Morfologi mintakat pantai OSEANOGRAFI PANTAI: MORFOLOGI MINTAKAT PANTAI
1 . Latar belakang 2. Batasan dan tatanama 3. Morfogenetika pantai 4. Morfodinamika pantai 5. Morfologi pantai di Indonesia 6. Simpulan
1. Latar belakang
Ditinau dari segi suplai material! morfologi "ila#a$ pesisir terbentuk dari suplai sedimen #ang berasal dari daera$ $ulu #ang terangkut ole$ aliran sungai dan % atau banir! dan daera$ gugusan terumbu karang berupa keping&keping ke'il sampai $alus $asil gerusan gugusan terumbu karang ole$ ombak dan arus #ang diangkut se$ingga terendapkan di sepanang sepanang pantai ole$ pola arus&arus arus&arus pantai beserta beserta ombak. (roses morfologi morfologi berlangsung berlangsung se'ara menerus baik berupa suplai maupun pendistribusiann#a #ang meruang ole$ akti)itas pola ombak dan arus&arus pantai! se$ingga bentuk pantai se'ara $orisontal dapat berupa teluk! tanung! laguna! atau pantai terbuka* sedangkan profil )ertikaln#a dapat berbentuk tebing pada pantai #ang berbukit atau pantai #ang memiliki dasar dengan kemiringan datar! landai! dan 'uram. Material pembentuk pantai dapat berupa tebing 'adas! kerikil! pasir! atau lumpur. +enaga pendistribusian material pembentuk pantai seperti tela$ disinggung terutama ole$ pola ombak dan arus&arus! tetapi dinamika air di perairan pantai ini berlangsung adala$ karena peran ga#a&ga#a meteorologis berupa $embusan angin dan badai! ga#a&ga#a astronomis berupa fluktuasi )ertikal dan $orisontal dari muka dan badan b adan air laut #ang dikenal sebagai gerak $armonis pasang naik dan surut! ga#a&ga#a geologis geologis berupa pembangkitan pembangkitan tsunami! dan tidak kala$ penting adala$ ga#a&ga#a ant$ropogenik #ang menguba$ dengan lebi$ 'epat kondisi pantai melalui kegiatan kanalisasi! lagunisasi! reklamasi atau penempatan berbagai bentuk bangunan pantai seperti groin! ett#! break"ater! break"ater! pulau buatan! dll. +erutama bagi mas#arakat negara kepulauan! "ila#a$ pesisir merupakan bentangan la$an untuk kegiatan komunikasi buda#a! pertukaran $asil&$asil pertanian dan industri melalui aringan tranportasi laut antar pulau* bentangan la$an untuk pemanfaatan sumber da#a melalui melalui penangkapan penangkapan atau budida#a #ang memanfaatka memanfaatkan n perairan perairan pantal! pantal! estuaria! estuaria! dan limpasan air ta"ar dari $ulu* bentangan pemukiman seder$ana atau perkotaan dengan kelengkapan kelengkapan pusat kegiatan bisnis* bentangan bentangan la$an untuk kegiatan kegiatan industri industri pari"isat pari"isataa ba$ari* bentangan la$an untuk basis perta$anan keamanan* bentangan $utan pantai beserta $amparan $utan bakau! $amparan padang lamun! dan terumbu karang #ang melekat di sepan sepanang ang pantai pantai maupun maupun #ang #ang terpis terpisa$ a$ dan berper berperan an sebagai sebagai peme'a peme'a$ $ ombak! ombak! #ang #ang kesemuan#a itu men#ediakan sumber nutrisi se$ingga dapat menadi ,ona pemia$an bagi ikan&ikan ke'il dan sekaligus menadi ,ona perlindungan bagi posisi garis pantai. Begitu anekaragamn#a pemanfaatan "ila#a$ pesisir menunukkan ba$"a di dalam dan ke dalam ,ona ini begitu begitu anekaragam anekaragam sumber da#a alam #ang bersifat bersifat materi! energi! dan informasi informasi #ang masuk! ataupun keluar mensuplai luar "ila#a$n#a.
Morfologi mintakat pantai -earifan buda#a mas#arakat pesisir dalam pemanfaatan "ila#a$ pesisir adala$ penting untuk ditumbu$kan ulang! dengan 'ara meninau ulang rentetan kekurangan dari pelaksanaan kebiakan pembangunan di dalam "ila#a$ pesisir #ang tela$ gagal memeli$ara keutu$an kualitas! dan memang $al ini merupakan proses iteratif atau penyesuaian sambil berfalan 'rolling adjustment' ke ara$ #ang lebi$ aman. (eninauan ini akan terkait dengan seara$ panang mengenai keberlangsungan #ang turun temurun dalam mas#arakat pesisir asli! lokal! dan berta$an pada aturan ekoteknikal dan sosiosistem #ang tela$ dibentukn#a. -epudaran dari kearifan ini adala$ karena inter)ensi modal dari luar bersama kekuasaan #ang membuat mas#arakat lokal tidak berda#a untuk mengelola sumber da#a pesisirn#a sendiri se'ara berkelanutan! se$ingga aturan #ang tela$ dibentukn#a itu seola$&ola$ terlupakan dan tergoda dengan perole$an #ang menggiurkan "alaupun ken#ataann#a $an#a berlangsung dalam "aktu #ang tidak terlalu lama. -en#ataan menunukkan ba$"a tanpa disadari memang terdapat keikutsertaan mas#arakat lokal dalam pengurasan sumber da#a pesisir ini #ang mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan pesisir #ang memerlukan ban#ak modal luar untuk memuli$kann#a.
No 1 2 3
SUB SISTEM koteknikal /material0 Institisional /energi0 Ideasional /informasi0
BENTUK BUDAA +ata sarana (rasarana +ata lembaga +ata 'ita
4
alusional /nilai&nilai0
+ata nilai
UNSUR BUDAA -ar#a&kar#a benda"i (ola perilaku #ang tampak (ola perilaku #ang tersirat bagian luar (ola perilaku #ang tersirat bagian luar
-earifan adala$ $ikma$ dan perilaku manusia ter$adap lingkungann#a! se$ingga menimbulkan semangat #ang berupa#a untuk melindungi keberlanutan alam lingkungan tempat mereka berada. Sedangkan "budaya" dalam ba$asa Indonesia merupakan padanan kata "culture" dalam ba$asa Inggris! dan berasal dari ba$asa Latin colere" #ang memiliki arti tempat tinggal atau kegiatan budida#a. (erkembangan berikutn#a men#atakan ba$"a kegiatan bertanam! di ladang menadi "agriculture”(‘ager’ adala$ ladang dalam ba$asa Latin0 sedangkan bertanam dalam pikiran dan rasa adala$ tetap "culture". abang arti "tempat tinggal,' bagi "colere" timbul adala$ karena terkandung di dalamn#a arti "keliling' atau "lingkungan" /(eter Mil"ard* 1670. Di dalam "lingkungan" itula$ kelompok manusia memiliki kesempatan untuk menata sarana dan prasarana! pola perilaku! dan nilai&nilai #ang dapat melangsungkan dan mengembangkan ke$idupann#a. 8le$ dasar itu! maka 9rma$edi Ma$,ar /1:37 :6&:0 menganggap ba$"a kebuda#aan adala$ sebagai suatu sistem #ang integral dan terdiri dari empat bua$ subsistem! seperti terurut pada +abel & 1. (ermukiman! tata guna la$an! teknologi eksploitasi sumber da#a pesisir! pen#esuaian kegiatan $idup ter$adap irama musim! dan bentuk&bentuk pera$u serta alat&alat tangkap! apabila didasarkan pada uraian di atas! maka akan termasuk ke dalam subsistem ekoteknikal dari pengertian kebuda#aan #ang menata sarana dan prasarana ke$idupan! dan "uudn#a merupakan kar#a&kar#a buda#a #ang bersifat benda"i. -ar#a&kar#a buda#a akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan pema$aman mas#arakat indi)idu ter$adap fenomena alam dan sosial sekitam#a. -emudian! ole$ karena mas#arakat terbentuk dari
Morfologi mintakat pantai indi)idu&indi)idu! demikian pula gugusan&guguan permukiman nela#an beserta segala bentuk perangkat $idupn#a terbentuk dari beberapa ruma$ #ang di dalamn#a ditampung satu atau beberapa ruma$ tangga #ang terdiri dari beberapa indi)idu! maka fungsi gugusan atau kelompok dalam kaitann#a dengan pengertian kebuda#aan adala$ tempat sosialisasi dan produksi kar#a&kar#a benda"i dan pola perilaku baik #ang tampak maupun #ang tersirat. 9kibat lanutann#a adala$ ba$"a kualitas $idup gugusan atau kelompok beserta lingkungan sekitarn#a akan menadi 'erminan kar#a&kar#a dan pola perilaku komunal /'ommunal0 #ang merupakan unsur&unsur kebuda#aan milik mas#arakatn#a. Subsistem ekoteknikal sering diperdebatkan dalam bentuk pertentangan antara ekosistem dan teknosistem. Bole$ adi perdebatan tersebut tidak akan berak$ir! karena sistem&sistem #ang melingkungi manusia sebagai aspek materi sebetuln#a lebi$ berlapis dari pada $an#a dua sistem tersebut. Seumla$ lapisan atau sfera /aras0 #ang dimaksud menurut 9rma$edi Ma$,ar /1:37 630 adala$ seperti dilukiskan pada ;ambar &1. Sfera&sfera tersebut adala$ aspek materi dari lingkungan $idup manusia. Dalam keadiann#a sfera #ang lebi$ besar mela$irkan sfera #ang lebi$ ke'il! #aitu perkembangan kosmosfera melalui proses&proses kosmologis mela$irkan geosfera! proses&proses geologis mela$irkan ekosfera! proses&proses ekologis mela$irkan sosiosfera! dan proses&proses sosiologis mela$irkan teknosfera. (roses&proses pada sfera tersebut bersifat me&ruang dan me&"aktu sekaligus terbuka se$ingga memungkinkan adan#a aliran&aliran di antara sfera&sfera dari aspek materi! aspek energi! aspek informasi! dan aspek nilai&nilai.
Lingkup kegiatan komunitas di "ila#a$ pesisir akan meliputi sfera&sfera egosfer teknosfera! sosiosfera! ekosfera! dan geosfera. Dengan begitu penelaa$an tentang lingkungan permukiman bole$ adi akan memfokuskan pada sala$ satu sfera sesuai dengan kea$lian penelaa$! atau akan men'akup 2 atau 3 sfera! atau ba$kan semua sfera #ang melingkupin#a se$ingga membutu$kan ban#ak penelaa$ dari berbagai bidang kea$lian. (enelaa$an itu dapat bersifat eksploratif saa! #aitu $an#a mengungkapkan keadaan "ila#a$ pesisir apa adan#a! atau akan berniat membantu perbaikan kualitas ter$adap kelema$an #ang ada
Morfologi mintakat pantai akibat dan peruba$an ole$ ben'ana alarn! atau akibat dari perkernbangan penduduk #ang pesat sernentara da#a dukung alamn#a menurun! atau akan meren'anakan suatu bentuk&bentuk pemanfaatan 'modes of production' "ila#a$ pesisir baru bagi suatu atau beragam mas#arakat ditinau dari $omogenitas maupun $eterogenitas buda#an#a.
+erdapat tiga bua$ kata dalam ba$asa Inggris #ang men#entu$ masala$ "ila#a$ transisional dan graduasional ini! #aitu7 ‘coast’ ! > shore’ dan ‘beach’. -etiga bua$ kata tersebut se'ara terurut dielaskan melalui pendapat seorang geomorfologis dan melalui keterangan #ang diperole$ dari > ncyclopedic dictionary of the nglish language! i#ing $ebster ?! seperti dimuat dalam +abel&2. Sebagaimana keterangan pada +abel&2! pada mulan#a pengertian >coast ? adala$ "ila#a$ daratan #ang berinteraksi dengan "ila#a$ tepian perairan! apaka$ samudra! lautan! danau! atau sungai. Sedangkan rana$ pengertian 'shore' bersifat lebi$ sempit dari pada pengertian >coast ?! #aitu $an#a selebar mintakat tepian #ang terbasu$ se'ara berkala ole$ dinamika pasang. Lebi$ sempit lagi dari keduan#a adala$ 'beach', #aitu $an#a menunuk ke ara$ areal pengendapan kerikil dan pasir di dalam mintakat basu$an.
Morfologi mintakat pantai "&he coastal %one is that space in hich terrestrial en#ironments influence marine ( or lacustrine en#ironment and #ice #ersa. &he coastal %one is of #ariable idth and may also change in time. )elimitation of %onal boundaries is not normally possible, more often such limits are marked by en#ironmental gradient and transition. *t any one locality the coastal %one may be characterised according to physical, biological, or cultural criteria. &hese need not, and infact, rarely do, coincide ".
Menurutn#a! ‘coastal %one’ adala$ suatu ruang #ang di dalamn#a terdapat bagian lingkungan lautan atau danau #ang dipengaru$i ole$ lingkungan daratan dan sebalikn#a. Lebar ‘coastal %one’ ber)ariasi menurut "aktu! se$ingga penentuan batas&batas ‘coastal %one’ pada umumn#a menadi tidak mungkin! seringkali pembatasan tersebut dilakukan dengan 'iri&'iri transisional dan graduasional. (ada ,ona&,ona tertentu pen'irian bole$ dilakukan menurut kriteria berdasarkan sifat&sifat fisis! biologis! atau buda#a! #ang tidak perlu bersesuaian! dan memang arang teradi. (endapat arter /1::0 ini diperkuat lagi ole$ suatu pro#ek international! #aitu 7 International +eosphere-iosphere rogramme /I;B(0 pada ta$un 13 #ang men#atakan ba$"a7
Morfologi mintakat pantai " &he coastal %one is e/tending from the coastalplain to the outer edge of the continental shel#es, appro/imately matching the region that has been alternately flooded and e/posed during the sea le#el fluctuations of the late 0uaternary period." -eterangan tersebut menelaskan ba$"a ‘coastal %one’ meliputi bentang daratan 'oastal sampai ke uung dangkalan benua! dan $ampir bersesuaian dengan bentangan #ang se'ara bergantian tergenang ole$ dan tersingkap dari massa air selama teradi fluktuasi muka air laut pada ak$ir masa geologi ‘0uaternary’. @angkaian tiga bua$ kata Inggris ‘coast’, ‘shore’, dan ‘beach’ ke dalam ba$asa Indonesia dapat diterema$kan menadi pantai! tepian! dan pesisir sesuai dengan 'iri&'iri fisis dan proses&proses keadiann#a seperti tela$ diuraikan pada paragraf sebelumn#a. 8le$ karena itu ‘coastal %one’ atau ‘coastal area’ dapat diterema$kan menadi ‘%ona pantai’ atau ‘ilayah pantai’. +etapi kemudian enta$ kenapa di Indonesia lebi$ populer dengan men#ebutn#a sebagai ‘%ona pesisir’ atau ‘ilayah pesisir’, pada$al sesuai dengan asal katan#a pesisir berasal dari kata pasir atau mintakat sedimentasi! #ang dalam ba$asa Bugis&Makassar disebut ‘irringkasi? atau 'birringkasi’ ! kata >birring’ berarti tepi dan >kasi? atau ‘kesi’ berarti pasir. Memang peneriman arti kata tidak selalu $arus benar se'ara etimologis! tetapi lebi$ disera$kan kepada pola penggunaann#a di kalangan mas#arakat. 8le$ karena itu! seperti dalam tulisan inipun! untuk men#atakan ‘coastal %one’ maka digunakan uga terma ‘ilayah pesisir’ agar pemba'a mendapatkan kesesuaian dengan terina&terina pada ba$an pustaka lainn#a. Sedangkan terma ‘pantai’ lebi$ mengara$ kepada mintakat #ang lebi$ sempit dari pada ‘pesisir’, #aitu menunuk kepada ‘mintakat tepian’ atau ‘shore %one’ #ang diperluas sampai men'akup uga pengertian ‘mintakat sekitar tepian’ atau ‘nearshore %one’. Demikian pula untuk terma >coastal community? di dalam ba$asa Indonesia agar konsisten! maka digunakan terma >masyarakat pesisir ?! #aitu mas#arakat #ang ke$idupann#a sangat bergantung pada keberadaan sumberda#a alam laut! apaka$ dalam bentuk eksploitasi sebagai nela#an tangkap atau petani tambak! atau sebagai pela#an asa transportasi barang produksi atau penumpang! dan terutama #ang bermukim di sepanang pantai dari suatu pulau besar maupun di seputar pantai&pantai gugusan kepulauan! terkadang melakukan migrasi musiman dari satu pulau ke pulau lain dalam mendekati sumber air ta"ar. %. Mor&ogenet'ka (anta'
Se'ara morfogenetik proses pembentukan pantai digerakkan ole$ dinamika lempeng tektonik. -lasifikasi ,ona pantai menurut morfogenetikan#a akan sangat bermanfaat dalam memili$ dan meletakkan dengan tepat suatu kegiatan di sepanang pantai ole$ mas#arakat pesisir. Imnan dan Aordstorm /110 tela$ mengklasifikasikan beberapa enis pantai sesuai dengan posisin#a dalam gerakan lempeng tektonik! seperti termuat pada +abel&3. (ada +abel&3 tersebut dapat dili$at klasifikasi pantai menurut morfogenetikan#a! kemudian dengan beralann#a "aktu pantai&pantai #ang tela$ terbentuk akan mengalami proses peruba$an setempat menuu pada keseimbangan baru! karena mungkin menerima suplai sedimen dari darat dan atau laut serta mendapat pengaru$ dari gempuran ombak dan arus&arus pantai.
Morfologi mintakat pantai
Morfologi mintakat pantai ). Mor&o#'na$'ka (anta'
-lasifikasi pantai menurut morfogenetika masi$ sulit untuk diaplikasikan dalam tuuan pembangunan atau tuuan pengelolaan! karena kadang&kadang 'iri&'irin#a suda$ tidak tampak lagi se'ara )isual akibat dari proses&proses #ang berlangsung setela$ pembentukann#a. Dalam $al ini Inman dan Aordstorm /110 dalam makala$n#a #ang sama men#arankan bentuk klasifikasi lain menurut morfodinamikan#a agar dapat diaplikasikan bagi tuuan&tuuan pembangunan dan pengelolaan. +abel&4 memuat klasifikasi morfodinamika pantai.
Morfologi mintakat pantai Selain dari Inman dan Aordstrom /110! . alentin /1520 tela$ lebi$ dulu mengklasifikasi morfodinamika pantai menurut tipe&tipe proses abrasi dan sedimentasin#a. +abel&5 memuat intisari gagasan alentin.
Morfologi mintakat pantai *. Mor&olog' (anta' #' In#one"'a
5. 1 Morfologi pantai se'ara umum Morfologi pantai&pantai menurut Inman dan Aordstrom /110 di -epulauan Indonesia se'ara morfogenetika dapat dikategorikan ke dalam pantai&pantai tumbukan lempeng tektonik dengan lengkung gugusan pulau&pulau! dan dalam klasifikasi morfodinamika dapat dikategorikan ke dalam pantai&pantai bergunung. ariasi bentukbentuk pantai di Indonesia dapat pula dikiasifikasikan berdasarkan klasifikasi dari alentin! $an#a tidak ada pantai #ang terbentuk ole$ erosi glasial. Dalam menelaskan proses pembentukan dangkalan Sunda dan dangkalan Sa$ul! klasifikasi ole$ C$onson /110 dapat diadikan dasar petimbangan! seperti berikut7
+enetika pantai yang diduga karena penurunan paparan mendapat limpasan air laut ke dalam arealareal yang sudah turun, +enetika pantai yang diduga karena pengangkatan paparan megalirkan airnya ke lepas pantai yang lebih dalam, +enetika pantai netral tidak karena penurunan ataupun pengangkatan paparan, yang termasuk ke dalam pantai mi di antaranya adalah pantai delta, #ulkanik, terumbu karang, dataran allu#ial, +enetika pantai campuran memperlihatkan ciriciri karena penurunan ataupun pengangkatan paparan.
Selain dari itu klasifikasi dari lark /1:0 dapat melengkapi pemba$asan mengenai ke dua dangkalan Sunda dan Sa$ul! #aitu pantai diklasifikasi berdasarkan 7
+enetika pantai karena pengangkatan paparan, +entika pantai karena penurunan paparan, +enetika pantai karena penurunan ‘eustatic’, +enetika pantai karena penurunan dasar samudra, +enetika pantai karena pengangkatan dasar samudra, +enetika pantai karena pengangkatan tepi samudra.
(embentukan dangkalan Sunda dan Sa$ul dapat dilakukan dalm dua ta$ap7 pertama menurut klasifikasi C$onson /110! dangkalan Sunda dan Sa$ul dikategorikan ke dalarn penurunan paparan! maka dengan kategori ini terbentukla$ alasan untuk la$irn#a pantai pantai timur Sumatra! -alimantan Selatan! Ca"a =tara! Irian Ca#a Selatan* kedua menurut klasifikasi lark /1:0! bagian barat dangkalan Sunda dikategorikan ke dalam pantai #ang terbentuk karena penurunan dasar samudra! sedangkan bagian timur dangkalan Sunda dan dangkalan Sa$ul dikategorikan ke dalam pengangkatan dasar samudra. Berdasarkan pada uraian sebelumn#a! pantai&pantai di Indonesia pada umumn#a dapat dikategorikan ke dalam 7
Morfologi mintakat pantai
antaipantai bergunung, yaitu pantai 1aa bagian selatan, 2umatera bagian timur yang menghadap ke samudra 3ndonesia, sedangkan 2ulaesi bagian utara, dan 3rian 1aya bagian utara menghadap ke 2amudra asific, antaipantai datar seputar dangkalan 2unda dan dangkalan 2ahul, antaipantai seputar pulau pulau atol atau #ulkanik.
Setela$ pembagian morfologi pantai se'ara garis besar ini! masi$ diperlukan lagi pentipologian pantai sesuai dengan enis&enis penggunaann#a ole$ mas#arakat.
Morfologi mintakat pantai . *.!. T'(olog' (anta' "ebaga' kerangka #a"ar (eren+anaan
(emeatan #ang disesuaikan dengan kondisi alarn apa adan#a.
Morfologi mintakat pantai
,. S'$(-lan
(engeta$uan tentang morfologi pantai % pesisir merupakan penentu dalam pekeraan pengelolaan pantai % pesisir. Lebi$ au$ dari itu! tindakan pengelolaan memerlukan kesadaran kosmologis! #aitu memper$itungkan berbagai ma'am pertimbangan! seperti $istoris /geologis0! $idrologis! oseanografis! pedologis! sosiologis! ekonomis! teknis! dan aspek&aspek lainn#a #ang memiliki interkoneksitas dari du lu! sekarang dan ke depan. +anpa perpaduan berbagai pertimbangan tersebut $ampir musta$il dapat men'apai keber$asilan #ang maksimal! karena tindakan pada satu komponen alam dengan pertimbangan sektoral akan memberikan dampak pada komponen alam dan sektor lainn#a. 8le$ karena itu pengelolaan pantai % pesisir memerlukan peren'anaan #ang matang! se$ingga dapat dengan tepat menempatkan suatu kegiatan sesuai dengan peruntukan dan kemampuan la$ann#a.
Morfologi mintakat pantai