Paper Agama Kristen Protestan
Disusun oleh: Obliast Jehian Suryono XII IPA-4 / 21 SMA GONZAGA JAKARTA 2013
Daftar Isi Hal Daftar isi …………………………………………………………………………………………………………………………… 2 BAB 1: PENDAHULUAN …………….………………………………………………………………………………………. 3 BAB 2: ISI ………………………………………………...………………………………………..…………………………….. 4 2.1 Tokoh Sentral dan Tokoh Tambahan …………………………………………………………….…….. 4 2.2 Ajaran …………………………………………………………………………………………………………………. 6 2.3 Kitab Suci dalam Kristen Protestan (Alkitab) ……………………………………………………….. 8 2.4 Hukum ………………………………………………………………………………………………………………. 12 2.5 Ritual-Ritual dalam Kristen Protestan ……………………………………………………………….. 12 2.6 Simbol-Simbol dalam Kristen Protestan ……………………………………………………………………… 14 BAB 3: Penutup…………………………………………………………………………………………………………….… 18 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………….. 18
t s t r
t s i r :
r
2
BAB 1 PENDAHULUAN Agama Kristen adalah salah satu agama besar di dunia yang banyak pengikutnya, yang merupakan bagian dari gereja kristen yang memisahkan diri dari gereja katolik Roma pada waktu reformasi, yaitu suatu revolusi dalam agama Kristen di Eropa pada abad ke 15-16. Selama abad 1516 mulailah zaman ‘renaisans’ (Perancis, Renaitre : lahir kembali), merupakan peralihan dari abad pertengahan ke abad modern. Gerakan ‘humanisme’ di Eropa mempunyai dampak positif dan juga negatif terhadap gereja. Individualisme menjadi faktor penting di Eropa pada waktu itu, karena di satu pihak menimbulkan perubahan kebudayaan bangsa Eropa yang mendasar, dan di lain pihak gereja terkena akibat kemerosotan moral, mulai dari Paus sampai pangeran-pangeran dan raja-raja. Pada tingkat kepausan terjadi perpecahan, sebaliknya raja-raja mempunyai pengaruh yang lebih kuat, sehingga wibawah Paus menjadi merosot. Kehidupan mewah dalam istana Paus melebihi kemewahan rajaraja Prancis dan Inggris, sementara itu perubahan sosial politik sangat tajam, sehingga kedudukan para rohaniawan tergeser oleh paham awami yang serba mistik. Para rohaniawan dan biarawan kehilangan monopoli dalam masyarakat. Pada puncaknya gereja ternyata menyalahgunakan wewenangnya, antara lain karena menjual surat indulgensi (penghapusan siksa) dan absolusi kepada para jemaat gereja. Dari protes ini akhirnya lahirlah kaum protestan. Kaum protestan dilancarkan oleh raja-raja atau pangeran-pangeran Jerman yang mendukung reformasi melawan keputusan mayoritas yang beragama Katolik, pada waktu sidang dewan kekaisaran kedua di kota Speyer pada tahun 1529, karena melarang bertambah meluasnya reformasi. Pangeran-pangeran Jerman tersebut ialah pengikut Injil kaum Luther yang menentang tekanan yang kuat dari penguasa Roma Katolik. Dari adanya protes mereka dlam sidang di Speyer itu maka lahirlah kaum protestan.
Protestan berasal dari bahasa latin yaitu „protestari‟ , yang melahirkan istilah protest . Istilah tersebut diartikan “mengakui” atau “menyatakan secara terbuka” atau “suatu pernyataan yang khidmat tentang resolusi, fakta atau pendapat”. Namun, protest sering diartikan secara negatif yaitu “keberatan” atau “menyanggah”. Protestantisme adalah sebuah gerakan di dalam gereja yang didalamnya terkandung dua arti, yaitu : Keberatan atas beberapa pokok kepercayaan dan praktek gereja Roma Katolik. Meyatakan kepercayaan yang dianggap esensial bagi kepercayaan Kristen
t s
Kurang lebih tiga abad, protestantisme menyebar ke bagian utara benua Eropa dan Inggris, kemudian sampai ke Amerika Utara. Awal abad 20, Protestantisme menyebar hampir keseluruh dunia. Gerakan reformasi gereja dikenal sejak Martin Luther (1483-1556) dan Yohanes Calvin. Tetapi sebenarnya sudah ada tokoh pra-revormasi, yaitu Wyclif di Inggris dan Yohanes Hus di Buhemia.
t r
t s i r :
r
3
BAB II ISI 2.1 Tokoh Sentral dan Tokoh Tambahan A. Martin Luther Tokoh pendiri agama kristen protestan dapat dikatakan tidak lain adalah Martin Luther. Ia berasal dari keluarga petani di Thuringe dan dilahirkan tahun 10 November 1483 di Eisleben Jerman. Ayahnya Hans Luther menginginkan agar martin menjadi sarjana hukum, maka ia harus belajar filsafah lebih dulu. Ketika ia di Erfurt yang dominan adalah mata pelajaran skolastik. Setelah ia menyelesaikan pelajarannya ke Erfurt ia tertimpa hujan deras dengan halilintar sambar menyambar. Karena ia merasa takut ia berdo’a, katanya “santa anna yang baik, tolonglah aku, aku ingin menjadi Rohib”. Dua minggu setelah itu ditepatinya janjinya ia masuk biara ordo Eremit Agustin yang disiplinnya keras. Selama dalam biara ia mendalami teologis dan pada tahun 1507 ia ditasbihkan menjadi imam. Sesungguhnya ia adalah rohib yang serius, namun setiap kai ia melakukan perjalanan, batinnya menjadi gelisa melihat apa yang dialaminya.pada tahun 1510 ia diutus ke roma, namun apa yang dilihatnya dikapel-kapel di gereja-gereja di roma, i alah perilaku paara klerius yang menggetarkan hatinya. Dilihatnya para rohaniwan yang berwewah-mewah lagi boros, dilihatnya para musafir yang datang mendapat berbagai idulgensi dan absolusi dengan mudah. Pada tahun 1512 dia berhasil meraih gelar doktor dalam teologi dari universitas Wittenberg dan seterusnya aktif di universitas itu. Berangsur-angsur ia melepaskan segala kebimbangan dan keraguannya untuk menemukan kepastian bahwa rahmat Tuhan itu bukan dicurahkan dengan sakramen kepada jiwa manusia melainkan pada firman keampunan tuhan semata. Tuhan dapat memberikan kebebasan manusia dari dosa-dosanya, namun Tuhan tidak menuntut sesuatu dari manusia. Yang penting adalah iman, mengapa berita gembira dari Alkitab disembunyikan oleh ajaran manusia. Luther menyerang cita hidup mistik dalam gereja, yang berusaha mendapatkan keselamatan dan persekutuan rohani langsung dari Yesus. Ia mendasarkanajarannya pada iman danrahmat sebagai sumber hidup manusia. Dikemukakannya pengertian baru tentang apa yang dikatakan Paulus dalam Roma 1:16-17 yaitu: “sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan orang-orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab didalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin dari iman dan memimpin kepada iman seperti ada tertulis: orang benar akan hidup oleh iman”. Berdasarkan ayat tersebut Luther tidak dapat menerima apa yang sering didengarnya bahwa “kebenaran Tuhan” adalah keadilan Tuhan yang sama dengan Hakim Duniawi, membebaskan, membenarkan orang-orang yang baik dan menghukum orang-orang yang jahat. Ini tidak benar, oleh karena menurut Luther “kebenaran Tuhan” itu adalah anugera Tuhan yang menerima orang-orang yang berdosa serta putus asa terhadap dirinya sendiri, sebaliknya Tuhanmenolak orang-orang yang menganggap dirinya baik. Tuhan telah mengenalkan kepada manusia kebenaran kristus dan memandangnya sebagai yang benar. Hukuman atas kesalahan m anusia maupun belas kasihannya atas kebinasaan manusia sudah ditebusnya dalam salib kristus. Titik dasar ajaran Luther adalah pertemuannya dengan Tuhan di dalam Alkitab yang berbeda dengan ajaran katolik tentang hubungan Tuhan dengan manusia. Ia berpendirian bahwa Tuhan itu hanya di atas tidak ada Tuhan yang menjelma dalam diri manusia, pengalaman manusia tidak aka n mencapai kemauan Tuhan, perbuatan manusia itu mempunyai nilai, sedangkan Tuhan tidak dapat dinilai. Manusia hanya dapat berusaha mencari jalan keselamatan dengan imannya. Oleh karenanya apa yang disebut “api penyucian” dan “Idulgensi” itu tidak benar dan tidak perlu ada penghormatan terhadap orang-orang kudus. Apa yang dibenarkan Luther hanya tentang “perdamaina” dan “perjamuan”.
4
t s t r
t s i r :
r
Peristiwa yang membuat Luther bangkit bergerak menyerang gereja k atolik adalah dikarenakan perbuatan yang disebut “simoni gereja”, dimana para biarawan dominikan di jerman melakukan transaksi jual beli surat-surat idulgensi untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan gereja Santo Petrus, sehingga nilai-nilai rohani dipermainkan dengan uang dan barang. Ia menantang untuk melakukanperdebatan umum tentang perbuatan yang menjatuhkan martabat agama itu. Pada tanggal 310 oktober 1517 ditempelkannya surat berisi 95 dalil pada pintu gereja diWittenberg. Keesokan harinya yang bertepatan dengan hari raya orang-orang kudus, masyarakat banyak yang membacanya. Hal mana yang menimbulkan kegelisahan yang meluas keseluru jerman, oleh karena dalil-dalil yang dikemukakan Luther bertentangan dengan ajaran gereja katolik. Ternyata ia mendapat dukungandan masyarakat menuntut agar gereja mengahiri penyeleweangannya. Sebaliknya paus telah menuduh Luther telah sesat dan memerintahkan agar Luther menarik kembali ajaran-ajarannya. Namun secara diam-diam raja Fenderik melindunginya. Pada tanggal 15 juni 1520 Paus Leo menerbitkan bulla kepausan “Exsurge Domine” yang isinya mengutuk Luther dan menolak pendapat-pendapatnya, apa bila dalam waktu dua bulan ia tidak mencabt pendapatnya itu maka ia akan dikucilkan. Bulla Paus tersebut malahan dibakar dengansuatu audiensi dengan para guru besar dan mahasiswa dimuka pintu gerbang Wittenberg. Bulla yang kedua dikeluarkan lagi oleh Paus pada tanggal 3 januari 1521 namun masyarakat tidak lagi memperhatikannya. Pada tanggal 18 april 1521 kaisar karel V mengadakan Reichstag (rapat negara) di Warms. Walaupun teman-temannya melarang Luther menghadiri pertemuan itu karena kemungkinan berbahaya, namun ia hadir juga dan malahan menjadi termasyhur atas pembelaannya di hadapan kaisar dan para bangsawan. Kembalinya dari pertemuan tersebut, di tengah perjalanan ia disergap pasukanberkuda yang ternyata pasukan Frenderik yang mengamankannya dari bahaya maut. Pada tanggal 26 mei 1521 karel V mengeluarkan Edicta Worms yang isinya mengucilkan Luther dan para pengikutnya dari masyarakat. Semua karangan Luther harus dibakar dan boleh ditangkap atau dibunuh oleh siapa saja. Ia disembunyikanFrenderik di puri Wartburg. Dikota ini ia menerjemakan penjanjian baru dalam bahasa jerman dan 12 tahun kemudia selesailahpenerjemahan Alkitab itu. Pada tahun 1526 diadakan lagi rapat negara di Speyer yang memutuskan bahwa Edicta Warms tidak berlaku sampai korsili berikutnya, mungkin ikarenakan pada tahun itu juga Horgaria telah jatuh ditangan kerajaan Turki, maka kepada para raja-raja di izinkan untuk mengatur daerahnya masingmasing. Hal ini berakibat tumbuhnya gereja-gereja lokal dan agakya yang m erupakan gerejahegara protestan yang pertama adalah di Saksen dan Hessen.
B. Ulrich Zwingli Sejak peristiwa 31 oktober 1517 di Wettenberg dimana Luther mengumumkan 95 dalilnya, perkembangan revormasi gereja berjalan terus walupun banyak mengalami hambatan. Padatahun 1519 Ulrich Zwingli (1484-1531) seorang pastor di Glarus, Einsiedeln dan Zurich, mendukung gerakan Luther dan sejak tahun 1520 mulai aktif menyebarkan kegiatan pembaruan, sehingga pada tahun 1522 kegiatannya itu dilarang oleh dewan kota Zurich (swiss). Zwingli bukan mundur melainkan mengajukan suatu perdebatan umum, dalam perdebatan itu ia mengemukakan 67 dalil dari Alkitab. Selanjutnya malahan dewan kotan mengambil kebijaksanaan agar para pengkhotbah mulai saat itu hanya menggambarkan injil yang sejati. Dalam tahun itu juga Prof. Karlstedt menimbulkan huru-hara di Wettenberg, karena ia menyuru agar semua biara dibubarkan, sehingga banyak rahim pria dan wanita meninggalkan biaranya. Pada tahun 1523 dilaksanakan lagi perdebatan yang kedu, setelah selesai perdebatan maka dewan kota memerintakan agar mengeluarkan salib, mezhab, patung dan orgel dari bangunan gereja dan misa dihilangkan. Akibatnya pertentangga antara pengikut Zwingli dengan golongan katolik roma terjadi perang. Peperangan itu dimenangkan gereja roma dan Zwiling mati dalam petempuran di dekat kapel pada tanggal 11 oktober 1531. Jenazahnya dipotong-potong dan dibakar habis. Kaumprotestan terpaksa menerima syarat-syarat perdamaian yang merugukan. Antara Luther dan Zwiling terdapat perbedaan. Luther masih mempertahankan gereja lama asal isinya berubah, sedangkan Zwiling menghendaki perubahan keseluruhannya, baik isi maupun bentuknya. Menurut Luther soal perjamuan kudus adalah bukan perbuatan manusia tetapi suatu
5
t s t r
t s i r :
r
anugerah Tuhan yang dikaruniakan-Nyauntuk menyatakan bahwa Tuhan telah mampu membenarkan manusia yang berdosa karena kasih-Nya dan anugerah-Nya. Sedangkan menurut Zwingli bahwa perjamuan kudus itu adalah hidangan persaudaraan dan sebagai pernyataan jamaat kristen yang oleh Tuhan disadarkan sebagai penyempurnaan dan tugasnya.
C. Jean Calvin Jean Calvin (1509-1564) adalah seorang sarjana hukum dari prancis yang sebagaimana Zwingli adalah juga pengikut dari Erasmus. Ia rajin mempelajari karangan-karangan tentang gereja lama danpenuh perhatian terhadap teologi. Ia memasukigerakan reformasi sejak tahun 153 3 dikarenakan ajarannya yang mengarah pada bentuk pemerintahan teokrasi yang berdisiplin keras maka ia diusir dari prancis. Pada tahun 1536 sampai 1538 ia melanjutkan ajaranya di Geneva, dikarenakan disini juga tidak dapatditerima masyarakat maka ia diusir pula dan pindah ke Strassburg di kotaini rupanya ajarannya mendapat sambutan baik dan kemudia ia kembali ke Ganeva tahun 1541 sampai akhir hayatnya pada tahun 1564. Ajaran Jean Calvin yang dikenal dengan sebutan “Institusio” merupakan suatu buku “katekisasi” yang kecil bagi jamaat kristen. Bukunya ini menjadi peganggan bag kaum protestan di samping buku katekisasi yang besar dari Luther. Bukunya ini menjadi sangat terkenal oleh Willem Karel (15361538) dijadikan pegangan untuk pembinaan rohani umat kristen di jeneva. Konsepsi ajarannya diajukan calvin kepada dewan kota geneva untuk dapat dilaksanakan dengan penuh dan ketat tertip dan rapi. Seluruh penduduk diharapkan menandatangani “surat pengakuan” sehingga seluruh penduduk kota jeneva hanyan terdiri dari orang-orang kristen yang betul-betul sadar pada ikrarnya. Setiap jamaat harus belajar menyanyikan mazmur dan memperhatika katekisasi, begitu pula diadakannya peraturan perkawinan yang baru. Dalam hal ajaran pembenaran oleh iman, cal vin sejalan dengan Luther, tetapi calvin me nekankan pentingnya “penyucian” bagi kehidupan baru umat kristen, dimana para jamaat yang mendengarkan firman Tuhan dan yang ambil bagian dalam perjamuan kudus harus dalam keadaan suci, dan mereka yang tidak mengindahkan peringatan-peringatan akan terkena sanksi gereja. Untuk mengawasi sikap tindak warga kota jenava gereja bekerja sama dengan pemerintahan kota dan barang siapa yang menolak ajaran gereja akan di usir. Oleh karena kenyataan masyarakat belum siap untuk itu, maka terjadilah bentrokan antara calvin dan farel disatu pihak dan pemerintah kota dilain pihak. Pada tahun 1541 calvin kembali di jenava dan melanjutkan usahanya mengatur kehidupan jamaat kristen dengan tata cara baru berdasarkan petunjuk perjanjian baru sampai akhir hayatnya pada tahun 1564. Dengan demikian geneva menjadi negara gereja yang calvinis yang berbeda dari Lutheran di jerman.
2.2 Ajaran Ajaran protestan memang tidak dapat dilepaskan dari ajaran Gereja Katolik, karena Protestan memang berasal dari agama Katolik. Keduanya mempercayai Allah yang sama, pencipta alam semesta, Penembus manusia. Keduanya menekankan tanggung jawab manusia kepada Allah sebagai jawaban atas tuntutan-Nya untuk menciptakan sebuah hubungan yang “trustful” dengan-Nya, serta hubungan yang bertanggung jawab dan murah hati dengan sesama manusia. Dasar-dasar dari kepercayaan dalam agama Kristen protestan adalah „Kristsentrisme‟ , artinya bahwa Yesus Kristus berkedudukan sebagai sentral dari seluruh kehidupan orang-orang Kristen. Ajaran tersebut terwujud dalam konsepsi Inkarnasi, Penembusan, dan Trinitas, sehingga menjadi suatu sistem keperca yaan yg terdiri dari 12 pasal.
1) Sistem kepercayaan Asas-asas yang menonjol menurut kepercayaan dalam ajaran Protestan adalah „anti pemutlakan terhadap hal-hal yang relatif‟ dan pembenaran „iman‟, di mana setiap umat Kristiani sebagai manusia dapat bertemu dengan Allah dalam t iga tempat, yaitu : Dalam tatanan dan keagungan alam
t s t r
t s i r :
r
6
Dalam pribadi Yesus Kristus yang hidup dalam sejarah Dalam hati nurani manusia Segi-segi kehidupan tersebut masing-masing ada pada Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Kudus atau Roh Tuhan, yang dapat diketahui dari isi dan makna yang tercantum dalam ke-12 pasal „pengakuan Iman Rasuli‟. Pengakuan Iman yang disebut „Apostolicum‟ (Yunani, „aposteles‟: iman atau Latin, „credo‟: percaya), kemudian diartikan menjadi „Pengakuan Iman Rasuli‟ atau dengan kata lain „Dua belas pasal kepercayaan‟.
2) Pengakuan Iman Rasuli Adanya pengakuan iman ini asalnya dibuat para Rasul yang kemudian disusun secara bertahap sejak tahun 150 M dengan bunyi sebagai berikut : I. 1. Aku percaya kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa, penguasa langit dan bumi. II. 2. Dan kepada Yesus Kristus, anak Tuhan yang tunggal, Tuhan kita. 3. Yang terkandung dalam Roh Kudus, lahir dari perawan Maria. 4. Yang menderita di bawah pemerintahan Pointus Pilatus, disalibkan, wafat dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. 5. Pada hari ketiga bangkit pula dari antara orang mati. 6. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa. 7. Dan akan datang dari sana untuk mengakimi orang-orang yang hidup dan mati. III. 8. Aku percaya kepada Roh Kudus. 9. Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus. 10. Pengampunan dosa 11. Kebangkitan daging 12. Dan hidup yang kekal. Dari urutan kalimat tersebut maka dapat diuraikan bahwa pada mulanya pengakuan gereja Kristen cukup dengan rumusan singkat „Yesus adalah Tuhan‟ atau „Yesus adalah Kristus‟. 3) Kepercayaan tentang Tuhan Menurut ajaran Kristen, tentang Tuhan harus dilihat dari dua pihak, disatu pihak bahwa Allah tidak boleh turun dari surga. Dipihak lain Allah itu menjadi manusia di dala m diri Yesus Kristus, yang mana antara keduanya mempunyai tekanan yang sama tanpa harus melebur yang satu dengan yang lain. Sebagaimana digambarkan pada saat kedatangan Yesus, bahwa Allah yang hidup itu telah menyatakan diri sebagai dia yang sungguh-sungguh Allah dan yang sungguh-sungguh manusia. Sebagaimana dikatakan dalam Yohanes 4 : 24 bahwa : „Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam Roh dan ke benaran‟. Artinya Allah itu bukan makhluk yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Karena Allah itu Roh, maka orang yang menyembahNya seharus menyembah di dalam Roh dan kebenaran. Jadi ibadah lahiriyah itu tidak akan ada artin ya di hadapan Allah jika orang itu tidak berada dalam kebenaran, dan tidak seorang pun yang benar di hadapan Allah jika tidak menerima kebenaran Allah dalam Yesus. 4) Yesus Kristus Seperti dinyatakan dalam bagian kedua Pengakuan Iman Rasuli, Yesus Kristus mendapat kehormatan yang sama dengan Allah Bapa. Dalam arti gereja me yakini bahwa Yesus Kristus adalah sesungguhnya Allah dan sesungguhnya manusia. Rumusan yang paradoks ini bukan
7
t s t r
t s i r :
r
berarti yang satu boleh dilebur dengan yang lain. Oleh karena Yesus bukan terletak diantara Allah dan manusia, juga bukan setengah Tuhan, melainkan benar-benar Allah dan benar benar manusia. 5) Roh Kudus Dilihat dari namanya, sifat dan peranan dan karyanya Roh Kudus adalah Allah. Setiap orang yang percaya bahwa Allah melalui Roh Kudus mau bersemayam dalam umat Kristen. 6) Sakramen Lihat pada sub judul Ritual-Ritual dalam Kristen Protestan 2.3 Kitab Suci dalam Kristen Protestan (Alkitab) Alkitab terdiri dari dua bagian: Perjanjian Lama (39 kitab) dan Perjanjian Baru (27 Kitab). Kedua bagian ini sering disebut “Perjanjian” karena keduanya menyatakan perjanjian anugerah Allah kepada manusia. A) Perjanjian Lama 1. Kitab Sejarah – (Kej s/d Est) KEJADIAN : Permulaan segala sesuatu; Adam dan kejatuhan manusia kedalam dosa; Nuh dan Air bah; Abraham dan keturunannya dipilih menjadi umat milik Allah; riwayat hidup Ishak, yakub, yusuf dan saudara-saudaranya. KELUARAN : Allah membawa keluar bangsa Israel dari Mesir dan bangsa itu dari perbudakan oleh bangsa mesir. Dengan perantaraan Musa, Allah memberikan hukum-hukum dan peraturan-peraturan kepada umatnya di Gunung Sinai. Di antara hokum-hukum itu ada hukum khusus, yakni Kesepuluh Hukum (dasa titah) yang tertera dalam Kel 20. IMAMAT : Hukum Taurat an peraturan hidup bangsa Israel, khususnya ibadat mereka (korban persembahan) dan tugas para imam. BILANGAN : Bangsa Israel didaftarkan. Cerita – cerita tentang perjalanan mereka selama 40 tahun di padang gurun. ULANGAN : Pesan terakhir dari Musa yang diberikan kepada bangsa Israel sebelum memasuki Tanah Kanaan. Dia memperingatkan mereka bagaimana Tuhan telah memimpin mereka dan tentang hukum Allah. Dia menasihati mereka untuk selalu hidup setia kepada Tuhan. YOSUA : Yosua memimpin bangsa Israel masuk Tanah Kanaan dan menaklukkan bangsa-bangsa lain yang tinggal disitu. HAKIM-HAKIM : Cerita mengenai pemimpin-pemimpin perang melawan orang Kanaan→Debora,Gideon,Jefta,Simson,dll.JikaIsrael menyeleweng dar i jalan Tuhan, mereka kalah terhadap musuh-musuhnya. RUT : Dari zaman para hakim ; inilah cerita tentang wanita Moab yang masuk Israel dan percaya pada Allah. Raja Daud termasuk keturunannya. 1 dan 2 SAMUEL : Hakim terakhir (Samuel) menyerahkan kuasa kepada raja pertama (Saul). Tapi Raja Saul tidak setia kepada Tuhan dan diganti oleh raja Daud. 2 Sam menceritakan sejarah kerajaan Daud 1 dan 2 RAJA-RAJA : Sejarah bangsa Israel dari pemerintahan Raja Salomo (anak Daud) sampai pembuangan ke Babel. sesudah Raja Salomo, kerajaan pecah menjadi dua. Kerajaan di wilayah selatan disebut Yehuda. Ibukotanya Yerusalem dan Rajanya selalu dari keturunan Daud. Kerajaan di wilayah utara disebut Israel. Ibukotanya Samaria. Di kerajaan Israel sering terjadi perbuatan kekuasaan dan kerajaan itu tidak setia kepada Tuhan. 1 dan 2 TAWARIKH : Sejarah bangsa Israel dari permulaan dunia sampai ke pembuangan. Diceritakan dengan banyak data statistic dan penjelasan – penjelasan tentang bagaimana ketidaksetiaan mengakibatkan datangnya hukuman Tuhan atas bangsa itu. EZRA dan NEHEMIA : Kedua tokoh ini memimpin orang Yahudi pulang ke Kanaan dari pembuangan di Babel. Bait Allah dan Kota Yerusalem dibangun kembali. Pada zaman itu,
t s t r
t s i r :
8
r
2.
3.
bernubuatlah nabi-nabi terakhir dalam perjanjian lama. Sesudah itu tidak ada Firman dari Tuhan selama 400 tahun- yaitu sampai datangnya Yohanes Pembabtis. ESTER : cerita tentang seorang wanita Israel yang menjadi istri Raja Persia. Dengan demikian ia dapat menyelamatkan bangsanya dari niat sadis seorang bangsawan Persia, yang bertekad membantai musnah mereka semua. Walaupun tidak disebut nama Allah dalam kitab ini, jelasa sekali bahwa Allah yang mengatur segala sesuatu sehingga umat-Nya dapat selamat. Kitab Puisi (Syair) dan Kitab Hikmat – (Ayb s/d Kid) AYUB : - Masalah penderitaan dibahasa dari sudut kasus Ayub. Penderitaan tidak selamanya sebagai hukuman akibat dari dosa. Ayub tidak berbuat dosa tapi sangat menderita. Iman Ayub diuji dan ternyata ia tahan uji. MAZMUR : - Kitab yang paling panjang di seluruh Alkitab (150 Pasal). Kitab ini berisi nyanyian dan doa, karangan Raja Daud dan Pemazmur lainnya. Sebagian dipakai dalam Baik Suci, Sebagian adalah ungkapan dari kehidupan pribadi pemazmur. Jika kita berada dalam keadaan yang bagaimanapun, ada mazmur yang cocok untuk doa dan ibadahkita, bahkan yang akan menguatkan kita, Mazmur-mazmur dipakai dalam gereja abad untuk memuliakan Nama Allah. AMSAL : - Nasihat yang sangat praktis dan bijaksana untuk diterapkan dalam hidup seharihari. Inilah hikmat Allah bagi kita supaya kira mengerti bagaimana seharusnya kita hidup didunia ini. PENGKHOTBAH : - Penulis kitab ini menyebut dirinya Pengkhotbah. Ia menyelidiki beberapa cara hidup manusia guna menentukan mana yang paling memuaskan. Ternyata semua cara hidup yang tanpa takut akan Tuhan adalah mutlak sia-sia. KIDUNG AGUNG : - Lagu cinta : cinta wanita sederhana dengan seorang raja. Kidung ini sering ditafsirkan sebagai kiasan hubungan jemaat dengan Yesus Kristus (bnd Ef 5:22-33) Kitab Nabi-nabi – (Yes s/d Mal) YESAYA : Yesaya hidup pada zaman Raja Uzia s/d zaman Raja Hizkia di Yehuda (740687 SM, lih 2 Taw 26-32). Yesaya bernubuat tentang hukuman Tuhan terhadap Yehuda karena dosa mereka, tapi juga mengenai rahmat Allah yang akan dinyatakan kemudian. Biasanya buku ini dibagi dua: - Ps 1 s/d ps 39: Pada umumnya nubuat tentang hukuman sampai pembuangan di Babel. - Ps 40 s/d 66: Nubuat tentang periode sesudah pembuangan itu, ketika bangsa Yahudi kembali ke tanah perjanjian. Berkat, rahma dan kasih Allah dibicarakan khususnya dalam kedatangan seorang hamba Tuhan yang akan menderita (ps 52). Nubuat-nubuat ini digenapi dengan kedatangan Yesus Kristus. YEREMIA : Yeremia hidup pada zaman terakhir kerjaan Yehuda sampai periode pembuangan (lk 621-580 SM; 2 Taw 34-36). Yeremia bukan hanya membawa Firman Allah kepada bangsanya, tapi juga menderita bersama mereka walaupun diancam oleh mereka. Yeremia juga bernubuat tentang “perjanjian baru‟ yang akan diadakan Allah dengan umat Nya (khususnya ps 31). Ia dibawa ke Mesir dan mati di situ. RATAPAN : Nyanyian duka ini mengenai keruntuhan Yerusalem & barangkali ditulis Yeremia. YEHEZKIEL : Nabi ini hidup di Babel di antara orang-orang buangan sebangsanya dari Yehuda. Di situlah ia mendapat penglihatan tentang kemuliaan Tuhan dan rencana-Nya untuk masa depan bangsa Yehuda. Yehezkiel juga menyampaikan Firman Tuhan Kepada orang-orang Yehuda yang masih hidup dalam dosa dan tidak mau bertobat. DANIEL : Inilah pengalaman seorang bangsawan di Babel pada masa pembuangan. Ia menjadi pembesar di istana Kaisar, tapi ia tetap setia kepada Tuhan. Tuhan memberikan kepadanya penglihatan-penglihatan tentang sejarah umat Allah selanjutnya sampai kedatangan Yesus dan Kerajaan-Nya. HOSEA : Kitab ini menceritakan cinta kasih nabi terhadap pelacur yang menjadi istrinya. Tapi sang istri tidak setia kepadanya. Inilah kiasan tentang kasih Allah terhadap Israel, bangsa
9
t s t r
t s i r :
r
yang tidak setia kepada-Nya, yang menyembah ilah-ilah lain. Dari zaman Raja Yerobeam II (781-753 SM; 2 Raj 14). YOEL : Nabi ini mengimbau orang Yehuda supaya segera bertobat, kalau tidak, hukuman Tuhan akan dijatuhkan atas mereka. Kitab YL juga memuat nubuat tentang zaman baru perbuatan Allah yang digenapi pada Hari Pentakosta (2:18-32) dan menjadi nas untuk khotbah Petrus pada hari itu. (lih Kis 2 : 14-36). Barangkali Yoel hidup pada zaman raja Ahas (732-716 SM; 2 Raj 16). AMOS : Amos, gembala yang dipanggil menjadi nabi di Israel pada zaman Yerobeam. Ia bernubuat tentang hukuman Allah atas semua bangsa yang tidak berperikemanusiaan dan tidak adil. Amos khususnya menekankan bahwa jika Israel berdosa, mereka juga akan dihukum (781-753 Sm; 2 Raj 14). OBAJA : Nubuat tentang merka Allah terhadap Edom (keturunan Esau) yang melawan Yehuda. Zamannya kitab ini ditulis tidak diketahui. YUNUS : Memuat peristiwa tentang seorang nabi yang melarikan diri dari hadirat Allah dan dari tugas yang dipercayakannya Allah kepadanya. Tugas itu ialah menyampaikan Firman Allah kepada bangsa asing-orang niniwe. Bangsa itu bertobat karena khotbah Yunus dan Allah tidak membinasakan mereka. Yunus sendiri harus di didik tentang rahmat dan kasih saying Tuhan (abad 8 SM; lih 2 raj 14:25). MIKHA : Nabi ini mengimbau Israel dan Yehuda untuk bertobat. Dalam Mi dinubuatkan juga kedatangan Mesias (Yesus Kristus). Waktunya sama dengan pelayanan Yesaya. NAHUM : Nubuat tentang hukuman Allah atas Niniwe. Walaupun mereka bertobat karena pelayanan Yunus, toh kemudian mereka berbuat dosa lagi. Akibatnya kota itu diruntuhkan pada tahun 612 SM. HABAKUK : Nabi ini menanyakan apakah Allah adil? Mengapa Allah memakai bangsa yang jahat sekali menjadi alat-Nya menghukum bangsa Israel? Habakuk mempercayakan Allah akan menyatakan keadilan-Nya pada waktu yang tepat. Dugaan, kitabini di tulis pada zaman Raja Manasye (687-641 SM; 2 Raj 21). ZEFANYA : Peringatan bahwa hari Tuhan (hari penghakiman) sudah mendekat. Kitab ini dari zaman Raja Yosia (640-609 SM; 2 Raj 22). HAGAI Nabi-nabi ini melayani sesudah orang yahudi pulang dari pembuangan di ZAKHARIA = Babel ( dari 537 SM). Mereka mendorong bangsa itu untuk membangun MALEAKHI kembali Bait Suci, memuliakan dan menghormati Tuhan dan supaya hidup sesuai Firman-Nya. Latar belakang nubuat ini disajikan dalam Ezr dan Neh.
B) Perjanjian Baru 1. Kitab Injil – (Mat s/d Yoh) “Injil berarti kabar baik. Yesus sendiri menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Ia adalah Injil itu. Kitab-kitab Injil berisi kabar baik dari Allah untuk manusia, yaitu bahwa Yesus Kristus, satusatunya Juruselamat manusia, telah datang. Perjanjian Baru dimulai dengan 4 kitab Injil : Kedatangan Yesus dilihat dari empat sudut pandang yang berbeda-beda. MATIUS : Kabar baik tentang Yesus sebagai Mesias yang menggenapi PL. Injil ini disusun menurut tema (tidak selalu kronologis) supaya mudah dipakai untuk mengajar. MARKUS : Injil yang pertama di tulis; barangkali berdasarkan pengalaman Rasul Petrus. Markus menjelaskan mengapa Yesus, Anak Allah, dan Mesias, harus mati di kayu salib. LUKAS : Yesus, Anak manusia, menjadi juruselamat bagi semua bangsa. Injil ini bermula dan berakhir di Yerusalem sebagai persiapan untuk penyebaran injil kesegenap penjuru dunia. YOHANES : Injil ini mulai di surge dengan Firman Allah (Yesus), kekal, setara dan bersama dengan Allah. Makna kedatangan Yesus sebagai manusia dijelaskan supaya pembaca menjadi percaya (20:30, 31).
2.
Kitab Sejarah – (Kis) KISAH PARA RASUL : Lanjutan dari Luk. Kitab ini menceritakan perkembangan gereja mula-mula di Yerusalem pada hari pantekosta (ketika Roh Kudus dicurahkan kepada Murid-
10
t s t r
t s i r :
r
murid Yesus) sampai Rasul Paulus (sebagai rasul kepada orang bukan Yahudi) masuk penjara di Roma, ibukota dunia kafir. 3.
Surat-surat Rasul Paulus – (Rm s/d Flm) ROMA : Penjelasan yang lengkap dan teratur tentang Injil yang diberitakan Rasul Paulus. Surat ini sering dipakai Tuhan untuk membawa gereja kembali kepada Injil yang sebenarnya (mis dalam hidup Martin Luther). 1 dan 2 KORINTUS : Nasihat kepada jemaat yang menghadapi banyak soal, karena jemaat itu kurang mengerti bagaimana Injil harus diterapkan dalam hidup sehari-hari. GALATIA : Menelanjangi ajaran palsu yang mengacaukan jemaat-jemaat Galatia. Ada orang Kristen Yahudi yang mengajarkan, bahwa orang hanya diselamatkan kalau percaya kepada Yesus serta menuruti seluru hokum Taurat (khusunya sunat). Paulus menekankan bahwa kita diselamatkan hanyalah oleh iman ke3pada Yesus Kristus saja dan tidak ada syarat lain. EFESUS : Memuat rencana penyelamatan Allah atas Orang bukan Yahudi, dengan mempersatukan mereka (bersama semua orang percaya akan Yesus Kristus) dalam satu gereja, yaitu tubuh Kristus. Juga menyajikan petunjuk-petunjuk untuk cara hidup sesuai panggilan itu. FILIPI : Surat ini dikirimkan Rasul Paulus dari penjara sebagai ucapan terima kasihnya kepada jemaat yang memberi sumbangan kepadanya. Pada saat itu Paulus tidak tau apakah ia akan dibebaskan atau dihukum mati. Tapi ia menjelaskan bahwa hidup atau mati, hanya satulah tujuan hidupnya, yaitu mengenal Allah dalam Yesus Kristus dan berkenan kepada Nya. KOLOSE : Kemuliaan Yesus Kristus, Kepala Gereja, jauh melebihi semua penguasa lain. Itulah tema surat ini. Kita disuruh mengarahkan pikiran kepada Yesus Kristus yang di surga. 1 dan 2 TESALONIKA : Kedua surat ini dikirimkan tak lama sesudah Paulus menginjil jemaat Tesalonika. Maksudnya untuk memperbaiki kesalahpahaman mereka, khususnya mengenai kedatangan Yesus kembali dan kebangkitan orang mati. 1 dan 2 TIMOTIUS : Surat-surat ini dikirikan kepada dua orang yang mewakili Paulus dalam pelayanan di beberapa gereja. Paulus menuliskan petunjuk-petunjuk pelayanan untuk mereka; untuk menguatkan iman, meningkatkan bakti dan kesetian mereka, sehingga ajaran yang benar diturunkan kepada generasi mendatang. Surat – surat ini juga disebut “Surat Penggembalaan”. FILEMON : Surat kepada orang Kristen di Kolose, dengan maksud meminta orang itu menerima kembali budajnya, Onesimus, yang melarikan diri ke Roma dan di situ menjadi Kristen.
4. Surat Umum – (Ibr s/d Yud) Surat-surat ini dinamakan “Surat Umum” karena tidak dialamatkan kepada gereja atau orang tertentu. Bukan Paulus yang menulis surat-surat ini. IBRANI : Surat kepada orang Kristen Yahudi yang karena penganiayaan mau murtad dan kembali memeluk agama Yahudi. Pernyataan Allah dalam Yesus Kristus dibandingkan dengan pernyataan Allah dalam PL, supaya kemuliaan dan kelengkapan Injil ternyata dengan jelas. YAKOBUS : Nasihat untuk hidup sehari-hari. Surat ini menekankan bahwa iman kita harus nyatakan dengan cara hidup yang baik. 1 dan 2 PETRUS : Petrus mengirimkan kedua surat ini kepada orang Kristen yang mulai mengalami penderitaan sebagai akibat dari imannya. Ia menasihati mereka untuk mengikut teladan Yesus yang juga menderita, kendati Ia mutlak tdak berdosa. 1 YOHANES : Surat ini menekankan bahwa dosa sangat bertentangan dengan pengakuan bahwa kita mengenal Allah dalam Yesus Kristus. Tidak ada hubungan antara terang dan gelap. Jika kita mengasihi Allah, maka kita akan mengasihi saudara-saudara kita. Di tulis agar orang percaya tahu bahwa mereka diselamatkan. 2 dan 3 YOHANES : Kedua surat pendek ini dikirimkan kepada jemaat yang dikacaukan oleh pembawa ajaran palsu. YUDAS : Peringatan keras supaya kita tetap setia kepada Tuhan.
t s t r
11
t s i r :
r
5.
NUBUAT – (Why) WAHYU : Kitab ini memakai kiasan dari PL untuk menjelaskan latar belakang perjalanan dunia ini. Yesus Kristus-lah yang menjadi Raja Dunia dan Kemenangan Allah terjamin. Kehendak Allah akan terjadi. Semua kuasa kegelapan, serta segala sesuatu yang bersifat dosa akan dibinasahkan. Orang Kristen akan selam-lamanya bersama dengan Tuhan di bumi dan di surge yang baru. Wahyu ditulis untuk menguatkan iman orang Kristen yang dianiaya.
2.4 Hukum Sejauh ini ada dua hukum yang saya ketahui: A) 10 Perintah Allah (Keluaran 20 : 1-17) Hukum ini diberikan kepada bangsa Israel yang saat itu masih berkelana mencari tanah kanaan selama 40 tahun lewat dua loh batu yang dituliskan oleh Allah sendiri yang dibawa oleh Musa saat pergi ke Gunung Sinai.
1. Jangan ada padamu Allah lain dihadapanku 2. Jangan membuat patung untuk disembah 3. Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan 4. Kuduskanlah hari Sabat 5. Hormatilah Orangtuamu 6. Jangan membunuh 7. Jangan berzinah 8. Jangan mencuri 9. Jangan berdusta 10. Jangan mengingini milik orang lain. B) Hukum Kasih (Matius 22: 34-40) 22:37 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang perta ma. 22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
2.5 Ritual-Ritual dalam Kristen Protestan A) Sakramen
Sakramen adalah salah satu ritual dalam kekristenan. Sakramen adalah upacara atau ritus dalam agama Kristen (Katolik dan Protestan) yang menjadi mediasi, dalam arti menjadi simbol yang terlihat atau manifestasi dari Rahmat Tuhan yang tak tampak. Sakramen merupakan pusat dari ibadah yang merupakan perbuatan lahir yang ilahi atau disebut juga firman yang nyata. Istilah sakramen berasal dari bahasa Latin sacramentum, yang berarti "suatu kegiatan suci". Gereja dan denominasi-denominasi Kristen mempunyai pendapat yang berbeda mengenai jumlah dan pelaksanaan sakramen tersebut, namun mereka umumnya yakin bahwa kegiatan ini dimulai oleh Yesus. Sakramen itu disusun dalam dan ditetapkan dalam Konsili Luteran IV dan Konsili Trente yang menyimpulkan bahwa sakramen adalah alat anugerah yang bukan saja sebagai tanda dan cap anugerah tetapi juga mengandung anugerah. Dari kepercayaan itu bertarti bahwa melakukan sakramen dan membagikannya kepada orang. Firman Allah hanyalah menggambarkan adanya anugerah d an yang dapat diberi anugerah hanya sakramen. Diperlukannya sakramen adalah untuk keselamatan, agar manusia mendapat anugerah pembenaran, sakramen itu harus ada atau sekurang-kurangnya
12
t s t r
t s i r :
r
orang harus mempunyai keinginan menerimanya, karena hanya dengan percaya saja maka itu tidak akan cukup. Menurut Kristen Protestan sakramen itu ada dua macam, yaitu „sakramen pemandian‟ atau ‟sakramen pembaptisan‟ dan „sakramen ekaristi‟ atau „sakramen penjamuan suci‟ yang juga disebut „komuni suci‟, „jamuan suci‟, „misa‟ atau „korban suci, dan sebagainya. Baptisan dalam Protestan dilakukan pada aorang-orang yang telah mencapai usia dewasa dengan memandikan mereka. Hal ini dilakukan seperti yang dilakukan oleh Yahya yang memandikan Yesus sebagai upacara pembaptisan menjadi Rasul Tuhan dengan air sungai Yordan pada usia 30 tahun. Sedangkan pembaptisan dalam Gereja Roma Katolik dilakukan saat bayi lahir. Diharapkan dengan sakramen itu dalam jiwa bayi ditanamkan Rahmat Pertama dari Tuhan yang akan mendorongnya ke dalam susunan kehidupan yang supernatural (suci). Sedang sakramen perjamuan suci berarti ucapan syukur, di mana ketika pelaksanaannya Yesus secara rohani dan maknawi berbentuk roti dan anggur yang menjadi makanan. Dengan pengertian bahwa bukan hanya tubuh saja yang memerlukan santapan tetapi juga rohani dalam diri manusia. Dengan demikian yang merupakan santapan rohani adalah roti (Yesus Kristus), dimaksukan agar ikatan batin antara orang-orang yang percaya bertambah erat dengan Yesus. Di dalam penjamuan suci ini Yesus hadir dengan rohnya dan dia akan berada dalam diri manusia yang percaya. Roti melambangkan tubuh Yesus dan anggur malambangkan Yesus sebagai air hidup yang harus diminum. Protestan menganggap bahwa terdapat lima sakramen yang tidak sah, yaitu : a. Konfermasi, yaitu sakramen untuk memberikan kekuatan batin kepada anak-anak yang memasuki umur dewasa agar punya jiwa teguh. b. Pengakuan dosa, sakramen dimana seseorang mengakui dosanya dihadapan imam (pastur) untuk diampuni. c. Perminyakan terakhir, sakramen mensucikan jenazah yang akan dikubur dengan menggosok seluruh tubuh jenazah dengan minyak sejenis vestin yang telah disucikan. d. Pentahbisan imam, sakramen pengangkatan imam-imam pastur sebagai pejabat suci gereja. e. Sakramen pernikahan, upacara pengesahan perkawinan oleh pastur. Lima sakramen tersebut dianggap tidak sah karena melanggar kitab su ci. Dalam Injil Matius 28 : 19 dan 20 dan Injil Markus 14 : 22-24, Yesus suci (eucarisasi) dan pembaptisan (pemandian suci) sampai kedatangannya yang kedua kali nanti. Disamping itu Protestan juga mempunyai sifat-sifat yang khas, yaitu : a. Pembenaran karena iman ( sola fide) yang menjadi formula klasik ajaran Protestan. b. Hanya karena anugerah ( sola gratia), merupakan korelasi dan tuntunan dari bulir a tersebut. c. Mengenai hakekat manusia, disebutkan bahwa pada satu saat yang sama manusia adalah “orang berdosa” dan juga “orang yang dibenarkan”. d. Kedudukan al-Kitab sentral. e. Imamat am orang-orang beriman. f. Meurut Protestan, gereja adalah persekutuan orang beriman sebagai sebuah persekutuan dimana setiap orang adalah imam bagi sesame dan juga saksi bagi sesama. g. Gereja wajib melakukan pelayanan perdamaian kepada dunia, karena protestan meyakini bahwa ia sudah menerima perdamaian dan pengampunan Allah melaui Kristus. h. Protestan selau menunjukkan perlunya keesaan gereja secara es ensial. Pada zaman gereja mula-mula, terjadi kontroversi antara Gereja Afrika Utara dengan Kaum Donatis. Kaum Donatis adalah kaum yang memisahkan diri mereka dari gereja dalam masa-masa permulaan pemerintahan Konstantinus Agung. Menurut kaum Donatis, gereja adalah suatu persekutuan yang mencangkup hanya pria dan wanita yang tidak melakukan dosa-dosa yang mematikan dan bagi alas an ini hanya iman yang memang bebas dari dosa seperti ini sajalah yang
13
t s t r
t s i r :
r
dapat melayankan sakramen yang sah. Sedangkan sisa anggota gereja berpendapat bahwa kekudusan pribadi dari seorang imam tidaklah prasyarat bagi keabsahan sakramen-sakramen. Alasannya adalah karena dalam sakramen-sakramen tersebut dikukuhkan oleh kristus. Sakramen-sakramen itu pula anugerah-Nya, bukannya anugerah dari para imam. Mengapa gereja mula-mula masih mempertahankan sakramen sampai sekarang karena pada sakramen ada sesuatu yang menarik perhatian. Sesuatu perbuatan yang misterius. Sakramen dalam bahasa Yunani “Mysterion” artinya misteri, rahasia. Setelah berabad-abad, jumlah sakramen tidaklah dibatasi secara hati-hati. Sakramen yang paling penting dari semua sakramen adalah sakramen Babtisan dan Perjamuan Kudus. Kedua sakramen inilah yang hanya dipakai oleh umat Kristen Protestan. B) Sursum corda Sursum Corda (dalam Bahasa Latin artinya “Arahkan hatimu kepada Tuhan”) adalah dialog pembuka pada Pembukaan Ibadat Ekaristi atau Anaphora dalam liturgi-liturgi gereja-gereja Kristen. Dialog ini bisa ditelusuri dari abad ke-3 dari adanya Anaphora karya Hippolytus. Dialog ini tercatat dalam liturgi-liturgi gereja Kristen pertama, dan ditemukan hampir di seluruh ritus-ritus Kristen lama. Gereja-gereja Katolik Roma, Anglikan, Lutheran, Methodist Bersatu, dan denominasi lainnya menggunakan Sursum Corda dalam perayaan Ekaristi mereka. Sursum Corda juga ditemukan di dalam exultet atau himne pujian pada saat Malam Paskah dimana dialog ini dipimpin bukan oleh kepala selebran, tapi oleh diakon. Dalam Gereja Kristen Protestan aliran Calvinisme, liturgi-liturgi atau tata cara ibadah adalah sebagai berikut: Tata Ibadah Minggu Bentuk I Tata Ibadah Pelayanan Baptisan Kudus (Dewasa) Tata Ibadah Minggu Bentuk II Tata Ibadah Hari-Hari Minggu Advent (I – IV) Tata Ibadah Minggu Bentuk III Tata Ibadah Minggu Sengsara (I – IV) Tata Ibadah Minggu Bentuk IV Tata Ibadah Peneguhan Anggota-Anggota Sidi Jemaat Tata Ibadah Pelatikan Komisi, Panitia, Badan-Badan, Urusan-Urusan dan Tim Kerja
Tata Ibadah Hari Jumat Agung Tata Ibadah Hari Raya Paskah Tata Ibadah Hari Raya Kenaikan
Tata Ibadah Hari Raya Pentakosta Tata Ibadah Persiapan Perjamuan Kudus Tata Ibadah Perjamuan Kudus
2.6 Simbol-Simbol Dalam Kristen Protestan Kata “simbol” berasal dari kata kerja bahasa Yunani “sym- bollein” yang berarti “mencocokkan” atau “menghubungkan” antara dua bagian atau dua entitas yang berbeda. Makna kata symbol dilatarbelakangi oleh sebuah tradisi Yunani kuno: “Pada waktu dua orang di Yunani kuno mengadakan perjanjian, mereka kerap kali memeteraikan perjanjian itu dengan memecahkan sesuatu – sebuah lempengan, sebuah cincin, sebuah benda dari tanah liat – menjadi dua bagian dan masing-masing pihak menyimpan satu bagian. Jika salah satu pihak yang mengadakan perjanjian kemudian hari menghendaki perjanjian itu dihormati, ia atau wakilnya akan mengidentifikasi diri dengan mencocokkan bagian dari barang yang telah dipecah itu dengan bagian yang lain.” (Achen, dikutip oleh Dillistone, hlm 21). Dua bagian yang dicocokkan disebut “simbola , plural dari kata “simbolon”. Dengan demikian, simbol dapat dipahami sebagai sebuah kata, gambaran, benda, tempat, gerakan, tindakan, mitos atau ritus dsb. yang menghubungkan atau menggabungkan. Ia dipahami sebagai sesuatu yang menghubungkan dengan atau mewakili (menyimbolkan) sesuatu yang berbeda, atau mengacu kepada realitas yang lebih tinggi atau ideal. Dengan k ata lain, “Simbol mempersatukan atau menggabungkan suatu segi pengalaman manusia yang sudah dikenal dengan baik dengan apa yang mengatasi pengalaman itu maupun pengungkapannya” (Dillistone, hlm. 28).
t s t r
t s i r :
r
14
Berikut adalah beberapa symbol-simbol dalam Kristen Protestan:
Alkitab Kitab Suci orang Kristen, yaitu Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru), dapat digambarkan sebagai buku atau gulungan kitab (biasa dalam ibadah Yahudi) dan merupakan simbol Firman Allah. Alkitab menjadi dasar semua kegiatan ibadah (bdk prinsip protestan “sola scriptura”). Namun Alkitab sendiri perlu juga penafsiran yang bertanggung jawab dan kontekstual dalam ibadah, karena merupakan kesaksian manusia dan bukan Firman Allah dalam arti yang literal, yang langsung “jatuh dari langit”, sehingga ayat-ayatnya selalu perlu dipahami berhubungan dengan konteksnya dan berdasarkan makna simbolisnya. Dalam pemahaman Kristen, Firman Allah tidak “menjadi buku” dalam arti yang statis (biblisisme, penafsiran yang harafiah), tetapi “menjadi daging” (Yoh 1) dalam arti yang dinamis dan hidup. Artinya, Firman Allah terjadi dalam kehidupan manusia dan Alkitab adalah sumber utama untuk menemukan dan memahami relevansi Firman Allah yang hadir dalam kehidupan kita. Jika dalam ibadah kata-kata yang disampaikan oleh manusia (pembacaan Alkitab, penafsiran, khotbah dsb.) disebut “Firman Allah”, maka ini harus dipahami secara simbolis juga: Dalam arti faktualharafiah kata-kata tersebut merupakan tetap firman manusia yang harus ditafsirkan secara kontekstual dan kritis dan dipertanggungjawabkan secara teologis oleh manusia, namun dalam fungsi simbolisnya ia menunjuk keluar dari dirinya sendiri kepada karya keselamatan Allah, dan melaluinya Allah dapat hadir dan bicara kepada kita.
Alfa dan Omega Alfa () dan Omega () adalah huruf pertama dan huruf terakhir alphabet Yunani dan biasanya digunakan sebagai simbol kekekalan Allah dankuasa Kristus dari penciptaan sampai pada akhirat (Why 22:13 “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir”). Kedua huruf ini sering digabung dengan simbol-simbol lain, misalnya salib (kekekalan karya keselamatan dalam Yesus Kristus) atau Alkitab (kekekalan Firman Allah). Altar Altar gereja mengingatkan baik pada tempat persembahan korban dalam Perjanjian Lama maupun pada meja perjamuan Paskah Yesus dengan muridmuridnya pada malam sebelum ia disalibkan. Penggunaan altar baik sebagai meja perjamuan kudus maupun sebagai tempat persembahan (kolekte) masih mencerminkan makna ganda tersebut. Selain itu, altar biasanya dihias dengan simbol-simbol lain seperti salib, alkitab, lilin, bunga dsb.; Dalam arsitektur gereja, altar sering ditempatkan langsung di depan atau di bawah mimbar untuk menekankan kesatuan antara sakramen (perjamuan kudus/altar) dan firman (khotbah/ mimbar).
t s t r
t s i r :
Lilin Lilin biasanya dinyalakan dalam setiap ibadah, paling tidak pada ibadahibadah natal dan ibadah-ibadah paskah (lilin paskah) sebagai simbol Kristus yang hidup dan menjadi “terang dunia” (Yoh 8:12, bdk Yoh 1 dll.). Lilin juga mengingatkan kita pada panggilan untuk menjadi “garam dan terang dunia” (Mat 5:13-16); lilin secara umum bisa menjadi simbol kehidupan manusia yang mengorbankan diri demi panggilannya untuk menerangi kegelapan. Dalam ibadah
15
r
dukacita lilin juga mewakili kehidupan kekal, bahwa orang yang telah meninggal sekarang adalah di tangan Tuhan. Keempat lilin dalam “krans adven” adalah simbol pengharapan yang menantikan kelahiran terang dunia (dalam minggu pertama adven, satu lilin dinyalakan, dalam minggu kedua dua dst.). Sementara ketujuh lilin dalam “Menorah” (yang juga menjadi symbol agama Yahudi) sering diidentifikasi dengan “ketujuh anugerah Roh” (Yes 11:2; bdk Paulus)
Salib Salib adalah simbol yang paling terkenal sebagai simbol Kristiani yang menunjuk kepada kematian Yesus Kristus di kayu salib di Golgata. Bentuk historis alat eksekusi tersebut dengan kemungkinan besar adalah bentuk “T” (salib “Tau”), dan kemudian menjadi salib yang kita kenal (biasanya disebut “salib Latin”). Tanda salib atau silang telah dikenal dalam banyak budaya dan agama pra-Kristen dengan berbagai makna, a.l. kekekalan, kesempurnaan atau hubungan kosmis antara dunia dan yang transenden, tetapi juga sebagai tanda perpisahan dll.; Salib dalam tradisi Kristen menjadi simbol kematian dan kehidupan. Salib mencerminkan solidaritas Allah dengan manusia dalam penderitaan dan merupakan puncak. Berikut adalah ragam lambang sa lib yang dipakai dunia:
“Salib Petrus” “Salib latin”
“Tau”
“Salib Yunani”
“Salib Mesir”
“Salib Keltik”
“Salib ortodoks”
“Salib Paus” “Salib bola bumi” “Salib patriark”
“Krusifiks” “Salib Yerusalem” “Salib Malta”
t s
“Salib Kristus”
t
XP (Salib Kristus) Simbol ini adalah simbol lama untuk Kristus (dan juga untuk orang Kristen) yang dibentuk dari dua huruf pertama nama “Kristus” dalam bahasa Yunani. Simbol ini dalam beberapa variasi kemudian sering disebut “salib/silang Kristus” (“cross of Christ”). Toga, Bef, Clergical Collar & Stolla Kebanyakan gereja-gereja Kristen di Indonesia mengenal semacam Pakaian Jabatan, yang mereka ambil-alih dari Gereja-gereja partner mereka di Barat. Bentuknya hampir sama semacam toga (= gaun) hitam, yang dipakai dengan “bef” (dasi putih) dan dengan atau tanpa stolla (= kain atau pita lebar dan panjang). Fungsinya tidak begitu jelas. Tetapi dalam prak.l.ll tik Gereja-gereja ini, secara sadar atau tidak sadar menganggapnya sebagai Pakaian Jabatan atau Pakaian Liturgis resmi. Oleh karenanya, setiap orang yang memangku jabatan
16
r
t s i r :
r
gerejawi harus memakai pakaian jabatannya pada saat ia melayani dalam pelayanan pelayanan resmi. Hal ini hanya berlaku bagi Pendeta. Bagi Penatua dan Diaken yang umumnya dianggap “kurang setara” dengan Pendeta dibebaskan dari kewajiban di atas. Pakaian Jabatan ini telah lazim dalam Gereja-gereja Kristen Katolik dan Kristen Protestan Reformasi, sehingga tidak dirasakan lagi sebagai barang/tradisi asin g diimpor dari Barat. Namun demikian, pada beberapa dasawarsa terakhir ini ada gereja, antara lain GPIB, yang tidak puas lagi dengan bentuk pakaian jabatan ini dan hendak menggantikannya dengan bentuk lain. Sayangnya, ketidakpuasan para pemimpin gerejawi di GPIB ini lebih banyak disebabkan alasan-alasan kultural dan bukan alasan teologis. Bentuknya berbeda-beda, yang satu lebih indah dan lebih mewah daripada yang lain. Juga jumlahnya tidak sama. Untuk perayaan Ekaristi umpamanya, Imam Gereja Ortodoks Yunani lebih banyak memakai “pakaian liturgis” daripada Imam Gereja Katolik. Sebagai contoh, Pakaian Jabatan dalam Gereja Katolik terdiri dari “amictus” (= kain bahu dari lenan, dihiasi dengan salib yang disulam dan diikatkan pada dada, di atas gaun-missa yang sebenarnya), “alba” (= kemeja dari lenan, panjangnya sampai di kaki), “stola” (= pita lebar yang dipakai di atas alba, panjangnya sampai ke lutut), “manipulus” (= pita sutera, tidak begitu lebar, digantungkan pada tangan kiri), “pluviale” (= gaun prosesi gerejawi, dahulu hanya dipakai oleh para Klerus rendah, kemudian juga oleh Klerus tinggi) dan “vesti sacerdotalis” (= gaun missa yang sebenarnya)/toga.
WARNA KAIN-KAIN LITURGIS Warna-warna gerejawi telah lama digunakan dalam ruang ibadah kita, terutama untuk taplak meja, kain di mimbr (antependium), kain panjang di kayu salib (stolla besar) dan stolla yang dikenakan Pelayanan Gerejawi. Gereja memakai kain dalam warna-warna yang bergantian sesuai kalender gerejawi. 1. Putih Adalah lambang dari warna terang, cahaya lilin, warna bagi peran malaikat Allah, para kudus dan warna bagi Kristus yang dimuliakan. Warna yang melambangkan kekudusan dan kebersihan. Oleh sebab itu warna ini digunakan dalam masa raya yang berkenaan dengan Kristus, misalnya Natal, Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus, dan masa raya kesukaan misalnya dalam pelayanan Baptisan dan Perjamuan Kudus. Digunakan juga dari masa Natal sampai Minggu sebelum Epifania/Perjamuan Malam/Perjamuan Tuhan (6 Januari) dan hari raya Paskah hingga sebelum minggu Pentakosta. 2. Ungu (lebih tepatnya violet) Adalah warna tergelap dalam warna gerejawi yang menunjukan penyesalan dan pertobatan yang sungguh-sungguh. Digunakan pada masa 40 hari sebelum Paskah (Minggu sengsara) dan masa-masa menjelang Natal (Minggu Adventus). 3. Merah Adalah warna api. Lambang Roh Kudus yang penuh kekuatan. Maka digunakan pada Perayaan Pentakosta. Warna merah juga melambangkan warna darah, kesetiaan sampai mati, iman yang berapi-api sehingga digunakan dalam peringatan Reformasi, penahbisan rumah ibadah, sidhi, peneguhan Pendeta, Diaken dan Penatua. Juga pada peringatan hari Pekabaran Injil, pengutusan pengijil dan hari-hari raya ekumenis. 4. Hijau Adalah warna komplemen dari merah. Melambangkan penyembuhan, ketenangan dan pertumbuhan iman. Merupakan warna pengharapan. Hijau memberitakan kemurahan hati, keselamatan dari Allah yang menyembuhkan dan memperbaharui. Digunakan pada hari
17
t s t r
t s i r :
r
Minggu Trinitas (Minggu pertama sesudah Pentakosta, kecuali masa sengsara, adventus, dan hari raya Kristen lainnya). Merupakan juga makna dari pertumbuhan iman jemaat baru. 5. Merah Muda Rose, adalah perlemahan dari violet (ungu tua), lambang penyesalan dan pertobatan yang tertahan. Maksudnya, sengsara boleh sementara waktu digantikan dengan senyuman dalam menyongsong Natal dan Paskah. Digunakan pada Minggu adventus ke-3 dan Minggu sengsara ke-5. 6. Hitam Adalah warna liturgis yang paling kuno. Lambang keputusasaan. Warna ini sudah tidak dipakai lagi. Perlu juga dipertanyakan tentang warna liturgis yang dikenakan Pendeta yaitu Toga hitam. Pemberitaan firman adalah pemberitaan Kristus yang telah menang, sudah selayaknya mereka dibebaskan dari warna kedukaan. Bahkan dalam pelayanan duka (misalnya pelayanan pemakaman jenazah) sekalipun, sebenarnya warna violet(Ungu) lebih baik daripada hitam, karena kita sudah diperbolehkan hidup dalam kemenangan Kristus.
Bab 3 Penutup Agama Kristen adalah salah satu agama besar di dunia yang banyak pengikutnya. Agama Kristen terbagi menjadi dua, yaitu Kristen Katolik dan Kristen Protesta n. Agama Protestan ini lahir karena protes yang dilakukan oleh Martin Luther atas penjualan s urat indulgensia, yaitu surat untuk penebusan dosa kepada para jemaat geraja. Yang mana hasil dari penjualan itu akan digunakan untuk membangun gereja Santo Petrus. Nama „Protestan‟ berasal dari kata „protes‟ yang dilancarkan oleh raja-raja atau pangeran-pangeran Jerman yang mendukung reformasi melawan keputusan mayoritas yang beragama Katolik. Pangeran-pangeran Jerman tersebut adalah pengikut Injil kaum Luther yang menentang tekanan yang kuat dari penguasa Roma Katolik.
Daftar isi Lane, Tony.1984. Runtut Pijar (Revisi): Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Lohse, Bernhard. 1963. Pengantar Sejarah Dogma Kristen. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Palmer, Edwin dan Steven Tong. 1996. 5 Pokok Calvinisme. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia. Porter, R.J. 1984. Katekisasi Masa Kini. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih. Keene, Michael. 2006. Agama-Agama Dunia. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Djam‟annuri. Edt. Agama Kita : Perspektif Sejarah Agama-agama Sebuah Pengantar . Yogyakarta : Kurnia Kalam Semesta. 2000. Ridwan, Zaynur. 2010. The Greatest Design. Jakarta: Salsabila Kautsar Utama. Media Pendukung:
t s t r
t s i r :
r
http://id.wikipedia.com http://www.google.com http://forumkristen.com
18