BAB I
PENGERTIAN NEFROLITIASIS
Menurut (Smeltzer dan Suzanne, 2001), yaitu : Nefrolitiasis adalah adanya batu/kalkulus dalam dalam parenk parenkim im in!al in!al,, sedan sedanka ka nuroli nurolitia tiasi siss adala adalah h adany adanyaa batu/k batu/kalk alkul ulus us dalam dalam sistem sistem urinarius"#rolithiasis mena$u pada adanya batu (kalkuli) ditraktus urinarius" %atu terbentuk dari traktus urinarius ketika konsentrasi subtansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asamurat meninkat" Nefrolitiasis meru!uk pada penyakit batu in!al" %atu atau kalkuli dibentuk didalam in!al (parenkim in!al) oleh kristalisasi dari substansi ekskresi di dalamurine" #rolitiasis meru!uk pada adanya batu dalam sistem perkemihan" Sebanyak &0'kandunan batu in!al terdiri atas kalsium oksalat, asam urat, manesium, amonium,dan fosfat atau elembun asam amino" Nefrolitiasis adalah embentukan deposit mineral yan kebanyakan adalah kalsium oksalat dan kalsium phospat meskipun !ua yan lain urid a$id dan kristal, !ua membentuk kalkulus (batu in!al)"
ETIOLOGI
erbentuknya batu saluran kemih didua ada hubunannya denan anuan aliran urin, anuan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan*keadaan lain yan masih belum terunkap (idiopatik)" Se$ara epidemioloik terdapat beberapa faktor yan mempermudah terbentuknya batu pada saluran kemih pada seseoran" +aktor tersebut adalah faktor intrinsik yaitu keadaan yan berasal dari tubuh oran itu sendiri dan faktor ekstrinsik yaitu penaruh yan berasal dari linkunan di sekitarnya" 1" +aktor intrinsik antara lain : erediter (keturunan) : penyakit ini didua diturunkan dari oran tuanya" • #mur : penyakit ini palin serin didapatkan pada usia -0*.0 tahun • enis kelamin : !umlah pasien laki*laki tia kali lebih banyak dibandinkan • denan pasien perempuan
2" +aktor ekstrinsik diantaranya adalah : eorafis : pada beberapa daerah menun!ukkan anka ke!adian batu saluran • kemih yan lebih tini dari pada daerah lain sehina dikenal sebaai daerah • •
• •
stonebelt" klim dan temperatur supan air : kurannya asupan air dan tininya kadar mineral kalsium pada air yan dikonsumsi" 3iet : 3iet tini purin, oksalat dan kalsium mempermudah ter!adinya batu" eker!aan : penyakit ini serin di!umpai pada oran yan peker!aannya banyak duduk atau kuran aktifitas atau sedentary life"
ANATOMI FISIOLIGI
a"
in!al Menurut Mary %aradero (2004:2) in!al terletak dibelakan peritoneum parietal (retro*peri*toneal), pada dindin abdomen posterior" in!al !ua terdapat pada kedua sisi aorta abdominal dan 5ena ka5a inferior" epar menekan in!al ke ba6ah sehina in!al kanan lebih rendah daripada in!al kiri" #kuran setiap in!al oran de6asa adalah pan!an 10 $m, .,. $m pada sisi lebar, dan - $m pada sisi sempit denan berat setiap in!al berkisar 1.0 (rif Mutta7in, 2011:-)" in!al terbunkus oleh selaput tipis yan disebut kapsula renalis yan terdiri dari !arinan fibrus ber6arna unu tua (Syaifuddin, 200&:2-8)" ar6oto (2009:-1) men!elaskan in!al disokon oleh !arinan adipose dan !arinan penyokon yan disebut fasia erota serta di bunkus oleh kapsul in!al, yan beruna
untuk mempertahankan in!al, pembuluh darah, dan kelen!ar adrenal terhadap adanya trauma" Satuan unit funsional in!al adalah nefron" Setiap in!al memiliki satu !uta nefron" erdapat dua ma$am nefron, yaitu kortikal dan !uksta medular" 3elapan puluh lima persen dari semua nefron terdiri atas nefron kortikal, sedankan 1.' terdiri atas nefron !ukstamedular" ;edua ma$am nefron ini diberi nama sesuai denan letak lomerulinya dalam renal parenkim" Nefron kortikal berperan dalam konsentarsi dan difusi urine" Struktur urine yan berkaitan denan proses pembentukan urine adalah korpus, tubulus renal, tubulus kolientes" ;orpus in!al terdiri dari lomerulus dan kapsula bo6man yan membentuk ultrafiltrat dari darah" ubulus renal terdiri atas tubulus kontortus proksimal, ansa henle, dan tubulus kontortus distal" ;etia tubulus renal ini berfunsi dalam reabsorpsi dan sekresi denan menubah 5olume dan komposisi ultrafiltrat sehina terbentuk produk akhir, yaitu urine (Mary %aradero, 2004:.)" Nefron !ukstamedular adalah nefron yan terletak di korteks renal sebelah dalam dekat medulla (rif Mutta7in, 2011:.)" b"
%aian < %aian dalam in!al Menurut ar6oto (2009:-1) in!al terdiri dari - area yaitu: 1) ;orteks ;orteks merupakan baian palin luar in!al, diba6ah fibrosa sampai denan lapisan medulla, tersusun atas nefron*nefron yan !umlahnya lebih dari 1 !uta" 2)
Semua lomerulus berada di korteks dan 90' aliran darah menu!u korteks" Medula Medulla terdiri dari saluran*saluran atau duktus $olle$tin yan disebut pyramid
-)
in!al yan tersusun antara 4*14 buah" el5is el5is merupakan area yan terdiri dari kaliks minor yan kemudian berabun men!adi kalik mayor" =mpat sampai lima kaliks minor berabun men!adi kaliks mayor dan dua sampai tia kaliks mayor berabun men!adi pel5is in!al yan berhubunan denan ureter baian proksimal"
$"
+unsi in!al : Menurut Syaifuddin (200&:2-8) in!al memilki beberapa funsi, yaitu: 1) Menatur 5olume air ($airan) dalam tubuh" ;elebihan air dalam tubuh akan di ekskresikan oleh in!al sebaai urine (kemih) yan en$er dalam !umlah besar, kekuranan air (kelebihan kerinat) menyebabkan urine yan diekskresi berkuran dan konsentrasinya lebih pekat sehina susunan dan 5olume $airan tubuh dapat 2)
dipertahankan relati5e normal" Menatur keseimbanan osmotik dan mempertahankan keseimbanan ion yan optimal
dalam
plasma
(keseimbanan
elektrolit)"
%ila
ter!adi
pemasukan/peneluaran yan abnormal ion*ion akibat pemasukan aram yan berlebihan/penyakit
perdarahan
(diare,
muntah)
in!al
akan
meninkatkan/menurani ekskresi ion*ion yan pentin (misalnya Na, ;, >l, dan -)
fosfat)" Menatur keseimbanan asam basa $airan tubuh" Menurut ar6oto (2009:-14) enendalian asam basa oleh in!al dilakukan denan sekresi urin yan urin atau
)
basa, melalui peneluaran ion hydroen atau bikarbonat dalam urin" =kskresi sisa metabolisme (ureum, asam urat, kreatinin) zat*zat toksik, obat*obatan,
.)
hasil metabolisme hemolobin dan bahan kimia asin (pestisida)" +unsi hormonal dan metabolisme" in!al menyekresikan hormon renin yan berperan pentin menatur tekanan darah (sistem renin aniotensin aldosteron), membentuk
eritropoiesis
mempunyai
peranan
pentin
untuk
memproses
pembentukan sel darah merah (eritropoiesis)" d"
liran darah di in!al dan ersarafan in!al Menurut rif Mutta7in (2011:&) in!al menerima sekitar 1"200 ml darah per menit atau 21 ' dari $urah !antun" liran darah yan sanat besar ini tidak ditu!ukan untuk memenuhi kebutuhan eneri yan berlebihan, tetapi aar in!al dapat se$ara terus*menerus menyesuaikan komposisi darah" 3enan menyesuaikan komposisi darah, memastikan keseimbanan natrium, klorida, kalium, kalsium, fosfat, dan p serta membuan produk* produk metabolisme urea" Syaifuddin (200&:2-9) men!elaskan in!al mendapat darah dari aorta abdominalis yan mempunyai per$abanan arteria renalis" rteri ini berpasanan kiri dan kanan" rteria renalis ber$aban men!adi arteria interlobaris kemudian men!adi arteri arkuata" rteri interloburalis yan berada di tepi in!al ber$aban men!adi kapiler membentuk umpalan*umpalan yan disebut lomerulus" lomerulus ini dikelilini oleh alat yan disebut simpai bo6man" 3isini ter!adi penyarinan pertama dan kapiler darah yan meninalkan simpai bo6man kemudian men!adi 5ena renalis mauk ke 5ena ka5a inferior"
e"
ersyarafan in!al Menurut Syaifuddin (200&:20) in!al mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (5asomotor)" Saraf ini berfunsi untuk menatur !umlah darah yan masuk ke dalam in!al, saraf ini ber!alan bersamaan denan pembuluh darah yan masuk ke in!al" 3iatas in!al ini terdapat kelen!ar suprarenalis, kelen!ar ini merupakan sebuah kelen!ar buntu yan menhasilkan dua ma$am hormon yaitu hormone adrenalin dan hormon kortison"
f"
roses embentukan #rin Menurut Syaifuddin (200&:2-9) ada - tahap dalam pembentukan urine, yaitu : 1) roses filtrasi
er!adi di lomerulus, proses ini ter!adi karena aferen lebih besar dari permukaan eferen maka ter!adi penyerapan darah" Sedankan baian yan tersarin adalah baian $airan darah ke$uali protein" >airan yan tersarin ditampun oleh simpai bo6man yan terdiri dari lukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat, dll, yan 2)
diteruskan ke tubulus in!al" roses reabsorpsi ada proses ini ter!adi penyerapan kembali sebaian besar lukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat" rosesnya ter!adi se$ara pasif yan dikenal denan obliator reabsorpsi ter!adi pada tubulus atas" Sedankan pada tubulus in!al baian ba6ah ter!adi kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat" %ila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus baian ba6ah" enyerapannya ter!adi se$ara aktif
-)
dikenal denan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis" roses sekresi Sisanya penyerapan urine kembali yan ter!adi pada tubulus dan diteruskan ke piala in!al selan!utnya diteruskan ke ureter masuk ke 5esika urinaria"
"
#reter #reter merupakan oran yan berbentuk tabun ke$il yan berfunsi menalirkan urine dari pielum in!al ke dalam kandun kemih (rif Mutta7in, 2011:18)" an!annya 2.*-0 $m denan diameter &mm" ber!alan mulai dari pel5is renal setini lumbal ke 2 (ar6oto, 2009:-2-)" Menurut Syaifuddin (200&:21) lapisan dindin ureter terdiri dari : 1) 3indin luar !arinan ikat (!arinan fibrosa) 2) ?apisan tenah lapisan otot polos -) ?apisan sebelah dalam lapisan mukosa ika karena sesuatu sebab ter!adi sumbatan pada aliran urine, ter!adi kontraksi otot polos yan berlebihan yan bertu!uan untuk mendoron meneluarkan sumbatan tersebut dari saluran kemih" ;ontraksi itu dirasakan sebaai nyeri kolik yan datan se$ara berkala, sesuai denan irama peristaltik ureter (rif Mutta7in, 2011:18)" Menurut rif Mutta7in (2011:18) kedua ureter merupakan kelan!utan dari pel5is in!al dan memba6a urine ke dalam kandun kemih, khususnya ke area yan disebut trion" rion adalah area seitia yan terdiri atas lapisan membran mukus yan dapat berfunsi sebaai katup untuk menhindari refluks urine ke dalam ureter ketika kandun kemih berkontraksi (Mary %aradero, 2004:.)" #reter memasuki kandun kemih menembus otot
detrusor di daerah trionum kandun kemih" Normalnya ureter ber!alan se$ara obli7ue sepan!an beberapa sentimeter menembus kandun kemih yan disebut denan ureter intramural"
h"
@esikula #rinaria ( ;andun ;emih ) ;andun kemih berfunsi menampun urine
dari ureter dan kemudian
meneluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi/berkemih (rif Mutta7in, 2011:14)" Menurut ar6oto (2009:-2.) kapasitas maksimum kandun kemih pada oran de6asa sekitar -00*.0 ml, dan anak*anak antara .0*200 ml" ada laki*laki kandun kemih berada dibelakan simpisis pubis dan didepan rektum, pada 6anita kandun kemih berada diba6ah uterus dan didepan 5aina" ada keadaan penuh akan memberikan ransanan pada saraf aferen ke pusat miksi sehina ter!adi kontraksi otot detrusor yan mendoron terbukanya leher kandun kemih, sehina ter!adi proses miksi" +unsi utama dari in!al adalah menampun urin dari ureter dan kemudian dikeluarkan melalui uretra" 3indin kandun kemih memiliki lapisan !arinan, yaitu: (1)" ?apisan palin dalam adalah mukosa yan menhasilkan mukus" (2)" ?apisan submukosa adalah lapisan otot polos yan satu sama lain membentuk (-)" i"
sudut disebut otot detrusor" ?apisan palin luar adalah serosa"
#retra #retra merupakan saluran sempit yan berpankal pada kandun kemih yan berfunsi menyalurkan air kemih keluar" #retra pada pria pan!an uretra A 20 $m, sedankan pada perempuan pan!annya A -* $m (Syaifuddin, 200&:2&)" erbedaan pan!an inilah yan menyebabkan keluhan hambatan peneluaran urine lebih serin ter!adi pada pria" #retra dilenkapi denan sfinter uretra interna yan terletak pada perbatasan kandun kemih dan uretra, serta sfinter uretra eksterna yan terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior (rif Mutta7in, 2011:20)" danya sfinter uretra interna yan dikontrol se$ara in5olunter memunkinkan peneluaran urine dapat dikontrol" ada pria saluran ini !ua berfunsi sebaai tempat menyalurkan air mani (ar6oto,2009:-28)"
!"
roses %erkemih Menurut ar6oto (2009:-2&) urine diproduksi oleh in!al sekitar 1 ml/menit, tetapi dapat ber5ariasi antara 0,.*20 ml/menit" kti5itas saraf parasimpatis meninkatkan frek6ensi peristaltik dan stimulasi simpatis menurunkan frek6ensi" %anyaknya aliran urine pada uretra di penaruhi oleh adanya obstruksi ;arena konstriksi ureter dan !ua
kontriksi arterior afferen yan berakibat pada penurunan produksi urine, demikian !ua pada adanya obstruksi ureter karena batu" ;andun kemih dipersarafi oleh saraf dari pel5is , baik sensorik maupun motorik" enaktifan saraf parasimpatis menyebabkan kontraksi dari otot detrusor" Normalnya spinter interna pada leher kandun kemih berkontraksi" Sedankan spinter eksterna dikontrol berdasarkan kesadaran (5olunter), dipersarafi oleh ner5us pudendal yan merupakan serat saraf somatik"
GAMBARAN KLINIS
;eluhan pada penderita nefrolitiasis yaitu : a" Nyeri dan peal di daerah pinan : ?okasi nyeri terantun dari dimana batu itu berada" %ila pada piala in!al rasa nyeri adalah akibat dari hidronefrosis yan b"
rasanya lebih tumpul dan sifatnya konstan" erutama timbul pada $osto5ertebral" ematuria : 3arah dari in!al ber6arna $oklat tua, dapat ter!adi karena adanya
$"
trauma yan disebabkan oleh adanya batu atau ter!adi kolik %atu in!al menimbulkan peninkatan tekanan hidrostatik dan distensi pel5is in!al
d"
serta ureter proksimal yan menyebabkan kolik" Sumbatan: batu menutup aliran urine akan menimbulkan e!ala infeksi saluran
e"
kemih: demam dan meniil" e!ala astrointestinal, meliputi: 1) Mual 2) Muntah -) 3iare
KOMPLIKASI
Menurut (Nursalam, 2011:&8) komplikasi yan disebabkan dari batu nefrolitiasis adalah: a" b" $"
Sumbatan: akibat pe$ahan batu nfeksi: akibat diseminasi partikel batu in!al atau bakteri akibat obstruksi" ;erusakan funsi in!al: akibat sumbatan yan lama sebelum penobatan dan
d"
penankatan batu in!al idronefrosis (Susan Martin, 2008:828)"
TEST DIAGNOSTIK
da beberapa pemeriksaan dianostik dalam meneakkan dianosa nefrolitiasis, yaitu : a"
b"
$"
#rin 1) lebih dari 8,& 2) Sediment sel darah merah lebih dari 90' -) %iakan urin ) =kskresi kalsium fosfor, asam urat 3arah 1) b turun 2) ?eukositosis -) #rium kreatinin ) ;alsium, fosfor, asam urat Badioloi 1) +oto %NC/N untuk melihat lokasi batu dan besar batu 2) #S abdomen -) @ (ielorafi ntra5ena) ) Sistoskpi
PENATALAKSANAAN
enatalaksanaan pada batu in!al, yaitu: a"
erapi medis dan simtomatik erapi medis berusaha untuk meneluarkan batu atau melarutkan batu yan dapat dilarutkan adalah batu asam urat, dilarutkan denan pelarut solutin " erapi simtomatik berusaha untuk menhilankan nyeri" Selain itu dapat diberikan minum yan lebih/banyak sekitar 2000 $$/hari dan pemberian diuretik bendofluezida . <
b"
10 m/hr" erapi mekanik (?itotripsi) ada batu in!al, litotripsi dilakukan denan bantuan nefroskopi perkutan untuk memba6a tranduser melalui sonde kebatu yan ada di in!al" >ara ini disebut nefrolitotripsi" Salah satu alternatif tindakan yan palin serin dilakukan adalah =SD?"
$"
=SD? (=Etra$orporeal
Sho$k
Da5e ?ithotripsy)
adalah tindakan
meme$ahkan batu in!al dari luar tubuh denan menunakan elomban ke!ut" indakan bedah indakan bedah dilakukan !ika tidak tersedia alat litotripsor, (alat elomban ke!ut)" enankatan batu in!al se$ara bedah merupakan mode utama" Namun demikian saat ini bedah dilakukan hanya pada 1*2' pasien" nter5ensi bedah diindikasikan !ika batu tersebut tidak berespon terhadap bentuk penananan lain" ni !ua dilakukan untuk menoreksi setiap abnormalitas anatomik dalam in!al untuk memperbaiki drainase urin" enis pembedahan yan dilakukan antara lain: 1) ielolititomi : !ika batu berada di piala in!al 2) Nefrolithotomi/nefrektomi : !ika batu terletak didalam in!al
-) )
#reterolitotomi Sistolitotomi
: !ika batu berada dalam ureter : !ika batu berada di kandun kemih
RIWAYAT KESEHATAN
Bi6ayat kesehatan di bai men!adi - yaitu : a)
b)
Bi6ayat penyakit sekaran" Menetahui baaimana penyakit
itu
timbul,
penyebab
dan
faktor
yan
mempenaruhi, memperberat sehina mulai kapan timbul sampai di ba6a ke BS" Bi6ayat penyakit dahulu" ;lien denan batu in!al didapatkan ri6ayat adaya batu dalam in!al" Menurut ;artika S" D" (201-:1-8) ka!i adanya ri6ayat batu saluran kemih pada keluara, penyakit in!al, hipertensi, out, S; kronis, ri6ayat penyakit bedah usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme, penunaan antibiotika, anti hipertensi, natrium, bikarbonat, alupurinol, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan
$)
kalsium atau 5itamin 3" Bi6ayat penyakit keluara" Faitu menenai ambaran kesehatan keluara adanya ri6ayat keturunan dari oran
d)
tua" Bi6ayat sikososial %aaimana hubunan denan keluara, teman sebaya dan baaimana pera6at se$ara umum" Menurut rif Mutta7in (2011:112) penka!ian psikolois pasien meliputi beberapa dimensi yan memunkinkan pera6at untuk memperoleh persepsi yan !elas menenai status emosi, konitif, dan perilaku pasien" era6at menumpulkan pemerikasaan a6al pasien tentan kapasitas fisik dan intelektual saat ini, yan menentukan tinkat perlunya penka!ian psikososialspiritual yan seksama"
PEMERIKSAAN
ada pemeriksaan fokus nefrolitiasis didapatkan adanya perubahan @ sekunder dari nyeri kolik" asien terlihat sanat kesakitan, kerinat dinin, dan lemah"
a"
b"
nspeksi ada pola eliminasi urine ter!adi perubahan akibat adanya hematuri, retensi urine, dan serin miksi" danya nyeri kolik menyebabkan pasien terlihat mual dan muntah" alpasi alpasi in!al dilakukan untuk menidentifikasi masa" ada beberapa kasus dapat teraba in!al pada sisi sakit akibat hidronefrosis"
$"
erkusi erkusi atau pemeriksaan ketok in!al dilakukan denan memberikan ketokan pada sudut kosto5ertebral dan didapatkan respon nyeri"
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a"
anuan rasa nyaman : nyeri berhubunan denan adanya atau pasase batu in!al dan atau insisi bedah
b"
erubahan eliminasi urine yan berhubunan denan stimulasi kandun kemih oleh batu, iritasi in!al, atau ureter, obstruksi mekanik atau infalamsi (;artika S" D",
$"
201-:149)" Besiko ketidaksimbanan nutrisi kuran dari kebutuhan berhubunan denan
d" e"
mual, muntah efek sekunder dari nyeri kolik (rif Mutta7in, 2011:11&)" Besiko infeksi berhubunan denan tindakan in5asif 3efisit penetahuan (menenai proses penyakit, pemeriksaan uroloi, dan penobatan) berhubunan denan tidak adanya informasi (Mary %aradero, 2004:&.)"
INTERVENSI
a"
anuan rasa nyaman : nyeri berhubunan denan adanya atau pasase batu in!al dan atau insisi bedah (Susan M" ", 2008:828)" u!uan ;riteria hasil
nter5ensi 1)
: ;ebutuhan rasa nyaman terpenuhi : Basa nyeri teratasi, menun!ukkan fostur rileks"
: ;a!i dan dokumentasikan tipe, intensitas, lokasi dan durasi nyeri" Basional : ?aporan menenai nyeri yan hebat menindikasikan ter!adi sumbatan kalkulus/batu atau obstruksi aliran urine"
2)
?aporan menenai penuranan nyeri yan mendadak" Basional : Menindiksikan bah6a batu telah berpindah ke saluran
-)
yan sempit" ?aporan menenai nyeri yan menyerupai nyeri yan berupa kolik
)
renal" Basional : ;olik menindikasikan pererakan kalkulus" %eri pemanas eksternal atau kompres hanat pada pinul yan
.) &)
nyeri" Basional : Meninkatkan kenyamanan dan rileks !arkan teknik relaksasi/distraksi Basional : menurani keteanan dan ke$emasan karena nyeri" %erikan obat anti nyeri/analesik
b"
Basional : #ntuk menhilankan rasa nyeri erubahan eliminasi urine yan berhubunan denan stimulasi kandun kemih oleh batu, iritasi in!al, atau ureter, obstruksi mekanik atau infalamsi (;artika S" D", 201-:149)" u!uan ;riteria hasil
: erubahan eliminasi urine teratasi : aematuria tidak ada, iuria tidak ter!adi, rasa terbakar tidak ada, doronan inin berkemih terus berkuran"
nter5ensi 1)
: 6asi peneluaran atau peneluaran urine" Basional : =5aluasi funsi in!al denan memperhatikan tanda*
2)
tanda komplikasi misalnya infeksi, atau perdarahan" entukan pola berkemih pasien dan perhatikan 5ariasi" Basional : ;alkulus dapat menyebabkan eksitabilitas saraf, yan
-)
menyebabkan sensasi kebutuhan berkemih seera" 3oron meninkatkan pemasukan $airan" Basional : Seera membilas bakteri, darah, dan debris dan dapat membantu le6atnya batu"
)
$"
6asi pemeriksaan laboratorium" Basional :eninian %#N,
kreatinin,
dan
elektrolit
menindikasikan disfunsi in!al" Besiko ketidaksimbanan nutrisi kuran dari kebutuhan berhubunan denan mual, muntah efek sekunder dari nyeri kolik (rif Mutta7in, 2011:11&)" u!uan : supan klien terpenuhi" ;riteria hasil : ;lien mempertahankan status asupan nutrisi yan adekuat, pernyataan kuat untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya" nter5ensi : 1)
;a!i nutrisi klien, turor kulit, berat badan dan dera!at penurunan berat badan, interitas mukosa oral, kemampuan menelan, ri6ayat mual/muntah dan diare" Basional : Mem5alidasi dan menetapkan dera!at masalah untuk
2)
menetapkan pilihan inter5ensi" +asilitasi klien memperoleh diet biasa yan disukai klien (sesuai indikasi) atau denan makan sedikit tapi serin" Basional : Memperhitunkan keininan
-)
indi5idu
dapat
memperbaiki nutrisi" ?akukan dan a!arkan pera6atan mulut sebelum dan sesudah makan, serta sebelum dan sesudah inter5ensi/pemeriksaan oral" Basional : Menurunkan rasa tak enak ;arena sisa makanan atau bau obat yan dapat meransan pusat muntah"
)
;olaborasi denan ahli izi untuk menetapkan komposisi dan !enis diet yan tepat" Basional : Meren$anakan diet denan kandunan nutrisi yan adekuat untuk memenuhi peninkatan kebutuhan eneri dan kalori
.)
sehubunan denan status hipermetabolik" ;olaborasi untuk pemberian anti muntah Basional : Meninkatkan rasa nyaman astrointestinal dan meninkatkan kemauan asupan nutrisi dan $airan peroral"
ra$e, ier$e" 200&" t a lan$e lmu %edah" akarta : =rlana" Muta77in, rif dan ;umala Sari" 2011" suhan ;epera6atan anuan Sistem erkemihan" akarta : Salemba Medika" Nursalam" 2011" suhan ;epera6atan pada asien denan anuan Sistem erkemihan" akarta : Salemba Medika" urnomo, %asuki" 2011" 3asar*dasar #roloi" akarta : Saun Seto