KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONNESIA 2013
PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK ELEKTROMEKANIK
KELAS X SEMESTER II 1
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN MATA PELAJARAN
: TEKNOLOGI DAN REKAYASA : TEKNIK KETENAGALISTRIK KETENAGALISTRIKAN AN : PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK
KELAS X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KOMPETENSI DASAR 1.1.
1.2.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam
3.1.
2.2.
2.3.
3.2. 3.3. 3.4. 3.5.
Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan dasar elektromekanik. Mengamalkan nilai-nilai nilai-nil ai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan dasar elektromekanik. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam dalam melaksanakan melaksanakan pekerjaan pekerjaan dasarelektromekanik Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam melaksanakan pekerjaan dasar elektromekanik. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan dasarelektromekanik. Menentukan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di bidang pekerjaan elektromekanik Menentukan prosedur penyiapan pekerjaan pelat logam) Menentukan prosedur pengerjaan pelat logam Menentukan prosedur perakitan rangka pelat logam Menentukan kondisi operasi alat ukur untuk pengukuran dimensional (mekanik)
2
KOMPETENSI INTI bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KOMPETENSI DASAR 3.6. 3.7. 3.8.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
4.1.
4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8.
Menentukan spesifikasi spesifikas i dan prosedur penyambungan kabel penghantar Menentukan alat tangan dan prosedur pekerjaan wiring Menentukan pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder Menerapkan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di bidang pekerjaan elektromekanik Menyiapkan pekerjaan pelat logam Melaksanakan kerja pelat Merakit rangka pelat logam Melakukan pekerjaan pengukuran dimensional Memeriksa sesifikasi dan penyambungan kabel penghantar. Melakukan pekerjaan wiring Melakukan pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder
3
SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan Program Keahlian Paket Keahlian Mata Pelajaran Kelas /Semester
: : : : :
SMK Teknik Ketenagalistrikan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik Pekerjaan Dasar Elektromekanik X
Kompetensi Inti: KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotongroyong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Semester 1 1.3. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang bendabenda dengan fenomenanya
4
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
untuk dipergunakan sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan dasar elektromekanik 1.4. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan dasar elektromekanik
5
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
2.4. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan dasar elektromekanik 2.5. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam melaksanakan pekerjaan dasar elektromekanik 2.6. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
6
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan dasar elektromekanik
3.1. Menentukan prosedur keamanan, dan kesehatan kerja
Perilaku dan sikap aman pengelolaan tempat kerja (bengkel)
Mengamati : Peraturan K3 Rambu-rambu K3
Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek
4 x 5 JP
Training manual Electrical
7
Kompetensi Dasar
di bidang pekerjaan elektromekanik 4.1. Menerapkan prosedur keamanan dan kesehatan kerja di bidang pekerjaan elektromekanik
Materi Pokok
Lingkungan tempat kerja yang aman Perlindungan personal Penggunaan perkakas tangan Petunjuk umum - Pemekaian Obeng - Pemkaian Kunci pas - Pemkaian tang - Pemakaian Palu - Pemakaian gergaji - pemakaian crimping Tool Penggunaan perkakas bertenaga listrik - mesin bor - mesin gerenda Pemadam kebakaran
Kegiatan Pembelajaran
Alat pelindung Diri Alat pemadam kebakaran
Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang: Peraturan K3LH, Rambu-rambu K3LH, Alat pelindung Diri, dan alat pemadam kebakaran Mengesplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang: Peraturan K3LH, Ramburambu K3LH, Alat pelindung Diri, dan alat pemadam kebakaran
Penilaian
Mengidentifikasi Peraturan K3LH, Rambu-rambu K3LH, Alat pelindung Diri, dan alat pemadam kebakaran Tes: Teslisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: Peraturan K3LH, Rambu-rambu K3LH, AlatpelindungDiri, dan alat pemadam kebakaran
Alokasi Waktu
Sumber Belajar electronic Industry, Australian Goverment Service, Canbera Industrial Control Wiring Guide, Second Edition, Bob Mercer, Newnes, 2001 Buku referensi dan artikel yang sesuai
Portofolio: Laporan dan presentasi hasil kegiatan belajar Tugas: Menerapkan prosedur keamanan dan kesehatan kerja
8
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : Peraturan K3LH, Rambu-rambu K3LH, Alat pelindung Diri, dan alat pemadam kebakaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
di bidang pekerjaan elektromekanik
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang : Peraturan K3LH, Ramburambu K3LH, Alat pelindung Diri, dan alat pemadam kebakaran
3.2. Menentukan prosedur penyiapan pekerjaan pelat logam 4.2. Menyiapkan pekerjaan pelat logam
Interpretasi gambar rangka Peralatan tangan untuk menandai benda kerja - Alat ukur mekanik: - jangka sorong, - mikrometer, - mistar baja, penyiku
Mengamati :prosedur penyiapan pekerjaan pelat logam Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek prosedur penyiapan pekerjaan pelat
4 x 5 JP
Training manual Electrical electronic Industry, Australian Goverment Service,
9
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pemberian tanda pada pelat logam
Kegiatan Pembelajaran
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang : prosedur penyiapan pekerjaan pelat logam Mengesplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang : prosedur penyiapan pekerjaan pelat logam Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyan disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : prosedur penyiapan pekerjaan pelat logam
Penilaian
logam
Tes: Teslisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: prosedur penyiapan pekerjaan pelat logam
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Canbera Industrial Control Wiring Guide, Second Edition, Bob Mercer, Newnes, 2001 Buku referensi dan artikel yang sesuai
Portofolio: Laporan dan presentasi hasil kegiatan belajar Tugas: penyiapan pekerjaan pelat logam
10
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang : prosedur penyiapan pekerjaan pelat logam
3.3.
4.3.
Menentukan prosedur pengerjaan pelat logam Melakukan kerja pelat
Memotong pelat logam Mengebor pelat logam Membuat lobang pada pelat logam Melipat pelat logam
Mengamati: pelaksanaan kerja pelat Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang : pelaksanaan kerja pelat Mengesplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang : pelaksanaan kerja pelat.
Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek pelaksanaan kerja pelat
Tes: Teslisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: pelaksanaan kerja pelat
Portofolio: Laporan dan presentasi hasil kegiatan belajar
4 x 5 JP
Training manual Electrical electronic Industry, Australian Goverment Service, Canbera Industrial Control Wiring Guide, Second Edition, Bob Mercer, Newnes, 2001 Buku referensi dan artikel yang sesuai
Tugas: Penggunaan alat
11
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : pelaksanaan kerja pelat
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
tangan dan alat bertenaga listrik untuk kerja pelat
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang : pelaksanaan kerja pelat
3.4
Menentukan prosedur perakitan rangka pelat logam 4.4. Merakit rangka pelat logam
Pemasangan fastener Alat pemasangan fastener Teknik pemasangan fastener
Kerja proyek Penanganan plat: memberi tanda gambar pada benda kerja, fabrikasi sheet metal (cutting, bending, drilling, punching,
Mengamati : pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang: pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam
Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam Tes: Teslisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: pelaksanaan
2 x 5 JP dan 4 x 5 JP
Training manual Electrical electronic Industry, Australian Goverment Service, Canbera Industrial Control Wiring Guide, Second Edition, Bob
12
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
rivetting, painting). Mengesplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang: pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam . Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam
Penilaian
pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Mercer, Newnes, 2001 Buku referensi dan artikel yang sesuai
Portofolio: Laporan dan presentasi hasil kegiatan belajar Tugas: Penggunaan alat tangan dan alat bertenaga listrik untuk pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang : pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam
13
Kompetensi Dasar Semester 2 3.5 Menentukan kondisi operasi alat ukur untuk pengukuran dimensional (mekanik) 4.5. Melakukan pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik)
Materi Pokok
Jangka geser Mikrometer luar Mikrometer kedalaman
Kegiatan Pembelajaran Mengamati :kondisi operasi alat ukur untuk pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik) Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang : kondisi operasi alat ukur untuk pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik) Mengesplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melaluibendakonkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukantentang : kondisi operasi alat ukur untuk pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik). .
Penilaian Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek kondisi operasi alat ukur untuk pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik)
Tes: Teslisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: kondisi operasi alat ukur untuk pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik)
Alokasi Waktu
2 x 5 JP dan
Sumber Belajar Training manual Electrical electronic Industry, Australian Goverment Service, Canbera Industrial Control Wiring Guide, Second Edition, Bob Mercer, Newnes, 2001 Buku referensi dan artikel yang sesuai
Portofolio: Laporan dan presentasi hasil kegiatan belajar
14
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan: kondisi operasi alat ukur untuk pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik)
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Tugas: Penggunaan alat ukur untuk pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik)
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang : kondisi operasi alat ukur untuk pekerjaan pengukuran dimensi (mekanik)
3.6 Menentukan spesifikasi dan prosedur penyambungan kabel penghantar 4.6. Memeriksa spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar
Persyaratan penghantar listrik Ukuran penghantar Jenis penghantar Tegangan kerja Warna kabel penghantar Pemilihan kabel penghantar
Mengamati :spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek pelaksanaan spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar
4 x 5 JP dan
Training manual Electrical electronic Industry, Australian Goverment Service, Canbera
15
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Penyambungan kabel pengahntar
Kegiatan Pembelajaran
secara aktif dan mandiri tentang : spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar Mengesplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukantentang: spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar . Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar
Penilaian Tes: Teslisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar Portofolio: Laporan dan presentasi hasil kegiatan belajar
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Industrial Control Wiring Guide, Second Edition, Bob Mercer, Newnes, 2001 Buku referensi dan artikel yang sesuai
Tugas: Pemeriksaan spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar
16
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang : spesifikasi dan penyambungan kabel penghantar
3.7 Menentukan alat tangan untuk pekerjaan wiring 4.7. Menggunakan alat tangan untuk pekerjaan wiring
Tang potong Tang bulat Tang kombinasi Crimping tool
Penanganan pengawatan: bahan isolasi, penghantar, spesifikasi dan ukuran kabel, alat pengupas kabel
Penaganan Terminasi: terminal kabel, kabel marker, sepatu kabel, crimping tool ,
Penanganan penyambungan kabel dengan quick connector
Penanganan Pemipaan dan kanal kabel (Tray & duct)
Mengamati :pelaksanaan wiring kabel Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secaraaktif dan mandiri tentang : pelaksanaan wiring kabel Mengesplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang : pelaksanaan wiring kabel
Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek pelaksanaan wiring kabel
Tes: Teslisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: pelaksanaan pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam
3 x 5 JP
Training manual Electrical electronic Industry, Australian Goverment Service, Canbera Industrial Control Wiring Guide, Second Edition, Bob Mercer, Newnes, 2001 Buku referensi dan artikel yang sesuai
Portofolio: Laporan dan presentasi hasil
17
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
kegiatan belajar Penaganan Komponen papan hubung bagi: Mounting rel (simetris, dan omega), isolator, dan connector block.
Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : pelaksanaan perakitan rangka dari pelat logam
Tugas: pelaksanaan wiring kabel
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang : pelaksanaan wiring kabel
3.8 Menentukan pekerjaan perakitan dengan solder 4.8 Melakukan pekerjan perakitan komponen listrik dengan solder
Kerja proyek 2; Penanagnan penyambungan komponen dengan solder: Soldering joint (kabel, dan komponen listrik/elektronik)
Mengamati : Pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri
Kinerja: Pengematan sikap kerja dan kegiatan praktek Pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder
3 x 5 JP
Training manual Electrical electronic Industry, Australian Goverment Service, Canbera Industrial Control Wiring
18
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
tentang : Pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder Pengumpulan Data : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang: Pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder . Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : Pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder
Penilaian Tes: Teslisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: Pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder
Alokasi Waktu
Sumber Belajar Guide, Second Edition, Bob Mercer, Newnes, 2001 Buku referensi dan artikel yang sesuai
Portofolio: Laporan dan presentasi hasil kegiatan belajar Tugas: Pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder
19
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang : Pekerjaan perakitan komponen listrik dengan solder
20
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I Peralatan Ukur ( Measuring E quipment )
23
A. Jangka geser
23
B. Mikrometer
33
C
44
Mikrometer Kedalaman
C. Latihan Soal
46
BAB II Kabel Penghantar
47
A. Pengertian
47
B. Persyaratan Pengantar
49
C. Ukuran Pengantar
49
D. Macam-macam penghantar dan kegunaannya
51
E. Tegangan Kerja
53
F. Identifikasi Warna Kabel
56
G. Pemilihan Kabel
56
H. Menyambung (Joining) underground armoured cable
63
I.
68
Latihan Soal
21
BAB III Tang (Pliers)
69
A. Tang Potong (Cutting Pliers)
70
B. Tang Bulat ( Round-Nose Pliers)
71
C. Tang Kombinasi ( Combination Pliers )
72
D. Latihan Soal
72
BAB IV Menyolder ( S oldering )
76
A. Soldering (Menyolder)
76
B. Menyolder Terminal (Sepatu Kabel)
78
C. Kegagalan pada Penyolderan
80
D. Latihan Soal
82
Daftar Pustaka
84
22
BAB I Peralatan Ukur ( Measuring E quipment ) Pada bab ini siswa akan belajar bagaimana menggunakan peralatan ukur (Measuring Equipment ). Siswa akan belajar bagaimana mengidentifikasi, menggunakan dengan aman dan memelihara peralatan ukur serta peralatan yang diperlukan untuk melengkapi pekerjaan ini.
Peralatan ukur meliputi :
Jangka Geser.
Mikrometer.
Dengan
demikian
siswa
dapat
menggunakan
peralatan
tangan
untuk
mempersiapkan pekerjaan pelat logam sesuai dengan gambar kerja. Untuk mencapai bab ini siswa harus dapat :
Mengidentifikasi peralatan ukur untuk mengukur benda kerja.
Menggunakan peralatan ukur untuk menentukan ukuran benda kerja.
Memelihara dan menyimpan peralatan ukur secara aman dan benar.
A. Jangka geser.
Jangka geser digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan kedalaman lubang. Alat ini terbuat dari baja tahan karat. Keistimewaan jangka geser ini terletak pada kemampuan mengukur untuk variasi bentuk dan kondisi benda kerja yang hendak diukur. Namun meskipun demikian tingkat ketelitian pengukurannya masih berada dibawah tingkat ketelitian mikro meter.
23
Gambar 1-1. Bentuk fisik jangka geser. Bagian-bagian jangka geser adalah : mistar ukur yang dapat digeser, rahang pengukur, ekor/batang kedalaman dan pita pengikat. Jangla geser terdiri dari dua skala ialah skala utama ( main scale) dan skala geser (vernier scale) terdapat garis-garis ukur dalam ukuran inchi dan millimeter. Pada salah satu sisinya terdapat alur tempat kedudukan bagian ekor/batang kedalaman. Rumah geser terpasang pada mistar ukur dan dapat bergeser sepanjang mistar tersebut. Bagian ekor/batang kedalaman berbentuk segiempat pipih dan letaknya pada mistar yang beralur, bagian ini gunanya untuk mengukur kedalaman lubang atau tingginya suatu benda kerja.
Jika rumah geser digeserkan, bagian ini ikut bergeser pula. Rahang jepit terdiri dari dua pasang, sepasang rahang untuk mengukur diameter luar, sepasang lagi untuk mengukur diameter dalam. Mur pengikat gunanya untuk mengikat rumah geser trehadap mistar.
Gambar 1-2. Mengukur diameter luar dan dalam.
24
1) Cara membaca jangla geser ukuran millimeter (Pembagian 0,1 mm).
Jangka geser yang skala noniusnya 0,1 mm dapat mengukur hanya sampai 0,1 mm. Pada rumah geser terdapat garis ukur sebanyak 10 bagian yang panjangnya 9 mm. Jadi jarak antara garis yang satu terhadap garis yang lain 0,9 mm. Garis-garis itu ditandai dengan angka 0 – 10. Garis 0 merupakan garis penunjuk ukuran bulat misalnya 1 mm, 2 mm, 3 mm dan seterusnya. Pada pengukuran demikian, garis 0 kedudukannya satu garis dengan garis diatasnya yang terdapat pada mistar ukur, demikian pula garis yang berangka 10 segaris dengan salah satu garis diatasnya. Adapun garis-garis lainnya, garis ke 1 sampai garis ke 9 tidak segaris dengan garis diatasnya. Garis-garis ini menunjukan ukuran 0,1 mm.
Gambar 1-3. Skala utama dan geser. Contoh 1 : Pada pengukuran 31,4 mm, letak garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 31 dan ke 32 pada mistar. Garis ke 4 pada rumah geser kedudukannya satu garis dengan suatu garis mistar.
25
Gambar 1-4. Contoh pengukuran 14,4 mm. Contoh 2 : Pada pengukuran 46,4 mm, letak garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 46 dan ke 47 pada mistar. Garis ke 4 pada rumah geser kedudukannya satu garis dengan suatu garis mistar.
Gambar 1-5. Contoh pengukuran 46,4mm. Contoh 3 : Pada pengukuran 15 mm, letak garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser terletak segaris ke 19 pada pada mistar. Garis ke 32 pada rumah geser kedudukannya satu garis dengan suatu garis mistar.
26
Gambar 1-6. Contoh pengukuran 19,64 mm.
2) Cara membaca jangla geser ukuran millimeter (Pembagian 0,05 mm).
Pada pembagian ini, garis ukur pada rumah geser berjumlah 20 bagian. Jarak dari 0 sampai 20 sama dengan 19 mm. Berarti jarak antara garis yang satu dengan yang lainnya 19 : 20 = 0,95 mm, jadi selisih dari kedua skala ini 1 mm – 0,95 mm = 0,05 mm. Berarti pula, bahwa jangka geser ini mampu mengukur sampai ukuran terkecil 0,05 mm.
Cara membaca pembagian ini sama dengan membaca pembagian 0,1 mm diatas. Contoh 1 : Pada pengukuran 37,55 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser geser segaris dengan garis ke 37 dan garis ke 38 pada mistar ukur.
Garis ke 55 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
27
Gambar 1-7. Contoh pengukuran 37,55 mm.
Contoh 2 : Pada pengukuran 23,5 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser terletak di antara garis ke 23 dan garis ke 24 pada mistar ukur.
Garis ke 5 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
Gambar 1-8. Contoh pengukuran 23,5 mm.
28
Contoh 3 : Pada pengukuran 37,66 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Gambar 1-9. Contoh pengukuran 37,66 mm.
Garis 0 pada rumah geser terletak di antara garis ke 37,5 dan garis ke 38 pada mistar ukur.
Garis ke 8 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
Untuk lebih memudahkan membaca angka-angka di belakang koma, misalnya 0,55 – 0,65 – 0,75 dan seterusnya, maka caranya sebagai berikut : Misalnya ukuran :
0,65 : carilah yang berangka 6 dan tambahkan 1 garis.
0,75 : carilah yang berangka 7 dan tambahkan 1 garis.
0,85 : carilah yang berangka 8 dan tambahkan 1 garis.
29
Biasanya garis yang berangka (seperpuluhan) bentuknya lebih panjang dari pada garis 0,05 mm.
3) Cara membaca jangka geser ukuran inchi.
Bentuk ukuran inchi ini ada yang pecahan dan ada pula yang desimal. Bentuk pecahan : angka-angka yang terdapat pada mistar, misalnya 1 – 2 – 3 dan seterusnya menunjukan ukuran 1” – 2” – 3” dan seterusnya.
Gambar 1-10. Skala jangka geser ukuran inchi.
Dari angka ke angka dibagi dalam 16 bagian sehingga 1 bagian jaraknya 1/16”. Pada rumah geser terdapat garis- garis ukur yang jaraknya 7/16” dan terbagi atas 8 bagian berarti 1 bagian 7/16” dibagi 8 sama dengan 7/128”. Selisih skala 1/16” – 7/128” = 1/128”. Jadi ketelitian pengukuran jangka geser ini adalah 1/128”.
Contoh 1 : Pada pengukuran 4 1/32 inch maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser segaris dengan garis ke 4 6/8 pada mistar ukur.
Garis ke 2 1/128 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
30
Gambar 1-11. Contoh pengukuran 4 1/32 inch.
Contoh 2 : Pada pengukuran 13/16”. Kedudukan garis-garis yang ukurnya adalah sebagai
berikut :
Garis 0 pada rumah geser segaris dengan garis ke 13 pada skala utama mistar ukur.
Gambar 1-12. Contoh pengukuran 13/16 ”.
Contoh 3 : Pada pengukuran 1 7/32 inchi. Kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
31
Garis nol pada skala vernier (skala geser) berada setelah angka 1 inchi dan ditambah 3 garis berikutnya yang berarti 3/16 inchi.
Pada skala vernier (skala geser) terlihat garis ke empat yang segaris dengan garis pada skala utama, ini berarti menunjukkan ukuran 4/128 inchi atau 1/32 inchi. Dengan demikian gambar vernier di bawah menunjukkan ukuran sebesar: 1 inchi + 3/16 inchi + 1/32 Inchi = 1 7/32 inchi..
Gambar 1-13. Contoh pengukuran 1 7/32 ”.
Contoh 4 : Pada pengukuran 0,75 ”. Kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut :
Garis 0 pada rumah geser menunjukan 0,700 inchi
Garis ke 5 pada rumah geser segaris dengan suatu garis pada mistar ukur.
32
Gambar 1-13. Contoh pengukuran 0,75 ”.
4) Bentuk desimal. Jarak 1” pada mistar ukur dibagi dalam 10 bagian sehingga 1 bagian yang berangka 1/10”. Dari angka ke angka (1/10”) dibagi dalam 4 bagian sehingga 1 bagian 0,0025”. Karena selisih skala itu 0,0025” – 0,0024” = 0,001”, berarti pula ketelitian jangka geser ini adalah 0,001”.
Contoh 1 : Pada pengukuran 1,148”, berarti 1,148” = 1” + 0,1” + 0,025” + 0,023”.
Jadi penunjukannya : Angka 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 1 dan ke 2 yang berangka dan garis ke 23 segaris dengan salah satu garis pada mistar.
Contoh 2 : Pada pengukuran 2,653”, berarti 2,653” = 2” + 0,6” + 0,050” + 0,005”.
Jadi penunjukannya : Angka 0 pada rumah geser terletak antara garis ke 6 dan ke 7 yang berangka dan garis ke 3 segaris dengan salah satu garis pada mistar.
33
Tugas Praktek.
1. Alat dan Bahan :
Jangka geser.
Fuse holder
Nepel
Pipa PVC
2. Petunjuk :
Letakan rahang-rahang jangka geser pada benda kerja sesuai dengan objek pengukuran yang diperlihatkan pada gambar kerja.
Sebelum melakukan pembacaan hasil pengukuran, usahakan benda kerja jangan dilepas atau kalau akan dilepas terlebih dahulu kunci rahang yang bergerak dengan mengencangkan mur pengingat.
Lakukan beberapa kali pengukuran untuk setiap objek pengukuran agar diperoleh hasil pengukuran yang akurat.
Lakukan pengukuran pada tempat yang memiliki kuat cahaya penerangan yang baik.
Lakukan dua kali pengukuran, yang pertama menggunakan skala milimeter dan yang ke dua menggunakan skala inchi.
Pergunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya.
34
3. Gambar Kerja :
4. Tabel Pengukuran : Nepel. Bidang
Data Pengukuran Milimeter
Inchi
a b c d e f g h i j k l m o p q
35
Fuse Holder. Bidang
Data Pengukuran Milimeter
Inchi
a b c d
36
5. Evaluasi : a. Sebutkan fungsi dari bagian-bagian jangka geser berikut ini : 1) Rahang tetap. 2) Rahang bergerak 3) Batang geser 4) Batang kedalaman 5) Mur pengikat
b. Gambarkan ilustrasi skala ukur jangka geser sesuai dengan data berikut : 1) Hasil ukur 16,75 mm. 2) Hasil ukur 3/32 inchi.
37
Latihan Soal :
1) Tuliskan nama bagian-bagian dari jangka geser seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini :
1) ....................................................... 2) ....................................................... 3) ....................................................... 4) ....................................................... 5) ....................................................... 6) ....................................................... 7) ....................................................... 8) .......................................................
38
2) Tentukan hasil pengukuran dengan jangka geser pada gambar dibawah ini dengan faktor ketelitian 0,02 mm.
39
B. Mikrometer Luar.
Mikrometer adalah suatu alat ukur yang sangat teliti bila dibandingkan dengan jangka geser oleh karenanya banyak dipakai di tempat-tempat pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi. Mikrometer ada beberapa macam antara lain :
Mikrometer Luar
Mikrometer Dalam
Mikrometer Kedalaman
Mikrometer Ulir
Pada pembelajaran ini akan kita uraikan mengenai mikrometer luar dengan ukuran mengenai mikrometer luar dengan ukuran milimeter. Adapun bentuk fisik mikrometer ini seperti yang ditunjukan pada gambar berikut ini serta bagianbagiannya terdiri dari :
Rangka (frame)
Landasan ( anvil )
Poros geser dan ulir ( spincle and thread )
Tabung ukur ( sleeve)
Tabung putar ( thimble)
Gigi gelincir ( rechett )
Pengunci ( lock nut ).
Pada bagian tabung ukur dan tabung putar terdapat angka-angka dan garis-garis ukur. Angka-angka dan garis-garis ukur inilah yang akan menunjukan ukuran benda kerja yang di ukur.
40
Gambar 1-15. Bagian-bagian mikrometer.
Angka-angka yang terdapat pada tabung ukur menunjukan ukuran milimeter, misalnya 0 – 5 – 10 – 15 – 20 dan seterusnya. Dengan demikian diantara angka 5 – 10 = 5 mm dan seterusnya. Dari angka ke angka ini dibagi dalam 5 bagian sehingga 1 bagian jaraknya 1 mm. Pada bagian bawah garis-garis ini (adakalanya letaknya diatas), terdapat pula garis-garis ukur pembagi dua, artinya antara garis atas dan garis bawah jaraknya 0,5 mm (lihat gambar 2-2). Pada bagian tabung putar terdapat garis-garis ukur yang banyaknya 50 bagian. Jika tabung putar di putar 1 kali (misalnya dari angka 0 sampai ke angka 0 lagi) maka poros geser akan bergerak 0,5 mm. Jika 2 kali diputar berart 2 x 0,5 mm = 1 mm dan seterusnya. Oleh karena itu tabung putar dibagi dalam 50 bagian, maka 1 bagian jaraknya 0,5 : 50 = 0,01mm langkah poros geser.
41
Gambar 1-16. Bagian tabung ukur dan tabung putar.
Gambar 1-17. Tabung ukur (sleeve).
42
Gambar 1-18. Langkah poros geser dengan jarak 0,5 : 50 = 0,01m.
Contoh 1 (lihat gambar 1-18) Pada ukuran 15 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya sebagai berikut :
Garis yang berangka 15 pada tabung ukur berimpit dengan rusuk tabung putar.
Garis yang berangka 0 pada tabung putar segaris dengan garis pembagi dua pada tabung ukur.
Contoh 2 (lihat gambar 1-18) Pada ukuran 17,5 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya sebagai berikut :
Garis ukur milimeter yang ke 17 pada tabung ukur tampak jelas..
Garis ukur setengah milimeter pada tabung ukur terletak antara garis ke 17 dan 18 ukuran milimeter dan berimpit dengan sisi tabung putar.
Garis yang berangka 0 pada tabung putar segaris dengan garis pembegi dua pada tabung putar.
43
Pada ukuran 18,82 mm, maka kedudukan :
Garis ukur milimeter yang ke 18 pada tabung ukur terlihat jelas.
Garis ukur setengah milimeter pada tabung ukur yang terletak antara garis ke 18 dan ke 19 ukuran milimeter tampak jelas karena 0,82 mm adalah lebih dari 0,5 mm.
Garis ke 32 pada tabung putar (82 – 50 = 32) segaris dengan sisi tabung putar (gambar 1-19).
Gambar 1-18.
Cara membaca mikrometer dengan ukuran inchi.
Pada bagian tabung ukurnya terdapat satu baris ukur. Dari angka ke angka jaraknya 0,1” dan dibagi 4 bagian, berarti satu bagian 0,025”. Sedangkan pada
tabung putar terdapat 25 garis ukur. Jika tabung putar diputar 1 kali (misalnya dari angka 0 ke angka 0 lagi), maka poros geser akan bergeser 0,025”. Jadi
artinya jarak antara garis yang satu dengan garis yang lainnya pada tabung putar 0,025” : 25 = 0,001” langkah poros geser (lihat gambar 1 -19).
44