ETIK, DILEMA ETIK DAN CONTOH KASUS DILEMA ETIK “ ETIK, DILEMA ETIK DAN CONTOH KASUS DILEMA ETIK “
DISUSUN OLEH :
Ns. DODY SETYAWAN, S.Kep.,CWCCA
KATA PENGANTAR Alhamdulillahhirrobbil’aalami Alhamdulilla hhirrobbil’aalamiin, in, puji dan syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT berkat rahmat
serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan salah satu tugas pada mata kuliah Etika dan Hukum Keperaatan ini! "akalah ini berisikan tentang konsep etik dan dilema etik! Selain itu didalamnya juga terdapat #ontoh kasus dilema etik keperaatan beserta dengan #ara penyelesainnya! $enyusunan $enyus unan makalah makalah ini ini tidak terle terlepas pas dari adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak! $ada kesempatan ini saya mengu#apkan banyak terima kasih kepada% &! '(! dr! Tri Wahyu "urni, Sp!), Sp!)TK* +K, "!Hkes, selaku dosen mata kuliah Etika dan Hukum Keperaatan ! Seluruh rekan Angkatan .* $as#a Sarjana .lmu Keperaatan /N$A' )andung yang telah banyak memberikan masukan dan diskusi-diskusi yang sangat membantu $enyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan baik dari segi isi materi maupun sistematika penulisannya! Akhir kata semoga makalah ini dapat berman0aat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya! )andung, 'esember 1&& 'ody Setyaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Keperaatan merupakan salah satu pro0esi yang berke#impung untuk kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada indi2idu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan 0ungsi hidup sehari-harinya! Salah satu yang mengatur hubungan antara peraat pasien adalah etika! .stilah etika dan moral sering digunakan se#ara bergantian! Sehingga peraat perlu mengetahui dan memahami tentang etik itu sendiri termasuk didalamnya prinsip etik dan kode etik! Hubungan antara peraat dengan pasien atau tim medis yang lain tidaklah selalu bebas dari masalah! $eraat pro0esional harus menghadapi tanggung jaab etik dan kon0lik yang mungkin meraka alami sebagai akibat dari hubungan mereka dalam praktik pro0esional! Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien, perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik! Standart perilaku peraat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi keperaatan internasional, nasional, dan negara bagian atau pro2insi! $eraat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan men#akup nilai dan keyakinan dari klien, pro0esi, peraat, dan semua pihak yang terlibat! $eraat memiliki tanggung jaab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai ad2okat klien! $ara peraat juga harus tahu berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik keperaatan karena mereka mempunyai akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan pro0esional yang mereka lakukan +.smaini, 11& 'alam berjalannya proses semua pro0esi termasuk pro0esi keperaatan didalamnya tidak lepas dari suatu permasalahan yang membutuhkan berbagai alternati2e jaaban yang belum tentu jaaban-jaaban tersebut bersi0at memuaskan semua pihak! Hal itulah yang sering dikatakan sebagai sebuah dilema etik! 'alam dunia keperaatan sering kali dijumpai banyak adanya kasus dilema etik sehingga seorang peraat harus benar-benar tahu tentang etik dan dilema etik serta #ara penyelesaian dilema etik supaya didapatkan keputusan yang terbaik! 3leh karena itu penulis menyusun suatu makalah tentang etik dan dilema etik supaya bisa dipahami oleh para mahasisa yang nantinya akan berguna ketika bekerja di klinik atau institusi yang lain! B. TUJUAN &! Tujuan /mum "ahasisa mampu mengetahui konsep tentang etik dan dilema etik khususnya dibidang keperaatan ! Tujuan Khusus a! "ahasisa mampu mengetahui dan memahami de0inisi etik b! "ahasisa mampu mengetahui dan memahami tipe-tipe etika #! "ahasisa mampu mengetahui dan memahami teori etik d! "ahasisa mampu mengetahui dan memahami prinsip-prinsip etik e! "ahasisa mampu mengetahui dan memahami de0inisi dan kode etik keperaatan 0! "ahasisa mampu mengetahui dan memahami dilema etik d an #ara penyelesainnya g! "ahasisa mampu mengetahui dan memahami #ontoh kasus dilema etik dan penyelesainnya
BAB II ISI A
DEFINISI ETIK Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah laku manusia, baik se#ara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur hidup ke arah tujuannya + $astur s#alia, &45& ! Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan 'a2id +&456 berarti 7 kebiasaaan 7! 7model prilaku7 atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan! $enggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai moti0 atau dorongan yang mempengaruhi prilaku! +"imin! 11! 'ari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu % baik dan buruk serta keajiban dan tanggung jaab Etik juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola atau #ara hidup, sehingga etik mere0leksikan si0at, prinsip dan standar seseorang yang mempengaruhi perilaku pro0esional! )erdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan baha etik merupakan istilah yang digunakan untuk mere0leksikan bagaimana seharusnya manusia berperilaku, apa yang seharusnya dilakukan seseorang terhadap orang lain! Sehingga juga dapat disimpulkan baha etika mengandung 8 pengertian pokok yaitu % nilai-nilai atau norma moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah laku, kumpulan a9as atau nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu tentang yang baik atau yang buruk+.smaini, 11&
B TIPE-TIPE ETIKA &! )ioetik )ioetika merupakan studi 0iloso0i yang mempelajari tentang kontro2ersi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan! :ebih lanjut, bioetika di0okuskan pada pertanyaan etik yang mun#ul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology! $ada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan e2aluasi etika pada moralitas treatment atau ino2asi teknologi, dan aktu pelaksanaan pengobatan pada manusia! $ada lingkup yang lebih luas, bioetik menge2aluasi pada semua tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi! .su dalam bioetik antara lain % peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan kesehatan! ! Clinical ethics;Etik klinik Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien!
pelaksanaan praktek keperaatan! .nti 0alsa0ah keperaatan adalah hak dan martabat manusia, sedangkan 0okus etika keperaatan adalah si0at manusia yang unik +k-nurse, 114 C
TEORI ETIK 'alam etika masih dijumpai banyak teori yang men#oba untuk menjelaskan suatu tindakan, si0at, atau objek perilaku yang sama dari sudut pandang atau perspekti0 yang berlainan! )eberapa teori etik adalah sebagai berikut % 1. Utilitarisme Sesuai dengan namanya Utilitarisme berasal dari kata utility dengan bahasa latinnya utilis yang artinya =berman0aat7! Teori ini menekankan pada perbuatan yang menghasilkan man0aat, tentu bukan sembarang man0aat tetapi man0aat yang banyak memberikan kebahagiaan kepada banyak orang! Teori ini sebelum melakukan perbuatan harus sudah memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu! ! 'eontologi 'eontology berasal dari kata deon dari bahasa yunani yang artinya keajiban! Teori ini menekankan pada pelaksanaan keajiban! Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas pelaksanaan keajiban, jadi selama melakukan keajiban sudah melakukan kebaikan! Teori ini tidak terpatok pada konsekuensi perbuatan dengan kata lain teori ini melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan akibatnya! +Aprilins, 1&1
D PRINSIP-PRINSIP ETIK &! 3tonomi + Autonomy) $rinsip otonomi didasarkan pada keyakinan baha indi2idu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri! 3rang deasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain! 3tonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan indi2idu yang menuntut pembedaan diri! $raktek pro0esional mere0leksikan otonomi saat peraat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang peraatan dirinya! ! )erbuat baik + Beneficience Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik! Kebaikan, memerlukan pen#egahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain! Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi kon0lik antara prinsip ini dengan otonomi 8! Keadilan + Justice $rinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan! Nilai ini dire0leksikan dalam prkatek pro0esional ketika peraat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan! >! Tidak merugikan + Nonmaleficience $rinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya;#edera 0isik dan psikologis pada klien! ?! Kejujuran +Veracity $rinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran! Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan baha klien sangat mengerti! $rinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran! .n0ormasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensi0, dan objekti0
untuk mem0asilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani peraatan! @! "enepati janji + Fidelity $rinsip fidelity dibutuhkan indi2idu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain! $eraat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien! Ketaatan, kesetiaan, adalah keajiban seseorang peraat untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya kepada pasien! 5! Karahasiaan +Confidentiality Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah in0ormasi tentang klien harus dijaga pri2asinya! Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen #atatan kesehatan klien hanya boleh diba#a dalam rangka pengobatan klien! Tidak ada seorangpun dapat memperoleh in0ormasi tersebut ke#uali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan! +eo00ry hunt! &44> E
DEFINISI DAN KODE ETIK KEPERAWATAN Etik keperaatan adalah norma-norma yang di anut oleh peraat dalam bertingkah laku dengan pasien, keluarga, kolega, atau tenaga kesehatan lainnya di suatu pelayanan keperaatan yang bersi0at pro0essional! $erilaku etik akan dibentuk oleh nilai-nilai dari pasien, peraat dan interaksi sosial dalam lingkungan! Tujuan dari etika keperaatan adalah % &! "engidenti0ikasi, mengorganisasikan, memeriksa dan membenarkan tindakan-tindakan kemanusiaan dengan menerapkan prinsip-prinsip tertentu ! "enegaskan tentang keajiban-keajiban yang diemban oleh peraat dan men#ari in0ormasi mengenai dampak-dampak dari keputusan peraat!
Sedangkan Kode etik keperaatan merupakan suatu pernyataan komprehensi0 dari pro0esi yang memberikan tuntutan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktek keperaatan, baik yang berhubungan dengan pasien, keluarga masyarakat, teman sejaat, diri sendiri dan tim kesehatan lain! $ada dasarnya, tujuan kode etik keperaatan adalah upaya agar peraat, dalam menjalankan setiap tugas dan 0ungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat manusia! Tujuan kode etik keperaatan tersebut adalah sebagai berikut % 1.
"erupakan dasar dalam mengatur hubungan antar peraat, klien atau pasien, teman sebaya, masyarakat, dan unsur pro0esi, baik dalam pro0esi keperaatan maupun dengan pro0esi lain di luar pro0esi keperaatan!
2.
"erupakan standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh praktisi keperaatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya!
3.
/ntuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan se#ara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat!
4.
"erupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoeraatan agar dapat menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap pro0esional keperaatan!
5.
"emberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai ; pengguna tenaga keperaatan akan pentingnya sikap pro0esional dalam melaksanakan tugas praktek keperaatan! + $$N., 111
F
DILEMA ETIK 'ilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang dimana keputusan mengenai perilaku yang layak harus di buat! +Arens dan :oebbe#ke, &44&% 55! /ntuk itu diperlukan pengambilan keputusan untuk menghadapi dilema etika tersebut! Enam pendekatan dapat dilakukan orang yang sedang menghadapi dilema tersebut, yaitu% &! "endapatkan 0akta-0akta yang rele2an ! "enentukan isu-isu etika dari 0akta-0akta 8! "enentukan siap dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi dilemma >! "enentukan alternati0 yang tersedia dalam meme#ahkan dilema ?! "enentukan konsekensi yang mungkin dari setiap alternati2e @! "enetapkan tindakan yang tepat! 'engan menerapkan enam pendekatan tersebut maka dapat meminimalisasi atau menghindari rasionalisasi perilaku etis yang meliputi% +& semua orang melakukannya, + jika legal maka disana terdapat keetisan dan +8 kemungkinan ketahuan dan konsekensinya! $ada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan stress pada peraat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya! 'ilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai peraat, klien atau lingkungan tidak lagi menjadi kohesi0 sehingga timbul pertentangan dalam mengambil keputusan! "enurut Thompson B Thompson +&46& dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternati0 yang memuaskan atau situasi dimana alternati0 yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding! Kerangka peme#ahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan pada dasarnya menggunakan kerangka proses keperaatan ; $eme#ahan masalah se#ara ilmiah, antara lain% &! "odel $eme#ahan masalah + "egan, &464 Ada lima langkah-langkah dalam peme#ahan masalah dalam dilema etik! a! "engkaji situasi b! "endiagnosa masalah etik moral #! "embuat tujuan dan ren#ana peme#ahan d! "elaksanakan ren#ana e! "enge2aluasi hasil ! Kerangka peme#ahan dilema etik +ko9ier B erb, 11> a! "engembangkan data dasar! /ntuk melakukan ini peraat memerukan pengumpulan in0ormasi sebanyak mungkin meliputi % & Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut dan bagaimana keterlibatannya Apa tindakan yang diusulkan 8 Apa maksud dari tindakan yang diusulkan > Apa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan yang diusulkan! b! "engidenti0ikasi kon0lik yang terjadi berdasarkan situasi tersebut #! "embuat tindakan alternati0 tentang rangkaian tindakan yang diren#anakan dan mempertimbangkan hasil akhir atau konsekuensi tindakan tersebut d! "enentukan siapa yang terlibat dalam masalah tersebut dan siapa pengambil keputusan yang tepat e! "engidenti0ikasi keajiban peraat 0! "embuat keputusan 8! "odel "urphy dan "urphy a! "engidenti0ikasi masalah kesehatan
b! #! d! e! 0! g! h! i! >! a! b! #! d! ?! a! b! #! d! e! 0!
"engidenti0ikasi masalah etik Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan "engidenti0ikasi peran peraat "empertimbangkan berbagai alternati0-alternati0 yang mungkin dilaksanakan "empertimbangkan besar ke#ilnya konsekuensi untuk setiap alternati0 keputusan "emberi keputusan "empertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai dengan 0alsa0ah umum untuk peraatan klien Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan menggunakan in0ormasi tersebut untuk membantu membuat keputusan berikutnya! :angkah-langkah menurut $urtilo dan
langkah dalam membuat keputusan etik "engumpulkan data yang rele2an "engidenti0ikasi dilema "emutuskan apa yang harus dilakukan "elengkapi tindakan :angkah-langkah menurut Thompson B Thompson + &46& "eninjau situasi untuk menentukan masalah kesehatan, keputusan yang diperlukan, komponen etis dan petunjuk indi2idual! "engumpulkan in0ormasi tambahan untuk mengklasi0ikasi situasi "engidenti0ikasi .ssue etik "enentukan posisi moral pribadi dan pro0essional "engidenti0ikasi posisi moral dari petunjuk indi2idual yang terkait! "engidenti0ikasi kon0lik nilai yang ada
BAB III KASUS DILEMA ETIK Suatu hari ada seorang bapak-bapak dibaa oleh keluarganya ke salah satu (umah Sakit di kota Surakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih selama @ hari! Selain itu bapak bapak tersebut +Tn! A menderita sariaan sudah 8 bulan tidak sembuh-sembuh, dan berat badannya turun se#ara berangsur-angsur! Semula Tn! A badannya gemuk tapi 8 bulan terakhir ini badannya kurus dan telah turun &1 Kg dari berat badan semula! Tn! A ini merupakan seorang sopir truk yang sering pergi keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadangkadang minggu sekali bahkan sebulan sekali! Tn! A masuk /' kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam karena kondisi Tn! A yang sudah sangat lemas! Keesokan harinya dokter yang menangani Tn! A melakukan 2isit kepada Tn! A, dan memberikan ad2i#e kepada peraatnya untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darahnya! Tn! A yang ingin tahu sekali tentang penyakitnya meminta peraat tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah didapatkan hasil pemeriksaan! Sore harinya pukul &@!11 W.) hasil pemeriksaan telah diterima
oleh peraat tersebut dan telah diba#a oleh dokternya! Hasilnya mengatakan baha Tn! A positi0 terjangkit penyakit H.*;A.'S! Kemudian peraat tersebut memanggil keluarga Tn! A untuk menghadap dokter yang menangani Tn! A! )ersama dokter dan seijin dokter tersebut, peraat menjelaskan tentang kondisi pasien dan penyakitnya! Keluarga terlihat kaget dan bingung! Keluarga meminta kepada dokter terutama peraat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada Tn! A! Keluarga takut Tn! A akan 0rustasi, tidak mau menerima kondisinya dan diku#ilkan dari masyarakat! $eraat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan keluarga namun di sisi lain peraat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh Tn! A karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan in0ormasi!
BAB I PEMBAHASAN KASUS Kasus diatas menjadi suatu dilema etik bagi peraat dimana dilema etik itu dide0inisikan sebagai suatu masalah yang melibatkan dua + atau lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya! .ni merupakan suatu kondisi dimana setiap alternati0 tindakan memiliki landasan moral atau prinsip! $ada dilema etik ini sukar untuk menentukan yang benar atau salah dan dapat menimbulkan kebingungan pada tim medis yang dalam konteks kasus ini khususnya pada peraat karena dia tahu apa yang harus dilakukan, tetapi banyak rintangan untuk melakukannya! "enurut Thompson B Thompson +&46& dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada alternati0 yang memuaskan atau situasi dimana alternati0 yang memuaskan atau tidak memuaskan sebanding! /ntuk membuat keputusan yang etis, seorang peraat harus bisa berpikir rasional dan bukan emosional! $eraat tersebut berusaha untuk memberikan pelayanan keperaatan yang sesuai dengan etika dan legal yaitu dia menghargai keputusan yang dibuat oleh pasien dan keluarga! Selain itu dia juga harus melaksanakan keajibannya sebagai peraat dalam memenuhi hak-hak pasien salah satunya adalah memberikan in0ormasi yang dibutuhkan pasien atau in0ormasi tentang kondisi dan penyakitnya! Hal ini sesuai dengan salah satu hak pasien dalam pelayanan kesehatan menurut Ameri#an Hospital Assosiation dalam )ill o0 (ights! "emberikan in0ormasi kepada pasien merupakan suatu bentuk interaksi antara pasien dan tenaga kesehatan! Si0at hubungan ini penting karena merupakan 0aktor utama dalam menentukan hasil pelayanan kesehatan! Keputusan keluarga pasien yang berlaanan dengan keinginan pasien tersebut maka peraat harus memikirkan alternati0-alternati0 atau solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan berbagai konsekuensi dari masing-masing alternati0 tindakan! 'alam pandangan Etika penting sekali memahami tugas peraat agar mampu memahami tanggung jaabnya! $eraat perlu memahami konsep kebutuhan dasar manusia dan bertanggung jaab dalam memenuhi kebutuhan dasar tersebut tidak hanya ber0okus pada pemenuhan kebutuhan 0isiknya atau psikologisnya saja, tetapi semua aspek menjadi tanggung jaab peraat! Etika peraat melandasi peraat dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut! 'alam pandangan etika keperaatan, peraat memilki tanggung jaab +responsiility terhadap tugas-tugasnya!
$enyelesaian kasus dilema etik seperti ini diperlukan strategi untuk mengatasinya karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi perbedaan pendapat antar tim medis yang terlibat termasuk dengan pihak keluarga pasien! Cika perbedaan pendapat ini terus berlanjut maka akan timbul masalah komunikasi dan kerjasama antar tim medis menjadi tidak optimal! Hal ini jelas akan membaa dampak ketidaknyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan keperaatan! )erbagai model pendekatan bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah dilema etik ini antara lain model dari !egan" #o$ier dan %r" model !urphy dan !urphy, model &evine' ariff dan(ron, model Curtin, model urtilo dan Cassel , dan model *hompson dan thompson! )erdasarkan pendekatan model !egan, maka kasus dilema etik peraat yang meraat Tn! A ini dapat dibentuk kerangka pen yelesaian sebagai berikut % !. Me"#$%&' s'()%s' 'alam hal ini peraat harus bisa melihat situasi, mengidenti0ikasi masalah;situasi dan menganalisa situasi! 'ari kasus diatas dapat ditemukan permasalahan atau situasi sebagai berikut % Tn! A menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang dideritanya sekarang sehingga Tn! A meminta peraat tersebut memberikan in0ormasi tentang hasil pemeriksaan kepadanya! •
•
•
(asa kasih sayang keluarga Tn! A terhadap Tn! A membuat keluarganya berniat menyembunyikan in0ormasi tentang hasil pemeriksaan tersebut dan meminta peraat untuk tidak mengin0ormasikannya kepada Tn! A dengan pertimbangan keluarga takut jika Tn! A akan 0rustasi tidak bisa menerima kondisinya sekarang #! $eraat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia juga harus memenuhi haknya pasien untuk memperoleh in0ormasi tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya!
*. Me"+'%#"s% M%s%% E('$ M/% )erdasarkan kasus dan analisa situasi diatas maka bisa menimbulkan permasalahan etik moral jika peraat tersebut tidak memberikan in0ormasi kepada Tn! A terkait dengan penyakitnya karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan in0ormasi tentang kondisi pasien termasuk penyakitnya! 0. Me12)%( T)&)%" +%" Re"3%"% Pe1e3%%" Alternati0-alternati0 ren#ana harus dipikirkan dan diren#anakan oleh peraat bersama tim medis yang lain dalam mengatasi permasalahan dilema etik seperti ini! Adapun alternati0 ren#ana yang bisa dilakukan antara lain % a! $eraat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa memberikan in0ormasi hasil pemeriksaan;penyakit Tn! A kepada Tn! A saat itu juga, tetapi memilih aktu yang tepat ketika kondisi pasien dan situasinya mendukung!
Hal ini bertujuan supaya Tn! A tidak pani# yang berlebihan ketika mendap atkan in0ormasi seperti itu karena sebelumnya telah dilakukan pendekatan-pendekatan oleh peraat! Selain itu untuk alternati0 ren#ana ini diperlukan juga suatu bentuk moti2asi;support sistem yang kuat dari keluarga! Keluarga harus tetap menemani Tn! A tanpa ada sedikitpun perilaku dari keluarga yang menunjukkan denial ataupun perilaku menghindar dari Tn! A! 'engan demikian diharapkan
se#ara perlahan, Tn! A akan merasa nyaman dengan support yang ada sehingga peraat dan tim medis akan mengin0ormasikan kondisi yang sebenarnya! Ketika jalannya proses sebelum diputuskan untuk memberitahu Tn! A tentang kondisinya dan ternyata Tn! A menanyakan kondisinya ulang, maka peraat tersebut bisa menjelaskan baha hasil pemeriksaannya masih dalam proses tim medis! Alternati0 ini tetap memiliki kelemahan yaitu peraat tidak segera memberikan in0ormasi yang dibutuhkan Tn! A dan tidak jujur saat itu alaupun pada akhirnya peraat tersebut akan mengin0ormasikan yang sebenarnya jika situasinya sudah tepat! Ketidakjujuran merupakan suatu bentuk pelanggaran kode etik keperaatan! b! $eraat akan melakukan tanggung jaabnya sebagai peraat dalam memenuhi hak-hak pasien terutama hak Tn! A untuk mengetahui penyakitnya, sehingga ketika hasil pemeriksaan sudah ada dan sudah didiskusikan dengan tim medis maka peraat akan langsung mengin0ormasikan kondisi Tn! A tersebut atas seijin dokter!
&
Alternati0 ini bertujuan supaya Tn! A merasa dihargai dan dihormati haknya sebagai pasien serta peraat tetap tidak melanggar etika keperaatan! Hal ini juga dapat berdampak pada psikologisnya dan proses penyembuhannya! "isalnya ketika Tn! A se#ara lambat laun mengetahui penyakitnya sendiri atau tahu dari anggota keluarga yang membo#orkan in0ormasi, maka Tn! A akan beranggapan baha tim medis terutama peraat dan keluarganya sendiri berbohong kepadanya! 'ia bisa beranggapan merasa tidak dihargai lagi atau berpikiran baha peraat dan keluarganya merahasiakannya karena 3'HA +3rang 'engan H.*;A.'S merupakan =aib7 yang dapat mempermalukan keluarga dan (umah Sakit! Kondisi seperti inilah yang menggun#angkan psikis Tn! A nantinya yang akhirnya bisa memperburuk keadaan Tn! A! Sehingga pemberian in0ormasi se#ara langsung dan jujur kepada Tn! A perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut! Kendala-kendala yang mungkin timbul % Keluarga tetap tidak setuju untuk memberikan in0ormasi tersebut kepada Tn! A Sebenarnya maksud dari keluarga tersebut adalah benar karena tidak ingin Tn! A 0rustasi dengan kondisinya! Tetapi seperti yang di#eritakan diatas baha ketika Tn! A tahu dengan sendirinya justru akan menggun#ang psikisnya dengan anggapan-anggapan yang bersi0at emosional dari Tn! A tersebut sehingga bisa memperburuk kondisinya! $eraat tersebut harus mendekati keluarga Tn! A dan menjelaskan tentang dampak-dampaknya jika tidak mengin0ormasikan hal tersebut! Cika keluarga tersebut tetap tidak mengijinkan, maka peraat dan tim medis lain bisa menegaskan baha mereka tidak akan bertanggung jaab atas dampak yang terjadi nantinya! Selain itu sesuai dengan Kepmenkes &84;11& yang mengatakan baha peraat berhak menolak pihak lain yang memberikan permintaan yang bertentangan dengan kode etik dan pro0esi keperaatan! Keluarga telah mengijinkan tetapi Tn! A denial dengan in0ormasi yang diberikan peraat! 'enial atau penolakan adalah sesuatu yang ajar ketika seseorang sedang mendapatkan permasalahan yang membuat dia tidak nyaman! $eraat harus tetap melakukan pendekatan pendekatan se#ara psikis untuk memoti2asi Tn! A! $eraat juga meminta keluarga untuk tetap memberikan support sistemnya dan tidak menunjukkan perilaku mengu#ilkan Tn! A tersebut! Hal ini perlu proses adaptasi sehingga lama kelamaan Tn! A diharapkan dapat menerima kondisinya dan mempunyai semangat untuk sembuh!
a!
b!
#!
d!
e!
0!
g!
4. Me%$s%"%$%" Re"3%"% Alternati0-alternati0 ren#ana tersebut harus dipertimbangkan dan didiskusikan dengan tim medis yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperaatan! Sehingga bisa diputuskan mana alternati0 yang akan diambil! 'alam mengambil keputusan pada pasien dengan dilema etik harus berdasar pada prinsip-prinsip moral yang ber0ungsi untuk membuat se#ara spesi0ik apakah suatu tindakan dilarang, diperlukan atau dii9inkan dalam situasi tertentu + John +tone" 1,-, , yang meliputi % Autonomy ; 3tonomi $ada prinsip ini peraat harus menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dan keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya dan keluarganya tidak setuju maka peraat harus mengutamakan hak Tn! A tersebut untuk mendapatkan in0ormasi tentang kondisinya! Benefesience ; Kemurahan Hati $rinsip ini mendorong peraat untuk melakukan sesuatu hal atau tindakan yang baik dan tidak merugikan Tn! A! Sehingga peraat bisa memilih diantara alternati0 diatas mana yang paling baik dan tepat untuk Tn! A dan sangat tidak merugikan Tn! A Justice ; Keadilan $eraat harus menerapkan prinsip moral adil dalam melayani pasien! Adil berarti Tn! A mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain juga mendapatkan hak tersebut yaitu memperoleh in0ormasi tentang penyakitnya se#ara jelas sesuai dengan konteksnya;kondisinya! Nonmaleficience ; Tidak merugikan Keputusan yang dibuat peraat tersebut nantinya tidak menimbulkan kerugian pada Tn! A baik se#ara 0isik ataupun psikis yang kronis nantinya! Veracity ; Kejujuran $eraat harus bertindak jujur jangan menutup-nutupi atau membohongi Tn! A tentang penyakitnya! Karena hal ini merupakan keajiban dan tanggung jaab peraat untuk memberikan in0ormasi yang dibutuhkan Tn! A se#ara benar dan jujur sehingga Tn! A akan merasa dihargai dan dipenuhi haknya! Fedelity ; "enepati Canji $eraat harus menepati janji yang sudah disepakati dengan Tn! A sebelum dilakukan pemeriksaan yang mengatakan baha peraat bersdia akan mengin0ormasikan hasil pemeriksaan kepada Tn! A jika hasil pemeriksaannya sudah selesai! Canji tersebut harus tetap dipenuhi alaupun hasilnya pemeriksaan tidak seperti yang diharapkan karena ini mempengaruhi tingkat keper#ayaan Tn! A terhadap peraat tersebut nantinya! Confidentiality ; Kerahasiaan $eraat akan berpegang teguh dalam prinsip moral etik keperaatan yaitu menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dengan menjamin kerahasiaan segala sesuatu yang telah diper#ayakan pasien kepadanya ke#uali seijin pasien!
)erdasarkan pertimbangan prinsip-prinsip moral tersebut keputusan yang bisa diambil dari dua alternati0 diatas lebih mendukung untuk alternati0 ke- yaitu se#ara langsung memberikan in0ormasi tentang kondisi pasien setelah hasil pemeriksaan selesai dan didiskusikan dengan semua yang terlibat! "engingat alternati0 ini akan membuat pasien lebih dihargai dan dipenuhi haknya sebagai pasien alaupun kedua alternati0 tersebut memiliki kelemahan masing-
masing! Hasil keputusan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai ren#ana dengan pendekatan pendekatan dan caring serta komunikasi terapeutik! 5. Me"#e6%)%s' H%s' Alternati0 yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan die2aluasi sejauh mana Tn! A beradaptasi tentang in0ormasi yang sudah diberikan! Cika Tn! A masih denial maka pendekatan pendekatan tetap terus dilakukan dan support sistem tetap terus diberikan yang pada intinya membuat pasien merasa ditemani, dihargai dan disayangi tanpa ada rasa diku#ilkan!
BAB PENUTUP A. KESIMPULAN 'alam upaya mendorong kemajuan pro0esi keperaatan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau pro0esi lain, maka peraat harus meman0aatkan nilai-nilai keperaatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran pro0esionalnya! 'engan demikian peraat yang menerima tanggung jaab, dapat melaksanakan asuhan keperaatan se#ara etis pro0esional! Sikap etis pro0esional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan ad2okasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, dan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperaatan! Selain itu dalam menyelesaikan permasalahan etik atau dilema etik keperaatan harus dilakukan dengan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip etik supaya tidak merugikan salah satu pihak! B.
SARAN $embelajaran tentang etika dan moral dalam dunia pro0esi terutama bidang keperaatan harus ditanamkan kepada mahasisa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih memahami tentang etika keperaatan sehingga akan berbuat atau bertindak sesuai kode etiknya +kode etik keperaatan!
DAFTAR PUSTAKA Aprilins! 1&1! *eori %tia! 'iakses @ 'esember 1&& pukul &!11 W.)! 'iposkan 8 Debruari 1&1 pukul &1!1 $"! /(: % http%;;aprillins!#om;1&1;&??>;-teori-etika-utilitarisme-deontologi;
! %thical issues in nursing ! Ne york% press +padsto :td! .smaini, N! 11&! %tia #epera0atan! Cakarta % Widya "edika kF nurse! 114! %tia #epera0atan! /npad Webblog! 'iakses tanggal &8 No2ember 1&&! 'iposkan tanggal &@ Canuari 114! http%;;blogs!unpad!a#!id;kFnurse;Gtagetika-keperaatan Ko9ier )!, Erb !, )erman A!, B Snyder S!C! 11>! Fundamentals of Nursing Concepts"rocess and ractice th %d !, Ne Cersey% $earson Edu#ation :ine Kusnanto! 11>! engantar rofesi dan rati #epera0atan rofesional ! Cakarta % E< $$N.! 111! #ode %ti #epera0atan 2ndonesia! Keputusan "unas *.! (uben0eld, "! aie! K! S#he00er, )! 11@! Berpiir #ritis dalam #epera0atan! Edisi ! Cakarta % E Suhaemi,"! 11! %tia #epera0atan apliasi pada prate ! Cakarta % E< ThompsonC!) B Thopson H!3! &46&! %thics in Nursing ! "a#millan $ubl!