PEDOMAN DASAR UMAT BUDDHA MAHAYANA TIDAK DIPERJUALBELIKAN
Pengumpul Materi:
Namo Sakyamuni Buddhaya,
Luky
Namo Buddhaya, Banyak
orang
yang
ber-
agama Buddha yang merasa pengetahuan Dharmanya sangat terbatas, bahkan merasa bingung ketika ingin berdoa secara Buddhis. Buku ini diterbitkan dengan harapan dapat memberikan tambahan pengetahuan Dharma sekaligus pengetahuan doa secara Buddhis (dalam hal ini mengacu kepada tra-
Editor :
“Semoga jasa dan kebajikan Para Donatur memperindah Tanah Suci Para Buddha, membalas empat budi besar dan menolong mereka di tiga alam sengsara. Semoga mereka yang menyebarkan Dharma ini, semua bertekad membangkitkan kebodhian. Sampai di akhir penghidupan ini, bersama-sama lahir di alam bahagia”
Luky Alamat Redaksi : Jalan Kelenteng 10/23A Bandung 40182 E-mail Redaksi :
[email protected]
disi Mahayana), sehingga istilah yang digunakan dalam bahasa Sansekerta dan Mandarin. Buku ini hendaknya tidak menjadikan
kita
fanatik
terhadap
salah satu tradisi agama Buddha, tetapi tetap menjunjung sikap menghormati terhadap Buddha lainnya. Akhir
kata,
tradisi
agama
kesempurnaan
hanyalah milik Para Buddha dan kekurangan adalah milik semua makh luk
sehingga
kami
sangat
mengharapkan kritik dan saran atas penerbitan buku ini. Selamat membaca dan mempraktikkan Dharma. Maitricittena, Redaksi
119
REFERENSI
DAFTAR ISI
Y.A.Bhiksu Dutavira Mahastavira.Apa yang Harus Diketahui oleh Umat Bud dha Mahayana(2).2003
Riwayat Sakyamuni Buddha…………………………………………………4 Sudharma,Budiman.Pedoman Umat Buddha. FKUB DKI Jakarta.2007
Catvari Arya Satyani………………………………………………………….40
Suwarto,T.Drs. Buddha Dharma Mahayana. 1995
Tri Ratna………………………………………………………………………..46 Trilaksana………………………………………………………………………49
Chodron,Tubten.Tradisi Chodron,Tubten. Tradisi dan Harmoni Menelusuri Jejak-jejak Jejak-jej ak Agama dha.2000
Bud-
Hukum Karma………………………………………………………………….53 Tumimbal Lahir………………………………………………………………..58
Majalah Sinar Borobudur
Pratitya Samutpada…………………………………………………………..59
Website KMB Universitas Indonesia
Nirvana………………………………………………………………………….64 Sila……………………………………………………………………………….65
Website www.vihara.com
Bodhisattva…………………………………………………………………….68 Om Mani Padme Hum………………………………………………………..71 Hari Suci Agama Buddha……………………………………………………73 Makna Hari Raya Agama Buddha………………………………………….74 Makna Persembahan………………………………………………………...80 Upacara Uposadhadivasa…………………………………………………..83 Doa di Rumah………………………………………………………………….88 Doa sehari-hari………………………………………………………………..96 Konsep Trikaya dan Panca Dhyani Buddha…………………………….101 Sutra dan Sastra Mahayana………………………………………………..105 Melihat Waisak Lebih Dekat……………………………………………….109 Pelimpahan Jasa…………………………………………………………….112 Tanah Suci…………………………………………………………………….114 Referensi………………………………………………………………………118 Daftar Donatur………………………………………………………………..119
4. Bunga
lereng dari salah satu lima pegunungan Himalaya. Di sana mereka
Bunga mempunyai makna ketidakkekalan, semua yang berkondisi adalah tidak
berkumpul untuk mengadakan Pertemuan Agung guna mengumpulkan
kekal atau tidak abadi. Demikian juga dengan badan jasmani anda adalah tidak
semua Khotbah yang telah diajarkan oleh Yang Maha Bijaksana. Konsili
kekal; lahir, tumbuh, tua/lapuk, kemudian meninggal/hancur. Yang tertinggal han-
pertama ini dipimpin oleh Maha Kasyapa.
yalah keburukan atau keharuman perbuatan selama hidupnya saja, yang kelak dikenang oleh sanak saudara dan handai taulan. 5. Buah Persembahan buah mempunyai makna hasil dari proses kehidupan, bahwa benih perbuatan buruk/kejahatan akan tumbuh dan berbuah kepurukan/ kejahatan pula, begitu juga perbuatan baik akan berbuah kebaikan.
Ananda yang selalu mendampingi Hyang Buddha ke mana saja Beliau pergi membabarkan Dharma mempunyai ingatan yang luar biasa. Maka Ananda diminta oleh sekalian bhiksu yang hadir dalam pertemuan itu untuk lebih dulu mengulangi semua Khotbah yang diajarkan Hyang Buddha. Yang Bijaksana dari Vaideha, kemudian disempurnakan oleh para bhiksu yang hadir. Ananda memulai dengan ucapan “Demikianlah yang telah aku dengar.” Aku di sini dimaksudkan adalah Ananda. Maka semua sutra dimulai dengan kalimat itu, dengan keterangan mengenai waktu, tempat, kejadian, dan orang-orang yang menyampaikannya. Demikianlah Ananda bersama-sama dengan lima ratus Arahat membuat semua Kitab Suci atau Sutra yang berisikan Dharma dari Yang Maha Bijaksana dan Agung. Mereka telah memiliki karma baik di masa lampau untuk menuju nirvana. Mereka berusaha sepenuhnya menguasai Buddha Dharma. Semua Kitab Suci tersebut yang adasampai dengan hari ini telah membantu mereka menuju Nirvana. Dan umat Buddha juga akan melanjutkan dengan cara yang sama untuk berbuat demikian dari satu masa ke masa yang akan datang.
Tahun 2010 M 2554 TB
Tahun
Tilem / Bulan Baru Jan
15
Purnama/Bulan Penuh Jan 01 Jan 30
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt
14 16 14 14 12 12 10 08 08
Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt
28 * 30 28 28 * 26 26 * 25 23 23 *
Nop Des
06 06
Nop Des
22 21
2011 M
Tilem / Bulan Baru Jan 04
Purnama/Bulan Penuh Jan 20
2555 TB
Feb
03
Feb
18 *
Mar
05
Mar
20
Apr
03
Apr
18
Mei
03
Mei
17 *
Juni
02
Juni
16
Juli
01
Juli
15 *
Juli
31
Ags
14
Ags
29
Sep
12
Sep
27
Okt
12
Okt
27
Nop
11 *
Nop
25
Des
10
Des
25
Puja
Perenungan Perenungan tingkat kedua (Dhyana-II); bila seorang siswa setelah mengendapkan gelombang pikiran dan renungan, mulailah tercapai ke tenangan batin, pikiran mulai memusat, ia atau siswa tersebut masuk dalam tingkat ini.
Maghapuja
Perenungan Perenungan tingkat ketiga (Dhyana-III); bila seorang siswa telah da pat melenyapkan kegiuran, ia berdiam diri dalam keseimbangan dan ke sadaran yang kuat. Ia memasuki tingkat ini.
Waisak
Perenungan Perenungan tingkat keempat (Dhyana-IV); bila seorang siswa akhirnya dapat mengatasi kenikmatan, karena lenyapnya kegembiraan
Asadhapuja
dan kesedihan. Ia memasuki tingkat keempat ini (Dhyana-IV), yang pe nuh keseimbangan dan kesadaraan inilah yang disebut samadhi yang
Pavarana/ Kathina
Puja
Maghapuja
Waisak
Asadhapuja
Pavarana/ Kathina
benar.
Buddha Mahayana yakni Pacchimovada Pari Nirvana Sutra terjemahan oleh
HARI SUCI AGAMA BUDDHA
Kumarajiva. Arya Sangha
Menurut Kalender Kamariah (Lunar) atau Tahun Imlek
Bulan I
Tanggal 1
Peringatan Hari Kelahiran Maitreya Bodhisattva
Sebagian dari para Bodhisattva mungkin kehidupannya sebagai bhiksu dan
I
9
Hari Kelahiran Sakradewa Indranam
lainnya sebagai umat awam. (A Survey of Buddhism, Bab : The Mahayana
II
8
Hari Pelepasan Agung Sakyamuni Buddha
II
15
Hari Parinirvana (Wafat) Sakyamuni Buddha
II
19
Hari Kelahiran Avalokitesvara Bodhisattva
II
21
Hari Kelahiran Samantabhadra Bodhisattva
III
16
Hari Kelahiran Cundi Bodhisattva
IV
4
Hari Kelahiran Manjusri Bodhisattva
IV
8
Hari Kelahiran Sakyamuni Buddha
IV
28
Hari Kelahiran Bhaisajaraja Bodhisattva
V
13
Hari Kelahiran Arama Bodhisattva
VI
3
VI
19
VII
13
Hari Kelahiran Dharmapala Pancaskandha Bodhisattva Hari Pencapaian Pencerahan Agung Avalokitesvara Bodhisattva Hari Kelahiran Mahasthamaprapta Bodhisattva
VII
15
Hari Ulambana / Cio Ko / Sembahyang Rebutan
VII
30
Hari Kelahiran Ksitigarbha Bodhisattva
VIII
22
Hari Kelahiran Dipankhara Buddha
IX
19
Hari Pelepasan Agung Avalokitesvara Bodhisattva
IX
30
Hari Kelahiran Bhaisajyaguru Bodhisattva
X
5
Hari Kelahiran Acarya Bodhidharma
XI
17
Hari Kelahiran Amitabha Buddha
XII
8
Hari Pencapaian Pencerahan Agung Sakyamuni Buddha
XII
29
Hari Kelahiran Avatamsaka Bodhisattva
Semata-mata Semata-mata terdiri dari para Bodhisattva yang telah memasuki tingkat kedua atau lebih mengenai Jalan Penerangan atau Pencerahan Tertinggi.
Sangha, hal : 263-267).