebih besar lagi kapal ini akan makin kuat dan juga kedap air. Artinya, punya umur yang makin panjang untuk digunakan. Kapal yang terbuat dari fiber glass harus terlebih dulu dihitung berdasarkan teori keseimbangan dan stabilitas kekuatan. Jangan terjadi kesalahan walaupun sedikit saja, karena bisa membuat body kapal menjadi miring dan terseok-seok jikaberlayar. Utamanya pada saat melaju dengan kecepatan tinggi. Mengenai ketahanan,fiber glass sangat kuat dan tidak sama dengan plastik ember biasa seperti pikiran awam selama ini. Soal kekuatan kapal konstruksi bagian bawah buritan kapal telah dibuat sejumlah gading penguat. Bahan-bahan pembuat kapal fiber seperti resin, met, talis, pigmen, kaca, stainless. bahan fibreglass juga banyak digunakan, terutama pada kapal yang berkapasitas kecil dan daya jelajah yang tidak terlalu luas seperti kapal ferry dan kapal pesiar (yacht). Kapal ini dibuat dari serat fiber yang dibentuk pada suatu cetakan tertentu. Sifat bahan kontruksi ini adalah mudah getas dibanding dengan baja, oleh karena itu sangat berbahaya jika kapal menabrak karang yang mengakibatkan kapal menjadi pecah. Fibreglass tentunya tidak menghadapi masalah dengan korosi disamping itu pemeliharaanya sangat mudah dan warnanya lebih bervariatif dan menarik dibanding baja. Contoh pembuatan kapal fiber adalah kapal yacht atau kapal pesiar Kapal ini biasanya didesain dengan kontruksi fibreglass karena mudah dibentuk dan dengan daya jelajah yang tidak cukup luas dan hanya digunakan untuk pribadi pada kegiatan wisata atapun memancing. Serat bamboo yang dikombinasikan dengan resin sebagai matrik akan dapat menghasilkan komposit alternatif yang salah satunya berguna untuk aplikasi material kapal. Keunggulan komposit serat bambu dibandingkan dengan fiber glass adalah komposit serat bambu lebih ramah lingkungan karena mampu terdegradasi secara alami dan harganya pun lebih murah dibandingkan fiber glass. Sedangkan fiberglass sukar terdegradasi secara alami. Selain itu fiber glass juga menghasilkan gas CO dan debu yang berbahaya bagi kesehatan jika fiber glass didaur ulang, sehingga perlu adanya bahan alternatif pengganti fiber glass tersebut.Jika kapal kayu, maka perawatannya lebih rumit lagi. Kapal harus benar-benar terawat. Tiga bulan sekali harus dicat, jika tidak akan lapuk. Selain itu kapal juga harus didamar ulang, bahkan beberapa bagian harus dicabut dan diganti kayu baru. Setiap tiga bulan bagian bawah kapal harus dicek. Kalau
terbuat dari fiberglass, hal ini tidak perlu dilakukan. Untuk perawatan mesin, hampir sama dengan mobil. Jika terasa sudah tidak nyaman, maka harus segera diperbaiki. Interior kapal harus menggunakan bahan-bahan yang ringan, tahan karat, tahan lembab tidak mudah menyerap air dan tidak mudah terbakar. Interior yang menonjol dalam kapal biasanya penambahan kayu jati, yang memang menjadi aksen.
REFERENSI : http://egaage.blogspot.com/2009/10/pembuatan-kapal-non-baja-dan.html. http://www.wijanarko.net/2012/04/melihat-proses-pembuatan-kapal. sidik-purwoko.blogspot.com/.../pembuatan-kapal.