1. APENDISITIS KRONIS Gejala Klinis : - Gejala terlihat lebih ringan dari ap.akut, namun na mun sbener·a parah - Angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru) - Terbentuk jar.parut - Infiltrasi MN (limfosit,monosit,sel plasma) - Terdapat sisa perdarahan Perjalanan Penyakit : Ap.akut progresi (kuman menginfeksi) mjd kronis (terinfeksi kuman) kuman menetap trjd destruksi dinding apendiks (penghancuran) userasi - userasi : penghancuran dinding total - erosi : penghancuran dinding, namun msh mnyiskan jar.normal Makroskopis: -
Terjadi ´fibrosisµ pada jaringan (bentuk lebih kecil dr ap.akut) Dinding mikro lebih tipis Mikroskopis:
-
Lumen berisi fecolith ( feses yang mengeras )
Kelenjar (buletµ)
Fibrous
Limfosit
Lap.mukosa
Lap.serosa
Lumen
2.
GRANULOMA TELEANGIEKTATIKUM Granuloma : jar.granulasi yg berbatas tegas dengan jar.sekitar. Teleangiektatikum : pelebaran pembuluh darah yang menetap. Bersifat ´Irrefersible/sukar sembuhµ Terjadi karena : - Infeksi kronis - Rx.trhdp benda asing (bakteri, virus, sinar uv) - Rx.alergi (patogen) Rx.alergi akan mengaktifkan sel B dan sel T. Sel B mengaktifkan IgE lengan IgE berikatan dg antigen mll lengan FC ikatan silang antara antigen+FC membentuk IgE sensitif keluar granula edema Klinis : - benjolan di permukaan kulit - keluar nanah - sukar sembuh Makroskopis : - Warna merah (bnyk trdpt eritrosit pd pembuluh darah) - Konsistensi kenyal - Benjolan tidak rata Mikroskopis : - Pelebaran pembuluh darah/kapiler (fasodilatasi) - Epidermis menebal - Fibrosis (sprti serat halus -> pink) - Infiltrasi sel radang Limfosit (titikµ ungu)
Klinis : - Trdpt benjolan (sferis,multinoduler) - Tidak terasa sakit saat penekanan (coz yg mengalami penekanan adalah epitel·a dan tidak sampai menembus saraf) - Kadangµ berdarah (karna adanya angiogenesis yg sifatnya rapuh, tidak matang) - Biasanya dTemukan pd rahang depan - Lebih bnyk d temukan pd wanita lansia [sering tjd pendarahan pd daerah tsbt (coz pembuluh darah yg terbentuk adalah immature) Makroskopis : - Konsistensi kenyal - Warna merah muda, merah tua, sampai merah ungu Mikroskpis : - Epidermis menebal - Fibrosis - Infiltrasi MN - Userasi (epitel hilang) Nama lain Epulis Fibrosa : Dentur Epulis/Epulis Fisuratum Mengalami hyperplasi (penambahan sel). Hypertrofi (penambahan ukuran sel)
Epidermis (menebal)
Dermis
4. TBC EPIDIDYMIS Letak Epididymis di scrotum. Penyebab : - Infeksi Spesifik : gonorrhoe, non gonorrhoe, TBC. - Infeksi nonSpesifik : E.coli, Staphylococcus, Streptococcus Klinis : - Benjolan keras tidak nyeri - Benjolan bisa keluar dari kulit scrotum - Bisa menyebar ke testis dan kelenjar prostat Makroskopis : - Benjolan epididymis dengan dinding menebal - Konsistensi kenyal/lunak (karna tjd nekrosis/perkejuan) - Dinding mengalami Perforasi (berlubang) Mikroskopis : - Trdpt sel Datya Langhans (pink, besar, banyak inti) - Mengalami nekrosis perkejuan - Infiltrasi limfosit (titikµ ungu) Perjalanan penyakit : Kuman TBC masuk ke tubuh di tangkap makrofag menginfeksi makrofag kuman berkembang biak/makin banyak respon sel Th mengeluarkan IFN gamma IFN gamma membunuh sel TBC
TBC epididymis pembesaran 40x
5. APPENDISITIS
AKUT
Prjalanan penyakit : Terjadi obstruksi terjadi bendungan secret appendix (pelebran alat tubuh ) trjadi tekanan pembuluh darah terjadi edema dinding appendix resisten selaput lendir appendixs terinfeksi.
Lumen
Kelenjar
6.
MOLUSKUM KONTAGIOSUM Penyebab penyakit : PoxVirus ( bersifat menular ) Gejala klinis : - Sering Asimptomatis - Lesi besar meradang (tampak furunkel) - Menyerang pada : wajah , badan , perut , bagian bwh perut dan genital. Makroskopis : - Trdapat nodul ( benjolan ) dg puncak datar , inti mendalam ( umbilicated ) - Brwrna kuning dan agak transparent Mikroskopis: - Epidermis Menebal dan tumbuh ke dlm dermis - Trdapat sel bulat ( eosinofilik ) pd epidermisnya -