mata kuliah biokimia yang mempelajari tentang inti sel atau disebut juga nukleus yang merupakan bagian dari sebuah sel, Inti atau nukleus memiliki komponen berikut : Selaput inti (membran I…Deskripsi lengkap
Full description
Full description
patofisiologi
Full description
Deskripsi lengkap
Patofisiologi Hernia Nukleus Pulposus ( HNP )
Herniasi duktus invertebralis ke segala arah dapat terjadi akibat trauma atau stress fisik. Herniasi ke arah superior atau inferior melalui lempeng kartilago masuk ke dalam korpus vertebra dinamakan sebagai nodul Schmorl (biasanya dijumpai secara insidentil pada gambaran radiologis atau otopsi). Kebanyakan herniasi terjadi pada arah posterolateral karena nucleus cenderung terletak ke arah posterior dan adanya adan ya ligamentum longitudinalis posterior yang cenderung memperkuat annulus fibrosus di posterior tengah. Peristiwa ini dikenal sebagai Hernia Nukleus Pulposus. Pada awalnya, nukleus pulposus p ulposus mengalami herniasi melalui cincin konsentrik anulus fibrosus yang robek dan menyebabkan cincin lain dibagian luar yang masih intak menonjol setempat (fokal). Keadaan ini dinamakan protursio diskus. Bila proses tersebut berlanjut, sebagian materi nukleus akan berjalan keluar dari diskus (ekstrusio diskus) ke anterior ligamentum longitudinalis posterior atau terus masuk ke dalam kanalis spinalis. Biasanya protursio atau ekstrusio diskus posterolateral akan menjepit akar saraf ipsilateral pada tempat keluarnya saraf dari kantong dura (misalnya herniasi diskus L4-L5 kiri akan menjepit akar saraf L5 kiri). Jepitan saraf ini akan menampi lkan gejala dan tanda radikuler rad ikuler sesuai dengan distribusi persarafannya. Herniasi diskus sentral dapat melibatkan beberapa elemen kaud a ekuina pada kedua sisi sehingga menampilkan radikulopatika bilateral atau bahkan juga gangguan sfingter seperti retensio urine.
HNP Lumbal
Pada bagian lumbal, HNP umumnya sering terjadi pada area L5-S1 (45 – 50%) dan L4-L5 (4045%). HNP pada area L30L4 hanya terjadi sekitar 5%, dan pada level lumbal yang lainnya, HNP jarang terjadi.
Gejala Klinis dan Diagnosis Gejala khas yang muncul pada herniasi diskus posterolateral area lumbal adalah n yeri pinggang bawah yang intermiten (dalam periode beberapa minggu sampai beberapa tahun) dan juga nyeri menjalar sesuai dengan distribusi saraf iskhiadikus. Sifat nyeri biasanya menghebat
HNP Servikal
HNP servikal umumnya terjadi pada usia dekade 3 dan 4. Lokasi yang sering mengalami HNP adalah area parasentral unilateral, dimana pada area tersebut anulus fibrosus adalah yang terlemah serta ligamennya tipis. Gejala klinis dan Diagnosis
Gejala klinis yang ditimbulkan dari HNP servikal dapat berupa gejala radikulopatia, mielopatia, atau kombinasi keduanya. Pada area servikal, HNP sering terjadi pada C5-C6 dan C6-C7. Herniasi lateral diskus C5-C6 menyebabkan penekanan pada radiks C6 yang akan menimbulkan parastesia serta baal pada daerah distribusi persarafannya. Selain itu biasanya juga didapatkan kelemahan otot biseps dan penurunan reflex biseps. Herniasi diskus C6-C7 menyebabkan iritasi radiks C7 dan menampilkan gejala hiperalgesia serta parastesia jari tengah. Selain itu bisa didapatkan penurunan refleks triseps. Herniasi diskus bagian sentral (jarang) umumnya menampilkan gejala kompresi medulla spinalis yang hebat berupa gejala transeksi fungsional dan hilangnya semua fungsi di bawah persarafan segmen yang terkena berupa: (1) Central cord syndrome yang ditandai dengan kelumpuhan akut dan tidak nyeri, terutama pada ekstremitas atas dimana bagian distal lebih berat daripada ba gian proksimal. (2) Brown Sequard Syndrome yang menampilkan hemiskesi medulla spinalis, dimana terjadi kelemahan motorik serta sensorik ipsilateral dengan gangguan sensorik kon tralateral. (3) Anterior Cord Syndrome yang menampilkan gejala dari gangguan 2/3 bagian anterior medula spinalis.
Diagnosis awal pada kasus HNP servikal adalah foto polos leher antero-posterior, lateral, dan odontoid view. Foto ini ditujukan untuk menilai integritas dan posisi vertebra, lebar celah intervertebra, foramen saraf, perubahan osteofitik, dan osifikasi ligamentum posterior. Pemeriksaan lain untuk HNP servikal adalah CT Scan, Mielografi, dan MRI. CT Scan efektif untuk mengevaluasi elemen tulang pada potongan melintang,di samping untuk menilai kompresi radiks atau medula spinalis. MRI adalah pemeriksaan yang terbaik pada kasus HNP servikal mengingat kemampuan pencitraannya yang tajam dan tidak ada efek radiasi.