merancang dan membangun kipas angin semi air conditioner
yesDeskripsi lengkap
Full description
ggrg
RPP TKJFull description
ikanFull description
Proposal
mesin pemarut keDeskripsi lengkap
RANCANG BANGUN MESIN PEMBULAT KAYU SISTEM MATA PISAU BERPUTAR
“
”
PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Universitas Andalas Padang
Oleh: Nama Nomor Bp Program Studi Program Konsentarasi
: Eki Desrizal : 0901012069 : Teknik Mesin : Produksi
JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012
LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN MESIN PEMBULAT KAYU SISTEM MATA PISAU BERPUTAR
“
”
Diajukan UntukMemenuhi Syarat Memperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Universitas Andalas Padang
Oleh : Nama Nomor Bp Program Studi Program Konsentrasi
: Eki Desrizal : 0901012069 : Teknik Mesin : Produksi
Mengetahui:
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr.,Ir.,Drs.RUSMARDI,MBA.,MPd
ASMET.,ST.,MT
NIP. 19581227 198603 1 003
NIP. 19591231 198803 1 016
Disetujui Oleh : Ketua Program KosentrasiProduksi
Bukhari, S.ST. MT NIP. 19591231 198803 1 016
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin canggih dan pesat pada saat ini. Produksi kayu di sumatera barat menunjukan hasil yang memuaskan. Seiring dengan ini penulis menemukan sebuah pemikiran agar dengan semakin naiknya hasil produksi kayu di tempat kita, kita harus bisa menangani baik dalam penanganan hasil produksi maupun dalam pengolahan nantinya. Dalam hal ini dalam meningkatkan produktivitas dan meningkatkan nilai produksinya penulis merancang bangun sebuah mesin yang dapat membulatkan kayu dengan menggunakan mesin agar prosesnya lebih cepat dan efisien, dari pada seperti yang biasanya kita ketahui masih banyak dari sebagian orang masih menggunakan alat manual seperti : ketam dan dengan meningkatnya permintaan pasar akan kayu yang mempunyai diameter yang dapat ditentukan seperti pada : usaha perabot, pembatan kaki kursi dan maupun untuk kebutuhan sehari-hari oleh masyarakat kita. Oleh karena itu agar permintaan pasar dapat terpenuhi dan dapat memudahkan masyarakat dalam pengolahan kayu ini penulis menawarkan “Mesin Pembulat Kayu Dengan Sistem Mata Pisau B erputar”. Alat ini sangat tepat guna, efektif dan efisien karena lebih memudahkan dari pada menggunakan alat manual dan lebih efisien dalam memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Adapun prinsip kerja dari mesin ini adalah motor memutar puli yang dipasang pada rumah-rumah, sehingga rumah-rumah berputar pada porosnya.
Rumah-rumah terdiri dari beberapa bagian yaitu, pipa berbentuk kerucut dan pipa sebagai pengarah dan jalur kayu yang telah di raut.
o
Mata pisau didipasang pada pipa kerucut dengan kemiringan 30 .
Sehingga kayu yang dihasilkan sesuai dengan diameter yang dinginkan dengan permukkaan yang halus. 1.2 Tujuan
Dari pembuatan tugas akhir ini penulis berharap dapat memenuhi tujuan sebagai berikut antara lain : 1. Sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Universitas Andalas Padang. 2. Untuk menerapkan Ilmu pengetahuan yang di dapat selama kuliah di Politeknik Negeri Padang baik dalam teori maupun dalam praktek. 3. Merancang bangun sebuah “Mesin Pembulat Kayu Dengan Sistem Mata Pisau Berputar”. 4. Agar mesin ini berguna untuk membantu dan memudahkan masyarakat dalam pengolahan kayu agar lebih efisien dalam waktu dan tenaga. 5. Untuk menghitung dan mengetahui gaya-gaya yang bekerja pada “Mesin Pembulat Kayu Dengan Sistem Mata Pisau B erputar”.
1.3 Manfaat
Setelah pembuatan mesin ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Adapun mamfaat yang penulis harap dalam tugas akhir ini adalah sebagai barikut : 1. Dapat menambah wawasan dan kemampuan daya fikir penulis untuk berinovasi dalam rancang bangun mesin melalui ide-ide yang dituangkan dalam suatu alat sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. 2. Dapat mengetahui tingkat kekreativitasan penulis untuk berinovasi dalam rancang bangun sebuah mesin yang tepat guna. 3. Dapat membantu dan memudahkan masyarakat dalam pengolahan kayu yang berguna bagi masyarakat
1.4 Metodologi Penyelesaian Masalah 1.4.1 Diagram Alir Proses Perancangan
Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk dasar dalam bertindak. Pada perancangan diperlukan suatu diagram alir yang bertujuan untuk mempermudah dalam pelaksanaan proses perancangan. 1. Perencanaan dan penjelasan tugas 2. Perencanaan konsep produk 3. Perencanaan produk ( embodiment design) Berdasarkan kasus masalah yang dihadapi yaitu perencanaan produk masin pembulat kayu, pendekatan konsep yang digunakan adalah perencanaan produk dengan perencanaan simultan atau perencanaan dengan pendekatan proses produksi.
Konsep perencanaan simultan terdapat empat elemen utama, yaitu: fungsi, bentuk, material, dan produksi. Fungsi merupakan elemen penting diantara keempat elemen perencanaan simultan.
Bentuk
Fungsi
Material
Produksi
Produksi= manufaktur + merakit
Gambar . Elemen Dasar dalam Perencanaan Simultan
Start
Pengumpulan data dantinjauanpustaka Penentuan judul
Membuat gambar sket
Pembuatan proposal Tidak
OK ? Ya
Menentukankapasitas
Perhitungandaya, gayadankekuatanbahan
Pemilihan bahan
Perancangan konsepproduk Penetapan gambar assembling Tidak
OK ? Ya
Pembuatan mesin
finishing
Trial
1.4.2 Pernyataan Kebutuhan
Mesin pembulat kayu adalah suatu mesin yang dapat membantu dan memudahkan dalam pembentukan kayu, terutama pada permukaan kayu yang kasar. Mesin ini akan memperhalus permukaan kayu sekaligus menentukan diameter kayu tersebt sesuai dengan kebutuhan. Mesin ini dapat bekerja lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan cara manual atau alat lainya.
1.4.3 Analisis Kebutuhan
Berdasarkan pernyataan kebutuhan di atas diperlukan beberapa langkah analisis kebutuhan untuk memperjelas tugas perencanaan mesin pembulat kayu. 1. Spesifikasi Mesin 2. Standar Penampilan 3. Target Keunggulan Produk
1.4.4 PertimbanganPerencanaan
Berdasarkan uraian analisis kebutuhan di atas, selanjutnya biasa dijadikan sebagai dasar pertimbangan perencanaan. 1. Pertimbangan Teknis 2. Pertimbangan Ekonomis 3. Pertimbangan Ergonomis 4. Pertimbangan Lingkungan 5. Pertimbangan KeselamatanKerja