Pelaksanaan Terapi Pada Low Back Pain NO.DOK:
PROSEDUR TETAP
Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur
Tanggal Terbit 17-9-2013
REVISI 0
HALAMAN 1/1 Ditetapkan, Direktur
Dr.Gunawan W.S,DTMH,M.kes LBP adalah Rasa nyeri yang terjadi didaerah pinggah bawah dan dapat menjalar kekaki terutama bagian sebalah belakang dan samping luar. Mengurangi rasa nyeri,ketegangan otot,gangguan sensoris. Sk direktur no ../PW/RSI-SH/SK/../20.. tentang pemberlakuan SOP Fisioterapi. 1. PERSIAPAN ALAT a. Infra red b. Tabung gelas panas dingin c. Tissue/handuk d. TENS 2. PERSIAPAN PENDERITA a. Terapis memberitahukan tentang cara pelaksanaan dan tujuan terapi. b. Posisi penderita tidur tengkurap, kepala beralaskan bantal dan posisi yang nyaman. c. Tes sensibilitas pada daerah punggung dengan tabung gelas panas dan dingin pada area yang keluhkan. d. Area yang di terapi bebas dari dari pakaian dan logam. 3. PELAKSANAAN a. Mengatur jarak antara darerah yang diterapi dengan infra red berkisar 25-45 cm. b. Sinar infra red tegak lurus dengan daerah yang disinari (area punggung bawah sampai dengan tungkai bawah pada kondisi refered pain atau nyeri menjalar) selama 15-30 menit . c. Menggunakan dan Menghidupkan TENS. d. Meletakkan dua electrode pada area nyeri dengan metode segmental e. Mengatur pulse dan intensitas sampai ambang nyeri dan disesuaikan dengan kondisi pasien dengan durasi selama 10 menit. f. Seteleh selesai ambil semua electrode dan lihat apakah ada iritabilitas pada kulit.
g. Latihan senam punggung h. Pada posisi tidur terlentang menekuk dan meluruskan lutut 8x secara bergantian kanan lalu kiri dilanjutkan secara bersama-sama dilakukan sampai 5x pengulangan atau disesuaikan dengan kemampuan pasien. i. Pada posisi tidur tengkurap menekuk dan meluruskan lutut 8x secara bergantian kanan lalu kiri dilanjutkan secara bersama-sama dilakukan sampai 5x pengulangan atau disesuaikan dengan kemampuan. j. Mengembalikan peralatan dan merapikan lagi setelah pelaksanaan terapi selesai.
UNIT TERKAIT
4. EDUKASI a. Menganjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang memerlukan kerja otot punggung yang berat, misalnya membungkuk, berdiri lama, duduk lama, angkat junjung barang yang terlalu berat. b. Menganjurkan pasien untuk melakukan senam punggung setiap pagi setelah bangun tidur dan malam sesaat sebelum tidur. Pendaftaran,Dokter,Rehab Medik,Perawat,RM.
Pelaksanaan Terapi Pada Frozen Shoulder NO.DOK:
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit 17-9-2013
REVISI 0
HALAMAN 1/1 Ditetapkan, Direktur
Dr.Gunawan W.S,DTMH,M.kes Pengertian
Frozen shoulder adalah gangguan pada permukaan gelang bahu dimana jaringan lunak disekitar sendi-sendi yang membentuk gelang bahu terjadi inflamasi dan kekakuan yang lama kelamaan berkembang menjadi adhesion atau perlengketan sehingga dapat menyebab kan pembatasan gerak dan menyebabkan nyeri kronis.
Tujuan
Mengurangi rasa nyeri,meningkatkan kekuatan otot.mengurangi kekakuan sendi Sk direktur no ../PW/RSI-SH/SK/../20.. tentang pemberlakuan SOP Fisioterpi. 1. PERSIAPAN ALAT a. Infra red b. Tabung gelas panas dingin c. Tissue/handuk d. Penggaris/Goneometer e. TENS
Kebijakan Prosedur
2. PERSIAPAN PENDERITA a. Terapis memberitahukan tentang cara pelaksanaan dan tujuan terapi. b. Posisi penderita tidur terlentang, kepala beralaskan bantal dan posisi yang nyaman. c. Tes sensibilitas pada daerah bahu dengan tabung gelas panas dan dingin pada area yang keluhkan. d. Area yang di terapi bebas dari dari pakaian dan logam. 3. PELAKSANAAN a. Mengatur jarak antara darerah yang diterapi dengan infra red berkisar 25-45 cm. b. Sinar infra red tegak lurus dengan daerah yang disinari (area mulai dari bahu sampai dengan telapak tangan pada kondisi refered pain atau nyeri menjalar) selama 15-30 menit . c. Menggunakan dan Menghidupkan TENS. d. Meletakkan dua electrode pada area nyeri dengan
e. f. g. h.
metode segmental Mengatur pulse dan intensitas sampai ambang nyeri dan disesuaikan dengan kondisi pasien dengan durasi selama 10 menit. Seteleh selesai ambil semua electrode dan lihat apakah ada iritabilitas pada kulit. Latihan Exercise dengan tidur, duduk dan berdiri. Mengembalikan peralatan dan merapikan lagi setelah pelaksanaan terapi selesai.
4. EDUKASI a. Menganjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang memerlukan kerja otot bahu, misalnya angkat junjung barang yang terlalu berat. b. Menganjurkan pasien untuk melakukan exercise seperti yang sudah diajarkan therapist dilakukan setiap pagi setelah bangun tidur dan malam sesaat sebelum tidur. UNIT TERKAIT
Pendaftaran,Dokter,Rehab Medik,Perawat,RM.
Pelaksanaan Terapi Pada Osteoartrithis Genu NO.DOK:
PROSEDUR TETAP
Tanggal Terbit 17-9-2013
REVISI 0
HALAMAN 1/1 Ditetapkan, Direktur
Dr.Gunawan W.S,DTMH,M.kes Pengertian
Osteoartrithis merupakan penyakit sendi degenerative kronik non inflamasi yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.penyakit ini bersifat progresif lambat,ditandai dengan adanya degenerasi tulang rawan sendi,hipertropi tulang pada tepinya,sklerosis tulang subkondral,perubahan pada membrane synovial,disertai nyeri,biasanya setelah aktivitas dan kekakuan khususnya pada pagi hari atau setelah inaktivitas.
Tujuan
Mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kekuatan otot, mengurangi kekakuan sendi, mengurangi keterbatasan LGS Sk direktur no ../PW/RSI-SH/SK/../20.. tentang pemberlakuan SOP Fisioterpi. 1. PERSIAPAN ALAT a. Infra red b. Tabung gelas panas dingin c. Tissue/handuk d. TENS
Kebijakan Prosedur
2. PERSIAPAN PENDERITA a. Terapis memberitahukan tentang cara pelaksanaan dan tujuan terapi. b. Posisi penderita tidur terlentang, kepala beralaskan bantal dan posisi yang nyaman. c. Tes sensibilitas pada daerah lutut dengan tabung gelas panas dan dingin pada area yang keluhkan. d. Area yang di terapi bebas dari dari pakaian dan logam. 3. PELAKSANAAN a. Mengukur jarak lutut dengan infra red 35-45 cm. b. Sinar infra red tegak lurus dengan daerah yang disinari
c. d. e. f. g. h.
(daerah lutut yang sakit ) selama 15 menit. Menghidupkan TENS. Meletakkan dua electrode pada sendi lutut. Mengatur pulse dan intensitas sampai ambang nyeri dan disesuaikan dengan kondisi pasien dengan durasi selama 10 menit. Memasangkan tali pengikat sandbag pada ankle. Menekuk dan meluruskan lutut dengan menggunakan sandbag 30x gerakan dengan 2x pengulangan. Mengembalikan peralatan dan merapikan lagi setelah pelaksanaan terapi selesai.
4. TERMINASI a. Menganjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang memerlukan kerja sendi lutut yang berat, misalnya jongkok, berdiri, naik turun tangga, jongkok yang terlalu lama. b. Menganjurkan pasien untuk mengompres lututnya dengan air hangat. UNIT TERKAIT
Pendaftaran,Dokter,Rehab Medik,Perawat,RM.
Pelaksanaan Terapi Pada PPOK NO.DOK:
PROSEDUR TETAP
Pengertian Impairment Kebijakan Prosedur
Tanggal Terbit 17-9-2013
REVISI 0
HALAMAN 1/1 Ditetapkan, Direktur
Dr.Gunawan W.S,DTMH,M.kes PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara disaluran napas yang bersifat progresif nonreversible atau reversible parsial.PPOK terdiri dari bronchitis kronis dan emfisema. rasa nyeri,ketegangan otot,gangguan sensoris. Sk direktur no ../PW/RSI-SH/SK/../20.. tentang pemberlakuan SOP Fisioterapi. 1. PERSIAPAN ALAT a. Infra red b. Minyak telon c. Tissue/handuk d. Penggaris e. Sputum pot 2. PERSIAPAN PENDERITA a. Terapis memberitahukan tentang cara pelaksanaan dan tujuan terapi. b. Posisi penderita tidur terlentang, kepala beralaskan bantal dan posisi yang nyaman. c. Area yang di terapi bebas dari dari pakaian dan logam. 3. PELAKSANAAN a. Mengukur jarak daerah dada dengan infra red 35-45 cm. b. Sinar infra red tegak lurus dengan daerah yang disinari selama 15 menit untuk dada dan 15 menit untuk punggung. c. Mengoleskan minyak telon di dada dan punggung pasien. d. Memposisikan pasien sedemikian rupa sehingga kepala lebih rendah dari dada dan diberikan sputum pot di depannya. e. Diberikan massage tapotemen dan fibrasi oleh terapis. f. Mengajarkan latihan batuk efektif, bila dahak sudah mulai keluar siap ditampung di sputum pot. g. Melatih pasien untuk latihan ekspansi thorak.
h. Mengembalikan peralatan dan merapikan lagi setelah pelaksanaan terapi selesai. 4. EDUKASI a. Menganjurkan pasien untuk menghindari debu dan makanan pemicu batuk. b. Minum air putih yang cukup. c. Menghindari kontak langsung dengan penderita batuk yang lain. d. Menggunakan masker dan menutup mulut saat batuk.
Pendaftaran,Dokter,Rehab Medik,Perawat,RM.
Pelaksanaan Terapi Pada Hemiparese post stroke NO.DOK:
PROSEDUR TETAP
Pengertian Impairment Kebijakan Prosedur
Tanggal Terbit 17-9-2013
REVISI 0
HALAMAN 1/1 Ditetapkan, Direktur
Dr.Gunawan W.S,DTMH,M.kes Hemiparese adalah kelemahan separu badan, wajah, lengan, dan tungkai berupa gangguan motorik dan ADL lainnya. rasa nyeri,ketegangan otot,gangguan sensoris. Sk direktur no ../PW/RSI-SH/SK/../20.. tentang pemberlakuan SOP Fisioterapi. 1. PERSIAPAN ALAT a. Infra red b. Tabung gelas panas dingin c. Penggaris d. Tensimeter 2. PERSIAPAN PENDERITA a. Terapis memberitahukan tentang cara pelaksanaan dan tujuan terapi. b. Posisi penderita tidur terlentang, kepala beralaskan bantal dan posisi yang nyaman. c. Tes sensibilitas pada daerah yang akan diterapi dengan tabung gelas panas dan dingin pada area yang keluhkan. d. Area yang di terapi bebas dari dari pakaian dan logam. 3. PELAKSANAAN k. Mengukur jarak daerah yang diterapi dengan infra red 35-45 cm. l. Sinar infra red tegak lurus dengan daerah yang disinari selama 10 menit untuk masing-masing anggota gerak. m. Mengembalikan peralatan dan merapikan lagi setelah pelaksanaan terapi selesai. n. Memberikan terapi latihan dan pasien dianjurkan untuk mengikuti gerakan yang diajarkan. o. Latihan gerak fungsional 1) Dari tidur terlentang ke miring kanan/kiri. 2) Dari tidur terlentang ke duduk.
3) Dari duduk ke berdiri. 4) Latihan jalan. p. Mengukur tekanan darah dengan tensimeter.
4. EDUKASI a. Menganjurkan pasien untuk rajin dan teratur dalam melakukan program fisioterapi. b. Menganjurkan pasien dan keluarganya agar menghindari faktor resiko yang mengakibatkan terjadinya stroke salah satunya mengendalikan hipertensi, mengurangi rokok, alkohol dan mengurangi garam. Pendaftaran,Dokter,Rehab Medik,Perawat,RM.
Pelaksanaan Terapi Pada Carpal tunel syndrome NO.DOK:
PROSEDUR TETAP
Pengertian
Tujuan Kebijakan Prosedur
Tanggal Terbit 17-9-2013
REVISI 0
HALAMAN 1/1 Ditetapkan, Direktur
Dr.Gunawan W.S,DTMH,M.kes Carpal tunnel syndrome adalah entrapment neuropaty yang sering terjadi akibat adanya tekanan nervus medianus pada saat melalui terowongan karpaldipergelangan tangan teaptnya dibawah flexor retinakulam. Mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kekuatanotot, mengurangi parastesia. Sk direktur no ../PW/RSI-SH/SK/../20.. tentang pemberlakuan SOP Fisioterapi. 1. PERSIAPAN ALAT a. Infra red b. Tabung gelas panas dingin c. Tissue/handuk d. Penggaris e. TENS 2. PERSIAPAN PENDERITA a. Terapis memberitahukan tentang cara pelaksanaan dan tujuan terapi. b. Posisi penderita tidur terlentang, kepala beralaskan bantal dan posisi yang nyaman. c. Tes sensibilitas pada daerah pergelangan tangan dengan tabung gelas panas dan dingin pada area yang keluhkan. d. Area yang di terapi bebas dari dari pakaian dan logam. 3. PELAKSANAAN a. Mengukur jarak pergelangan tangan dengan infra red 35-45 cm. b. Sinar infra red tegak lurus dengan daerah yang disinari (daerah pergelangan tangan yang sakit ) selama 15 menit. c. Menghidupkan TENS. d. Membasahi kedua electrode dengan air.
e. Meletakkan dua electrode pada pergelangan tangan. f. Mengatur pulse dan intensitas sampai ambang nyeri dan disesuaikan dengan kondisi pasien dengan durasi selama 10 menit. g. Mengembalikan peralatan dan merapikan lagi setelah pelaksanaan terapi selesai.
4. EDUKASI a. Menganjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang memerlukan kerja pergelangan tangan yang berat, misalnya mengangkat beban yang berat. b. Menganjurkan pasien untuk mengompres pergelangan tangannya dengan air hangat. Pendaftaran,Dokter,Rehab Medik,Perawat,RM.