MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN KESEHATAN MENUJU INDONESIA SEHAT Prof. DR. Prof. DR . dr. dr. Nila Nil a F. F. Moeloek Moel oek MENTERI KESEHA KESEHAT TAN RI RI
RAPA RAP AT KERJA K ERJA KESEHA KES EHAT TAN NASIONA N ASIONALL REGIONAL REGION AL TENGAH T ENGAH Denpasar, 15 Februari 2015 1
Manusia adalah kek ekayaan ayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang mememungkinkan bagi rakyatnya rakyatn ya untuk menikmati me nikmati umur panjang sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampakn tampaknya ya merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini sering terlupakan
BPS, 2014
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (2007 – 2013) 2013)
73,81 73,29
72,77 72,27 Usia harapan hidup 70,07 tahun
71,76 71,17 70,59
2007
2008
2009
2010
2011
2012
3 8,1 tahun
Rata-rata lama sekolah
2013
Rata-rata pengeluaran per bulan Rp. 643.360
STRUKTUR DEMOGRAFI INDONESIA 1971
1980
Usia produktif adalah Kelompok ‘rentan’
120 juta
118 juta
2010
Indonesia: Penduduk besar besar 238 jt -> HDI Ranking 108 (dari 187 negara, UNDP 2014)
4
BONUS DEMOGRAFI
2020
Bonus demografi dan jendela peluang 90 80
Bonus Demografi
70
60 50 e s a t n e s r e P
mayoritas penduduk USIA PRODUKTIF Jendela peluang
Muda
40 30 20
Lansia
10 0 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 0 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 0 0 1 1 2 2 3 3 4 4 5 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tahun
menentukan peluang Indonesia menjadi NEGARA MAJU 5
Angka Beban Beban Ketergantungan Ketergantungan (Dependency Ratio) Provinsi (2014) 15 Provinsi di bawah rerata nasional
18 Provinsi di atas rerata nasional
PERMASALAHAN GIZI DI INDONESIA
7
PERSENTASE PERSENT ASE KUMULA KUMULATIF TIF HIV/AIDS BERDASARKAN KELOMPOK UMUR 1987-Des 2013
1/3 kelompok usia produktif
8
Persentase perempuan berumur >10 tahun yang pernah kawin menurut umur perkawinan pertama dan daerah tempat tinggal
LINDU: dari 13 ibu hamil, sebagian besar umurnya sangat muda. Ada yang berumur 14 tahun dan ada yang berumur 19 tahun, sudah mempunyai 4 anak
65.58
57 48.48
37.91 28.92 8.5
32
13.61
11
Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
<15 th
1 6 - 1 8 th
>19 th 9
BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA 1990 Cedera
2000 Penyakit menular
7%
Cedera
2010
Penyakit menular
Cedera
Penyakit menular
9%
8%
33%
37%
43% 56% 49%
Penyakit tidak menular Sumber IHME: 2010
Penyakit tidak menular
58%
Penyakit tidak menular
Perubahan Beban Penyakit antara 1990 – 2010 dan 2015 di Indonesia, beban dihitung sebagai DisabilityAdjusted LifeSumber: Years Years (DALYS) (DALYS) Global Burden of Disease, 2010 dan Health Sector Review Review (2014)
Persentase Penduduk Berumur > 10 Tahun Pertama Kali Merokok Menurut Kelompok Umur
80,71% Penduduk merokok dalam rumah dengan anggota rumah tangga
12
Rata-rata Batang Rokok yang dihisap setiap hari oleh Penduduk Berumur 10 tahun ke atas Provinsi Tertinggi Bangka Belitung 16,56 batang Terendah DI Yogyakarta 10,31 batang
13
TANTANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pencapaian MDGs dan Post 2015
• ↙ angka kematian • ↙ angka kemiskinan • ↙ angka kesakitan
• ↗ akses
Implementasi JKN
• •
pelayanan pelayanan Pelayanan yang terstruktur Pelayanan yang efisien & efektif
Derajat kesehatan rakyat yg setinggitingginya
Tantangan Bidang Kesehatan Eksternal: MEA 2015, Mobilisasi populasi, Global Burden of Disease
Bagaimana menyikapinya ?
Internal: Jumlah Penduduk, Luas wilayah, Infrastruktur, SDM
KEMATIAN IBU 228
359
Aborsi yang tidak aman
Penyebab di luar Jangkauan kesehatan-
102 Unmet need Keluarga Berencana
Pertolongan persalinan tidak oleh petugas kesehatan terlatih
Infrastruktur Energi
Transport
A i r bers ber s i h BUDAYA
Penyebab tidak langsung: oleh anemia penyakit, cacingan dan kurang GIZI 16
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN INDONESIA BERDASARKAN KEBIJAKAN NASIONAL: TENTANG TENT ANG JAMINA JAMINAN N KESEH KESEHA ATAN NASIONAL
INDO IN DON NE S IA S E HAT
Memanusiakan manusia
Ekonomi
Lansia: Jaminan Sosial
Dewasa: Dewasa Muda: Balita: Bayi:
Nutrisi
ASI
Pendidikan karakter
Imunisasi
Anak / Remaja:
Pendidikan
Pendidikan karakter
- kemandirian
Keilmuan Kesehatan Reproduksi
Penciptaan lahan kerja Produktivitas
- inovatif - kreatif
KEBUTUHAN
Jaminan Kesehatan Pangan
Air
Energi
(laut, daratan)
(air bersih, sanitasi, irigasi)
(fosil,terbaharukan)
Akses (Pendidikan, Kesehatan)
Arah Pembangunan Kesehatan (2005-2024) RPJMN I 2005-2009
RPJMN II 2010-2014
RPJMN III 2015-2019
RPJMN IV 2020-2024
Universal Coverage
Upaya Kuratif
Pendukung/penunjang
Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan
VISI DAN MISI PRESIDEN R O T K E S , N A I A S H U A N Y A A L I M N W A E N K U N G A N A D N B A M E A T P A : R N A E M N E U P G , N N A A B L U M E G P G I N S U N E M I D 3
TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia
PROGRAM INDONESIA PINTAR
PROGRAM INDONESIA SEHAT
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA
PARADIGMA SEHAT
PENGUATAN YANKES
JKN
DTPK
N O R M A P E M B A N G U N A N K A B I N E T K E R J A
PROGRAM INDONESIA SEHAT Paradigma Sehat Program • Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan • Promotif - Preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan • Pemberdayaan masyarakat
Penguatan Yankes Program • Peningkatan Akses terutama pd FKTP • Optimalisasi Sistem Rujukan • Peningkatan Mutu Penerapan pendekatan
JKN Program • Benefit • Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong • Kendali Mutu & Kendali Biaya • Sasaran: PBI & Non PBI
continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan health h ris ri s k ) (healt
Tanda kepesertaan KIS
21
PETA STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN INTERGRATIF-HARMONISASI
Meningkatnya Kesehatan masyarakat (PROMOTIF)
Meningkatny a Pengendalian Penyakit (DETEKSI DINI )
Meningkatnya Akses & Mutu Fasyankes (KURATIF&REHABILITATIF)
Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas, dan Pemerataan Tenaga Kesehatan (PP-SDM)
Meningkatnya Kemandirian, Akses & Mutu Sediaan Sediaa n Farmasi (Obat, Vaksin, Biosimilar) & Alkes
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan PEMBER PEM BERDA DAY YAAN MASYARA MASYARAKA KAT T
Program Indonesia Sehat Program (Program Kemenkes) Kemenkes) Program Keluarga Produktif Kabinet Kerja
Terdiri : Paradigma Sehat
Penguatan Yankes Yankes
Jaminan Kesehatan Nasional
Simpanan Keluarga Sejahtera
Kegiatan Produktif Keluarga
Program Indonesia Pintar
Kartu Indonesia Sehat
Kartu Keluarga Sejahtera
Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera
Kartu Indonesia Pintar
23
PEMBANGU PEMBA NGUNAN NAN KESEHA KESEHAT TAN 2015 2015-201 -2019 9 No 1
Indikator
Status Awal
Target 2019
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
a.
Angka Angka kematia kematian n ibu per 100.000 100.000 kelahir kelahiran an hidup
346 (SP 2010) 2010)
306
b.
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran
32 (2012/2013) (2012/2013 )
24
c.
Prevalensi kekurangan kekurangan gizi (underweight) (underweight) pada pada anak balita
19,6 (2013
17,0
32,9 (2013)
28,0
297 (2013) (2013)
245
b. Prevalensi HIV (persen)
0,46 (2014)
<0,50
c.
212 (2013)
300
d. tekanan darah tinggi (persen)
25,8 (2013)
23,4
e.
15,4 (2013)
15,4
hidup
(persen) d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat
pendek) pada anak
baduta (bawah dua tahun) (persen)
2
Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
a.
Prevale Prevalensi nsi Tuberkul uberkulosis osis (TB) per 100.000 100.000 penduduk penduduk
Jumlah kabupaten/kot kabupaten/kota a mencapai eliminasi malaria
Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
PEMBANGUNAN KESEHA KESEHAT TAN 2015-201 2015-2019 9 No 3
Indikator
Status Awal
Target 2019
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
a.
Jumlah Jumlah kecama kecamatan tan yang memiliki memiliki minima minimall satu satu Pusk Puskesmas esmas yang
0 (2014)
5.600
10 (2014)
481
71,2 (2013)
95
tersertifikasi tersertifikasi akreditasi b. Jumlah kabupaten/kot kabupaten/kota a yang yang memiliki memiliki minimal satu RSUD yang yang tersertifikasi tersertifikasi akreditasi nasional c.
Presentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi
4
Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat Serta Sumber Daya Kesehatan
a.
Persent Persentase ase kepeser kepesertaan taan SJSN kesehat kesehatan an (persen) (persen)
51,8 (Oktober (Oktober
Min 95
2014) b.
Jumlah Puskesmas Puskesmas yang minimal memiliki memiliki lima jenis tenaga
1.015 (2013)
5.600
25 (2013)
60
75,5 (2014)
90,0
kesehatan c. Persentase RSU kabupaten/kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis d.
Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT NO
SASARAN
(1)
BENTUK PERUBAHAN YG DIHARAPKAN
DAMPAK
1. Menjad Menjadik ikan an kesehat esehatan an sbg arus arus utama pembangunan di Indonesia 2. Mening Meningk katkan atkan peran peran lin linta tass sekto sektorr dalam pembangunan kesehatan kesehatan
1
Penentu Kebijakan Lintas Sektor
Pemangku Kepentingan memperhatikan segi/ dampak kesehatan dari kebijakan yg diambil baik di hulu maupun di hilir
2
Tenaga kesehatan
Terlaksanakan paradigma sehat 1. Promo Promotif tif preven preventif tif merupa merupak kan disetiap lini pelayanan kesehatan & aspek utama dlm setiap upaya kesehatan (program PHBS, mengupayakan agar : • Orang sehat tetap sehat/ tdk Kesling, Promkes, KIA, gizi & menjadi sakit lainnya) • Orang sakit menjadi sehat 2. Mening Meningk katnya atnya kemampu emampuan an nakes nakes • Orang sakit tdk menjadi lebih sakit dlm hal promosi & prevensi 26
SASARAN PERUBAHAN PARADIGMA SEHAT NO
3
4
SASARAN
Institusi Kesehatan
Masyarakat
BENTUK PERUBAHAN YG DIHARAPKAN
(2)
DAMPAK
Penerapan standar mutu & standar tarif dlm pelayanan kpd masyarakat
1. Penin Peningk gkat atan an mutu mutu pela pelayan yanan an kesehatan 2. Berk Berkom ompe peti tisi si lebi lebih h fair dlm soal mutu & tarif di dalam memberikan memberikan pelayanan yg terbaik bagi masyarakat
Masyarakat harus merasa bahwa kesehatan adalah harta berharga yg harus dijaga
1. Terlaks erlaksana anany nya a PHBS PHBS di keluar keluarga ga & masyarakat 2. Masyar Masyarak akat at aktif aktif sbg sbg kade kaderr & terlaksananya Kegiatan pemberdayaan masyarakat masyarakat (Posyandu, Poskesdes, Posbindu, Desa Siaga dll) 27
“
” ”
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN
PENINGKATAN AKSES
PENINGKATAN MUTU
REGIONALISASI RUJUKAN
a) Pemen Pemenuha uhan n tenaga b) Peningk Peningk sara sarana na pelayanan primer c) Peme Pemenu nuha han n prasarana pendukung d) Inova Inovasi si pelayanan di terpencil & sangat Terpencil
a) Penyediaan NSPK/SOP b) Penin eningk gkat atan an kemampuan nakes c) Program Dokter Layanan Primer d) Program Akreditasi FKTP
a) Sistem Rujukan Regional dan Provinsi b) Sistem Rujukan Nasional
PENGUATAN DINKES KAB/KOTA, PROVINSI
a) Sosialisasi b) Advoka okasi c) Capacity Building
DUKUNGAN LINTAS SEKTOR
a) Dukung Dukungan an Regulasi b) Dukung Dukungan an Infrastruktur (transportasi, listrik, air, komunikasi)
c) Dukung Dukungan an pendanaan
28
PENG PE NGUA UAT TAN PE PELA LAY YAN ANAN AN KE KESE SEHA HAT TAN OUTPUT 2015 -2019
Penguatan pelayanan kesehatan kesehat an ditujukan untuk : 1.Mengoptimalkan kesiapan fasilitas pelayanan (readiness of service) di fasilitas pelayanan kesehatan keseha tan tingkat pertama maupun rujukan
1. Kesiapan Kesiapan 6.000 6.000 Puskesma Puskesmass dengan fasilitas Rawat Inap 2. Terbentukn erbentuknya ya 14 RS Rujukan Rujukan Nasional 3. Terbentuknya erbentuknya 184 RS Rujukan Rujukan regional regional 4. Penguat Penguatan an 430 RSUD RSUD Kab/K Kab/Kota ota memenuhi standar sesuai PMK 12 thn 2012
2. Meningkatk Meningkatkan an kualitas pelayanan kesehatan melalui akreditasi di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama maupun rujukan
1. Sebanyak Sebanyak 430 430 RSUD Kab/k Kab/kota ota terakreditasi terakr editasi Nasional 2. Seban Sebanyak yak 14 14 RS Rujuk Rujukan an Nasional Nasional yang terakreditasi terakreditasi Internasional (JCI) 3. Seban Sebanyak yak 5600 Pusk Puskesmas esmas terakreditasi 29
Kesiapan Layanan Primer
30
Visi Nasional Na sional untuk Lay Layanan anan Kesehatan Primer(Permenkes No. 75 Tahun 2014) Transformasi dari situasi masa lalu menuju visi masa depan
Medical Model Master Plan Penguatan Sistem Kesehatan Nasional (1969)
Selective PHC UU Kesehatan No. 23/1992 Kepmenkes No 128/2004
Comprehensive PHC UU Kesehatan No. 36/2009 Permenkes No. 75/2014
Menuju Kepesertaan Semesta (UHC) 2019
KONDISI INFRASTUKTU INFRASTUKTUR R & PERALAT PERALATAN MENTERI KESEHATAN
DASAR DI PUSKESMAS TAHUN 2014
Bangunan Utama Puskesmas
Rumah Dinas Dokter
Baik
6.751 Unit (69.4%)
5,904 (60,7%)
Rusak Ringan
2.098 Unit (21.6%)
2.495 Unit (25.6%)
Rusak Sedang
639 Unit (6,6 %)
-
Rusak Berat
243 Unit (6,6 %)
1.332 Unit (13,7%)
Kondisi
Alokasi pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan diusulkan melalui melalui : 1. TP 2015 2015 sebe sebesa sarr Rp 654 654 M 2. DAK DAK 2015 2015 sebe sebesa sarr Rp. Rp. 1,6 1,6 T Sumber : Pusdatin , Desember 2013
Kesiapan Fasilitas Penunjang Dasar (Listrik) di FKTP 96,4
100 80,8
96,7
95,5
90,3 83,9
86,2
85,3 75,0
80
73,3
77,3
60 35,7
40 26,9
30,0
23,5
25,8
20,7
20
9,1
00 Sumatera
Jawa-Bali
PLN
Kalimantan
Sulawesi
24 jam
Nusa Tenggara
Maluku
> 2500 watt
Papua
Persentase Fasyankes menurut Keter etersediaan sediaan Air Ber Bersih sih 100 96,3
100,0
96,4
100,0
100,0
96,8 91,3
89,3
86,2
79,4
80 66,7
Tersedia air bersih 65,5
61,3
60
40
39,1
PAM, Pompa atau sumur gali sbg Sumber air bersih
20
00
Tersedia Wastafel, air mengalir dgn sabun
Sumber air minum untuk rumah tangga Indonesia Air kemasan/isi ulang
30.7% 22.5%
Air sumur terlindung Air keran
13.5% 12.8%
Pompa air
Mata air terlindung
7.6%
Air sumur tak terlindung
4.9%
Mata air tak terlindung
3.2%
Curah hujan
2.9%
Air sungai
1.9%
RISKESDAS 2013
TARGET PENGUATAN PELAYANAN TINGKA TIN GKAT T PERT PERTAMA/ AMA/ PRIME PRIMER R 2015 - 2019 TARGET KEGIATAN
SATUAN
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
Pembangunan Baru + Peningkatan Puskesmas *)
Unit
85
85
85
85
85
425
Rehabilitasi
Unit
882
882
882
882
882
4.410
Peralatan
Unit
4.215
1.119
869
1.020
817
8.040
Pusling R4
Unit
227
226
225
225
224
1.127
Pusling perairan
Unit
100
100
100
100
100
500
Kab/Kota
107
118
128
139
150
642
TKTB
36
TARGET PENGUATAN PUSKESMAS Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 52 unit Rehabilitasi: 355 unit Peralatan: 725 unit Pusling R4: 250 unit Pusling Perairan: 35 unit TPKB: 116 kab/kota Nakes: 1.145 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 75 unit Rehabilitasi: 980 unit Peralatan: 2.046 unit Pusling R4: 150 unit Pusling Perairan: 75 unit TPKB: 77 kab/kota Nakes: 3.002 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 20 unit Rehabilitasi: 1.905 unit Peralatan: 2.968 unit Pusling R4: 92 unit Pusling Perairan: 15 unit TPKB: 0 kab/kota
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 98 unit Rehabilitasi: 760 unit Peralatan: 1.045 unit Pusling R4: 185 unit Pusling Perairan: 50 unit TPKB: 125 kab/kota Nakes: 1.326 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 127 unit Rehabilitasi: 185 unit Peralatan: 718 unit Pusling R4: 250 unit Pusling Perairan: 250 unit TPKB: 238 kab/kota Nakes: 669 Pusk
Pembangunan baru & Peningkatan Puskesmas: 56 unit Rehabilitasi: 225 unit Peralatan: 538 unit Pusling R4: 200 unit Pusling Perairan: 75 unit TPKB: 87kab/kota
37
LOKASI 149 14 9 KAB/K KAB/ KOTA OTA TERPILIH TERPILIH PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Jumlah Provinsi
:
27
Jumlah kabupaten/kota DTPK
:
99
Jumlah Kabupaten/Kota Prioritas Perbatasan
:
48
Jumlah Kabupaten/Kota Prioritas MDG's
:
64
Jumlah Kabupaten/Kota dengan IPKM Rendah (SD -1) :
51
Jumlah Puskesmas Di 149 Kab/Kota Terpilih
3.525
PKM Rawat Inap = 1.150, PKM Non Non Rawat Inap = 2.375 : Jumlah Puskesmas Di Daerah Prioritas = 124 PKM yang berbatasan dengan negara tetangga 38
PENETAPAN SASARAN PELAYANAN DASAR KRITERIA:
K ab/k b/k ota ota D TP K yang yang terdir i dari dari:: K abupat bupaten ter ter ti ng g al, K ab/k b/k ota ota ya y ang memi memi lik li k i P us k es mas mas terpenci erpenc i l/s l/s ang at terpenc terpencii l dan dan pulau-pulau k eci ec i l terluar •K ab/k b/k ota ota priori pri ori tas MDG s •K ab/k b/k ota perba per bata tass an •K ab/k b/k ota ota deng deng an IP I P K M ren r enda dah, h, •K ab/k b/k ota ota deng deng an Pus P us k es mas yang yang ti dak dak memenuhi memenuhi s yarat •
’
149 KAB/KOTA PRIORITAS
39
INOVASI PENGUATAN LAYANAN DETERMINAN SOSIAL Genetik Sosial Ekonomi Politik Biologi Kebudayaan Gender Lingkungan Perilaku Psiko-sosial
SIAPA BERAKSI? SIAPA Mitra dan Kemitraan
INTERVENSI DARI SIAPA KE MANA? Waktu pelaksanaan pada kelompok populasi tertentu
BAGAIMANA? Medium, Strategi, Intervensi
DI MANA? Lingkungan dan kesiapan aksi
OUTPUT Membangun sisttem PHC yang fokus pada layanan publik • Meningkatkan kesetaraan dan akses • Fokus pada promotif, preventif, penapisan dan intervensi dini. • Meningkatkan kualitas, keamanan, kinerja, kemanan dan akuntabilitas •
DAMPAK Perbaikan derajat Kesehatan, Kesejahteraan dan Keberlanjutan
Infrastruktur, kepemimpinan dan koordinasi yang memungkinkan terbangunnya kebijakan, sistem pembiayaan, pembiayaan, informasi, penelitian, sumber daya manusia dan evaluasi yang 40 mendukung inovasi
Kerangka: Pendekatan intergratif ‘
Underlying the movement is a shared value
’
PROGRAM INTERGRASI
I S MASYARAKAT UMUM Kesehatan A Promosi K Kondisi Kesehatan Capacity Building U Komunitas Infrastruktur DAMPAK INPUT D Informasi E DATABASE PUSAT KESEHATAN I PRIMER S MONEV AInduksi Advokat Drg CKesehatan Yang Dr Pemerhati Bidan Perawat umum kesehatan OMuda V D 2.Dana Abadi Sektor Swasta A Suport dana 1. Kon ontr trib ibus usii Ko Komu muni nita tass
Layanan Kesehatan Primer : Model Intervensi Integratif LAYANAN KESEHATAN PRIMER
Terpencil, Perbatasan, Kepulauan Model 1
Perkotaan/ Kota Besar Model 2
Bermasalah Kesehatan Kesehat an dan di wilayah yang ditinggalkan, DTPK
Model 3
Papua & Papua Barat Model 4
IMPLEMENTASI DI KABUPATEN
Puskesmas
KESIAPAN FASYANKES Sarana dan prasarana • Alat • Manajemen
•
LOKUS 44 Kab 120 Pusk
SUMBER DAYA MANUSIA • • • •
Jumlah Jenis Kompetensi Pelatihan
PROGRAM • • • •
Prioritas Terintegrasi Berkualitas Sesuai masalah daerah
43
Nusantara Sehat • Intervensi berbasis-tim di layanan kesehatan primer •48 Kabupaten, 120 Puskesmas “
” ”
Terpencil, perbatasan dan kepulauan 44
Tujuan Team Based
Memberikan pelayanan kesehatan untuk menjangkau remote area Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan Menangani masalah kesehatan sesuai kebutuhan daerah Meningkatkan retensi nakes yg bertugas Penggerakkan pemberdayaan masyarakat Pelayanan terintegrasi Peningkatan & pemerataan pelayanan
Fungsi Puskesmas •
Penyelenggaraan UKM tingkat pertama
•
Penyelenggaraan UKP tingkat pertama
45
SDM di Puskesmas (Permenkes 75 Tahun 2014) •
•
Untuk meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat masyarakat serta mensukseskan program Jaminan Sosial Nasional- Penataan Ulang Puskesmas. Pasal 16 (3), Jenis Tenaga Kesehatan paling sedikit terdiri atas : 1. Dokt Dokter er atau atau dokt dokter er laya layana nan n prim primer er 2. Dokter Gigi 3. Perawat Peran dan fungsi 4. Bidan dr. di Yankes 5. Tenag enaga a Kese Keseha hata tan n Masya Masyara raka katt Primer 6. Tenag enaga a Keseh Kesehat atan an Ling Lingku kung ngan an 7. Ahli Ahli Teknolo eknologi gi Labo Laborat ratori orium um Medi Medik k 46 8. T ga Gizi, Gizi, dan dan T ga Kef asi
RENCANA RENCA NA PENEMP PENEMPA ATAN NA NAKE KES S DENGAN T E A M B A S E D TAHUN 2015 - 2019 Tahun
Jml Prov
Jml Kab/ Kota
Jml Puskesmas
Jml Nakes (K)
2015
16
44
120
600
2016
17
54
130
650
2017
18
59
140
700
2018
19
64
150
750
2019
20
69
160
800 47
DOKTER LAYANAN PRIMER: THE AGENT OF CHANGE PROMOTIF
1. CA CAR RE PR PRO OVI VID DER 2. DECIS ISIO ION N MA MAKE KER R
TENAGA MEDIS LAY LA YANAN PRIMER
DOKTER SESUAI KOMPETENSI
DOKTER SUB SPESIALIS
J A G A K E S E H A T A N S E N D I R I
Upaya Kesehatan Mayarakat BOK
L A Y A N A N K E S E H A T A N P R I M E R
3. COMMU MUN NIC ICA ATOR K E S E H A T A N S E K U N D E R
4. CO COMM MMUN UNIT ITY Y LE LEAD ADER ER 5. MANAGER L A Y A N A N
T E R T I E R
K E S E H A T A N
L A Y A N A N
INA CBGs
KAPITASI
48
Kesiapan Layanan Kesehatan Sekunder
49
KEBUTUHAN TEMPAT TIDUR Kondisi Pemanfaatan
Jumlah Kab/Kota
Ada RS Swasta
Tidak Ada RS Swasta
BOR > 65%
105
68
37
BOR < 65%
264
102
162
Strategi Pemenuhan Tempat Tidur: 1. Kabupa Kabupaten ten/Kot /Kota a yg yg kuran kurang g TT dan BOR > 65% Yang ada a da RS Swasta BPJS lebih melibatkan RS swasta sesuai • kebutuhan • Yang tidak ada RS Swasta Penambahan TT RS yang ada (new initiative 2014, 2.955 TT) 2. Kab Kabupa upaten ten/Kot /Kota a yang yang kur kurang ang TT dan BOR < 65% 65% Optimalisasi RS yg ada 50
PERKEMBANGAN FORMULARIUM NASIONAL -519 item dalam 923 sediaan/ kekuatan -Obat Rujuk Balik : 46 item dalam 95 sed/kek
Draft Adendum II FORNAS
-529 item dalam 944 sediaan/ kekuatan -Obat Rujuk Balik : 81 item dalam 153 sed/kek -2 item perubahan restriksi dan penulisan
27 Nov 2014
26 Mei 2014 •
SK Menkes No. 328/2013
FORNAS
19 Sept 2013
521 item dalam 930 sediaan/ kekuatan Adendum I •Obat Rujuk Balik : 81 FORNAS item dalam 153 sed/kek •6 item perubahan KMK No 159/ 2014 restriksi dan penulisan ttg perubahan Fornas 51
TARGET PEMBANGUNAN RS PRATAMA (50 TT) DI DTPK 2015: 9 RS 2016: 1 RS 2017: 1 RS 2018: 1 RS 2019: 1 RS
2015 : 19 RS 2016: 9 RS 2017: 9 RS 2018: 9 RS 2019: 9 RS
52
TARGET PENGUATAN RSUD Target 2015: 14 RS Target 2016: 12 RS Target 2017: 13 RS Target 2018: 11 RS Target 2019: 15 RS
Target 2015: 17 RS Target 2016: 16 RS Target 2017: 17 RS Target 2018: 17 RS Target 2019: 18 RS
Target 2015: 9 RS Target 2016: 11 RS Target 2017: 10 RS Target 2018: 10 RS Target 2019: 12 RS
Target 2015: 36 RS Target 2016: 36 RS Target 2017: 35 RS Target 2018: 35 RS Target 2019: 32 RS Target 2015: 46 RS Target 2016: 48 RS Target 2017: 48 RS Target 2018: 50 RS Target 2019: 48 RS
Target 2015: 9 RS Target 2016: 8 RS Target 2017: 8 RS Target 2018: 8 RS Target 2019: 6 RS
53
110 RS RUJUKAN REGIONAL
RS RUJUKAN REGIONAL (= 110 RS) RS KELAS A
3 RS
RS KELAS B
48 RS
RS KELAS C
52 RS 54
14 RS RUJUKAN NASIONAL DAN 20 RS RUJUKAN PROVINSI
55
Strategi Untuk Pemenuhan Spesialis 4 Dasar dan 3 Penunjang
MENTERI KESEHATAN
1
2
33
4
Program PPDSBK Penugasan melalui PTT dan Residen Senior
Pengangkatan melalui PNS
Sister Hospital
56
Jaminan Kesehatan Nasional
57
PETA JALAN MENUJU UHC 86.4 jt PBI 121.6 jt dicakup oleh BPJS Kesehatan Cakupan dari berbagai skema yang ada 14.2 jt
50.07 jt dicakup oleh skema lain
Yang tidak terasuransi 90.4 jt
2012
73.8 jt yang tak terasuransi
2013
2014
Perusahaan Besar Medium Kecil Mikro
2015
Transformsi dari 4 skema yang ada menjadi BPJS Kesehatan (JPK Jamsostek, Jamkesmas, Askes PNS, TNI Polri ) Keppres tentang dukungan operasional untuk TNI/Polri
Prosedur keanggotaaan dan premi
257,5 mio (all Indonesian people) covered by BPJS Kesehatan
Kegiatan: Transformasi, Integrasi, Perluasan 2014
2015
2016
2017 2018
20% 20% 10% 10%
50% 50% 30% 25%
75% 75% 50% 40%
100% 100% 70% 100% 60% 80%
2016
2017
2019
Level of satisfaction 85% 100%
2018
2019
Integration of Jamkesda into BPJS Kesehatan and regulation of commercial commercial insurance industry
Pengalihan Kepesertaan TNI/POLRI ke BPJS Kesehatan
Pemetaan Perusahaan dan sosialisasi
Sinkronisasi data keanggotaan: JPK Jamsostek, Jamkesmas dan Askes PNS/Sosial – Nomor Nomor identitas tunggal
Perluasan keanggotaan ke perusahaan perusaha an besar, medium, kecil dan mikro B
20%
50%
75%
100%
S
20%
50%
75%
100%
K
10%
30%
50%
70%
100%
Pengukuran kepuasan konsumen setiap 6 bulan Tinjauan paket manfaat layanan setiap tahun
100%
Integrasi beragam skema ke dalam model pembayar pembay ar tunggal (JKN) (JKN) dimulai tahun 2014
tunggal, Pembayar tunggal: Pool tunggal, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dikelola oleh BPJS Kesehatan Semua masyarakat Indonesia berhak mendapat JKN untuk mencapai tujuan Pelayanan 5 Universal pada 2019. Program JKN merupakan loncatan besar untuk penyatuan
KARTU TANDA PESERTA YG BERLAKU SAAT INI *)
*) Sambil proses penggantian penggantian kartu berlangsung, Kartu identitas kepesertaan JKN tetap berlaku 60
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Kepesertaan
Kepesertaan s.d Des 2014 :
133.4 Juta (PBI: 86.4 Juta)
FKTP
FKTL:
17,419 Puskesm Puskesmas/klinik as/klinik
1,592 RS
61
3. ARAHAN
Determinan Sosial KESEHATAN MASYARAKAT •
Faktor kesehatan
•
Faktor di luar kesehatan
•
Perilaku
•
Pola demografi
•
Sosiobudaya-ekonomipolitik
•
Peran lingkungan
•
Perubahan iklim
siklus kehidupan •
• •
Akses transportasi Geografi
SINERGI DAN HARMONISASI DALAM PEMBANGU PEM BANGUNAN NAN KESEH KESEHA ATAN
Pemerintah Nilai Sosial Bersama komunitas Sektor swasta
Masyarakat madani 64
• • •
•
1. 2. 3. 4.
Promosi Djamoe Perlindungan produk makanan import Pengaturan bahan berbahaya untuk makanan dan minuman Koordinasi perdagangan barang dan jasa → MEA
5. 6.
sosialisasi JK JK N Team Base Pusk Pu skes esma mass be berg rger erak ak Pemb Pe mban angu guna nan n pus pusk kes esma mass di di 50 50 wilayah PP yg te terk rkai aitt SPM SPM bid bid kes eseh ehat atan an Inte In tegr gras asii da data ta ad adm m ke kepen pendu dudu duka kan n
KEMENDAGRI
1. 2. 3. 4. 5.
Materi Mate ri PHBS PHBS untu untuk k gur guru u Revit evital alis isas asii UKS UKS GERAKAN PM PMT-AS Paket aket kegia egiata tan n rut rutin in anak sekolah Regu Regula lasi si pend pendir iria ian n SMK SMK
KEMKOMINFO
KEMENDAG
KEMITRAAN
1. SIK SIK dgn pemanf pemanfaa aata tan n Nusantara Internet eXchange (NIX) 2. Sist Sistem em Penan Penangg ggul ulan anga gan n Gawat Darurat Terpadu (nomor panggil 119) 3. Tena Tenaga ga IT di di Kemk Kemkes es 4. Asses Assessm smen entt apli aplikas kasii pendukung pelayanan publik
KEM DESA,PDT KEMENDIKDASMEN
1. 1. 2. 3. 4.
Aksess ke Akse ke fa fasy syan anke kess Pri Prime merr Saran Sar an ai airr ber bersi sih h dan dan sa sani nita tasi si Peru Pe ruma maha han n unt untuk uk Na Nak kes Pemb Pe mban angu guna nan n ka kawa wasa san n ku kumu muh h dengan program Kesehatan
KEMEN PU & PR
2. 3.
Infras Infr astru trukt ktur ur pendu penduku kung ng (bang (bangun unan an fisik, jalan, air bersih, sarpras komunikasi) Sistem Sis tem ke keama amanan nan sec secara ara khu khusus sus un untuk tuk wilayah perbatasan Bida Bi dang ng usa usaha ha keci kecill yg terj terjam amin in & seh sehat at
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKOLAH
PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan Promotif :Penyuluhan Kesehatan, Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat P r e v e n t i f : • B u l a n I m u n i s a s i A n a k S e k o l ah ah • Penjaringan Kesehatan kelas 1, 7, 10 • Pemeriksaan Berkala tiap 6 bulan • Menu gizi seimbang di sekolah • P e m b e r i a t Ta Ta b l e t F e R e m a j a p u t e r i &Rujukan Kuratif : Pengobatan sederhana &Rujukan Rehabilitatif : Rujukan
TRIAS UKS PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan Kesehatan • • • •
Intra Kurikuler Ekstra Kurikuler (Pramuka) Muatan Lokal Masa Orientasi Siswa(MOS)
PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat • Sanitasi dan hygiene Pengawasan Penga wasan Kantin • Pemanfaatan pekarangan sekolah • Kawasan sekolah bebas asap rokok • Pencegahan kekerasan, tawuran, pornografi •
66
SAKA BAKTI HUSADA > 20 juta anggota Pramuka sebagai agent of change di kalangan kalang an kaum muda. Entry Point pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
67
ARAHAN MENTERI •
Provinsi dan Kab/Kota agar melakukan harmonisasi perencanaan dan integrasi program.
•
Kepala Dinas Kesehatan di 44 Kab/kota DTPK
agar
mempersiapkan Puskesmas yang telah ditetapkan (120 Puskesmas)) dan memanfaatkan Team Based (Intervensi Puskesmas berbasis Tim) Tim) yang akan diturunkan pada April 2015. •
Kab/kota
agar
menjadikan
melakukan Puskesmas Puskesma s
penguatan yang
upaya
memenuhi
untuk
standard
pelayanan sesuai PMK 05/2014 dan PMK 75/2014.
68
ARAHAN MENTERI •
Peta strategi Kemenkes agar agar diadopsi diadopsi dan diterjemahkan sesuai dengan kondisi daerah
•
Pemda mendorong masyarakat yang sehat untuk menjadi peserta JKN.
•
Hindari FRAUD FRAUD dalam dalam pelayanan kesehatan di FKTP dan FKTL
•
IPKM digunakan sebagai indikator pembangunan IPKM digunakan kesehatan daerah.
•
Daerah agar tetap berupaya keras dalam mencapai target MDGs,, termasuk mempersiapkan implementasi Agenda MDGs Agenda Pembangunan Pasca 2015. 2015.
“
”
69
Kepedulian Keped ulian pembangunan manusia Indonesia ke depan ? Memanusiakan manusia
‘
Prestasi MDG: Komitmen global menurunkan jumlah penduduk miskin
MDGs
’
Tidak satupun orang miskin yang tertinggal
2015
Pasca2015 70
71
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) UU No. 40/2004
Intinya: Mensinkronkan implementasi jaminan sosial di Indonesia
Tujuan: Menjamin perlindungan dan kesejahteraan sosial untuk semua 72
SKEMA JAMINAN KESEHATAN SEBELUMNYA