PEMILIHAN MESIN
Pada pembuatan suatu sediaan tablet dalam skala besar (industri) salah satu aspek pendukung yang paling penting adalah mesin atau alat yang digunakan untuk membantu dalam proses produksi. Tanpa alat-alat pendukung proses produksi, suatu industri farmasi tidak akan dapat memenuhi permintaan pasar terhadap tablet dalam jumlah yang besar. Pemilihan Pemilihan mesin untuk untuk memproduk memproduksi si sediaan sediaan tablet ditentukan ditentukan dan dilihat dari metode pembuatan tablet yang diinginkan oleh suatu industri. Pada kasus ini industri kami kami membua membuatt Kaplet Kaplet Ampici Ampicilli llin n dengan dengan metode metode granul granulasi asi basah basah karena karena at aktif aktif Ampi Ampici cill llin in mem mempuny punyai ai kest kestab abil ilan an yang ang baik baik terh terhad adap ap pana panass dan dan basa basah h atau atau kelembaban. !ntuk itu mesin yang digunakan disesuaikan dengan metode granulasi basah, sehingga mesin-mesin yang digunakan adalah " timbangan, mesin pengayak, mesin pencampur, mesin granulasi basah, mesin pengering, mesin pencetakan tablet dan mesin pengemasan primer (strip) dan alat-alat penunjang lainnya yang digunakan dalam pengujian produk.
1. Timba mbangan
#esin ini digunakan untuk meninmbang bahan-bahan yang akan diproduksi menjadi tablet tau kaplet. Pemilihan disesuaikan dengan jumlah atau kapasitas bahan yang akan ditimbang. 2. Mesin esin Peng Pengay ayak ak
#esin #esin ini ini digu diguna naka kan n untu untuk k meng mengay ayak ak at at akti aktiff dan dan baha bahan n tamba tambaha han n dala dalam m pembuatan tablet agar diperoleh serbuk dengan ukuran yang sama s ama dan halus untuk memudahan dilakukannya pencampuran. $i dalam alat ini terdapat pisau-pisau yang dapat menghaluskan dan ayakan untuk menyeragamkan ukuran bahan. 3. Mesin esin Penc Pencam ampu purr
#esin ini digunakan untuk mencampukan campuran dan larutan pengikat sehingga menghasilkan granul basah. Alat ini terdiri dari reynold bo%l, pengaduk&impeller dan mesin reynold mi'er. eynold bo%l merupakan %adah untuk pencampuran berbentuk silinder dengan bagian ba%ah melengkung atau datar. Pengaduk&impeller digunakan untuk mengaduk campuran, jenis dari pengaduk beragam disesuaikan
pada sifat dari at yang akan dicampurkan. edangkan mesin reynold mi'er merupakan mesin yang digunakan untuk menjalankan mesin itu sendiri. 4. Mesin Granuasi !asa"
otary %et granulation atau *+ adalah mesin untuk pembuatan granul dari bahan obat khususnya pada pembuatan tablet yang sebelumnya semua bahan-bahan obat telah dicampur terlebih dahulu di mesin mi'er. Komponen yang kontak langsung dari produk dari mesin otary *et +ranulation terbuat dari stainless steel yang telah memenuhi standar kadar stainless steel untuk pembuatan bahan obat. Pengoperasian otary *et +ranulation hanya memiliki dua tombol yang berfungsi yaitu tombol hijau atau tombol untuk menjalankan mesin dan tombol merah atau untuk mematikan mesin. #. Mesin Pengering
luid /ed $rying atau pengering hamparan fluidisasi adalah alat pengering dengan menggunakan prinsip fluidisasi. Prinsip kerja mesin pengering ini adalah penghembusan udara panas oleh kipas peniup (blo%er) melalui suatu saluran ke atas bak pengering yang menembus hamparan bahan sehingga bahan tersebut dapat bergerak dan memiliki sifat seperti fluida. #etode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses pengeringan dan mempertahankan mutu bahan kering. $. Mesin Pence%ak Tabe%
#esin ini digunakan untuk mencetak tablet. #esin ini merupakan mesin double punch atas dan ba%ah. +ranul dimasukkan ke tempat pencetakannnya melalui hopper dibagian atas dan akan dikempa oleh gerakan punch atas dan ba%ah. &. Mesin Pengemasan Primer 'S%rip(
#esin ini digunakan untuk pengemasan primer tablet yang telah diproduksi dengan aluminium foil sebagai pengaman utama&primer tablet dari lingkungan luar.
PA)AMETE) *)ITIS P)+SES PEM!,ATAN TA!LET
1. Penimbangan
Parameter kritis dalam proses penimbangan adalah kebersihan alat timbangan. 0al ini sangat penting untuk komtaminasi dari bahan-bahan yang akan ditimbang. etiap melakukan penimbangan alat harus selalu dibersihkan agar tidak tercampur dengan bahan-bahan selanjutnya yang akan ditimbang. 2. Pengayakan
Parameter kritis dalam proses pengayakan antara lain " a. *aktu atau lama pengayakan. *aktu atau lama pengayakan (%aktu optimum), jika pengayakan terlalu lama akan menyebabkan hancurnya serbuk sehingga serbuk yang seharusnya tidak terayak akan menjadi terayak. 1ika %aktunya terlalu lama maka tidak terayak sempurna. b. #assa sampel. 1ika sampel terlalu banyak maka sampel sulit terayak. 1ika sampel sedikit maka akan lebih mudah untuk turun dan terayak. c. 2ntensitas getaran. emakin tinggi intensitas getaran maka akan semakin banyak terjadi tumbukan antar partikel yang menyebabkan terkikisnya partikel. $engan demikian partikel tidak terayak dengan ukuran tertentu. d. Pengambilan sampel yang me%akili populasi. ampel yang baik me%akili semua unsur yang ada dalam populasi, populasi yang dimaksud adalah keanekaragaman ukuran partikel, mulai yang sangat halus sampai ke yang paling kasar. 3. Pencampuran Pencampuran A-a 'Sebeum iubrikasi(
Parameter kritis
dari tahapan proses ini yang perlu di3alidasi adalah lama
pencampuran (mi'ing time). 0al ini sangat kritis untuk menjamin distribusi at berkhasiat homogen dalam campuran suatu sediaan yang di3alidasi. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 45 titik yang ditentukan dalam drum mi'er. Pengujian parameter kritis yang dilakukan adalah 6$ dan uji homogenitas (penetapan kadar at berkhasiat).
Pencampuran Ak"ir 'Se%ea" iubrikasi(
Parameter kritis
dari tahapan proses ini yang perlu di3alidasi adalah %aktu
pencampuran akhir. 0al ini sangat kritis untuk menjamin keseragaman kandungan suatu batch. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 45 titik yang ditentukan dalam drum mi'er. Pengujian parameter kritis yang dilakukan adalah 6$ dan uji homogenitas (penetapan kadar at berkhasiat). 0asil yang diperoleh dari pencampuran a%al dan akhir adalah tidak ada perbedaan bermakna dari hasil pengujian parameter kritis, baik 6$ maupun uji homogenitas. 0al ini membuktikan bah%a drum mi'er yang digunakan dapat menjamin distribusi at berkhasiat dengan homogen terhadap lama pencampuran yang ditentukan.
4. Granuasi
a. 1umlah bahan pengikat 1umlah bahan pengikat yang ditambahkan sangat mempengaruhi konsistensi granul basah yang terbentuk. 1ika jumlah bahan pengikat yang ditambahkan terlalu banyak dapat menyebabkan o3er %etting (granul terlalu basah). +ranul yang terlalu basah menyebabkan granul susah diayak dan butuh pengeringan yang lebih lama untuk memperoleh granul kering dengan kadar air yang diinginkan. Pada tahap pembasahan granulasi basah (at aktif 7 8at pengisi 7 8at penga%et 7 6arutan pengikat) terjadi proses sesuai pada gambar di ba%ah ini.
!ntuk mengetahui jumlah bahan pengikat yang digunakan dalam proses granulasi basah antara lain " sno% ball consistency, banana breaking test, soil humidity test.
b. *aktu pencampuran *aktu pencampuran sangat mempengaruhi keseragaman at aktif yang terkandung dalam granul basah atau pun pada granul kering. $engan %aktu pencampuran yang tepat diharapkan terjadi pencampuran yang efektif antara at aktif dengan at tambahan lainnya sehingga terbentuk campuran yang homogen dan memiliki sifat alir yang baik. c. !kuran Penyaring !kuran penyaring mempengaruhi ukuran dari granul yang dihasilkan. !kuran granul yang dihasilkan harus seragam, mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
#. Pengeringan
Pada proses pengeringan selalu diinginkan kecepatan pengeringan yang maksimal. leh karena itu perlu dilakukan usaha9usaha untuk mempercepat pindah panas dan pindah massa (pindah massa dalam hal ini perpindahan air keluar dari bahan yang dikeringkandalam proses pengeringan tersebut). Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk memperoleh kecepatan pengeringan maksimum, yaitu " a. 6uas permukaan emakin luas permukaan bahan yang dikeringkan, maka akan semakin cepat bahan menjadi kering. /iasanya bahan yang akan dikeringkan dipoton-potong untuk mempercepat pengeringan. b. uhu emakin besar perbedaan suhu (antara medium pemanas dengan bahan yang dikeringkan), maka akan semakin cepat proses pindah panas berlangsung sehingga mengakibatkan proses penguapan semakin cepat pula. Atau semakin tinggi suhu udara pengering, maka akan semakin besar energi panas yang diba%a ke udara yang akan menyebabkan proses pindah panas semakin cepat sehingga pindah massa akan berlangsung juga dengan cepat. c. Kecepatan udara !mumnya udara yang bergerak akan lebih banyak mengambil uap air dari permukaan bahan yang akan dikeringkan. !dara yang bergerak adalah udara
yang mempunyai kecepatan gerak yang tinggi yang berguna untuk mengambil uap air dan menghilangkan uap air dari permukaan bahan yang dikeringkan. d. Kelembaban udraa emakin lembab udara di dalam ruang pengering dan sekitarnya, maka akan semakin lama proses pengeringan berlangsung kering, begitu juga sebaliknya. Karena udara kering dapat mengabsorpsi dan menahan uap air. etiap bahan khususnya bahan pangan mempunyai keseimbangan kelembaban udara masing9 masing, yaitu kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air dari atmosfir. e. Tekanan atm dan 3akum Pada tekanan udara atmosfir :;5 0g (<4 atm), air akan mendidih pada suhu 455=>. Pada tekanan udara lebih rendah dari 4 atmosfir air akan mendidih pada suhu lebih rendah dari 455?>. f.
*aktu *aktu perngeringan berhubungan erat dengan kadar air yang terkandung dalam kadar air. $engan Kadar air yang tepat maka akan mempermudah pada proses pengempaan ataupun pencetakan. 1ika granul yang dihasilkan terlalu basah dapat menyebabkan lengketnya granul pada proses pencetakan. 1ika granul yang dihasilkan terlalu kering dapat menyebabkan capping pada proses pencetakan. elama pengeringan dan lamanya %aktu pengeringan dikontrol karena kedua faktor ini dapat berpengaruh terhadap kandungan air dalam granul kering. Kandungan air sisa dalam granul untuk setiap bahan aktif tidak sama, air sisa ini berguna untuk mengaktifkan kembali sifat&fungsi bahan pengikat disamping untuk mencegah timbulnya muatan elektrostatik se%aktu pencetakan emakin lama %aktu (batas tertentu) pengeringan, maka semakin cepat proses pengeringan selesai. $alam pengeringan diterapkan konsep 0TT (0igh Temperature hort Time), hort time dapat menekan biaya pengeringan.
$. Pence%akan
Parameter kritis dari tahapan proses ini yang perlu di3alidasi adalah tekanan dan kecepatan pencetakan. Kekerasan ini dipakai sebagai ukuran dari tekanan pengempaan. emakin besar tekanan yang diberikan saat penabletan akan meningkatkan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet yang keras memiliki %aktu hancur yang lama (lebih sukar hancur) dan disolusi yang rendah, namun tidak selamanya demikian. Pada umumnya tablet yang baik dinyatakan mempunyai kekerasan antara @-45 kg. amun hal ini tidak mutlak, artinya kekerasan tablet dapat lebih kecil dari @ atau lebih tinggi dari kg. Kekerasan tablet kurang dari @ kg masih dapat diterima dengan syarat kerapuhannya tidak melebihi batas yang diterapkan. Tetapi biasanya tablet yang tidak keras akan memiliki kerapuhan yang tinggi dan lebih sulit penanganannya pada saat pengemasan, dan transportasi. Kekerasan tablet lebih besar dari 45 kg masih dapat diterima, jika masih memenuhi persyaratan %aktu hancur&disintegrasi dan disolusi yang dipersyaratkan. Pengujian
parameter
kritis
yang
dilakukan
adalah
kekerasan,
ketebalan,
keseragaman bobot, %aktu hancur, friability, penetapan kadar at berkhasiat dan disolusi.
Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan 3alidasi proses tersebut
adalah tidak ada perbedaan bermakna dari hasil pengujian parameter kritis dari tiap tahapan proses ketiga batch berturut-turut. Tekanan */mpresi aaa" apikasi kekuasaan0 %ekanan0 a%au %enaga %er"aap sua%u /bek yang menyebabkan ia menai iperas0 %erepi%0 a%au ipaa%kan.
Kompresi Tahap kompresi dari proses kompresi tablet membentuk tablet. Tahap ini melibatkan menyatukan pukulan atas dan ba%ah di ba%ah tekanan dalam die untuk membentuk tablet. ebagai pukulan memasuki tahap kompresi, pukulan atas dan ba%ah bergerak di antara dua roda besar yang disebut tekanan gulungan. Tekanan ini gulungan mendorong pukulan bersama untuk membentuk tablet. 1arak antara pukulan atas dan ba%ah menentukan ketebalan dan kekerasan tablet. Ketika pukulannya berdekatan, dihasilkan tablet yang tipis dan keras. Ketika pukulannya jauh dan terpisah, tablet yang dibuat lebih lembut dan lebih tebal. Keseimbangan yang tepat dari ketebalan dan kekerasan menentukan roll jarak optimal untuk setiap produk tertentu. Penyesuaian ini dilakukan sambil menjaga berat tablet tetap konstan.
&. Pengemasan Primer 'S%rip(
/agian mesin strip yang kritis dalam pengemasan primer adalah bagian feeding guide, feeding chute, dan sealing. /agian feeding guide adalah bagian yang terdapat pada hopper mesin, berbentuk seperti rel&jalur dan berfungsi untuk mengarahkan tablet atau kapsul satu persatu secara berurutan ke dalam feeding chute. /agian feeding chute adalah bagian saluran atau jalur tablet sebelum masuksealing. /agian sealing berfungsi untuk membungkus tablet&kapsul dengan cara menempelkan B sisi alufoil dengan panas tinggi sehingga rapat.
Pustaka " Priyambodo, /. (B55:). #anajemen armasi 2ndustri. Cdisi 2. Dogyakarta" +lobal Pustaka !tama. 0al. E, B;, BF, :G, F@-FG, FF, 45E, B4F