11/ 17/ 2008
OTOPSI OLEH Dr. H. AGUS M ALGOZI , SpF(K),DFM,SH BAGIAN BAGI AN - INST INSTALAS ALASII KEDOKTERAN KEDOKTERAN FORENSIK FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FK. UNAIR-RSU. UNA IR-RSU. Dr D r. SOETOMO SURABAY SUR ABAYA A
OTOPSI
definisi
• = Seksi ksi • = Ne Nekro kropsi • = Obd Obduksi ksi • = Pemeriksa Pemeriksaan an post post morte mortem m • = Be Beda dah h may mayat
1
11/ 17/ 2008
MACAM MACAM OTOPSI OTOPSI • Otopsi anatomis • Otopsi klinik • Otopsi kehakiman/Forensik
OTOPSI FORENSIK : • Ialah otopsi yang dilakukan atas dasar perintah yang berwajib untuk kepentingan peradilan, karena peristiwa yang diduga merupakan tindak pidana, yang dilakukan dengan cara pembedahan terhadap jenazah untuk mengetahui dengan pasti penyakit atau kelainan yang menjadi sebab kematian.
2
11/ 17/ 2008
YANG BERHAK MEMINTA VISUM ET REPERTUM JENAZAH • Penyidik (KUHAP I butir 1, 6,7,120, 133, PP RI NO 27 Th 1983) – Pejabat polisi negara RI tertentu sekurang-kurangnya berpangkat PELDA (AIPDA) – Kapolsek berpangkat Bintara dibawah PELDA (AIPDA)
• Penyidik Pembantu (KUHAP I Butir 3, 10, PP RI NO. 27 Th 1983) – Pejabat polisi negara RI tertentu yang sekurang-kurangnya berpangkat SERDA Polisi (BRIPDA)
• Provos – UU No I Darurat Th 1958 – Keputusan Pangab No. Kep/04/P/II/1984 – UU No. 31 tahun 1997 ttg Peradilan Militer
• Hakim Pidana – KUHAP 180
DASAR HUKUM OTOPSI FORENSIK • • • • • • •
KUHAP 133 KUHAP 134 KUHP 222 Reglemen pencatatan sipil Eropa 72 Reglemen pencatatan sipil Tionghoa 80 STBL 1871/91 UU RI No 23 Th 1992 Pasal 70
3
11/ 17/ 2008
BARANG BUKTI – Misalnya : Pakaian, dompet dan isinya, surat-surat, perhiasan, anak peluru dsb. – Barang bukti harus diperiksa oleh dokter dicatat dilaporkan dlm V. et R. – Barang bukti setelah diperiksa diserahkan kepada penyidik secepatnya dengan disertai surat tanda penerimaan yang ditanda tangani oleh penyidik (KUHAP 42)
M E N EN T U K A N S A AT K EM AT I A N ( PP 1 8 T H 1 9 8 1 ) • Konvensional Seseorang telah meninggal dunia apabila keadaan insani yang diyakini oleh ahli kedokteran yang berwenang bahwa fungsi otak, pernafasan dan atau denyut jantung seseorang telah berhenti.
• Khusus untuk transplantasi – Saat kematian ditentukan oleh dua orang dokter yang tidak ada sangkut paut medik dengan dokter yang melakukan transplantasi. – Menentukan saat meninggalnya seseorang di RS modern dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut encephalograaf , yaitu suatu alat yang mencatat aktivitas otak.
4
11/ 17/ 2008
INFORMASI UNTUK DOKTER SEBELUM MELAKUKAN OTOPSI 1. Kecelakaan lalu lintas • Bagaimana kecelakaan terjadi • Siapakah korban • Apakah ada dugaan korban mabuk, minum obat sejenis Amphetamine dsb 2. Kecelakaan lain Dokter harus diberitahu benda yang menyebabkan kecelakaan 3. Pembunuhan, bunuh diri 4. Kematian memdadak 5. Kematian setelah berobat / perawatan 6. Tanggal dan jam korban ditemukan meninggal, tanggal dan jam korban terakhir terlihat masih hidup
ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN UNTUK OTOPSI • • • • • • • • • • •
Timbangan besar (500 Kg) Timbangan kecil (3 Kg) Pita pengukur Penggaris Alat pengukur cairan Pisau Gunting Pinset Gergaji dengan gigi halus Jarum besar – jarum goni Benang yang kuat
5
11/ 17/ 2008
BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN UNTUK OTOPSI 1. Botol / stoples untuk spesium pemeriksaan toksikologi 2. Alkohol 96% 5 liter 3. Botol untuk spesium pemeriksaan histopatologi 4. Formalin 10% 1 liter 5. Kaca sediaan dan kaca penutup
TEKNIK OTOPSI • Pemeriksaan luar • Pemeriksaan dalam : – Insisi bentuk I – Insisi bentuk Y
• Pemeriksaan tambahan • Pemeriksaan khusus
6
11/ 17/ 2008
Pemeriksaan tambahan – Pemeriksaan histopatologi – Pemeriksaan mikrobiologi – Pemeriksaan virologi – Pemeriksaan immunologi – Pemeriksaan toksikologi – Pemeriksaan trace evidence
Pemeriksaan khusus – Pemeriksaan pneumo thorax – Pemeriksaan emboli udara – Percobaan getah paru-paru (longsap proof) – Percobaan apung paru-paru (docimasia pulmonum hydrostatica = longdrijfproef) – Emboli lemak
7
11/ 17/ 2008
PEMERIKSAAN LUAR • • • • • •
Identifikasi Pakaian Lebam mayat Kaku mayat Pembusukan Panjang dan berat badan • Kepala
•Leher •Perut •Alat kelamin •Dubur •Anggora gerak •Punggung •Bokong
Cara melukis luka : harus menggunakan absis dan ordinat, dan luka harus dirapatkan dulu
PEMERIKSAAN DALAM Yang perlu diperhatikan : • Rongga perut perlu diinspeksi dulu sebelum rongga dada dibuka • Pemeriksaan dalam kepala harus dilakukan setelah rongga dada kosong • Cara mengiris alat tubuh : – Permukaan terlihat seluas-luasnya – Satu kali irisan – Irisan lain sejajar dengan irisan pertama – Permukaan tidak boleh dicuci tetapi dihapus
8
11/ 17/ 2008
INSISI PADA TUBUH Insisi bentuk I :
• Dimulai sedikit dibawah Cart. Thyroidea Proc. Xiphoideus 2 cm paramedian kiri Symphysis
Insisi bentuk Y : • Pada jenazah laki-laki : Insisi dimulai dari Acromion Ka-Ki Proc. Xiphoideus • Pada jenazah perempuan : Insisi dimulai dari Acromion Ka – Ki lurus kebawah melingkari mamma Proc. Xiphoideus 2 cm paramedian Ki Symphysis • Insisi di bawah Proc. Xiphoidesus diperdalam sampai menembus perintoneum diteruskan sampai Symphysis • Selanjutnya melepaskan kulit dari tulang dada dengan cara menarik kulit dengan keras ke samping memotong otot-otot dengan pisau. Otot perut dilepas dari Arcus costa.
9
11/ 17/ 2008
CARA MELEPASKAN STERNUM • Pangkal mata pisau diletakkan 1 cm medial dari Costo Chondral Junction Costa No. 2 pisau didorong dan ditarik ke arah Costa No 10. Sebelum Costa I dipotong dari sternum inspeksi dari rongga dada. Kemudian memotong tulang rawan costa No I miring dengan menarik sternum kesamping selanjutnya memotong tulang rawan costa I sebelahnya memotong Art. Sternoclaviculare Ka-Ki setelah dilokalisir lebih dulu.
TEKNIK OTOPSI THYMUS • Biasanya didapatkan pada anak-anak dan kadang-kadang pada orang dewasa, berat maksimum pada pubertas • Thymus dilepaskan dengan pinset dan gunting secara tajam STATUS THYMICO LYMPHATICUS • Thymus membesar dengan pembesaran umum kelenjar getah bening
10
11/ 17/ 2008
JANTUNG •
Setelah jantung dikeluarkan dari rongga dada menurut aliran darah – Membuka jantung kanan • Dinding atrium kanan dibuka • Auricula Cordis kanan dibuka • Ventrikel kanan dibuka kearah lateral • Ventrikel kanan dibuka ke arah ventral – Membuka jantung kiri • • • •
maka jantung dibuka
Dinding atrium kiri dibuka Auricula Cordis kiri dibuka Ventrikel kiri dibuka ke arah lateral Ventrikel kiri dibuka ke arah ventral
– Mengiris A Coronaria Dextra dan S inistra • Dengan irisan melintang dengan jarak 3mm
– Mengukur tebal oto t jantung – Irisan dendeng pada otot vent rikel dan septum interventriculorum – Jantung ditimbang
TEKNIK OTOPSI TRACTUS RESPIRATORIUS • Trachea, kedua bronchi, kedua p aru-paru dikeluarkan sebagai satu un it DISEKSI SELANJUTNYA SEBAGAI BERIKUT : • Trachea dan kedua bronchi dibuka dengan gunting pada bagian posterior • Cabang brochi dibuka dengan gunting sejauh -jauhnya kedalam paruparu • V maupun A pulmonalis • Bronchi dipotong dihilus • Paru kanan dan kiri ditimbang • Insisi paru-paru – Paru-paru hilus menghadap keatas dan basis menghadap desektor – Insisi dari Apex ke basis paru-paru – Insisi lainnya dibuat sejajar dengan irisan pertama
11
11/ 17/ 2008
TRACTUS DIGESTIVUS • • • • • • • • • •
Inspeksi rongga perut dan palpasi Apakah ada cairan Peritoneum Jala (omentum) Diaphragma Omentum dibalik Hati Limpa Mesenterium kel. Lymphe, V dan A mesenterica Usus diperiksa appendix
MEMISAHKAN USUS HALUS DAN USUS BESAR – Usus halus dan usus besar dilepaskan dari mesenterium sampai duodenum dan colon sigmoideum usus dipotong diperbatasan dengan duodenum dan di perbatasan colon sigmoideum dengan rectum sebelah diikat pada dua tempat lebih dulu – Usus halus dibuka dengan gunting di tempat melekatnya mesenterium – Usus besar dibuka melalui salah satu taenia yang bebas
12
11/ 17/ 2008
LIEN : – A dan V Lienalis dipotong bagian hilus lien dikeluarkan dengan melepaskan jaringan sekitar hilus secara tumpul dan tajam
– Lien ditimbang, diukur panjang, lebar dan tebal
– Insisi lien secara longitudinal – Irisan lain sejajar dengan irisan I
OESOPHAGUS, VENTRICULUS, DUODENUM, PANCREAS, HEPAR • Melepaskan gld. Suprarenalis kanan dari hepat • Memisahkan Lig. Tereshepatis membuat insisi pada
• • • •
peritoneum diperbatasan hepar lobes kanan dan diaphragma secara tumpul hepar lobus kiri Pancreas secara tumpul dan tajam dil epaskan dari jaringan retroperitoneal Diaphragma digunting menuju oesophagus oesophagus dilepaskan dari diaphragma V Cava sup dipisahkan dari diaphragma Mesenterium diangkat dan dilepaskan dari j aringan retroperitoneal memotong A mesenterica inf A mesenterica sup dan A coelica
13
11/ 17/ 2008
VESICA FELEA – Hati diletakkan dengan permukaan diaphragma kebawah, permukaan bawah keatas dan kandung empedu ke desektor, lambung dan duodenum dijauhkan ke arah V. Cava Sup – Kandung empedu ditekan ductus choledochus mengembung dindingnya digunting sedikit dengan ujung gunting lumen duct. Choledochus dibuka sampai papilla vateri – Spesimen diputar 180 dengan duodenum dan lambung ke desektor duct. Hepatis ka-ki dibuka Lumen ductus cysticus dapat diketahui bila kandung empedu ditekan sebelum duct. Cysticus dibuka, kandung empedu dikosongi dengan menggunting dindingnya. °
• HEPAR – Hati dipisahkan dari duodenum dan lambung – Ditimbang beratnya, dan diukur p,l dan t-nya – Hati diiris menurut ukuran yang terpanjang dari lobus ka lobus ki. – Irisan lain dibuat sejajar irisan I.
• OESOPHAGUS, VENTRICULUS, DUODENUM – Oesophagus dibuka dengan gunting melalui post sampai lambung – Lambung dibuka di curvatura major diteruskan sampai duodenum
• PANCREAS – Cauda pancreatis diiris melintang – Ductus pancreaticus dibuka dengan gunting sampai papilla vateri di caput pancreatis – Pancreas dilepas dari duodenum ditimbang – Irisan lain sejajar dengan irisan I
14
11/ 17/ 2008
• TRACTUS UROGENITALIS – Pada orang laki-laki dikeluarkan sebagai satu unit = kedua ren beserta gld. Suprarenalis, ureter, prostat, vesica urinaria dan rectum dikeluarkan tersendiri kedua testis. – Pada orang wanita dikeluarkan sebagai salah satu unit = kedua ren beserta gld. Suprarenalis, ureter, vesica urinaria, uterus, adnexa dan rectum
• GLD SUPRARENALIS – Dilepaskan secara tajam dari ren
dibersihkan dari
jaringan lemak – Gld. suprarenalis ditimbang – Diiris melintang, irisan lain sejajar irisan I
• REN : – Hilus menghadap kebawah
Ren diiris mulai dari
konveksitas ke arah hilus – Ujung gunting dimasukkan ke pelvis renalis ureter dibuka sampai vesica urinaria – A. Renalis dibuka – Simpai dijepit dengan pinset dan Ren dikupas ditimbang
• VESICA URINARIA : – V. Urinaria dibuka dengan gunting mulai dari urethra ke arah cranial
• RECTUM : – V. Urinaria diletakkan diatas meja gunting dari anal
rectum dibuka dengan
oral
• VESICULA SEMINALIS : – Rectum dipisahkan dari V. Urinaria
Vesicula seminalis
diiris memanjang
15
11/ 17/ 2008
• PROSTAT : – Prostata dipisahkan dari V. Urinaria
ditimbang
– Diiris frontal mulai pertengahan lobus medialis. Irisan lain dibuat sejajar dengan irisan pertama
• TESTIS : – Testis, Epididymis, Funiculus Spermaticus dikeluarkan
– Funiculus Spermaticus diiris ganda melintang – Tunica Vaginalis dibuka dengan gunting
testis
dan
Epididymis dikeluarkan. Testis diiris melintang melalui jaringan Testis dan Epididymis
• UTERUS DAN VAGINA – Uterus diukur lebar, panjang, tebal – Vagina dibuka dengan gunting dipertengahan Anterior ujung gunting dimasukkan kedalam Canalis Cervicalis Uterus dibuka dipertengahan sampai 1cm sebelum Fundus Uteri Uterus dibuka ke Ka dan Ki sampai insertio tuba
• TUBA FALLOPII – Diinsisi melintang berganda dengan pisau atau disonde terlebih dahulu mulai dari bagian Fimbrae
• OVARIUM – Diletakkan antara kain kasa jari telunjuk terpanjang
dijepit antara ibu jari dan dibuka menurut diameter yang
16
11/ 17/ 2008
• LEHER – Yang dikeluarkan : Lidah, Palatum Molle, Kedua Tonsil, Trachea, Larynx, Oesophagus, tulang rawan leher, gld. Parathyreoidea, gld. Thyreoidea
• GLD. PARATHYREOIDEA – Terdapat 4 buah : 2 di bagian atas, 2 di bagian bawah gld. Thyreoidea – Rupa : sebesar butir beras dengan warna coklat muda, ada sedikit lemak
• GLD. THYREOIDEA – Dilepaskan dari Larynx, ditimbang beratnya – Insisi pada diameter yang terpanjang
• OESOPHAGUS – Dibuka dengan gunting mulai dari bagian Oral – Kemudian dilepaskan dari Trachea dan Larynx
• TRACHEA DAN LARYNX – Dibuka di bagian posterior
• TONSIL – Diiris pada diameter yang terpanjang
• LINGUA (LIDAH) – Diiris frontal setebal 1 cm
• TULANG RAWAN LEHER – Os Hyoid – Cartilago Thyreoidea – Cartilago Cricoidea – Cartilago Arytenoidea
Dibersihkan untuk melihat adanya fraktur
17
11/ 17/ 2008
KEPALA – Insisi pada kulit kepala mulai dari Mastoid Ka ke Mastoid Ki. melalui Vertex tulang
diperdalam sampai
– Kulit kepala bersama galea dikelupas sejauh jauhnya ke muka dan belakang
– Dibuat lingkaran dengan benang
1½ cm di atas orbita Protuberantia Occipitalis digergaji menurut lingkaran tadi
– Calvarium dilepaskan secara tumpul dari duramater
MENGELUARKAN OTAK – N. Olfactorius + N. Opticus dipotong – A. Carotis Internus dipotong – N. Oculomotorius + Vena-vena dipotong – Tentorium Ka – Ki diinsisi – N. Trigeminus + N. Otak lainnya dipotong – N. Cervicalis dipotong – Medulla Spinalis dipotong – Cerebrum dan Cerebellum dapat dikeluarkan
18
11/ 17/ 2008
• HYPOPHYSIS – Insisi sirkular pada Sella Tursica – Processus Clinoideus dipatahkan – Duramater yang melekat pada Hypophysis diangkat dengan pinset – Hypophysis dilepaskan dengan Scalpel dari Sella Turcica – Hypophysis dipotong menurut diameter yang terbesar
• SINUS CAVERNOSUM + A. CAROTIS INTERNA – Dibuka dengan gunting bengkok sebelum Duramater dilepaskan dari dasar tengkorak
• GLANDULA PINEALIS – Otak diletakkan dengan basis keatas, Lobus Frontalis ke Desektor Cerebellum diangkat sampai terlihat Corpora Quadrigemina gld. Pinealis letaknya dimuka Corpora Quadrigemina
DISEKSI OTAK • •
•
CIRCULUS WILLISI : DIPERIKSA CEREBELLUM – Dipisahkan dari Cerebrum dengan memotong kedua Pedunculi Cerebri – Cerebellum, Pons Varoli, Medulla Oblongata, Medulla Spinalis dipotong dengan irisan sejajar setebal 1 jari tegak lurus pada sumbu Medulla Spinalis CEREBRUM – Diletakkan dengan bagian inferior keatas diiris pada tempat : – 2 ½ cm di belakang ujung Lobus Frontalis – Ujung Lobu s Temporalis – Chiasma Opticum – Infundibulum – Corpora Mamillaria – Pedunculi Cerebri – Splenum Corpori Callosi – 2 ½ cm muka u jung Lobus Occipitalis
19
11/ 17/ 2008
SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI – Jaringan 2 x 3 x ½ cm – Jaringan yang diambil : jaringan yang Makroskopik menunjukkan kelainan
– Tidak boleh tertekuk – Tidak boleh dicuci – Bahan Fiksasi : Formaline 10 % – Jumlah pengawet : 20 x bahan yang diambil – Sebelum dikirim ke pusat diiris lagi yang lebih rapi
SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI 1. Bahan : Stasiun I : Lambung dan isi 250 gram Usus halus dan isi 250 gram Stasiun I I H ati 250 gram Ginjal ½ kanan dan ½ kiri Otak 250 gram Paru (volatile poisons) 250 gram Stasiun II I Pada keracunan chronic : rambut, lemak, tulang, kuku Bahan lain : darah, kencing, atau
20
11/ 17/ 2008
Tempat I • Lambung dengan isinya • Usus dengan isinya Tempat II • Ginjal ½ kanan dan ½ kiri • Kandung seni dan isinya Tempat III • Otak 500 gram • Paru ½ kanan dan ½ kiri • Hati 500 gram Kadang-kadang tempat IV • Rambut, kuku, tulang intoksikasi arsenicum • Jaringan lemak subcutis intoksikasi organo phospat • Darah diambil dari V Femoralis intoksikasi alkohol
2. Syarat tempat - Bersih - Sedapat-dapatnya baru - Bermulut lebar - Ditutup rapat dilapisi dengan paraffin - Diberi label dan segel - Disimpan dalam lemari terkunci
3. Bahan Pengawet • Dry ice • Es batu • Ethyl Alcohol 95% = volume jaringan • Minuman keras (kadar alcohol 40%) 4. Perlu diikutsertakan • Contoh alcohol • Surat permohonan • Berita acara peristiwa keracunan • Laporan otopsi • Berita acara ttg cara membungkus dan memateraikan Padabahan Penggalian M ayat Perlu diambil contoh tanah di atas, di samping, di bawah mayat / peti mayat, kemudian diambil pula contoh tanah sedalam mayat / peti mayat yang letaknya 5 m dari lubang galian
21
11/ 17/ 2008
SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI •
Darah 10cc diambil dengan alat injeksi dari jantung setelah permukaan jantung dibakar dengan spatel yang telah dipanasi spesimen untuk pembiakan
•
Permukaan limpa / paru-paru dibakar dengan spatel yang telah dipanasi jaringan diambil sedikit dengan pinset / gunting steril atau permukaan tadi diinsisi dengan spatel steril, kemudian swab dimasukkan ketempat insisi tadi dan dikembalikan ketabungnya
•
Bahan fiksasi : Disimpan dalam dry ice
• SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN IMMUNOLOGI • Darah yang diambil secara steril 20cc dipusingkan dan
10cc serum dipindahkan dengan pipet steril ke tabung yang steril pula, kemudian disimpan atau dikirim dalam dry ice. • Bila test netralisasi tidak diperlukan, maka serum dapat diawetkan dengan cresol 3%
• SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN VIROLOGI • Spesimen pada penyakit rabies • Tempat : botol plastik steril dengan penutup ulir • Jaringan yang diambil : 1 cm dari Hippocampus, Thalamus, Pons, Medulla, Cerebellum, Cortex Frontal dan Pariental, gld. Submaxillaris • Spesimen dapat disimpan pada suhu 4oC, bila dikirim didinginkan dengan dry ice
22
11/ 17/ 2008
SPESIMEN UNTUK PEMERIKSAAN NEGRI BODY • • • •
Gelas sediaan ditempelkan dan ditekan ringan pada jaringan Hippocampus Sedian smear : ambil 1 mm3 jaringan hippocampus dibuat smear seperti membuat smear darah Pengecatan dengan cat seller Bila pengecatan tidak dilakukan segera difiksir dengan Methyl Alcohol
PENGIRIMAN OTAK GUNA DIPERIKSA DI LEMBAGA PASTEUR • Otak (3 gram) dimasukkan dalam bot ol bermulut lebar, yang berisi glycerine untuk percobaan hewan • Otak (3 gram) diambil dari sepertiga bagian belakang yakni yang mengandung Hippocampus dimasukkan dalam botol berisi alcohol • Dibuat pula preparat impressi (kaca ob jek ditempelkan dan ditekan sekedar pada penampang otak bagian Hippocampus) difiksir dalam Methyl Alcohol • Sedian-sedian ini dikirim bersama-sama dengan otak
PEMERIKSAAN PNEUMOTHORAX • Kulit dada dibuat kantong yang berisi air dengan ujung pisau dibuat lubang di otot antar iga di bawah permukaan air bila ada pneumothorax. Maka dari lubang akan keluar gelembung udara
• Tabung alat suntik diisi dengan air
jarum
ditusukkan dalam cavum pleura
23
11/ 17/ 2008
PEMERIKSAAN EMBOLI UDARA • Sternum dipisahkan dari tulang iga pada 1 cm medial costo • • • • •
chonral junction sampai dengan iga II Pericardium dipisahkan dari sternum Sternum digergaji setinggi manubrium sterni Setelah sternum diangkat, pericardium dibuka dengan irisan “y” terbalik tepi irisan diangkat dengan forcep dan rongga pericardium diisi dengan air Atrium kanan, ventrikel kanan, A. pulmonalis ditusuk dengan pisau bila keluar gelembung udara berarti emboli udara jenis vena Atrium kiri, ventrikel kiri, aorta ditusuk dengan pisau bila keluar gelembung udara kemungkinan : • Open foramen ovale • Emboli udara arteri
PENYEBAB EMBOLI UDARA VENA • Luka pada vena leher • APC dengan cara penyemprotan • Tubal patency test • Artificial pneumo peritoneum • Jumlah udara yang dapat menyebabkan kematian pada emboli udara vena : 100-150 cc PENYEBAB EMBOLI UDARA ARTERI • Luka tusuk di paru • Artificial Pneumo Thorax • Pneumonectomy
24
11/ 17/ 2008
PEMERIKSAAN EMBOLI LEMAK • Penyebab : patah tulang panjang, pukulan pada kulit punggung
• Cara : jaringan paru dikeraskan dengan uap zat asam arang cair (frozen section) dengan mikrotom dipotong 20 mikron dan dicat dengan warna Sudan III bahan lemak dalam capillair warna orange
TERIMA KASIH wass wr wb
25