LAPORAN PENDAHULUAN NEFROLITIASIS
Disusun Oleh :
RENO SURAT SU RATNO NO 16.04.064
CI LAHAN
CI INSTITUSI
( Su Suna na!i" !i" S.#e$ S.#e$." ." Ns%
(Ns. (Ns. &uh. &uh. 'u 'ui i &ali" &ali" S.# S.#e$. e$."" &.#e$% &.#e
%$PRO)RA& STUDI PROFESI NERS STI#ES PANA##U#AN) &A#ASSAR *016+*01,
-A- I PENDAHULUAN
A. La!a La!a -elaan -elaan &asa &asalah lah Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan salah satu penyakit ginjal, dimana
ditem ditemuk ukan annya nya batu batu yang yang menga mengand ndung ung komp kompon onen en kris krista tall dan dan matr matrik ikss orga organi nik k yang yang merupakan penyebab terbanyak kelainan saluran kemih.. Terbentuknya batu di sebabkan karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan materi-materi yang dapat menghambat pembentukan batu, kurangnya produksi air kencing dan keadaan-keadaan yang idiopatik. Lokasi batu saluran kemih dijumpai khas di kaliks atau pelvis (nefrolithiasis) dan bila akan keluar terhenti di ureter atau di kandung kemih (vesikolithiasis) (toller, !""#). $enyakit batu ginjal merupakan masalah kesehatan yang cukup bermakna, baik di %ndonesia maupun dunia. $ravelensi $enyakit batu diperkirakan &' pada laki-laki deasa dan * pada anita deasa, + batu ginjal didapatkan pada anak (orcesteroe,!""/). 0i %ndonesia sendiri, penyakit ginjal yang paling sering ditemui adalah gagal ginjal dan Nefrolitiasis nefrolitiasis. $revalensi tertinggi penyakit nefrolitiasis yaitu di daerah 0% 1ogyakarta (&,!), diikuti 2ceh (",/), 3aa 4arat, 3aa Tengah , dan ulaesi Tengah masing-masing (",#) ($utra, !"&*).
-. Ana!/i Ana!/i Dan Dan Fisi/l/i Fisi/l/i Sis!e Peeihan Peeihan (U/l/i% (U/l/i% istem istem perkemi perkemihan han atau sist sistem em urina urinaria ria adalah suatu sistem dimana terjadinya terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari 5at-5at yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap 5at-5at yang masih di pergunakan oleh tubuh. 6at-5at yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
usunan sistem perkemihan terdiri atas empat komponen yaitu ginjal, ureter, vesika urinaria dan uretra.
7ambar &.& 2natomi sistem
urinaria
&. 7injal 8edudukan
ginjal
terletak
dibagian belakang dari
kavum
abdominalis
belakang
peritonium pada kedua
di
sisi vertebra lumbalis %%%, dan melekat langsung pada dinding abdomen. 4entuknya seperti biji buah kacang merah (kara9ercis), jumlahnaya ada ! buah kiri dan kanan, ginjal
kiri
lebih
besar
dari
pada
ginjal
kanan.
$ada orang deasa berat ginjal : !"" gram. 0an pada umumnya ginjal laki ; laki lebih panjang dari pada ginjal anita. atuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap ; tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. 8omponen vaskuler terdiri atas pembuluh ; pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. 0alam komponen tubuler terdapat kapsul 4oman, serta tubulus ; tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung
8apsula 4oman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan lapis viseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah ; celah antara pedikel itu sangat teratur. 8apsula boman bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalannya yang berbelok ; belok, kemudian menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa
umsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal. 0engan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. atu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. $iramid antara # hingga buah tampak bergaris ; garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). 0iantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. $ada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bonman. 0i dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses. ') >ongga 7injal ($elvis >enalis) $elvis >enalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar. abelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing ; masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. 8liks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. 0ari 8aliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria). b. ?ungsi 7injal &) =engekskresikan 5at ; 5at sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen, misalnya amonia. !) =engekskresikan 5at ; 5at yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin) dan berbahaya (misalnya obat ; obatan, bakteri dan 5at arna). ') =engatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi. @) =engatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa. c. Tes ?ungsi 7injal &) Tes untuk protein albumin
4ila kerusakan pada glomerolus atau tubulus, maka protein dapat bocor masuk ke dalam urine. !) =engukur konsentrasi urenum darah 4ila ginjal tidak cukup mengeluarkan urenum maka urenum darah naik di atas kadar normal (!" ; @") mg. ') Tes konsentrasi 0ilarang makan atau minum selama &! jam untuk melihat sampai seberapa tinggi berat jenisnya naik. d. $eredaran 0arah dan $ersyarafan 7injal $eredaran 0arah 7injal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh alat yang disebut dengan simpai boman,
didalamnya terjadi
penyadangan
pertama
dan
kapilerdarah yang meninggalkan simpai boman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior. $ersyarafan ginjal- ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf inibarjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. 2nak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang merupakan senuah kelenjar buntu yang menghasilkan !(dua) macam hormon yaitu hormone adrenalin dan hormn kortison.
7ambar &.! anatomi ginjal
!. Areter Terdiri dari ! saluran pipa masing ; masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya : !B ; '" cm dengan penampang : ",B cm. Areter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Lapisan dinding ureter terdiri dari dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa), Lapisan tengah otot polos dan Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan ; gerakan peristaltik tiap B menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika
urinaria). 7erakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. Areter berjalan hampir vertikal ke baah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtodinium. $enyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada
tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik. '. Cesikula Arinaria ( 8antung 8emih ) 8andung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak
di
belakang
simfisis
pubis
di
dalam
ronga
panggul.
4entuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius. 4agian vesika urinaria terdiri dari D a) ?undus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan baah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate. b) 8orpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus. c) Certeks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis. d) 0inding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). Terjadinya proses miksi (>angsangan 4erkemih) mula-mula karena adanya 0istensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah : !B" cc sudah cukup untuk merangsang berkemih (proses miksi). 2kibatnya akan terjadi reflek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih. >angsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut ; serabut para simpatis. 8ontraksi sfinger eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau menghentikan miksi. kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf ; saraf yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh. 4ila terjadi kerusakan pada saraf ; saraf tersebut
maka akan terjadi inkontinensia urin (kencing keluar terus ; menerus tanpa disadari) dan retensi urine (kencing tertahan). $ersarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk relaksasi lapisan otot
dan
kontraksi spinter
interna. $eritonium melapis
kandung
sampai kira ;
kira
ureter
kandung
masuk
$eritoneum
kemih
perbatasan kemih.
dapat digerakkan
membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh. $embuluh darah 2rteri vesikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, vena membentuk anyaman dibaah kandung kemih. $embuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis sepanjang arteri umbilikalis.
7ambar &.' anatomi vesika urinaria
@. Aretra Aretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. $ada laki- laki uretra berjalan berkelok ; kelok melalui tengah ; tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya : !" cm.
Aretra pada laki ; laki terdiri dari D a) Aretra $rostaria b) Aretra membranosa c) Aretra kavernosa Lapisan uretra laki ; laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. Aretra pada anita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya : ' ; @ cm. Lapisan uretra pada anita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena ; vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).=uara uretra pada anita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
-A- II TINAUAN PUSTA#A
A. #/nse$ &e2is Ne3/li!iasis 1. De3inisi Ne3/li!iasis Nefrolitiasis adalah adanya batu atau kalkulus dalam pelvis renal batu-batu
tersebut dibentuk oleh kristalisasi larutan urin (kalsium oksolat asam urat, kalium fosfat, struvit dan sistin). Akuran batu tersebut bervareasi dari yang granular (pasir dan krikil) sampai sebesar buah jeruk. 4atu sebesar krikil biasanya dikeluarkan secara spontan, pria lebih sering terkena penyakit ini dari pada anita dan kekambuhan merupakan hal yang mungkin terjadi. (=ansjoer, !"""). *. #lasi3iasi Ne3/li!iasis Terdapat beberapa jenis variasi dari batu ginjal, yaituD a. 4atu 8alsium 4atu yang paling sering terjadi pada kasus batu ginjal. 8andungan batu
jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua unsur tersebut. ?aktor-faktor terbentuknya batu kalsium adalahD 1%
kemampuan
reabsorbsi
kalsium
melalu
tubulus
ginjal
dan
hiperkalsiuri resorptif terjadi karena adanya peningkatan resorpsi kalsium tulang. *%
asidosis tubulus renal, mieloma multiple. a. 0ehidrasi kronik. b. %mobilitas yang lama. c. =etabolisme purin ab normal (hiperuri semia dan pirai). d. Fbstruksi kronik oleh benda asing di dalam traktus urinarius dan kelebihan absorbsi oksalat pada penyakit inflamasi usus atau ileastomi. 4. Fa!/ Resi/ ?aktor risiko nefrolitiasis (batu ginjal) umumnya biasanya karena adanya
riayat batu di usia muda, riayat batu pada keluarga, ada penyakit asam urat, kondisi medis lokal dan sistemik, predisposisi genetik, dan komposisi urinitu sendiri. 8omposisi urin menentukan pembentukan batu berdasarkan tiga faktor, berlebihnya
komponen pembentukan batu, jumlah komponen penghambat pembentukan batu (seperti sitrat, glikosaminoglikan) atau pemicu (seperti natrium, urat). 2natomis traktus anatomis juga turut menentukan kecendrungan pembentukan batu. 5. &eanise Ne3/li!iasis (&ans8/e" *000% 8elainan dengan adanya batu ginjal mungkin adanya gejala-gejala seperti
perasaan nyeri pada epigastrium dan kelihatan ada benjolan yang menonjol dalam perut, pada benjolan yang ada dalam tersebut karena adanya batu ginjal atau benda asing di area di mana kalkulus dapat menyumbat sistem urinarius, manifestasi klinis yang muncul bergantung pada area obstruksinya, batu yang terpecah dapat menyumbat aliran urin menyebabkan nyeri hebat dan melukai ginjal. 4atu ginjal mungkin menyebabkan D a. Nyeri dengan adanya inflamasi, obstruksi dan abrasi traktus urinarius. 7. 2danya terjadi kekambuhan pada batu rena
7ambar !.& $athay Nefrolitiasis
6. &ani3es!asi #linis Ne3/li!iasis
Manifestasi
klinis
adanya
batu
dalam
traktus
urinarius
menurut Smeltzer (2001) bergantung pada adanya obstruksi, infeksi, edema, antara lain : a. Ketika menghambat aliran urin, teradi obstruksi menyebabkan peningkatan hidrostatik da distensi piala ginal serta ureter proksimal! 7. "nfeksi (pielonetritis dan sistinis yang disertai menggigil, demam dan disuria)! 9. #atu dipiala ginal mungkin berkaitan dengan sakit yang dalam
2. e. 3. .
dan terus$menerus di area kosko%ertebral! &yeri bertahap biasanya pada pinggang! &yeri yang berpindah keba'ah (panggul, testis%ul%a)! ematuria! Mual dan muntah sebagai akibat dari adanya
geala
gastrointestinal! +. #/$liasi a. 7agal ginjal Terjadinya karena kerusakan neuron yang lebih lanjut dan pembuluh darah yang disebut kompresi batu pada membrane ginjal oleh karena suplai oksigen terhambat.
. Peeisaan Penun8an a. Arinalisa D 1% arna D normal kekuning-kuningan, abnormal merah menunjukkan hematuri
(kemungkinan obstruksi urine, kalkulus renalis, tumor,kegagalan ginjal). *% p< D normal @,* ; *,# (rata-rata *,"), asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat), alkali (meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat), Arine !@ jam D 8reatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat, kultur urine menunjukkan %nfeksi aluran 8encing , 4AN hasil normal B ; !" mg9dl tujuan untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen. 4AN menjelaskan secara kasar perkiraan 7lomerular ?iltration >ate. 4AN dapat dipengaruhi oleh diet tinggi protein, darah dalam saluran pencernaan status katabolik (cedera, infeksi). 8reatinin serum hasil normal laki-laki ",#B sampai &Bmg9dl perempuan ",+" sampai &,!B mg9dl tujuannya untuk memperlihatkan kemampuan ginjal untuk mengekskresi sisa yang bemitrogen. 2bnormal (tinggi pada serum9rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu
b.
obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia9nekrosis. 0arah lengkap D hemoglobin (
dehidrasi berat atau polisitemia. c. ontgen D menunjukkan adanya calculi atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang uriter. e. %C$ D =emberikan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri abdominal atau panggul. =enunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).
f. istoureteroskopi D Cisualisasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukkan batu atau efek ebstruksi. g. A7 7injal D Antuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu. . Pena!alasanaan a. $enatalaksanaan medis &) Terapi medis dan simtomatik Terapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu atau melarutkan
batu yang dapat dilarutkan adalah batu asam urat, dilarutkan dengan pelarut solutin 7 . Terapi simtomatik berusaha untuk menghilangkan nyeri. elain itu dapat diberikan minum yang berlebihan9 banyak dan pemberian diuretik. bendoflue5ida B ; &" mg9hr. !) Terapi mekanik (Litotripsi) $ada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi perkutan untuk membaa tranduser melalui sonde kebatu yang ada di ginjal. ara ini disebut nefrolitotripsi. alah satu alternatif tindakan yang paling sering dilakukan adalah GL. GL (GEtracorporeal hock ave Lithotripsy) adalah tindakan memecahkan batu ginjal dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut. ') Tindakan bedah Tindakan bedah dilakukan jika tidak tersedia alat litotripsor, (alat gelombang kejut) $engangkatan batu ginjal secara bedah merupakan mode utama. Namun demikian saat ini bedah dilakukan hanya pada &-! pasien. %ntervensi bedah diindikasikan jika batu tersebut tidak berespon terhadap bentuk penanganan lain. %ni juga dilakukan untuk mengoreksi setiap abnormalitas anatomik dalam ginjal untuk memperbaiki drainase urin. 3enis pembedahan yang dilakukan antara lain D a) $ielolititomiD jika batu berada di piala ginjal b) NefrotomiD bila batu terletak di dalam ginjal atau nefrektom c) AreterolitotomiD bila batu berada dalam ureter
d) istolitotomiD jika batu berada di kandung kemih b. $enatalaksanaan 8eperaatan &) 8arena batu ginjal meningkatkan resiko infeksi, sebsis dan obstruksi urinarius pasien di instruksikan melaporkan penurunan volume urin dan adanya urin yang keruh atau mengandung darah. !) 8eluarkan urin total dan pola berkemih diperiksa. ') =eningkatkan pemasukan cairan di lakukan untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan tekanan hidrostaltik dalam traktus urinasius untuk mendorong pasase batu. @) 2mbulasi didorong sebagai suatu cara untuk menggeser batu dari taktus urinarius. B) Tanda-tanda vital pasien mencakup suhu dipantau untuk mendeteksi tandatanda dini adanya infeksi. *) egera melaporkan bila ada rasa nyeri. +) 8olaborasi pemberian analgesik diberikan sesuai resep untuk mengurangi nyeri. -. #/nse$ Asuhan #e$ea;a!an 2suhan keperaatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan
kerja sama antara peraat dengan klien, keluarga dan masyarakat untuk mencapai kesehatan yang optimal (uyono, !""&). 1. Pena8ian #e$ea;a!an a. %dentifikasi data pasien &) %dentitas 0ata yang diperoleh meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, alamat, tanggal masuk => dan diagnosa medis. !) 8eluhan Atama =erupakan keluhan yang paling menggangu ketidak nyamanan dalam aktivitas atau yang menggangu saat ini. ') >iayat 8esehatan ekarang 0i mana mengetahui bagaimana penyakit itu timbul, penyebab dan faktor yang mempengaruhi, memperberat sehingga mulai kapan timbul sampai di baa ke >.
@) >iayat 8esehatan $enyakit 0ahulu 8lien dengan batu ginjal didapatkan riayat adaya batu dalam ginjal. B) >iayat 8esehatan 8eluarga 1aitu mengenai gambaran kesehatan keluarga adanya riayat keturunan dari orang tua. *) >iayat psikososial iapa yang mengasuh klien, bagaimana hubungan dengan keluarga, teman sebaya dan bagaimana peraat secara umum. b. $ola-pola ?ungsi 8esehatan &) $ola persepsi dan tata laksana hidup 4agaimana pola hidup orang atau klien yang mempunyai penyakit batu ginjal dalam menjaga kebersihan diri klien peraatan dan tata laksana hidup sehat. !) $ola nutrisi dan metabolism Nafsu makan pada klien batu ginjal terjadi nafsu makan menurun karena adanya luka pada ginjal. ') $ola aktivitas dan latihan 8lien mengalami gangguan aktivitas karena kelemahan fisik gangguan karena adanya luka pada ginjal. @) $ola eliminasi 4agaimana pola 424 dan 428 pada pasien batu ginjal biasanya 428 sedikit karena adanya sumbatan atau bagu ginjal dalam perut, 428 normal. B) $ola tidur dan istirahat 8lien batu ginjal biasanya tidur dan istirahat kurang atau terganggu karena adanya penyakitnya. *) $ola persepsi dan konsep diri 4agaimana persepsi klien terdapat tindakan operasi yang akan dilakukan dan bagaimana dilakukan operasi. +) $ola sensori dan kognitif 4agaimana pengetahuan klien tarhadap penyakit yang dideritanya selama di rumah sakit. #) $ola reproduksi seEual
2pakah klien dengan nefrolitiasis dalam hal tersebut masih dapat melakukan dan selama sakit tidak ada gangguan yang berhubungan dengan produksi seEual. /) $ola hubungan peran 4iasanya klien nefrolitiasis dalam hubungan orang sekitar tetap baik tidak ada gangguan. &") $ola penaggulangan stress 8lien dengan nefrolitiasis tetap berusaha dab selalu melakukan hal yang positif jika stress muncul. &&) $ola nilai dan kepercayaan 8lien tetap berusaha dan berdoHa supaya penyakit yang di derita ada obat dan dapat sembuh. &!) $emeriksaan ?isik a) 8eadaan Amum - 8lien biasanya lemah. - 8esadaran komposmetis. - 2danya rasa nyeri. b) 8ulit - Teraba panas. - Turgor kulit menurun. - $enampilan pucat. c) $ernafasan - $ergerakan nafas simetris. d) ardio Caskuler - Takicardi. - %rama jantung reguler. e) 7astro %ntestinal - 8urang asupan makanan nafsu makan menurun. f) istem %ntegumen - Tampak pucat. g) 7eneto Arinalis - 0alam 428 produksi urin tidak normal. - 3umlah lebih urine sedikit karena ada penyumbatan. &') $emeriksaan $enunjang a) Arin lengkap, darah lengkap. b) $eningkatan kadar bilirubin terkonjugasi yang disebabkan oleh obstruksi. c) $emeriksaan %C$ *. Dian/sa #e$ea;a!an $ada kasus nefrolitiasis didapatkan diagnosa keperaatan yang sering muncul adalah D
a.Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi, iskemia jaringan. b. Nutrisi kurang berhubungan dengan in take in adekuat. c.8urang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakitnya. d. 7angguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot. e.>esiko terjadinya kekurangan cairan berhubungan dengan in take peroral. . Peen9anaan #e$ea;a!an a. Nyeri berhubungan dengan penyakit nefrolitiasis Tujuan dan criteria evaluasi D 1% =emperlihatkan pengendalian nyeri, yang dibuktikan oleh indikator sebagai berikut (sebutkan &-B D tidak patuh, jarang, kadang-kadang, sering, atau selalu) D - =engenali aitan nyeri - =enggunakan tindakan pencegahan - =elaporkan nyeri dapat dikendalikan !) =enunjukan tingkat nyeri, yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan &-B D sangat berat, berat, sedang, ringan atau tidak ada ) D - Gkspresi nyeri pada ajah - 7elisah atau ketegangan otot - 0urasi episode nyeri - =erintih dan menangis - 7elisah ') $asien akan D - =emperlihatkan teknik relaksasi secara individual untuk mencapai
-
kenyamanan =elaporkan kesejahteraan fisik dan psikologi =engenali factor penyebab dan menggunakan
-
memodifikasi factor tersebut =elaporkan nyeri pada penyedia layanan =enggunakan tindakan pereda nyeriseperti analgesic dan atau non
-
analgesic secara tepat dan cepat Tidak mengalami gangguan frekuensi dalam pernapasan, frekuensi jantung
-
dan tekanan darah =empertahankan selera makan yang baik =elaporkan pola tidur yang baik =elaporkan memIertahankan performa interpersonal.>encana tindakan
peran
tindakan
dan
untuk
hubungan
%ntervensi keperaatan &. =anajemen nyeri (N%) D - 2jarkan penggunaan teknik nonfarmakologis (misalnya, umpan balik biologis, transcutaneous electrical nerve stimulation (TGN), hypnosis, relaksasi, imajinasi terbimbing, terapi music, distraksi, terapi aktivitas, akupresur, kompres hangat atau dingin, dan masase) sebelum, setelah dan jika memungkinkan, selama aktivitas yang menimbulkan nyeri, sebelum nyeri terjadi atau meningkat dan bersama penggunaan tindakan pereda
-
nyeri yang lain. 4erikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama akan
berlangsung dan antisipasi ketidaknyamanan akibat prosedur. !. $emberian analgesic D menggunakan agen-agen farmakologi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri '. =anajemen medikasi D memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas yang aman dan efektif @. =eringankan atau mengurangi nyeri sampai ketingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien. B. =anajemen sedasi D memberikan sedasi, memantau respon pasien dan memberikan dukungan fisiologis yang dibutuhkan selama prosedur diagnostic dan terapeutik. *. =anagemen nyeri (N%) - Lakukan pengkajian
nyeri
yang
komprehensif
meliputi
D
lokasi,
karakteristik, aitan, dan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau keparahan nyeri dan factor presipitasinya. - Fbservasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan, khususnya pada mereka yang tidak mampu berkomunikasi efektif. +. $enyuluhan untuk pasien dan keluarga 9 keluarga D - ertakan dalam instruksi pemulangan pasien obat khusus yang harus diminum, frekuensi pemberian, kemungkinan efek samping, kemungkinan
interkasi obat, keaspadaan khusus saat mengonsumsi obat tersebut
-
(misalnya D pembatasan aktivitas fisik, pembatasan diet). %nstruksikan kepada pasien untuk menginformasikan kepada peraat bila
-
pereda nyeri tidak dapat tercapai. %nformasikan kepada pasien terkait prosedur yang dapat meningkatkan
nyeri dan taarkan strategi koping yangdisarankan. #. 2ktivitas kolaboratif D -8elola nyeri pasca bedah aal dengan pemberian opiat yang terjadal (misalnya setiap @ jam selama '* jam) atau $2. -7unakan tindakan pengendalian nyeri sebelum nyeri menjadi lebih berat. Laporkan kepada dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan saat ini merupakan perubahan yang bermakna dari pengalaman nyeri pasien dimasa lalu.
>asional &. =anajemen nyeri bertujuan untuk meminimalisir rasa nyeri. 0engan mengajarkan pasien teknik meminimalisir nyeri sangat membantu dalam hal terapi yang dijalani pasien. !. 2nalgesic diberikan untuk terapi farmakologis untuk mendukung peredaan nyeri sehingga berkurang. 2nalgesic sangat efektif karena bekerja langsung pada saraf nyeri sehingga bisa mengurangi nyeri secara tepat dan cepat '. 2nalgesic dalam dosis tinggi dapat berbahaya bagi tubuh bahkan dapat menyebabkan penekanan saraf vagus sehingga perlu diresepkan oleh pelayan kesehatan yang ahli. @. untuk merelaksasi sampai ketingkat kenyamanan B. obat sedasi diberikan untuk menghilangkan kecemasan *. pengkajian nyeri dilakukan untuk mengetahui seberapa dalam nyeri yang dirasakan pasien.
+. $enyuluhan untuk keluarga dilakukan untuk menginformasikan proses perjalanan nyeri maupun terapi yang diberikan supaya keluarga paham dan tidak menjadi panic #. 2ktivitas kolaboratif merupakan rekomendasi tindakan terapi obat untuk meredakan nyeri. 8olaborasi dibutuhkan untuk membandingkan ilmu teoritis dan ilmu praktisi dengan kaan sejaat maupun seprofesi kesehatan lainnya untuk menunjang penanganan yang cepat dan tepat.
7.
0efisiensi pengetahuan tentang proses penyakit nefrolitiasis berhubungan
keterbatasan kognitif dan kurang familiar dengan sumber-sumber informasi. Tujuan dan criteria evaluasi D &. =emperlihatkan pengetahuan tentang penyakit nefrolitiasis yang dibuktikan oleh indicator sebagai berikut (sebutkan &-B D tidak ada, terbatas, cukup, banyak, atau luas) D - 0eskripsi nefrolitiasis - 0eskripsi rasional untuk proses penyakit nefrolitiasis - 0eskripsi bahan makanan yang dianjurkan untuk nefrolitiasis - 0eskripsi stategi untuk mencegah terjadinya nefrolitiasis berulang - 0eskripsi aktivitas pemantauan diri !. $asien dan keluarga akan D =engidentifikasi kebutuhan terhadap informasi tambahan tentang program terapi (misalnya D informasi tentang penyakit nefrolitiasis). %ntervensi keperaatan D &. Gdukasi kesehatan D mengembangkan dan memberikan bimbingan dan pengalaman belajar untuk memfasilitasi adaptasi secara sadar perilaku yang konduksif untuk kesehatan individu, keluarga, kelompok dan atau komunitas. !. $anduan sistem kesehatan D =emfasilitasi lokasi pasien dan menggunakan pelayanan kesehatan yang sesuai.
'. %nformasi persiapan sensorik D menjelaskan dalam istilah yang konkret dan obyektif jenis pengalaman sensorik dan peristia yang dihubungkan dengan prosedur atau terapi kesehatan yang akan dilakukan dan menimbulkan stress @. %dentifikasi resiko D menganalis factor resiko potensial, menentukan resiko kesehatan, dan memprioritaskan strategi untuk menurunkan resiko untuk individu atau kelompok B. $encegahan penggunaan 5at D tindakan pencegahan terhadap gaya hidup alkoholik dan konsumsi obat terlarang. *. $enyuluhan prabedah D membantu pasien untuk memahami dan mempersiapkan mental terhadap pembedahan serta periode pemulihan pascabedah +. $enyuluhan obat D resep D mempersiapkan pasien untuk menggunakan obat yang dianjurkan secara aman dan memantau efeknya. #. 4eri penyuluhan sesuai tingkat pemahaman pasien, ulangi informasi bila diperlukan /. 7unakan berbagai pendekatan penyuluhan, rekomendasi dan berikan umpan balik secara verbal dan tertulis &". $enyuluhan D individu (N%) D - 4ina hubungan saling percaya - 4angun kredibilitas sebagai guru jika perlu - $ilih metode dan strategi penyuluhan yang sesuai - 4eri penguatan terhadap perilaku yang sesuai. 4eri aktu kepada pasien untuk mengajukan beberapa pertanyaan dan mendiskusikan masalahnya. >asional &. $emberian edukasi untuk memahamkan poasien akan proses perjalanan penyakit dan pencegahannya !. =emdukung peraatan home care atau raat jalan sesuai kebutuhan dan keinginan pasien. '. =enginformasikan kepada pasien agar pasien siap mental dan tahu cara mengatasi penyakitnya jika terjadi lagi dikemudian hari. @. ebagai aktivitas atau imunitas untuk dapat menghindari dan mencegah penyakit berulang secara cepat dan tepat.
B. $enggunaan 5at dan obat-obat narkotik dapat memperparah keadaan pasien dengan nefrolitiasis *. =embantu pasien mempersiapkan mental dan spiritualnya dalam menghadapi terapi kedepannya +. $enyuluhan obat 9resep agar pasien tepat obat, tepat dosis pemberian dan tepat aktu pemberian. #. 2gar informasi yang akan diberikan mudah dipahami /. 2gar pasien lebih aktif dan efektif dalam berbicara dan supaya keadaan tidak bosan. &". Antuk menyampaikan informasi tentu narasumber harus dipercayai dulu supaya informasi yang diberikan dapat diterima dengan baik dan dijalankan dengan efektif. 4. Pelasanaan a!au I$leen!asi Tahapan dalam melakukan sesuatu yang telah direncanakan dan untuk
melakukan perencanaan tersebut harus ada pelaksanaan. a.Nyeri akut b9d penyakit nefrolitiasis %mplementasi D &. =emonitoring vital sign pasien D T0 D &!"9+" mm
0efisiensi pengetahuan
tentang prosese penyakit berhubungan
keterbatasan kognitif dan kurang familiar dengan sumber-sumber informasi %mplementasi D &. =embina hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga pasien
dengan
!. =emberikan health eduction sesuai pemahaman dan pendidikan pasien dan mudah dimengerti tentang proses penyakit nefrilitiasis beserta pencegahannya dikemudian hari. '. =emberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya terkait penyakitnya. 5. E
T0 D &!"9+" mm
D '*.@ F $ D !" E9i =2$ D #* 2 D =asalah teratasi sebagian $ D Lanjutkan intervensi &. !. '. @. B. *.
=onitoring vital sign Fbservasi kualitas dan intensitas nyeri 4erikan posisi semi foler 2njurkan mempertahankan istirahat9tidur. Lanjutkan 8olaborasi pemberian terapi farmakologi. %nstruksikan kepada pasien untuk menginformasikan kepada peraat bila pereda nyeri tidak dapat tercapai. %nformasikan kepada pasien terkait prosedur yang dapat meningkatkan nyeri dan taarkan strategi koping yangdisarankan.
b. 0efisiensi
pengetahuan
tentang
prosese
penyakit
berhubungan
keterbatasan kognitif dan kurang familiar dengan sumber-sumber informasi D pasien mengatakan agak paham akan proses penyakit nefrolitiatis F D tampak pasien menjelaskan kembali materi
dengan
penyuluhan yang diberikan pihak pemberi penyuluhan. 2 D =asalah belum teratasi sebagian $ D Lanjutkan intervensi &. $enyuluhan prabedah D membantu pasien untuk memahami dan mempersiapkan mental terhadap pembedahan serta periode pemulihan pascabedah !. $anduan sistem kesehatan D =emfasilitasi lokasi pasien dan menggunakan pelayanan kesehatan yang sesuai.
-A- III DISCHAR)E PLANNIN)
A. Dis9hae Plannin &. $engertian 0ischarge $lanning adalah pengembangan perencanaan yang dilakukan untuk
pasien dan keluarga sebelum pasien meninggalkan rumah sakit dengan tujuan agar
pasien dapat mencapai kesehatan optimal dan mengurangi biaya rumah sakit (>akhmaati, !"&'). 0ischarge planning adalah suatu proses dimulainya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan peraat baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien merasa siap kembali ke lingkungannya (8o5ier, !""@). $roses ini dimuali sejak pasien masuk rumah sakit. 4erdasarkan dua pengertian tersebut, maka disimpulkan discharge planning merupakan proses perencanaan bagi pasien dan keluarganya yang berkelanjutan dimulai sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien siap kembali ke lingkungannya dengan tujuan mengoptimalkan 0ischarge planning (2stuti, !"&@). tatus kesehatan pasien. $ada pasien dengan batu ginjal, discharge planning bertujuan bukan hanya meningkatkan kesehatan pasien tetapi juga mencegah b atu ginjal berulang. !. Tujuan 0ischarge $lanning Tujuan dilakukan discharge planning menurut apernito (&///) adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik guna mempertahankan dan atau mencapai fungsi maksimal setelah pasien pulang. 2rtinya, melalui discharge planning yang dilakukan di rumah sakit, pasien akan dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya di rumah. elain itu, discharge planningkan meningkatkan kemajuan pasien, meningkatkan pencapaian kualitas hidup yang lebih baik, mengurangi kunjungan ulang pasien ke rumah sakit ($hillips et al., !""@ dalam 2lmborg et al, !"&"). 0ischarge planning sudah merupakan bagian dari intervensi keperaatan pasien sejak pasien diterima di rumah sakit. $roses ini dilakukan multidisiplin, meliputi keperaatan, medis, gi5i, fisioterapi, dan lain-lain. =elalui discharge planning informasi tertulis maupun verbal akan disampaikan pada pasien dan keluarganya, sehingga dapat meningkatkan bekal pengetahuan bagi pasien dan keluarga jika mereka pulang. '. $elaksanaan 0ischarge $lanning
$elaksanaan discharge planning menurut $otter $erry (!""@) dimulai dari pengkajian pada saat pasien masuk rumah sakit, yakni pengkajian mengenai kebutuhan pemulangan pasien berdasar riayat kesehatan pasien, sumber pendukung sosial, sumber finansial, tingkat pendidikan, dan hambatan yang pasien miliki. $engkajian ini dilakukan pada pasien dan keluarganya. ebagai persiapan pemulangan pasien, pendidikan kesehatan di rumah disampaikan pada pasien dan keluarganya, seperti penggunaan alat-alat medis di rumah, 0ischarge planning (2stuti, !"&@). ?aktor resiko penyakit pasien, komplikasi, dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan pasien di rumah. 8olaborasi dengan tim pelayanan kesehatan yang lain diperlukan untuk memaksimalkan proses discharge planning. $enatalaksanaan discharge planningsecara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yakni discharge planning sebelum hari pemulangan pasien dan pada hari pemulangan pasien. $elaksanaan pada saat sebelum hari pemulangan pasien, peraat menginformasikan mengenai sumber-sumber pelayanan kesehatan, serta pendidikan kesehatan terkait dengan penyakit yang dialami pasien (meliputi tanda gejala, komplikasi, peraatan, pencegahan, dan kepatuhan pengobatan). edangkan pada saat hari pemulangan pasien, maka pasien diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum atau kurang dipahami dan halhal yang ingin diketahui lebih lanjut. Gvaluasi kegiatan discharge planning dilakukan sesuai dengan pendidikan kesehatan yang sudah didiskusikan bersama pasien dan keluarganya, baik kognitif maupun psikomotornya ($otter $erry, !""@). -. Heal!h E2u9a!i/n (Pen2i2ian + Penuluhan #eseha!an% Tema D $roses $enyakit Nefrolitiasis =ateri pendidikan D &. $engertian penyakit batu ginjal !. ?aktor risiko penyakit batu ginjal '. Tanda dan gejala penyakit batu ginjal @. =ekanisme terjadinya batu ginjal