PANDUAN MANAJEMEN NYERI
RSIA MURNI ASIH TANGERANG 2016
KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PANDUAN MANAJEMEN NYERI DI RSIA MURNI ASIH Nomor :……/ DIREKTUR RSIA MURNI ASIH Menimbn!
Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSIA Murni Asih,
:
maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi a. Bahwa agar pelayanan di RSIA Murni Asih dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan Direktur tentang Kebijakan Pelayanan RSIA Murni Asih sebagai landasan bagi penyelenggaraan seluruh pelayanan di RSIA Murni Asih. b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur RSIA Murni Asih.
Men!in!"
:
1.
ndang!ndang "#m#r $% &ahun '(() &entang kesehatan
2.
ndang!ndang "#m#r ** &ahun '(() &entang Rumah Sakit
3.
ndang +ndang "#m#r ') &ahun '((* &entang praktek ked#kteran
4.
ndang!undang "#m#r $' tahun '((* tentang ak a-asi manusia
MEMUTUSKAN : MENETAPKAN
: KP&SA" DIRK&R RSIA MR"I ASI &"&A"/ PA"DA"
MA"A0M" "1RI RSIA MR"I ASI &A"/RA"/
KESATU
:
Kebijakan pelayanan RSIA Murni Asih sebagaimana ter2antum dalam 3ampiran Peraturan ini.
KEDUA
:
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan RSIA Murni Asih dilaksanakan #leh Direksi dan Manajer Pelayanan RSIA Murni Asih.
KETIGA
:
Dengan diterbitkannya surat keputusan ini, maka segala hal yang bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku lagi.
KEEMPAT
:
Surat Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya atau perubahan seperlunya.
Ditetapkan di Pada tanggal DIRK&R
4 &angerang 4 5' 0anuari '(5%
637R"8SIA A"/KA9I0A1A
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat &uhan yang maha sa karena dengan ijin!"ya maka panduan mananejemen nyeri di RSIA Murni Asih telah selesai disususun. Panduan manajemen nyeri ini merupakan petunjuk dalam pemahaman tentang nyeri dan
penanganannya sudah menjadi keharusan bagi setiap tenaga kesehatan, terutama perawat yang dalam rentang waktu '* jam sehari berinteraksi dengan pasien.di RSIA Murni Asih &angerang. Sem#ga panduan manajemen nyeri ini berman:aat bagi petugas Medis maupun para Medis di RSIA Murni Asih &angerang dan pihak yang terkait. Kami m#h#n masukan dari pihak yang terkait untuk perbaikan dari panduan manajemen nyeri ini.
M"/&AI MA"/R MDIS
dr S&;A"S BRAM 97"/S7
DA#TAR ISI
&IM P"1S"..........................................................................................
i
KA&A P"/A"&AR....................................................................................
ii
DA6&AR ISI..................................................................................................
iii
BAB I D6"ISI..........................................................................................
5
BAB II RA"/ 3I"/KP..........................................................................
'
BAB III &A&A 3AKSA"A............................................................................
$
BAB I; D7KM"&ASI............................................................................
<
3AMPIRA"...................................................................................................
$A$ I DE#INISI Manusia merupakan makhluk unik, yang memiliki perilaku dan kepribadian yang berbeda!beda dalam kehidupannya, Perilaku dan kepribadian didasarkan dari berbagai ma2am :akt#r penyebab, salah satunya :akt#r lingkungan, yang berusaha beradaptasi untuk bertahan dalam kehidupannya. Begitu pula :isik manusia sangat dipengaruhi #leh lingkungan luar dalam beradaptasi menjaga kestabilan dan keseimbangan tubuh dengan 2ara selalu beresp#n bila tubuh terkena hal yang negati: dengan berusaha menyeimbangkannya kembali sehingga dapat bertahan atas serangan negati:, misal mata kena debu maka akan berusaha dengan mengeluarkan air mata. Keseimbangan juga terjadi dalam budaya daerah dimana manusia itu tinggal, seperti kita ketahui bahwa di Ind#nesia sangat beragam budaya dengan berbagai ma2am 2#rak dan gaya, mulai dari l#gat bahasa yang digunakan, 2ara berpakaian, tradisi prilaku
keyakinan dalam
beragama, maupun meresp#n atas kejadian dalam kehidupan sehari!harinya seperti halnya dalam menangani rasa nyeri akibat terjadi perlukaan dalam tubuh dengan diresp#n #leh manusia dengan berbagai ma2am adaptasi, mulai dari suara meraung!raung, ada juga 2ukup dengan keluar air mata dan kadang dengan gelisah yang sangat. Atas dasar tersebut maka sebagai pemberi terapi medis harus mengetahui atas berbagai perilaku dan budaya yang ada di Ind#nesia sehingga dalam penanganan terhadap nyeri yang dirasakan #leh setiap #rang dapat melakukan pengkajian dan tindakan pemberian terapi se2ara #byekti:, maka untuk itu RSIA Murni Asih menyusun panduan dalam penanganan nyeri.
A% PENGERTIAN 5. N&eri adalah pengalaman sens#rik dan em#si#nal yang diakibatkan adanya kerusakan
jaringan yang sedang atau akan terjadi, atau pengalaman sens#rik dan em#si#nal yang merasakan se#lah+#lah terjadi kerusakan jaringan =interational association for the study of pain>. '. N&eri '(" adalah nyeri dengan #nset segera dan durasi yang terbatas, memiliki hubungan temp#ral dan kausal dengan adanya 2edera atau penyakit.
$. N&eri 'roni' adalah nyeri yang bertahan untuk peri#de waktu yang lama. "yeri kr#nik yang terus menerus ada meskipun telah terjadi pr#ses penyembuhan dan sering sekali tidak diketahui penyebabnya yang pasti.
$A$ II RUANG )INGKUP
Ruang 3ingkup pelayanan nyeri meliputi pelayanan bagi pasien!pasien di nit /awat Darurat, nit Rawat 0alan, nit Rawat Inap, dan nit Kamar 7perasi RSIA Murni Asih
$A$ II TATA)AKSANA
A% ASESMEN NYERI 1% Anmne*i* % Ri+&" Pen&'i" Se'rn! 5> 7nset nyeri akut atau kr#nik, traumatik atau n#n! traumatik. '> Karakter dan derajat keparahan nyeri, nyeri tumpul, nyeri tajam, rasa
terbakar, tidak nyaman, kesemutan, neuralgia. $> P#la penjaaran ? penyebaran nyeri *> Durasi dan l#kasi nyeri @> /ejala lain yang menyertai misalnya kelemahan,
baal,
kesemutan,
mual?muntah, atau gangguan keseimbangan ? k#ntr#l m#t#rik %> 6akt#r yang memperhambat dan memperingan > Kr#nisitas <> asil pemeriksaan dan penanganan nyeri sebelumnya, termasuk resp#n terapi )> /angguan ? kehilangan :ungsi akibat nyeri ? luka 5(> Penggunaan alat bantu 55> Perubahan :ungsi m#bilitas, k#gniti:, irama tidur, dan aktiitas hidup dasar =activity of daily living > 5'> Singkirkan kemungkinan p#tensi emergensi pembedahan, seperti adanya :aktur yang tidak stabil, gejala neur#l#gis pr#gresi: 2epat yang berhubungan dengan sindr#m kauda ekuina. b% Ri+&" ,embe-.n / ,en&'i" -.(( % Ri+&" ,*i'o *o*i a> Riwayat k#nsumsi alk#h#l, mer#k#k, atau nark#tika b> Identi:ikasi pengasuh ? perawat utama =primer> pasien 2> Identi:ikasi k#ndisi tempat tinggal pasien yanga berp#tensi menimbulkan eksaserbasi nyeri d> Pembatasan ? restriksi partisipasi pasien dalam aktiitas s#sial yang berp#tensi menimbulkan pengaruh negati: terhadap m#tiasi dan k##perasi pasien dengan pr#gram penanganan? manajemen nyeri ke depannya. Pada pasien dengan masalah psikiatri, diperlukan dukungan psik#terapi ? psik#:armaka
e> &idak dapat bekerjanya pasien akibat nyeri dapat menimbulkan stres bagi pasien?keluarga. -% Ri+&" ,e'ern Pekerjaan yang melibatkan gerakan berulang dan rutin, seperti mengangkat benda berat, membungkuk atau memutar merupakan pekerjaan tersering yang berhubungan dengan nyeri punggung. e% 3b"ob" -n er!i 5> Da:tar #bat!#batan yang dik#nsumsi pasien untuk mengurangi nyeri =suatu studi menunjuakan bahwa 5*C p#pulasi di Ind#nesia mengk#nsumsi '>
suplemen ?herbal, dan $%C mengk#nsumsi itamin> 8antumkan juga mengenai d#sis, tujuan minum #bat, e:ekti:itas, dan e:ek
$>
samping. Direk#mendasikan untuk mengurangi atau memberhentikan #bat!#batan
denga e:ek samping k#gniti: dan :isik. 4% Ri+&" 'e(r! aluasi riwayat medis terutama penyakit genetik. !% A*e*men *i*"em or!n &n! 'om,re.en*i4 5> aluasi gejala kardi#askular psikiatri pulm#ner, gastr#intestial, neur#lgi, reumat#l#gi, genit#urinaria, end#krin dan muskul#skeletal. '> /ejala k#ntitusi#nal penurunan berat badan, nyeri malam hari, keringat malam, dan sebagainya.
2% A*e*men N&eri % A*e*men n&eri men!!(n'n N(meri R"in! Se 5> Indikasi digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia $ tahun yang dapat
menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri yang dirasakannya. '> Instruksi pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan dan dilambangkan dengan angka antara ( + 5(. ( E tidak nyeri • 5 + $ E nyeri ringan =se2ara #byekti: pasien dapat berk#munikasi dengan • •
baik> * + % E nyeri sedang =se2ara #byekti: pasien menyeringai, dapat menunjukan l#kasi nyeri, atau mendeskripsikan, dapat mengikuti perintah dengan baik>
•
+ ) E nyeri berat =se2ara #bjekti: pesien terkadang tidak mengikuti perintah tapi masih resp#n terhadap tindakan dan menunjukan l#kasi nyeri, tidak dapat mendiskripsikan dan tidak dapat diatasi dengan alih p#sisi
•
na:as. distraksi > 5( E nyeri yang sangat =pasien sudah tidak dapat mendiskripsikan l#kasi
nyeri, tidak dapat berk#munikasi, memukul> b% A*e*men N&eri men!!(n'n 5on! $'er #AES ,in *e 5> Indikasi 4 pada pasien =dewasa dan anak $ tahun> yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka, gunakan asesmen '> Instruksi 4 pasien diminta untuk menunjuk ? memilih gambar mana yang paling sesuai dengan yang ia rasakan. &anyakan juga l#kasi dan durasi nyeri ( tidak merasa nyeri • 5 sedikit rasa nyeri • ' nyeri ringan • $ nyeri sedang • * nyeri berat • @ nyeri sangat berat • Gmbr 7%1 Wong Baker Faces Pain Rating Scale
% A*e*men N&eri men!!(n'n 3M#3RT *e 5> Indikasi4 pasien bayi, anak, dan dewasa di ruang kamar #perasi atau ruang
rawat inap yang tidak dapat menggunakan "umeri2 rating s2ale atau w#ng! baker 6A8S s2ale. '> Instruksi 4 terdapat ) kateg#ri dengan setiap kateg#ri memiliki 5!@ dengan sk#r t#tal antara ) + *@. Kewaspadaan • Ketengan • Distress pernapasan • Menangis •
• • • • •
Pergerakan nus #t#t &egangan wajah &ekanan darah basal Denyut jantung basal