ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH
.
Musim layang-layang telah tiba. Di kampung kami, jika musim layang-layang tiba, langit tiba-tiba penuh penuh dengan dengan hiasan hiasan warna-w warna-warni arni.. Layang-l Layang-layan ayang g yang terbuat dari dari kertas kertas minyak minyak dan ditarik ditarik dengan benang gelasan itu melayang-layang terbawa angin, di atas genting. Jika angin bertiup tak menentu layang-layang kami akan tersangkut kabel listrik. Bisa dipastikan orang dewasa akan marah jika layang-layang layang-layang yang tersangkut tersangkut kabel memutuskan aliran listrik. Koh A Kiong, seorang setengah tua yang bermata sipit dan berkumis tipis ini adalah orang dewasa yang selalu memarahi kami saat kami akan mengambil layang-layang yang tersangkut. amun, ketika Koh A Kiong mengetahuinya, kita selalu lari terbirit-birit menghindari serangan dari Koh tua itu. Dan kita selalu berhasil melarikan diri darinya. !aat itu aku dan ketiga temanku bertekad akan membalas dendam pada Mat Karmin, warga di kampung kami yang li"ik dan sombong. #a adalah pebisnis mainan anak-anak. $rang yang selalu selalu meng menghal halalk alkan an segala segala "ara "ara demi demi mend mendap apatk atkan an kesen kesenan anga gan n diriny dirinya. a. #alah #alah orang orang yang yang menguasai dunia anak ke"il. #a yang menentukan musin permainan di kampung kami. amaku %aisal, siswa kelas & di !D Kartini. Aku mempunyai tiga sahabat yang kusebut anak alam. Ketiga sahabatku itu memiliki umur yang sama denganku, namun mereka belum merasakan bangku sekolah sama sekali. 'ada suatu hari, saat kami bermain layang-layang kami terpikirkan untuk mempunyai layanglayan layang g yang yang besar besar dan dan bagu bagus s agar agar bisa bisa meng mengala alahk hkan an Mat Mat Karmin Karmin.. (etapi, tapi, anak anak alam alam tidak tidak mempunyai mempunyai uang untuk membeli layang-layang layang-layang baru. baru. !etelah berpikir panjang, panjang, aku mempunyai ide
untuk membuat layang-layang sendiri. Anak alam sempat pesimis karena mereka memang suka pasrah dan tidak mau men"oba. !etelah aku bujuk akhirnya mereka mau juga mengikuti saranku. )sok hari setelah pulang sekolah aku mampir ke tempat pengepul barang bekas untuk membeli kertas minyak. (anpa sengaja ketika aku memilih-milih kertas yang masih terlihat bagus, aku menemukan buku Keterampilan untuk Anak !D. Dalam hatiku aku ingin memilikinya. (etapi aku tidak membawa banyak uang. (erbesit dalam benakku untuk men"urinya. Kuselipkan buku itu didalam kaos oblongku. 'erutku kukempiskan saat aku membayar pada abang pekerja itu agar mereka tak "uriga. Dan berhasil, aku telah membawa buku itu pulang. Kemudian aku langsung menemui anak alam. !etalah semua bahan terkumpul, kami mulai membuat layang-layang. amun, mereka mengejekku karena memba"aku masih terbata-bata. Aku kesal karena mereka mengejekku. Aku mengan"amnya agar mereka tetap bersemangat untuk menyelesaikan layang-layang. Dan ketika itu 'ambudi mengusulkan untuk datang ke pakar layang-layang, yakni pembuat buku itu. *ak, Ki +ajar Ladunni. Kami men"atat alamatnya dan memutuskan untuk pergi kesana esok hari. )soknya, aku berangkat pagi sekali dengan bekal roti dan minuman. Kami naik bis menuju ke ogik, ngaran. Kami harus menyusuri hutan agar sampai di rumah Ki +ajar Ladunni. Kira-kira setengah jalan menuju rumah Ki +ajar Ladunni kita dihadang oleh anak gembel yang sangat menjijikkan dan aneh. Anak gembel itu menakut-nakuti kami. Aku teringat roti bekalku. Aku memberikan rotiku pada anak gembel itu agar mereka tidak menggangguku. (etapi, anak gembel itu malah menyuruh kami untuk mengikutinya. Anak gembel itu membawa kami ke sebuah rumah. Diatas pintu rumah itu tertulis nama Ki +ajar Ladunni. Lalu aku bertanya kepada anak gembel itu apakah ini rumah Ki +ajar Ladunni dan dia menjawab tidak. Lalu mengajak kita untuk mengikutinya lagi. Karena aku tahu kalau sebenarnya kami sudah sampai di rumah Ki +ajar Ladunni, aku tidak mau mengikuti anak gembel itu lagi. Biarkan anak alam mengikutinya, anak alam tertipu karena mereka tidak sekolah jadi mereka tidak bisa memba"a. Aku beralasan kalau aku "apek dan memilih untuk istirahat disini saja. Kemudian mereka pergi meninggalkanku. Aku menyandarkan tubuhku diatas kursi di depan rumah. (ak lama kemudian aku melihat seorang berambut gondrong, berjenggot, berkumis tebal, matanya men"orong tajam seperti elang, tubuhnya bungkuk dan memakai pakaian serba hitam, gelang dari akar bahar melintang di pergelangan tangannya. Beliau menatapku tajam. Aku menyapanya dan bertanya apakah beliau Ki +ajar Ladunni. Dan benar dugaanku, beliau adalah Ki +ajar Ladunni. Aku bertanya bagaimana bisa membuat layang-layang yang begitu hebat. Kemudian beliau mengajariku. (ernyata membuat layang-layang itu harus simetris agar saat terbang dia tidak
jatuh. !atu pelajaran untukku, ternyata orang pintar itu tak selalu identik dengan penampilan, pintar itu pusatnya di otak, jadi tak ada urusan dengan penampilan. (ernyata anak gembel itu adalah anak K# +ajar Ladunni, namanya andil. Mengejutkan sekali ketika aku tahu bahwa anak gembel itu sudah kelas / !D. 'adahal badannya masih ke"il, seharusnya dia kelas satu. !etelah mendengar "erita dari Ki +ajar Ladunni, anak gembel itu ternyata anak yang sangat jenius. Dia selalu bertanya hal-hal yang membingungkan gurunya. Maka dari itu, dia sudah kelas / !D. Layang-layang kami sudah jadi. Kami men"obanya, dan memang benar sangat bagus. Kami bermain-main hingga sore kemudian kami pamit plang. Kami sangat berterima kasih pada Ki +ajar Ladunni karena telah mengajari kami. Banyak pengalaman berharga yang aku dapat hari ini. Kami pulang dengan hati yang sangat senang. !ampai di kampung kami langsung menuju rumah Mat Karmin. Kami ingin menantangnya utuk beradu layang-layang. Betapa ke"ewanya kami ketika tahu bahwa musim layang-layang sudah habis. Kami pulang dengan penuh rasa ke"ewa. )sok harinya aku menemui anak alam. Aku mengajak mereka untuk bersekolah. Aku tahu ini sangat berat bagi mereka. Mereka berpikir bahwa sekolah itu hanya menghabiskan uang saja. ntuk makan saja susah apalagi untuk sekolah. Mau bayar pakai apa. Lebih baik bekerja membantu orang tua. sahaku hari ini gagal. )soknya aku bermain lagi dengan anak alam. Aku tak patah semangat untuk mengajak mereka bersekolah. +ari ini aku berpura-pura mimpi alien. Bahwa alien akan datang ke bumi untuk mengambil anak-anak bodoh, anak-anak yang tidak bersekolah. Dan mereka per"aya dengan "erita palsuku itu. +ari itu juga mereka ijin ke orang tua mereka masing-masing. Memang berat bagi orang tua mereka. amun, pada akhirnya orang tua mereka setuju dan mereka mau. Musim penda0taran pun tiba. Aku naik ke kelas / dan anak alam masuk ke kelas 1. !angat miris melihat penampilan mereka. !eragam lusuh dari loakan, tas karung dan sandal jepit. Mereka memang tidak punya uang untuk membeli alat sekolah yang baru. amun meskipun begitu mereka tetap semangat bersekolah. +ari pertama masuk sekolah aku mengantarkannya ke ruang Kepala !ekolah. Kepala !ekolahku menerima penjelasanku atas penampilan mereka yang seperti ini. Aku dan Kepala !ekolah mengantar anak alam ke kelas barunya dan kemudian aku kembali ke kelas baruku. Di kelas baru itu, anak alam disuruh berkenalan di depan kelas oleh Bu Mutia, guru kelas kelas #-2. Betapa terkejutnya mereka malah diejek oleh untur, 3ena dan teman-teman yang lain. Mereka ini memang sombong sekali. Meskipun sebenarnya mereka sangat sakit hati. amun hal itu tidak akan mematahkan semangat mereka untuk tetap bersekolah. Di kelas ini, anak alam menemui sosok yang dikaguminya. Dia adalah Kania, gadis ke"il yang membelanya saat mereka diejek oleh
teman-teman kelasnya yang sombong. adis ke"il, "antik dan pemberani itu di taksir oleh 'ambudi. Mereka mengira Kania merupakan anak orang berada, karena "antik, bersih dan pandai. amun setelah di selidiki oleh 'ambudi, kehidupannya sama dengan keluarganya dan juga temantemannya. hanya karena "ita-"ita, semangat dan keyakinan bisa membuat dia berjalan dan terus melangah dari kerasnya kehidupan saat ini. Dan itu membuat 'ambudi semakin jatuh hati kepada Kania. Karena selain sebagai wanita yang hebat, Kania juga sosok yang dikaguminya. Karena dengan berilmu, kita bisa menakklukkan rintangan kehidupan dengan ilmu. Di kampungnya %aisal sangat kagum dengan stad4 Muhsin, mahasiswa lulusan pesantren yang memiliki suara merdu saat mengumandangkan ad4an. #a berasal dari Kudus, pintar, baik dan sabar. #a yang membuat %aisal termoti5asi untuk bisa memba"a Al-6ur7an. Betapa ke"ewanya dia saat tahu bahwa stad4 Muhsin sudah pulang ke kampung halamannya. 'adahal, %aisal datang ke tempatnya untuk belajar Al-6ur7an. Akhirnya ia meminta bantuan Kiai Khadis untuk mengajarinya. )soknya anak alam berangkat ke sekolah dengan sangat rapi. Mereka tampil rapi untuk Kania. Dan begitu seterusnya, mereka sangat kagum dengan Kania. !etelah sebulan sekolah, 'ambudi memutuskan untuk menyatakan perasaannya terhadap Kania. Karena anak yang "erdas di sekolah, jadi dia mengikuti bimbingan khusus setalah pulang sekolah. Anak alam menunggu sampai siang dan akhirnya Kania keluar juga. Mereka mengikuti Kania tapi tak sedikitpun Kania peduli dengan kehadiran mereka. Dan ketika 'ambudi menyatakan perasaannya Kania menolaknya mentahmentah. Kania menolaknya karena dia tidak suka dengan orang yang bodoh. !etelah ditolkh Kania seperti itu, tidak memadamkan semangat 'ambudi. Justru membuat 'ambudi semakin bersemangat untuk bersekolah. !iang itu, 'ak 3( mendatangi rumah *ok Bek. Beliau meminta agar *ok Bek segera memindahkan edong !apinya karena banunya sangat merugikan warga Kampung enteng. amun, *ok Bek meminta waktu untuk mengurusi semuanya. *ok Bek sangat pasrah. Dan disaat yang ka"au seperti ini, *ok Bek "uriga kalau anak alam sekarang sudah bersekolah. !emakin takutlah *ok Bek. *ok Bek menyuruh kedua pembantunya, Denok dan 8arti untuk menanyakan apakah dia benar bersekolah. Dan dugaannya benar. Mengetahui itu, *ok Bek memanggil ketiga orang tua anak alam yang tak lain adlaah pegawainya yang bekerja di edong !api. *ok Bek menyuruhnya agar anak alam berhenti sekolah. *ok Bek menjanjikan bahwa esok hari ia akan menyekolahkan anak alam. Betapa senangnya orang tua anak alam, mereka tidak tahu bahwa mereka dibodohi oleh *ok Bek.
Jum7at itu, ibu kost marah-marah pada 'ak 3(, ia menuduh bahwa 'ak 3( tidak tegas dalam menghadapi masalah *ok Bek. !iang itu setelah sholat Jum7at 'ak 3( dikagetkan dengan warga kampung yang sudah berkumpul di depan rumahnya. 'ak okro adalah pro0okator dalam masalah ini. Banyak diantara mereka yang membawa poster-poster bertuliskan mengusir *ok Bek. 'ak 3( menenangkan warganya agar tidak main hakim sendiri. 8arga setuju dan kemudian berbondongbondong menuju rumah *ok Bek. !ampai disana, *ok Bek diamuk massa karena *ok Bek tidak mau keluar. Ditengah-tengah emosi seperti itu, %aisal mun"ul ditengah massa. %aisal men"oba menenangkan warga agar tidak main hakim sendiri. amun usahanya gagal. *ang ada dia malah pingsan kena amuk warga. !etelah sadar, %aisal dianggap gila karena kelakuannya yang semakin aneh. Ayahnya mendatangkan seorang psikiater. Awalnya %aisal tidak ingin bertemu dengan psikiater itu. amun karena ayahnya yang memaksa, mau tak mau ia menurutinya. +ari itu, ia men"eritakan keadaan yang sebenarnya. 'sikiater itu tidak memberi komentar apapun. Dan dia akan datang esok hari untuk mendengarkan keluhan %aisal lagi. +ari ini, %aisal mulai merasa nyaman dengan adanya psikiater itu. #a merasa bebannya menjadi sedikit berkurang setelah men"eritakan keluhannya. 'sikiater itu ternyata malah mendukung %aisal. #a sangat bangga terhadap %aisal. amun ketika 'ak okro mengetahui hal ini. #a membujuk 'ak 3omli, ayah %aisal agar tidak mendatangkan psikiater itu lagi. !elain biayanya yang mahal, ia tidak berpengaruh dalam kesehatan %aisal. Lebih baik diobati 'ak okro saja. Ayah %aisal menurut saja apa kata 'ak okro karena beliau memang masih berpikiran kolot. Mengetahui hal itu, %aisal semakin marah dan t idak ingin bertemu dengan dukun palsu itu. Dia berusaha agar bisa kabur dari rumah daripada harus bertemu 'ak okro. amun, tindakannya malah dianggap aneh. Akhirnya dia menurut saja apa kata ayahnya. Dia memikirkan segala "ara agar dukun palsu itu tidak mengobatinya. !etelah berpikir lama, dia menemukan "aranya. Malam hari itu ketika 'ak okro datang ke rumahnya ia berpura-pura kerasukan jin Belanda. #a menakut-nakuti 'ak okro hingga akhirnya 'ak okro tunduk pada jin itu. Dia berjanji tidak akan menipu warga lagi. Dia juga berjanji bahwa dia akan belajar memba"a dan menulis agar tidak menjadi bodoh. #a menjalin kerjasama dengan %aisal. #a meminta %isal agar mengajarinya memba"a dan menulis. %aisal menyetujuinya. Dalam hatinya, %aisal tertawa. $rang bodoh itu memang makanannya orang pintar. )sok hari ada pengumuman dari kelurahan bahwa akan ada sekolah untuk warga kampung. !emua orang boleh sekolah disana karena tidak ada batasan umur. Mendengar hal itu, %aisal
berkeinginan untuk mengajar di sekolah kelurahan itu. Kemudian ia melamar menjadi guru. !etelah mengikuti tes dari pihak kelurahan, akhirnya dia diterima. !enang sekali dirinya. !eminggu semenjak kejadian pengusiran *ok Bek, dia tidak pernah bertemu dengan anak alam lagi. Bahkan %aisal tidak tahu dimana rumahnya sekarang. Dia men"ari-"ari dimana keberadaaannya. (ernyata anak alam sekarang tinggal di kolong jembatan. %aisal iba melihatnya rumah yang ditinggalinya sekarang, rumah yang ditinggalinya sekarang lebih parah dari rumahnya dulu yang di edong !api. (ujuan %aisal men"ari anak alam adalah untuk memoti5asinya agar sekolah lagi. !etelah berusaha keras untuk membujuk, akhirnya mereka mau. %aisal pulang dengan hati yang senang karena berhasil mengajak anak alam sekolah lagi. Besok adalah hari pertama %aisal masuk sekolah setalah seminggu sakit. Di hari itu, dia dititipi surat 'ambudi. (entunya surat itu untuk Kania. adis yang dikaguminya. Di sekolah %aisal memberikan surat itu kepada Kania. Dia juga men"eritakan kenapa anak alam tidak sekolah selama beberapa hari ini. Mengetahui hal itu, teman-teman kelas anak alam ingin mengunjunginya. %aisal memberitahu rumahnya sepulang sekolah. !iang itu
adalah hari pertama %aisal mengajar. Dia
sangat senang sekali bisa mengajar warga kampungnya. )sok hari setelah pulang sekolah dia kembali mengunjungi rumah 'ambudi. (ernyata di rumah 'ambudi ada teman-teman sekelasnya yang sedang berkunjung. Karena dia merasa tidak enak, dia memilih untuk pulang saja. Disela-sela itu, 'ambudi dan Kania bertemu kemudian bermain di rel. Di rel kereta itu 'ambudi menyatakan "intanya. Kania juga suka padanya. amun, Kania tidak ingin pa"aran. Kania tidak ingin 'ambudi menjadi orang yang bodoh. 'ak okro, yang dulunya sebagai dukun, kini mengubah tempat prakteknya menjadi (aman Ba"a untuk penduduk Kampung enteng. Dia sekarang bertobat. Bahkan, warga yang datang berobat padanya malah dianjurkan agar bisa memba"a. Mat Karmin, warga kampung enteng yang sombong, li"ik dan "urang itu sekarang sudah bisa memba"a. Bahkan dia menulis sebuah buku yang berisi tentang mainan anak-anak. Dibalik semua itu, ternyata Mat Karmin adalah seorang pedophilia . Dia menyodomi anak ke"il yang datang ke rumahnya. +al ini diketahui warga setelah banyak ada anak yang hilang setelah ijin berkujung ke rumah Mat Karmin. Mat Karmin dilaporkan ke pihak polisi dan dia dipenjara. Anak alam kembali bersekolah. Di hari pertama masuk itu kedua temannya membuat ulah. 'epeng yang tak mandi gara-gara dia lupa kalau harus sekolah sehingga dia tidak mempersiapkan dirinya. Kaos kaki *udi yang baunya busuk. Konon, kaos kaki itu adalah peninggalan kakeknya dari jaman dulu. Dia tidak mungkin men"u"inya karena umurnya yang sudah tua. Dia takut setelah di"u"i kaos kaki itu malah rusak. Akibat perbuatan kedua temannya itu, Anton mual-mual. Kelas menjadi
ka"au. Dalam keadaan ini, Karisma malah meman0aatkannya. Dia iri melihat Anton tidak ikut pelajaran gara-gara menyium bau tidak enak itu. Dia yang malas bersekolah mengusapkan daun kentut ke seluruh badannya agar dia juga tidak ikut pelajaran. Kemudian mereka bertiga disuruh mandi di kolam oleh 'ak *adi, guru olahraga !D Kartini yang sangat disiplin dengan penampilan terutama kebersihan. Karisma sangat senang. Justru *udi dan 'epeng sangat sedih. Dalam keadaannya yang seperti ini, malah diman0aatkan oleh Karisma. Anak yang segala kebutuhannya terpenuhi malah menyia-nyiakan. Di kelas, Karisma tidak memperhatikan Bu Mutia. Dia malah membayangkan game. Bu Mutia mengetahuinya lalu Karisma dikeluarkan dari kelas. !epulang sekolah, 'ambudi pergi ke rumah Kania untuk meminjam buku. Mengetahui rumah Kania dia sangat kaget. (ernyata Kania adalah anak buruh "u"i. !etiap pagi dia membantu ibunya mengambil "u"ian. Mengetahui keadaan Kania yang seperti itu saja dia bisa menjadi anak yang pintar. !eharusnya dia juga bisa seperti Kania. Dia semakin bersemangat bersekolah. 'ambudi bekerja di Bang jai sebagai penjual koran. !epulang sekolah dia bekerja untuk membiayai sekolahnya. !edangkan *udi menjual pisang goreng di sekolahnya. Dan 'epeng membantu ayahnya menjadi kuli angkut kelapa setiap dini hari hingga waktu sekolah tiba. Mereka membagi waktu antara belajar dan bekerja. Menjelang semesteran datang, mereka belajar lebih giat. 'ambudi ingin meminjam buku pada Kania. (etapi berhubung terlalu sering, 'ambudi jadi tidak enak. Dia memutuskan untuk meminjam ke 3ena. amun, ketika sampai di rumah 3ena, 'ambudi malah dibentak-bentak dan diusir oleh 3ena. Kemudian dia memberanikan diri untuk meminjam ke rumah Bu Mutia. !etelah basa-basi dengan Bu Mutia, akhirnya 'ambudi dipinjami oleh Bu Mutia. 'ambudi sangat berterima kasih kemudian dia pamit pulang. !ampai di rumah dia belajar dengan giat. jian semester mulai minggu depan. ntuk sementara waktu anak alam berhenti bekerja. Memang sedikit ke"ewa karena tidak mempunyai penghasilan lebih. (etapi mereka harus melakukannya agar mereka naik kelas. jian !emester kali ini mereka lebih bersemangat dan per"aya diri karena mereka telah mempersiapkannya dengan baik. Karisma, pemalas di kelas #-2 ini malah kebingungan mengerjakan ujian. #a tahu kalau hari ini ujian. (etapi ia malah bermain game sampai sore dan ketika pulang ia langsung tidur. Karisma menjawab soal tersebut asal-asalan. #a menjawabnya dengan menghitung kan"ing seragamnya. Dan 3ena, gadis pandai setelah Kania itu ketahuan menyontek. Dia menulis jawaban diselembar tissue sebelum akhirnya Bu Mutia memergokinya. 3ena menangis. amun apa jadinya memang dia yang bersalah. +ari pengumuman tiba, seluruh siswa !D Kartini datang ke sekolah bersama orang tua masingmasing. Kabar paling buruk adalah 3ena dan Karisma tidak naik kelas. Ayah Karisma memarahi Bu
Mutia karena tidak menaikkan Karisma. #a berpikir bahwa anak yang sekolah itu pasti naik kelas. amun akhirnya Karisma yang menerima keadaan itu menjelaskan kepada ayahnya dan ayahnya bisa terima. !edangkan ibu 3ena, dia malah menyogok Bu Mutia dengan uang agar mau menaikkan 3ena. #bu 3ena melakukannya karena ia malu jika anaknya tidak naik kelas. (etapi Bu Mutia menolaknya mentah-mentah. 'ak 3omli, ayah %aisal pingsan ketika keluar dari kelas. Ayah %aisal pingsan ketika mengetahui bahwa nilai %aisal ini mendekati sempurna. ilai rata-ratanya 9 dan 1:. Anak alam juga sangat kagum kepada %aisal. Dia benar-benar jenius. Kabar yang lebih menyenangkan lagi adalah anak alam lulus. Mereka sangat bangga sekali. (ernyata mereka bisa membuktikan bahwa orang miskin itu belum tentu bodoh. Mereka yang mau bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Dan sesuai janjinya ayahnya, karena dia mendapat juara 2, maka ia disunatkan oleh ayahnya. Dia semakin bangga karena tidak akan ada lagi yang menyepelekannya karena dia belum sunat. Dengan nilai yang seperti itu, %aisal menjadi juara 2 di sekolahnya. Dan dia akan mewakili sekolahnya untuk olimpiade eksak nanti. %aisal sangat terkejut ketika dia tahu bahwa yang menjadi juara 1 adalah Kania. Anak kelas 1 !D. Dengan seperti itu, ia lebih bersemangat lagi. Anak yang masih kelas 1 saja bisa menjadi juara 1. #a yang sudah naik kelas ; harus bisa lebih. #a menjadikannya moti5asi untuk lebih baik lagi. Dan itulah akhirnya menjadikan murid-murid yang sukses dan bisa mengalahkan murid yang lain. #tulah perjuangan yang amat menyiksa dan berbuah emas dan segala medali yang paling tertinggi ia dapatkan. 'ersahabatan dan saling dukungan menjadikan segala semua itu menjadi lebih baik dan menjadi yang terbaik.