KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III BALIKPAPAN
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KARUMKIT NOMOR : SKEP / 71 / IX /2017 TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2017
PANDUAN KERAHASIAN INFORMASI PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rahasia informasi tentang pasien
adalah segala sesuatu yang
dianggap rahasia oleh pasien yang terungkap dalam hubungan medis dokterpasien baik yang diungkapkan secara langsung oleh pasien (subjektif) maupun yang diketahui oleh dokter ketika melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang (objektif). Rahasia medis ini juga sering disebut sebagai rahasia jabatan dokter yang timbul karena menjalankan tugas profesionalnya sebagai dokter. Setiap penyelenggara pelayanan kesehatan. Pelanggaran terhadap hak pasien ini merupakan sebuah kejahatan yang dapat dimintai pertanggung jawaban hukum. Perlindungan terhadap hak rahasia medis ini dapat di lihat dalam peraturan perundang-undangan antara lain : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2012 tentang
rahasia
kedokteran,bab
III
kewajiban
menyimpan
rahasia
kedokteran pasal 4 2. Pasal 57 UU No.36/2009 tentang Kesehatan mengatakan bahwa setiap orang
berhak
atas
pribadinya
yang
telah
dikemukakan
kepada
penyelenggara pelayanan kesehatan 3. Pasal 48 UU No. 29/2004 tentang Praktek kedokteran mengatakan bahwa setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokterannya wajib menyimpan rahasia kedokteran 4. Pasal 32 (i) UU No. 44 Tentang Rumah Sakit mengatakan bahwa hak pasien untuk mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya Pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan tersebut diancam pidana kurungan badan sebagai mana yang diatur dalam pasal 322 KUHP yang mengatakan : "Barang siapa yang dengan sengaja membuka rahasia yang wajib ia simpan karena jabatannya atau karena pekerjaannya, baik yang sekarang maupun yang dahulu, dihukum dengan hukuman penjara selama1
lamanya sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya sembilan ribu rupiahâ. Rahasia medis ini hanya dapat dibuka oleh rumah sakit, dokter dan tenaga kesehatan lainnya dalam hal telah mendapatkan persetujuan dari pasien yang bersangkutan, demi untuk kepentingan orang banyak atau untuk kepentingan penegakan hukum. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka semua rahasia medis yang tertuang dalam rekam medik adalah menjadi hak sepenuhnya dari pasien yang bersangkutan dan oleh sebab itu maka berkas rekam medik perlu di jaga kerahasiaanya agar tidak dengan mudah di baca oleh pihak-pihak yang tidak berkompeten untuk mengetahui rahasia medis pasien tersebut. Dibeberapa negara yang menganut kebebasan mutlak melaksanakan perlindungan rahasia medik dengan
sangat
ketat, sehingga
rekam medik menjadi sangat
konfidensial. Seorang suami tidak dengan mudah mendapatkan isi rekam medik istrinya ataupun sebaliknya jika oleh suami atau istri tersebut menyatakan bahwa hal tersebut konfidens bagi pasangannya. Sebegitu ketatnya
perlindungan
rahasia
medis
tersebut
,
terkadang
sampai
meninggalpun rahasia tersebut tetap tersimpan rapi.
B.
Tujuan Tujuannya adalah untuk melindungi dan menghormati informasi yang bersifat rahasia, rumah sakit menghormati kerahasian informasi adalah penting untuk memehami pasien dan kebutuhannya serta untuk memberikan asuhan dan pelayanan, menghormati informasi tersebut sebagai hal yang bersifat rahasia
C.
Pengertian Informasi tentang pasien adalah rahasia, keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi 2
mempunyai pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama pasien mendapatkan pelayanan medik, dilanjutkan dengan penyelenggaraan
penanganan penyimpanan
berkas serta
rekam
pengeluaran
medis
yang
berkas
dari
meliputi tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan/peminjaman apabila dari pasien atau untuk keperluan lainnya.
3
BAB II RUANG LINGKUP
Informasi medis dan
kesehatan
lainnya,
bila
didokumentasikan
dan
dikumpulkan, adalah penting untuk memahami pasien dan kebutuhannya serta untuk memberikan asuhan dan pelayanan. lnformasi tersebut dapat dalam bentuk tulisan di kertas atau rekaman elektronik atau kombinasi. Rumah sakit menghormati informasi tersebut sebagai hal yang bersifat rahasia dan telah menerapkan kebijakan dan prosedur untuk melindungi informasi tersebut dari kehilangan dan penyalahgunaan. Kebijakan dan prosedur tercermin dalam pelepasan informasi sebagaimana diatur dalam undang-undang dan peraturan. Rumah Sakit menghormati kerahasiaan pasien dengan tidak memasang / memampang informasi rahasia pada pintu kamar pasien, di nurse station dan tidak membicarakannya di tempat umum.seluruh Staf rumah sakit mengetahui undangundang
dan
peraturan
tentang
tata
kelola
kerahasiaan
informasi
dan
memberitahukan pasien tentang bagaimana rumah sakit menghormati kerahasiaan informasi. Pasien juga diberitahu tentang kapan dan pada situasi bagaimana informasi tersebut dapat dilepas dan bagaimana meminta izin untuk itu Rumah sakit mempunyai kebijakan tentang akses pasien terhadap informasi kesehatannya dan proses mendapatkan akses bila diizinkan,rekam medis pasien dan data serta informasi lainnya aman dan dilindungi sepanjang waktu. Sebagai contoh, rekam medis pasien yang aktif disimpan diarea dimana hanya staf professional kesehatan yang mempunyai otoritas untuk akses
4
BAB III TATA LAKSANA
A. Regulasi Tentang Perlindungan Terhadap Kerahasiaan Informasi Pasien Perlindungan
terhadap
kerahasiaan
informasi
pasien
diatur
dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2012 tentang rahasia kedokteran. Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran pasal 4. 1. Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan atau meggunakan data dan informasi tentang pasien wajib menyimpan rahasia kedokteran. 2. Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi : a) Dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan
lain
yang
memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan pasien. b) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan c) Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan d) Tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan pasien difasilitas pelayanan kesehatan e) badan hokum/korporas atau fasilitas pelayanan kesehatan 3. Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya, walaupun pasien telah meninggal dunia.
B. Kerahasiaan informasi pasien dirumah sakit 1. Seluruh staf rumah sakit menghormati kerahasiaan pasien dengan tidak memasang/memampang informasi rahasia pada pintu kamar pasien, di nurse station dan tidak membicarakannya ditempat umum. 2. Map/status pasien disimpan diruang nurse station. 3. Sebelum visitasi dokter Map/Status pasien tidak boleh diletakkan diatas tempat tidur pasien, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, map/status pasien dibawa bersamaan dengan visite dokter 4. Dokter/perawat dan petugas lain nya,yang hendak menulis map/status pasien hendaknya menulis diruangan nurse station
5
5. Selesai melakukan pencatatan, map/status pasien disimpan diruang nurse station 6. Untuk map/status pasien yang telah selesai perawatan/pasien sudah pulang, nama, nomor rekam medis dan register pasien dicatat dibuku khusus serah terima map/status, map/status yang telah dicatat diserahkan kepetugas penyimpan map/status pasien diruang medical record rumah sakit, serah terima dilakukan dengan membubuhkan tanda tanggan petugas yang menyerahkan dan yang menerima pada buku serah terima masing-masing 7. Map/status pasien tidak boleh dibawah oleh pasien atau keluarga pasien selama perawatan, yang boleh dibawah oleh pasien atau kelurga hanya hasil pemeriksaan penujang pasien dan resume perawatan dari dokter yang merawat
C. Tenaga Kesehatan Yang Boleh Memegang Status Pasien Selama Dalam Perawatan Dirumah Sakit adalah : 1. Tenaga medis meliputi dokter, dokter gigi dan dokter spesialis 2. Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan 3. Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker 4. Tenaga administrasi 5. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien 6. Tenaga keterapian
fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan terapis
wicara 7. Tenaga
keteknisian medis meliputi radiografer,
teknisi gigi,
teknisi
elektromedis, analis kesehatan, dan perekam medis
D. Tata Cara Penyelenggaraan Rekam Medis Pasal 46
ayat (1) UU
Praktik Kedokteran
dokter gigi dan dokter spesialis menjalankan kedokteran
wajib
menegaskan bahwa
membuat
rekam
praktik kedokteran. Setelah memberikan kepada pasien,
dokter dan
dokter
medis
pelayanan
gigi segera
dokter dalam praktik
melengkapi
6
rekam
medis
praktik
dengan mengisi
kedokteran
yang
Setiap catatan waktu, dan tanda
teknlogi
menulis
semua
tangan
rekam
medis
petugas
yang
dalam
pencatatan
harus
dibubuhi
memberikan
rekam
medis
informasi elektronik, kewajiban membubuhi tanda
diganti
pelayanan
telah dilakukannya.
dalam
atau tindakan. Apabila
atau
dengan
nama,
pelayanan menggunakan
tangan dapat
menggunakan nomor identitas pribadi
atau
personal identification number (PIN) Dalam
hal terjadi kesalahan
saat
melakukan
rekam medis, catatan dan berkas tidak boleh dengan cara rekam
apapun. Perubahan
medis hanya dapat
dibubuhi
dilakukan
paraf petugas
tentang tata
cara ini
catatan
yang
dapat
pencatatan
dihilangkan atau dihapus atas
kesalahan
dengan pencoretan
bersangkutan.Lebih
dibaca
pada
pada
dalam
dan kemudian
lanjut penjelasan
Peraturan Menteri Kesehatan
tentang Rekam Medis dan pedoman pelaksanaannya.
E. Kepemilikan Rekam Medis Sesuai
UU
dokter, dokter
Praktik Kedokteran, berkas rekam medis menjadi milik gigi,
atau
sarana
pelayanan
kesehatan, sedangkan
isi rekam medis dan lampiran dokumen menjadi milik pasien.
F. Penyimpanan Rekam Medis Rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiaan oleh dokter, dokter gigi dan
pimpinan
sarana
kesehatan.
Batas
waktu
lama penyimpanan
menurut Peraturan Menteri Kesehatan paling lama 5 tahun dan resume
7
BAB IV DOKUMENTASI 1. Formulir persetujuan pasien untuk membuka informasi 2. Formulir pelepasan informasi untuk peserta asuransi 3. Spo tentang kerahasian informasi
Ditetapkan di Pada tanggal
: Balikpapan : 12 September
2017
KARUMKIT BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPAN
Dr. H. YUDI PRASETYO, Sp.P, M.Kes. AKBP NRP 73120879
8