PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DI S U S U N OLEH :
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM-BANDA ACEH 2010
BAB I PENDAHULUAN
M. Surya (1988:12) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian atau layanan bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Bimbin Bimbingan gan ialah ialah penolo penolong ng indivi individu du agar agar dapat dapat mengen mengenal al diriny dirinyaa dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi di dalam kehidupannya (Oemar Hamalik, 2000:193). Bimbin Bimbingan gan adalah adalah suatu suatu proses proses yang yang terus-m terus-mene enerus rus untuk untuk memban membantu tu perkembang perkembangan an individu individu dalam rangka rangka mengemban mengembangkan gkan kemampuan kemampuannya nya secara maksimal untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat (Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, 1990:11). Dari Dari bebe bebera rapa pa pend pendap apat at di atas atas dapa dapatt dita ditarik rik sebu sebuah ah inti inti sari sari bahw bahwaa bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, dan membantu siswa agar memahami dirinya (self understanding), menerima dirinya (self acceptance), mengarahkan dirinya (self direction), dan merealisasikan dirinya (self realization). Konseling adalah proses pemberian yang dilakukan melalui wawancara konsel konseling ing oleh oleh seoran seorang g ahli ahli kepada kepada indivi individu du yang yang sedang sedang mengal mengalami ami suatu suatu masalah masalah yang yang bermua bermuara ra pada pada teratas teratasiny inyaa masala masalah h yang yang dihada dihadapi pi oleh oleh klien klien (Prayitno, 1997:106). Konseling merupakan upaya bantuan yang diberikan kepada seseorang supaya supaya dia memper memperole oleh h konsep konsep diri diri dan keperca kepercayaa yaan n pada pada diri diri sendir sendiri, i, untuk untuk dimanfaatkan olehnya dan memperbaiki tingkah lakunya pada masa yang akan datang (Mungin Eddy Wibowo, 1986:39). Dari pengertian tersebut, dapat dirangkum ciri-ciri pokok konseling, yaitu: 1. adanya adanya bantuan bantuan dari seorang seorang ahli, ahli, 2. proses pemberian bantuan dilakukan dengan wawancara konseling, konseling,
3. bantuan diberikan kepada individu yang mengalami masalah agar memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri dalam mengatasi masalah guna memperbaiki tingkah lakunya di masa yang akan datang.
BAB II PEMBAHASAN
Suatu kegiatan bimbingan dan konseling disebut pelayanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran pelayanan (klien /konseli), dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran pelayanan itu. Kegiatan yang merupa merupakan kan pelaya pelayanan nan itu mengem mengemban ban fungs fungsii tertent tertentu u dan pemenu pemenuhan han fungsi fungsi terseb tersebut ut serta serta dampak dampak positi positiff pelaya pelayanan nan yang yang dimaks dimaksudk udkan an diharap diharapkan kan dapat dapat secara langsung dirasakan oleh sasaran (klien/konseli) yang mendapatkan pelayanan tersebut. Berbagai jenis pelayanan perlu dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran pelayanan, yaitu peserta didik (klien/konseli). Ada sejumlah pelayanan dalam bimbingan dan konse1ing di sekolah, diantaranya sebagai berikut. 1. Pelayanan Orientasi di Sekolah
Pelayanan orientasi, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan konseli memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki konseli, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya konseli di lingkungan yang baru.Tujuan pelayanan orientasi ditujukan untuk siswa baru dan untuk pihak-pihak lain (terutama orang tua siswa) guna memberikan pemahaman dan penyesuaia penyesuaian n diri (terutama (terutama penyesuaia penyesuaian n siswa) siswa) terhadap terhadap lingkunga lingkungan n sekolah sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang diharapkan dan layanan orientasi ialah dipermudahnya penyesuaian diri siswa terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan siswa. Demikian juga orang orang tua siswa, siswa, dengan dengan memaha memahami mi kondis kondisi, i, situas situasi, i, dan tuntut tuntutan an sekola sekolah, h, anaknya akan memberikan dukungan yang diperlukan bagi keberhasilan belajar anaknya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh pelayanan orientasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan. Materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi ada berbagai cara, yaitu meliputi hal berikut: a. Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya b. Kurikulum Kurikulum yang sedang sedang berlaku berlaku
c. Penyelengg Penyelenggaraan araan pengajaran pengajaran d. Kegiatan Kegiatan belajar belajar siswa siswa yang yang diharap diharapkan kan e. Sistem penilaian, penilaian, ujian, ujian, dan kenaik kenaikan an kelas kelas f. Fasilitas dan sumber belajar yang ada
(seperti (seperti ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, ruang praktek) g. Fasilitas Fasilitas
penunjang penunjang
(sarana (sarana
olahraga olahraga
dan
rekreasi, rekreasi,
pelayanan pelayanan
keseha kesehatan tan,, pelaya pelayanan nan bimbin bimbingan gan dan konsel konseling ing,, kafetar kafetaria, ia, dan tata tata usaha) h. Staf pengajar dan tata usaha Hak dan kewajiban siswa i.
Organi Organisas sasii siswa siswa
j.
Orang Orang tua siswa siswa
k. Organisasi Organisasi sekolah sekolah secara secara menyeluru menyeluruh. h.
2. Pelayana Pelayanan n Informas Informasii
Pelayanan orientasi, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkin memungkinkan kan konseli konseli memahami memahami lingkungan lingkungan (seperti sekolah) yang baru di masuki masuki konseli, konseli, untuk untuk mempermudah mempermudah dan memperlancar memperlancar berperannya berperannya konseli konseli dilingkungan yang baru.Tujuan pelayanan orientasi ditujukan untuk siswa baru dan untuk pihak-pthak lain (terutama orang tua siswa) guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri (terutama penyesuaian siswa) terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang diharapkan dan layanan orientasi ialah dipermudahnya penyes penyesuai uaian an diri diri siswa siswa terhad terhadap ap pola pola kehidu kehidupan pan sosial sosial,, kegiata kegiatan n belaja belajar, r, dan kegiat kegiatan an lain lain yang yang menduk mendukung ung keberh keberhasi asilan lan siswa. siswa. Demiki Demikian an juga juga orang orang tua siswa, dengan memahami kondisi, situasi, dan tuntutan sekolah anaknya akan dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi keberhasilan belajar anaknya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh pelayanan orientasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan. Materi yang dapat diangkat melalui layanan orientasi ada berbagai cara, yaita meliputi hal berikut: a. Informasi Informasi pengembang pengembangan an pribadi pribadi b. Informasi Informasi pendidikan pendidikan
o
Pertama kali masuk sekolah
o
Memasuki SMP
o
Memasuki SMA/SMK
o
Memasuki Perguruan Tinggi
c. Inform Informasi asi jabata jabatan n o
Struktur dan kelompok-kelompok jabatan/pekerjaan utama
o
Uraian tugas masing-masing jabatan/pekerjaan
o
Kualifikasi Kualifikasi tenaga tenaga yang dibutuhka dibutuhkan n untuk masing-masing masing-masing jabatan/ jabatan/ pekerjaan
o
Cara-cara/prosedur rekrutmen
o
Kondisi kerja
o
Kesempatan-kesempatan pengembangan karier
o
Fasilitas penunjang untuk kesejahteraan kerja, seperti kesehatan, perumahan, olahraga, rekreasi, kesempatan pendidikan bagi dan sebagainya.
d. Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagaman, sosial budaya, dan lingkungan o
Macam-macam suku bangsa
o
Adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan
o
Agama dan kepercayaan-kepercayaan
o
Bahasa, terutama istilah-istilah yang dapat menimbulkan kesalah pahaman suku bangsa lainnya
o
Potensi-potensi daerah
o
Kekhususan daerah atau masyarakat tertentu
1) Langkah-Iangkah Langkah-Iangkah Penyajian Informasi a. Langkah Langkah Persiapa Persiapan n
1. Menetapkan tujuan dan isi informasi informasi termasuk alasan-alasannya. a. Untuk siapa informasi informasi disiapkan? disiapkan? b. Apakah Apakah akan akan tetap dibutuhka dibutuhkan n siswa? siswa?
c. Apakah Apakah berharga berharga bagi siswa? siswa? d. Apakab cukup cukup akurat akurat dan baru (tidak usang atau mubazir)? e. Apakah ada hubungannya dengan hal-hal hal-hal yang sudah diketahui diketahui siswa? 2. Mengidenti Mengidentifikasi fikasikan kan
sasaran sasaran
(siswa) (siswa)
yang
akan
menerima menerima
informasi. a. Berapa jumlahnya jumlahnya?? b. Bagaimana Bagaimana karakteristi karakteristiknya? knya? 3. Mengetahui Mengetahui sumber-sum sumber-sumber ber informas informasi. i. a. Dan satu atau banyak banyak sumber sumber b. Apakah sumber-sumber itu mudah mudah dicapai dan digunakan 4. Menetapkan teknik penyampaian informasi. a. Cocokkah dengan tujuan, isi dan sumber? b. Dapatkah Dapatkah menarik menarik perhatian perhatian siswa? siswa? c. Bag Bagaim aimana ana
konse onseku kuen ensi si
wakt waktu u,
biaya iaya,,
dan
pengorganisasiannya? 5. Menetapkan Menetapkan jadwal dan waktu waktu kegiata kegiatan n a. Kapan, Kapan, berapa berapa kali, di mana? b. Berapa lama lama pemberian pemberian inform informasi asi dilaksan dilaksanakan? akan? 6. Menetapkan Menetapkan ukuran ukuran keberha keberhasilan silan a. Apa kriterian kriterianya ya bahwa bahwa pember pemberian ian inform informasi asi berhasil berhasil dengan dengan baik? b. Bagaimana Bagaimana menguku mengukurr keberhasil keberhasilan an itu? itu? Langkah
persiapan
di
atas
dapat
diringkaskan
dengan
pertanyaan-pertanyaan: siapa, apa, dan mana, bagaimana, bilamana, dan di mana.
b. Langkah Langkah Pelaksana Pelaksanaan an
Pelaksanaan Pelaksanaan penyajian penyajian informasi informasi tentu saja tergantung pada langkah langkah persiapan, persiapan, terutama pada teknik yang digunakan. digunakan. Meskipun Meskipun isi dan tujuan penyaj penyajian ian inform informasi asi sama, sama, bila bila diberik diberikan an dengan dengan teknik teknik yang yang berbed berbedaa maka maka
pelaksanaannya pun akan berbeda pula. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penyajian informasi, ialah: 1. Usahakan tetap menarik minat dan dan perhatian para siswa. 2. Berikan Berikan informasi informasi secara sistematis sistematis dan sederhana sederhana sehingga sehingga jelas isi dan manfaatnya. 3. Berikan contoh contoh yang berhubungan dengan kehidupan kehidupan siswa sehari-hari. sehari-hari. 4. Bila Bila menggu menggunak nakan an teknik teknik siswa siswa mendap mendapatk atkan an sendir sendirii inform informasi asi (karya (karya wisata dan pemberian tugas) persiapan sebaik mungkin sehingga setiap siswa mengetahui apa yang harus di perhatikan, apa yang harus dicatat dan apa yang harus dilakukan. 5. Bila Bila menggu menggunak nakan an teknik teknik langsung langsung atau tidak tidak langsu langsung ng usahak usahakan an tidak tidak terjadi terjadi kekeliruan. kekeliruan. Informasi Informasi yang keliru dan diterima diterima siswa, siswa, sukar sukar untuk untuk mengubahnya. 6. Usahakan Usahakan selalu selalu kerja sama dengan dengan guru bidang bidang studi studi dan wali kelas, kelas, agar isi inform informasi asi yang yang diberi diberikan kan guru, guru, wali wali kelas, kelas, dan guru guru pembim pembimbin bing g (konselor), tidak saling bertentangan atau ada keselarasan antara sumber informasi.
c. Langkah Langkah Evaluasi Evaluasi
Guru pembimbing (konselor) hendaknya mengevaluasi tiap kegiatan penyaj penyajian ian inform informasi asi.. Langka Langkah h evalua evaluasi si ini acapkal acapkalii dilupa dilupakan kan sehing sehingga ga tidak tidak diketahui sampai seberapa jauh siswa mampu menangkap informasi. Manfaat dan langkah informasi ini, di antaranya adalah: 1. Guru
pembimbing pembimbing
(konselor) (konselor)
mengetahui mengetahui
hasil
pemberian pemberian
informasi. a. Sampai seberapa seberapa jauh siswa telah memahami memahami isi informasi. b. Adakah kekeliruan penangkapan penangkapan informasi oleh oleh para para siswa. 2. Guru pembimbing (konselor) mengetahui efektivitas suatu suatu teknik. teknik. 3. Guru Guru pembim pembimbin bing g (konse (konselor lor)) menget mengetahu ahuii apakah apakah persia persiapan pannya nya sudah cukup matang atau masih banyak kekurangannya.
4. Guru pembimbing pembimbing (konselor) (konselor) mengetahui mengetahui kebutuhan kebutuhan siswa akan informasi lain atau yang sejenis. 5. Bila dilakukan dilakukan evaluasi, evaluasi, siswa merasa merasa perlu memperhatika memperhatikan n lebih serius, bukan sambil lalu. Dengan demikian, timbul sikap positif dan menghargai isi informasi yang diterimanya.
2) Kriteria Penilaian Penilaian Keberhasilan Keberhasilan Pelayanan Pelayanan Penyajian Penyajian Informasi Informasi
Pelayanan penyajian informasi dikatakan berhasil dengan kriteria, yaitu: a. Jika para siswa siswa telah dapat dapat menyesuaik menyesuaikan an diri sebaik sebaik mungkin mungkin dengan dengan lingkungannya yang baru. b. Jika para siswa telah memperoleh sebanyak mungkin sumber informasi informasi tentang: cara belajar, informasi sekolah sambungan, informasi pemilihan jurusan /program.
3. Pelayanan Penempatan dan Penyaluran
Pelayanan penempatan dan penyaluran, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling
yang
memungkinkan
peserta
didik
(klien/konseli)
memproleh
penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan/penyaluran dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan korikuler atau ekstra kurikuler sesuai dengan potensi, bakat dan minat, serta kondisi pribadinya. pribadinya. Berbagai Berbagai hal, seperti kemampuan, kemampuan, bakat, dan minat, tidak tidak tersalu tersalurka rkan n secara secara tepat. tepat. Kondis Kondisii seperti seperti itu mengak mengakiba ibatka tkan n siswa siswa yang yang bersangkutan tidak dapat berkembang secara ,optimal. Pelayanan penempatan dan penyaluran memungkinkan siswa berada pada posisi dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan penurusan, kelompok belajar, pilihan pekerjaan/karier, kegiatan ekstrakurikuler, program latihan, dan pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi fisik dan psikisnya. Fung Fungsi si
utam utamaa
bimb bimbin inga gan n
yang yang
didu diduku kung ng
oleh oleh
laya layana nan n
penempatan/ penempatan/peny penyaluran aluran ialah fungsi fungsi pencegahan pencegahan dan pemeliharaan pemeliharaan.. Materi yang dapat dapat diangk diangkat at melalu melaluii pelaya pelayanan nan penemp penempatan atan dan penyal penyalura uran n ada berbag berbagai ai macam, yaitu meliputi:
a. Penempatan Penempatan dan penyal penyaluran uran siswa siswa di sekolah sekolah o
Pelayanan penempatan dalam kelas
o
Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar
o
Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan kurikuler / ekstrakurikuler
o
Pelayanan penempatan dan penyaluran ke jurusan/program studi
b. Pelayanan penempatan dan penyaluran lulusan o
Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan sambungan /lanjutan
o
Pelayanan penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan/pekerjaan
4. Pelayana Pelayanan n Pembelaj Pembelajaran aran
Pelayanan Pelayanan pembelajaran pembelajaran,, yaitu layanan bimbingan bimbingan dan konseling konseling yang memungkin memungkinkan kan peserta peserta didik (klien/kon (klien/konseli) seli) mengembang mengembangkan kan diri berkenaan berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepa kecepatan tan dan kesuli kesulitan tan belaja belajarny rnya, a, serta serta berbag berbagai ai aspek aspek tujuan tujuan dan kegiat kegiatan an belajar belajar lainnya. lainnya. Pelayanan Pelayanan pembelajaran pembelajaran dimaksudk dimaksudkan an untuk memungkinkan memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, ketera keterampi mpilan lan dan materi materi belaja belajarr yang yang cocok cocok dengan dengan kecepa kecepatan tan dan kesuli kesulitan tan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh pelayanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Materi yang dapat diangkat melalui layanan pembelajaran, yaitu meliputi hal berikut: a. Pengenalan Pengenalan siswa siswa yang mengalami mengalami masalah belajar tentang tentang kemampuan, kemampuan, motivasi, sikap, dan kebiasaan belajar. b. Pengembangan motivasi, sikap dan kebiasaan kebiasaan belajar yang baik. c. Pengemban Pengembangan gan keterampilan keterampilan belajar: membaca, membaca, mencatat, bertanya bertanya dan menjawab, dan menulis. d. Pengajaran Pengajaran perbaikan. perbaikan. e. Program Program pengayaan. pengayaan.
5. Pelayanan Konseling Perorangan Perorangan (Individual)
Pelayanan konseling perorangan, yaitu pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (klien/konseli) mendapatkan pelayanan pelayanan langsung langsung tatap muka (secara perorangan) perorangan) dengan guru pembimbing pembimbing (konselor) dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dideritanya dideritanya.. Pelayanan Pelayanan konseling konseling perorangan perorangan memungkink memungkinkan an siswa (konseli) (konseli) mendap mendapatk atkan an layana layanan n langsu langsung ng secara secara tatap tatap muka muka dengan dengan guru guru pembim pembimbin bing g (konselor) dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya. Fungsi utama utama bimbin bimbingan gan yang yang diduku didukung ng oleh oleh pelaya pelayanan nan konsel konseling ing perora peroranga ngan n ialah ialah fungsi pengentasan.
1) Macam-macam Pendekatan dalam Konseling
Ada beberapa bentuk pendekatan dalam penyuluhan yang telah dikembangkan, di antaranya: a. Psikoa Psikoanal naliti itik k b. Eksistens Eksistensial-hu ial-humaniti manitik k c. Klien-senter Klien-sentered ed dan/atau dan/atau klinikal klinikal d. Gest Gestalt alt e. Analisis Analisis transaksio transaksional nal f. Tingka Tingkah h laku laku g. Rasional-em Rasional-emotif otif h. Reali Realitas tas i.
Pendekatan Pendekatan yang yang akan diuraik diuraikan an selanjutny selanjutnyaa dalam praktik praktik adalah adalah konseling klinikal.
2) Langkah-langkah Langkah-langkah Konseling Klinikal] a. Langkah Langkah Analisis Analisis
Adalah Adalah langka langkah h memaha memahami mi kehidu kehidupan pan indivi individu du siswa siswa (konse (konseli) li),, yaitu yaitu dengan menghimpun data dari berbagai sumber. Dengan arti lain, analisis merupakan kegiatan penghimpunan data tentang siswa (konseli) yang berkenaan dengan bakat, minat, motif, kesehatan fisik, kehidupan emosional, dan
karakteristik yang dapat menghambat atau mendukung penyesuaian diri siswa. Alat-alat untuk keperluan analisis ini antana lain berupa: o
tes prestasi belajar,
o
kartu pribadi siswa,
o
pedoman wawancara,
o
riwayat hidup,
o
catatan anekdot,
o
tes psikologi,
o
inventori,
o
daftan cek masalah,
o
kuesioner,
o
sosiometri, dan
o
daftar cek.
b. Langkah Langkah Sintesis Sintesis
Sintesis adalah langkah yang menghubungkan dan merangkum data ini berarti bahwa dalam langkah sintesis, penyuluh mengorganisasikan dan merangkum merangkum data sehingga sehingga tampak tampak dengan dengan jelas gejala-gejala gejala-gejala atau keluhankeluhan siswa (konseli). Rangkuman ini haruslah dibuat berdasarkan data yang diperoleh dalam langkah analisis. c. Langkah Langkah Diagnosis Diagnosis
Diagnosis Diagnosis adalah langkah langkah menemukan menemukan masalahnya masalahnya atau mengidenti mengidentifikasi fikasi masalah. Langkah ini mencakup proses interpretasi data dalam kaitannya dengan gejala-gejala masalah, kekuatan dan kelemahan siswa (konseli). Dalam proses penafsiran data dalam hubungannya dengan perkiraan penyebab masalah, konselor haruslah menentukan penyebab masalah yang paling mendekati kebena kebenaran ran atau atau menghu menghubun bungka gkan n sebab sebab akihat akihat yang yang paling paling logis logis dan rasion rasional. al. Masalah yang diidentifikasi oleh konselor mungkin saja lebih dari satu.
d. Langkah Langkah Prognosis Prognosis
Langka Langkah h progno prognosis sis,, yaitu yaitu langka langkah h merama meramalka lkan n akibat akibat yang yang mungki mungkin n timbul dari masalah itu dan menunjukkan perbuatan-perbuatan yang dapat dipilih. Atau dengan kata lain prognosis adalah suatu langkah mengenai alternatif bantuan yang dapat atau mungkin diberikan kepada siswa (konseli) sesuai dengan masalah yang dihadapi sebagaimana ditemukan dalam langkah diagnosis.
e. Langkah Konseling Langkah konseling ini adalah pemeliharaan yang berupa inti dan pelaksanaan konseling yang meliputi berbagai bentuk usaha, di antaranya menciptakan (klien/konseli),
hubungan
baik
menafsirkan
(rapport)
data,
antara
memberikan
konselor berbagai
dengan informasi,
siswa serta
merencanakan berbagai bentuk kegiatan bersama siswa (klien/konseli). Bentukbentuk bantuan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah melalui konseling ini antara lain: o
memperkuat diri dalam lingkungan (memperkuat komformitas),
o
mengubah lingkungan,
o
memilih lingkungan yang memadai,
o
mempelajari keterampilan yang diperlukan, dan
o
mengubah sikap. Pemberian bantuan melalui konseling ini bisa dilakukan dengan
menggunakan teknik-teknik konseling seperti: o
menciptakan hubungan baik (rapport),
o
mernbantu siswa meningkatkan pemahaman diri.
o
memberikan nasihat, atau merencanakan program kegiatan,
o
membantu siswa dalam melaksanakan keputusan atau rencana kegiatan yang dipilih, dan
o
merujuk ke pihak lain.
f. Tindak Tindak Lanju Lanjutt
Langkah tindak lanjut adalah merupakan suatu langkah penentuan efektif tidaknya suatu usaha konseling yang telah dilaksanakan. Langkah ini merupakan yang yang telah telah dilaks dilaksana anakan kan.. Langka Langkah h ini merup merupaka akan n langka langkah h memban membantu tu siswa siswa (klien/kons (klien/konseli) eli) melakukan melakukan program program kegiatan kegiatan yang dikehendaki dikehendaki atau membantu membantu siswa (klien/konseli)
BAB III ILUSTRASI KEGIATAN IDENTIFIKASI SISWA YANG MENGHADAPI MASALAH DALAM KONSELING PERORANGAN
Pada suatu hari konselor/pembimbing sekolah dihubungi oleh wali kelas XII IPS1 SMA karena Desi, salah seorang siswanya, pingsan di kelas ketika. pelajaran Ekonomi sedang berlangsung. Wali kelas yang merangkap guru Ekonom Ekonomii ini kebetu kebetulan lan waktu waktu Desi Desi pingsa pingsan n sedang sedang mengaj mengajar ar di kelas kelas Desi. Desi. Menurut informasi dari wali kelasnya, Desi sudah beberapa kali pingsan, hari ini ternyat Desi pingsan untuk keempat kalinya. Di samping informasi tersebut di atas wali kelasnya kelasnya menyatakan menyatakan Desi sering absen, prestasi belajarnya menurun untuk seluruh mata pelajaran, tampak murung dalam mengikuti pelajaran-pelajaran di kelas, kelas, dan sering sering mengir mengirimk imkan an surat surat keteran keterangan gan sakit sakit dari dari dokter dokter.. Wali Wali kelas kelas merasa merasa sangat sangat cemas cemas dengan dengan keadaa keadaan n Desi. Desi. Kasus Kasus Desi Desi kemudi kemudian an oleh oleh wali wali kelasnya, diserahkan kepada konselor/guru pembimbing untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Konselor/pembimbing sekolah menangani kasus Desi dengan pendekatan konseling konseling klinikal. klinikal. Dengan Dengan konseling konseling klinikal klinikal ini konselor/g konselor/guru uru pembimbin pembimbing g menangani kasus Desi, dengan langkah-Iangkah sebagai berikut di bawah ini:
A. Langkah Pertama Pertama ialah Langkah Analisis
Dalam langkah ini konselor berusaha mengumpulkan dari berbagai sumber dan dari dari berbag berbagai ai pihak pihak yang yang diduga diduga ada relevan relevansin sinya ya dengan dengan masalah masalah yang yang dihadapi oleh siswa. Konselor ingin memperoleh data selengkap mungkin, apakah ini berupa data objektif maupun subjektif dan berbagai sumber. Data objektif yang diperoleh dari berbagai sumber di antaranya:
1. Hasil analisis analisis buku rapor rapor
Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa nilai rapor Desi pada umumnya (untuk semua mata pelajaran) tergolong di atas rata-rata, termasuk dalam ranking 8 pada pada Seme Semest ster er II di kela kelass X, dan dan ranki ranking ng 7 pada pada Seme Semest ster er I di kela kelass XI sedangkan pada Semester I di kelas XI Desi tergolong di bawah rata-rata kelas (rata kelas adalah 6,5, Desi memiliki nilai rata-rata 6,1), termasuk ranking 20 dan 45 siswa di kelas XI IPSI. Sehingga dalam kenaikan kelas XII IPS Desi hanya memenuhi norma-norma kenaikan kelas minimal. 2. Observasi Langsung Beberapa kali konselor sekolah mengamati kegiatan di dalam maupun di luar kelas. Di dalam kelas Desi sering murung dalam mengikuti pelajaran. 3. Wawan Wawanca cara ra
a) Wawancara Wawancara dengan dengan wali wali kelas b) Teman sebangku sebangku c) Teman tetangga tetangga di rumah d) Ayah Ayah Desi Desi e) Wawancara Wawancara dengan dengan Desi
4. Catatan anekdot (anecdotal record,) Dari catatan anekdot yang dibuat oleh konselor dan wali kelas diketahui bahwa: a. Desi pernah menangis menangis ketika ketika pelajaran Ekonomi Ekonomi berlangsu berlangsung, ng, dan tidak bisa mengerjakan soal ketika gurunya menyuruh maju ke papan tulis, teman-temannya mengejek: “masa calon sarjana ekonomi tidak bisa mengerjakan soal yang begitu mudah.” b. Desi pernah bertengkar bertengkar dengan teman-tema teman-temannya nnya karena ia dituduh sebaga sebagaii penyeb penyebab ab kelas kelas XII IPS1 IPS1 tidak tidak pernah pernah memper memperole oleh h juara juara dalam perlombaan 6K. (Karena banyak tidaknya siswa absen dalam pelajaran sehari-hari mempengaruhi nilai yang diberikan dalam lomba 6K).
5. Angket Angket atau kuesioner kuesioner
Dari angket atau kuesioner yang telah diisi oleh siswa dan orang tua/awalnya, diketahui bahwa: a. Usia Desi saat ini ini adalah adalah 18 tahun. tahun. b. Cita-citanya ingin jadi psikolog psikolog atau diplomat. c. Ayah Desi, pegawai negeri golongan golongan IV/B, dan posisi posisi yang diduduki di kantornya kantornya adalah kepala sub bagian, ibunya bekerja sebagai guru taman kanak-kanak dan juga di rumah bekerja sambilan menerima pesanan makanan untuk partai sedang. d. Status ekonomi ekonomi tergolo tergolong ng baik. baik. e. Desi anak pertama pertama dan tiga tiga bersaudara, bersaudara, yang kedua kedua masih duduk duduk di SMA kelas XI dan yang ketiga di kelas VIII SMP. f. Keadaan keluarg keluargaa yang serasi serasi dan jarang jarang terjadi terjadi keributan keributan,, dan ayah ayah sering dinas ke luar daerah, dan sering lembur sampai sore hari, rekreasi cukup, fasilitas dalam rumah cukup memadai. g. Hasil pemeriksaan pemeriksaan psikologi psikologiss yang pernah ditempuh ditempuh secara kolektif kolektif dan psikolog, menunjukkan bahwa IQ Lestari adalah 108-119.
B. Langkah Kedua ialah Langkah Langkah Sintesis Sintesis
Langkah sintesis ialah suatu langkah untuk membuat suatu rangkuman data di atas, sehingga tampak dengan jelas hal-hal yang unik berhubungan dengan masalah siswa. Konselor/pembimbmg membuat rangkuman sebagai berikut: a. Prestasi Prestasi belajar belajar Desi semester semester I kelas kelas XII menuru menurun. n. b. Prestasi belajar pada semester terdahulu di atas rata-rata kelas. kelas. IQnya tergolong high average (di atas rata-rata) c. Desi sering merasa cemas, sakit perut, suka menyendiri menyendiri dan tertutup. d. Kondisi Kondisi fisik fisik sehat, sehat, tetapi tetapi ada gejala gejala maag. maag. e. Di ruma rumah h terg tergol olon ong g anak anak rajin rajin,, tapi tapi serin sering g meng mengun unci ci diri diri dala dalam m kamar, kamar, sering sering tidak tidak mau bertem bertemu u dengan dengan ayahny ayahnyaa dan menola menolak k nasihat ayahnya. f. Semua keluarga keluarga menyayang menyayangii Desi.
g. Dominasi dalam keluarga keluarga diduduki diduduki oleh ayah Desi. Desi. h. Desi Desi diharu diharuska skan n untuk untuk kuliah di Fakult Fakultas as Ekonom Ekonomii atau bekerja, bekerja, tetapi tetapi dia menola menolak k Saran Saran Si ayah, ayah, kemung kemungkin kinan an Desi Desi memilik memilikii pilihan tertentu dalam melanjutkan studinya. i.
Dia sering sering sakit sakit perut bila tidak tidak makan dengan dengan teratur, teratur, dan sering sering pingsan akibat teringat dengan nasihat ayahnya.
j.
Dia mudah menangis menangis bila ada
orang yang mengejek mengejek atau
menyinggung perasaannya. k. Keadaan keluarga keluarga tergolong tergolong baik dalam dalam bidang ekonomi, ekonomi, dan serasi serasi dalam hubungan keluarga.
C. Langkah Ketiga Ketiga ialah Langkah Diagnosis
a. Desi Desi mengal mengalami ami masalah masalah belajar belajar secara secara umum presta prestasi si belaja belajarny rnyaa untuk semua mata pelajaran terus merosot. b. Gangguan emosional yang dihadapi oleh Desi berupa: Selalu dihantui rasa cemas, mudah tersinggung, malu berkelebihan.
D. Langkah Keempat Keempat ialah ialah Langkah Prognosis
Langkah prognosis ialah suatu kegiatan atau usaha untuk memilih alternatif tindakan yang dapat membantu siswa dalam mengatasi sendiri masalahnya. a. Melaksa Melaksanak nakan an konsel konseling ing agar Desi Desi dapat dapat memaha memahami mi diriny dirinyaa lebih lebih baik (kelemahan-kelemahan maupun kelebiban-kelebihannya). b. Member Memberika ikan n penger pengertia tian n kepada kepada ayah dan ibu Desi Desi (lewat (lewat ibunya ibunya yang lebih dekat dengan Desi) agar di rumah jangan selalu menekan ia untuk melanjutkan ke Fakultas Ekonomi atau bekerja, sebab saat ini ia memiiki minat yang besar untuk kuliah di Fakultas Psikologi atau Fakultas Sosial Politik.
E. Langkah Kelima ialah Langkah Konseling atau Treatment
Langkah konseling atau treatment ialah pelaksanaan pemberian bantuan kepada siswa, bantuan yang diberikan kepada siswa dalam langkah ini sangat tergantung pada langkah diagnosis dan prognosis yang telah disusun sebelumnya. a. Melaksanakan Melaksanakan konseling konseling 1. Tujuan Tujuan utama konseling konseling.. Tujuan utama utama dan konseling konseling ialah agar Desi Desi memilik memilikii pemaha pemahaman man yang yang lebih lebih baik baik tentan tentang g potens potensiipotensi yang dimilikmnya (kekuatan dan kelemahan dirinya) 2. Dalam
wawancara wawancara
konseling konseling,,
konselor konselor
haruslah haruslah
dapat
menciptakan hubungan yang akrab, sehingga Desi bisa bersifat terbuk terbuka, a, tidak tidak malu malu dan cemas, cemas, serta serta dapat dapat berdia berdialog log dengan dengan lancar. 3. Konsel Konselor or memban membantu tu Desi Desi memaha memahami mi diriny dirinya, a, bahwa bahwa ia tidak tidak dhpaksa untuk kuliah di Fakultas Ekonomi atau bekerja, tetapi diberikan diberikan kebebasan kebebasan untuk untuk merencanakan merencanakan dan melaksanakan melaksanakan kariernya.
BAB IV KESIMPULAN
Dari penjelasan sub bab di atas dapat saya simpulkan dan saya saran untuk dapat dipahami adalah sebagai berikut: Adapaun kesimpulan dan saran yang dapat saya berikan adalah : A. Kesimpula Kesimpulan n
1. Pelayan Pelayan Bimbingan Bimbingan dan Konsling Konsling itu adalah suatu suatu Pelayanan Pelayanan yang sangat bermanfaat bagi siswa yang lagi dalam masalah. 2. Pelayanan Pelayanan Bimbingan Bimbingan dan Konsling itu dapat mensukseskan mensukseskan siswa siswa dan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. 3. Pelaya Pelayanan nan Bimbin Bimbingan gan dan Konsli Konsling ng cara sukses sukses sebuah sebuah sekola sekolah h dalam memberikan bidang pelajaran mengenai Bimbingan dan Konsling karena kebutuhan bidang studi ini cukup luar biasa. B. Saran Saran
1. Saran saya sebaiknya Bimbingan dan Konsling ini dilakukan disekolah-sekolah 2. Bimbingan Bimbingan dan Konsling Konsling itu diterapkan diterapkan oleh kepala kepala sekolah karena karena Program ini sangat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran 3. Bimbingan Bimbingan dan Konsling Konsling sebaiknya penyusuna penyusunan n dan penerapann penerapannya ya harusl haruslah ah secepa secepatny tnyaa karena karena konsli konsling ng adalah adalah progra program m studi studi yang yang sangat mendukung siswa dan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan . Bandung : PT Rosda Karya Remaja. M. Surya (1988:12). Menciftakan Program Bimbingan dan Konsling di sekolah . ITB. Bandung Prayit Prayitno, no, dkk. dkk. 2004. 2004. Pedoman Jakart rtaa : Pedoman Khusus Khusus Bimbinga Bimbingan n dan Konseli Konseling ng , Jaka Depdiknas. Sofyan Sofyan S. Willis Willis.. 2004. 2004.Konseli Bandun ung g : Konseling ng Individ Individual; ual; Teori Teori dan Praktek Praktek . Band Alfabeta http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/04/bimbingan-konseling-disekolah.pdf http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/13/peranan-kepala-sekolah-gurudan-wali-kelas-dalam-bimbingan-dan-konseling/ http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/layanan-konseling-ii-f22/pelayananbimbingan-dan-konseling-kurikulum-berbasis-kompetensi-t91.htm http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=16234.0 http://www.docstoc.com/docs/21400593/Program-Kerja-Pelayanan-BimbinganKonseling-Dalam-KTSP-SMP-Negeri