PERCOBAAN 6 Isolasi Etil p-metoksi Sinamat dari kencur ( Kaempferia galanga L) dan Sintesis Asam p-metoksisinamat p-metoksisinamat
I.
u!uan Perco"aan
1.1 1.1 Meng Mengiso isolas lasii etil etil p-me p-meto toks ksisi isina namat mat deng dengan an meto metode de perlo perloka kasi si dan dan refluks. 1.2 1.2 Meng Mengsin sintes tesis is
asam asam
p-me p-meto toks ksis isin inam amat at
dari dari
etiletil-pp-me meto toksi ksisi sina nama matt
dengan hidrolisis ester. este r. 1.3 Mengsintesis asam sinamat dengan metode metode hidrolisis perkin. 1.4 Menguji kemurnian asam sinamat hasil sintesis dengan metode uji titik leleh menggunakan alat meltingblock dan UV-I. UV-I. 1.! Mengidentif Mengidentifikasi ikasi etil-p-metoks etil-p-metoksisinama isinamat" t" asam p-metoksisina p-metoksisinamat mat dan asam sinamat dengan metode #$%.
II.
Prinsip Perco"aan II.#
Isolasi etil-p-sinamat etil-p-sinamat dilakukan dilakukan berdasarkan berdasarkan adan&a ga&a berat"
kekentalan" da&a larut" tegangan permukaan" difusi dan osmosa dengan mengali mengalirka rkan n cairan cairan pen&ar penå ing melalu melaluii serbuk serbuk simpli simplisia sia &ang &ang telah telah dibasahi.
II.$
'inte intesi siss
asam asam
p-met -meto oksis ksisin inam amat at
dilak ilakuk ukan an
berd erdasar asarka kan n
pembentukan asam karboksilat dan alkohol dari reaksi antara eter dan air II.%
'intes 'intesis is asam sinamat sinamat dilaku dilakukan kan berdas berdasark arkan an konde kondensa nsasi si aldol aldol
antara ben(ene aldehid dan anhidrida asam menggunakan katalis asam II.&
Identi Identifik fikasi asi etil-p etil-p-me -metok toksisi sisinam namat" at" asam p-meto p-metoksi ksisin sinamat amat dan
asam asam sina sinama matt deng dengan an meto metode de #$% #$% dima dimana na #$% #$% ini ini dila dilaku kuka kan n berdasarkan perbedaan kepolaran dan migrasi pelarut II.'
efluks merupakan ekstraksi cair panas &ang dilakukan dengan
pelarut pada temperatur titik didihn&a selama )aktu tertentu dan jumlah pelarut relatif konstan dengan adan&a pendinginan balik dengan berdasarkan perbedaan kepolaran. II.6
*idr *idrol olis isis is dilak dilakuk ukan an berd berdasa asark rkan an reak reaksi si adisi adisi air air pada pada gugu guguss
karbonil sehingga dihasilkan gugus karboksilat dan ester II.
ekr ekris ista tali lisa sasi si
meru merupa paka kan n
meto metode de
pemu pemurn rnia ian n
berd berdas asar arka kan n
perbedaan kelarutan antara (at &ang akan dimurnikan dengan (at pengotorn&a.
III.
eori asar %.# Simplisia kencur
#encur +#aempferia galanga $., adalah salah satu jenis emponempo empon nta tana nam man
obat bat
&ang ang
ter tergolo golong ng
dala dalam m
suku suku
temu temu-t -tem emua uan n
+ingiberaceae,. impang atau ri(oma tanaman ini mengandung min&ak atsiri dan alkaloid &ang dimanfaatkan sebagai stimulan. #encur ban&ak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional +jamu," fitofarmaka" industri kosmetika" pen&edap makanan dan minuman" rempah" serta bahan campuran saus rokok pada industri rokok kretek. 'ecara empirik" kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan" infeksi bakteri" obat batuk" disentri" tonikum" ekspektoran" masuk angin" sakit perut. Min&ak atsiri dalam rimpang kencur mengandung etil parametoksi sinamat dan metil pmetoksi sinamat &ang ban&ak digunakan dalam industri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai obat asma dan anti jamur +/rs&ad"2001,. impang kencur mempun&ai aroma &ang spesifik. i dalam rimpang kencur terdapat ban&ak (at &ang dapat dimanfaatkan. #andungan sen&a)a kimia dari rimpang kencur antara lain min&ak atsiri berupa sineol seban&ak 0"02" asam metil kanil" pentadekana" ester etil sinamat" asam sinamat" borneol" kamfena" paraeumarina" asam anisat" alkaloid" gom mineral seban&ak 13" dan pati 4"14. #andungan min&ak atsiri dalam rimpang kencur &aitu 2-4 &ang terdiri dari etil sinamat" etil p-metoksi stirena" n- pentadekana" borneol kamfen" 3""-trimetil bisiklo 4"1"05 hept -3-ena +/rs&ad"2001,. #lasifikasi kencur 6
#ingdom6 7lantae +%umbuhan,
i8isi6 Magnolioph&ta +%umbuhan berbunga,
#elas6 $iliopsida +berkeping satu monokotil,
9rdo6 ingiberales
:amili6 ingiberaceae +suku jahe-jahean,
;enus6 #aempferia
'pesies6 Kaempferia galanga L +/rs&ad"2001,
+%anaman kencur, %.$ *enis-!enis ekstraksi
1. Maserasi 7en&arian (at aktif &ang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penå &ang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar terlindung dari caha&a" cairan penå akan masuk ke dalam sel mele)ati dinding sel. Isi sel akan larut karena adan&a perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. $arutan &ang konsentrasin&a tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan
penå dengan konsentrasi rendah +proses difusi,. 7eristi)a tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. 'elama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan pen&ari setiap hari. >>,. 2. 7erlokasi 7en&arian (at aktif &ang dilakukan dengan cara serbuk simplisia dimaserasi selama 3 jam" kemudian simplisia dipindahkan ke dalam bejana silinder &ang bagian ba)ahn&a diberi sekat berpori" cairan pen&ari dialirkan dari atas ke ba)ah melalui simplisia tersebut" cairan pen&ari akan melarutkan (at aktif dalam sel-sel simplisia &ang dilalui sampai keadan jenuh. ;erakan ke ba)ah disebabkan oleh karena gra8itasi" kohesi" dan berat cairan di atas dikurangi ga&a kapiler &ang menahan gerakan ke ba)ah.
7erkolat
&ang
diperoleh
dikumpulkan"
lalu
dipekatkan
+#ot("200>,. 3. efluks 7enarikan komponen kimia &ang dilakukan dengan cara sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan pen&ari lalu dipanaskan" uap-uap cairan pen&ari terkondensasi pada kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan pen&ari &ang akan turun kembali menuju labu alas bulat" akan men&ari kembali sampel &ang berada pada labu
alas
bulat"
demikian
seterusn&a
berlangsung
secara
berkesinambungan sampai pen&arian sempurna" penggantian pelarut
dilakukan seban&ak 3 kali setiap 3-4 jam. :iltrat &ang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan +=illiamson"1>>>,. 4. ota8apor 7roses
pemisahan
ekstrak
dari
cairan
pen&arin&a
dengan
pemanasan &ang dipercepat oleh putaran dari labu alas bulat" cairan pen&ari dapat menguap !-10? @ di ba)ah titik didih pelarutn&a disebabkan oleh karena adan&a penurunan tekanan. engan bantuan pompa 8akum" uap larutan pen&ari akan menguap naik ke kondensor dan mengalami kondensasi
menjadi
molekul-molekul
cairan
pelarut
murni
&ang
ditampung dalam labu alas bulat penampung +#ot("200>,.
%.% +romato,rai
#romatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponenn&a dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-masing komponen. /lat &ang digunakan terdiri atas kolom &ang didalamn&a diisikan dasa stasionerdiam &ang dapat berupa padatancairan. @ampuran ditambahkan ke kolom dari ujung satu dan campuran akan bergerak dengan bantuan pengemban pemba)a &ang cocok +fasa gerak,. 7emisahan dicapai oleh perbedaan laju turun masing-masing komponen dalam kolom &ang ditentukan oleh kekuatan adsorpsi atau koefisien partisi antara fasa gerak dan fasa diam +'8ehla"1>>,. 7ada semua metode kromatografi terdapat fasa diam dan fasa gerak. :asa diam adalah fasa &ang tidak bergerak dan fasa gerak adalah
fasa &ang bergerak melalui fasa diam dan memba)a komponen-komponen sen&a)a &ang akan dipisahkan. 7ada posisi &ang berbeda" sen&a)a akan tertahan pada fasa diam" dan kemudian satu-persatu akan terba)a kembali oleh fasa gerak &ang melaluin&a. #romatografi $apis %ipis +#$%, terdapat fasa gerak &ang akan mera&apbergerak sepanjang fasa diam dan terbentuk kromatogram. #$% disebut juga kromatografi kolom terbuka. Metode ini sederhana" sensitif dan cepat dalam pemisahan.#ecepatan pemisahan &ang tinggi dan mudah juga dimiliki #$% +'8ehla"1>>,. :ase
gerak
komponenkomponen
mengalir &ang
melalui
terdapat
fase
dalam
diam
dan
campuran.
memba)a #omponen-
komponen &ang berbeda bergerak pada laju &ang berbeda. 7roses kromatografi juga digunakan dalam metode pemisahan komponen gula dari komponen non gula dan abu dalam tetes menjadi fraksi-fraksi terpisah &ang diakibatkan oleh perbedaan adsorpsi" difusi dan eksklusi komponen gula dan non gula tersebut terhadap adsorbent dan eluent &ang digunakan +'et&opratomo"2003,.
%.& Rekristalisasi
ekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu (at padat dari campuran atau pengotorn&a &ang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali (at tersebut setelah dilarutkan dalam pelarut + solven, &ang sesuai atau cocok. /da beberapa s&arat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi &aitu memberikan perbedaan da&a larut &ang cukup
besar antara (at &ang dimurnikan dengan (at pengotor" tidak meninggalkan (at pengotor pada kristal" dan mudah dipisahkan dari kristaln&a. alam kasus pemurnian garam Aa@l dengan teknik rekristalisasi pelarut + solven, &ang digunakan adalah air. 7rinsip dasar dari rekristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara (at &ang akan dimurnikan dengan kelarutan (at pencampur atau pencemarn&a. $arutan &ang terbentuk dipisahkan satu sama lain" kemudian larutan (at &ang diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkann&a +mencapai kondidi supersaturasi atau larutan le)at jenuh,. 'ecara toritis ada 4 metoda untuk menciptakan supersaturasi dengan mengubah temperatur" menguapkan olvens, reaksi kimia" dan mengubah komposisi solven +'et&opratomo"2003,.
:aktor-faktor &ang mempengaruhi kecepatan pembentukan kristal antara lain derajat le)at jenuh" jumlah inti &ang ada" atau luas permukaan total dari kristal &ang ada" pergerakan antar larutan dan #ristal" 8iskositas larutan" jenis serta ban&akn&a pengotor +'et&opratomo"2003,.
%.' Etil p-metoksisinamat (EPS)
<7M' termasuk dalam
golongan sen&a)a
ester
&ang
mengandung cincin ben(ena dan gugus metoksi &ang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil &ang mengikat etil &ang bersifat sedikit polar
sehingga dalam ekstraksin&a dapat menggunakan pelarut-pelarut &ang mempun&ai 8ariasi kepolaran &aitu etanol" etil asetat" metanol" air" dan heksana +'&abatini"2010,. #elarutan suatu (at padat dan (at cair pada suatu pelarut akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu bila proses pelarutann&a adalah endoterm" sedangkan untuk proses pelarutan &ang bersifat eksoterm pemanasan justru menurunkan harga kelarutan (at. :enomena &ang kedua ini jarang dijumpai di alam &ang umum adalah proses pelarutan &ang bersifat endoterm &aitu memerlukan kalor. Beberapa (at dalam larutan akan rusak atau terurai dam menguap dengan pemanasan sehingga suhu ekstraksi harus diperhatikan agar sen&a)a &ang diharapkan tidak rusak. 9leh karena itu ekstraksi etil p-metoksi sinamat dari kencur tidak boleh menggunakan suhu &ang lebih dari titik lelehn&a &aitu 4C D !0 ⁰@ +'&abatini"2010,. %.6 /idrolisis etil p-metoksisinamat
'alah satu reaksi &ang mudah dilakukan terhadap etil p-metoksi sinamat adalah menghidrolisisn&a" &ang akan menghasilkan asam pmetoksisinamat. Aa9* &ang ditambahkan pada hidrolisis etil p-metoksi sinamat" akan terurai menjadi AaE dan 9*-. Ion 9*- ini akan men&erang gugus @ karbonil &ang bermuatan positif &ang men&ebabkan kelebihan elektron. *al ini akan men&ebabkan pemutusan ikatan rangkap antara atom 9 dan atom @ sehingga atom 9 akan bermuatan negatif. Aamun"
atom 9 akan membentuk ikatan rangkap lagi dengan atom @" sehingga atom @ akan menstabilkan diri dengan melepaskan -9@2*!. *al ini akan men&ebabkan terbentukn&a asam p-metoksisinamat +#ot("200>,. %. Pem"uatan asam sinamat
/sam sinamat dapat disintesis dari pencampuran dari ben(aldehid" asam malonat" piridin dan piperidin &ang dipanaskan dalam penangas air. 'elama pemanasan ini" karbondioksida akan dibebaskan. 'ecara kasarn&a" reaksi &ang terjadi adalah ben(aldehid E asam malonat E piridin
E
piperidin FFFG asam sinamat +'8ehla"1>>,. %.0 Pemeriksaan +1
#romatografi lapis tipis +#$%, merupakan salah satu metode &ang digunakan untuk memisahkan komponen D komponen atas dasar perbedaan migrasi dan distribusi sen&a)a atau ion D ion dalam fasa &ang berbeda. #$% biasan&a menggunakan lempeng gelas atau lapisan tipis alumina" silika gel" atau bahan serbuk lainn&a. #romatografi lapis tipis pada umumn&a dijadikan metode pilihan pertama pada pemisahan dengan kromatografi karena prosesn&a &ang mudah dan cepatBiasan&a pelat #$% menggunakan bahan indicator fluoresens &ang dapat memancarkan )arna biru keunguan di ba)ah lampu UV pada panjang gelombang 2!4 nm. 'en&a)a &ang akan diuji dan ditotolkan pada pelat #$%" &ang men&erap sinar UV pada panjang gelombang tersebut akan memberikan penampakan noda di ba)ah lampu UV. @ara lain untuk melihat penampakan noda
adalah memasukkan pelat #$% ke dalam )adah &ang berisi iod padat &ang akan men&ublim dan mengabsorbsi molekul organik pada fasa gas" sehingga akan terbentuk noda keclokatan +/rs&ad"2001,. 'elain berfungsi sebagai analisis kualitatif" #$% juga men&ediakan gambaran kuantitatif kromatografik &ang disebut nilai f. Ailai f adalah Hretardation factorH atau nilai ratio-to-frontH &ang diekspresikan sebagai fraksi desimal +/rs&ad"2001,. I2.
Alat dan Ba3an Alat @orong Buchner #ondensor $abu bundar Melting Block 7ipa #apiler 7lat #$% otar& e8aporator
2.
Ba3an
/sam Malonat /sam p-metoksisinamat Ben(aldehid
Prosedur 2.# Isolasi Etil p-metoksisinamat
#edalam labu bundar 2!0 m$ dimasukkan 1! gram kencur kemudian ditambahkan 1!0 m$ n-heksana. ilakukan efluks selama selama 3 jam "kemudian di saring campuran tersebut. ilakukan e8aporasi menggunakan otar& <8aporator sampai tersisa 10 m$ larutan. inginkan
pada suhu kamar sampai terbentuk #ristal ber)arna putih. Jika belum terbentuk "dinginkan di penangas es " disaring dengan corong Buchner. itimbang dan dihitung endemen ekristalisasi dengan n-heksana. %itik leleh diukur dan dibandingkan dengan literatur. 2.$ /idrolisis Etil p-metoksisinamat
2"! gram
@ampuran dari 3 gram /sam malonat"2 gram ben(aldehid"K m$ piridin dan 4 tetes piperidin dipanaskan dalam penangas selama 1 jam sehingga @o2 akan dibebaskan. 7endidihan dilanjutkan selama beberapa menit. idinginkan dan ditambahkan 40 gram butiran es dan 20 m$ larutan *@l ! M. @ampuran disaring"kemudian dicuci dengan es. 'elanjutn&a dilakukan ekristalisas dengan airetanol atau campuran airetanol. %itik leleh diukur pada 'pektrum UV dan I. 2.& Pemeriksaan +1
'ampel #ristal hasil isolasi dan hidrolisis dilarutkan dalam petroleum eter n-heksana. Menggunakan pipa kapiler ditotolkan pada plat
#$% dengan jarak 0"! cm dari ba)ah.
pellet
dengan #Br
kering dan
dibuat spectrum
inframerahn&a.
2I.
ata Pen,amatan 2I.#
N O 1
ata pen,amatan
Perco"aan
Isolasi etil p-metoksisinamat
Pen,amatan
%otal proses refluks &ang dilakukan 6 ! jam #ristal etil pmetoksisinamat &ang dihasilkan pada proses isolasi jumlahn&a sangat sedikit. Jumlah kristal &ang terbentuk6 #ertas saring kosong 6 0.!3 gr #ertas saringE etil pmetoksisinamat 6 0.!> gr
2 3
*idrolisis etil pmetoksisinamat 7embuatan asam sinamat
4
7emeriksaan kromatografi lapis tipis +#$%,
dilakukan 7raktikum tidak dapat dilakukan
2I.$ Per3itun,an K.2.1 Isolasi etil p-metoksisinamat 7erhitungan kasar kristal &ang terbentuk 6
#ristal &ang terbentuk L 0.!> gr-0.!3 gr #ristal &ang terbentuk L 0.0K gr K.2.3 7erhitungan endemen endemen L
0.06 15
x 100
endemen L 0.4 2II.
Pem"a3asan
7ada praktikum kali ini telah dilakukan proses isolasi etil pmetoksisinamat dari kencur dan sintesis asam p-metoksisinamat berikut juga dengan sintesis turunan&a dan penetapan struktur sen&a)an&a. 7ercobaan &ang telah dilakukan diantaran&a adalah mengisolasi etil pmetoksisinamat dengan metode perlokasi dan refluks" sintesis asam pmetoksisinamat dari etil-p-metoksisinamat dengan hidrolisis ester" sintesis asam sinamat dengan metode hidrolisis perkin" uji kemurnian asam sinamat hasil sintesis dengan metode uji titik leleh menggunakan alat meltingblock dan UV-I dan mengidentifikasi etil-p-metoksisinamat" asam p-metoksisinamat dan asam sinamat dengan metode #$%. 7ada bagian pembahasan ini akan dibahas mengenai alasan penggunaan suatu bahan dan perlakuan tertentu selama praktikum dan hasil pengamatan &ang diperoleh dimana hasil pengamatan tersebut akan kami bandingkan dengan
literatur untuk kemudian dapat dibuat kesimpulan dari setiap percobaan &ang dilakukan meskipun pada praktikum kali ini tidak dapat dilakukan seluruhn&a dikarenakan kristal etil p-metoksisinamat &ang terbentuk sangat sedikit sekali. impang kencur ban&ak digunakan sebagai obat untuk penambah nafsu makan" infeksi bakteri" obat batuk" disentri" tonikum" ekspektoran" masuk angin dan sakit perut. 'elain sen&a)a etil-p-metoksisinamat" kencur mengandung sen&a)a etil sinamat" p-metoksistiren" karen" borneol" paraffin"
sineol"
penta
dekana
dan
kamfer.
merupakan kandungan utama &ang terdapat dalam tanamna kencur. 7ada percobaan ini isolasi etil-p-metoksisinamat dilakukan dengan metode ekstraksi panas &aitu metode refluks.
7ada percobaan Isolasi
pada simplisia kencur.
7enambahan pelarut n-heksana ini dikarenakan n-heksana memiliki sifat non polar sehingga dapat melarutkan sen&a)a etil-p-metoksisinamat &ang juga memiliki sifat non polar juga seperti prinsip +like dissol8e like,. #emudian dilakukan proses refluks" refluks merupakan salah satu metode penarikan
sen&a)a
dalam
suatu
simplisia
berdasarkan
perbedaan
kepolaran dan kelarutan pada suhu tinggi. /lasan dilakukann&a metode
refluks ini adalah karena kelebihan metode refluks &ang menggunaan pelarut secara berulang sehingga lebih hemat. efluks biasan&a digunakan untuk
(at-(at
&ang
mudah
menguap
dan
tahan
panas.
metoksisinamat memiliki sifat tahan panas dan non polar sehingga metode refluks cocok digunakan dalam mengisolasi. #etika sudah selesai direfluks" simplisia kemudian die8aporasi untuk didapat ekstrak kencur &ang lebih pekat. 'elain itu" proses e8aporasi ini juga bisa membuat proses penguapan campuran pelarut dan simplisia lebih cepat terjadi. 7ada alat ini terdapat tekanan tambahan &ang mempercepat proses penguapan. 'elain itu alat ini lebih aman karena hasil penguapann&a tidak diuapkan langsung ke udara melainkan ditampung dalam labu &ang se)aktu )aktu dapat digunakan kembali sehingga lebih hemat. Jika sudah selanjutn&a silat didinginkan pada suhu kamar kemudian disimpan dalam penangas air es untuk mempercepat terjadin&a pembentukkan kristal. 7erubahan suhu &ang secara drastis akan men&ebabkan pembentukkan kristal &ang baik. 7ada percobaan ini sangat sedikit sekali kristal p-metoksisinamat &ang terbentuk. :aktor &ang dapat mempengaruhi tidak terbentukn&a kristal pada percobaan ini &aitu sedikitn&a jumlah sampel kencur karena kandungan etil-p-metoksisinamat pada kencur han&a sekitar 10" )aktu pengerjaan &ang kurang lama" pelarut &ang kurang cocok. %ahap selanjutn&a &ang dilakukan &aitu penåan dengan corong Buchner untuk memisahkan kristal dari pelarut serta pengotor &ang masih ada. #ristal hasil penåan &ang terbentuk sekitar 0.0K gr. Jumlah ini sangat
kecil sekali sehingga untuk percobaan selanjutn&a tidak dapat dilakukan. Meskipun demikian" pada bagian pembahasan ini akan tetap dibahas mengenai proses-proses selanjutn&a dari praktikum percobaan ke K ini. 7roses rekristalisasi merupakan metode pemurnian (at padat berdasarkan perbedaan kelarutan (at &ang akan dimurnikan dengan (at pengotor. 7elarut &ang digunakan dalam reksristalisasi adalah n-heksana. /lasan pemilihan pelarut ini adalah karena pelarut ini memenuhi pers&aratan reksristalisasi &aitu titik didih pelarut harus lebih rendah dari titik didih etil-p-metoksisinmaat untuk mempermudah proses pengeringan kristal &ang terbentuk. %itik didih n-heksana adalah 0 o@ sedangkan titik didih etil p-metoksisinamat adalah 0o@. 'etelah terbentuk kristal lalu dilakukan penåan kembali dengan corong Buchner. @orong ini memiliki 8akum &ang mampu memisahkan kristal dengan cairan &ang terkandung dalam kristal sehingga terbenuk kristal &ang sangat kering. 7enåan bertujuan untuk memisahkan kristal etil-p-metoksisinamat dari pengotor dan pelarutn&a sehingga mendapatkan hasil &ang lebih murni. 7roses rekristalisasi ini dapat berjalan dengan baik apabila pengotor mempun&ai kelarutan lebih besar dari sen&a)a &ang diinginkan. Jika hal ini tidak terpenuhi maka (at pengotor akan ikut mengkristal bersama etil-pmetoksisinamat &ang diinginkan sehingga kristal &ang diperoleh tidak murni lagi. 'etelah itu" jika dilakukan pengujian titik leleh" berdasarkan literatur akan didapat tra&ek titik leleh 4C-!0o@. %ra&ek titik leleh ini berfungsi sebagai patokan dimana bila suhu &ang teramati mendekati nilai
titik leleh literatur maka (at tersebut murni" tetapi apabila suhu &ang didapatkan sangat jauh diba)ah &ang seharusn&a maka (at tersebut belum murni atau masih terdapat pengotorn&a. 7rinsip dari uji titik leleh ini &aitu pengamatan suhu pada saat kristal mulai meleleh atau perubahan )ujud padat menjadi cair serta pengamatan suhu pada saat seluruh kristal telah menjadi fasa cair. 7ada percobaan &ang kedua ini" dilakukan sintesis asam pmetoksisinamat dari etil-p-metoksisinamat hasil islasi pada percobaan sebelumn&a dengan hidrolisis ester. 7ada prinsipn&a" sintesis asam pmetoksisinamat dilakukan berdasarkan pembentukan asam karboksilat dan alkohol dari reaksi antara eter dan air. *idrolisis ester sendiri merupakan pembentukkan asam karboksilat dan alkohol berdasarkan reaksi antara ester dengan air atau adisi air terhadap suatu ester. 7enambahan Aa9* disini bertujuan agar memberikan ion 9*- &ang kemudian akan men&erang gugus @ karbonil dari etil-p-metoksisinamat. @ karbonil &ang bermuatan positif ketika diserang oleh suatu ion 9*- akan men&ebabkan kelebihan elektron sehingga terjadi pemutusan ikatan rangkap antara atom @ dan atom 9. 7emutusan ini men&ebabkan muatan atom 9 menjadi negatif sehingga atom 9 membentuk kembali ikatan rangkap dengan atom @ &ang men&ebabkan lepasn&a -9@ 2*! sebagai penstabilan diri dari atom @ karbonil. 'elanjutn&a atom *E pada gugus hidroksi &ang berikatan dengan @ karbonil akan ditarik oleh
-9@ 2*!
&ang lepas tadi dan
membentuk @2*!9*. /kibat atom *E &ang tertarik men&ebabkan atom 9
dari gugus hidroksi sebelumn&a bermuatan negatif" lalu atom 9 - ini akan diprotonasi oleh * E dari molekul air sehingga terbentuk suatu alkohol atau gugus hidroksi. eaksi ini membentuk suatu asam karboksilat dan alkohol sehingga menghasilkan suatu asam-p-metoksisinamat. 7enambahan asam klorida bertujuan untuk menetralkan hasil reaksi. 7emilihan etanol disini karena etanol memiliki titik didih lebih rendah dari titik didih asam-pmetoksisinmat. %itik didih etanol adalah 0 o@ sedangkan titik didih asam-pmetoksisinamat menggunakan
adalah melting
0o@.
#emudian dilakukan uji
block.
%itik
leleh
titik
leleh
asam-p-metoksisinamat
berdasarkan literatur &aitu 14o@. 7ada percobaan ketiga ini" dilakukan pembuatan asam sinamat. 7ada prinsipn&a" pembuatan asam sinamat ini menggunakan metode hidrolisis 7erkin dimana reaksi ini berdasarkan kondensasi aldol" &aitu reaksi antara ben(ena aldehid dengan anhidrida asam &ang dikatalis oleh suatu asam. Ben(aldehid berfungsi sebagai substrat &ang akan direaksikan dengan suatu asam anhidrida &ang berperan sebagai reagen. 7iridin ditambahkan untuk
melarutkan
ben(aldehida"
sedangkan
piperidin
merupakan suatu katalis basa. /tom hidrogen- &aitu atom * &ang terikat pada atom @ setelah @ karbonil bersifat sebagai asam &ang mudah berekasi dengan suatu basa kuat untuk membentuk ion enolat. 7ada reaksi ini" ion enolat berperan sebagai suatu nukleofil &ang berperan pada adisi nukleofilik sen&a)a karbonil &ang berikutn&a &aitu sen&a)a karbonil pada ben(il aldehid. /sam malonat dibentuk ion enolat menggunakan piperidin
sebagai katalis basa" lalu ion enolat ini akan men&erang atom @ karbonil pada ben(il aldehid dan akhirn&a dihasilkanlah asam sinamat. eaksi &ang terjadi disinipun bisa dikatatakn sebagai reaksi redoks karena ditandai dengan bertambahn&a jumlah ikatan @-* atau berkurangn&a jumlah ikatan @-9. /sam klorida encer berfungsi untuk menetralkan hasil rekasi. %ahap rekristalisasi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kristal asam sinamat &ang lebih murni dan bebas dari pengotorn&a menggunakan pelarut etanol ataupun air. 'etrelah itu" kristal diuji kemurnian&a dengan uji titik leleh menggunakan melting block. 'etelah hasil isolasi atau hasil sintesis telah terbentuk" maka untuk dilakukan identifikasi secara kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis. #romatografi lapisi tipis sendiri merupakan pemisahan sen&a)a &ang didasarkan pada perbedaan kepolaran dan kecepatan migrasi. #romatografi
lapis
tipis
&ang
digunakan
dalam
percobaan
ini
menggunakan fase diam berupa silika gel. 'ilika gel memiliki sifat polar sehingga sen&a)a-sen&a)a polar akan terjerap pada fase diam sedangkan fase gerak berupa koroform. 7enggunaan klorofom disini dikarenakan sifat kloroform &ang merupakan pelarut sehingga sen&a)a &ang bersifat non polar akan ikut
bersaman&a didalam fase gerak.
'ebelum
dilakukann&a proses kromatografi" terlebih dahulu dilakukan penjenuhan chamber dengan tujuan untuk mempercepat proses #$%. 'ampel berupa etil-p-metoksisinamat hasil isolasi dan asam-p-metoksisinamat hasil sintesis ditotolkan pada plat #$% &ang terpisah. 7ada tahap ini digunakan
juga pembanding &aitu etil-p-metoksisinamat dan asam-p-metoksisinamat. 7ada prinsipn&a" sen&a)a &ang memiliki afinitas tinggi terhadap fase diam akan tertahan pada fase diam sedangkan sen&a)a dengan afinitas rendah terhadap fase diam akan terba)a oleh fase gerak. Berdasarkan literatur" sen&a)a
2III. +esimpulan
endemen &ang dihasilkan dari refluks sebesar 0.0K gr dan rendemen sebesar 0.4
'aat proses kristalisasi" kristal &ang terbentuk sangat sedikit sehingga praktikum tidak dapat dilanjutkan
I4.
atar Pustaka
/rs&ad" 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah.Jakarta 6
;ramedia. #ot( John" dkk. 200>. Chemistry and Chemical Reactivity Volume 2.
U'/ 6 Mar& :inch '8ehla. 1>>. Buu Ajar !ogel " Analisi Anorgani Kuntitatif #aro
dan $emimiro. Jakarta 6 7% #alman Media 7usaka. '&abatini" /nnisa. 2010. Pemurnian Bahan Banjarmasin 6 Uni8ersitas
$ambung Mangkurat =illiamson. 1>>>. #acroscale and #icroscale %rganic &'periment .
U'/ 6 *oughton Mifflin @ompan&. 'et&opratomo" 7uguh. kk" +2003,. $tudi &sperimental Pemurnian (aram )aCl . 'uraba&a6 Uni8ersitas 'uraba&a