NEAR DROWNING
A. DEFINISI
Tenggelam atau Drowning adalah kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairanke dalam pernafasan akibat terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan.
Near drowning adalah penderita tenggelam yang selamat dari episode akut danberesiko besar mengalami disfungsi organ berat dengan mortalitas tinggi.
Cedera oleh karena perendaman (submersion/immersion) yang dapat mengakibatkan kematian dalam waktu kurang dari 24 jam disebut tenggelam (drowning). Istilah neardrowning digunakan apabila korban mampu bertahan hidup lebih dari 24 jam setelah peristiwa tenggelam.
B. ETIOLOGI
Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan
Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan
Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang
Kurangnya pengawasan oarng tua terhadap anak.
Kurangnya keamanan peralatan saat renang.
C. KLASIFIKASI
Berdasarkan kondisi paru-paru korban
Typical drowning Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernafasan korban saatkorban tenggelam.
Atypical drowning
Dry drowning yaitu keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk kedalam saluran.
Immersion syndrom,yaitu kondisi terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalamair dingin ( suhu<20drajat C) yang menyebabkan terpicunya reflek vagal yangmenyebabkan apneu, bradikardia, dan vasokontriksi dari pembuluh darahkapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasiserebral
Submersion of the unconsciousSering terjadi pada korban yang menderita epilepsi atau penyakit jantungkhususnya koronari artheroma, hipertensi, atau peminum yang mengalamitrauma kepala saat masuk ke air.
Delayed Dead yaitu keadaan dimana korban masih hisup setelah lebih dari 24 jam setelahdiselamatkan dari suatu episode tenggelam.
Berdasarkan kondisi kejadian
Tenggelam Suatu keadaan dimana korban akan meminum air dalam jumlah yangbanyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernaafasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian epiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit.
Hampir tenggelam Suatu keadaan dimana korban masih bernafas dan membatukkan air keluar.
D. PATOFISIOLOGI
Ketika terbenam ke dalam air atau media cair lainnya, korban yang sadar akan menahan nafas dan mungkin meronta untuk menyelamatkan diri atau bahkan panik. Kemudian dorongan untuk bernafas ("air hunger") akan menyebabkan terjadinya inspirasi spontan terengah-engah. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya aspirasi cairan yang dapat menghalangi jalan nafas korban sehingga dapat menghambat korban untuk bernafas, kemudian akan diikuti oleh kejang dan kematian oleh karena hipoksemia. Proses ini dikenal juga dengan wet drowning. Pada beberapa kejadian korban tidak meminum air, melainkan terjadi spasme laring yang juga dapat mengakibatkan terjadi hipoksemia dan kematian yang dikenal dengan istilah dry drowning.
Meskipun aspirasi air tawar dan air laut pada dasarnya menimbulkan perubahan yang berlawanan dalam volume darah dan elektrolit, hanya sebagian kecil korban yang meminum air dalam jumlah yang cukup dari kedua jenis cairan tersebut dapat menyebabkan efek yang signifikan secara klinis. Namun, aspirasi sejumlah cairan, baik itu air tawar maupun air laut, dapat menyebabkan adanya kerusakan pulmonal yang dapat mengakibatkan edema paru non-kardiogenik. Cedera paru yang terjadi dapat diperburuk oleh adanya kontaminan di dalam air seperti bakteri, material kecil, berbagai bahan kimia dan muntahan. Hipoksia serebral juga dapat menyebabkan edema paru non-kardiogenik.
Sebagian besar pasien akan menjadi acidemic. Pada awalnya, hal ini lebih berkaitan dengan hipoventilasi dibandingkan lactic acidosis akibat adanya penurunan perfusi jaringan. Abnormalitas elektrolit jarang memerlukan penanganan pada korban near drowning dan biasanya bersifat sementara kecuali bila terdapat cedera ginjal yang signifikan oleh karena hipoksia, hemoglobinuria atau myoglobinuria.
Faktor terpenting yang menentukan efek dari kejadian tenggelam adalah durasi dan tingkat keparahan hipoksia yang ditimbulkan. Sebagian besar pasien yang tiba di rumah sakit dengan fungsi kardiovaskular dan neurologis yang masih baik dapat bertahan hidup dengan kecacatan minimal, sedangkan pada pasien yang tiba dengan fungsi kardiovaskular yang tidak stabil dan koma akan lebih buruk oleh karena hipoksia dan iskemia sistem saraf pusat.
E. FAKTOR RISIKO TENGGELAM
Faktor risiko yang mengakibatkan tenggelam di antaranya termasuk
Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air
Kurangnya pengawasan terhadap anak (terutama anak berusia 5 tahun kebawah)
Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat, air yang sangatdalam, terperosok sewaktu berjalan di atas es, ombak besar, dan pusaran air.
Terperangkap misalnya setelah peristiwa kapal karam, kecelakaan mobilyang mengakibatkan mobil tenggelam, serta tubuh yang terbelenggupakaian atau perlengkapan
Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan dan minuman beralkohol.
Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cidera atau kelelahan
Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang, termasuk diantaranya infark , miokard, epilepsi atau stroke
Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuh, kekerasan antar anak sebaya, atau permainan di luar batas kewajaran.
F. PERBEDAAN TENGGELAM DI AIR TAWAR DAN ASIN
Tenggelam di Air Tawar
Sejumlah besar air masuk ke dalam saluran pernapasan hingga keparu-paru, mengakibatkan perpindahan air secara cepat melalui dindingalveoli karena tekanan osmotik yang besar dari plasma darah yanghipertonis. Kemudian diabsorbsi ke dalam sirkulasi dalam waktu yangsangat singkat dan menyebabkan peningkatan volume darah hingga 30%dalam menit pertama. Akibatnya sangat besar dan menyebabkan gagal jantung akut karena jantung tidak dapat berkompensasi dengan cepatterhadap
volume darah yang sangat besar (untuk meningkatkan "cardiacoutput" dengan
cukup). Akibat hipotonisitas plasma darah yangmengalami dilusi, ruptur sel darah merah (hemolisis), pengeluaran kaliumke dalam plasma (menyebabkan anoksia miokardium yang hebat).Mekanisme dasar kematian kematian yang berlangsung cepat diakibatkanoleh serangan jantung yang sering kali berlansung dalam 2-3 menit.
2. Tenggelam di air laut
Pada kasus tenggelam di air laut, cairan yang memasuki paru-parumemiliki kelarutan sekitar 3% dan bersifat hipertonis. Walaupun terjadiperpindahan garamgaram, khususnya natrium dan magnesium melaluimembran pulmonum, tetapi tidak terjadi perpindahan cairan yang masif Kematian timbul umumnya lebih lambat, terjadi sekitar 8-9 menit setelahtenggelam. Faktor asfiksia memegang peranan lebih penting, denganwaktu survival yang lebih panjang.