Laki-laki
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 157
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP 4)
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 102
Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh)
Gambar Detail Sistem
Pengolahan Air Hujan Sederhana
IPAM Skala Besar
Distribusi Perpipaan
Truk Distribusi Air Minum
Reservoir Distribusi
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 101
Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh)
Skenario Kebutuhan Pengembangan
Skenario Penyediaan Air Bersih/ Minum
Fisik
Non Fisik
Oleh PDAM
Oleh Pemerintah
Penyediaan Penampungan dan pengolahan air sederhana
Pemanfaatan sumur dangkal
Peningkatan Produksi
Peningkatan Pengolahan
Peningkatan Distribusi
Pembuatan PERDA terkait pemanfaatan dan konservasi sumber daya air
Sosialisasi pemanfaatan dan konservasi sumber daya air
Penyuluhan pemanfaatan dan konservasi sumber daya air
Penertiban pelanggaran terhadap PERDA
Studi dan perencanaan
Peningkatan kuantitas dan kapasitas SDM
Pengembangan percontohan pengolahan air sederhana
Bantuan fisik untuk masyarakat yang belum terlayani PDAM
Oleh Masyarakat
Instalasi Pengolahan Air Sederhana
Pembuatan Reservoir umum
Optimalisasi air baku
Pengem-bangan Sumber air baku baru
Peningkatan kualitas IPAM eksisting
Peningkatan kapasitas produksi IPAM eksisting
Pembangunan IPAM baru
Peningkatan kualitas jaringan eksisting
Pengembangan jaringan baru
Penurunan tingkat kebocoran
Peningkatan kualitas pelayanan keliling eksisting
Pengembangan pelayanan keliling baru
Peningkatan kualitas reservoir umum eksisting
Pengembangan reservoir umum baru
Sungai
Air hujan
Recyle air buangan
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 100
Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh)
Analisis Sistem
Sistem Penyediaan Air Bersih/ Minum
Individual (skala kavling)
Terpusat (PDAM)
Pengolahan Sederhana
Air Tanah
Penampungan dan Pengolahan Air Hujan
Sumur Dangkal
(10 – 40 m)
Sumur Dalam
(> 100 m)
Air Baku
Pengolahan
Distribusi
Penampungan Air Hujan
Air Permukaan
Sungai
Danau/ Setu
Biologi: Sistem Oksidasi
Kimia: Menggunakan Bahan Kimia
Perpipaan
Resevoir Umum
Keliling (truk air minum)
Primer
Sekunder
Tersier
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 99
Air Bersih
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP III Hingga Tahun 2033 (SL)
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP IV Hingga Tahun 2033 (SL)
Uraian
2018
2023
2028
2033
Jumlah Penduduk (Jiwa)
5.137
6.335
8.279
10.821
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2)
256,53
256,53
256,53
256,53
Cakupan Pelayanan (%)
20
35
50
65
Penduduk Terlayani (Jiwa)
1.027
2.217
4.140
7.033
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa)
80% = 822
80% = 1.419
80% = 3.312
80% = 5.627
Penduduk Non Domestik Terlayani (%)
20
20
20
20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk)
10
10
10
10
Uraian
2018
2023
2028
2033
Jumlah Penduduk (Jiwa)
1.716
2.117
2.766
3.615
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2)
231,75
231,75
231,75
231,75
Cakupan Pelayanan (%)
20
35
50
65
Penduduk Terlayani (Jiwa)
343
741
1.384
2.350
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa)
80% = 220
80% = 593
80% = 1.106
80% = 1.880
Penduduk Non Domestik Terlayani (%)
20
20
20
20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk)
5
5
5
5
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 98
Air Bersih
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP I Hingga Tahun 2033 (SL)
Uraian
2018
2023
2028
2033
Jumlah Penduduk (Jiwa)
4.987
6.149
8.037
10.504
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2)
501,39
501,39
501,39
501,39
Cakupan Pelayanan (%)
20%
35
50
65
Penduduk Terlayani (Jiwa)
997
2.152
4.019
6.828
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa)
80 = 798
80 = 1.722
80 = 3.215
80 = 5.462
Penduduk Non Domestik Terlayani (%)
20
20
20
20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk)
10
10
10
10
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP II Hingga Tahun 2033 (SL)
Uraian
2018
2023
2028
2033
Jumlah Penduduk (Jiwa)
5.181
6.389
8.350
10.914
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2)
497,89
497,89
497,89
497,89
Cakupan Pelayanan (%)
20
35
50
65
Penduduk Terlayani (Jiwa)
1.036
2.236
2.236
7.094
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa)
80 = 1.036
80% = 1.789
80% = 1.789
80% = 5.675
Penduduk Non Domestik Terlayani (%)
20
20
20
20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk)
10
10
10
10
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 97
Fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Taman Rukun Warga
Proyeksi Kebutuhan Taman dan Lapangan Olah Raga Kampung
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 96
Fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Taman Kota
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 95
Fasilitas Perdagangan
dan Jasa
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Pusat Pertokoan/Pasar Lingkungan
Proyeksi Pusat Perbelanjaan dan Niaga
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 103
Drainase
Berdasarkan hasil survei terdapat jaringan didalam pusat kota Bokondini. Pada jaringan jalan utama kota (Kolektor Primer K3) dimensi jaringan drainase hingga 1 meter dengan tinggi 80 cm, namun kontruksinya tidak menggunakan beton maupun paving drainase. Drainase yang ada di jalan K4 (Kolektor Sekunder) hanya berupa saluran tanah dan terbuka.
Sedangkan untuk sistem jaringan di jalan lokal rata-rata berdimensi 40 cm dengan tinggi 60-80 cm berupa saluran tanah terbuka. Sedangkan di jalan lingkungan di kawasan klasis cenderung berkondisi baik dengan dimensi 30 x 15 cm. Untuk dikawasan permukiman (dalam lingkungan) di beberapa saluran drainase di pasar dan dibelakang puskesmas berkondisi buruk, dimana drainase tidak berfungsi dengan baik.
Kondisi Jaringan Drainase di Jalan Utama (Kolektor Primer & Sekunder)
Kondisi Jaringan Drainase di Jalan Lingkungan (Kondisi Buruk)
Kondisi Jaringan Drainase di Lingkungan Klasis
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 104
Drainase
Jaringan Drainase (Contoh)
Gambar Detail Sistem
Sistem Drainase Utama (Skala Kota) dan
Sistem Drainase Lokal (Skala Lingkungan)
Jaringan Drainase Primer, Jaringan Drainase Sekunder dan Jaringan Drainase Tersier
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 105
Drainase
Jaringan Drainase (Contoh)
Gambar Detail Sistem
Kolam Retensi
Tanggul
Stasiun Pompa
Bendungan
6.ANALISIS
H. Analisis Ekonomi
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 113
Kuadran I
Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat (developed sektor)
si > s dan ski > sk
Bangunan
Jasa-Jasa
Kuadran II
Sektor maju tapi tertekan
(stagnant sektor)
Si < s dan ski > sk
Pertanian
Kuadran III
Sektor potensial atau masih dapat berkembang (developing sektor)
si> s dan ski
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Listrik, Gas, Air Bersih
Kuadran IV
Sektor relatif tertinggal
(underdeveloped sektor)
si < s dan ski < sk
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Distrik Bokondini
Tahun 2013 – 2033
Proyeksi Perkembangan Ekonomi Distrik Bokondini Tahun 2013 – 2033
Analisis Klassen
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Keterangan :
si : laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRB
s : laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah
ski: nilai kontribusi sektor terhadap PDRB
sk : kontribusi sektor terhadap PDRB daerah yang menjadi referensi
Analisis Tipologi Klassen digunakan dengan tujuan mengidentifikasi posisi sektor perekonomian Kabupaten Tolikara dengan memperhatikan sektor perekonomian Provinsi Papua sebagai daerah referensi
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 112
Telekomunikasi
Berdasarkan hasil survei pengamatan di lapangan, kawasan perkotaan Bokondini belum terlayani oleh sistem jaringan telekomunikasi yang baik. Berdasarkan temuan dilapangan kebutuhan masyakarat kawasan perkotaan Bokondini masih mengandalkan sistem jaringa radio antar penduduk yang dimiliki oleh Bapak Scotty Willy (Direktur Sekolah OB Anggen). Banyak masyakat kota Bokondini yang meminta bantuan melalui system radio ini meminta pertolongan ke Wamena untuk kebutuhan pelayanan mendesak seperti masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat.
No
Jaringan Telekomunikasi
Milik
1
Radio Antar Penduduk (CB)
Ob Anggen/Bapak Scotty
2
BTS (Telkom, dll)
Tidak ada
Tabel Jaringan Telekomunikasi
Di Kawasan Perkotaan Bokondini
Sumber : Hasil Survei Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 111
Energi dan Kelistrikan
Tabel Proyeksi Kebutuhan Listrik
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
Sektor
Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik (Watt-Hour)
2012
2017
2022
2027
2032
2033
Rumah Tangga
156.836.909
191.846.883
233.411.068
283.980.253
345.505.399
359.325.615
Industri
3.936.000
4.453.223
5.038.413
5.700.502
6.449.594
6.610.834
Fasum Fasos
3.993.600
4.858.825
5.911.504
7.192.248
8.750.469
9.100.488
Total
164.768.521
201.160.948
244.363.006
296.875.029
360,707,494
375.038.970
Tabel Proyeksi Kebutuhan Kapasitas Pembangkit (VA)
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
Tahun
Kapasitas Pembangkit yg harus dibangun ( VA)
2012
25,541
2017
31,182
2022
37,879
2027
46,019
2032
55,913
2033
58,135
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan perkotaan Bokondini dapat memanfaatkan potensi sungai yang ada dengan menggunakan Pembangit Listrik Tenaga Air dengan skala Pico, Micro dan Mini. Pembangunan Pembangit Listrik Tenaga Air dapat dilakukan dengan pendekatan komunal dan jika jaringan listrik sudah tersedia dapat dikoneksikan kedalam jaringan listrik yang sudah ada.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 110
Energi dan Kelistrikan
Tabel Proyeksi Kebutuhan Listrik
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
Sektor
Proyeksi Kebutuhan Energi Listrik (Watt-Hour)
2012
2017
2022
2027
2032
2033
Rumah Tangga
156.836.909
191.846.883
233.411.068
283.980.253
345.505.399
359.325.615
Industri
3.936.000
4.453.223
5.038.413
5.700.502
6.449.594
6.610.834
Fasum Fasos
3.993.600
4.858.825
5.911.504
7.192.248
8.750.469
9.100.488
Total
164.768.521
201.160.948
244.363.006
296.875.029
360,707,494
375.038.970
Tabel Proyeksi Kebutuhan Kapasitas Pembangkit (VA)
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
Tahun
Kapasitas Pembangkit yg harus dibangun ( VA)
2012
25,541
2017
31,182
2022
37,879
2027
46,019
2032
55,913
2033
58,135
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 109
Energi dan Kelistrikan
Untuk menganalisa kebutuhan listrik, maka harus disusun asumsi sebagai berikut;
Sektor industri
Sektor industri yang berkembang adalah industri pengelolaan hasil pangan dan pengelolaan hasil hutan dan bersifat Industri Rumah Tangga
Industi pengelolaan hasil pangan membutuhkan kapasitas 1.000 watt untuk peralatan atau sekitar 8.000 watt-hour perhari atau 1.920.000 watt-hour/tahun dengan assumsi kenaikan 2,5 % / tahun untuk effisiensi peralatan.
Industri pengelolaan hasil hutan membutuhkan kapasitas 1.000 watt untuk peralatan atau sekitar 8.000 watt-hour perhari atau 1.920.000 watt-hour/tahun dengan assumsi kenaikan 2,5 % / tahun untuk effisiensi peralatan.
Peningkatan pertumbuhan sektor sekitar 3,5 % pertahun
Sektor rumah tangga
Sektor rumah tangga membutuhkan kapasitas 450 watt untuk kebutuhan sehari-hari atau 151.200 watt-hour/tahun dan hanya tercukupi 55 %
Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 %
Sektor Fasum-Fasos
Sektor Fasum - Fasos membutuhkan kapasitas 1.200 watt untuk kebutuhan sehari-hari atau 2.304.000 watt-hour/tahun
Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 %
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 108
Energi dan Kelistrikan
Bioetanol yang dibuat dari bahan-bahan bergula seperti singkong, tetes tebu, nira sorgum, ganyong, ubi jalar, digunakan untuk menyubstitusi bensin
Biodiesel yang dibuat dari minyak nabati seperti jarak pagar, kelapa sawit, kapuk, dan sejumlah tanaman lain, digunakan sebagai pengganti solar
Biogas yang memanfaatkan sampah dan kotoran hewan, digunakan untuk menyubstitusi minyak tanah dan elpiji yang banyak dikembangkan dalam skala rumah tangga.
Biomassa yang menanfaatkan sisa organik dari hasil pertanian atau sampah. Umumnya digunakan secara komunal atau industri dan dapat diubah menjadi panas dan listrik.
Empat jenis bioenergi terbarukan (renewable) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang dapat dikembangkan antara lain :
Untuk memenuhi kebutuhan energi di kawasan perkotaan Bokondini, penggunaan sumber energi nabati (bioenergi) merupakan pilihan yang paling tepat, mengingat kondisi lahan yang mendukung serta sebagian besar penduduknya bertumpu pada sektor pertanian. Pengembangan bioenergi ini, disamping dalam rangka diversifikasi energi untuk mengatasi krisis sumber energi, juga untuk menunjang upaya diversifikasi pengelolaan hasil pertanian.
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 107
Energi dan Kelistrikan
Sektor
Proyeksi Kebutuhan Energi Non Listrik Untuk Kawasan Perkotaan Bokondini (Liter)
2012
2017
2022
2027
2032
2033
1. Industri
10.800
12.219
13.825
15.642
17.697
18.139
- Pengelolaan hasil pangan
4.800
5.431
6.144
6.952
7.865
8.062
- Pengelolaan hasil Hutan
6.000
6.788
7.681
8.690
9.832
10.077
2. Rumah Tangga
475.263
581.354
707.306
860.546
1.046.986
1.088.865
3. Transportasi
134.300
270.125
543.318
1.092.807
2.198.026
2.527.730
Total
622.375
865.716
1.266.472
1.971.022
2.648.895
2.648.895
Tabel Proyeksi kebutuhan energi non listrik untuk kawasan perkotaan bokondini hingga tahun 2033
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
G. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 106
Energi dan Kelistrikan
Sektor industri
Sektor industri yang berkembang adalah industri pengelolaan hasil pangan dan pengelolaan hasil hutan dan bersifat Industri Rumah Tangga
Industri pengelolaan hasil pangan membutuhkan 20 liter solar/bensin perhari atau 4800 liter/tahun dengan assumsi kenaikan 2,5 % / tahun untuk efisiensi peralatan.
Industri pengelolaan hasil hutan membutuhkaan 25 liter solar/bensin perhari atau 6000 liter/tahun dengan assumsi kenaikan 2,5 % /tahun untuk efisiensi peralatan.
Peningkatan pertumbuhan sektor sekitar 3,5 % pertahun
Sektor rumah tangga
Sektor rumah tangga membutuhkan 2 liter minyak tanah atau 672 liter/tahun untuk memasak dan membutuhkan 1 liter minyak tanah atau 336 liter/tahun untuk penerangan dan hanya tercukupi 25 %. Sisanya menggunakan kayu bakar untuk memasak dan listrik untuk penerangan
Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 %
Sektor transportasi
Berdasarkan hasil survei pada tahun 2012, didapati jumlah mobil Angkutan yang melayani angkutan penduduk dari/ke bokondini adalah 8 mobil perhari. Mobil angkutan diperkirakan menempuh perjalanan total sepanjang 268.800 km.
Berdasarkan hasil survei, mobil pribadi mempunyai rata-rata jumlah penumpang (load factor) 10 orang.
Survei juga menemukan bahwa mobil pribadi mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk perjalanan sejauh 2 km.
Pertumbuhan sektor transportasi sebesar 15 % pertahun
Dalam melakukan analisa kebutuhan Energi non listrik, asumsi yang digunakan berikut:
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 94
Fasilitas Perdagangan
dan Jasa
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Warung/Toko
Proyeksi Kebutuhan Pertokoan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 93
Fasilitas Peribadatan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Gereja Skala Distrik
Proyeksi Kebutuhan Sarana Ibadah lainnya
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 92
Fasilitas Peribadatan
Proyeksi Kebutuhan Gereja
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Gereja Skala Kampung
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
C. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 80
Skema Analisis Path
No
BWP
Distrik
Fungsi Distrik
Elemen penghubung
1
I/Prioritas
Bokondini
Pemerintahan, Jasa Perdagangan, Pusat
Permukiman, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/Agroforestry
Transportasi udara, jalan kolektor primer (K3), dan jalan kolektor sekunder (K4) dan lokal
Pusat Industri Agro
jalan kolektor sekunder (K4)
2
II
Sebagian Wilayah Bewani
Pemerintah, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/agroforestry, Pusat Permukiman.
Transportasi udara, jalan kolektor primer (K3), dan jalan kolektor sekunder (K4) dan lokal
3
III
Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/agroforestry, Pusat Permukiman
Transportasi udara, jalan kolektor primer (K3), dan jalan kolektor sekunder (K4) dan lokal
4
IV
Sebagian Wilayah Kamboneri
Pemerintah, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/agroforestry, Pusat Permukiman
Transportasi udara, jalan kolektor primer (K3), dan jalan kolektor sekunder (K4) dan lokal
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
C. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 79
Skema Analisis Edges
No
BWP
Distrik
Fungsi Distrik
Issue Blok
Komponen Lokal
1
I/Prioritas
Bokondini
Pemerintahan
Revitalisasi kembali
Kayu, ilalang, pohon buah
Jasa Perdagangan
Penataan
Pagar, vegetasi
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry
Ekstensifikasi dan intensifikasi
Sayuran kol, tomat, bawang, umbi, wortel, buah nenas, buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman
Pengembangan dan peningkatan rumah sehat dan jalan lingkungan
Batuan dan tenaga lokal
Pusat Industri Agro
Pengembangan lahan
-
2
II
Sebagian Wilayah Bewani
Pemerintah
Revitalisasi kembali
Kayu, ilalang, pohon buah
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry
Ekstensifikasi dan intensifikasi
Sayuran kol, tomat, bawang, umbi, wortel, buah nenas, buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman
Pengembangan dan peningkatan rumah sehat dan jalan lingkungan
Batuan dan tenaga lokal
3
III
Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah
Revitalisasi kembali
Kayu, ilalang, pohon buah
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry
Ekstensifikasi dan intensifikasi
Sayuran kol, tomat, bawang, umbi, wortel, buah nenas, buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman
Pengembangan dan peningkatan rumah sehat dan jalan lingkungan
Batuan dan tenaga lokal
4
IV
Sebagian Wilayah Kamboneri
Pemerintah
Revitalisasi kembali
Kayu, ilalang, pohon buah
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry
Ekstensifikasi dan intensifikasi
Sayuran kol, tomat, bawang, umbi, wortel, buah nenas, buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman
Pengembangan dan peningkatan rumah sehat dan jalan lingkungan
Batuan dan tenaga lokal
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
C. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 78
Skema Analisis Node
No
BWP
Distrik
Fungsi Distrik
Luas
Kawasan
Potensi Node
Skala
1
I/Prioritas
Bokondini
Pemerintahan skala distrik, Jasa Perdagangan, Wisata, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pendidikan, Pusat Perdagangan Komoditas Unggulan, Pusat Perkantoran dan Permukiman, Pusat Industri agroforestry
2197.09
Simpul jalan kolektor sekunder (K4) dan kolektor primer (K3)
Simpul jalan kolektor dengan lokal
Simpul jalan lokal dengan lingkungan
Kota
2
II
Sebagian Wilayah Bewani
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
2140.08
Simpul jalan kolektor sekunder dengan jalan lokal
Simpul jalan lokal dan lingkungan
Kawasan dan Lingkungan
3
III
Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
4216.86
Simpul jalan kolektor sekunder dengan jalan lokal
Simpul jalan lokal dan lingkungan
Kawasan dan Lingkungan
4
IV
Sebagian Wilayah Kamboneri
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
1512.63
Simpul jalan kolektor sekunder dengan jalan lokal
Simpul jalan lokal dan lingkungan
Kawasan dan Lingkungan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
C. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 77
Skema Analisis Distrik/Blok
No
BWP
Distrik
Fungsi Distrik
Luas
Lahan (ha)
Elemen penunjang
1
I/Prioritas
Bokondini
Pemerintahan
4,78
Kantor distrik
Jasa Perdagangan
1,32
Warung, took
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry
1278,13
Pertanian, perkebunan
Pusat Permukiman
210,83
Rumah
Pusat Industri Agro
32
Kawasan industri
2
II
Sebagian Wilayah Bewani
Pemerintah
1
Kantor distrik
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry,
1529.2
Pertanian, perkebunan
Permukiman
Pusat
194.3
Rumah
3
III
Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah
1
Kantor distrik
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry,
1529.2
Pertanian, perkebunan
Pusat Permukiman
492.5
Rumah
4
IV
Sebagian Wilayah Kamboneri
Pemerintah
1
Kantor distrik
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry,
2518.6
Pertanian, perkebunan
Pusat Permukiman
77.3
Rumah
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
C. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 76
Elemen Kota
No
BWP
Distrik
Fungsi Distrik
Luas
Kawasan
Potensi Landmark
Skala
1
I/Prioritas
Bokondini
Pemerintahan skala distrik, Jasa Perdagangan, Wisata, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pendidikan, Pusat Perdagangan Komoditas Unggulan, Pusat Perkantoran dan Permukiman
2197.09
Gereja Distrik, Gerbang Selamat Datang di Jalan Masuk ke Distrik (Kamboneri), Gerbang Selamat Datang di Bandar Udara, Tugu Injil, Bandar Udara
Kota
2
II
Sebagian Wilayah Bewani
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
2140.08
Gereja, Kantor Distrik
Kawasan dan Lingkungan
3
III
Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
4216.86
Gereja, Kantor Distrik
Kawasan dan Lingkungan
4
IV
Sebagian Wilayah Kamboneri
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
1512.63
Gereja, Kantor Distrik
Kawasan dan Lingkungan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
B. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 75
Analisis Sumber Daya Air
(Mata Air)
Endapan longsor, andapan terbiku dan tanah pelapukan dari batuan malihan Darewo berpotensi menyimpan air tanah tidak tertekan. Bila air tanah tidak tertekan tersebut di potong oleh topografi yang relatif lebih terjal maka di dasar lereng tersebut dapat ditemukan mata air namun biasanya mata air yang terjadi pada kondisi tersebut hanya berdebit kecil dan besarannya dipengaruhi oleh musim. Pada musim kemarau debit mengecil sementara pada musim hujan maka debit mata airnya akan membesar.
Kawasan Perkotaan Bokondini yang tergolong dalam type iklim tropika humida, maka jenis-jenis tanah di daerah ini tergolong kedalam tanah yang bereaksi asam. Jenis-jenis tanah di Kabupaten Tolikara khususnya di wilayah Bokondini terdiri dari 1) Dystrudepts, Hapludults, 2) Haplustolis, Haplustepta dan 3) Udorthents, Hapludolls.
Analisis Sumber Daya Tanah
6.ANALISIS
B. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 74
Kawasan Pengembangan Bokondini secara geologi terdiri dari Endapan Aluvial, Endapan Longsor dan Endapan Terbiku (Terrace Deposit) yang berumur Kuarter. Endapan tersebut menindih secara tidak selaras Metamorfic Derewo (Batuan Malihan/Metamorfosa Derewo) yang berumur Eosen – Oligosen. Kota Bokondini saat ini, umumnya dibangun di atas Endapan Terbiku atau Terrace Deposit karena relatif datar dengan ruang yang cukup lebar (mencapai 50 m) dan memanjang barat – timur sepanjang lebih dari 2 km.
Batuan Malihan Formasi Darewo yang berumur Eosen-Oligosen pada kala Tersier, terdiri dari batusabak, filit, sekis kuarsa mika, dan sekis klorit. Batuan malihan tersebut karena umumnya berofoliasi dan terkekarkan kuat, terdapat dengan lereng yang terjal dan curah hujan di daerah Tolikara yang relatif tinggi serta terletak pula pada daerah dengan kegempaan yang sedikit tinggi (percepatan permukaan pada batuan dasar mencapai 0,35g) maka batuan tersebut sangat berpotensi longsor seperti yang dijumpai pada tebing di sebelah barat-laut kota Bokondini. Namun demikian daya dukung masa tanah/ masa batuan di daerah ini sangat lebih dari cukup untuk dibebani oleh bangunan berlantai dua atau lebih tapi cukup sulit untuk digali
Endapan Terbiku adalah endapan teras sungai purba yang terdiri dari konglomerat, breksi dan pasir, yang berumur Kuarter, terdiri dari konglomerat, breksi dan pasir dengan ketebalan total dapat mencapai 50 m. Endapan ini terdapat dengan lereng yang landai dan bahkan digunakan untuk penempatan landasan pacu bandara Bokondini yang ada sekarang termasuk kota Bokondini.
Endapan longsor, merupakan endapan hasil pelongsoran tanah atau batu dari batuan malihan pada lereng-lereng yang terjal yang terdiri dari lempung, pasir, kerakal dan bongkah dan penyebarannya hanya setempat. Endapan ini diperkirakan mempunyai permeabilitas yang sedang antara 10-7 – 10-6 meter/detik yang artinya pada lapisan ini terdapat air tanah tidak tertekan dengan potensi sedang namun pada daerah dan ketebalan lapisan yang terbatas.
Endapan aluvial sungai yang berumur Kuarter merupakan endapan sungai yang terdapat di sepanjang aliran sungai yang terdapat di daerah ini. Endapan ini terdiri dari bongkah, kerakal, kerikil, pasir, lanau dan lumpur. Ketebalannya bervariasi hingga mungkin sekitar tiga meter. Endapan ini seumur dengan Endapan Longsor dan juga terdapat secara tidak selaras di atas Batuan Malihan Derewo dan/atau Endapan Terbiku. Endapan ini tidak baik digunakan untuk bahan beton karena relatif lunak dan berbutir pipih karena umumnya berasal dari bahan rombakan Batuan Malihan Derewo. Bongkah dan kerakal yang juga berasal dari batuan malihan tersebut, juga tidak baik untuk bahan beton karena kuat tekannya hanya sekitar 250 kg/ cm2 saja.
Analisis Sumber Daya Air
(Potensi Air Tanah)
6.ANALISIS
D. Analisis Kependudukan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 81
Analisis Proyeksi Pertumbuhan dan Perkembangan Penduduk
Pertumbuhan alami, dengan asumsi masih dalam tahap persiapan pembangunan, yaitu sekitar 4,28%. Asumsi ini digunakan untuk proyeksi tahun 2013-2023.
Pertumbuhan meningkat pesat, dengan asumsi telah terjadi pembangunan yang meningkat pesat, menggunakan pertumbuhan penduduk Provinsi Papua yaitu 5,5%. Asumsi ini digunakan untuk proyeksi tahun 2024 – 2033.
Hingga Tahun 2033 jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Bokondini diproyeksikan akan berjumlah 35.854 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk diproyeksikan akan mencapai 356 jiwa/ Km2. Distrik dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Distrik Bewani dengan jumlah penduduk diproyeksi akan mencapai 10.914, sedangkan Distrik terpadat adalah Distrik Bokondini dengan tingkat kepadatan 501 jiwa/ Km2.
No
Distrik
Luas
(Km2)
Proyeksi Jumlah Penduduk
Kpdtn
Pddk/Km2
2013
2018
2023
2028
2033
1
Bokondini
21,92
4,044
4,987
6,149
8,037
10,504
501
2
Bewani
42,18
4,202
5,181
6,389
8,350
10,914
498
3
Bokoneri
15,60
4,166
5,137
6,335
8,279
10,821
257
4
Kamboneri
20,95
1,392
1,716
2,117
2,766
3,615
232
Jumlah
100,65
13,804
17,022
20,990
27,433
35,854
356
Proyeksi dan Distribusi Penduduk
Kawasan Perkotaan Bokondini Hingga 2033
Diagram Kepadatan Penduduk Pada Tahun 2033
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
E.1. Analisis Daya Tampung Maksimal
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 82
Analisis Kesesuaian Lahan Permukiman
Luas Wilayah = 100,65 Ha
Pengaturan Kawasan Permukiman
Kepadatan
Luas (Ha)
Standar (Jiwa/Ha)
Populasi Maksimal
Tinggi
29
201-400
11.600
Sedang
14
151-200
2.800
Rendah
5
< 150
750
Penghitungan Daya Tampung Maksimal
Jumlah Populasi Maksimal yang Mampu Ditampung = 15.150 Jiwa
Proyeksi Penduduk 20 Tahun ke depan
Luas Populasi 20 Tahun Ke Depan = 35.854 Jiwa
Kebutuhan Luas Permukiman 20 Tahun ke Depan
Dari populasi 20 tahun ke depan, diatur kepadatan: Tinggi=10%, Sedang=30%, Rendah= 60% dari populasi
Kepadatan
Populasi (Jiwa)
Standar (Jiwa/Ha)
Luas (Ha)
Tinggi
21.512
201-400
53,78
Sedang
10.756
151-200
52,88
Rendah
3.585
< 150
23,9
Luas Cadangan (Kebutuhan) Permukiman 20 Tahun ke depan
Luas Kebutuhan Lahan Permukiman yang pada tahun ke 20 perencanaan =
130,56 – 47,84 = 82,72 Ha
Potensial Sebagai Kota Kecil
Dalam 20 tahun Baru Mencapai Kota Kecil
Luas Kws Lindung & Budidaya Non Permukiman = 92,05 Ha
Luas Kws Permukiman = 8,6 Ha
Alokasi Pengembangan RTH = 30,2 Ha
Dari Total Potensi Permukiman = 47,84 Ha, dapat dilakukan pengaturan kepadatan: Tinggi=10%, Sedang=30%, Rendah= 60% dari luas tersebut
Luas Kebutuhan Permukiman 20 Tahun ke Depan = 130,56 Ha
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
E.2. Analisis Kebutuhan Rumah Hingga 2033
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 83
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Tipe
Rumah
Asumsi Jumlah
Jiwa/Rumah
Proyeksi Jumlah
Penduduk (Jiwa) Pada Tahun
2013
2018
2023
2028
2033
Tipe 36 (6 x 6)
(Rumah Sehat Papua)
5
13,804
17,022
20,990
27,433
35,854
Tipe
Rumah
Asumsi Jumlah
Jiwa/Rumah
Kebutuhan Rumah Pada Tahun (Unit)
2013
2018
2023
2028
2033
Tipe 36 (6 x 6)
(Rumah Sehat Papua)
5
2761
3404
4198
5487
7171
Definisi Backlog:
Kesenjangan kebutuhan rumah yang belum terpenuhi/harus dipenuhi pada tahun ke-n
Formulasi Backlog =
Jumlah Kebutuhan rumah tahun ke-n - Jumlah rumah tahun ke-n
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 91
Fasilitas Kesehatan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Apotik/Rumah Obat
6.ANALISIS
A. Analisis Wilayah Regional
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 73
BWP II
BWP I
BWP IV
BWP III
BOKONDINI
BEWANI
BOKONERI
KAMBONERI
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
HIRARKI
FUNGSIONAL
FUNGSI UTAMA
POLA RUANG
PKLp
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
PUSAT PERKANTORAN
PUSAT PERMUKIMAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
INDUSTRI
PARIWISATA
PETERNAKAN (SAPI)
PERKEBUNAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
PERMUKIMAN
PPL
PUSAT PERMUKIMAN
PUSAT KOMERSIAL SKALA KAMPUNG
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
PERMUKIMAN
PPK
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PERMUKIMAN
PUSAT KOMERSIAL SKALA KAMPUNG
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PARIWISATA
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
PERMUKIMAN
PKLp
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
PUSAT PERKANTORAN
PUSAT PERMUKIMAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PERKEBUNAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
PERMUKIMAN
Panaga
Kawasan Perkotaan Bokondini
Egiam
Wunin
Anawi
Kaiga
Tagineri, Danime, Yuneri, Yuko
Wari
Memberamo Tengah
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 90
Fasilitas Kesehatan
Proyeksi Kebutuhan Puskesmas
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Praktek Dokter
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 89
Fasilitas Kesehatan
Proyeksi Kebutuhan Klinik Bersalin/BKIA
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Puskesmas Pembantu (PUSTU)
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 88
Fasilitas Kesehatan
Proyeksi Kebutuhan Posyandu
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Balai Pengobatan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 87
Fasilitas Pendidikan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Proyeksi Kebutuhan Taman Bacaan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 86
Jangkauan Layanan
SMA DAN SMK
2013 s/d 2018 = 1 unit
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI
.
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI
.
.
SMA DAN SMK
2028 s/d 2033 = 2 unit
PUSKESMAS
2013 s/d 2033 = 1 unit
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI
.
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI
.
POSYANDU
2028 s/d 2033
= 9 Unit/Distrik
.
.
.
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 85
Fasilitas Pendidikan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Proyeksi Kebutuhan Sekolah Menengah Umum
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
F. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 84
Fasilitas Pendidikan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Taman Kanak-Kanak
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Sekolah Dasar hingga tahun 2033
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6.ANALISIS
I. Analisis Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 114
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Regional;
Keruangan fisik alam dan penggunaan lahan;
Kependudukan dan tenaga kerja;
Perkotaan;
Kelembagaan/Kemasyarakatan;
Sarana dan infrastruktur;
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 115
A. Regional
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 116
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi
Potensi
Permasalahan
Kemampuan lahan sebagai pertanian pangan, holtikultura dan perkebunan berkarakter hutan yang dimiliki oleh seluruh distrik yang berbatasan langsung dengan kawasan perkotaan Bokondini.
Penyebaran permukiman berupa kampung-kampung.
Keterpaduan kekuatan politik pemerintahan kampung di semua distrik dan kampung yang memiliki interaksi kuat ke dalam pemerintahan Kabupaten Tolikara di pusat Kota Karubaga.
Persebaran prasarana keagamaan seperti gereja dari klasis/GIDI yang menjadi alat perubahan sosial dan budaya masyarakat.
Kepemilikan modal sosial di masyarakat papua dalam pola kehidupan bermasyarakat, baik itu dalam pembangunan sarana kelompok/komunal dan individual.
Kepemilikan nilai-nilai pemahaman lokal dalam pola bercocok tanam untuk dapat mampu hidup mandiri dan bergenerasi didalam setiap kelompok masyarakat.
Kepemilikan nilai-nilai budaya yang kuat terikat disetiap kelompok masyarakat dalam berperilaku toleransi dan menghargai.
Jangkauan ke pusat ibukota mencapai 5 jam perjalanan darat dengan kendaraan 4 wheeldrive;
Adanya isu pemisahan diri dari Kabupaten Tolikara;
Kondisi jaringan jalan menuju Bokondini yang rusak berat;
Jaringan jalan antar distrik yang belum terbentuk secara utuh;
Aksesibilitas terhadap sarana pendidikan yang masih jauh dari harapan
Aksesibilitas terhadap sarana kesehatan yang masih jauh dari harapan
Pola hidup sehat masyarakat yang masih perlu di dorong.
Tidak adanya perangkat komunikasi antar distrik yang dapat memberi perkembangan antar distrik dan antar wilayah;
Sistem transportasi antar distrik yang tidak terbentuk baik itu dari sisi darat dan udara. Sementara dari kawasan perkotaan Bokondini dengan Kabupaten Jayawijaya telah terbentuk sistem transportasi udara dengan frekuensi penerbangan yang regular.
Belum terwujudnya kegiatan sosial dan budaya antar distrik dan atau antar kawasan perkotaan regional yang dilandasi atas kesamaan visi dan misi yang dapat meningkatkan interaksi sosial dan budaya yang lebih harmonis dan humanis.
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 145
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Bandara Udara
Gerbang bandar udara
Area parkir kendaraan
Konsep Pengembangan Bandara Bokondini (Opsi 2)
Gedung PKP-PK
R/W
Apron
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 144
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Bandara Udara
Gerbang bandar udara
Area parkir kendaraan
Konsep Pengembangan Bandara Bokondini (Opsi 1)
Gedung PKP-PK
R/W
Apron
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 143
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Bandara Udara
Lokasi Bandara Bokondini
(Opsi 2 Pengembangan)
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 142
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Bandara Udara
Lokasi Bandara Bokondini
(Opsi 1 Pengembangan)
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 141
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Adanya rencana perpanjangan landasan pacu bandar udara Bokondini yang semula sepanjang 800 m menjadi 1.200 m. Rencana ini akan membawa dampak kepada perubahan kepada fungsi jalan menuju bandar udara serta berdampak kepada pola ruang kota dimana rencana perpanjangan landasan pacu tersebut mengharuskan berpindahnya fasilitas pelayanan pendidikan SMP dan SMA Bokondini.
Adanya kawasan permukiman berkepadatan rendah pada kawasan lindung Kanairo menjadikan kawasan permukiman ini berstatus sebagai kawasan yang dikendalikan/dipenuhi sarana prasarana namun tidak didorong untuk berkembang yang berimplikasi kepada beralih fungsinya kawasan lindung.
Implikasi pengembangan lainnya terhadap struktur kawasan perkotaan adalah peningkatan fungsi jalan yakni Kolektor Primer (K3) yang menghubungkan antara distrik Wunin melalui distrik Bewani hingga distrik Bokondini (Kp. Galala). Pengembangan jaringan jalan ini menggunakan kawasan lindung sepanjang 4,3 km. dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 24 tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan, hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan keberlangsungan kehidupan liar hutan lainnya. Membuat design jalan meninggi yaitu sebagai underpass crossing untuk satwa liar lainnya.
Rencana penetapan kawasan klasis dan pusat perkotaan (Pusat Pelayanan Primer) Bokondini menjadi kawasan yang harus dikendalikan lingkungannya karena memiliki ruang terbuka hijau, situs sejarah agama, topografi yang indah, vegetasi pepohonan yang tua, permukiman MAF (Mission Aviation fellowship), gereja klasis Bogoga dan kawasan perkantoran distrik yang menyatu (kompak) rapi, asri dan indah. Kawasan yang kompak ini diarahkan menjadi kawasan potensi wisata. Maka struktur ruang kawasan yakni jaringan jalan yang dikembangkan adalah Kolektor Primer (K3) tidak melintasi di kawasan ini.
Arahan dan rencana kawasan industri berbasis agroforestry (pertanian dan perkebunan) didalam kawasan perkotaan distrik Bokondini seluas 32 ha. Kawasan industri ini berada di sisi tenggara. Dengan adanya kawasan industri, agar tidak terjadi degradasi lingkungan didalam pusat perkotaan maka dibuatkan jaringan jalan baru (outer road) dengan fungsi kolektor sekunder (K4) yang menghubungkan kawasan industri menuju sisi barat daya terkoneksi ke terminal tipe C dan terhubung ke jaringan jalan kolektor primer (K3) di simpang Kp. Galala.
B. Dasar Konsep Pengembangan (Struktur dan Pola Ruang)
8. KONSEP PENGEMBANGAN
KAWASAN PERKOTAAN
HIRARKI
FUNGSIONAL
FUNGSI UTAMA
POLA RUANG
DISTRIK BOKONDINI
PKLp
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
PUSAT PERKANTORAN
PUSAT PERMUKIMAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
INDUSTRI
PARIWISATA
PETERNAKAN (SAPI)
PERKEBUNAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BEWANI
PPL
PUSAT PERMUKIMAN
PUSAT KOMERSIAL SKALA KAMPUNG
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BOKONERI
PPK
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PERMUKIMAN
PUSAT KOMERSIAL SKALA KAMPUNG
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PARIWISATA
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK KAMBONERI
PKLp
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
PUSAT PERKANTORAN
PUSAT PERMUKIMAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PERKEBUNAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 140
A. Dasar Konsep Pengembangan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 139
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep dasar pengembangan kawasan perkotaan Bokondini didasarkan atas beberapa hal;
Arahan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tolikara;
Analisis aspek sosial budaya, ekonomi, infrastruktur, sarana, permukiman/perkotaan;
Potensi, masalah dan rekomendasi aspek pengembangan kota.
A.1. Tujuan Penataan Ruang Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
Mewujudkan Kawasan Perkotaan Bokondini yang Aman, Nyaman, Produktif dan Berkelanjutan
Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini sebagai Pusat Perekonomian Jasa & Perdagangan Komoditas Pertanian dan Perkebunan Terpadu berbasis Agroforestry, Pusat Pelayanan Transportasi Udara Militer dan Komersial, Pusat Pendidikan Tinggi, Penunjang Pelayanan Kesehatan Terpadu dan Penunjang Pelayanan Pemerintahan Satu Atap;
A.2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan KP Bokondini
Dasar Konsep Pengembangan
Konsep Pengembangan Struktur dan Pola Ruang
Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas
8. KONSEP PENGEMBANGAN
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 138
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 146
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Bandara Udara
Spesifikasi Pesawat (Eksisting)
Sumber: www.cessna.com; www.atraircraft.com; www.susiair.com
Cessna Grand Caravan
ATR 42
B.3. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 148
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 156
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP-4)
BWP 4 KAMBONERI
Luas
BWP 4 KAMBONERI
Luas
Zona Lindung
Zona Budidaya
Hutan Lindung
Transportasi
Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kesehatan
Perlindungan Setempat
Olah Raga
Ruang Terbuka Hijau
Sosial Budaya
Suaka Alam Dan Cagar Budaya
Peribadatan
Rawan Bencana Alam
PL-Pertanian
Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam
PL-Pariwisata
Zona Budidaya
PK-Hankam
Perumahan kepadatan sedang
TPA
Perumahan kepadatan rendah
IPAL
Perumahan kepadatan sangat rendah
TPU
Perdagangan dan Jasa
PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
Perkantoran Pemerintah
PC-Perumahan dan Perkantoran
Perkantoran Swasta
PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
Aneka Industri
Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 155
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP 3)
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 154
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP-3)
BWP 3 KABONERI
Luas
BWP 3 KABONERI
Luas
Zona Lindung
Zona Budidaya
Hutan Lindung
Transportasi
Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kesehatan
Perlindungan Setempat
Olah Raga
Ruang Terbuka Hijau
Sosial Budaya
Suaka Alam Dan Cagar Budaya
Peribadatan
Rawan Bencana Alam
PL-Pertanian
Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam
PL-Pariwisata
Zona Budidaya
PK-Hankam
Perumahan kepadatan sedang
TPA
Perumahan kepadatan rendah
IPAL
Perumahan kepadatan sangat rendah
TPU
Perdagangan dan Jasa
PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
Perkantoran Pemerintah
PC-Perumahan dan Perkantoran
Perkantoran Swasta
PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
Aneka Industri
Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 153
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP 2)
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 152
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP-2_
BWP 2 BEWANI
Luas
BWP 2 BEWANI
Luas
Zona Lindung
Zona Budidaya
Hutan Lindung
Transportasi
Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kesehatan
Perlindungan Setempat
Olah Raga
Ruang Terbuka Hijau
Sosial Budaya
Suaka Alam Dan Cagar Budaya
Peribadatan
Rawan Bencana Alam
PL-Pertanian
Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam
PL-Pariwisata
Zona Budidaya
PK-Hankam
Perumahan kepadatan sedang
TPA
Perumahan kepadatan rendah
IPAL
Perumahan kepadatan sangat rendah
TPU
Perdagangan dan Jasa
PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
Perkantoran Pemerintah
PC-Perumahan dan Perkantoran
Perkantoran Swasta
PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
Aneka Industri
Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan
B.2. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 147
8. KONSEP PENGEMBANGAN
BWP II
BWP I
BWP IV
BWP III
No
Distrik
Jml
Pddk
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)
Jumlah Indeks Sentralitas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Bokondini
3,719
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
11
2
Bokoneri
3,831
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
2
3
Bewani
3,864
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
4
4
Kaboneri
1,280
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
5
1=SD,
2=SLTP,
3=SMU,
4=Puskesmas,
5=Pustu,
6=Puskesmas Keliling,
7= Pasar Lingkungan,
8= Pertokoan,
9= Hostel,
10= Gereja Kampung,
11= Gereja Distrik,
12= Lainnya
Perhitungan Indeks Sentralitas
Keterangan :
Sumber : Hasil Analisis Tim Konsultan Tahun 2013
No
Distrik
Jml
Pddk
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Bokondini
3,719
3
2
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
14
2
Bokoneri
3,831
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
4
3
Bewani
3,864
3
0
0
0
1
0
0
0
0
6
1
0
11
4
Kaboneri
1,280
1
0
0
1
3
0
0
0
0
6
1
0
12
Kelengkapan Fungsi Fasilitas Distrik Kawasan Perkotaan
NO
DISTRIK
BWP
HIRARKI
LUAS
( Km2)
1
Bokondini
I
PUSAT PELAYANAN PRIMER
21,92
2
Bewani
II
PUSAT PELAYANAN SEKUNDER
42,18
3
Bokoneri
III
PUSAT PELAYANAN TERSIER
15,60
4
Kamboneri
IV
PUSAT PELAYANAN TERSIER
20,95
JUMLAH
100,65
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Sumber : Hasil Analisis Tim Konsultan Tahun 2013
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 151
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP 1)
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 150
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini (BWP 1)
BWP 1 BOKONDINI
Luas
BWP 1 BOKONDINI
Luas
Zona Lindung
Zona Budidaya
Hutan Lindung
Transportasi
Perlindungan Terhadap Kawasan
Bawahannya
Kesehatan
Perlindungan Setempat
Olah Raga
Ruang Terbuka Hijau
Sosial Budaya
Suaka Alam Dan Cagar Budaya
Peribadatan
Rawan Bencana Alam
PL-Pertanian
Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam
PL-Pariwisata
Zona Budidaya
PK-Hankam
Perumahan kepadatan sedang
TPA
Perumahan kepadatan rendah
IPAL
Perumahan kepadatan sangat rendah
TPU
Perdagangan dan Jasa
PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
Perkantoran Pemerintah
PC-Perumahan dan Perkantoran
Perkantoran Swasta
PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
Aneka Industri
Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 149
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
/ Botanical Garden
I. Kerentanan Gerakan Tanah
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 137
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
BWP 3
BWP 1
BWP 4
BWP 2
PETA
KERENTANAN GERAKAN TANAH
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
I. Kerentanan, Daya Dukung dan Daya Tampung
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 136
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Luas wilayah kawasan yang mencapai 100, 65Km2
Dominasi wilayah kawasan yang berada pada kerawanan longsor dan gempa
Topografi yang didominasi dengan tingkat kecuraman yang tinggi.
Lokasi yang memiliki kelandaian dibawah 4% dan sesuai untuk permukiman tersebar tidak memusat dan tidak luas/terbatas.
Melakukan zonasi wilayah rawan longsor, dan pembuatan regulasi.
Mengarahkan penggunaan teknologi yang tepat dan aman dalam pembangunan kawasan.
Menetapkan kawasan-kawasan resiko tinggi terhadap bencana tanpa aktifitas pembangunan fisik.
Menetapkan kawasan –kawasan pengembangan (potensi) baru sebagai alokasi permukiman kota.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
I. Kepariwisataan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 135
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Budaya, Norma adat istiadat yang kuat di masyarakat Bokondini.
Potensi lahan pertanian pangan , perkebunan dan holtikultura yang memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat Bokondini
Catatan sejarah asimilasi, interaksi dan transformasi masyarakat Bokondini (Pegunungan Tengah) dalam menerima injil masuk ke Pegunungan Tengah dan Bokondini menjadi PUSAT pelatihan, pendidikan, informasi perkembangan transformasi sosial dan budaya masyarakat Pegunungan Tengah.
Topografi alam dan potensi sungai yang dapat dijadikan sebagai objek wisata petualangan alam
Infrastruktur jalan menuju Kota Bokondini yang rusak parah, sehingga menurunkan tingkat aksesibilitas.
Infrastruktur dasar (energi, air bersih, sanitasi) di dalam kawasan perkotaan Bokondini yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
Belum berkembangnya potensi-potensi wisata alam, wisata agro, wisata rohani
Belum terbentuknya kelompok pencinta wisata alam (adventure tourism) di Bokondini
Belum terbentuknya kegiatan usaha wisata
Menetapkan kawasan pariwisata di dalam kawasan perkotaan Bokondini seperti Kawasan Klasis Bogoga, dan revitalisasi situs sejarah.
Mengembangkan kawasan-kawasan perkebunan menjadi objek wisata berbasis pertanian dan perkebunan (agro tourism)
Menetapkan kawasan klasis Bogoga (OB Anggen) sebagai pusat pendidikan berbasis kristen
Menyusun dan menetapkan ODTW di Kawasan Perkotaan Bokondini
Mendorong masyarakat Bokondini untuk membentuk kelompok usaha wisata.
Mengembangkan sarana dan penyebarluasan informasi ODTW Kawasan Perkotaan Bokondini di Papua, Indonesia dan Luar Negeri
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
7) ODTW
C. Kependudukan dan Tenaga Kerja
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 124
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Program ketenagakerjaan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota belum menyentuh kebutuhan masyarkat yang sebenarnya. Untuk itu diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap kebutuhan keterampilan kepada masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Faktor lain yang menghambat adalah faktor budaya yang menetapkan bahwa para lelaki papua yang tidak diposisikan sebagai pekerja (ladang, kebun, pertanian, swasta, jasa/dagang) namun sebagai pejuang-pejuang perang suku. Untuk itu perlu transformasi budaya yang bertahap untuk mengasimilasi peran lelaki di dalam keluarga.
Potensi dan Permasalahan Kependudukan/Tenaga Kerja
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Jumlah penduduk usia produktif yang tinggi.
Sektor pekerjaan yang masih terbuka lebar.
Potensi sumber daya alam dan mineral yang besar.
Tingkat pendidikan
Tingkat ekonomi masyarakat
Faktor budaya peran laki-laki dan perempuan.
Transformasi budaya masyarakat papua
Asimilasi budaya melalui keterbukaan mobilitas penduduk antar dan intra wilayah Papua
Pelaksanaan kegiatan/program pemberdayaan ekonomi lokal
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 123
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
5) Aspek Industri
Beberapa permasalahan yang biasanya akan timbul dalam kawasan industri adalah (1) pencemaran lingkungan dan penurunan cadangan air tanah; dan (2) penurunan kualitas fisik dan tingkat pelayanan jalan.
Untuk itu disiapkan badan layanan kawasan industri khusus menangani kawasan industri agroforestry bisnis ini kedepan. Beberapa badan layanan pemerintah yang akan berada di Bokondini adalah (1) Badan Penelitian Teknologi Agroforestry; (2) UPT Perhubkomintel; (3) UPT Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan, Peternakan; (3) Kantor Pemerintah Distrik; dan (4) UPT Lingkungan Hidup.
Aspek Permasalahan Kawasan Perkotaan
Aspek
Penggunaan Lahan
Aspek Transportasi
Aspek Industri
Aspek Perumahan
Over concentration
Mixed-use
Land Conversion
Urban Sprawl
Lahan tidur
Kemacetan
On street parking
Perkembangan angkutan umum plat hitam
Pencemaran lingkungan
Penurunan cadangan air tanah
Penurunan kualitas fisik dan tingkat pelayanan jalan
Percampuran fungsi kawasan/bangunan antara kawasan permukiman dengan non permukiman
Alih fungsi bangunan, penurunan kualitas estetika bangunan
Permukiman kumuh
Munculnya permukiman di kawasan rawan bencana
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 122
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
4) Aspek Perumahan
Aspek perumahan merupakan aspek yang penting dalam kegiatan dan aktivitas perkotaan. Hal ini disebabkan perumahan merupakan pemakai lahan terbesar dari lahan terbangun perkotaan, sekitar 40 % dari lahan, sedangkan penggunaan lainnya adalah untuk ruang terbuka hijau, olah raga dan industri. Dari kondisi di atas, terlihat bahwa aspek perumahan berpotensi menimbulkan permasalahan dalam pemanfaatan lahan perkotaan.
Secara garis besar permasalahan permukiman perkotaan antara lain : (1) percampuran fungsi bangunan/kawasan; (2) alih fungsi bangunan; (3) permukiman liar; dan (4) permukiman kumuh. Sedangkan permasalahan permukiman yang terjadi di wilayah sub urban adalah (5) pembangunan perumahan di kawasan rawan bencana.
Permasalahan utama dalam hal pembangunan perumahan di Papua, khususnya di kawasan perkotaan Bokondini adalah mahalnya harga pembangunan rumah sehat tipe 36, bahkan sangat tinggi.
Pembangunan perumahan rakyat layak huni type 36 untuk wilayah pantai dan kepulauan minimal berkisar Rp. 100-150 juta/ unit, sedangkan di wilayah pegunungan dan daerah yang berawa berkisar Rp. 250-300 juta/ unit untuk setiap keluarga.
Contoh Rumah Rakyat Layak Huni
Tipe 36 di Papua
Sumber : Hasil Survei Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 121
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
3) Aspek Transportasi
Beberapa permasalahan yang harus diantisipasi sebagai berikut;
Kemacetan lalu lintas yang terjadi di pusat-pusat aktivitas;
Berkembangnya kegiatan on street parking.
Sedangkan permasalahan transportasi yang terjadi di kawasan suburban adalah :
Terjadinya kemacetan di daerah kawasan industri;
Kemacetan lalu lintas pada daerah perbatasan kawasan urban dan sub urban; serta
Berkembangnya angkutan umum plat hitam.
Antisipasi Permasalahan Aspek Transportasi
No
Permasalahan
Lokasi
1
Kemacetan
Pusat Kota Agro Bokondini
2
Street parking
Pusat Kota Agro Bokondini
3
Angkutan tidak resmi
Kawasan Perkotaan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 120
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
2) Aspek Penggunaan Ruang
Permasalahan penggunaan ruang di kawasan perkotaan adalah sebagai berikut;
Adanya kecenderungan pemusatan kegiatan (over-concentration) pada kawasan-kawasan tertentu;
Perkembangan penggunaan lahan yang bercampur (mixed-use); dan
Terjadinya alih fungsi lahan (land conversion) dari ruang terbuka, lahan konservasi, atau ruang terbuka hijau menjadi kawasan terbangun intensif (permukiman, industri, perkantoran, prasarana).
Sedangkan permasalahan besar yang dihadapi oleh kawasan sub urban adalah :
Terjadinya pengalihan fungsi kawasan resapan air menjadi kawasan terbangun;
Terjadinya pembangunan fisik kawasan secara terpencar (urban sprawl); dan
Banyaknya lahan tidur di wilayah sub urban dan wilayah transisi.
Permasalahan Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan Bokondini
No
Permasalahan
Lokasi
1
Kepemilikan tanah berdasarkan hak atas ulayat/suku/marga
Seluruh kawasan perkotaan
2
Mixed use (bercampur)
Pusat perkotaan
3
Urban sprawl
Distrik Bokondini, Distrik Bewani, Distrik Kaboneri, Distrik Bokoneri
4
Land conversion di dalam Hutan Lindung
Distrik Bokoneri, Kampung Kanaero
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 119
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
1) Aspek Hukum
Potensi masalah lahan pembangunan yang terbatas, karena seluruh lahan pada umumnya dimiliki oleh adat/tanah ulayat. Lahan pembangunan untuk kantor-kantor dinas merupakan hibah dari tanah ulayat atas persetujuan suku-suku yang ada. Penyediaan lahan pembangunan untuk kepentingan bersama, perlu dirumuskan bersama dengan ketua adat, agar memperoleh solusi dalam penyediaan lahan untuk pengembangan.
Potensi konflik kepemilikan lahan untuk bermukim, karena masyarakat pendatang ataupun dari luar suku adat, tidak dapat memiliki lahan adat.
Permasalahanan sistem persil yang tidak beraturan, menyebabkan inefisiensi lahan, karena terdapat beberapa bagian lahan yang tidak ada kepemilikannya.
Seperti yang diketahui oleh khalayak umum, bahwa permasalahan dalam pengelolaan lahan di Papua pada umumnya adalah permasalahan kepemilikan lahan/tanah yang dimiliki oleh adat/suku dengan batas-batas alam atau kesepakatan antar kepala suku. Hal ini juga terdapat di dalam isu strategis dalam pengembangan wilayah kabupaten Tolikara pada umumnya yakni;
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 118
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Dalam hal ini kegiatan pemanfaatan ruang seharusnya disesuaikan dengan produk rencana tata ruang yang telah disusun, namun pada kenyataannya masih banyak terjadi permasalahan-permasalahan pemanfaatan ruang. Permasalahan tersebut dapat terjadi akibat tiga faktor, yaitu tidak adanya produk rencana tata ruang, atau adanya rencana tata ruang tetapi tidak memperhatikan aspek perkembangan kota dan terjadinya perkembangan kota yang terlalu cepat, sehingga rencana tata ruang yang telah tersusun menjadi tidak sesuai lagi. Untuk mengetahui lebih detail maka permasalahan pemanfaatan ruang yang terjadi di kawasan perkotaan dilihat berdasarkan 5 (lima) aspek yaitu:
Aspek hukum/norma,
Tata ruang,
Aspek transportasi,
Aspek perumahan, dan
Aspek industri.
A. Regional
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 117
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Kelompok Potensi Regional
No
Aspek
Kelompok Potensi
1
Sosial
Jumlah penduduk, kelompok marga dan suku,
2
Budaya
Kekuatan modal kemasyarakatan, toleransi, gotong royong, kemampuan bercocok tanam,
3
Politik
Pemerintahan level pusat, distrik dan kampung, tokoh masyarakat/kepala suku adat.
4
Ekonomi
Kemampuan lahan, jaringan jalan lokal, pelabuhan udara regional
Kelompok Isu Permasalahan Regional
No
Aspek
Kelompok Masalah
1
Sosial
Sarana sosial kemasyarakat, pemerintah distrik, pemerintah kampung, lembaga adat/suku
2
Budaya
Kesehatan, Pendidikan
3
Politik
Kemiskinan, keamanan
4
Ekonomi
Komoditas perdagangan, infrastruktur jalan, telekomunikasi
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
D. Perkotaan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 125
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Suku budaya yang khas dan kuat
Terdapat rumah honai yang merupakan salah satu ciri khas bangunan lokal
Kawasan gereja menjadi pusat komunitas sosial, agama dan olahraga
Pola sebaran rumah yang tidak terpusat (komunal) dan cenderung menyebar
Beberapa rumah (komunal) berada dalam kawasan lindung
Peningkatan jaringan jalan antar kampung yang nyaman, aman dan dapat mengakses pusat pelayanan (kesehatan, sosial, peribadatan, pendidikan) di Distrik atau kawasan gereja.
Memberi kompensasi atas pinjam pakai kawasan lindung dengan meningkatkan fungsi kawasan lindung (Kanaero) menjadi TWA (Taman Wisata Alam)/ Botanical Garden, dapat dimulai dengan skala kecil (< 50 ha).
Memberikan arahan/ rekomendasi KDB/KLB bagi kawasan permukiman yang berada dalam kawasan lindung dan penetapan peraturan zonasi.
Penguatan dan peningkatan sarana dan prasarana kawasan gereja menjadi pusat komunitas sosial, agama, pendidikan dan kesehatan.
Mengarahkan pembentukan kampung mandiri yang terintegrasi dengan gedung/gereja klasis dimasing-masing kampung.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
E. Kelembagaan/ Kemasyarakatan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 126
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Sudah memiliki data tata Pemerintahan
Terdapat kantor instansi Pemerintah
Sudah ada data pemberdayaan masyarakat Kampung
Sudah mempunyai Kepala-kepala Distrik
Terdapat pusat kegiatan di wilayah Kota
Memiliki kekayaan sumberdayaan yang melimpah
Tidak ada data organisasi masyarakat, LSM, dll
Komunikasi antar dinas/SKPD sering terhambat karena faktor alam, sarana prasarana, dan sarana telekomunikasi
Perlu peningkatan Mutu SDM dari masyarakat setempat terutama untuk mengisi personil Kedinasan Kabupaten.
Pembentukan kelembagaan swadaya masyarakat, perguruan tinggi, asosiasi, dan Lembaga Masyarakat Adat Papua (LMAP)
Meningkatkan dinas SKPD yang belum terdapat di kawasan perencanaan
Menyiapkan dan penguatan kelembagaan dan koordinasi antar SKPD terhadap sektor pembangunan
Melakukan bimbingan teknis dan pemantapan tata pemerintahan guna mendapatkan mutu sumber daya masyarakat yang lebih baik
Menyiapkan kelembagaan dalam sektor agropolitan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 127
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
1) Energi & Kelistrikan
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Sungai disekitar kawasan berpotensi sebagai PLTMH
Tidak tersedianya data tentang potensi sungai dan curah hujan
Tidak terawatnya PLTMH eksisting dikarenakan kurang perawatan dari komunitas
Tidak tersedia SDM Lokal yang dapat menjaga dan merawat PLTMH Eksisting
Dilakukan studi potensi sungai disekitar kawasan perkotaan Bokondini
Dilakukan perawatan berkala dan dukungan dari pemerintah daerah
Pelatihan SDM lokal
2. Sungai disekitar kawasan berpotensi sebagai PLTMH
Intensitas matahari yang kurang lama.
Kurangnya SDM lokal yang dapat merawat PLTS Eksisting
Harga investasi yang mahal
Dilakukan desain teknologi yang sesuai dengan kondisi alam
Pelatihan SDM Lokal
Bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah
3. Pertanian dan hasil Hutan sebagai sumber energi biomassa
Tidak tersedianya data tentang potensi pertanian dan hasil hutan sebagai suber energi biomassa
Implementasi skala komunal dan/atau terpusat
Biaya investasi yang mahal
Tidak tersedianya SDM Lokal
Dilakukan kajian tentang potensi pertanian dan hasil hutan sebagai suber energi biomassa
Implementasi skala komunal dan/atau terpusat
Bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Pelatihan SDM Lokal
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
H. Pertanian
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 134
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Tersedianya sumberdaya lahan pertanian yang cukup luas
Menyediakan lapangan kerja bagi penduduk
Memberikan kontribusi terhadap perekonomian wilayah
Sistem usaha tani masyarakat masih tradisional, sehingga produktivitas dan produksinya rendah
Pengetahuan dan ketrampilan serta penguasaan teknologi pertanian penduduk/ petani masih rendah
Belum tersedianya prasarana dan sarana serta infrastruktur pendukung pertanian
Belum tersedianya kelembagaan petani, perbankan, penyuluhan yang mendukung kegiatan pertanian
Menerapkan sistem usaha tani yang benar dan teknologi spesifik lokasi (penggunaan bibit unggul, pemupukan, pemeliharaan dan pasca panen) untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penduduk/ petani dalam penguasaan teknologi pertanian dan praktek usaha tani yang produktif melalui pelatihan dan sekolah lapang
Membangun prasarana jalan desa untuk meningkatkan akses ke kawasan produksi dan pemasaran hasil pertanian
Membentuk kelompok tani atau gabungan kelompok tani, lembaga keuangan, penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kinerja usaha tani
Menyusun kebijakan pemerintah daerah dan menyediakan anggaran yang cukup untuk pengembangan sektor pertanian
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
G. Ekonomi
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 133
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Sektor potensial atau masih dapat berkembang (developing sector) di antara lain Perdagangan dan pertanian.
Kegiatan pertanian khususnya pertanian Palawija dan Ladang yang merupakan penyumbang terbesar PDRB di Kabupaten Tolikara.
Kawasan hutan terdiri dari Hutan Lindung,Hutan Produksi Konversi, Hutan Produksi Biasa dan Kawasan Cagar alam dapat dikembangkan untuk wisata dan juga wisata edukasi. Fakta tersebut memberikan pengaruh pada kegiatan perdagangan dan jasa di Bokondini yang berbasis pada komoditas pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Cadangan lahan budidaya dan lahan untuk lingkungan terbangun masih cukup besar, tanpa harus mengalih-fungsikan hutan, pertanian umbi-umbian termasuk sektor yang potensial untuk dikembangkan.
Bencana alam merupakan ancaman besar mengingat kondisi topografi yang berbukit-bukit dengan kemiringan umumnya >15% bahkan beberapa wilayah memiliki kemiringan lebih dari >40%. Tanah longsor menjadi ancaman utama
Kurangnya dukungan infrastruktur kelistrikan, air bersih, sanitasi, komunikasi dan transportasi, serta kerusakan infrastruktur fisik yang selanjutnya akan meningkatkan biaya operasional dalam menjalankan bisnis.
Perlu pengembangan dan peningkatan kegiatan sarana perdagangan dan jasa agar dapat lebih merangsang pertumbuhan kota
Upaya mitigasi bencana yang efektif dapat memberikan kontribusi bagi kepercayaan investor guna peningkatan perekonomian di Bokondini.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 132
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
6) Air Limbah
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Pertumbuhan penduduk akan di sertai dengan pertumbuhan infrastruktur dasar perkotaan serta perumahan yang pada setiap aktivitas/kegiatan masyarakat akan menghasilkan limbah rumah tangga baik grey water maupun black water yang menuntut pemenuhan kebutuhan pengelolaan air limbah yang baik guna menghindari pencemaran air tanah sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat serta membiasakan masyaarakat dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
Tingginya curah hujan sehingga ketersediaan air bersih untuk MCK dapat terpenuhi.
Masih banyak tersedia lahan kosong yang luasannya bisa digunakan sebagai tempat untuk membangun IPAL/IPLT yang pengelolaanya diawah dinas terkait.
Minimnya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang dimiliki pemerintah daerah
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan
Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan air limbah yang baik dan benar
Luasnya kawasan perkotaan
80% cakupan pelaanan ditangani oleh dinas terkait, 20% individual
Sistem on-site
Seluruh kawasan BWP, dibutuhkan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah :
Jamban/ Septic Tank : 86 KK
Truck Tinja:1 unit
IPLT: 1 unit
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 131
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
5) Persampahan
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Pertumbuhan penduduk akan di sertai dengan pertumbuhan infrastruktur dasar perkotaan yang pada setiap aktivitas/kegiatan masyarakat akan menghasilkan sampah baik sampah rumah tangga, sampah industri maupun sampah B3 serta membiasakan masyarakat dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
Tingginya tingkat kebersamaan masyarakat dalam mencapai tujuan hidup bersama khususnya yang memiliki nilai ekonomi.
Masih banyak tersedia lahan kosong yang luasannya bisa digunakan sebagai tempat untuk membangun TPS/TPST yang pengelolaanya berbasis masyarakat.
Minimnya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang dimiliki pemerintah daerah
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan
Rendahnya masyarakat yang memiliki sarana penampung sampah
Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan persampahan yang memiliki nilai ekonomi
Luasnya kawasan perkotaan
80% cakupan pelaanan ditangani oleh dinas terkait, 20% individual
Seluruh kawasan BWP, dibutuhkan sarana dan prasarana pengelolaan sampah :
Timbulan sampah : 642 Ton
Hibah BIN (pemda) :586 unit
Gerobak Sampah 1 m3: 3 unit
TPS/ Container 2 m3 : 3 unit
Truck Sampah 6 m3 : 1 unit
TPST: 6 unit
TPA: 1 unit
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 130
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
4) Air Bersih
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Pertumbuhan penduduk akan di sertai dengan pertumbuhan infrastruktur dasar perkotaan yang menuntut pemenuhan kebutuhan air, sehingga pengembangan pengelolaan air minum akan menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Tingginya curah hujan yang bisa dijadikan sumber utama untuk air baku air minum masyarakat.
Masih banyak tersedia lahan kosong yang luasannya bisa digunakan sebagai tempat untuk membangun bak penampung air hujan komunal, yang pengelolaanya bisa dilaksanakan oleh dinas terkait melalui sistem perpipaan secara gravitasi.
Kualitas lingkungan semakin menurun sehingga sumber air baku berkurang, di sisi lain pengaturannya kurang tepat
Tidak adanya prsarana air bersih yang memadai mengakibatkan masyarakat kurang mampu mengaksesnya
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan air dan menjaga kelestarian lingkungan sebagai sumber air
Kurangnya sosialisasi tentang pemanfaatan dan pemeliharaan secara efektif dan efisiensi
Luasnya kawasan perkotaan
Rendahnya tingkat kepadatan penduduk
Rendahnya angka pertumbuhan penduduk
Air baku yang akan menjadi prioritas dimanfaatkan adalah air hujan
Pegembangan SPAM dikelompokan menjadi SPAM Perkotaan dan SPAM Pedesaan
Untuk masyarakat yang berada jauh di luar kawasan perkotaan baik BWP I – BWP IV dan tidak terlayani sistem perpipaan PAH komunal, perlu menyediakan bak penampung (tong plastik 1 m3) secara individual dan atau mendapat bantuan hibah dari pemda.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 129
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
3) Transportasi
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Terdapat jaringan jalan eksisting di kawasan perkotaan Agro Bokondini.
Dari jaringan jalan eksisting yang belum menyambung, masih dapat disambungkan sehingga dapat memenuhi pola perjalanan yang diinginkan.
Kondisi tanah yang kurang stabil, sehingga harus dapat memilih trase jalan yang terbaik untuk pembangunan jalan.
Jalan-jalan yang ada tidak memiliki saluran drainase yang baik
Terdapat sungai-sungai yang memotong jalan.
Pembangunan jalan di Papua membutuhkan biaya yang sangat besar
Menyambungkan ruas simpul dari Wunin ke Bokondini dan Kubu ke Bokondini
Membuat desain jalan meninggi dan gorong-gorong lintasan hewan pada jalan Kolektor (K3) di Distrik Bokoneri / Kanaero
Menyiapkan pembangunan jembatan di beberapa titik lokasi yang potensial
Peningkatan jalan eksisting dan pembangunan jalan baru di lingkungan industri
Pembangunan terminal Tipe C
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 128
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
2) Telekomunikasi
Potensi
Permasalahan
Rekomendasi
Bokondini di Distrik Bokondini telah ditetapkan menjadi PKLp, Distrik Kaboneri sebagai PKLp, Kaniro di Distrik Bokoneri sebagai PPK, dan Bilubaga di Distrik Bewani sebagai PPL.
Jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Bokondini yang terdiri dari 4 distrik diproyeksikan mencapai 35.854 jiwa pada tahun 2033.
Jaringan sistem telekomunikasi baik kabel maupun nirkabel (wireless) bisa dikatakan masih sangat terbatas
Mengembangkan sistem telekomunikasi nirkabel (wireless) dalam jangka pendek dan sistem kabel dalam jangka panjang yang bisa menjangkau sebagian besar warga
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6. ANALISIS
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 72
Analisis Wilayah Regional
Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik
Analisis Sosial Budaya
Analisis Kependudukan
Analisis Daya Tampung Maksimal
Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
Analisis Ekonomi
Analisis Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
C. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 158
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Penentuan Sub BWP Prioritas
SUB BWP
FUNGSI UTAMA
SUB BWP
TINGKAT KESESUAIAN DENGAN TUJUAN BWP
NILAI PENTING
SUB BWP
KONDISI SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT
TOTAL SKOR
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
DISTRIK BOKONDINI
Pusat Pelayanan Pemerintahan Distrik
Pusat Pengembangan Pertanian
Pusat Perkantoran
Pusat Permukiman
Sangat Tinggi – Merupakan Kawasan Utama Dengan Fungsi Perkantoran, Perdagangan – Jasa, Pendidikan, Kesehatan, Peribadatan, Dan Olah Raga
Sangat Penting, Kondisi
sesuai Dan Sangat Potensial Dalam Pengembangan
Perkotaan
Cukup Menunjang, Memiliki Karakter Dasar Cukup (SDM Cukup, Ekonomi Rendah Dan Kondisi Lingkungan Cukup Menunjang)
Kebutuhan DD:
4202 ha.
Kebutuhan DT:
2.101 jiwa
Sangat Sesuai Dan Mendukung Arahan RTRW
19
Skor : 5
Skor : 5
Skor : 3
Skor : 1
Skor : 5
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BEWANI
Pusat Permukiman
Pusat Komersial Skala Kampung
Rendah –Tidak Memiliki Hubungan Langsung Dengan Pengembangan Perdagangan Dan Pendidikan
Kurang Penting, Kondisi Kurang Didukung Oleh Sarana Pelayanan Umum Pengembangan
Perkotaan
Kurang Menunjang, Memiliki Karakter Dasar Yang Rendah (SDM Rendah/Kurang, Ekonomi Rendah Dan Kondisi Lingkungan Cukup Menunjang)
Kebutuhan DD:
4366 ha.
Kebutuhan DT:
2183 jiwa
Cukup Sesuai, Terdapat Beberapa Fungsi Yang Mendukung
Pengembangan Perkotaan
10
Skor : 2
Skor : 2
Skor :2
Skor : 1
Skor :3
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BOKONERI
Pusat Pelayanan Pemerintahan Distrik
Pusat Permukiman
Pusat Komersial Skala Kampung
Sedang – Menunjang Pengembangan Kota Dengan Pengembangan Perumahan Dan Prasarana Umum
Kurang Penting, Kondisi Kurang Didukung Oleh Sarana Pelayanan Umum Pengembangan
Perkotaan
Kurang Menunjang, Memiliki Karakter Dasar Yang Rendah (SDM Rendah/Kurang, Ekonomi Rendah Dan Kondisi Lingkungan Cukup Menunjang)
Kebutuhan DD:
4328 ha.
Kebutuhan DT:
2164 jiwa
Cukup Sesuai, Terdapat Beberapa Fungsi Yang Mendukung Pengembangan Perkotaan
11
Skor : 3
Skor : 2
Skor :2
SKOR : 1
Skor : 3
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK KAMBONERI
Pusat Pelayanan Pemerintahan Distrik
Pusat Pengembangan pertanian
Pusat Perkantoran
Pusat Permukiman
Tinggi – Menunjang Pengembangan Kota Dengan
Perkantoran, Perdagangan –
Jasa Dan Prasarana Pelayanan
Umum, Potensial Berkembang
Menjadi Perdagangan – Jasa Skala Wilayah
Penting, Pengembangan Kota Didukung Oleh Sarana
Pelayanan Umum Dan Sesuai Dengan Pengembangan
Perkotaan
Kurang Menunjang, Memiliki Karakter Dasar Yang Rendah (SDM Rendah/Kurang, Ekonomi Rendah Dan Kondisi Lingkungan Cukup Menunjang)
Kebutuhan DD:
1446 ha.
Kebutuhan DT:
723 jiwa
Sesuai,Sebagian Besar Fungsi Sesuai Dan Mendukung
Pengembangan Perkotaan
16
SKOR : 4
SKOR : 4
SKOR :2
SKOR : 2
SKOR : 4
Ket : Kolom 6 Asumsi : 1 kk yang beranggotakan 5 jiwa membutuhkan 2 Ha untuk penghidupan. Perhitungan menggunakan proyeksi penduduk tahun 2033
Distrik
Produksi Jenis Ikan (kg)
Mas
Mujair
Nila
Lele
Udang
Bokondini
22
15
8
-
-
Bewani
5
5
-
-
-
Bokoneri
11
6
-
-
-
Kamboneri
8
5
-
-
-
Perkotaan Bokondini
46
31
8
-
-
Kabupaten Tolikara
420
200
121
80
10
Jenis dan Produksi Ikan Di Kawasan Perkotaan Bokondini,
Kabuapten Tolikara Tahun 2010
PERIKANAN
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
PETERNAKAN
TANAMAN HORTIKULTURA
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 70
PERIKANAN
Posisi RTRW/ RDTR Kabupaten Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Klasifikasi Penataan Ruang Menurut UU No. 26/2007 Tentang Penataan Ruang
Komplementaritas Rencana Tata Ruang
Pemahaman Peraturan Zonasi (Zoning Map)
Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR
Penyusunan RDTR
Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
Penetapan Raperda
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 15
DRAFT LAPORAN AKHIR
TAHAP I: PERSIAPAN
TAHAP II: SURVEI, PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
TAHAP III: PERUMUSAN RENCANA
KERANGKA ACUAN KERJA
MOBILISASI PERALATAN DAN KONSOLIDASI TIM KONSULTAN
INVENTARISASI RRTRW KECAMATAN DI WILAYAH PAPUA YANG SUDAH ADA
PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI YANG TERKAIT DENGAN KEGIATAN
PERUMUSAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENYIAPAN PETA DASAR SKALA 1 : 5.000
KOORDINASI DENGAN PENGGUNAAN JASA
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN ANTARA
LAPORAN AKHIR
INVENTARISASI PENGUMPULAN DATA-DATA KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA IDENTIFIKASI KONDISI EKSTISTING STRUKTUR DAN POLA RUANG WILAYAH PERENCANAAN
IDENTIFIKASI SISTEM PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI KOTA
IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN DAN KUALITAS PRASARANA DAN SARANA PERKOTAAN
IDENTIFIKASI KONDISI DAN POLA TATA AIR
IDENTIFIKASI KONDISI GEOLOGI DAN LINGKUNGAN KOTA
SURVEI PERUNTUKAN LAHAN SAMPAI KEDALAMAN BLOK PERUNTUKAN
INVENTARISASI WARISAN BUDAYA KOTA: GEDUNG DAN KAWASAN BERSEJARAH
PENGUMPULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL BUDAYA
SURVEI DAN PENGUMPULAN DATA EKONOMI KOTA
REVIEW/ PENINJAUAN KEMBALI TERHADAP RRTRW KECAMATAN DI WILAYAH PAPUA YANG SUDAH ADA
ANALISIS DAYA DUKUNG PRASARANA DAN SARANA DAN UTILITAS
ANALISIS POTENSI DAN PERMASALAHAN FISIK KOTA
ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
ANALISIS PEMANFAATAN RUANG
ANALISIS KEBUTUHAN PELESTARIAN UNSUR-UNSUR KOTA
ANALISIS KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL BUDAYA
ANALISIS PENGEMBANGAN EKONOMI KOTA
ANALISIS KAPASITAS PENGEMBANGAN KAWASAN
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KAWASAN
ANALISIS POTENSI DAN PERMASALAHAN SOSIAL EKONOMI KOTA
KERANGKA RENCANA DESAIN
PERUMUSAN KONSEP RDTRK
PERUMUSAN TUJUAN PENGEMBANGAN
PERUMUSAN RENCANA STRUKTUR DAN POLA
PERUMUSAN RENCANA BLOK PEMANFAATAN RUANG
PERUMUSAN AMPLOP RUANG (RTBL)
PERUMUSAN NASKAH AKADEMIK & RANPERDA
PENGUMPULAN RENCANA KERJA
PERUMUSAN ARAHAN PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
PERUMUSAN PERATURAN ZONASI
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN
PERUMUSAN KELAMBAGAAN DAN PERAN
FGD 1
FGD 2
FGD 3
Slide : 13
2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metodologi Pendekatan
Rencana Kerja
2. METODOLOGI DAN RENCANA KERJA
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 11
A. Metodologi Pendekatan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 12
2. METODOLOGI DAN RENCANA KERJA
Isu-Isu Masalah Regional
Isu-isu masalah Internal
Karakteristik Kawasan Perencanaan
Analisis Potensi dan Permasalahan
Kebijakan Nasional
Kebijakan Prov
Kebijakan Kab
KONSEP DAN STRATEGI MASTERPLAN
Visi dan Misi Strategi Pengembangan Perkotaan Nasional
Struktur dan Pola Ruang Kawasan
KAWASAN STRATEGIS
Urban Design 3D
Rencana Tapak, Tata bangunan
Rencana Sistem Sirkulasi
Open space, parkir
Prasarana, Sarana dan utilitas
ZONING REGULATION
PERIZINAN
SANKSI
INSENTIF DISINSENTIF
INDIKASI PROGRAM
Struktur dan Pola Ruang Regional (Prov/Kab)
STUDI KOMPARATIF/ BELAJAR DARI KOTA/ NEGERI :
Wilayah Golden, Colorado
Wilayah Boulder, Colorado
Wilayah Gunung Pilatus
Wilayah Bhutan (Kaki Gunung Himalaya)
Konsep Agropolitan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1.PENDAHULUAN
F. Keluaran
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 10
1.PENDAHULUAN
F. Keluaran
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 9
Keluaran kegiatan adalah RDTR Kawasan, yang mencakup:
Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan
Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan
Rencana Distribusi Penduduk Kawasan setiap blok peruntukan
Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kawasan
Rencana Sistem Jaringan Transportasi Kawasan
Rencana Sistem Jaringan Utilitas Kawasan
Rencana Blok Pemanfaatan Ruang (Block Plan)
Kawasan Budidaya,
Kawasan Lindung
Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan
Arahan Kepadatan, Ketinggian, Perpetakan dan Garis Sempadan Bangunan setiap blok peruntukan
Rencana Penanganan setiap blok peruntukan beserta Prasarana dan Sarananya
Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Mekanisme advice planning perijinan sampai dengan pemberian ijin lokasi bagi kegiatan perkotaan;
Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif, kompensasi, pelaporan, pemantauan, evaluasi serta pengenaan sanksi
2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
B. Rencana Kerja
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
NO
TAHAPAN KEGIATAN
TUJUAN
KEGIATAN
SASARAN
METODE
BULAN
1
2
3
4
5
6
7
1
PERSIAPAN
Menyiapkan Langkah Kerja yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan dan persiapan administrasi
Perumusan pendekatan dan metodologi serta penyiapan jadwal pelaksanaan pekerjaan
Tercapainya langkah-langkah kerja yang efektif dan efisien
Persiapan teknis dan administrasi
2
SOSIALISASI AWAL
Pembentukan kesamaan pandangan dan kesepakatan
Sosialisasi
Tercapainya pemahaman tentang proses penyusunan RDTR oleh pemerintah setempat
Diskusi Teknis dan FGD
3
PENJARINGAN ISU-ISU PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
Teridentifikasinya isu-isu pengembangan wilayah yang perlu dititikberatkan untuk difokuskan dalam survei dan analisis
Diskusi awal
Teridentifikasinya isu-isu pengembangan kawasan yang terkait dengan substansi RDTR Kawasan Perkotaan
Diskusi teknis
4
SURVEY/ PENGUMPULAN DATA
Teridentifikasinya kondisi awal kawasan dan kecenderungan
Pengumpulan data primer dan sekunder
Tercapainya proses pengumpulan data oleh tim pelaksana pekerjaan
Survey primer dan sekunder
5
ANALISIS/IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN
Teridentifikasinya potensi dan permasalahan pengembangan kawasan
Pelaksanaan proses analisis
Penjelasan hasil-hasil analisis dan perolehan masukan dari dinas terkait
Analisis kuantitatif dan kualitatif
6
KONSEP RENCANA
Perumusan konsep rencana
Komitmen/ kesepakatan konsep rencana
tercapainya proses perumusan dan kesepakatan konsep rencana oleh tim supervisi
Diskusi Teknis dan FGD
7
PERUMUSAN RDTR
Terumuskannya RDTR Kawasan Perkotaan Bokondini sesuai dengan permasalahan yang ada
Pelaksanaan perumusan rencana
Tercapainya proses perumusan rencana
Diskusi teknis dan Sarasehan
8
KONSULTASI PUBLIK
Terakomodasinya aspirasi masyarakat Bokondini dalam Rencana Tata Ruang
Pendampingan kegiatan lokakarya
Tercapainya kegiatan konsultasi publik oleh Pemerintah Daerah
FGD
9
LOKAKARYA RDTR
Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam Rencana Tata Ruang
Pendampingan kegiatan lokakarya
Tercapainya kegiatan lokakarya oleh Pemerintah Daerah
Seminar / FGD
Slide: 14
: Sudah dilakukan
Keterangan:
Tahap 1 s/d 6 Sudah dilaksanakan, Tahap 7 dan 8 rencana penyelesaian pekerjaan berikutnya
1.PENDAHULUAN
E. Ruang Lingkup Kawasan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 8
Ruang lingkup kawasan perencanaan adalah Kawasan Perkotaan Bokondini dengan luas wilayah 100,65 km2. Terdiri atas 4 Distrik yaitu: Distrik Bokondini, Distrik Bewani (sebagian wilayah), Distrik Bokoneri (sebagian wilayah), dan Distrik Kamboneri (sebagian wilayah)
PETA ADMINISTRASI KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
BOKONDINI
BEWANI
BOKONERI
KAMBONERI
A. Kedudukan RDTR Dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 16
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
RENCANA PEMBANGUNAN
RENCANA UMUM TATA RUANG
RENCANA RINCI TATA RUANG
RPJP NASIONAL
RPJM NASIONAL
RPJP PROVINSI
RPJM PROVINSI
RPJP KABUPATEN/KOTA
RPJM
KABUPATEN/KOTA
RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN
RTRW KOTA
RTR PULAU/ KEPULAUAN
RTR KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
RTR KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
RDTR KABUPATEN
RTR KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
RDTR KOTA
RTR KAWASAN STRATEGIS KOTA
B. Klasifikasi Penataan Ruang Menurut UU No. 26/2007 Tentang Penataan Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 17
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
WILAYAH
PERKOTAAN
RENCANA UMUM TATA RUANG
RENCANA RINCI TATA RUANG
RTR KWS METROPOLITAN
RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN
RTR PULAU / KEPULAUAN
RTR KWS STRA. NASIONAL
RTR KWS STRA KABUPATEN
RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN
RTRW KOTA
RTR BAGIAN WIL KOTA
RTR KWS STRA KOTA
RDTR WIL KABUPATEN
RTR KWS STRA. PROVINSI
RDTR WIL KOTA
C. Komplementaritas Rencana Tata Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 18
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
RTRW PROVINSI
Skala 1 : 50.000
RTRW KOTA &
KAB. ADMINISTRASI
Skala 1 : 20.000
URBAN DESIGN GUIDELINES
(KAWASAN STRATEGIS)
Skala 1 : 1.000
RDTR (KECAMATAN &
KAW. STRATEGIS)
Skala 1 : 5.000
Struktur Ruang:
Pusat Kegiatan Primer dan Sekunder
Sistem Prasarana Primer
Pola Ruang: Digit 2
Kawasan Strategis Provinsi
Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
Struktur Ruang:
Pusat Kegiatan Tersier
Sistem Prasarana Sekunder
Pola Ruang: Digit 3
Kawasan Strategis Kota
Arahan Peraturan Zonasi
Struktur Ruang:
Pusat Kegiatan Skala Kecamatan dan Kelurahan
Sistem Prasarana Tersier
Pola Ruang: Digit 4
Peraturan Zonasi (Zoning Map dan Zoning Text)
Struktur Peruntukan Lahan
Intensitas Pemanfaatan Lahan
Tata Bangunan
Sistem Sirkulasi & Jalur Penghubung
Sistem Ruang Terbuka & Tata Hijau
Tata Kualitas Lingkungan
Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 26
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Survei Sekunder & Primer
2. Pengolahan Data & Analisis
3. Penyusunan Rencana
NO
ASPEK
DETAIL ANALISIS YANG DILAKUKAN
A
Analisis Aspek Administratif & Geografis serta Delineasi Kawasan
Letak Geografis
Batas Administratif
Delineasi Kawasan
B
Analisis Aspek Fisik & Lingkungan
Analisis Fisik Dasar
Analisis Kesesuaian dan Kemampuan Lahan
Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung
Analisis Bencana Alam
Analisis Intensitas Bangunan
Analisis Blok Kawasan
C
Analisis Aspek Ekonomi
Analisis Sumber Daya Alam
Analisis Perekonomian
Analisis Kegiatan Ekonomi Produktif
Analisis Kebutuhan Transportasi
Analisis Kebutuhan Prasarana & Utilitas
D
Analisis Aspek Sosial Budaya
Analisis Kependudukan
Analisis Sosial Budaya
Analisis Perumahan & Permukiman
Analisis Fasilitas Sosial & Umum
Analisis Kelembagaan
E
Analisis Penentuan Kawasan Prioritas
Nilai Strategis Ekonomi
Nilai Strategis SDA & Teknologi
Nilai Strategis Sosial Budaya
Nilai Strategis Lingkungan Hidup
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 25
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
NO
JENIS DATA
NAMA DATA
SUMBER DATA
INSTANSI
LAPANGAN
2
Fisik Dasar
(Skala 1:5000)
Peta Klimatologi
BMKG
-
Peta Topografi
BAKOSURTANAL
-
Jenis Tanah
Badan Geologi-ESDM
-
Peta Geologi
Badan Geologi-ESDM
-
Peta Hidrologi
Badan Geologi-ESDM
-
Peta Sumberdaya mineral
Badan Geologi-ESDM
-
Peta Jalur Patahan/Sesar
Badan Geologi-ESDM
-
Peta Potensi Bencana Alam
Badan Geologi-ESDM
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Peta Tutupan Lahan
BAKOSURTANAL
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Peta Penguasaan Lahan
BPN
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Peta Intensitas Bangunan
BPN
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
3
Peta Eksisting (1:5000)
Peta Kondisi Eksisting Jaringan Transportasi
BAPPEDA, Din. Perhubungan, PU
-
Peta Kondisi Eksisting Prasarana & Utilitas
BAPPEDA, Din. Pertambangan, Pengairan, PU, PLN, TELKOM, PDAM
-
Peta Kondisi Eksisting Fasos & Fasum
BAPPEDA, Din. PU, Pendidikan, Kesehatan, PORA, Perdagangan, Kebudayaan
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Peta Kawasan Strategis
BAPPEDA, PU
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
1. Survei Sekunder & Primer
2. Pengolahan Data & Analisis
3. Penyusunan Rencana
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 24
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
NO
JENIS DATA
NAMA DATA
SUMBER DATA
INSTANSI
LAPANGAN
10
Prasarana & Utilitas
Energi; Sumber Daya Air; Telekomunikasi; Persampahan; Air Bersih Regional; Air Limbah
BAPPEDA, Din. Pertambangan, Pengairan, PU, PLN, TELKOM, PDAM
Konfirmasi
11
Fasilitas Sosial & Umum
Pemerintahan; Pendidikan; Kesehatan; Peribadatan; Olahraga; Komersial; Kebudayaan
BAPPEDA, Din. PU, Pendidikan, Kesehatan, PORA, Perdagangan, Kebudayaan
Konfirmasi
12
Bencana Alam
Sejarah; Lokasi; Dampak; Potensi Bencana
Badan Geologi-ESDM, BAPPEDA, PU
Konfirmasi
13
Kelembagaan
SO Eksektutif; SO Legislatif; BKPRD-P/K; Dinas yang Berwenang dalam PPR; PPNS; Partisipasi Masyarakat
SETDA & BAPPEDA
Konfirmasi
14
Kawasan Strategis
Potensi; Dokumentasi; Letak dan Delineasi Kawasan
BAPPEDA, PU
Konfirmasi
III
PETA
1
Peta Dasar
(skala 1 : 5.000)
Peta Rupa Bumi Indonesia
Bakosurtanal
-
Peta Citra Satelit
Bakosurtanal
-
Peta Penetapan Status Kawasan Hutan
Kem. Kehutanan
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Peta Administratif
SETDA, BAPPEDA
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Peta Geografis
SETDA, BAPPEDA
-
1. Survei Sekunder & Primer
2. Pengolahan Data & Analisis
3. Penyusunan Rencana
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 23
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
NO
JENIS DATA
NAMA DATA
SUMBER DATA
INSTANSI
LAPANGAN
5
Sumber Daya Alam
Potensi Flora & Fauna; Hutan; Pertanian; Kelautan; serta Mineral
BPLHD, Din. Kehutanan, Pertanian, Kelautan, Pertambangan
Konfirmasi
6
Perekonomian
PDRB; Pendapatan Per Kapita; PAD; APBD
SETDA & BAPPEDA
-
7
Kegiatan Ekonomi
Ekonomi Primer
Pertanian;
Peternakan;
Perkebunan;
Perikanan;
Kelautan;
Pertambangan;
Kehutanan
Ekonomi Sekunder
Industri;
Ekonomi Tersier
Perdagangan;
Jasa;
Pariwisata
Din. Pertanian;
Din. Peternakan;
Din. Perkebunan;
Din. Perikanan;
Din. Kelautan;
Din. Pertambangan;
Din. Kehutanan
Din. Industri;
Din. Perdagangan;
Din. Jasa;
Din. Pariwisata
-
8
Perumahan & Permukiman
Kondisi Perumahan, Sebaran Permukiman
BAPPEDA, Din. PU
Konfirmasi
9
Transportasi
Transportasi Darat
Jalan; Jembatan; Terminal; Pengangkutan
Transportasi Laut
Pelabuhan; Alur Pelayaran
Transportasi Udara
Bandara; Alur Penerbangan
BAPPEDA, Din. Perhubungan, PU
Konfirmasi
1. Survei Sekunder & Primer
2. Pengolahan Data & Analisis
3. Penyusunan Rencana
E. Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 21
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
Penyusunan RDTR
Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
Penetapan Raperda
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 22
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Survei Sekunder & Primer
NO
JENIS DATA
NAMA DATA
SUMBER DATA
INSTANSI
LAPANGAN
I
KEBIJAKAN
1
Kebijakan Terkait
[UU, PP, PERPRES, KEPRES, PERMEN, SNI, dll]
Internet
-
2
Kebijakan Penataan Ruang Terkait
[RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW Kabupaten/Kota
DJPR-PU/Internet, BAPPEDA-P, BAPPEDA Kab/Kot
-
3
Kebijakan Sektoral
[RPJPN, RPJMN, RPJPD-P, RPJMD-P, (RPJPD-K), (RPJMD-K)], Renstra SKPD
DJPR-PU/Internet, BAPPEDA-P, BAPPEDA Kab/Kot
-
II
GAMBARAN WILAYAH
1
Administratif & Geografis
Pembagian Administratif, Batas Geografis
SETDA & BAPPEDA
Konfirmasi
2
Kondisi Fisik Dasar
Klimatologi
Topografi
Jenis Tanah
Geologi
Hidrologi
Sumberdaya mineral
Jalur Patahan/ Sesar
Tutupan Lahan
penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan lahan
data intensitas bangunan
BMKG
BAKOSURTANAL
Badan Geologi
Badan Geologi
Badan Geologi
Badan Geologi
Badan Geologi
BAKOSURTANAL
BPN
BPN
Konfirmasi
3
Kependudukan
Jumlah Penduduk; Kepadatan Penduduk; dan Struktur Penduduk (Kelamin, Usia, Mata pencaharian, dll)
BPS, BAPPEDA, Kecamatan, Kelurahan/Desa
Konfirmasi
4
Sosial Budaya
Kondisi Herritage; Kesenian Lokal; Adat Istiadat Lokal
BAPPEDA, Din. Sosial, Kebudayaan
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
2. Pengolahan Data & Analisis
3. Penyusunan Rencana
E. Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 20
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
PENETAPAN RAPERDA RDTR
REKOMENDASI PERSETUJUAN SUBSTANSI OLEH GUBERNUR
(Utk RAPERDA RDTR)
PENYUSUNAN & PEMBAHASAN RAPERDA RDTR
PENYUSUNAN RDTR
Survei Sekunder & Primer
Pengolahan Data dan Analsis
Penyusunan Rencana
Penyusunan RAPERDA RDTR
Pembahasan RAPERDA RDTR di DPRD
Persetujuan RAPERDA RDTR dari DPRD
Pengajuan RAPERDA RDTR
Evaluasi Materi Muatan Teknis RAPERDA RDTR
Pemberian Rekomendasi Dan Persetujuan Substansi oleh Gubernur
Persetujuan RAPERDA RDTR Bersama DPRD
Evaluasi Muatan RAPERDA RDTR Oleh MENDAGRI
Evaluasi Muatan RAPERDA RDTR Kab/Kot Oleh Gubernur
1.PENDAHULUAN
D. Ruang Lingkup Kegiatan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 7
Persiapan
Menentukan dan menetapkan kawasan perkotaan Bokondini.
Pendekatan dan Koordinasi dengan Pemberi Tugas
Inventarisasi Kebijakan dan Peraturan Terkait
Pendalaman Substansial (Gambaran Umum Studi)
Penyusunan Program Survei
Pelaksanaan Survei Instansional (Sekunder)
Pelaksanaan Survei Lokasi (Primer)
Pelaksanaan Kompilasi serta Pengolahan Data dan Fakta
Pelaksanaan Analisa dan Temuan Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
Perumusan Konsep Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
Indikasi Program Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
Y
= Sudah dilakukan
Y = Pekerjaan selanjutnya
1.PENDAHULUAN
C. Sasaran
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 6
Tersajinya data dan informasi ruang kawasan yang akurat dan aktual.
Teridentifikasinya potensi dan permasalahan kawasan sebagai masukan dalam proses penentuan arah struktur dan pola ruang kawasan.
Terwujudnya keterpaduan program pembangunan antar sub-kawasan dalam kawasan perkotaan maupun antar kawasan dalam wilayah kabupaten.
Tersusunnya arahan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan.
Tersusunnya pedoman bagi pemerintah daerah dalam penyusunan peraturan zonasi, pemberian advice planning, pengaturan bangunan setempat dan lingkungannya (RTBL) serta pemberian perizinan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang.
Terciptanya keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman dalam kawasan.
Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional kabupaten, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat/swasta.
Terciptanya percepatan investasi masyarakat dan swasta di dalam kawasan.
Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/swasta.
D. Pemahaman Peraturan Zonasi (Zoning Map)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 19
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
4A
4A
4A
4B
4B
4B
4B
4B
4B
4B
4B
3B
3B
3B
3B
5A
5B
5B
5B
4A
4A
4A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
4B
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A
5A
5B
ZONA 4A : PERUMAHAN TERBATAS
ZONA 4B : PERUMAHAN KOTA
ZONA 3B : RUANG TERBUKA/
TAMAN KOTA
ZONA 5A : KAWASAN KOMERSIAL
ZONA 5B : KAWASAN PERKANTORAN
ZONA 6A : KAWASAN KHUSUS
6A
1.PENDAHULUAN
B. Maksud dan Tujuan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 5
Menyiapkan perwujudan ruang, dalam rangka pelaksanaan program pembangunan kawasan pusat pertumbuhan dan Pengembangan perkotaan Bokondini sebagai Pusat Perekonomian Jasa & Perdagangan Komoditas Pertanian dan Perkebunan Terpadu, Pusat Pelayanan Transportasi Udara Militer dan Komersial, Pusat Pendidikan Tinggi, Penunjang Pelayanan Kesehatan Terpadu dan Penunjang Pelayanan Pemerintahan Satu Atap;
Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan strategis perkotaan dengan RTRW Kabupaten;
Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien;
Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan melalui pengendalian program-program pembangunan kawasan;
Mewujudkan ruang kawasan yang indah, berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan;
Menentukan struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan berdasarkan kondisi fisik, aspek administrasi pemerintahan, aspek ekonomi, aspek sosial kependudukan dan aspek pengurangan resiko bencana;
Menyusun rencana peruntukan jenis dan besaran fasilitas (perumahan dan permukiman, perdagangan, pemerintahan dan sebagainya) dan utilitas (jalan, drainase, kelistrikan, telekomunikasi, limbah cair, dan persampahan);
Menyusun pedoman bagi instansi dalam penyusunan zonasi sebagai pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang/rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencana tata bangunan dan lingkungan, dan pemberian perizinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dan peruntukan lahan;
Menyusun arahan, strategis dan skala prioritas program pembangunan serta waktu dan tahapan pelaksanaan pengembangan kawasan.
C. Dokumentasi Pertemuan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
9. PENUTUP
Slide: 165
PERTEMUAN DENGAN PENGURUS OB ANGGEN
DAN PAPUA PARTNERS
PERTEMUAN DENGAN SALAH SATU KEPALA SUKU BAPAK MARTEN BAMINGGEM
BERSAMA PENGURUS OB ANGGEN DAN TIM RDTR BOKONDINI, PARIWISATA DAN GEOLOGI
PERTEMUAN DENGAN PENGURUS KLASIS BOGOGA, PDT YAKOB, ADIT (GURU OB ANGGEN)
A. STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
LAMPIRAN
GOLDEN COLORADO
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
LAMPIRAN
GOLDEN COLORADO
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
LAMPIRAN
BOULDER COLORADO
TERIMA KASIH
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN TOLIKARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
LAMPIRAN
WILAYAH GUNUNG - PILATUS
LAMPIRAN 1
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN TOLIKARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
LAMPIRAN
WILAYAH GUNUNG - PILATUS
B. Hasil pertemuan informal dengan masyarakat Bokondini
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
9. PENUTUP
Berdasarkan hasil diskusi bersama beberapa pemangku kepentingan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini di Bokondini, beberapa kesimpulan yang menjadi masukan dalam pekerjaan RDTR adalah sebagai berikut;
Keterlibatan dan kepemilikan masyarakat Bokondini dalam program-program yang dilakukan oleh Lembaga Internasional (NGO) dan Pemerintah Kabupaten Tolikara.
Pemenuhan kebutuhan Pelayanan Dasar Kepemerintahan di Bokondini (Government Services). Seperti pembuatan KTP, Perbaikan Jalan dan Jembatan, Kelistrikan/Energi, dan Komunikasi.
Pemenuhan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) seperti air bersih, persampahan, drainase dan sanitasi.
Slide: 164
Rencana Penyelesaian Pekerjaan
Hasil pertemuan informal dengan masyarakat Bokondini
OB Anggen (Bp. Benjamin Scotty, Bp. Ones Wenda, Bp. Otniel)
Papua Partners (Bp. Javies Sosa, Ibu Naomi Sosa)
Bp. Pdt. Pontias Pagawa, Bp. Jacob
Bp. Marten (Mantan Mantri Di Masa Penjajahan Belanda di Papua, Kepala Suku)
Dokumentasi Pertemuan dan Survey di Bokondini
9. PENUTUP
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 162
1.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, RDTR atau yang juga bisa dikenal sebagai Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) merupakan penjabaran dari RTRW dan merupakan arahan operasional pengembangan spasial di Kabupaten Tolikara.
Penyelenggaraan Penataan Ruang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Tolikara, hal ini sejalan dengan jiwa dan semangat UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Dengan berbagai potensi dan permasalahan di Kawasan Perkotaan Bokondini, maka perlu segera dilakukan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Potensi Kawasan Perkotaan Bokondini, adalah sebagai berikut:
Memiliki wilayah yang strategis terletak diantara Kabupaten Puncak Jaya (batas barat), Kabupaten Lani Jaya (batas selatan), Kabupaten Memberamo Tengah (batas timur), dan Kabupaten Memberamo Raya (batas utara).
Terdapat bagian dari Suaka Margasatwa Memberamo Foja sebagai Kawasan Lindung Nasional
Terhubungnya ruas jalan kabupaten antara Distrik Bokondini – Distrik Wunin – Distrik Karubaga (bagian utara).
Terdapat potensi wisata seperti Danau Biuk, Cagar Alam dan Suaka Margasatwa Memberamo Foja dan Gunung Timoini (Lembah Hitam).
Peningkatan Bandara eksisting menjadi komersil dan pusat pelabuhan udara militer (Kajian dalam Sistem Transportasi Nasional/ SISTRANAS).
Merupakan bagian dari Kawasan Strategis Ekonomi dalam RTRW Provinsi Papua yaitu kawasan strategis pengelolaan kawasan ekonomi rendah karbon.
Permasalahan Kawasan Perkotaan Bokondini, adalah sebagai berikut:
80% wilayah Kabupaten Tolikara merupakan Kawasan Lindung Konservasi (Hutan Lindung dan Suaka Margasatwa Memberamo Foja) dan sebagian Kawasan Perkotaan Bokondini berada di dalamnya.
Berada di kawasan rawan longsor (landslide).
Antisipasi perkembangan (urban sprawl) mengingat terbatasnya lahan kawasan budidaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 4
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Sasaran
Ruang lingkup Kegiatan
Ruang Lingkup Kawasan
Keluaran
1. PENDAHULUAN
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 3
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
POKOK BAHASAN:
Pendahuluan
Pemahaman Umum Mengenai RDTR
Metodologi Dan Rencana Kerja
Gambaran Umum
Wilayah Kabupaten
Kawasan Perkotaan
Arahan Kebijakan Penataan Ruang
Analisis
Potensi, Permasalahan Dan Rekomendasi
Konsep Pengembangan Struktur Ruang
Konsep Pengembangan Pola Ruang
Penutup
Rencana Kerja Selanjutnya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 2
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
POKOK BAHASAN:
Pendahuluan
Metodologi Dan Rencana Kerja
Pemahaman Umum Mengenai RDTR
Arahan Kebijakan Penataan Ruang
Gambaran Umum
Wilayah Kabupaten
Kawasan Perkotaan
Analisis
Potensi, Permasalahan Dan Rekomendasi
Konsep Pengembangan
Penutup
A. Rencana Penyelesaian Pekerjaan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
9. PENUTUP
NO
TAHAPAN KEGIATAN
TUJUAN
KEGIATAN
SASARAN
METODE
BULAN
1
2
3
4
5
6
7
1
PERSIAPAN
Menyiapkan Langkah Kerja yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan dan persiapan administrasi
Perumusan pendekatan dan metodologi serta penyiapan jadwal pelaksanaan pekerjaan
Tercapainya langkah-langkah kerja yang efektif dan efisien
Persiapan teknis dan administrasi
2
SOSIALISASI AWAL
Pembentukan kesamaan pandangan dan kesepakatan
Sosialisasi
Tercapainya pemahaman tentang proses penyusunan RDTR oleh pemerintah setempat
Diskusi Teknis dan FGD
3
PENJARINGAN ISU-ISU PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
Teridentifikasinya isu-isu pengembangan wilayah yang perlu dititikberatkan untuk difokuskan dalam survei dan analisis
Diskusi awal
Teridentifikasinya isu-isu pengembangan kawasan yang terkait dengan substansi RDTR Kawasan Perkotaan
Diskusi teknis
4
SURVEY/ PENGUMPULAN DATA
Teridentifikasinya kondisi awal kawasan dan kecenderungan
Pengumpulan data primer dan sekunder
Tercapainya proses pengumpulan data oleh tim pelaksana pekerjaan
Survey primer dan sekunder
5
ANALISIS/IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN
Teridentifikasinya potensi dan permasalahan pengembangan kawasan
Pelaksanaan proses analisis
Penjelasan hasil-hasil analisis dan perolehan masukan dari dinas terkait
Analisis kuantitatif dan kualitatif
6
KONSEP RENCANA
Perumusan konsep rencana
Komitmen/ kesepakatan konsep rencana
tercapainya proses perumusan dan kesepakatan konsep rencana oleh tim supervisi
Diskusi Teknis dan FGD
7
PERUMUSAN RDTR
Terumuskannya RDTR Kawasan Perkotaan Bokondini sesuai dengan permasalahan yang ada
Pelaksanaan perumusan rencana
Tercapainya proses perumusan rencana
Diskusi teknis dan Sarasehan
8
KONSULTASI PUBLIK
Terakomodasinya aspirasi masyarakat Bokondini dalam Rencana Tata Ruang
Pendampingan kegiatan lokakarya
Tercapainya kegiatan konsultasi publik oleh Pemerintah Daerah
FGD
9
LOKAKARYA RDTR
Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam Rencana Tata Ruang
Pendampingan kegiatan lokakarya
Tercapainya kegiatan lokakarya oleh Pemerintah Daerah
Seminar / FGD
Keterangan:
Tahap 1 s/d 6 Sudah dilaksanakan
Tahap 7 dan 9 rencana penyelesaian pekerjaan berikutnya
Slide: 163
C.1. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas (Struktur & Pola)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 159
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Dalam rangka mewujudkan tujuan penataan ruang Kawasan Perkotaan Bokondini, maka kawasan prioritas diarahkan sebagai Kota Agroforestry
C.2. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas (Struktur & Pola)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 160
8. KONSEP PENGEMBANGAN
ZONA
KEGIATAN
Wisata
Kawasan Klasis (Warisan Sosial & Budaya Pegunungan Tengah) :
Keagamaan (Gereja)
Pendidikan (Internasional)
Gymnasium
Penginapan/ Inn
Wisata Rohani
Tugu Sejarah Injil/ Pegunungan Tengah
Perkantoran
Kantor Distrik
Kantor Pemerintahan
Pusat Kesehatan
Rumah Dinas
UPT :
UPT Air Bersih
UPT Lingkungan Hidup
UPT Kelistrikan
UPT Pos, Telekomunikasi, Perhubungan Dan Telematika
UPT Kepariwisataan
UPT Penanggulangan Bencana Daerah
UPT Penelitian Teknologi Agroforestri & BBIA
UPT Perkebunan
UPT Pertanian
UPT Perikanan
UPT Kehutanan
UPT Kesehatan
UPT Pendidikan
Perumahan
Perumahan Padat,
Perumahan sedang dan
Perumahan rendah
Pelayanan Umum
Peribadatan Mesjid dan Gereja
Pendidikan (+SMK Pertanian)
Kesehatan
Demplot Agro
Demo Center
Perdagangan & Jasa
Hotel
Pasar (Tradisional dan Kerajinan)
Ruko/Toko
Cafe & Resto
Perbankan
Kantor Swasta
Industri
Kawasan Perindustrian
Terminal Agribisnis/ Peti Buah dan Sayur
IPLT
Peruntukan Khusus
Kodim/ TNI
Polsek
Pos TNI
RTH
Taman / Landmark/ Tugu
Lapangan Olahraga
Campuran
Kawasan Pergudangan Agroforestry
Saprotan
RENCANA DETAIL TATA RUANG
KAWASAN PERKOTAAN KARUBAGA
DAN
RENCANA DETAIL TATA RUANG
KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
PEMBAHASAN LAPORAN ANTARA
Karubaga, Juli 2013
Ketua Tim : Dr. Ir. Rino Wicaksono, MAUD, MURP, IAP
Koordinator : Tiar Pandapotan Purba, ST
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN TOLIKARA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 27
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Survei Sekunder & Primer
2. Pengolahan Data & Analisis
3. Penyusunan Rencana
NO
ASPEK
DETAIL MUATAN RENCANA
A
Perumusan Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
Tujuan Penataan Ruang Kawasan
Kebijakan Penataan Ruang Kawasan
Strategi Penataan Ruang Kawasan
B
Penetapan Rencana Struktur Ruang
Rencana Sistem Permukiman
Rencana Bagian Kawasan Perkotaan
Rencana Sistem Jaringan Transportasi
Rencana Sistem Jaringan Energi
Rencana Sistem Prasarana Air Minum
Rencana Sistem Telekomunikasi
Rencana Sistem Persampahan
Rencana Sistem Sanitasi
C
Penetapan Rencana Blok Peruntukan
Rencana Zona Lindung
Rencana Kawasan Budidaya
D
Penetapan Kawasan Prioritas
Kawasan Prioritas Aspek Lingkungan Hidup
Kawasan Prioritas Aspek Ekonomi
Kawasan Prioritas Aspek Sosial Budaya
E
Indikasi Program
Indikasi Program Perwujudan Struktur Ruang
Indikasi Program Perwujudan Blok Peruntukan
Indikasi Program Perwujudan Kawasan Strategis
F
Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Ketentuan Peraturan Blok Peruntukan
Ketentuan Perizinan
Ketentuan Insentif & Disinsentif
Ketentuan Sanksi
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 28
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Penyusunan RAPERDA
2. Pembahasan di DPRD
3. Persetujuan DPRD
RAPERDA RDTR disusun oleh Bupati dibantu BKPRD Kabupaten
RAPERDA RDTR disusun berdasarkan Materi Teknis RDTR yang telah disusun
RAPERDA RDTR disusun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 29
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Penyusunan RAPERDA
2. Pembahasan di DPRD
3. Persetujuan DPRD
Pembahasan RAPERDA RDTR dilakukan oleh Kelompok Kerja BKPRD dengan DPRD
Pembahasan RAPERDA RDTR dilakukan untuk mengevaluasi muatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
B.4. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 161
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Tabel Rencana Jalan Antar Di Distrik dalam KP Bokondini Dan Jalan Didalam Kawasan Prioritas
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
LO4
LO3
LO10
LO8
LO5
LO6
LO7
LO11
LO9
LO13
LO12
LO14
LO17
LO16
LO15
LO20
LO18
LO25
LO26
LO27
LO28
LO29
LO30
LO2
LO1
LO19
LO21
LO22
LO23
LO24
No
Fungsi Jalan
No
Ruas
Nama Ruas
Panjang (m)
1
KOLEKTOR PRIMER (K3)
KP01
KARUBAGA – WUNIN – GALALA (L0KONDINI)
10.281,30
2
KOLEKTOR SEKUNDER (K4)
KS01
L0KONDINI – KAL0NERI – KELILA / WAMENA
7.214,57
3
KOLEKTOR SEKUNDER (K4)
KS02
KANDANG - WANGGULAM
3.807,24
4
LOKAL SEKUNDER
LS01
L0KONDINI – BEWANI – WANGGULAM
9719,36
5
LOKAL SEKUNDER
LS02
L0KONDINI – MAIRINI
1425,14
6
LOKAL
LO1
BAGOGA1
94,00
7
LOKAL
LO2
BAGOGA2
94,00
8
LOKAL
LO3
BAGOGA3
51,20
9
LOKAL
LO4
BAGOGA4
970,28
10
LOKAL
L05
BAGOGA5
129,87
11
LOKAL
L06
BAGOGA6
184,84
12
LOKAL
L07
BAGOGA7
129,69
13
LOKAL
L08
BAGOGA8
70,42
14
LOKAL
L09
BAGOGA9
156,26
15
LOKAL
L010
BAGOGA10
105,67
16
LOKAL
L011
BAGOGA11
89,87
17
LOKAL
L012
BAGOGA12
353,93
18
LOKAL
L013
BAGOGA13
95,03
19
LOKAL
L014
BAGOGA14
382,94
20
LOKAL
L015
BAGOGA15
149,76
21
LOKAL
L016
BAGOGA16
146,30
22
LOKAL
L017
BAGOGA17
517,60
23
LOKAL
L018
BAGOGA18
344,48
24
LOKAL
L019
BAGOGA19
208,30
25
LOKAL
L020
BAGOGA20
37,17
26
LOKAL
L021
BAGOGA21
61,00
27
LOKAL
L022
BAGOGA22
183,63
28
LOKAL
L023
BAGOGA23
135,43
29
LOKAL
L024
BAGOGA24
143,00
30
LOKAL
L025
BAGOGA25
743,92
31
LOKAL
L026
BAGOGA26
243,22
32
LOKAL
L027
BAGOGA27
188,76
33
LOKAL
L028
BAGOGA28
269,74
34
LOKAL
L029
BAGOGA29
182,58
35
LOKAL
L030
BAGOGA30
165,28
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 58
B. Kawasan Perkotaan
PETA TUTUPAN LAHAN
Lahan Terbuka
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 57
B. Kawasan Perkotaan
PETA DAS
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 56
B. Kawasan Perkotaan
PETA HIDROGEOLOGI
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 55
B. Kawasan Perkotaan
PETA GEOLOGI
Kawasan Pengembangan Bokondini secara geologi terdiri dari Endapan Aluvial, Endapan Longsor dan Endapan Terbiku (Terrace Deposit) yang berumur Kuarter. Endapan tersebut menindih secara tidak selaras Metamorfic Derewo (Batuan Malihan/Metamorfosa Derewo) yang berumur Eosen – Oligosen.
Kota Bokondini saat ini, umumnya dibangun di atas Endapan Terbiku atau Terrace Deposit karena relatif datar dengan ruang yang cukup lebar (mencapai 50 m) dan memanjang barat – timur sepanjang lebih dari 2 km.
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 54
B. Kawasan Perkotaan
PETA CURAH HUJAN
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 53
B. Kawasan Perkotaan
PETA JENIS TANAH
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 52
B. Kawasan Perkotaan
PETA KETINGGIAN
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 51
B. Kawasan Perkotaan
PETA
KEMIRINGAN LERENG
BWP
DISTRIK
KAWASAN HUTAN
LUAS (Km2)
BWP I
BOKONDINI
APL
4,49
HL
4,81
HPK
11,65
BWP I Total
20,95
BWP II
BEWANI (Sebagian Wilayah)
APL
0,01
HL
3,60
HPK
18,30
BWP II Total
21,92
BWP III
BOKONERI (Sebagian Wilayah)
APL
2,36
HL
12,52
HPK
27,30
BWP III Total
42,18
BWP IV
KABONERI (Sebagian Wilayah)
HPK
15,60
BWP IV Total
15,60
TOTAL KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
100,65
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 59
B. Kawasan Perkotaan
PETA STATUS HUTAN
SK MENHUT NO.458/ 2012
Sumber: SK Menhut No.458/2012
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 60
B. Kawasan Perkotaan
PETA RAWAN BENCANA
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 61
B. Kawasan Perkotaan
KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk di Kabupaten Tolikara sebesar 114.427 jiwa pada tahun 2010, sedangkan pada kawasan perkotaan Bokondini adalah sebesar 12.694 jiwa menurut jumlah penduduk pada Distrik Bokondini , Distrik Bewani, Distrik Bokoneri dan Distrik Kaboneri
Jumlah Penduduk Tertinggi pada Kawasan Perkotaan Bokondini adalah di Distrik Bewani sebesar 3.864 Jiwa dan terendah di Distrik Kaboneri dengan 1.280 Jiwa.
No
Distrik
Jumlah Penduduk
Jumlah
Sex Rasio
Luas BWP (Km2)
Rasio Luas thd Total (%)
Kepadatan Pddk/Km2
Lk
Pr
1
Bokondini
1.979
1.740
3.719
113,74
20,95
20,81
178
2
Bokoneri
2.034
1.797
3.831
113,19
42,18
41,91
91
3
Bewani
2.059
1.805
3.864
114,07
21,92
21,78
176
4
Kaboneri
679
601
1.280
112,98
15,60
15,50
82
Jumlah
6.751
5.943
12.694
113,60
100,65
100,00
126
Jumlah Penduduk Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2011
Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011, BPS Kabupaten Tolikara, 2011
Perempuan
Distrik
Populasi (ekor)
Daging (kg)
Ayam
Itik
Kelinci
Ayam
Itik
Kelinci
Bokondini
822
19
764
52
5
67
Bewani
1.024
11
73
40
3
39
Bokoneri
770
18
94
52
4
37
Kamboneri
109
0
838
19
8
59
Kota Bokondini
2.725
48
1.769
163
20
202
Kabupaten Tolikara
44.871
139
8.226
1.382
56
407
Populasi dan Produksi Daging Ternak di Kawasan Perkotaan Bokondini,
Kabupaten Tolikara Tahun 2010
PETERNAKAN
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
PETERNAKAN
TANAMAN HORTIKULTURA
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 69
PETERNAKAN
Distrik
Populasi (ekor)
Daging (kg)
Sapi
Kambing
Babi
Sapi
Kambing
Babi
Bokondini
57
25
2.779
292
75
4.373
Bewani
0
0
1.998
-
-
4.049
Bokoneri
19
17
2.043
260
33
3.725
Kamboneri
0
0
1.499
184
0
4.049
Perkotaan Bokondini
76
42
8.319
736
105
16.196
Kabupaten Tolikara
373
211
52.782
2.760
658
137.332
Populasi dan Produksi Daging Ternak di Kawasan Perkotaan Bokondini,
Kabupaten Tolikara Tahun 2010
PETERNAKAN
TANAMAN HORTIKULTURA
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 68
PETERNAKAN
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
TANAMAN HORTIKULTURA
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 67
TANAMAN PERKEBUNAN
Distrik
Kopi
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/Ha)
Bokondini
8,17
8,07
0,98
Bewani
-
-
-
Bokoneri
1,23
1,73
1,41
Kamboneri
1,06
0,17
0,16
Perkotaan Bokondini
10,46
9,97
0,95
Kabupaten Tolikara
26,48
14,50
3,30
Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Kopi di Kawasan
Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 66
TANAMAN HORTIKULTURA
Komoditas
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan Kamboneri
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/Ha)
Bayam
3,97
7,86
1,98
Cabe
3,97
10,51
2,65
Buncis
4,37
13,21
3,02
Wortel
4,36
14,25
3,27
Daun Bawang
6,57
21,51
3,28
Bawang merah
7,44
2,34
0,31
Timun
11,17
42,45
3,80
Kentang
7,44
20,18
2,71
Kubis
14,88
41,79
2,81
Terong
9,92
17,65
1,78
Bawang putih
6,82
7,70
1,13
Sawi
6,19
14,33
2,32
Tomat
6,19
12,04
1,95
Perkotaan Bokondini
93,29
225,82
2,42
Kabupaten Tolikara
440,68
1.456,47
3,30
Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Sayuran di Kawasan
Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 65
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
Komoditas
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan Kamboneri
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/Ha)
Jeruk manis
5,30
22,16
4,18
Nenas
12,53
56,79
4,53
Pisang
15,38
77,96
5,07
Nangka
11,82
33,91
2,87
Jambu biji
3,72
5,55
1,49
Alpokat
7,73
10,91
1,41
Mangga
6,80
7,60
1,12
Pepaya
4,38
7,30
1,67
Markisa
12,39
25,30
2,04
Perkotaan Bokondini
80,05
247,48
3,09
Kabupaten Tolikara
368,15
1.015,29
2,76
Tabel Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Buah-buahan di Kawasan
Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
TANAMAN HORTIKULTURA
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 64
Komoditas
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan Kamboneri
Luas Panen
(Ha)
Produksi
(Ton)
Produktivitas
(Ton/Ha)
Padi ladang
2
2
1
Ubi kayu
78,69
493,82
6,28
Ubi jalar
168,56
1.632,27
9,68
Jagung
27,81
57,58
2,07
Keladi
63,70
325,22
5,11
Kacang Tanah
62,01
107,20
1,73
Kedelai
29,28
58,52
1,99
Perkotaan Bokondini
432,05
2.676,61
6,20
Kabupaten Tolikara
3.182,11
15.989,70
5,02
Tabel Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Pangan di Kawasan
Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
TANAMAN PANGAN
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 63
Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011, BPS Kabupaten Tolikara
SARANA KESEHATAN
NO
DISTRIK
PUSKESMAS
PUSKESMAS PEMBANTU (PUSTU)
BALAI PENGOBATAN
PUSKESMAS
KELILING
1
Bokondini
1
0
1
1
2
Bokoneri
0
1
1
0
3
Bewani
0
1
1
0
4
Kamboneri
0
1
1
0
Jumlah
1
3
4
1
Pelayanan Kesehatan, Tolikara mengandalkan PUSKESMAS dan Balai Pengobatan Pemerintah, sedangkan pelayanan rumah sakit belum berfungsi sebagaimana mestinya.
Pada kawasan Perkotaan Bokondini hanya terdapat 1 Puskesmas, 3 Puskesmas Pembantu dan 4 Balai Pengobatan Pemerintah. Guna melayani beberapa daerah yang masih belum terjangkau tersedia juga Puskesmas Keliling roda dua 1 unit.
Disamping itu, kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan juga dipengaruhi oleh banyaknya tenaga kesehatan yang tersedia. Di Tolikara, jumlah dokter yang tersedia hanya orang yang terdiri dari 1 dokter spesialis, 16 dokter umum, dan 2 dokter gigi. Untuk penolong kelahiran, di Tolikara juga terdapat 56 bidan.
Jumlah Sebaran Sarana Pendidikan
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2011
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 62
B. Kawasan Perkotaan
Jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Tolikara tahun 2010 mencapai 88 unit, yang terdiri dari 66 Sekolah Dasar (SD), 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 4 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pada kawasan perkotaan Bokondini tiap Distrik/BWP sudah mengenyam pendidikan dasar (SD) dan pendidikan menengah (SMP), sedangkan untuk SMU masih hanya 1 di Distrik Bokondini
No
Distrik
SD
SMP
SMU
1
Bokondini
2
1
1
2
Bokoneri
3
1
0
3
Bewani
3
1
0
4
Kamboneri
3
1
0
Jumlah
11
4
1
Jumlah Sebaran Sarana Pendidikan
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2011
Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011,
BPS Kabupaten Tolikara
SARANA PENDIDIKAN
Distrik
Kegiatan Perikanan Darat
Luas Lahan Kolam (Ha)
Kelompok Tani
Anggota
Bokondini
40,65
55
932
Bewani
-
-
--
Bokoneri
-
-
-
Kamboneri
-
-
-
Perkotaan Bokondini
40,65
55
932
Tolikara
90,85
155
2.978
Luas Kolam Budidaya Ikan Tawar, Banyak Kelompok Tani dan Anggotanya
di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
PERIKANAN
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
PETERNAKAN
TANAMAN HORTIKULTURA
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 71
PERIKANAN DARAT
Arahan RTR Provinsi Papua
Arahan RTRW Kabupaten Tolikara
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 37
E. 4. Penetapan Raperda
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 36
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Persetujuan Bersama DPRD
2. Evaluasi Muatan oleh Gubernur
3. Evaluasi Muatan oleh MENDAGRI
Setelah dievaluasi Gubernur, RAPERDA RDTR Kabupetan/Kota disampaikan oleh Bupati/Walikota kepada MENDAGRI untuk dievaluasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 50
B. Kawasan Perkotaan
BWP II
BWP I
BWP IV
BWP III
ARAHAN KEBIJAKAN RTRW
KABUPATEN TOLIKARA
KAWASAN
PERKOTAAN
HIRARKI
FUNGSIONAL
FUNGSI UTAMA
POLA RUANG
DISTRIK BOKONDINI
PKLp
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
PUSAT PERKANTORAN
PUSAT PERMUKIMAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
INDUSTRI
PARIWISATA
PETERNAKAN (SAPI)
PERKEBUNAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BEWANI
PPL
PUSAT PERMUKIMAN
PUSAT KOMERSIAL SKALA KAMPUNG
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BOKONERI
PPK
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PERMUKIMAN
PUSAT KOMERSIAL SKALA KAMPUNG
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PARIWISATA
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK KAMBONERI
PKLp
PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
PUSAT PERKANTORAN
PUSAT PERMUKIMAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
PERKEBUNAN
PERTANIAN HOLTIKULTURA
TANAMAN PANGAN
RAWAN BENCANA LONGSOR
PERLINDUNGAN SETEMPAT
LINDUNG GEOLOGI
HUTAN PRODUKSI
E. 4. Penetapan Raperda
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 35
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Persetujuan Bersama DPRD
2. Evaluasi Muatan oleh Gubernur
3. Evaluasi Muatan oleh MENDAGRI
Setelah disetujui bersama DPRD, RAPERDA RDTR disampaikan oleh Bupati/Walikota kepada Gubernur
RAPERDA RDTR dievaluasi oleh Gubernur sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 48
B. Kawasan Perkotaan
NO
DISTRIK
BWP
LUAS
( Km2)
1
Bokondini
I
21,92
2
Bewani
II
42,18
3
Bokoneri
III
15,60
4
Kamboneri
IV
20,95
JUMLAH
100,65
Tabel Pembagian BWP dan Luasan Kawasan Perkotaan Bokondini
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI
PETA ADMINISTRASI
KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
E. 4. Penetapan Raperda
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 34
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Persetujuan Bersama DPRD
2. Evaluasi Muatan oleh Gubernur
3. Evaluasi Muatan oleh MENDAGRI
Setelah mendapat persetujuan substansi RAPERDA RDTR disampaikan Gubernur/Bupati/Walikota kepada DPRD
RAPERDA RDTR disetujui bersama antara DPRD dengan Gubernur/Bupati/Walikota
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 33
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Pengajuan RAPERDA
2. Evaluasi Muatan MATEK
3. Rekomendasi/Persetujuan Substansi
Diberikan berdasarkan hasil evaluasi materi muatan teknis RAPERDA
Dokumen hasil evaluasi terdiri dari: a) Tabel Hasil Pemeriksaan Pencantuman Materi Muatan Teknis RAPERDA; serta b) Berita Acara RAKOR POKJANIS BKPRD Provinsi dalam Pembahasan RAPERDA Kabupaten/Kota
Surat Rekomendasi diberikan oleh Gubernur, dilampiri dokumen hasil evaluasi kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Ketua BKPRD Provinsi
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 32
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Pengajuan RAPERDA
2. Evaluasi Muatan MATEK
3. Rekomendasi/Persetujuan Substansi
Evaluasi teknis RAPERDA RDTR dilakukan bersama instansi PEMPROV terkait sebagai anggota BKPRD Provinsi dan/atau PEMKAB/KOT terkait melalui RAKOR
RAKOR merupakan Forum Koordinasi POKJANIS BKPRD Provinsi melalui Tim Evaluasi persetujuan substansi BKPRD yang ditetapkan dengan SK Gubernur
Bila terdapat ketidaksesuaian, PEMKAB/KOT wajib menyempurnakan RAPERDA
Untuk permasalahan khusus, dapat dilakukan pembahasan dengan instansi PEMPROV tertentu dan/atau PEMKAB/KOT lain yang berbatasan
Pernyataan kesesuaian dapat disertai catatan untuk diperhatikan dan/atau ditindaklanjuti PEMKAB/KOT yang dituangkan dalam Berita Acara Hasil RAKOR Pembahasan RAPERDA RDTR Kabupaten/Kota pada Forum Koordinasi POKJANIS BKPRD Provinsi.
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 31
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Pengajuan RAPERDA
2. Evaluasi Muatan MATEK
Pengajuan Surat Permohonan Mendapatkan Rekomendasi Kepada Gubernur oleh Bupati/Walikota
Surat Permohonan disertai RAPERDA serta dokumen materi teknis RDTR dan Album Peta
Terlebih dahulu pemeriksaan kelengkapan dokumen, bila tidak lengkap wajib dilengkapi oleh PEMDA bersangkutan
3. Rekomendasi/ Persetujuan Substansi
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 30
3. PEMAHAMAN UMUM RDTR
1. Penyusunan RAPERDA
2. Pembahasan di DPRD
3. Persetujuan DPRD
Persetujuan RAPERDA RDTR diberikan berdasarkan hasil evaluasi kesesuaian muatan RAPERDA dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Persetujuan RAPERDA RDTR diberikan oleh Ketua DPRD kepada Gurbernur/Bupati/Walikota
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 38
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
A. Arahan RTR Provinsi Papua
STRUKTUR RUANG
PROVINSI PAPUA
Arahan RTR Provinsi Papua:
Sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Terhubung jaringan antar moda trasnportasi darat.
Rencana Bandara sebagai Bandara Bukan Pusat Penyebaran
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 40
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
D. Arahan RTRW Kabupaten Tolikara
Arahan RTRW Kab Tolikara:
Bokondini & Kamboneri sebagai PKLp, Bewani sebagai PPL dan Bokoneri sebagai PPK.
Rencana jaringan jalan (K3) yang menghubungkan Karubaga- Wunin - Bokondini.
Rencana jaringan jalan yang menghubungkan Bokondini – Kanairo; dan
Terminal Tipe C Bokondini di Distrik Bokondini;
Bandar udara pengumpan di Distrik Bokondini,
Pengembangan BTS, IPAL, IPLT, PLTMH
STUKTUR RUANG
KABUPATEN TOLIKARA
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 47
A. Wilayah Kabupaten
PETA GEOLOGI
KABUPATEN TOLIKARA
Kabupaten Tolikara termasuk kedalam batuan formasi pembawa logam yang terbentuk dari Formasi kelompok batu Gamping Nungni yang banyak mengandung bahan tambang Au (Emas), Cu (Tembaga), dan Ag (Perak), Formasi Warupi yang banyak mengandung bahan Cu (Tembaga) dan formasi batuan Ultramatik
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 46
A. Wilayah Kabupaten
PETA JENIS TANAH
KABUPATEN TOLIKARA
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 45
A. Wilayah Kabupaten
PETA CURAH HUJAN
KABUPATEN TOLIKARA
Iklim Tropis basah, Pengaruh letak yang berada pada daerah tinggian (dataran tinggi), rata-rata temperatur udara bervariasi antara 12o - 20o C
Tingkat kelembaban > 86%,
Angin bertiup sepanjang tahun adalah angin barat daya
Kecepatan Angin rata-rata 16 knot dan terendah 2.9 knot.
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 49
B. Kawasan Perkotaan
BWP II
BWP I
BWP IV
BWP III
PETA PENETAPAN BWP
KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
No
Distrik
Jml
Pddk
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)
Jumlah
Indeks Sentralitas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Bokondini
3,719
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
11
2
Bokoneri
3,831
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
2
3
Bewani
3,864
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
4
4
Kaboneri
1,280
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
5
1=SD,
2=SLTP,
3=SMU,
4=Puskesmas,
5=Pustu,
6=Puskesmas Keliling,
7=Pasar Lingkungan,
8=Pertokoan,
9=Hotel,
10=Gereja Kampung,
11=Gereja Distrik,
12=Lainnya
Perhitungan Indeks Sentralitas
Keterangan :
No
Distrik
Jml
Pddk
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Bokondini
3,719
3
2
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
14
2
Bokoneri
3,831
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
4
3
Bewani
3,864
3
0
0
0
1
0
0
0
0
6
1
0
11
4
Kaboneri
1,280
1
0
0
1
3
0
0
0
0
6
1
0
12
Kelengkapan Fungsi Fasilitas Distrik Kawasan Perkotaan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 44
Topografi yang bervariasi antara 1.400 - 3.300 meter dpl
Sebagian besar adalah pengunungan (dataran tinggi) yang dilalui beberapa aliran sungai dan anak sungai yang berasal dari bukit dan gunung.
Didominasi kemiringan lahan > 40 %, di daerah bagian tengah wilayah Kabupaten ke arah barat dan timur
Bagian Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Mambramo Tengah dan sebelah selatan yang berbatasan dengan kabupaten Jayawijaya, kemiringan lahannya bervariasi antara 0 % sampai dengan diatas 40 %
A. Wilayah Kabupaten
PETA KEMIRINGAN LERENG
KABUPATEN TOLIKARA
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 43
5. GAMBARAN UMUM
Kabupaten Tolikara merupakan satu dari 29 kabupaten yang termasuk dalam wilayah administratif Provinsi Papua. Kabupaten Tolikara hasil permekaran dari Kabupaten Jayawijaya tahun 2002.
Kabupaten Tolikara berada pada posisi 139°00 - 139°15° BT dan 3°00 - 4°00 LS, dengan luas sekitar 5.234 Km2.
Secara Administratif Kabupaten Tolikara berbatasan dengan:
Barat : Distrik Ilu dan Distrik Fawi Kabupaten Puncak Jaya.
Selatan : Distrik Gamelia, Distrik Tiom, dan Distrik Dipo, Kab. Lani Jaya.
Timur : Distrik Kelila, DIstrik Kobakma, Kabupaten Membramo Tengah.
Utara : Distrik Dabra, Mamberamo Raya
Pemerintahan di Kabupaten Tolikara, sampai tahun 2010 terdiri atas 35 kecamatan, 510 desa dan 4 kelurahan, dengan beribukota di Kecamatan Karubaga.
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka 2011
A. Wilayah Kabupaten
Wilayah Kabupaten
Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 42
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 41
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
D. Arahan RTRW Kabupaten Tolikara
Arahan RTRW Kab. Tolikara:
Terdapat Kawasan Hutan Lindung, berupa Hutan Lindung (HL) dan Konservasi Suaka Margasatwa Memberamo Foja
Terdapat Kawasan Budidaya berupa, Kawasan Industri, Permukiman, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Konversi, Holtikultura, Pertanian Tanaman Pangan, dan Perkebunan
POLA RUANG
KABUPATEN TOLIKARA
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah " Pemerintah Kabupaten Tolikara " 2013
Slide: 39
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
A. Arahan RTR Provinsi Papua
POLA RUANG
PROVINSI PAPUA
Arahan RTR Provinsi Papua:
KSA/KPA (Perlindungan Alam-Memberamo Foja)
Hutan Lindung
Permukiman
Hutan Produksi Konversi
Pelabuhan Udara
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
26/07/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
26/07/2013
#
166
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
26/07/2013
#
26/07/2013
#
Click to edit Master title style
26/07/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
26/07/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
26/07/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
26/07/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
26/07/2013
#
167
48
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
26/07/2013
#
1
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
26/07/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
26/07/2013
#
26/07/2013
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
#
Proyeksi Kebutuhan BBM
Volume (Liter)