KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapa dapatt meny menyele elesai saika kan n Makal Makalah ah ini. ini. Peny Penyusu usuna nan n Makal Makalah ah ini ini disu disusu sun n untu untuk k memen emenuh uhii tug tugas panca ancasi sila la BANGSA BANGSA INDONESIA” INDONESIA” .
“PA “PANCAS NCASILA ILA
DALA DALAM M
KAJIA KAJIAN N
SEJA SEJARA RAH H
Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga
untuk menambah wawasan tentang pengetahuan kita terhadap pancasila. Dalam hal
ini
adalah
PANCASILA PANCASILA
DALAM
KAJIAN KAJIAN
SEJARAH SEJARAH
BANGSA BANGSA
INDONESIA INDONESIA.
Kami menyadari dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun penyusunan. leh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran saran yang yang memban membangun gun guna guna memperb memperbaik aikii kesala kesalahan han di masa masa yang yang akan akan datang.
Y!gyakarta, "# $ebruari "#%&
Penyusun
%
DAFTAR ISI
K'T K'T' PE()'( PE()'(T T'*+++++ *++++++++ ++++++ ++++++ +++.++ .++.. .. % D'$T'* D'$T'* S++++++++ S++++++++++++++ +++++++++.+ +++.+++. ++. " -'- PE( PE(D' D'/0/ /0/'(+ '(++++ ++++++ ++++++ ++++++ +++++. ++. 1 %.% 0atar 0atar -elaka -elakang+ ng++++ ++++++ ++++++ ++++++ +++.+. .+.... ...... ...... ...... ...... ...... ...... ..... 1 %." *umusa *umusan n Masal Masalah+ ah++++ ++++++ ++++++ ++++++ ++++++ ++++++ +++ 2 %.1 Man3aa Man3aatt Makalah Makalah+++ ++++++ ++++++ ++++++ ++++++ +++++. ++.... ...... .....
2
-'- PEM-''S PEM-''S'(++++ '(++++++++++ ++++++++++. ++++.+.... +.... 4 ".% Pancasi Pancasila la Era Pra Pra Kemerdekaan Kemerdekaan++++++ +++++++++. +++. 4 "." Pancasila Era Kemerdekaan++++++++++...%# ".1 Pancasila Era rde 0ama++++++++++++%% ".2 Pancasila Era rde -aru++++++++++++.%" ".4 Pancasila Era *e3!rmasi++++++++++++.%5 -'- KESMP/0'( D'( PES'(++++++++++++++....................................."% 1.% Kesimpulan+++++++++++++++++."% 1." Pesan+++++++++++++++++++..."% D'$T'* P/ST'K'+++++++++++++++,,,,,+...""
"
PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dr. *adjiman 6edi!diningrat, selaku Ketua -adan dan Penyelidik /saha Persiapan Kemerdekaan 7-P/PK8, pada tanggal "9 Mei %924, meminta kepada sidang untuk mengemukakan dasar 7negara8 nd!nesia merdeka, permintaan itu menimbulkan rangsangan memutar kembali ingatan para pendiri bangsa ke belakang: hal ini mend!r!ng mereka untuk menggali kekayaan ker!hanian, kepribadian dan wawasan kebangsaan yang terpendam lumpur sejarah 70ati3, "#%%; 28. Setelah sidang pertama -P/PK dilaksanakan, terjadi perdebatan sengit yang disebabkan perbedaan pendapat. Karena apabila dilihat lebih jauh para angg!ta -P/PK terdiri dari elit (asi!nalis netral agama, elit (asi!nalis Muslim dan elit (asi!nalis Kristen. Elit (asi!nalis Muslim di -P/PK mengusulkan slam sebagai dasar (egara, namun dengan kesadaran yang dalam akhirnya terjadi k!mpr!mi p!litik antara (asi!nalis netral agama dengan (asi!nalis Muslim untuk menyepakati Piagam
; =+ dengan kewajiban menjalankan syariat slam bagi pemeluk?pemeluknya> diganti menjadi =Ketuhanan Yang Maha Esa> 7*isalah Sidang -P/PK, %994: 'nshari, %9@%: Darm!dihardj!, %99%8. Kesepakatan peniadaan tujuh kata itu dilakukan dengan cepat dan legowo demi kepentingan nasi!nal !leh elit Muslim; M!h. atta: Ki -agus adikusum!, Teuku M!h. asan dan t!k!h muslim lainnya.
menyepakati dasar negara yang kelak digunakan nd!nesia merdeka 7'li, "##9; %58.
nilah
perjalanan
The
Founding
Fathers
yang
begitu
teliti
mempertimbangkan berbagai kemungkinan dan keadaan agar dapat melahirkan dasar negara yang dapat diterima semua lapisan masyarakat nd!nesia.
1. R!"!#an Ma#ala$
%. Menguasai pengetahuan tentang kajian sejarah Pancasila pada era pra? kemerdekaan, era kemerdekaan, era rde 0ama, era rde -aru, dan era *e3!rmasi. ". Mampu mengel!la perbedaan pendapat mengenai perbedaan Aersi sejarah Pancasila menjadi khasanah yang harus digali lebih dalam tentang kebenaran dan kedalaman kajian sejarah Pancasila tersebut. 1. Memiliki sikap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil dari pengambilan kajian Pancasila yang dipandang benar berdasarkan hasil kajian yang dilakukan atas pencapaian kerja kel!mp!k, k!munikasi, estetis, etis, apresiati3 dan pastisipati3.
1.% Man&aat Makala$
%. Memberikan in3!rmasi kepada pembaca tentang kajian sejarah Pancasila pada era pra?kemerdekaan, era kemerdekaan, era rde 0ama, era rde -aru, dan era *e3!rmasi. ". Memberikan in3!rmasi kepada pembaca tentang perbedaan pendapat mengenai perbedaan Aersi sejarah Pancasila menjadi khasanah yang harus digali lebih dalam tentang kebenaran dan kedalaman kajian sejarah Pancasila tersebut. 1. Memberikan in3!rmasi kepada pembaca tentang sikap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil dari pengambilan kajian Pancasila yang dipandang benar berdasarkan hasil kajian yang dilakukan atas pencapaian kerja kel!mp!k, k!munikasi, estetis, etis, apresiati3 dan pastisipati3.
2
BAB II PEMBAHASAN
.1 Pan'a#(la Era Pra Ke"er)ekaan
-egitu lamanya penjajahan menyebabkan bangsa nd!nesia hilang arah dalam menentukan dasar negaranya. 'tas permintaan Dr. *adjiman, 3igur?3igur negarawan bangsa nd!nesia berpikir keras untuk menemukan kembali jati diri bangsanya. Pada sidang pertama -P/PK yang dilaksanakan dari tanggal "9 Mei ? %
4
Pidat! pada tanggal %
!leh
Paduka
Tuan
Ketua
yang
mulia
ialah,
dalam
bahasa
-elanda;= Philosofische grond-slag > daripada nd!nesia Merdeka. Philosofische grond-slag itulah 3undamen,3ilsa3at, pikiran yang sedalam?dalamnya, jiwa, hasrat, yang sedalam?dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung nd!nesia yang kekal dan abadi>7-ahar, %994; &18. Demikian hebatnya r. S!ekarn! dalam menjelaskan Pancasila dengan runtut, l!gis dan k!heren, namun dengan rendah hati r. S!ekarn! membantah apabila disebut sebagai pencipta Pancasila. -eliau mengatakan, =Kenapa diucapkan terima kasih kepada saya, kenapa saya diagung?agungkan, padahal t!h sudah sering saya katakan, bahwa saya bukan pencipta Pancasila. Saya sekedar penggali Pancasila daripada bumi tanah air nd!nesia ini, yang kemudian lima mutiara yang saya gali itu, saya persembahkan kembali kepada bangsa nd!nesia. Malah pernah saya katakan, bahwa sebenarnya hasil, atau lebih tegas penggalian daripada Pancasila ini saudara?saudara, adalah pemberian Tuhan kepada saya+ Sebagaimana tiap?tiap manusia, jikalau ia benar?benar mem!h!n kepada 'llah Subhanahu 6ataala, diberi ilham !leh 'llah Subhanahu 6ataala> 7S!ekarn! dalam 0ati3, "#%%; "%8. Selain ucapan yang disampaikan r. S!ekarn! di atas, Pancasila pun merupakan khasanah budaya nd!nesia, karena nilai?nilai tersebut hidup dalam sejarah nd!nesia yang terdapat dalam beberapa kerajaan yang ada di nd!nesia, seperti berikut;
%. Pada Kerajaan Kutai, masyarakat Kutai merupakan pembuka jaman sejarah nd!nesia untuk pertama kali, karena telah menampilkan nilai s!sial p!litik, dan Ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri dan sedekah kepada para -rahmana 7Kaelan, "###; "98.
&
". Perkembangan Kerajaan Sriwijaya !leh Mr. Muhammad Yamin disebut sebagai (egara nd!nesia Pertama dengan dasar kedatuan, itu dapat ditemukan nilai?nilai Pancasila material yang paling berkaitan satu sama lain, seperti nilai persatuan yang tidak terpisahkan dengan nilai ke? Tuhanan yang tampak pada raja sebagai pusat kekuasaan dengan kekuatan religius berusaha mempertahankan kewibawaannya terhadap para datu. (ilai?nilai kemasyarakatan dan ek!n!mi yang terjalin satu sama lain dengan nilai internasi!nalisme dalam bentuk hubungan dagang yang terentang dari pedalaman sampai ke negeri?negeri seberang lautan pelabuhan kerajaan dan Selat Malaka yang diamankan !leh para n!mad laut yang menjadi bagian dari bir!krasi pemerintahan Sriwijaya 7Suwarn!, %991; "#?"%8.
1. Pada masa Kerajaan Majapahit, di bawah *aja Prabhu ayam 6uruk dan 'patih Mangkubumi, )ajah Mada telah berhasil mengintegrasikan nusantara. $akt!r?3akt!r yang diman3aatkan untuk menciptakan 6awasan (usantara itu adalah; kekuatan religi! magis yang berpusat pada Sang Prabhu, ikatan s!sial kekeluargaan terutama antara kerajaan?kerajaan daerah di
7dalam bahasa Sansekerta8, juga mempunyai arti =pelaksanaan kesusilaan yang lima> 7Pancasila Krama8, yaitu; %. Tidak b!leh melakukan kekerasan ". Tidak b!leh mencuri 1. Tidak b!leh berjiwa dengki
5
2. Tidak b!leh berb!h!ng 4. Tidak b!leh mabuk minuman keras7Darm!dihardj!, %95@; &8.
Kedua jaman, baik Sriwijaya maupun Majapahit dijadikan t!nggak sejarah karena pada waktu itu bangsa telah memenuhi syarat?syarat sebagai bangsa yang mempunyai negara. -aik Sriwijaya maupun Majapahit waktu itu merupakan negara?negara yang berdaulat, bersatu serta mempunyai wilayah yang meliputi seluruh (usantara. Pada jaman tersebut bangsa nd!nesia telah mengalami kehidupan
yang gemah
ripah
loh
jinawi,
tata
tentrem,
kerta
raharja 7Darm!dihardj! dkk, %99%; "%8. Selain jaman kerajaan, masih banyak 3ase?3ase yang harus dilewati menuju nd!nesia merdeka hingga tergalinya Pancasila yang setelah sekian lama tertimbun !leh penjajahan -elanda. Sebagai salah satu t!nggak sejarah yang mere3leksikan dinamika kehidupan kebangsaan yang dijiwai !leh nilai?nilai Pancasila adalahtermani3estasi dalam Sumpah Pemuda pada tanggal "@ kt!ber %9"@ yang berbunyi, =Kami putra dan putri nd!nesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air nd!nesia: Kami putra dan putri nd!nesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa nd!nesia: Kami putra dan putri nd!nesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa nd!nesia. Penemuan kembali Pancasila sebagai jati diri bangsa terjadi pada sidang pertama -P/PK yang dilaksanakan pada "9 Mei sampai % karena menurut r. S!ekarn! negara nd!nesia yang kita dirikan haruslah negara g!t!ng r!y!ng 70ati3, "#%%; %@?%98. Tetapi yanglahir pada tanggal %
@
itu adalah nama Pancasila7disamping nama Trisila dan Ekasila yang tidak terpilih8 7(!t!susant!, %9@%; "%8. ni bukan merupakan kelemahan r. S!ekarn!, melainkan mere3leksikan keluasan wawasan dan kesiapan berdial!g dari se!rang negarawan besar. $aktanya r. S!ekarn! diakhir sejarah terbukti sebagai penggali Pancasila, dasar negara *epublik nd!nesia. Setelah sidang pertama -P/PK dilaksanakan, terjadi perdebatan sengit yang disebabkan perbedaan pendapat. Karena apabila dilihat lebih jauh para angg!ta -P/PK terdiri dari elit (asi!nalis netral agama, elit (asi!nalis Muslim dan elit (asi!nalis Kristen. Elit (asi!nalis Muslim di -P/PK mengusulkan slam sebagai dasar (egara, namun dengan kesadaran yang dalam akhirnya terjadi k!mpr!mi p!litik antara (asi!nalis (etral 'gama dengan (asi!nalis Muslim untuk menyepakati Piagam diganti menjadi =Ketuhanan Yang Maha Esa> 7*isalah Sidang -P/PK, %994: 'nshari, %9@%: Darm!dihardj!, %99%8. Kesepakatan peniadaan tujuh kata itu dilakukan dengan cepat dan leg!w! demi kepentingan nasi!nal !leh elit Muslim; M!h. atta: Ki -agus adikusum!, Teuku M!h. asan dan t!k!h muslim lainnya.
9
. Pan'a#(la Era Ke"er)ekaan
Pada tanggal & 'gustus %924 b!m at!m dijatuhkan di k!ta ir!shima !leh 'merika Serikat yang mulai menurunkan m!ral semangat tentara
=Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan
syariat
slam
bagi
pemelukpemeluknya>, diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada tahun %94#?an muncul inisiati3 dari sejumlah t!k!h yang hendak melakukan interpretasi ulang terhadap Pancasila. Saat itu muncul perbedaan perspekti3 yang dikel!mp!kkan dalam dua kubu. Pertama, beberapa t!k!h berusaha menempatkan Pancasila lebih dari sekedar k!mpr!mi p!litik atau
%#
k!ntrak s!sial. Mereka memandang Pancasila tidak hanya k!mpr!mi p!litik melainkan sebuah 3ilsa3at s!sial atau weltanschauung bangsa. Kedua, mereka yang
menempatkan
Pancasila
sebagai
sebuah k!mpr!mi p!litik. Dasar
argumentasinya adalah 3akta yang muncul dalam sidang?sidang -P/PK dan PPK. Pancasila pada saat itu benar?benar merupakan k!mpr!mi p!litik di antara g!l!ngan nasi!nalis netral agama 7Sidik Dj!j!sukart! dan Sutan takdir 'lisyahbana dkk8 dan nasi!nalis slam 7amka, Syai3uddin Cuhri sampai Muhammad (atsir dkk8 mengenai dasar negara.
.% Pan'a#(la Era Or)e La"a
Terdapat dua pandangan besar terhadap Dasar (egara yang berpengaruh terhadap munculnya Dekrit Presiden. Pandangan tersebut yaitu mereka yang memenuhi =anjuran> Presiden Pemerintah untuk =kembali ke /ndang?/ndang Dasar %924> dengan Pancasila sebagaimana dirumuskan dalam Piagam , tanpa cadangan, artinya dengan Pancasila seperti yang dirumuskan dalam Pembukaan /ndang?/ndang Dasar yang disahkan PPK tanggal %@ 'gustus %924 sebagai Dasar (egara. (amun, kedua usulan tersebut tidak mencapai ku!rum keputusan sidang k!nstituante 7'nshari, %9@%; 998. Majelis 7baca; k!nstituante8 ini menemui jalan buntu pada bulan yang tampil hegem!nik. khtiar tersebut tercapai ketika r. S!ekarn! memberi ta3sir Pancasila
%%
sebagai satu kesatuan aham dalam d!ktrin =Manip!l/SDEK>. Mani3est! p!litik 7manip!l8 adalah materi p!k!k dari pidat! S!ekarn! tanggal %5 'gustus %949 berjudul =Penemuan Kembali *eA!lusi Kita> yang kemudian ditetapkan !leh Dewan Pertimbangan 'gung 7DP'8 menjadi )aris?)aris -esar aluan (egara 7)-(8. -elakangan, materi pidat! tersebut dikukuhkan dalam Penetapan Presiden 7Penpres8 (!m!r % tahun %9 dan Ketetapan MP*S (!. %MP*S%9 tentang )-( 7'li, "##9; 1#8. Mani3est! p!litik *epublik nd!nesia tersebut merupakan hasil perumusan suatu panitia yang dipimpin !leh D.(. 'idit yang disetujui !leh DP' pada tanggal 1# September %949 sebagai haluan negara 7smaun, %95@; %#48. leh karena itu, mereka yang berseberangan paham memilih taktik =gerilya> di dalam kekuasaan r. S!ekarn!. Mereka menggunakan jarg!n?jarg!n r. S!ekarn! dengan agenda yang berbeda. Taktik demikian digunakan !leh sebagian besar kekuatan p!litik. Tidak hanya PK, mereka yang anti k!munisme pun sama 7'li, "##9; 118. 6alaupun kepentingan p!litik mereka berbeda, kedua arus tersebut sama?sama menggunakan Pancasila sebagai justi3ikasi. r. S!ekarn! menghendaki persatuan di antara beragam g!l!ngan dan ide!l!gi termasuk k!munis,
di
bawah
satu
payung
besar,
bernama
Pancasila
7d!ktrin
Manip!l/SDEK8, sementara g!l!ngan antik!munis mengk!ns!lidasi diri sebagai kekuatan berpaham Pancasila yang lebih =murni> dengan menyingkirkan paham k!munisme yang tidak ber?Tuhan 7ateisme8 7'li, "##9; 128. Dengan adanya pertentangan yang sangat kuat ditambah carut marutnya perp!litikan saat itu, maka r. S!ekarn! pun dilengserkan sebagai Presiden nd!nesia, melalui sidang MP*S.
.* Pan'a#(la Era Or)e Bar!
Setelah jatuhnya r. S!ekarn! sebagai presiden, selanjutnya
%"
mempertahankan Pancasila>. Selain itu, Presiden S!ehart! juga mengatakan, =Pancasila sama sekali bukan sekedar semb!yan untuk dikumandangkan, Pancasila bukan dasar 3alsa3ah negara yang sekedar dikeramatkan dalam naskah //D, melainkan Pancasila harus diamalkan 7Setiardja, %992; 48. Pancasila dijadikan sebagai political force di samping sebagai kekuatan ritual. -egitu kuatnya Pancasila digunakan sebagai dasar negara, maka pada %
Satu
; Ke?Tuhan?an Yang Maha Esa
Dua
; Kemanusiaan yang adil dan beradab
Tiga
; Persatuan nd!nesia
Empat
; Kerakyatan yang dipimpin !leh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
0ima
; Keadilan s!sial bagi seluruh rakyat nd!nesia.
nstruksi Presiden tersebut mulai berlaku pada tanggal %1 'pril %9&@. Pada tanggal "" Maret %95@ dengan Ketetapan MP* (!m!r MP*%95@ tentang Ped!man Penghayatan dan Pengamalan Pancasila 7 Ekaprasetya Pancakarsa8 Pasal 2 menjelaskan, =Ped!man Penghayatan dan Pengamalan Pancasila merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa
dan
penyelenggara
bernegara (egara
bagi
serta
setiap
setiap
warga
lembaga
negara
nd!nesia,
kenegaraan
dan
setiap
lembaga
kemasyarakatan, baik Pusat maupun di Daerah dan dilaksanakan secara bulat dan utuh>.
%1
(ilai dan n!rma?n!rma yang terkandung dalam Ped!man Penghayatan dan Pengamalan Pancasila 7 Ekaprasetya Pancakarsa8
tersebut meliputi 1& butir,
yaitu; %. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masingmasing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. b. !rmat?mengh!rmati dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut?penganut kepercayaan yang berbeda?beda, sehingga terbina kerukunan hidup. c. Saling mengh!rmati kebebasan menjalankan ibadat sesuai dengan agama dan kepercayaannya. d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada !rang lain. ". Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. b. Saling mencintai sesama manusia. c. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan teposeliro. d. Tidak semena?mena terhadap !rang lain. e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 3. )emar melakukan kegiatan kemanusiaan. g. -erani membela kebenaran dan keadilan. h. -angsa nd!nesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap h!rmat mengh!rmati dan bekerja sama dengan bangsa lain. 1. Sila Persatuan nd!nesia a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan g!l!ngan. b. *ela berk!rban untuk kepentingan bangsa dan negara. c. Ginta tanah air dan bangsa. d. -angga sebagai bangsa nd!nesia dan bertanah air nd!nesia.
%2
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber? -hinneka Tunggal ka. 2. Sila Kerakyatan yang
dipimpin
!leh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. a. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. b. Tidak memaksakan kehendak kepada !rang lain. c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. d. Musyawarah
untuk
mencapai
mu3akat
diliputi
!lehsemangat
kekeluargaan. e. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 3.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
g.
Keputusan yang diambil harus dipertanggungjawabkan secara m!ral kepada Tuhan
h. Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai?nilai kebenaran dan keadilan. 4. Sila Keadilan bagi seluruh rakyat nd!nesia a. Mengembangkan perbuatan?perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana b. kekeluargaan dan keg!t!ng?r!y!ngan. c. -ersikap adil. d. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. e. Mengh!rmati hak?hak !rang lain. 3. Suka memberi pert!l!ngan kepada !rang lain. g. Menjauhi sikap pemerasan terhadap !rang lain. h. Tidak bersi3at b!r!s. i.
Tidak bergaya hidup mewah.
j.
Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
k. Suka bekerja keras.
%4
l.
Menghargai hasil karya !rang lain.
m. -ersama?sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan s!sial.
(ilai?nilai Pancasila yang terdiri atas 1& butir tersebut, kemudian pada tahun %992 disarikandijabarkan kembali !leh -P?5 Pusat menjadi 24 butir P2. Perbedaan yang dapat digambarkan yaitu; Sila Kesatu, menjadi 5 7tujuh8 butir: Sila Kedua, menjadi %# 7sepuluh8 butir: Sila Ketiga, menjadi 5 7tujuh8 butir: Sila Keempat, menjadi %# 7sepuluh8 butir: dan Sila Kelima, menjadi %% 7sebelas8 butir. Sumber hukum dan tata urutan peraturan perundangundangan di negara nd!nesia diatur dalam Ketetapan MP*S (!. HHMP*S%9&&. Ketetapan ini menegaskan, ='manat penderitaan rakyat hanya dapat diberikan dengan pengamalan Pancasila secara paripurna dalam segala segi kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan dan dengan pelaksanaan secara murni dan k!nsekuen jiwa serta ketentuan? ketentuan //D %924, untuk menegakkan *epublik nd!nesia sebagai suatu negara hukum yang k!nstitusi!nil sebagaimana yang dinyatakan dalam pembukaan //S %924> 7'li, "##9; 158. Ketika itu, sebagian g!l!ngan slam men!lak reinforcing !leh pemerintah dengan menyatakan bahwa pemerintah akan mengagamakan Pancasila. Kemarahan Pemerintah tidak dapat dibendung sehingga Presiden S!ehart! bicara keras pada *apim '-* di Pekanbaru "5 Maret %9@#. ntinya rba tidak akan mengubah Pancasila dan //D %924, malahan diperkuat sebagai comparatist ideology.
%&
-aru. Demikian pula dem!krasi semakin santer mengkritik praktek pemerintah rde -aru yang tidak transparan dan !t!riter, represi3, k!rup dan manipulasi p!litik yang sekaligus mengkritik praktek Pancasila. Meski demikian k!ndisi ini bertahan sampai dengan lengsernya Presiden S!ehart! pada "% Mei %99@ 7Pran!t! dalam D!d! dan Endah 7ed8, "#%#; 248.
.+ Pan'a#(la Era Re&,r"a#(
Pancasila yang seharusnya sebagai nilai, dasar m!ral etik bagi negara dan aparat pelaksana (egara, dalam kenyataannya digunakan sebagai alat legitimasi p!litik. Puncak dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ek!n!mi nasi!nal, maka timbullah berbagai gerakan masyarakat yang dipel!p!ri !leh mahasiswa, cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan m!ral p!litik yang menuntut adanya =re3!rmasi> di segala bidang p!litik, ek!n!mi dan hukum 7Kaelan, "###; "248. Saat rde -aru tumbang, muncul 3!bia terhadap Pancasila. Dasar (egara itu untuk sementara waktu se!lah dilupakan karena hampir selalu identik dengan reFim rde -aru. Dasar negara itu berubah menjadi ide!l!gi tunggal dan satu? satunya sumber nilai serta kebenaran. (egara menjadi maha tahu mana yang benar dan mana yang salah. (ilai?nilai itu selalu ditanam ke benak masyarakat melalui ind!ktrinasi 7'li, "##9; 4#8. Dengan se!lah?!lah =dikesampingkannya> Pancasila pada Era *e3!rmasi ini, pada awalnya memang tidak nampak suatu dampak negati3 yang berarti, namun semakin hari dampaknya makin terasa dan berdampak sangat 3atal terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara nd!nesia. Dalam kehidupan s!sial, masyarakat kehilangan kendali atas dirinya, akibatnya terjadi k!n3lik?k!n3lik h!ris!ntal dan Aertikal secara masi3 dan pada akhirnya melemahkan sendi?sendi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara nd!nesia. Dalam bidang budaya, kesadaran masyarakat atas keluhuran budaya bangsa nd!nesia mulai luntur, yang pada akhirnya terjadi dis!rientasi kepribadian bangsa yang diikuti dengan rusaknya m!ral generasi muda. Dalam bidang ek!n!mi, terjadi ketimpangan?ketimpangan di berbagai sekt!r diperparah lagi dengan cengkeraman m!dal asing dalam perek!n!mian
%5
nd!nesia. Dalam bidang p!litik, terjadi dis!rientasi p!litik kebangsaan, seluruh aktiAitas p!litik se!lah?!lah hanya tertuju pada kepentingan kel!mp!k dan g!l!ngan. 0ebih dari itu, aktiAitas p!litik hanya sekedar merupakan libido dominandi atas hasrat untuk berkuasa, bukannya sebagai suatu aktiAitas memperjuangkan kepentingan nasi!nal yang pada akhirnya menimbulkan carut marut kehidupan bernegara seperti dewasa ini 7idayat, "#%"8. (amun demikian, kesepakatan Pancasila menjadi dasar (egara *epublik nd!nesia secara n!rmati3, tercantum dalam ketetapan MP*. Ketetapan MP* (!m!rHIMP*%99@ Pasal % menyebutkan bahwa =Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan //D %924 adalah dasar negara dari (egara Kesatuan *epublik nd!nesia harus dilaksanakan secara k!nsisten dalam kehidupan bernegara> 7MD, "#%%8. Ketetapan ini terus dipertahankan, meskipun ketika itu nd!nesia akan menghadapi 'mandeman /ndang?/ndang Dasar (egara Kesatuan *epublik nd!nesia tahun %924. Selain kesepakatan Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila pun menjadi sumber hukum yang ditetapkan dalam Ketetapan MP* (!m!r MP*"### Pasal % 'yat 718 yang menyebutkan, =Sumber hukum dasar nasi!nal adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam Pembukaan /ndang?/ndang Dasar %924, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan nd!nesia, dan Kerakyatan yang dipimpin !leh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan s!sial bagi seluruh *akyat nd!nesia, dan batang tubuh /ndang?/ndang Dasar %924>. Semakin
memudarnya
Pancasila
dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara membuat khawatir berbagai lapisan elemen masyarakat. leh sebab itu, sekitar tahun "##2 'Fyumardi 'Fra menggagas perlunya rejuAenasi Pancasila sebagai 3akt!r integrati3 dan salah satu 3undamen identitas nasi!nal. Seruan demikian tampak signi3ikan karena pr!ses amandeman //D %924 saat itu sempat memunculkan gagasan menghidupkan kembali Piagam
%@
disejumlah daerah. *angkaian gejala tersebut seakan melengkapi kegelisahan publik selama re3!rmasi yang mempertanyakan arah gerakan re3!rmasi dan dem!kratisasi. Seruan 'Fyumardi 'Fra diresp!n sejumlah kalangan. Diskursus tentang Pancasila kembali menghangat dan meluas usai Simp!sium Peringatan ari 0ahir Pancasila yang diselenggarakan $SP?/ pada tanggal 1% Mei "##& 7'li, "##9; 4"8. Sekretariat 6apres *epublik nd!nesia, pada tahun "##@"##9 secara intensi3 melakukan diskusi?diskusi untuk mereAitalisasi s!sialisasi nilai? nilai Pancasila. Tahun "##9 Dirjen Dikti, juga membentuk Tim Pengkajian Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Sementara itu, beberapa perguruan tinggi telah menyelenggarakan kegiatan sejenis, yaitu antara lain; K!ngres Pancasila di /niAersitas )adjah Mada, Simp!sium (asi!nal Pancasila dan 6awasan Kebangsaan di /niAersitas Pendidikan nd!nesia, dan K!ngres Pancasila di /niAersitas /dayana. 0ebih dari itu MP*?* melakukan kegiatan s!sialisasi nilai?nilai Pancasila yang dikenal dengan sebutan =Empat Pilar Kebangsaan>, yang terdiri dari; Pancasila, /ndang?/ndang Dasar tahun %924, (egara Kesatuan *epublik nd!nesia dan -hinneka Tunggal ka. 'kan tetapi, istilah =Empat Pilar Kebangsaan> ini menurut Kaelan 7"#%"; "29?"4"8 mengandung: %8 linguisticmistake 7kesalahan linguistik8 atau dapat pula dikatakan kesalahan termin!l!gi: "8 ungkapan tersebut tidak mengacu pada realitas empiris sebagaimana terkandung dalam ungkapan bahasa, melainkan mengacu pada suatu pengertian atau ide, berbangsa dan bernegaraJ itu dianal!gikan bangunan besar 7gedung yang besar8: 18 kesalahan kateg!ri 7category mistake8, karena secara epistem!l!gis kateg!ri pengetahuan Pancasila, /ndang?/ndang Dasar %924, (egara Kesatuan *epublik nd!nesia dan -hinneka Tunggal ka bukanlah merupakan kateg!ri yang sama. Ketidaksamaan itu berkaitan dengan realitas atau hakikat pengetahuannya, wujud pengetahuan, kebenaran pengetahuannya serta k!herensi pengetahuannya. Selain T'P MP* dan berbagai aktiAitas untuk mens!sialisasikan kembali Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara tegas /ndang?/ndang *epublik nd!nesia (!m!r %" tahun "#%% tentang Pembentukan Peraturan Perundang?/ndangan menyebutkan dalam penjelasan Pasal " bahwa;
%9
Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan /ndang?/ndang Dasar (egara *epublik nd!nesia Tahun %924 alinea keempat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan nd!nesia, Kerakyatan yang dipimpin !leh hikmat kebijaksanaan dalam PermusyawaratanPerwakilan, dan Keadilan s!sial bagi seluruh rakyat nd!nesia. Menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ide!l!gi negara serta sekaligus dasar 3il!s!3is negara sehingga setiap materi muatan Peraturan Perundang?undangan tidak b!leh bertentangan dengan nilai?nilai yang terkandung dalam Pancasila. al tersebut berk!relasi bahwa /ndang?/ndang ini penekanannya pada kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. Sudah barang tentu hal tersebut tidak cukup. Pancasila dalam kedudukannya sebagai pandangan hidup bangsa perlu dihayati dan diamalkan !leh seluruh k!mp!nen bangsa. Kesadaran ini mulai tumbuh kembali, sehingga cukup banyak lembaga pemerintah di pusat yang melakukan kegiatan pengkajian s!sialisasi nilai?nilai Pancasila. Salah satu kebijakan nasi!nal yang sejalan dengan semangat melestarikan Pancasila di kalangan mahasiswa adalah Pasal 14 /ndang?/ndang (!m!r %" tahun "#%" tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat mata kuliah 'gama, Pancasila, Kewarganegaraan dan -ahasa nd!nesia. Makna penting dari kajian hist!ris Pancasila ini ialah untuk menjaga eksistensi (egara Kesatuan *epublik nd!nesia. Karena itu seluruh k!mp!nen bangsa harus secara imperati3 kateg!ris menghayati dan melaksanakan Pancasila baik sebagai Dasar (egara maupun sebagai . Pandangan idup -angsa, dengan berped!man kepada nilai?nilai Pancasila dan Pembukaan //D %924 dan secara k!nsisten menaati ketentuan?ketentuan dalam pasal?pasal //D %924.
"#
BAB III KESIMPULAN DAN PESAN %.1 Ke#("-!lan
*akyat nd!nesia sudah mengetahui nilai?nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari?hari dan berusaha menerapkannya. Setelah merdeka, bangsa nd!nesia membuat berbagai penyesuaian yang c!c!k dan padu dengan nilai?nilai yang terkandung dalam Pancasila.
%. Pe#an
6alaupun karya tulis kami ini jauh dari kesempurnaan. Sem!ga makalah ini dapat berman3aat bagi kami dan para pembaca.
"%
Da&tar P!#taka
'bdulgani, *. 7%9598. Pengembangan Pancasila di Indonesia.
'.
7"#%"8.
=(egara
ukum
Pancasila
7Suatu
M!del
deal
Penyelenggaraan (egara ukum>, Makalah pada K!ngres Pancasila I di /)M Y!gyakarta tanggal 1% Mei? %
""
M!h
Mahmd, M.D. 7"#%%8. =mplementasi
(ilai?nilai
Pancasila
dalam
Menegakkan K!nstitusi!nalitas nd!nesia>. Makalah pada Sarasehan (asi!nal "#%% di /niAersitas )ajah Mada Y!gyakarta tanggal "?1 Mei "#%%. (!t!susant!, (. 7%9@%8. Proses Perumusan Pancasila asar egara .
"1