1 Bab PENDAHULUAN I.
LATAR LATAR BELAKANG
Salah Salah satu satu upaya upaya untuk untuk mening meningkat katka kan n mutu mutu pelaya pelayanan nan rumah rumah sakit sakit adalah adalah melalui pelayanan penunjang medik, khususnya dalam pengelolaan linen di rumah sakit. sakit. Linen di rumah rumah sakit dibutuhkan dibutuhkan di setiap setiap ruangan. ruangan. Kebutuhan Kebutuhan akan linen di setiap setiap ruanga ruangan n ini sanga sangatt bervar bervarias iasi, i, baik baik jenis, jenis, jumlah jumlah dan kondi kondisin sinya. ya. Alur Alur pengelolaan linen cukup panjang, membutuhkan pengelolaan khusus dan banyak melibatk melibatkan an tenaga tenaga kesehat kesehatan an dengan dengan bermacam bermacam – macam macam klasifkas klasifkasi. i. Klasifka Klasifkasi si tersebut terdiri dari ahli manajemen, teknisi, perawat, tukang cuci, penjahit, tukang setr setrik ika, a, ahli ahli sani sanita tasi si,,
sert serta a
ahli ahli keseh esehat atan an dan dan
kesela eselama mata tan n
kerja erja..
ntu ntuk k
mendapatkan kualitas kualitas linen yang baik, nyaman dan siap pakai, diperlukan perhatian khusus, seperti kemungkinan terjadinya pencemaran in!eksi dan e!ek penggunaan bahan – bahan kimia. II.
PERMASALAHAN
"ahwa dalam pengelolaan linen di rumah sakit sering dijumpai kendala – kendala seperti # $. Kualita Kualitas s linen yang tidak tidak baik, dalam arti arti linen sudah kadalua kadaluarsa rsa dan kerapat kerapatan an benang sudah tidak memenuhi persyaratan. %. Kualita ualitas s hasil hasil pencuc pencucian ian sulit menghila menghilangk ngkan an noda noda berat berat seperti seperti darah, darah, bahan kimia, dan lain – lain. &. nit nit –uni –unitt peng penggu guna na line linen n tida tidak k mela melak kukan ukan pemb pembas asah ahan an ter terhada hadap p noda noda sehingga noda yang kering akan sulit dibersihkan pada saat pencucian. '. (uangan (uangan tidak tidak memisahkan memisahkan linen kotor kotor terin!eks terin!eksii dan kotor kotor tidak terin!eksi. terin!eksi. ). Kurang Kurang optimaln optimalnya ya pengelolaan pengelolaan untuk untuk jenis linen tertentu tertentu seperti seperti kasur, kasur, bantal, bantal, linen bendera, dan lain – lain. *. Kurangn Kurangnya ya koordi koordinasi nasi antara antara ruangan ruangan dengan dengan bagian bagian pencucian. pencucian. +. kuran kurangny gnya a koor koordin dinas asii dengan dengan bagian bagian lain lain khusus khususnya nya dalam perbai perbaika kan n sarana sarana dan peralatan.
$
. Aspek hukum hukum apabila apabila pengelo pengelola la linen dilak dilakukan ukan oleh oleh pihak ketiga ketiga.. -. Kurangn Kurangnya ya pemahama pemahaman n tentang tentang kewasp kewaspadaan adaan univers universal. al. $. Kurangnya pemahaman pemahaman dalam pemilihan, penggunaan dan e!ek samping bahan kimia berbahaya. $$. Kurangnya kemampuan kemampuan dalam pemilihan jenis linen. linen. III.
DASAR PELAY PELAYANAN LINEN DI RUMAH SAKIT SAKIT
$. /o. /o. %& tahun $--% tentang tentang keseh kesehatan atan.. %. /o. /o. %& tahun tahun $--+ $--+ tentang tentang 0engelo 0engelolaan laan Lingk Lingkungan ungan 1idup. 1idup. &. /o. /o. $ tahun tahun $-+ $-+ tentang tentang Keselam Keselamatan atan 2erja. 2erja. '. 00 /o. )3$-)3$--- tentang tentang perubahan perubahan 00 /o. $ tahun tahun $--$--- tentang tentang 0engelola 0engelolaan an Limbah "erbahaya dan (acun. ). 00 /o. /o. % tahun tahun $-- $-- tentan tentang g pencemara pencemaran n Air. Air. *. 00 /o. /o. %+ tahu tahun n $--$--- tent tentang ang A45 A45AL. AL. +. 0ermenk 0ermenkes es (6 /o. '+%34enk '+%34enkes30 es30eratu eraturan32 ran323$-3$--* * tentang 0enggunaan 0enggunaan "ahan "erbahaya bagi Kesehatan. Kesehatan. . 0ermenk 0ermenkes es /o. '$*34enkes '$*34enkes30 30er367 er3673$-3$--% % tentang 0enyediaa 0enyediaan n Air "ersih "ersih dan Air 4inum. -. 0erm 0ermenk enkes es /o. /o. -*34 -*34enk enkes3 es30 0er3763 er3763$$--% -% tentan tentang g 0enyeha enyehata tan n Lingk Lingkung ungan an (umah Sakit $. Keputusan Keputusan 4enteri Kesehatan Kesehatan (6 /o. -&34enkes3SK3763$--% -&34enkes3SK3763$--% tentang 0edoman 0edoman 8rganisasi (umah Sakit. $$. $$. Ke Kepme pmen n L1 /o. /o. )349 )349/L1 /L13$% 3$%3$ 3$--) --) tentan tentang g "aku "aku 4utu 4utu Limbah Limbah :air :air bagi bagi Kegiatan (umah Sakit. $%. 0edoman Sanitasi (umah (umah Sakit di 6ndonesia tahun $--% tentang 0engelolaan Linen. $&. "uku 0edoman 0edoman 6n!eksi /osokomial /osokomial tahun %$ $'. Standart 0elayanan 0elayanan (umah Sakit tahun $--IV.
TUJUAN Umum
ntuk meningkatkan mutu pelayanan linen di rumah sakit. Khusus
$. Sebagai Sebagai pedoman pedoman dalam dalam memberik memberikan an pelayana pelayanan n linen dirumah dirumah sakit sakit %. Sebagai Sebagai pedoman pedoman kerja kerja untuk mendapa mendapatkan tkan linen linen yang bersih, bersih, kering kering,, rapi, utuh dan siap pakai &. Sebagai Sebagai panduan panduan dalam meminimal meminimalisas isasii kemungkinan kemungkinan untuk untuk terjadinya terjadinya in!eksi in!eksi silang
%
'. ntuk ntuk menjamin tenaga tenaga kesehata kesehatan, n, pengunjung, pengunjung, kontrakt kontraktor or dan lingkungan lingkungan dari terpapar dari bahaya potensial ). ntuk ntuk menjamin menjamin ketersed ketersediaan iaan linen linen di setiap setiap unit unit di rumah rumah sakit sakit
V. FALSAFAH
$. 0elay elayan anan an line linen n pada pada haki hakika katn tnya ya adal adalah ah tind tindak akan an penu penunj njan ang g medi medik k yang yang dilaksanakan dengan sebaik – baiknya dan bertanggungjawab untuk membantu unit – unit lain di rumah sakityang membutuhkan linen yang siap pakai. %. 6n!eksi 6n!eksi nosokomia nosokomiall dapat terjadi terjadi pada siapa siapa saja saja di setiap setiap tempat di rumah rumah sakit baik secara langsung maupun tidak langsung. &. 0elayan 0elayanan an linen dilaksan dilaksanakan akan oleh oleh tenaga tenaga – tenaga keseha kesehatan tan dengan dengan pedoman pedoman dan prosedur kerja yang ada '. Kesehat Kesehatan an dan keselamata keselamatan n kerja harus diselengg diselenggarak arakan an di semua semua tempat kerja, kerja, khusus khususnya nya tempat tempat kerja yang yang mempun mempunya yaii risik risiko o bahaya bahaya keseh kesehat atan, an, mudah mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan lebih dari sepuluh ). 0emilih emilihan an bahan bahan kimia kimia yang yang ramah ramah lingk lingkung ungan an akan akan menguran mengurangi gi pencem pencemara aran n udara, air, tanah dan lingkungan VI. PENGERTIAN
$. Anti Antise sept ptik ik adal adalah ah desi desin! n!ek ekta tan n yang yang digu diguna nak kan pada pada per permuk mukaan aan kulit ulit dan dan membran mukosa untuk menurunkan jumlah mikroorganisme. mikroorganisme. %. 5ek 5ekonta ontami mina nasi si adal adalah ah suat suatu u pros proses es untu untuk k meng mengur uran angi gi juml jumlah ah penc pencem emar aran an mikro mikroorg organi anisme sme atau atau substa substansi nsi lain lain yang yang berbah berbahaya aya sehing sehingga ga aman aman untuk untuk penanganan lebih lanjut. &. 5esin!eks 5esin!eksii adalah proses proses inaktiva inaktivasi si mikroorga mikroorganisme nisme melalui melalui sistem sistem '. 6n!eksi 6n!eksi adalah proses proses dimana dimana seseorang seseorang yang rentan rentan terkena terkena invasi invasi agen patogen patogen atau in!eksius yang tumbuh, berkembang biak dan menyebabkan sakit ). 6n!eksi 6n!eksi nosokomia nosokomiall adalah in!eksi in!eksi yang yang didapat didapat di rumah sakit sakit dimana dimana pada saat saat masuk rumah sakit tidak ada tanda3gejala atau tidak dalam masa inkubasi *. Steril Steril adalah kondis kondisii bebas dari semua semua mikroorg mikroorganism anisme e termasuk termasuk spora +. Linen adalah adalah bahan3a bahan3alat lat yang yang terbuat terbuat dari kain kain tenun tenun . Kewaspa ewaspadaa daan n univer universal sal adalah adalah suatu suatu prinsi prinsip p dimana dimana darah, darah, semua semua jenis jenis cairan cairan tubuh, sekreta, kulit yang tidak utuh, dan selaput lendir pasien 56A/;;A0 sebagai sumber sumber potensial potensial untuk penularan penularan in!eksi 162 maupun maupun in!eksi in!eksi lainnya. lainnya. 0rinsip ini berlaku bagi S94A pasien, tanpa membedakan risiko, diagnosis ataupun status -. Linen Linen koto kotorr terin! terin!eks eksii adalah adalah linenyan linenyang g terko terkonta ntamin minasi asi dengan dengan darah, darah, cairan cairan tubuh dan !eses terutama yang berasal dari in!eksi <" paru, in!eksi Salmonella
&
dan Shigella =sekresi dan ekskresi>, 1"2, dan 162 =jika terdapat noda darah> dan in!eksi lainnya yang spesifk =SA(S> dimasukkan ke dalam kantung dengan segel yang dapat terlarut di air dan kembali ditutup dengan kantung luar berwarna kuning bertuliskan terin!eksi. $. Linen kotor kotor tidak terin!eksi terin!eksi adalah linen yang tidak terkontam terkontaminasi inasi oleh darah, darah, cairan tubuh dan !eses yang berasal dari pasien lainnya secara rutin, meskipun mungkin linen yang diklasifkasikan dari seluruh pasien berasal dari sumber ruang isolasi yang terin!eksi. $$. "ahan berbahaya adalah ?at, bahan bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai si!at racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosi! dan iritasi. $%. 4S5Sc 4S5Sc =4aterial =4aterial Sa!ety 5ata Sheet> atau L50 =Lembar =Lembar 5ata 0engama 0engaman> n> adalah adalah lembar lembar petunj petunjuk uk yang yang berisi berisi in!or in!ormas masii tenta tentang ng si!at si!at fsika fsika,, kimia kimia dari dari bahan bahan berbahaya, jenis bahaya yang dapat ditimbulkan, cara penanganan dan tindakan khusus yang berhubungan dengan keadaan darurat di dalam penanganan bahan berbahaya. $&. Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha usaha dan3atau kegiatan yang yang meng mengan andu dung ng baha bahan n berb berbah ahay aya a dan3 dan3at atau au bera beracu cun n yang yang kare karena na si!a si!att dan3atau kosentrasinya dan3atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung langsung dapat dapat mencemark mencemarkan an dan3atau dan3atau merusak merusak lingkungan lingkungan hidup, hidup, dan3atau dan3atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. $'. paya kesehatan kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa memb membah ahay ayak akan an
diri diriny nya a
send sendir irii
maup maupun un
masy masyar arak akat at
sek sekelil elilin ingn gnya ya,,
untu untuk k
memperoleh produktivitas kerja yang optimal. $). Keselamatan Keselamatan kerja adalah keselamatan keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan prose proses s pengol pengolaha ahanny nnya, a, tempat tempat kerja kerja dan lingk lingkung ungan an serta serta cara cara – cara cara melakukan pekerjaan. $*. Kecelak Kecelakaan aan kerja adalah kejadian kejadian yang tak terduga terduga dan tak diharapka diharapkan, n, dapat dapat menyebabk menyebabkan an ker kerugian ugian material ataupun ataupun penderitaa penderitaan n dari yang paling paling ringan ringan sampai paling berat. $+. "ahaya "ahaya =ha?ard> =ha?ard> adalah suatu kea keadaan daan yang berpotensi berpotensi menimbulkan menimbulkan dampak merugikan atau menimbulkan kerusakan.
'
2 Bab
MANAJEMEN LINEN DI RUMAH SAKIT I.
JENIS LINEN
Ada bermacam – macam jenis linen yang digunakan di rumah sakit. @enis linen dimaksud antara lain # $. Sprei3laken %. Steek laken &. 0erlak Zeil 3 Zeil '. Saru Sarung ng ba bantal tal ). Saru Sarung ng guli gulin ng *. Selimut +. Boven laken . Alas las kasur -. Bed cover $.
$*. :elemek, :elemek, topi, topi, lap $+. "aju pasien pasien $. "aju operasi operasi $-. Kain penutup =tabung gas, troli dan alat kesehatan kesehatan lainnya> %. 4acam – macam doek doek )
%$. 0opok bayi, baju bayi, kain bedong, gurita bayi %%. Steek laken bayi %&. Kelambu bayi %'. Laken bayi %). Selimut bayi %*. 4asker %+. ;urita %. II.
BAHAN LINEN
"ahan linen yang digunakan biasanya terbuat dari # $. Katun $B %. ool &. Kombinasi seperti *)B acolinic dan &)B wool '. Silk ). "lacu *. Clanel +.
PERAN DAN FUNGSI
0eran pengelolaan manajemen linen di rumah sakit cukup penting. 5iawali dari perencanaan, salah satu subsistem pengelolaan linen adalah proses pencucian. Alur aktivitas !ungsional dimulai dari penerimaan linen kotor, penimbangan, pemilahan, proses pencucian, pemerasan, pengeringan, sortir noda, penyetrikaan, sortir linen rusak, pelipatan, merapikan, mengepak atau mengemas,
menyimpan, dan
*
mendistribusikan ke unit – unit yang membutuhkannya, sedangkan linen yang rusak dikirim ke kamar jahit. ntuk melaksanakan aktivtas tersebut dengan lancar dan baik, maka diperlukan alur yang terencana dengan baik. 0eran sentral lainnya adalah perencanaan, pengadaan,
pengelolaan,
pemusnahan,
kontrol
dan
pemeliharaan
!asilitas
kesehatan, dan lain – lain, sehingga linen dapat tersedia di unit – unit yang membutuhkan. IV.
PRINSIP PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT
Kemungkina n 4enimbulka n in!esi Secara umum in!eksi yang disebabkan karena linen relative rendah
(endah (endah 5ein!eksi tingkat rendah
5esin!eksi tingkat tinggi Sterilisasi
Karena tidak kontak langsung dengan jaringan tubuh yang steril atau dengan pembuluh darah
V.
PENGELOLAAN LINEN A. S!u"u! O!#a$%sas%
0engelolaan linen di rumah sakit merupakan tanggungjawab dari penunjang medik. Saat ini struktur pengelolaan linen sangat beragam. 0ada umumnya diserahkan pada bagian rumah tangga atau bagian pencucian dan sterilisasi bagian sanitasi, bahkan pencucian linen dapat dikontrakkan pada pihak ketiga =di luar rumah sakit> atau yang kita kenal dengan metode out sourcing. 1al ini berdasarkan pemikiran bahwa # a. "eban kerja berbeda di setiap rumah sakit b. Adanya keterbatasan lahan di rumah sakit c. Adanya keterbatasan tenaga kesehatan d. 4anajemen perlu berkonsentrasi pada core bisnis yaitu jasa layanan kesehatan yang artinya adalah perawatan dan pengobatan.
+
Kewenangan, pengaturan dan struktur organisasi unit pengelolaan linen diserahkan sepenuhnya lepada direjtur rumah sakit, disesuaikan dengan kondisi di rumah sakit masing – masing.
B. Hubu$#a$ &'$#a$ U$% La%$
Hubu$#a$ K'!a &'$#a$ U$% La%$ Kewaspadaan universal di ruangan
(. 6nap (. @alan 6nstalasi Administra si Linen dari (S lain
Kewaspadaan umum di loundry
Linen kotor
nit pencuci an
Kerusaka n alat Kewaspadaan umum transportasi
(.
0roses pencucian
Line n bers ih
60S (S
:SS5 Linen steril
5istribusi
Sumb'! Da)a Ma$us%a *SDM+
Sumber daya manusia terdiri dari # a. b.
*. 0emerasan +. 0engeringan . Sortir noda -. 0enyetrikaan $. Sortir linen rusak $$. 0elipatan $%. 4erapikan, pengepakkan3pengemasan $&. 0enyimpanan $'. 5istribusi $). 0erawatan kualitas linen $*. 0encatatan dan pelaporan
S"'ma Ma$a'm'$ L%$'$ &% RS
0erencanaan
0roses pengadaan 0engadaan 0enerimaan 0emberian identitas 5istribusi ke unitDunit terkait 0eman!aatan linen oleh D
1ilang
(usak
0erbaika
4usnahkan
0encatatan3pelapor an
-
0 Bab SARANA FISIK/ PRASARANA DAN PERALATAN I.
SARANA FISIK
Sarana fsik untuk instalasi pencucian mempunyai persyaratan tersendiri, terutama untuk pemasangan peralatan pencucian yang baru. Sebelum pemasangan, data lengkap S0A =sarana, prasarana, alat> diperlukan untuk memudahkan koordinasi dan jejaring selama pengoperasiannya.
instalasi
listrik, uap, air
panas
dan
penunjang
lainnya, misalnya
medekatkan power house dengan steam boiler dan penunjang lainnya. Sarana fsik instalasi pencucian terdiri beberapa ruang antara lain # $. (uang penerimaan linen (uang ini memuat # a.
4eja penerima yaitu untuk linen yang terin!eksi dan tidak terin!eksi. Linen yang diterima harus sudah terpisah, kantung warna kuning untuk yang terin!eksi dan kantung warna putih untuk yang tidak terin!eksi.
b.
c.
(uang yang cukup untuk troli pembawa linen kotor untuk dilakukan desin!eksi sesuai standart sanitari rumah sakit.
Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan memasang !an atau eFhaust !an dan penerangan minimal kategori pencahayaan : G $ – % LuF sesuai pedoman pencahayaan rumah sakit. %. (uang pemisah linen (uang ini memuat meja panjang untuk mensortir jenis linen yang tidak terin!eksi Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan memasang !an atau eFhaust !an dan penerangan minimal kategori pencahayaan 5 G % – ) LuF sesuai pedoman pencahayaan rumah sakit,lantai dalam ruang ini tidak boleh dari bahan yang licin.
$
&.
(uang pencucian dan pengeringan linen (uang ini memuat # •
4esin cuci
•
4esin pengering
"agi rumah sakit kelas : dan 5 yang belum memiliki mesin pencuci harus disiapkan # •
"ak pencuci yang terbagi tiga yaitu bak untuk perendam non in!eksius, bak in!eksius dengan desin!ektan, dan bak untuk pembilas.
•
5isiapkan instalasi air bersih dengan drainasenya. Lantai dalam ruang ini tidak dibuat dari bahan yang licin dan diperhtikan
kemiringannya. @ika rumah sakit sudah menggunakan mesin pencuci otomatis maka daya listrik yang diperlukan antara ', – ) Kva. 0etunjuk penggunaan mesin pencuci harus selalu berada dekat mesin cuci tersebut agar petugas operator selalu bekerja sesuai prosedur. Sirkulasi
udara
perlu
diperhatikan
dengan
memasang
eFhaust
!an
dan
penerangan minimal kategori pencahayaan : G $ – % LuF sesuai pedoman pencahayaan rumah sakit. '.
(uang penyetrikaan linen (uang ini memuat # 0enyetrikaan linen menggunakan Clatwork 6roners, pressing ironer yang
•
membutuhkan tenaga listrik sekitar &, Kva – ' Kva per alat atau jenis yang menggunakan uap dari boiler dengan tekanan kerja uap sekitar ) Kg3cm% dan tenaga listrik seitar $ Kva per unit alat. Alat setrika biasa yang menggunakan listrik sekitar % Kva per alat.
•
Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan memasang !an dan eFhoust !an untuk penerangan minimal kategori pencahayaan 5 G % – ) LuF sesuai pedoman pencahayaan rumah sakit. ).
(uang penyimpanan linen (uang ini memuat # •
Lemari dan untuk menyimpanan linen
•
4eja administrasi (uang ini bebas dari debu dan pintu selalu tertutup. Sirkulasi udara diperhatahankan tetap baik dengan memasang !an3eFhoust !an dan penerangan minimal kategori pencahayaan 5 G % – ) LuF sesuai pedoman pencahayaan rumah sakit, suhu %% – %+o: dan kelembaban ') – +)B (1.
*.
(uang distribusi linen (uang ini memuat # •
4eja panjang untuk penyerahan linen bersih kepada pengguna.
$$
Sirkulasi udara perlu diperhatikan dengan memasang !an dan penerangan minimal kategori pencahayaan : G $ – % LuF sesuai pedoman pencahayaan rumah sakit. II.
PRASARANA
$. 0rasarana listrik Sebagian besar peralatan pencucian menggunakan daya listrik. Kabel yang diperlukan untuk instalasi listrik sebagai penyalur daya digunakan kabel dengan jenis /EE untuk instalasi dalam gedung, dan jenis /EC;"E untuk instalasi luar gedung pada kabel Ceeder antara panel induk utama sampai panel gedung instalasi pencucian. 0ada persyaratan mum 6nstalasi Listrik % =06L %> untuk pendistribusian daya listrik yang besar, kabel !eeder harus disambung langsung dengan panel utama =4ain 0anel> rumah sakit, atau panel utama distribusi =Kios> jika rumah sakit berlangganan % K2 dan sudah menggunakan sistem (ing <4 % K2. Adapun tenaga listrik yang digunakan di 6nstalasi 0encucian terbagi dua bagian =line> antara lain # a.
6nstalasi 0enerangan
b.
6nstalasi
5aya di instalasi pencucian cukup besar terutama untuk mesin cuci, mesin pemeras, mesin pengering, dan alat setrika. 5isarankan menggunakan kabel dengan jenis /EE terutama pada kotak kontak langsung ke peralatan tersebut, dan menggunakan tuas kontak =hand switch>, atau kotak kontak dengan sistem plug dengan kemampuan %) amper agar tidak terjadi loncatan bunga api pada saat pembebanan sesaat. ;rounding harus dilakukan, teruama untuk peralatan yang menggunakan daya besar, digunakan instalasi kabel dengan diameter minimal sama dengan kabel daya yang tersalurkan. ntuk instalasi kotak kontak biasa disarankan untuk memperhatikan penempatan, yaitu harus menjauhi daerah yang lembab dan basah. @enis kotak hendaknya yang tertutup agar terhindar dari udara lembab, sentuhan langsung dan paralel yang melebihi kapasitas penggunaan. %. 0rasaran air 0rasarana air untuk instalasi pencucian memerlukan sedikitnya 'B dari kebutuhan air di rumah sakit atau diperkirakan % liter per tempat tidur per hari. Kebutuhan air untuk proses pencucian dengan kualitas air bersih sesuai dengan standar air. (eservoir dan pompa perlu disiapkan untuk menjaga tekanan air % kg3cm%. Standar air Air yang digunakan untuk mencuci mempunyai standart air bersih berdasarkan 0er4enKes /o. '$* tahun $--% dan standar khusus bahan kimia dengan penekanan tidak adanya #
%$ a.
1ardness – ;aram =:alcium, :arbonate dan :hloride> Standart baku mutu # – - ppm
9!ek pada linen dan mesin ;aram akan mengubah warna linen putih menjadi keabu – abuan dan linen warna akan cepat pudar. 4esin cuci akan berkerak =scale !orming>, sehingga dapat menyumbat saluran – saluran air dan mesin
b.
6ron – Ce =besi> Standart baku mutu # – ,$ ppm
Kandungan ?at besi pada air mempengaruhi konsentrasi bahan kimia, dan proses pencucian
9!ek 0ada linen dan mesin Linen putih akan menjadi kekuning – kuningan =yellowing> dan linen warna akan cepat pudar. 4esin cuci akan berkarat. Kedua polutan tersebut =hardness dan besi> mempunyai si!at alkali, sehingga linen yang rusak akibat kedua kotoran tersebut harus dilakukan proses penetralan p1.
&.
Sasaran ap 0rasarana
uap
pada instalasi
pencucian
digunakan
pada proses pencucian,
pengeringan dan setrika, yakni penggunaan uap panas dengan tekanan uap minimum ) kg3cm%. kualitas uap yang baik adalah dengan !raksi kekeringan minimum +B =pada skala – $B> dan temperatur ideal +o:. III.
PERALATAN DAN BAHAN PEN(U(I
0eralatan pada instalasi pencucian menggunakan bahan pencuci kimiawi dengan komposisi dan kadar tertentu, agar tidak merusak bahan tang dicuci3linen, mesin pencuci, kulit petugas yang melaksanakan dan limbah buangannya tidak termasuk lingkungan. 0eralatan pada instalasi pencucian antara lain # $.
4esin cuci3ashing 4achine
%.
4esin 0eras3ashing 9Ftractor
&.
4esin 0engering35rying
'.
4esin 0enyetrika3Clatwork 6roner
).
4esin 0enyetrika 0res30resser 6roner
*.
4esin @ahit3Sewing 4achine
0roduk bahan kimia
$&
0roses kimiawi akan ber!ungsi dengan baik apabila & !aktor di atas bereaksi dengan baik. 4enggunakan bahan kimia berlebihan tidak akan membuat hasil menjadi lebih baik, begitu juga apabila kekurangan. "ahan kimia yang dipakai secara umum terdiri dari # $.
Alkali 4empunyai peran meningkatkan !ungsi atau peran deterjen dan emulsifer serta membuka pori dari linen.
%.
5eterjen G sabun pencuci 4empunyai peran menghilangkan kotoran yang bersi!at asam secara global
&.
9mulsifer 4empunyai peran untuk mengemulsi kotoran yang berbentuk minyak dan lemak
'.
"leach G pemutih 4engangkat
kotoran3noda,
mencemerlangkan
linen,
dan
bertindak
sebagai
desin!ektan, baik pada linen yang berwarna =8?one> dan yang putih =:hlorine> ).
Sour3penetral 4enetralkan sisa dari bahan kimia pemutih sehingga p1Dnya menjadi + atau netral
*.
So!tener 4elembutkab linen. 5igunakan pada proses akhir pencucian
+.
Starch3kanji 5igunakan pada proses akhir pencucian untuk membuat linen menjadi kaku, juga sebagai pelindung linen terhadap noda sehingga noda tidak sampai ke serat.
IV.
PEMELIHARAAN RINGAN PERALATAN
Alat cuci pada instalasi pencucian dijalankan oleh para operator alat, dengan demikian para operator alat harus memelihara peralatannya. "erbagai kelainan pada saat pengoperasiannya, misalnya kelainan bunyi pada alat dapat segera dikenali oleh para operator. 0emeliharaan ringan peralatan pencucian terdiri dari # $.
0embersihan peralatan sebelum dan sesudah pemakaian, dilakukan setiap hari dengan menggunakan lap basah dicampur dengan bahan kimia 40: =4ulti 0urpose :leaner> dan dikeringkan dengan lap kering. ntuk bagian tombol3kontrol digunakan lap kering dan jangan terlalu ditekan, dikarenakan pada bagian ini biasanya tertulis prosedur dengan semacam stiker yang mudah terhapus. Setelah pemakaian, kosongkan air untuk mengurangi kandungan air dalam mesin sekecil mungkin. @ika terbentuk noda putih di dalam mesin cuci, cucilah bagian dalam drum dengan air bersih.
%.
0emeriksaan bagian yang bergerak, dilakukan setiap satu bulan sekali yaitu pada bearing, ngsel pintu alat atau roda yang berputar. "erilah minyak pelumas atau !at3gemuk. 0enggantian gemuk3!at secara total disarankan dua tahun sekali. @enis dan produk minyak pelumas mesin yang digunakan dapat diketahui dari buku 8perating
$'
4anual setiap mesin. "uku ini selalu menyertai peralatan pada saat penerimaan barang. &.
0emeriksaan 2Dbelt dilakukan setiap satu bulan yakni secara visual dengan melihat kertakan lempeng 2Dbelt, dan dengan perabaan untuk menilai kehalusan 2D belt dan ketegangannya =kelenturan>, toleransi pengukuran ,% – ,) mm. @ika melebihi atau sudah tidak memenuhi syarat 2Dbelt tersebut segera diganti.
'.
0emeriksaan
pipa
uap
panas
=steam>
dilakukan
setiap
akan
dimulai
menjalankan alat pencucian. Setiap saluran diperiksa dahulu terutama pada pipa yang terbungkus styro!oam =isolasi> dengan cara dilihat apakah masih terbungkus dengan baik dan tidak ada semburan air atau uap. 0ada prinsipnya pada sambungan antara pipa dengan peralatan pencucian harus dalam keadaan utuh dan tidak bocor. @ika terjadi kebocoran, harus segera dilaporkan pada tekhnisi rumah sakit untuk diperbaiki.
Bab INFEKSI NOSOKOMIAL SERTA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA*K0+ I.
$.
PEN(EGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL
0engertian 6n!eksi adalah proses dimana seseorang yang rentan terkena invasi agen yang
patogen atau in!eksius yang tumbuh, berkembang biak dan menyebabkan sakit. Eang dimaksud agen adalah bakteri, virus, ricketsia, jamur dan parasit. 6n!eksi dapat bersi!at lokal atau general =sistemik>. 6n!eksi lokal ditandai dengan adanya inHamasi yaitu sakit, panas, kemerahan, pembengkakan dan gangguan !ungsi. 6n!eksi sistemik menegenai seluruh tubuh yang ditandai dengan adanya demam, menggigil, takikardia, hipotensi dan tanda – tanda spesifk lainnya. 6n!eksi nosokomial adalah in!eksi yang diperoleh ketika seseorang dirawat di rumah sakit. 6n!eksi nosokomial dapat terjadi setiap saat dan di setiap tempat di rumah
$)
sakit. ntuk mencegah dan mengurangi kejadian in!eksi nosokomial serta menekan angka in!eksi ke tingkat serendah – rendahnya, perlu adanya upaya pengendalian in!eksi nosokomial. 0engendalian in!eksi nosokomial bukan hanya tanggung jawab pimpinan rumah sakit atau dokter3perawat saja tetapi tanggung jawab bersama dan melibatkan semua unsur3pro!esi yang ada di rumah sakit. %.
"atasan Suatu in!eksi dinyatakan sebagai in!eksi nosokomial apabila #
a.
aktu mulai dirawat tidak ditemukan tanda – tanda in!eksi dan tidak sedang dalam masa inkubasi in!eksi tersbut.
b.
6n!eksi timbul sekurangDkurangnya & F %' jam sejak ia mulai dirawat
c.
6n!eksi terjadi pada pasien dengan masa perawatan lebih lama dari masa inkubasi
d.
6n!eksi terjadi setelah pasien pulang dan dapat dibuktikan berasal dari rumah sakit.
&.
Sumber 6n!eksi Eang merupakan sumber in!eksi adalah #
a.
0etugas rumah sakit =perilaku> •
Kurang atau tidak memahami cara – cara penularan penyakit
•
Kurang atau tidak memperhatikan kebersihan
•
Kurang ata tidak memperhatikan tekhnik aseptik dan antiseptik
•
4enderita suatu penyakit
•
b.
Alat – alat yang dipakai =alat kedokteran3kesehatan, linen dan lainnya> •
Kotor atau kurang bersih 3 tidak steril
•
(usak atau tidak layak pakai
•
0enyimpanan yang kurang baik
•
5ipakai berulang – ulang
•
Lewat batas waktu pemakaian
c.
0asien •
Kondisi yang sangat lemah =gi?i buruk>
•
Kebersihan kurang
•
4enderita penyakit kronik3menahun
•
4enderita penyakit menular3in!eksi
d.
Lingkungan •
yang masuk
•
2entilasi3sirkulasi udara kurang baik
•
(uangan lembab
$*
"anyak serangga
•
'.
Caktor – !aktor yang sering menimbulkan terjadinya in!eksi a. "anyaknya pasien yang dirawat di rumah sakit yang dapat menjadi sumber in!eksi bagi lingkungan dan pasien lain. b. Adanya kontak langsung antara pasien satu dengan pasien lainnya c. Adanya kontak langsung antara pasien dengan petugas umah sakit yang terin!eksi d. 0enggunaan alat – alat yang terkontaminasi e. Kurangnya perhatian tindakan aseptik dan antiseptik !.
).
Kondisi pasien yang lemah 0encegahan
ntuk mencegah3mengurangi terjadinya in!eksi nosokomial, perlu diperhatikan # a. 0etugas •
"ekerja sesuai dengan Standard 8perating
0rocedure
=S80> untuk
pelayanan linen •
4emperhatikan aseptik dan antiseptik
•
4encuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan
•
"ila sakit segera berobat
b. Alat – alat •
0erhatikan kebersihan =alat – alat laundry, troli untuk transportasi linen>
•
0enyimpanan linen yang benar dan perhatikan batas waktu penyimpanan =f!o>.
•
Linen yang rusak segera diganti =a!kir>
c. (uangan3lingkungan •
II.
•
0enerangan cukup
•
2entilasi3sirkulasi udara baik
•
0erhatikan kebersihan dan kelembaban ruangan
•
0embersihan secara berkala
•
Lantai kering dan bersih
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Laa! B',a"a$#
paya kesehatan kerja menurut /o. %& tahun $--% tentang kesehatan khususnya pasal %& tentang kesehatan kerja harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan lebih dari sepuluh. $+
0ekerja yang berada di sarana kesehatan sangant bervariasi baik jenis maupun jumlahnya. Sesuai dengan !ungsi sarana kesehatan tersebut, semua pekerja di rumah sakit dalam melaksanakan tugasnya selalu behubungan dengan bahaya potensial yang bila tidak ditanggulangi dengan baik dan benar dapat menimbulkan dampak negati! terhadap keselamatan dan kesehatannya, yang pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja. 0ada hakekatnya kesehatan kerja merupakan penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja, bila bahaya dilingkungan kerja tidak diantisipasi dengan baik akan menjadi beban tambahan bagi pekerja. Khusus untuk petugas rumah sakit di instalasi pencucian menerima ancaman kerja potensial dai lingkungan bila keselamatan kerja tidak di perhatikan dengan cepat. %. P!%$s% Dasa! Usaha K's'haa$ K'!a 0rinsip dasar usaha kesehatan kerja terdiri atas # $.
(uang lingkup usaha kesehatan kerja Kesehatan kerja meliputi berbagi upaya penyerasian antara pekerja dengan
pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fsik maupun psikis dalam hal cara3metode kerja dan kondisi yang bertujuan untuk # •
4emelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua
lapangan
kerja
setinggi
–
tingginya
baik
fsik,
mental
maupun
kesejahteraan sosial •
4encegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan3kondisi lingkungan kerjanya.
•
4emberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh !aktor – !aktor yang membahayakan kesehatan.
•
4enempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fsik dan psikis pekerjaannya.
%.
Kapasitas kerja dan beban kerja Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen
utama dalam kesehatan kerja, dimana hubungan interakti! dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang optimal. Kapasitas kerja seperti status kesehatan kerja dan gi?i kerja, serta kemampuan fsik yang prima diperlukan agar seorang pekerja dapat melakukan pekerjaannya secara optimal. Kondisi atau atau tingkat kesehatan pekerja yang prima merupakan modal awal seseorang untuk mencapai produktivitas yang diharapkan. Kondisi awal seseorang untuk bekerja dapat dipengaruhi oleh kondisi tempat kerja, gi?i kerja, kebugaran jasmani dan kesehatan mental. "eban kerja meliputi beban fsik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fsik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja $
menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Kondisi lingkungan kerja =panas, bising, debu, ?at kimia> dapat merupakan beban tambahan terhadap pekerja. "eban tambahan tersebut secara sendiri – sendiri atau bersama – sama dapat menimbulkan gangguan atau penyakit akibat kerja. &.
Lingkungan kerja dan penyakit kerja yang ditimbulkannya 0enyakit akibat kerja dan3atau berhubungan dengan pekerjaan dapat disebabkan
oleh pemajanan di lingkungan kerja. Cakta di lapangan menunjukkan terdapat kesenjangan antara pengetahuan tentang bagaimana bahaya – bahaya kesehatan berperan dan usaha – usaha untuk mencegahnya, antara kognisi dan emosi. 4isalnya alat pelindung kerja yang tidak digunakan secara tepat oleh pekerja rumah sakit dengan kemungkinan terpajan melalui kontak langsung atau tidak tersedianya pelindung. ntuk mengantisipasi
permasalahan
ini
maka
langkah
awal
yang
penting
adalah
pengenalan3identifkasi bahaya yang dapat ditimbulkan, upaya perlindungan dan penanggulangan dan dievaluasi, kemudian dilakukan pengendalian. 0. P-'$s% Baha)a Pa&a I$sa,as% P'$3u3%a$
$.
"ahaya 4ikrobiologi "ahaya mikrobiologi adalah penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh mikroorganisme hidup seperti bakteri, virus, ricketsia, parasit dan jamur. 0etugas pencucian yang menangani linen kotor seantiasa kontak dengan van dan menghirup udara yang tercemar kuman patogen. 0enelitian bakteriologis pada instalasi pencucian menunjukkan bahwa jumlah total bakteri meningkat ) kali selama periode waktu sebelum cucian mulai diproses. 4ikroorganisme tersebut adalah # I > 4ycobacterium tuberculosis
4ycobacterium tuberculosis adalah mikroorganisme penyebab tuberculosis dan paling sering menyerang paru – paru =J-B>. 0enularannya melalui perciban atau dahak penderita.
0encegahan # D
4eningkatkan
pengertian
dan
kepedulian
petugas
rumah
sakit
terhadap penyakit <": dan penularannya. D
4engupayakan v entilasi d an p encahayaan y ang b aik d alam r uangan instalasi pencucian.
D
4enggunakan alat pelindung diri =A05> sesuai S80.
D
4elakukan tindakan dekontaminasi, desin!eksi dan sterilisasi terhadap van dan alat yang digunakan.
D
Secara t ekhnis s etiap petugas harus m elaksanakan tugas pekerjaan sesuai S80.
$-
I >2irus 1epatitis "
Selain mani!estasi sebagai hepatitis " akut dengan segala komplikasinya, lebih penting dan berbahaya lagi adalah mani!estasi dalam bentuk sebagai pengidap =carrier> kronik, yang dapat merupakan sumber penularan bagi lingkungan.
0enularan dapat melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
0encegahan # D
4eningkatan pengetahuan dan kepedulian petugas rumah sakit terhadap penyakit hepatitis " dan penularannya.
D
4emberikan vaksinasi pada petugas.
D
4enggunakan A05 sesuai S80.
D
4elakukan tindakan dekontaminasi, desin!eksi dan sterilisasi terhadap bahan dan peralatan yang dipergunakan terutama bila terkena bahan in!eksi.
D
Secara tekhnis setiap petugas harus melaksanakan tugas pekerja sesuai S80.
I > 2irus 162 =1uman 6mmunodefciency 2irus>
0enyakit
yang
ditimbulkannya
disebut
A65S
=Acuired
6mmunodefciency Syndrome>. 2irus 162 menyerang target sel dalam jangka waktu lama. @arak waktu masuknya virus ke tubuh sampai timbulnya A65S bergantung pada daya tahan tubuh seseorang dan gaya hidup sehatnya.
162 dapat hidup di dalam darah, cairan vagina, cairan sperma, air susu ibu, sekreta dan ekskreta tubuh.
0enularannya melalui darah, jaringan, sekreta, ekskreta tubuh yang mengandung virus dan kontak langsung dengan kulit yang terluka.
0encegahan # D
Linen yang terkontaminasi berat ditempatkan dikantong plastic keras yang berisi desin!ektan, berlapis ganda, tahan tusukan, kedap air dan berwarna khusus serta diberi label bahan menular3A65S selanjutnya dibakar.
D
4enggunakan A05 sesuai S80.
%. "ahaya "ahan Kimia I > 5ebu 0ada instalasi linen debu dapat berasal dari bahan linen itu sendiri
0engukuran 5engan memakai alat 2ertical 9lutriol :otton 5ust Sampler dapat diukur banyaknya debu dalam ruangan dan 0ersonal 5ust Sampler. 5ebu linen =cotton dust> yang sesuai /"A adalah ,% milligram3m&.
9!ek kesehatan
%
4ekanisme penimbunan debu dalam paru – paru dapat terjadi dengan menarik napas sehingga udara yang mengandung debu masuk ke dalam paru – paru. 0artikel debu yang dapat masuk ke dalam pernapasan mempunyai ukuran ,$ – $ mikron. 0ada pemajanan yang lama dapat terjadi pneumoconiosis, dimana partikel debu dijumpai di paru – paru dengan gejala sukar bernapas. 0neumoconiosis yang disebabkan oleh serat linen3kapas dsebut bissinosis. ;ejala bissinosis hampir sama dengan asma yang disebut 4onday :hest
0engendalian D
0encegahan terhadap sumber 5iusahakan agar debu tidak keluar dari sumbernya dengan mengisolasi sumber debu. D
4emakai A05 sesuai S80
D
2entilasi yang baik
D
5engan alat local eFhouster
I > "ahaya "ahan Kimia
Sebagian
besar
dari
bahaya
di
instalasi
pencucian
diakibatkan oleh ?at kimia seperti deterjen, desin!ektan, ?at pemutih, dll.
?at
kimia
yang
sangat
toksik
sudah
dilarang
dan
dibatasi
pemakaiannya, pemajanan terhadap bahan kimia yang membahayakan tidak dapat dielakkan. 8leh karena itu sikap hati – hati terhadap semua jenis bahan kimia yang dipakai manusia dan potensial masuk ke dalam tubuh. Sebagian dari in!ormasi bahan
kimia
tersebut dapat
dibaca pada label
kemasan dari
produsennya yang la?im disebut 4S5Ss.
0enanganan ?at – ?at kimia di instalasi pencucian
Alkali
;una # bubuk penambah si!at alkali :iri – ciri khusus # bubuk kekuningan dengan p1 $%, – $&, Si!at # bila terkena panas akan terkomposisi menjadi gas yang mungkin beracun dan iritasi, tidak mudah terbakar. "ahaya kesehatan # D
6ritasi mata, iritasi kulit
D
"ila terhirup menyebabkan edema paru
D
"ila tertelan menyebabkan kerusakan hebat pada selaput lendir. %$
0ertolongan pertama # D
4ata # cuci secepatnya dengan air banyak – banyak
D
Kulit # cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang terkontaminasi.
D
D
0ertolongan selanjutnya # dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda.
Kontrol
tekhnis,
gunakan
ventilasi
setempat,
peralatan
pernapasan sendiri. D
4emakai A05
D
0enyimpanan dan pengangkatan # simpan di tempat aslinya, wadah terttup, di bawah kondisi kering, ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan dari suhu ekstrim
5etergen
;una # detergen laundry bubuk. :iri – ciri khusus # serbuk putih berwarna biru dengan p1 $$, – $%, Si!at # "ila terkena panas akan terkomposisi menjadi gas yang mungkin beracun dan iritasi, tidak mudah terbakar. "ahaya kesehatan # D
6ritasi mata, iritasi kulit
D
"ila terhirup # menyebabkan edema paru
D
"ila tertelan # menyebabkan kerusakan selaput lendir
0ertolongan pertama # D
4ata # cuci secepatnya dengan banyak air
D
Kulit # cuci secepatnya dengan banyak air, ganti pakaian yang terkena
D
D
0ertolongan selanjutnya # dengan mencari pertolongan medis tanpa di!unda.
:ontrol
tekhnis
gunakan
ventilasi
setempat.
0eralatan
perna!asan sendiri mungkin diperlukan jira bekerja untuk waktu yang lama. D
4emakai A05
D
0enyimpanan dan pengangkutan # simpan di tempat aslinya, wadah tertutup di bawah kondisi kering, ventilasi yang baik, jauhkan dari asam dan hindarkan dari suhu ekstrim
%%
9mulsifer ;una # cairan pengemulsi lemak3minyak dan prespotter :iri D ciri umum # larutan bening, tidak berwarna, kental, p1 $, – $$, Si!at # rusak oleh sinar matahari, stabil dan tidak mudah terbakar "ahaya kesehatan # D
6ritasi mata, iritasi kulit
D
"ila terhirup menyebabkan iritasi
D
"ila tertelan menyebabkan iritasi
0ertolongan pertama # D
4ata # aliri dengan air selama $) menit
D
Kulit # cuci kulit secepatnya dengan air
D
D
0ertolongan selanjutnya # dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
Kontrol
tekhnis,
gunakan
ventilasi
eFshoust
peralatan
pernapasan sendiri. D
4emakai A05
D
0enyimpanan dan pengankutan # simpan di tempat sejuk dan ering, jauhkan sinar matahari langsung, hindari sumber panas "leach =8ksigen "leach dan :hlorine "leach>
8ksigen "leach ;una # bubuk pemutih beroksigen :iri – ciri # bubuk putih dengan p1 $, – $$, Si!at # bereaksi dengan bahan – bahan pereduksi, tidak mudah terbakar, beracun untuk ikan =dilarutkan dulu sebelum dibuang ke selokan atau sumber air>. "ahaya kesehatan # D
6ritasi berat pada mata, rasa terbakar pada kulit
D
"ila terhirup menyebabkan iritasi, oedem paru
D
"ila tertelan menyebabkan rasa terbakar
0ertolongan pertama # D
4ata # cuci secepatnya dengan air
D
Kulit # cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang terkontaminasi
D
D
0ertolongan selanjutnya # dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
%&
D
Kontrol
tekhnis,
gunakan
ventilasi
setempat
peralatan
perna!asan sendiri mungkin diperlukan untuk penggunaan yang lama D
4emakai A05
D
0enyimpanan dan pengankutan # simpan di tmpat sejuk dan kering, jauhkan dari asam, hindari sumber panas
:hlorine "leach ;una # bubuk pemutih berklorin :iri – ciri khusus # bubuk putih dengan p1 , – -, Si!at # bereaksi dengan asam akan mengeluarkan keluarnya gas klorin dengan cepat, tidak mudah terbakar "ahaya kesehatan # D
6ritasi berat pada mata, rasa terbakar pada kulit
D
"ila terhirup menyebabkan iritasi saluran napas, asma, edema paru dan kanker paru
D
"ila tertelan menyebabkan rasa terbakar
0ertlongan pertama # D
4ata # cuci secepatnya dengan air
D
Kulit # cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang terkontaminasi
D
D
0ertolongan selanjutnya # dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda.
Kontrol
tekhnis,
digunakan
ventilasi
setempat
peralatan
pernapasan sendiri mungkin diperlukan untuk penggunaan yang lama. D
4emakai A05
0enyimpanan dan pengangkutan # simpan di tempat sejuk dan kering, jauhkan dari asam, hindari sumber panas.
Sour3penetral ;una # bubuk pengasam3penetralisir laundry. :iri – ciri khusus # bubuk berwarna biru dengan p1 ', – ), Si!at # bereaksi dengan asam akan mengeluarkan sul!ur dioksida keluar, tidak mudah terbakar. "ahaya kesehatan # D
6ritasi berat pada mata, iritasi pada kulit
D
"ila terhirup menyebabkan iritasi
D
"ila tertelan menyebabkan iritasi.
0ertolongan pertama # D
4ata # cuci secepatnya dengan air
%'
D
Kulit # cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang terkontaminasi.
D
D
0ertolongan selanjutnya # dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda
Kontrol
teknis,
gunakan
ventilasi
setempat
peralatan
pernapasan sendiri mungkin diperlukan untuk penggunaan yang lama. D
4emakai A05
0enyimpanan dan pengangkutan # simpan ditempat sejuk dan kering, jauhkan dari asam, hindari sumber panas. Starch
;una # bahan pengkaji. :icri – ciri khusus # bubuk puth mudah tercurah Si!at # stabil, tidak mengandung bahan berbahaya, tidak mudah terbakar. "ahaya kesehatan # D
6ritasi pada mata, kemungkinan iritasi pada kulit
D
"ila terhirup menyebabkan iritasi
D
"ila tertelan kemungkinan menyebabkan iritasi
0ertolongan pertama # D
4ata # cuci secepatnya dengan air
D
Kulit # cuci kulit secepatnya dengan air, ganti pakaian yang terkontaminasi
D
D
0ertolongan selanjutnya # dengan mencari pertolongan medis tanpa ditunda.
Kontrol
tekhns,
gunakan
ventilasi
setempat
peralatan
pernapasan sendiri mungkin diperlukan untuk penggunaan yang lama D
4enggunakan A05
0enyimpanan dan pengangkutan # simpan di tempat sejuk dan kering, hindari suhu yang ekstrim
0emajanan
dengan
antiseptik
dalam
waktu
lama
dapat
menyebabkan dermatitis, ekseme, alergi. Cormaldehide merupakan komponen dari banyak antiseptik dan desin!ektan, ?at ini dapat menyebabkan dermatitis kontak, gangguan saluran perna!asan dan bersi!at karsinogenik
0erlindungan #
5engan memakai A05 sesuai S80
Segera mencuci tangan sesudah bekarja
%)
4enungkatkan higienes perorangan
4emperkuat daya tahan tubuh dengan gi?i yang baik
&.
"ahaya Cisika
I > "ising 5alam kesehatan kerja, bising diartikan sebagai suara yang dapat menurunkan pendengaran baik secara kuantitati! =peningkatan ambang pendengaran> maupun secara kualitati! =penyempitan spektrum pendengaran>, berkaitan dengan !aktor intensitas, !rekuensi, durasi dan pola waktu. 5i rumah sakit, bising merupakan masalah yang salah satunya berasal dari mesin cuci. 0ajanan bising yang terjadi pada intensitas relati! rendah =) d" atau lebih>, dalam waktu yang lama membuat e!ek kumulati! yang bertingkat dan menyebabkan gangguan pendengaran berupa /oise 6nduce 1earing Loss =/61L>.
0engukuran ntuk mengetahui intensitas bising di lingkungan kerja, digunakan sound level meter, sedangkan untuk menilai tingkat pajanan pekerja lebih tepat digunakan noise dose meter karena pekerja umumnya tidak menetap pada suatu tempat kerja selama delapan jam ia bekerja. /ilai ambang batas =/A"> intensitas bising adalah ) d" dan waktu bekerja maksimum adalah delapan jam per hari.
0engendalian D
Sumber # mengurangi intensitas bising
5esain akustik
4enggunakan mesin3alat yang kurang bisisng
D
4edia # mengurangi transmisi bising dengan cara
4enjauhkan sumber dari pekerja
4engabsorbsi dan mengurangi pantulan bising secara akustik pada dinding, langit – langit dan lantai
4enutup sumber bising dengan barrier
D
0ekerja # mengurangi peneriman bising 4enggunakan A05
"erupa sumbat telinga =ear plug> yang dapat menurunkan pajanan sebesar * – & d" atau penutup telinga =ear muM> yang dapat menurunkan % – ' d".
(uang isolasi untuk istirahat
(otasi pekerja untuk periode waktu tertentu antara lingkungan verja yang bising dengan yang tidak bising
0engendalian secara administrati! dengan menggunakan jadwal verja sesuai /A".
I > :ahaya
0encahayaan di instalasi pencucian perla karena ia berhubungan langsung dengan #
%*
D
Keselamatan petugas
D
0eningkatan pencermatan
D
Kesehatan yang lebih baik
D
Suasana yang nyaman
0etugas yang terpajan gangguan pencahayaan akan mengeluh kelelahan mata dan kelainan lain berupa # D
6ritasi =konjungtivitis>
D
Ketajaman penglihatan terganggu
D
Akomodasi dan konvergensi terganggu
D
Sakit kepala
0encegahan # dengan pencahayaan yang cukup sesuai dengan Standard rumah sakit =minimal % LuF>
I > Listrik
Kecelakaan tersengat listrik dapat terjadi pada petugas laundry oleh karena dukungan pengetahuan listrik yang "elem memadai. 0ada umumnya yang terjadi di rumah sakit adalah kejutan listrik microshok dimana listrik mengalir ke badan petugas melalui sistem peralatan yang tidak baik.
9!ek kesehatan D
Luka bakar di tempat tersengat aliran listrik
D
Kaku pada otot ditempat yang tersengat listrik
0engendalian # D
9nginering
0engukuran jaringan3instalasi listrik
/A" bocor arus ) milliamper, * 1? =sakit>
0emasangan pengaman3alat pengaman sesuai ketentuan
0emasangan tanda – tanda bahaya dan indikator
D
Administrasi
0enempatan petugas sesuai keterampilan
aktu kerja petugas digilir
D
4emakai sepatu3sandal isolasi
I > 0anas
0anas dirasakan bila suhu udara di atas suhu nyaman =%* – % o:> dengan kelembaban antara * – +B. 0ada instalasi laundry panas yang terjadi adalah panas lembab.
0engukuran
#
dengan
mempergunakan
et
"ulb
;lobe
9!ek kesehatan # D
1eat Syncope =pingsan karena panas>
%+
D
1eat 5isorder =kumpulan gejala yang berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh dan mengakibatan kekurangan cairan tubuh> seperti #
1eat sress3heat eFhaustion, terasa panas dan tidak nyaman, karena dehidrasi, tekanan darah turun menyebabkan gejala pusing dan mual.
1eat cramps adalah spasme otot yang disebabkan cairan dengan elektrolit yang rendah, masuk ke dalam otot, akibat banyak cairan tubuh keluar melalui keringat, sedangkan penggantiannya hanya air minum biasa tanpa elektrolit.
1eat stroke disebabkan kegagalan bekerja SS0 dalam mengatur pengeluaran keringat, suhu tubuh dapat mencapai ',)o:.
0engendalian D
6solasi peralatan yang menimbulkan panas.
4enyempurnakan sistem ventilasi dengan # •
Kipas angin untuk petugas
•
0emasangan alat pendingin
D
4enyediakan persediaan air minum yang cukup dan memenuhi syarat dekat tempat kerja dan kalau perlu disediakan eFtra salt.
1indarkan petugas yang harus bekerja di lingkungan panas apabila berbadan gemuk sekali dan berpenyakit kardiovaskular.
0engaturan
waktu
kerja dan
istirahat
berkaitan
dengan suhu ruangan. D
Secara administrati! yaitu pengaturan waktu kerja dan istirahat berkaitan dengan suhu ruangan
I > ;etaran
;etaran atau vibrasi adalah !aktor fsik yang ditimbulkan oleh subjek dengan gerakan osilasi. 2ibrasi dapat terjadi lokal atau seluruh tubuh 4esin pencucian yang bergetar dapat memajani petugas
melalui transmisi3penjalaran, baik getaran yang mengenai seluruh tubuh ataupun getaran setempat yang merambat melalui tangan atau lengan operator
9!ek kesehatan D
D
D
%
D
0emajanan terhadap getaran seluruh tubuh dengan !rekuensi ' – 1? dan *D$% 1? dikaitkan dengan !enomena resonansi =kenaikan ampliyudo getaran organ>, terutama berpengaruh buruk pada susunan sara! pusat.
0engukuran # alat yang digunakan adalah 2ibration 4eter =alat untuk mengukur !rekuensi dan intensitas di area kerja>
0engendalian # D
D
0engendalian
administrati!
dilakukan
dengan
pengaturan
jadwal kerja sesuai D
'.
9rgonomi
9rgonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi adalah penyesuaian tugas pekerjaan dengan pekerja. 0osisi tubuh yang salah atau tidak ilmiah, apabila dalam sikap paksa dapat menimbulkan kesulitan dalam melaksanakan kerja, mengurangi ketelitian, mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang efsien. 1al ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan fsik dan psikologi.
;ejala # penyakit sehubungan dengan lat gerak yaitu persendian, jaringan otot, sara! atau pembuluh darah =low back pain>.
0engukuran # dinilai dari banyaknya keluhan yang ada hubungannya pada saat melakukan pekerjaan. 0engendalian
4engangkat barang berat maka beban haru dibagi dua. :ara mengankat beban yang beratnya kurang drai %) kg # D
Sebaiknya tidak dijunjung, oleh karena menjunjung barang memerlukan tenaga yang lebih besar.
D
4engangkat beban di samping
4endekat ke badan3barang
(enggangkan kedua kaki, barang berada di antara kedua kaki sedikit di sebelah depan
%-
Luruskan tulang punggung =boleh melengkung> dan badan sedikit dicondongkan ke depan
"adan diturunkan dengan sedikit membengkokkan lutut dan panggul sampai tangan dapat mecapai barang
Lengan atas harus sedekat atau serapat mungkin ke badan dan tangan memegang barang
Angkat barang ke atas perlahan – lahan, jangan di sentakkan atau direnggutkan. Sewaktu mengangkat ke atas tulang punggung harus tetap lurus, tegangkan dan kencangkan otot perut.
:ara mengangkat beban yang beratnya lebih dari %) kg # D
"eban dapat dibagi dua "ila beban dapat dibagi dua, beban tersebut boleh diangkat oleh satu orang. "agi
dua beban dan gunakan pemikul, separuh beban di depan dan separuh di belakang. D
"eban tidak dapat dibagi "ila beban yang hendak diangkat lebih dari separuh berat badan dan tidak dapat
dibagi, maka hendaklah diangkat berdua atau beramai – ramai. :ara terbaik adalah dengan membuat penggantung =cantelan> pada barang dan mengangkatnya dengan tongkat pemikul. Satu orang di depan dan satu orang di belakang, baik penggantung maupun tongkat pemikul harus kuat. 0osisi duduk D
D
Kursi harus stabil dan tidak goyang atau bergerak
D
Kursi harus memungkinkan cukup kebebasan bagi gerakan petugas
0osisi berdiri D
"erdiri tidak lebih dari * jam
).
"ahaya 0sikososial 5i antara berbagi ancaman bahaya yang timbul akibatpekerjaan di rumah sakit,
!aktor psikososial juga memerlukan perhatian antara lain #
Stress, yaitu ancaman fsik dan psikologis dari !aktor lingkungan terhadap kesejahteraan individu. Stress dapat disebabkan oleh # D
kerja
yang
berlebihan
maupun
yang
kurang,
tekanan
waktu,
tanggungjawab yang berlebihan maupun yang kurang. D
5ukungan dan kendala 1ubungan yang tidak baik dengan atasan, teman sekerja, adanya berita yang
tidak dikehendaki3gosip, adanya kesulitan keuangan, dll 4ani!estasi klinik # depresi, ansietas, sakit kepala, keluhan dan kejenuhan, gangguan pencernaan dan gangguan !ungsi organ lainnya.
&
0engendalian # D
4enjaga kebugaran jasmani dari pekerja.
D
Kegiatan – kegiatan yang menimbulkan rasa menyenangkan dalam bekerja, misalnya adanya makan siang bersama, adanya kegiatan piknik bersama.
*.
Keselamatan dan Kecelakaan Kerja Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan
dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara – cara melakukan pekejaan. Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih – lebih dalam bentuk perencanaan. "eberapa bahaya potensial untuk terjadinya kecelakaan kerja di instalasi pencucian. $>
Kebakaran Kebakaran terjadi apabila terdapat tiga unsur bersama – sama. nsur – unsur
tersebut adalah ?at asam, bahan yang mudah terbakar dan panas. "ahan – bahan yang mudah terbakar misalnya bahan yang ada pada mesin cuci. 0enaggulangan #
Legislati!
4angacu pada /o. $ tahun $-+ tentang keselamatan kerja
Sisitem penyimpanan yang baik terhadap bahan – bahan yang mudah terbakar
0engawasan
#
pengawasan
terhadap
kemungkinan
timbulnya kebaaran dilakukan secara terus menerus @alan untuk menyelamatkan diri
Secara ideal semua bangunan harus memiliki sekurang kurangnya % jalan penyelamatan diri pada % arah yang bertentangan terhadap setiap kebakaran yang terjadi, sehingga tak seorangpun terpaksa bergerak ke arah api untuk menyelamatkan demikian harus dipelihara bersih, tidak terhalang oleh barang – barang, cukup lebar, mudah terlihat dan diberi tanda – tanda arah yang jelas.
0erlengkapan pemadam dan penanggulangan kebakaran
Alat – alat pemadam dan penanggulangan kebakaran meliputi % jenis # D
D
5apat bergerak atau dibawa
Alat – alat pemadam kebakaran harus ditempatkan pada tempat–tempat yang rawan terjadi kebakaran, mudah terlihat dan mudah diambil %>
&$
alaupun jarang terjadi kematian tetapi dapat mengakibatkan cedera yang berat seperti !raktura, dislokasi, salah urat, memar otak
0enanggulangan # D
@angan memakai sepatu dengan hak tinggi, sol yang rusak atau memakai tali sepatu yang longgar
D
Konstruksi lantai harus rata dan sedapat mungkin dibuat dari bahan yang tidak licin
D
0emeliharaan lantai #
Lantai harus selalu dibersihkan dari kotoran – kotoran seperti pasir, debu, minyak yang memudahkan terpeleset
Lantai yang cacat misalnya banyak lubang atau permukaannya miring harus segera diperbaiki.
dibahas
masalahDmasalah
kesehatan
kerja
di
instalasi
pencucian,
diharapkan ini dapat membantu petus untuk memahami masalah kesehatan kerja dan dapat melakukan upaya antisipasi terhadap akibat yang ditimbulkannya sehingga tercapai budaya sehat dalam bekerja.
4 Bab PROSEDUR PELAYANAN LINEN I. 1.
PEREN(ANAAN LINEN S'$!a,%sas% L%$'$
Sentralisasi merupakan suatu keharusan yang dimulai dari proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi, dimana merupakan suatu siklus berputar. Si!at linen adalah barang habis pakai. Supaya terpenuhi persyaratan mutlak yaitu kondisi yang selalu siap baik segi kualitas maupun kuantitas, maka dipelukan sistem pengadaan satu pintu yang
&%
sudah terprogram dengan baik. ntuk itu diperlukan kesepakatanDkesepakatan baku dan merupakan satu kebijakan yang turun dari piha dan petunjuk tekhnis =juknis> yang selalu dievaluasi. 2. Sa$&a!%sas% L%$'$
Linen adalah istilah untuk menyebutkan seluruh produk tekstil yang berada di rumah sakit yang meliputi linen di ruang peawatan maupun baju bedah di ruang operasi =8K>,
sedangkan baju perawat, jas
dokter maupun baju kerja biasanya tidak
dikelompokkan pada kategori linen, tetapi dikategorikan sebagai seragam =uni!orm>. Secara !ungsional linen digunakan untuk baju, alas, pembungkus, lap, dan sebagainya, sehingga dalam perkembangan manajemennya menjadi tidak sederhana lagi, berhubung tiap bagian di rumah sakit mempunyai spesifkasi pekerjaan, jumlah kebutuhan yang besar, !rekuensi cuci yang tinggi, keterbatasan persediaan, penggunaan yang majemuk dan image yang ingin dicapai. ntuk itu diperlukan standart linen, antara lain # $.
Standart produk "erhbung sarana kesehatan bersi!at universal, maka sebaiknya setiap rumah
sakit mempunyai standart produk yang sama, agar bisa diproduksi massal dan mencapai skala ekonomi lebih optimum dibandingkan produk yang lebih murah. %.
Standart desain 0ada dasarnya baju rumah sakit lebih mementingkan !ungsinya dari pada
estetikanya, maka desain yang sederhana, ergonomis dan uniseF merupakan pilihan yang ideal, terutama pada baju bedah dan baju pasien. Si?ing system dengan pembedaan warna, diaplikasikan pada baju – baju tertentu untuk mengakomodasikan individu pemakai. ntuk kepentingan NpraktisN, beberapa rumah sakit menggunakan sprei3laken yang ftted selain yang Hat. Eang tidak kalah pentingnya adalah pertimbangan pada waktu pemeliharaan, penggunaan kancing dan sambungan – sambungan baju lebih baik dihindari. &.
Standart material 0emilihan material harus disesuaikan dengan !ungsi, cara perawatan dan
penampilan yang diharapkan. "eberapa kain yang digunakan di rumah sait antara lain :otton $B, :2: )B D )B, <: *)B D &)B, 0olyester $B dengan anyaman plat atau twill3drill, dengan proses akhir yang lebih spesifk, seperti # water rpellent, soil release, 0 coated, dan sebagainya yang mempunyai si!at dan penggunaan – penggunaan tertentu. 5engan adanya berbagai pilihan tersebut memungkinkan bagi kita untuk memungkinkan bagi kita untuk mendapatkan hasil terbaik untuk setiap produk. arna pada kain3baju juga memberikan nuansa tersendiri, sehingga secara psikologis mempunyai pengaruh
&&
terhadap lingkungannya. 8leh karena itu, pemilihan warna yang polos adalah kain dengan corak moti!, ternd ini memberikan nuansa yang lebih santai dan modern. '.
Standart ukuran kuran linen sebaiknya dipertimbangkan tidak hanya dari sisi penggunaan, tetapi
juga dari biaya pengadaan dan biaya operasional yang timbul. 4akin luas dan berat, makin mahal biaya pengadaan dan pengoperasiannya. 5engan adanya ukuran tempat tidur yang standart, misalnya # - F % cm, maka ukuran linen bisa distandartkan menjadi # D
Laken
D
Steek laken
+) F $* cm
D
Oeil
+ F $$ cm
D
Sarung bantal
).
$* F %+) cm
) F + cm
Standart jumlah 6dealnya jumlah stok linen ) par =kapasitas> dengan posisi & par berputar di
ruangan # stok $ par terpakai, stok $ par dicuci, stok $ par cadangan dan % par mengendap di logistik # $ par sudah terjahit dan $ par berupa lembaran kain. ntuk jumlah linen yang digunakan di ruang rawat dan operasi perhitungan rincinya sebagai berikut # D
Linen kamar 0enggantian linen kamar di rumah sakit sangat bervariati!, dari $ F $ hari sampai
$ F & hari. Apabila rata – rata $ F % hari, sedangkan jumlah tempat tidur & dan "8( B, dengan lama pencucian $ hari, serta rencana par stok &, maka kebutuhan linennya adalah # Linen 8K
•
0ersediaan linen 8K yang ideal sangat krusial, mengingat standart prosedur di ruang 8K sangat ketat. Apabila rumah sakit dengan ) ruang 8K dan !rekuensi operasi ) kali3hari, yang masing – masing ditangani oleh + operator, lama cuci linennya adalah # /amun ada rumah sakit tertentu yang menambah sa!ety stock menjadi ' par, mengingat sering terjadinya keadaan di luar rencana sehari – hari. ) F ) F + F $ F & G )%)
*. Standart penggunaan Linen yang baik seharusnya tahan cuci sampai &) kali dengan prosedur normal. Sebaiknya setiap rumah sakit menentukan standart kelaikan sebuah linen, apakah dengan umur linen, kondisi fsik atau dengan !rekuensi cuci. ntuk itu seabiknya linen diberi identitas sebagai berikut #
&'
Log o RS
(S...................................
6tem ukuran
# + Sept. %%
# Laken $* F %+)
/o. 65 # ) – $%)
( # 4L<
6n!ormasi yang ditampilkan # D
Logo rumah sakit dan nama rumah sakit =in!ormasi jelas>
D
D
6tem ukuran # Laken $* F %+) =in!oramsi jelas>
D
/o. 65 # ) – $%) adalah /o. 6dentitas dari laken yang beredar sejumlah $%) dan laken tersebut bernomor ).
D
( # 4L< adalah ( # (uangan P 4L< # 4elati adalah penegasan bahwa linen yang beredar hanya di (uangan 4elati.
0.
M's%$ (u3i
0ersyaratan mesin cuci # $.
4esin cuci dengan kapasitas besar =di atas $ kg> yang disarankan memiliki % =dua> kompartemen =pintu> yang membedakan antara memasukkan linen kotor in!eksius3non dengan hasil pencucian linen bersih. Antara % kompartemen dibatasi oleh partisi yang kedap air. 4aksud dari pemisahan tersebut adalah menghindari kontaminasi dari linen kotor dengan linen bersih baik dari lantai, alat maupun udara.
%.
4esin cuci ukuran sedang dan kecil =%) – $ kg> tanpa penyekatan seperti pada point $ dapat digunakan dengan memperhatikan batas ruang kotor dan bersih dengan jelas.
&.
0ipa pembuangan limbah cair hasil pencucian =pemanasan – desin!eksi> langsung dialirkan ke dalam sistem pembuangan yang terpendam dalam tanah menuju 60AL.
'.
0eralatan
pendukung
yang
mutlak
digunakan
untuk
membantu
proses
pemanasan – desin!eksi # D
0encatat suhu =termometer> pada mesin cuci.
D
&)
D
;lass3kaca untuk melihat level air.
D
Clow meter pada inlet air bersih ke mesin cuci untuk mengukur jumlah air yang dibutuhkan pada saat pengenceran bahan kimia terutama pada saat desin!eksi.
.
T'$a#a Lau$&!)
ntuk mencegah in!eksi yang terjadi di dalam pelaksanaan kerja terhadap tenaga pencuci maka perlu ada pencegahan dengan # D
0emeriksaan
kesehatan
sebelum
kerja,
pemeriksaan
berkala D
0emberian imunisasi poliomyelitis, tetanus, ":; dan hepatitis
D
0ekerja yang memiliki permasalahan dengan kulit # luka – luka, ruam, kondisi kulit eks!oliati! tidak boleh melakukan pencucian. II.
PENATALAKSANAAN LINEN
0enatalaksanaan linen dibedakan menurut lokasi dan kemungkinan transmisi organisme berpindah # D
5i ruangan – ruangan
D
0erjalanan transportasi linen kotor
D
0encucian di laundry
D
0enyimpanan linen bersih
D
5istribusi linen bersih
Linen kotor yang dapat dicuci di laundry dikategorikan # D
Linen kotor in!eksius # linen yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh dan !eses terutama yang berasal dari in!eksi <" paru, in!eksi Salmonella dan Shigella =sekresi dan eksresi>, 1"2 dan 16 2 =jika terdapat noda darah> dan in!eksi lainnya yang spesifk =SA(S> dimasukkan ke dalam kantung dengan segel yang dapat terlarut di air dan kembali ditutup dengan kantung luar berwarna kuning bertiliskan terin!eksi.
D
Linen
kotor
tidak
terin!eksi
#
linen
yang
tidak
terkontaminasi darah, cairan tubuh dan !eses yang berasal dari pasien lainnya secara rutin sungguhpun mungkin linen yang diklasifkasikan dari seluruh pasien – pasien yang berasal dari sumber ruang isolasi yang terin!eksi. Linen atau pakaian pasien yang terin!eksi bahaya khusus seperti Lassa !ever atau antraF sebaiknya dilakukan autokla! sebelum dikirim ke Laundry =pencucian> atau konsultasikan dengan bagian yang menangani in!eksi. ntuk lebih terperinci penanganan linen dibedakan dengan lokasi sebagai berikut # a.
0engelolaan linen di ruangan
&*
Seperti disebutkan di atas yang dimaksud dengan linen yang terin!eksius dan non in!eksius yang secara spesifk diperlakukan secara khusus dengan kantung linen yang berbeda. 0ersyaratan kantung linen di ruangan – ruangan # $>
Kantung linen in!eksius =dapat dipakai ulang>
Kantung linen in!eksius terdiri dari dua kantung yang memiliki kriteria #
Kantung dalam D
D
"entuk
segi
empat
dengan
bagian
yang
terbuka
merupakan panjang kantung D
arna bening
D
kuran kecil hingga sedang
Kantung luar =dapat dipakai ulang> D
D
"entuk segi empat
D
arna kuning bertuliskan linen in!eksius
D
kuran sedang hingga besar
%>
Kantung linen non in!eksius =dapat dipakai ulang> D
D
"entuk segi empat
D
arna putih bertuliskan linen kotor tidak terin!eksi
D
kuran sedan hingga besar 0enanganan linen dumulai dari proses verbeden =penggantian linen>. 0elaksanaan
verbeden dilakukan oleh perawat dimana sebelum dilakukan penggantian linen bersih harus melepaskan linen otor dengan demikian perawat tersebut akan kontak dengan linen kotor baik itu dengan linen kotor in!eksius maupun tidak terin!eksi. 0rosedur untuk linen kotor in!eksius # $.
"iasakan mencuci tangan hygienis dengan sabun paling tidak $ – $) detik sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
%.
;unakan A05 # sarung tangan, masker, dan apron.
&.
0ersiapkan alat dan bahan # sikat, spayer, ember dengan tulisan linen in!eksius, kantung dalam linen in!eksius, kantung luar linen in!eksius, lem warna merah untuk tutup dan sebagai segel.
'.
Lipat bagian yang terin!eksi di bagian dalam lalu masukkan linen kotor in!eksius ke dalam ember tertutup dan bawa ke spoel bock.
).
/oda darah atau !eses dibuang ke dalam baskom, basahkan dengan air dalam spayer dan masukkan ke dalam kantung transparan dengan pemisahan antara linen
&+
warna dan linen putiih =kantung khusus linen kotor in!eksius>. Sampah tercampur seperti jarum suntik tempatkan di bawah penampungan jarum suntik. *.
Lakukan penutupan kantung dengan bahan lem kuat yang berwarna merah =masih dapat lepas pada suhu pemanasan desin!eksi> yang juga ber!ungsi sebagai segel.
+.
"eberapa kantung linen kotor in!eksius yang sudah tertutup3segel dimasukkan kembali ke dalam kantung luar berwarna =sesuai dengan standart>.
.
Siapkan troli linen kotor dekat ruang spoel bock.
-.
Kumpulkan ke troli linen kotor siap dibawa ke laundry dalam keadaan tertutup.
0rosedur untuk linen kotor tidak terin!eksi # $.
"iasakan mencuci tangan hygienic dengan sabun paling tidak $ – $) detik sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
%.
;unakan A05 # sarung tangan, masker dan apron.
&.
0ersiapkan alat dan bahan # sikat, spayer, ember dengan tulisan linen tidak terin!eksi, kantung linen tidak terin!eksi.
'.
Lipat bagian yang terkena noda di bagian dalam lalu masukkan linen kotor ke dalam ember tertutup dan bawa ke spoel bock
).
Siapkan troli linen kotor dekat ruang spoel bock
*.
"eberapa kantung linen kotor yang sudah tertutup siap dimasukkan dan diumpulkan ke troli linen kotor untuk di bawa ke laundry.
b.
jika linen kotor idak tertutup dan bahan troli tidak mudah dibersihkan. 0ersyaratan alat transportasi linen # D
5ipisahkan antara troli linen kotor dengan linen bersih, jika tidak, maka wadah penampung yng terpisah.
D
"ahan toli terbuat dari stainless steel =baja antikarat>
D
@ika menggunakan wadah dan warna yang berbeda.
D
adah mampu menampung beban linen.
D
adah mudah dilepas dan setiap saat habis di!ungsikan selalu dicuci =siapkan cadangan> demikian pula dengan trolinya selalu dibersihkan.
D
4uatan3loading linen kotor3bersih tidak berlebihan
D
adah memiliki tutup.
c.
Laundry
0enerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan
%.
0emilahan dan penimbangan linen kotor
&.
0encucian
'.
0emerasan
).
0engeringan
&
*.
0enyetrikaan
+.
0elipatan
.
0enyimpanan
-.
0endistribusian
$.
0enggantian linen rusak 0ada saat proses penerimaan – penyetrikaan merupakan proses yang krusiak
dimana kemungkinan organisme masih hidup, maka petugas diwajibkan menggunakan A05. Alat pelindung diri yang digunakan petugas laundry # D
0akaian kerja dari bahan yang menyerap keringat
D
Apron
D
Sarung tangan
D
Sepatu boot digunakan pada area yang basah
D
4asker digunakan pada proses pemilahan dan sortir Sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan biasakan mencuci tangan, sebagai
upaya pertahanan diri. 0enjelasan lebih lanjut tahapan pekerjaan di laundry sebagai berikut # Ad.$. 0enerimaan linen kotor dan penimbangan prosedur pencatatan Linen kotor diterima yang berasal dari in!ormasi ruangan dengan !ormulir yang sudah
distandartkan.
dilakukan
pembongkaran
muatan
untuk
mencegah
penyebaran organisme. Ad.%. 0emilahan dan 0enimbangan Linen Kotor $.
Lakukan pemilahan berdasarkan beberapa kriteria #
D
Linen in!eksius berwarna
D
Linen in!eksius putih
D
Linen tidak terin!eksi berwarana
D
Linen tidak terin!eksi
D
Linen asal 8K =disediakan jaingan> karena terdiri dari pakaian dengan banyak tali
D
Linen berkerah dan bertali disediakan jaring untuk proses pencucian
%.
payakan tidak melakukan pensortiran. 0ensortiran untuk linen in!eksius sangat tidak dianjurkan, penggunaan kantung sejak dari ruangan adalah salah satu upaya menghindari sortir.
&.
0enimbangan sesuai dengan kapasitas dan kriteria dari point % dimaksudkan untung menghitung kebutuhan bahan – bahan kimia dalam tahapan proses pencucian.
'.
Keluarkan linen in!eksius dari kantung luar dan masukkan kantung luar tanpa membuka segel.
Ad.&. 0encucian
&-
0encucian mempunyai tujuan selain menghilangkan noda =bersih>, awet =tidak cepat rapuh>, namun memenuhi persyaratan sehat =bebas dari mikroorganisme patogen>. Sebelum melakukan pencucian setiap harinya lakukan pemanasan – desin!eksi untuk membunuh seluruh mikroorganisme yang mungkin tumbuh dalam semalam di mesin
–
mesin cuci.
ntukdapat mencapai tujuan pencucian, harus
mengikuti
persyaratan tekhnis pencucian # $.
aktu aktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan temperatur dan bahan
imia guna mencapai sesuai dengan yang bersih dan sehat. @ika waktu tidak berhasil dan yang terpenting mikroorganisme dan jenis pests seperti kutu dan tungau dapat mati. %.
Suhu Suhu yang direkomendasikan untuk tekstil # katun Q -o:P polykatun Q o:P
polyester Q +)o:P wool dan silk Q &o:. Sedangkan suhu terkait dengan pencampuran bahan kimia dan proses # D
0roses pra cuci dengan tanpa3bahan kimia dengan suhu normal
D
0roses cuci dengan bahan kimia alkali dan detergen untuk linen warna putih ') – )o:, untuk linen warna * – o:.
D
0roses bleaching atau dilakukan desin!eksi *)o: atau +$o:
D
0roses bilas 6 dan 66 dengan suhu normal
D
0roses penetralan dengan suhu normal
D
0roses pelembut3pengkajian dengan suhu normal
&.
"ahan kimia "ahan kimia yang digunakan terdiri dari # alkali, emulsifer, detergen, bleach
=chorine bleach dan oksigen bleach>, sour, so!tener dan starch. 4asing – masing mempunyai !ungsi sendiri. 0enanganan linen in!eksius dipersyaratkan menggunakan bahan kimia :hlorine !ormulasi $B atau $. ppm av.:$% =untuk virus 162 R 1"2>. ntuk :hlorine yang dipasarkan untuk laundry biasanya memiliki bahan akti! $B atau $. ppm av.:$%. '.
4echanical action
4echanical action adalah putaran mesin pada saat proses pencucian. Caktor – !aktor yang mempengaruhi mechanical action adalah # •
Loading3muatan tidak sesuai dengan kapasitas mesin. 4esin harus dikosongkan %)B dari kapasitas mesin. Sebagai contoh # kapasitas mesin ) kg, maka loading3beban yang dimasukkan tidak boleh lebih dari &+,) kg.
•
Level air yang tidak tepat Level air adalah jumlah air yang diperlukan sebagai pengencer bahan kimia yang terdiri dai level # <6/;;6 G )B dari kapasitas drumP S95A/; G &%B dari kapasitas drumP dan (9/5A1 G $*,*B dari kapasitas drum.
'
4otor penggerak yang tidak stabil
•
4otor penggerak tidak stabil dapat disebabkan poros yang tidak simetris lagi dan automatic reverse yang tidak bekerja. 0emeliharaan yang ontinu tidak akan membiarkan kondisi ini terjadi, karena selain hasil cucian tidak maksimal, juga dapat merembet kerusakan pada komponen lainnya.
•
•
"ahan kimia akan ber!ungsi dengan baik apabila & !aktor tersebut diatas ber!ungsi dengan baik. 4enggunakan bahan kimia berlebihan tidak tidak akan membuat hasil menjadi lebih baik, begitu juga apabila terjadi kekurangan 0ersyaratan pemanasan – desin!eksi untuk pencucian adalah *)o: selama $ menit atau +o: dengan bahan kimia :hlorine $B =$. ppm av :$%>. ntuk lebih jelasnya tahapan yng merupakan satu kesatuan pada proses operasional, suhu, waktu, p1 dan level air dapat distandartkan sebagai berikut METODE TEKNIS MEN(U(I LINEN DI RUMAH SAKIT
TH
OERASIONAL
P
$.
0ra cuci
%. &.
"uang :uci
BAHAN
SUHU
5AKTU
DOSIS
H
LEVEL
KIMIA
*-(+
*MENIT
*#6L+
AIR
/on3
/ormal
+ &D)
.....g
$ D
D Alkaline
9mulsifer D ') – )
D %
D .....g
$$ D $% –
D (endah
5etergen
=w>
.....g
$&
* –
$$ D D $
D .....g
$% D D-
D (endah
"uang B,'a3h%$#
D :hlorine =p>
=p> D *)
=mencemerlangk
8Fygen =w>
71
0
*. +. . -. $. $$. $%. $&.
an> "uang "ilas 6 "uang "ilas 66 "uang 0enetralan "uang 0elembut3
D Air D Air D S-u! D Sa!3h6S-8
D /ormal D /ormal D /ormal D /ormal
D &D) D &D) D &D) D )
D D D D D .....g D .....g
D D D D D 'D) D D
D D D
$'. $).
0engkajian "uang 0emerasan
D D
D D
D )D
D D
D D
D D
'. 4.
'$
Keterangan # D
G Linen arna P 8Fygen "leach G untuk linen warna
D
0 G Linen 0utih P :hlorine "leach G untuk linen putih
D
8perasional "leaching # wajib dilakukan pada linen kotor in!eksius imana !ungsi chlorine3oFygen sebagai desin!eksi =B !ormulasi sesuai dengan persyaratan> dan suhu serta waktu merupakan satu kesatuan.
D
8perasional "leaching # wajib dilakukan pada linen kotor in!eksius dan tidak terin!eksi sebagai desin!eksi. Cungsi chlorine yang lain sebagai pencermelang
D
5osis disesuaikan dengan tingkat noda =ringan, sedang dan berat>.
Ad.'. 0emerasan 0emerasan merupakan proses pengurangan kadar air setelah tahap pencucian selesai.
0emerasan
dilakukan
dengan
mesin
cuci
yang
juga
memiliki
!ungsi
pemerasan3eFtractor, namun jika mesin eF!actor terpisah, maka diperlukan troli untuk memindahkan hasil cucian dari mesin cuci menuju mesin eFtractor.
laken
b.
Steek laken
c.
Oeil
d.
Sarung bantal3sarung guling
e.
Selimut 0roses pelipatan sekaligus juga melakaukan pemantauan antara linen yang masih
baik dan sudah rusak agar tidak dipakai lagi. 0rosedur pelipatan #
'%
a.
Laken D
5ibutuhkan tempat luas yang dilakukan oleh % orang petugas
D
D
0ertemukan
antara
ujung
linen
menjadi
bagian.
0erhatikan label ada di bagian kanan D
Lipat kembali pegang pertengahan lipatan, temukan dengan kedua ujung menjadi T bagian
D
0inggir jahitan posisinya di bawah
D
Ke empat ujung linen dipertemukan mnjadi % bagian
D
Selanjutnya sampai dengan $3 bagian, posisi label harus di atas
b.
Steek laken D
5ibutuhkan cukup satu orang
D
0osisi jahitan terbalik =sama dengan laken>
D
0egang ujung linen arah panjang pertemukan
D
Lipat menjadi bagian
D
Lipat kembali menjadi T bagian, prjatikan posisi label di bagian kanan.
D
Lipat kembali menjadi dua arah lebar harus sampai $3 bagian, lipat satu kali lagi posisi label di atas.
c.
Oeil # yang baik digulung agar tidak cepat robek dan permukaan datar.
d.
Sarung bantal D
5ilakukan satu orang
D
0osisi jahitan di dalam
D
Lipat menjadi bagian memanjang arah label di luar lipat lagi menjadi $3& bagian
e.
Sarung guling D
0osisi jahitan di dalam
D
Lipat menjadi memanjang, label di luar Pipat lagi menjadi T
!.
Selimut D
5ilakukan satu orang
D
0osisi jahitan di luar =terbalik> posisi label dikanan
D
Lipat enjadi bagian arah lebar selimut
D
Lipat lagi menjadi T bagian
D
Lipat arah panjang selimut menjadi bagian
D
Lipat lagi menjadi T bagian
D
Lipat lagi menjadi $3 bagian
'&
Ad.. 0enyimpanan 0enyimpanan mmpunyai tujuan selain melindungi linen dari kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti mikroorganisme dan pest, juga untuk mengontrol posisi linen tetap stabil. Sebaiknya posisi linen yang terdapat di ruang penyimpanan $,) par dan $,) par di ruangan – ruangan. Ada baiknya lemari penyimpanan dipisahkan menurut masing – masing ruangan dan diberi obat anti ngengat yaitu kapur barus. Sebelum disimpan sebaiknya linen dibungkus dengan plastik transparan, sebelum didistribusikan. Ad.-. 0endistribusian 0endistribusian merupakan aspek administrasi yang penting yaitu pencatatan linen yang keluar. 5isini diterapkan sistem C6C8 yaitu linen yang tersimpan sebelumnya yaitu $,) par yang mengendap di penyimpanan harus dikeluarkan, sedangkan yang selesai dicuci disiapkan untuk yang berikutnya, sehingga tidak ada pekerjaan yang menunggu setiap selesai mencuci. Ada baiknya bagian inventaris ruangan mengambil pada saat yang bersamaan linen yang dicuci ditukar dengan linen bersih yang siap didistribusikan. Sedangkan linen sisa yang berada di ruangan harus disiapkan untuk digunakan kembali. Setiap linen yang dikeluarkan dicatat sesuai identitas yang tertera disetiap linen, nomor berapa yang keluar dan nomor berapa yang disimpan, dengan pencatatan tersebut dapat diketahui berapa kali linen dicuci dan linen mana saja yang mengendap tidak digunakan. Ad.$. 0enggantian linen rusak Linen rusak dapat dikategorikan # $.
mur linen yang sudah standart
%.
1uman error termasuk dihilangkan 5ua kategori tersebut dapat diketahui ruangan yang menghilangkan atau
merusak, namun dapat juga kerusakan terjadi pada waktu proses pencucian akibat human error petugas laundry. @enis kerusakan ada yang dapat diperbaiki =diserahkan ke penjahitan> dan ada pula yang memang harus mendapatkan penggantian. @enis kerusakan yang harus mendapatkan penggantian # D
/oda – noda yang sudah tidak dapat dihilangkan seperti terkena cairan medik dengan area yang luas ataupun terkena noda semir, mungkin dapat dihilangkan dengan cairan spoting namun jika dihitung biaya dan kerapuhan yang terjadi menjadi tidak efsien.
D
Kerapuhan beberapa bagian akibat bahan kimia korosi! seperti 1%8% ataupun bahan kimia lainnya yang korosi! seperti peroksida maupun :hlorine diatas )B.
D
(obek karena tersangkut
/oda karat dapat dihilangkan dengan larutan Cerro "right. 0enggantian segera dilakukan oleh pihak laundry dengan mangirimkan !ormulir permintaan kerusakan kepada pihak logistik. 0enggantian segera dilakukan pemberian
''
identitas, linen dengan nomor identitas yang rusak, hanya tanggal peredaran brbeda dengan linen sebelumnya. d.
5okumen 5okumen yang dibutuhkan pada penatalaksanaan linen mulai dari ruangan
hingga didistribusikan terdiri dari # $.
5okumen pengiriman linen kotor dari ruangan dan penerimaan linen bersih
%.
5okumen pengiriman linen in!eksius
&.
5okumen pengiriman linen kotor3in!eksius dari 8K
'.
5okumen pendistribusian linen bersih dari laundry
).
5okumen penimbangan linen kotor dan in!eksius yang akan dicuci
*.
5okumen outsourching =jika akan dikirim keluar>
+.
5okumen penerimaan cuci dari luar
.
5okumen penghapusan linen rusak
-.
5okumen permintaan linen baru
e.
0engelolaan linen lainnya dan peralatan Eang dimaksud linen lainnya adalah linen yang tidak diproses melalui proses
pencucian dengan mesin cuci tetapi dilakukan prosedur desin!eksi. Linen lainnya adalah bantal, guling dan kasur. 0eralatan dan lingkungan yang dimaksud adalah mulai ember yang terin!eksi, baskom, !urniture dan perabotan, lantai dan dinding. 4etode untuk membrsihkan dan dekontaminasi peralatan dan lingkungan
0emanasan
Autokla! jika bahan – bahan yang kemungkinan dipanaskan tidak hancur oleh suhu tinggi yang lain gunakan steam dengan suhu rendah, atau
5esin!eksi
dengan
kimia
pasteurisasi bahan a. b.
0henolics :hlorine – agent pembebas =tabel
konsentrasi lihat tabel 6> c.
%B ;lutaraldehyde
d.
Alkohol =gunakan *DB ethyl, *D+B isopropyl>
Tab', 1. K-$s'$!as% 3h,-!%$' )a$# &%#u$a"a$
MA(AM PENGGUNAAN
(HLORINE
YANG
DISEDIAKAN 9 M#61
$,
*m+: $.
')
"otol – botol bekas lab 5esin!eksi lingkungan umum "otol – botol susu bayi dan area persiapan makanan 9radika Legionella terhadap sistem penyediaan air
,%) ,$ ,$%)
%.) $. $%) ) >
bergantung pada waktu pemaparan Kolam renang hydrotherapy
)> $,) – &,
D
(utin
* – $
D 0engelolaan air rutin
TEKHNIK PENBERSIHAN6DEKONTAMINASI LINEN PERALATAN DAN LINGKUNGAN
PERALATAN
TEKNIS PEMBERSIHAN DAN DEKONTAMINASI RUTIN *as%'$ )a$# %&a" ALTERNATIF DAN TAMBAHAN '!%$8'"s%+
ATAU
YANG SESUAI *as%'$ '!%$8'"s% s''!% as%'$ &'$#a$ ,u"a
TEMPAT
Kasur
:uci dengan larutan detergen dan keringkan
'!bu"a+ @ika terkontaminasi gunakan
desin!ektan =a> atau =b> jangan gunakan desin!ektan yang diperlukan yang dapat merusak
"antal ;uling Curnitur dan
0erawatan sama dengan kasur 0erawatan sama dengan kasur "asahi debu dengan cairan
kasur terutama =a> 0erawatan sama dengan kasur 0erawatan sama dengan kasur "asahi debu dengan desin!ektan
perabotan Kamar mandi
detergen Seka dengan cairan detergen
=a> atau =b> D "ahan kimia =b>
atau pembersih krem dan
D
5etergen yang berisi chlorine
pembilas
D
:hlorine yang tidak mengikis yang berbentuk bubuk3butir
"owl operasi "owl
Autokla! :uci dan keringkan
ntuk pasien terin!eksi gunakan bowl pribadi dan disin!eksi dengan # D
pe manasan disin!eksi
D 9mber3baskom
"ersihkan dengan detergen
pencuci
gunakan krem pembersih untuk noda, sampah dsb.
bah
an kimia =a> atau =b> 5esin!ektan mungkin dibutuhkan jika terkontaminasi gunakan non abrasive agents =b>
5esin!ektan biasanya tdk 0ermukaan
dibutuhkan "ersihkan dengan detergen
"ersihkan dahulu kemudian
'*
troli
atau lap kering
gunakan bahan kimia desin!ektan =d> atau =a> dan lap hingga kering @angan gunakan sapu di sekitar
Lantai
$.
0enyedot debu
=pembersihan
%.
0enyedot3pembe
kering> Lantai
rsih debu yang kering :uci dengan cairan detergen
4encemari, tumpahan dan area –
=pembersihan
5esin!eksi tidak selalu
area spesial, gunakan bahan kimia
basah> diperlukan (ARA MENGHITUNG DOSIS KEBUTUHAN
pasien
desin!ektan =a> atau =b>
DESINFEKTAN (HLORINE UNTUK LINEN INFEKSIUS *HIV ; HBV+
•
Kapasitas 4esin :uci ) kg
•
B "ahan Akti! :hlorine $B =0roduk 7>
•
B Cormulasi yang diinginkan $B =$. ppm> untuk 162 R 1"2
PERNYATAAN <
"erapa gram bubuk :hlorine yang dipakai untuk setiap kg cucianU 09(16</;A/ 6
# 4enghitung air yang dipakai pada proses bleach yaitu L8
16;1<
# )B dari kap. 5rum
49564
# &%B dari kap. 5rum
L8
# $*,*B dari kap. 5rum
28L49 5(4 G
'+
= Bab
MONITORING DAN EVALUASI I.
MONITORING
Eang dimaksud dengan monitoring adalah upaya untuk mengamati pelayanan dan cakupan program pelayanan seawal mungkin, untuk dapat menemukan dan selanjutnya memperbaiki masalah dalam pelaksanaan program.
ntuk mengadakan perbaikan, perubahan orientasi atau desain dari sistem pelayanan =bila perlu>
'.
ntuk menyesuaikan strategi atau pedoman pelayanan yang dilaksanakan di lapangan, sesuai dengan temuan – temuan dilapangan.
).
1asil analisa dari monitoring digunakan untuk perbaikan dalam pemberian pelayanan di rumah sakit. 4onitoring sebaiknya dilakukan sesuai keperluan dan dipergunakan segera untuk perbaikan program.
Khusus dalam pelayanan linen di rumah sakit monitoring hendaknya dilakukan secara teratur3kontinu. Aspek – aspek yang dimonitor mencakup # $.
Sarana, prasarana dan peralatan.
%.
Standart3pedoman pelayanan linen, S80, kebijakan – kebijakan direktur rumah sakit, visi, misi dan motto rumah sakit, dan lain – lain.
&.
0engamatan dengan penglihatan pada linen, yaitu warna yang kusam, pudar, tidak cerah3putih tua atau keabu – abuan menggambarkan usia pakai.
'.
5ari perabaan bila ditarik terjadi perobekan3lapuk.
'
).
Apabila ada penandaan tahun pengadaan3penggunaan, tinggal menghitung umur lamanya,
sehingga
bisa
dihitung
!rekuensi
pencuciannya.
"iasanya
setelah
mengalami pencucian - kali linen tersebut sudah harus dihapus =tidak layak pakai>, itupun tergantung kualitas bahan. Ada bahan yang sampai $% kali pencucian masih tetap baik dan layak pakai. Kelayakan pakai dan sisi in!eksi dilakukan melalui uji kuman secara insidentil bila dijumpai banyak terjadi in!eksi di satu unit rawat inap atau lebih. :ontoh diambil untuk dilakukan swab dari kulit untuk kultur, sementara menunggu hasil kultur, monitoring prosedur pencucian ditingkatkan. II.
EVALUASI
Setiap kegiatan harus selalu dievaluasi pada tahap proses akhir seperti pada tahap pencucian, pengeringan dan sebagainya, juga evaluasi secara keseluruhan dalam rangka kinerja dari pngelolaan linen di rumah sakit.
4eningkatkan kinerja pengelolaan linen rumah sakit.
%.
Sebagai acuan3masukan dalam perencanaan pengadaan linen, bahan kimia pembersihan sarana dan prasarana kamar cuci.
&.
Sebagai acuan dalam perencanaan sistem pemeliharaan mesin – mesin
'.
Sebagai acuan perencanaan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia. Salah satu cara yang mudah untuk melaksanakan evaluasi adalah dengan
menyebarkan kuesioner ke unit kerja pemakai linen secara berkala setiap semester atau minimal setiap satu tahun sekali. Sebagai responden diambil dua atau tiga jenis petugas dilihat dari !ungsinya, misalnya kepala bangsal3ruang, perawat pelaksana dan petugas pelaksana non perawatan3pekarya. 4ateri yang dievaluasi sesuai dengan tujuan yaitu antara lain # $.
Kuantitas dan kualitas linen
a.
Kuantitas linen Kuantitas3jumlah linen yang beredar di ruangan sangat menetukan kualitas
pelayanan,
demikian
pula
linen
yang
berputar
di
ruangan
yang
diam
akan
mengakibatkan linen yang satu cepat rusak dan linen yang lainnya terlihat belum digunakan. 1al – hal seperti ini dapat mengganggu pada saat penggantian linen berikutnya maupun jika linen tersebut hendak diturunkan kelasnya. ntuk itu perlu adanya monitoring ke ruangan – ruangan dengan !rekuensi minimal & =tiga> bulan sekali atau setiap kali ada pencatatan di buku administrasi yang tidak mengindahkab prinsip C6C8. b.
Kualitas linen
'-
Kualitas yang diutamakan dari linen adalah bersih =fsik linen>, awet =tidak rapuh> dan sehat =bebas dari mikroorganisme patogen>. Crekuensi # ntuk
•
monitoring
bersih
dapatdilakukan
dengan
meman!aatkan panca indera sevara fsik mulai dari bau =harum dan bebas dari bau yang tidak sedap>, rasa =lembut di kulit> dan skala noda. 5ilakukan pada tahap sortir di dalam perputaran pencucian. @ika terdapat kekurangan dari tiga aspek tersebut, maka perlu ada pencucian ulang sesuai dengan permasalahan masing – masing. Awet =tidak perlu> dapat dilakukan dengan mengendalikan
•
penggunaan !ormulasi bahan kimia yang serendah mungkin tanpa mengabaikan hasil. Substitusi penggunaan bahan kimia yang mempunyai si!at melupakan sepeti phenoll. Crekuensi dapat dilakukan setiap perputaran waktu standart linen ditetapkan misalnya % kali pencucian. Sehat =bebas mikroorganisme patogen> dilakukan dengan
•
pemeriksaan linen bersih melalui pemeriksaan angka kuman di laboratorium untuk mengetahui adanya mikroorganisme patogen ataupun mikroorganisme nonDpatogen dalam jumlah yang banyak =rekontaminasi>. %.
"ahan kimia
a.
Cisik dan karakteristik bahan kimia Cisik dan karakteristik bahan kimia dapat berupa warna, butiran serta bau yang
khas dari bahan kimia. 0enjelasan spesifkasi bahan kimia pada awal pembelian menjadi penting serta melihat pembanding bahan kimia dari produk bahan kimia lainnyaakan sangat membantu dalam memonitor kualitas bahan kimia yang dikirim pihak rekanan. ntuk menjaga kualitas selalu dilakukan monitoring setiap bahan kimia akan digunakan. b.
p1 =0ower 1idrogen> dan persentase bahan akti! "ahan kimia yang digunakan memiliki p1 dan bahan akti! seperti yang
dipersyaratkan dalam L50 =Lembar 5ata 0engaman> atau 4S5Ss. 6n!ormasi p1 penting dalam mengetahui kualiitas bahan kimia yang akan digunakan apakah mengalami perubahan pada saat penyimpanan dan penggunaan. Crekuensi pemeriksaan dilakukan pada awal penggunaan, pertengahan dan akhir. &.
"aku 4utu Air "ersih
a.
0ersyaratan 0ermenkes '$* 0ersyaratan dasar air yang digunakan adalah standart air bersih 5epkes
=0ermenkes '$*> yaitu dilakukan monitoring sedikitnya * bulan sekali. b.
0ersyaratan khusus kandungan besi dan garam – garam 0erlu dilakukan pemeriksaan awal untuk mengetahui adanya dua polutan
pengganggu tersebut. @ika standart yang diinginkan tidak dipenuhi, maka harus dilakukan usaha untuk menurunkan tingkat polutan di air yang akan di gunakan. Sebaiknya sama dilakukan setiap * bulan sekali. '.
"aku 4utu Limbah :air )