J
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 98-103
ISSN: 1693-1246 Juli 2010
PFI
http://journal.unnes.ac.id
USAHA USAHA MENGURANG MENGURANGII TERJADINY TERJADINYA A MISKONSEP MISKONSEPSI SI FISIKA FISIKA MELALUI MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF Mosik*, P. Maulana Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang (UNNES), Semarang, Indonesia Diterima: 8 Maret 2010. Disetujui: Disetujui: 5 April 2010. Dipublikasikan: Dipublikasikan: Juli 2010 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan konflik kognitif dalam pembelajaran fisika mempunyai pengaruh yang yang signif signifika ikan n terhad terhadap ap miskon miskonsep sepsi. si... Pembel Pembelaja ajaran ran dengan dengan pendek pendekata atan n konfli konflik k kognit kognitif if ini merupa merupakan kan salah salah satu satu pembel pembelaja ajaran ran yang dapat membantu siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Dalam penelitian ini pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan pendekatan konflik kognitif, dan kelas kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu : metode dokumentasi dan metode tes. Untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan dengan menggu menggunak nakan an uji t-tes. t-tes... Ternyat ernyata a dari dari hasil hasil perhit perhitung ungan an uji perbed perbedaan aan dua rata-r rata-rata ata hasil hasil belaja belajarr dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa pendekatan pendekatan konflik konflik kognitif kognitif dalampembelajaran dalampembelajaran fisika fisika mempunya mempunyaii pengaruh pengaruh yang signifikan signifikan terhadap terhadap hasil belajar belajar fisika. fisika. ABSTRACT The goal of the research is to know wether or not a cognitive conflict approach in physics has a significant influence in misconception. The cognitive conflict approach is a learning process which provides students to develop their knowledge. In this research two groups were observed. observed. The first group called experiment group was treated with cognitive conflict conflict approach and the other group called control group was treated with conventional learning process. Collecting data methods used in this research were were docum document entati ation on and test test metho method. d. T-test -test wasused to analyz analyze e the hypoth hypothesi esis. s. Based Based on the analys analysis is result results s it canbe conclu concluded ded that cognitive cognitive conflict conflict approach approach has a significan significantt influence influence on students' students' learning learning result. result. © 2010 Jurusan Fisika FMIPA UNNES Semarang Keywords: Keywords: cognitive cognitive conflict; conflict; physics physics learning learning process; process; misconce misconception ption in physics physics
PENDAHULUAN Miskonsepsi fisika dapat terjadi pada siapa saja di setiap setiap jenjang jenjang pendidik pendidikan, an, baik pada pada siswa sekolah dasar, dasar, sekolah sekolah meneng menengah, ah, mahasiswa mahasiswa,, bahkan bahkan guru ataupun dosen. Dalam KTSP, fisika merupakan mata pelajaran yang lebih banyak memerlukan pemahaman. Hal Hal ini dilaku dilakukan kan melal melalui ui kegiat kegiatan an pembe pembelaj lajara aran n di sekolah menengah yang dapat dijadikan sebagai modal peng pengua uasa saan an ilmu ilmu dan dan tekno teknolog logii pada pada pend pendid idika ikan n selanjutn selanjutnya. ya. Agar penguas penguasaan aan standar standar kompeten kompetensi si dapat dapat tercapai tercapai maka siswa harus harus dapat dapat memaha memahami mi konsep-k konsep-konse onsep p sub pokok pokok bahasan bahasan tertentu tertentu dalam dalam suatu suatu kegiatan pembelajaran. Menurut Van Den Berg (1991) siswa tidak memasuki pelajaran dengan kepala kosong yang dapat diisi dengan pengetahuan. pengetahuan. Tetapi sebaliknya kepala siswa sudah penuh dengan pengalaman dan pengeta pengetahuan huan yang berhubun berhubungan gan dengan pelajara pelajaran n yang diajarkan. Intuisi siswa mengenai suatu konsep yang berbe berbeda da denga dengan n ilmuwa ilmuwan n fisika fisika ini ini diseb disebut ut denga dengan n miskonsepsi. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan pada saat mempelajari suatu konsep. Berdasarkan penelitian Musta Mustafa fa Baser Baser (2006) (2006) tentan tentang g penge pengemb mbang angan an perubahan konsep dengan pembelajaran konflik kognitif pada pemahaman siswa tentang konsep suhu dan kalor, hasil uji menunjukan bahwa skor rata-rata postes siswa *Alamat korespondensi: Jl. Tumpang X/15, Semarang Telp/Fax. +62248442145 Email:
[email protected]
di kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol pada akhir pembelajaran tentang pemahaman konsep suhu dan kalor. kalor. Secar Secara a spesif spesifik ik Van Den Berg Berg (1991 (1991)) dalam dalam penelitiannya penelitiannya menyatakan menyatakan bahwa pendekatan konflik kognitif dalam pembelajaran fisika cukup efektif untuk meng mengata atasi si miskon miskonsep sepsi si pada pada siswa siswa dalam dalam rangka rangka memb memben entuk tuk keseim keseimba bang ngan an ilmu ilmu yang yang lebih lebih tingg tinggi. i. Rangsangan konflik kognitif dalam pembelajaran fisika akan sangat membantu proses asimilasi menjadi lebih efektif dan bermakna dalam pergulatan intelektualitas siswa. siswa. Untuk Untuk itu pend pendeka ekatan tan konfli konflik k kognit kognitif if perlu perlu dilakuka dilakukan n dalam dalam strategi strategi pembelaj pembelajaran aran fisika. fisika. Tujua ujuan n dari dari pene penelit litian ian ini ini adal adalah ah apak apakah ah pendekatan konflik kognitif dalam pembelajaran fisika mempu mempunya nyaii penga pengaruh ruh yang yang signif signifika ikan n terhad terhadap ap misko miskonse nsepsi psi fisika fisika dan dan apaka apakah h pend pendeka ekatan tan konfli konflik k kognitif kognitif dalam dalam pembela pembelajaran jaran fisika mempun mempunyai yai pengaru pengaruh h yangsignifikan yangsignifikan terhadap terhadap hasil hasil belajar belajar fisika. fisika. METODE Penelitian ini dilakukan di SMP N 1 Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester 2 SMP Negeri 1 Semarang Semarang yang terdiri dari 288 siswa dan terbagi dalam delapan kelas dan masingmasi masing ng kela kelas s terd terdir irii dari dari 36 sisw siswa. a. Seda Sedang ngka kan n sampe sampelny lnya a adala adalah h siswa siswa kelas kelas VII E sebag sebagai ai kelas kelas eksper eksperime imen n dan dan VII C sebag sebagai ai kelas kelas kontro kontrol. l. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
Mosik*, P. Maulana - Usaha Mengurangi Terjadinya Terjadinya Miskonsepsi Fisika Melalui Pembelajaran Dengan ...
99
dengan langkah sebagai berikut berikut : kondisi awal awal kedua diantaranya (1) analisis data sebelum penelitian meliputi anali analisis sis data data nilai nilai IPA IPA semest semester er 1 kelas kelas VII tahun tahun sampe sampell diberi diberi pretes pretes,, setela setelah h itu kelas kelas eksper eksperime imen n pelajaran 2008/2009 dan data pretes. (2) analisis data mendapatkan pembelajaran menggunakan pendekatan setelah penelitian yaitu analisis terhadap data postes. konflik kognitif dan kelas kontrol menggunakan model digunakan sebagai pembela pembelajara jaran n konvens konvensiona ional. l. Pada kondisi kondisi akhir akhir Analisis data sebelum penelitian digunakan syarat syarat dalam dalam penga pengamb mbila ilan n sampe sampell yaitu yaitu denga dengan n meng menguji uji dilakukan postes untuk kedua kelas, hal ini bertujuan homogenita nitas s populasi, populasi, dan juga untuk untuk mengeta mengetahui hui untuk mengetahui apakah pendekatan konflik kognitif homoge keada keadaan an awal awal kedua kedua kelom kelompo pok k sebelu sebelum m diadak diadakan an dalam pembelajaran fisika mempunyai pengaruh yang perlakuan. Analisis data setelah penelitian digunakan signifikan terhadap miskonsepsi. untuk untuk menge mengetah tahui ui keada keadaan an akhir akhir kedua kedua kelomp kelompok ok Indikator dalam penelitian ini adalah penguasaan penguasaan setelah diadakan perlakuan. Selain itu digunakan untuk materi pelajaran dengan miskonsepsi sedikit mungkin. Untuk Untuk mengukur mengukur indikato indikatorr tersebut tersebut dilakuka dilakukan n melalui melalui menguji hipotesis penelitian yaitu dengan melakukan uji normalitas, uji perbedaan dua rata-rata terhadap derajat test. miskonse miskonsepsi psi dan data postes. postes. Pengumpu Pengumpulan lan data mengguna menggunakan kan metode metode dokumen dokumentasi, tasi, dan metode metode tes. Metode Metode dokumen dokumentasi tasi HASIL DAN PEMBAHASA PEMBAHASAN N digun digunaka akan n untuk untuk meng mengum umpu pulka lkan n daftar daftar nama nama siswa, siswa, dan dan daftar nilai IPA semester 1 kelas VII tahun pelajaran Hasil Pretes Pretes 2008/20 2008/2009. 09. Metode Metode tes digunaka digunakan n untuk untuk mengukur mengukur Hasil Setelah Setelah dilaku dilakukan kan pretes pretes didapa didapatkan tkan deraja derajatt aspek kognitif siswa. Tes yang digunakan adalah tes miskonsepsi dan nilai pretes. Hal ini dapat dilihat pada objektif beralasan yaitu tes bentuk pilihan ganda dengan Gambar 1 yang menggambarkan derajat miskonsepsi 4 pilihan pilihan jawaban jawaban disertai disertai dengan dengan alasan. alasan. kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum penelitian. Anali Ana lisi sis s dat a dil akukan aku kan dal am dua tah ap
Gambar Gambar 1. Grafik Grafik derajat derajat miskonsep miskonsepsi si responden responden sebelum sebelum penelitian penelitian
Gambar 2. Grafik nilai pretes (hasil (hasil belajar) responden.
100
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 98-103
Selain itu Gambar 2 yang menggambarkan nilai pretes kelas kelas eksperim eksperimen en dan kelas kelas kontrol. kontrol. Setela Setelah h dilaku dilakukan kan postes postes didapa didapatkan tkan deraja derajatt miskonsepsi dan nilai postes. Hal ini dapat dilihat pada
Gambar 3 yang menggambarkan derajat miskonsepsi kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah penelitian. Selain itu Gambar 4 yang menggambarkan menggambarkan nilai postes kelas kelas eksperim eksperimen en dan kelas kelas kontrol. kontrol.
Gambar Gambar 3. Grafik Grafik derajat derajat miskonsep miskonsepsi si respond responden en setelah setelah penelitia penelitian. n.
Gambar Gambar 4. Grafik Grafik nilai nilai postes postes (hasil (hasil belajar) belajar) responden responden setelah setelah peneliti penelitian an
PEMBAHASAN Sebelum pembelajaran dimulai, kelas eksperimen dan kelas kelas kontro kontroll diberi diberi pretes pretes yang yang sama sama deng dengan an tujuan tujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok berangkat dari keadaan yang sama atau tidak. Dari hasil pretes didapatka didapatkan n nilai nilai pretes pretes kelas kelas eksperime eksperimen n dan kelas kelas kontro kontroll adala adalah h homo homogen gen.. Hal ini dapat dapat diliha dilihatt pada pada Gamb Gambar ar 2 yang yang menu menunj njuk ukka kan n nila nilaii pret pretes es kela kelas s eksperimen dan kelas kontrol terlihat hampir sama. Dari data pretes maka akan didapatkan derajat miskonsepsi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Seperti halnya nilai pretes, grafik derajat miskonsepsi kelas eksperimen dan kelas kontrol nilainya hampir sama. Pada Gambar 1 dapat dapat diliha dilihatt bahwa bahwa deraja derajatt miskon miskonsep sepsi si kelas kelas eksperime eksperimen n dan kelas kelas kontrol kontrol juga homogen homogen.. Setelah Setelah pembela pembelajara jaran n kalor, kalor, kelas kelas eksperim eksperimen en dan kelas kontrol diberi postes yang sama dengan tujuan
untuk mengetahui apakah pendekatan konflik kognitif dalam pembelajaran fisika mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap miskonsepsi fisika dan hasil belajar fisika atau tidak. Dari nilai postes didapatkan derajat miskonsep miskonsepsi si yang akhirnya akhirnya dianalisi dianalisis s untuk untuk menguji menguji hipot hipotesi esis s pene penelit litia ian n deng dengan an anali analisis sis data data setel setelah ah penelitian yang meliputi uji normalitas dan uji perbedaan dua rata-rata. rata-rata. Pada uji normalitas derajat miskonsepsi setelah penelitian dan data postes, kedua kelas yang digunakan sebagai sampel berdistribusi normal. Secara signifikan dihitung menggunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata derajat miskonsepsi diperoleh thitung = -2,53 dan dengan taraf sign signif ifik ikan ansi si 5 %, dk = 36+3 36+366-2 2 = 70diper 70diperol olehtab ehtabel el = 1,99 1,99,, Dengan demikian thitung< ttabel, maka hipotesis Ho diteri diterima. ma. Oleh Oleh karen karena a Ha ditol ditolak ak berar berarti ti rata-r rata-rata ata miskon miskonsep sepsi si kelas kelas eksper eksperime imen n lebih lebih kecil kecil dari dari pada pada kelas kelas
Mosik*, P. Maulana - Usaha Mengurangi Terjadinya Terjadinya Miskonsepsi Fisika Melalui Pembelajaran Dengan ...
101
menggunakan akan konsep-k konsep-konse onsep p yang telah telah mereka mereka punyai punyai kontrol. kontrol. Dengan Dengan demikian demikian hipotesis hipotesis peneliti penelitian an yang menggun untuk untuk berhada berhadapan pan dengan dengan fenomena fenomena baru. baru. Dengan Dengan menyata menyatakan kan bahwa bahwa rata-rat rata-rata a miskons miskonseps epsii kelas kelas akomoda akomodasi si siswa menguba mengubah h konsepn konsepnya ya yang tidak tidak eksperimen lebih kecil dari pada kelas kontrol diterima. cocok lagi dengan fenomena baru yang mereka hadapi. Hal ini dapat dapat diliha dilihatt pada pada gamb gambar ar 3 diman dimana a terlih terlihat at Hal ini sejala sejalan n deng dengan an teori teori belaj belajar ar berma bermakna kna dari dari miskonsep miskonsepsi si kelas kelas eksperim eksperimen en lebih lebih kecil dari kelas kelas bermakna terjadi bila pelajar mencoba kontrol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ausubel, belajar bermakna meng menghub hubun ungka gkan n fenom fenomen ena a baru baru ke dalam dalam strukt struktur ur pendekatan konflik kognitif dalam pembelajaran fisika pengetahuan pengetahuan mereka. Ini terjadi melalui belajar konsep, mempun mempunyai yai pengar pengaruh uh yang yang signif signifika ikan n terhada terhadap p dan perubahan konsep yang ada akan mengakibatkan miskonsepsi fisika. pertumbuhan dan perubahan struktur konsep yang telah Miskonsep Miskonsepsi si didefinis didefinisikan ikan sebagai sebagai kesalaha kesalahan n dipunyai siswa. pemahaman yang mungkin terjadi selama atau sebagai Berdasar Berdasarkan kan hal tersebut tersebut di atas dapat dapat disimpulk disimpulkan an hasi hasill dari dari peng pengaj ajar aran an yang yang baru baru saja saja dibe diberik rikan an,, berlawan berlawanan an dengan dengan konsepsi konsepsi-kon -konseps sepsii ilmiah ilmiah yang bahwa dalam otak siswa sudah ada konsepsi dan teoriteori siswa, perolehan informasi baru akan disesuaikan dibawa atau berkembang dalam waktu lama. Van Den deng dengan an strukt struktur ur kognit kognitif if yang yang sudah sudah ada. ada. Apab Apabila ila Berg (1991) menjelaskan bahwa miskonsepsi adalah pengalaman pengalaman atau informasi baru bisa sama sekali tidak pola pola berfi berfikir kir yang yang kosist kosisten en pada pada suatu suatu situas situasii atau atau cocok cocok deng dengan an strukt struktur ur kognit kognitif if siswa siswa maka maka dapa dapatt masal masalah ah yang yang berbe berbeda da-be -beda da tetap tetapii pola pola berfi berfikir kir itu salah salah.. menim me nimbu bulka lkan n konfli kon flik k dan da n terjad ter jadila ilah h asimi as imilas lasi i dan dan Atau dengan kata lain konsepsi siswa bertentangan bertentangan akomodasi, si, yaitu perubaha perubahan n konsep konsep dengan dengan membentu membentuk k dengan dengan konsep konsep fisikawan fisikawan,, biasany biasanya a menyang menyangkut kut akomoda strukt str uktur ur kognit kog nitif if yang yan g cocok coc ok deng de ngan an inform inf ormasi asi baru ba ru hubunga hubungan n antar antar konsep. konsep. tersebut. tersebut. Perubah Perubahan an konsep konsep yang benar benar dapat dapat dilakuka dilakukan n Sedangkan menurut psikologi kognitif, timbulnya dengan pendekat pendekatan an konflik konflik kognitif. kognitif. miskonse miskonsepsi psi disebab disebabkan kan adanya adanya asimilas asimilasii dan dengan Proses konflik kognitif dijelaskan secara singkat akomodasi akomodasi pada otak manusia dalam menanggapi dan oleh oleh Van Den Den Berg Berg (1991 (1991)) bahwa bahwa jaring jaringan an konsep konsep memaham memahamii informasi informasi yang baru diterima diterimanya. nya. Dalam Dalam Van Van sebenarn sebenarnya ya merupaka merupakan n suatu suatu teori atau model model yang Den Berg (1991), Piaget menyatakan bahwa dengan digunaka digunakan n siswa untuk untuk menyele menyelesaika saikan n soal dan masalah masalah asimilasi dan akomodasi, informasi baru yang masuk ke fisika fisika.. Seper Seperti ti teori teori ilmuwa ilmuwan n dalam dalam fisika fisika,, teori teori siswa siswa juga juga otak diubah diubah sampai sampai cocok cocok dengan dengan struktur struktur otak. otak. dapat diuji. diuji. Misalnya Misalnya siswa dihadapkan dihadapkan dalam dalam suatu suatu Sebelum Sebelum belajar belajar fisika, fisika, dalam dalam struktur struktur kognitif kognitif dapat masala masalah, h, siswa siswa disuru disuruh h merama meramalka lkan n pemeca pemecahan han siswa telah terbentuk sebagai pra konsepsi mengenai masalah masalah tersebut. tersebut. Kemudian Kemudian sesudah sesudah ramalan, ramalan, guru peristiwa dan pengertian tentang konsep-konsep fisika. atau atau siswa siswa mengu mengujiji ramala ramalan n dalam dalam demon demonstr strasi asi di depa depan n Hal yang perlu disadari adalah bahwa belum tentu pra kelas kelas atau atau dalam dalam prakti praktikum kum.. Jika Jika hasil hasil tidak tidak cocok cocok konsepsi konsepsi tersebut tersebut benar benar dan sesuai sesuai dengan dengan pengalam pengalaman an dengan ramalan tadi, siswa menghadapi menghadapi konflik kognitif nyata. Dalam kondisi semacam ini, jika konsep-konsep baru langsung saja dimasukan dalam struktur kognitif yang dapat menghasilkan perubahan jaringan konsep dalam dalam otak siswa (perubah (perubahan an struktur struktur kognitifn kognitifnya). ya). siswa akan terjadi terjadi pencamp pencampuran uran konsep lama (yang Menurut Lee, dkk (2003), proses konflik kognitif belum tentu benar) dan konsep baru yang mungkin juga belu belum m tent tentu u dipa dipaha hami mi seca secara ra bena benarr pula pula.. Akib Akibat at meliputi tiga tahap yaitu: (1) Pendahuluan (preliminary) yaitu dilakukan dengan penyajian konflik kognitif, (2) pencampuran ini menjadikan pengertian yang salah dan konflik (conflict) (conflict) yaitu yaitu pencipta penciptaan an konflik konflik dengan dengan bantuan bantuan akan menyeba menyebabkan bkan kesulitan kesulitan belajar belajar siswa dalam dalam belajar belajar konflik kegiatan demonstrasi yang melibatkan proses asimilasi fisika. Strukt Struktur ur kognit kognitif if siswa siswa dapa dapatt meng mengala alami mi dan akomodasi, dan (3) penyelesaian (resolution) yaitu kegiatan kegiatan diskusi diskusi dan menyimpu menyimpulkan lkan hasil hasil diskusi. diskusi. reorganis reorganisasi asi untuk untuk menyesu menyesuaika aikan n dengan dengan informas informasii Menu Menurut rut hasil hasil pene penelit litian ian Kwon, Kwon, dkk dkk (2006 (2006), ), yang yang baru baru diteri diterima manya nya (akom (akomoda odasi) si).. Hal ini berar berarti ti pengaruh konflik kognitif dengan metode demonstrasi kesalahan konsep yang telah menyatu dalam pikiran menunjukan terjadinya perubahan pemahaman konsep siswa dapat dapat diperbai diperbaiki ki dengan dengan memanfaa memanfaatkan tkan terjadiny terjadinya a pada siswa siswa tentan tentang g fisika fisika yang yang lebih lebih efekti efektiff diban dibandin dingka gkan n proses proses akomo akomoda dasi. si. Harap Harapan annya nya adala adalah h agar agar siswa siswa pada dengan dengan metode metode yang lain. lain. melakuka melakukan n reorganis reorganisasi asi struktur struktur kognitif kognitif sehingg sehingga a terjadi terjadi Adanya rata-rata miskonsepsi kelas eksperimen pergeseran miskonsepsi yang salah menuju konsepsi yang diberi pendekatan konflik kognitif lebih kecil dari yang benar. benar. pada kelas kelas kontrol kontrol yang diberi pembela pembelajara jaran n secara secara Pendekat Pendekatan an konflik konflik kognitif kognitif dikemba dikembangka ngkan n dari pada konvensio konvensional nal menunjuka menunjukan n penelitian penelitian ini tidak tidak pandangan Piaget bahwa siswa secara aktif melakukan menyimpang dari penelitian pendukung yang telah ada. reorganisasi pengetahuan yang telah tersimpan dalam Beberap Beberapa a penelit penelitian ian penduk pendukung ung telah telah dilakuk dilakukan an struktur kognitifnya dengan melakukan adaptasi berupa diantaran diantaranya ya peneliti penelitian an Dr. Dr. Mustafa Mustafa Baser Baser (Research (Research proses asimilasi dan akomodasi. Menurut Van Den Berg Science Education Education at Middle Middle East Technical (1991) (1991) bahwa bahwa asimilasi asimilasi adalah suatu suatu proses proses dimana dimana Assistant in Science U ni ni ve ve r si si t y b et et we we en en 1 99 99 3 a nd nd 1 99 99 8) 8) t en en ta ta ng ng inform informasi asi yang yang masuk masuk ke otak otak disesu disesuaik aikan an sampa sampaii cocok cocok p e n ge g e m b an a n g a n p e r u ba b a h a n k o n s ep e p d e n ga ga n dengan struktur otak itu sendiri. Sedangkan akomodasi akomodasi pembelajaran konflik kognitif pada pemahaman siswa adalah adalah proses proses perubah perubahan an struktur struktur otak karena karena hasil hasil tent tentan ang g kons konsep ep suhu suhu dan dan kalo kalorr, hasi hasill uji uji anov anova a pengama pengamatan tan atau informas informasii baru. baru. menunjukan bahwa skor rata-rata postes siswa di kelas Lebi Lebih h lanj lanjut ut Posn Posner er dala dalam m Supa Suparn rno o (199 (1997) 7) menunjukan eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol pada akhir menje menjelas laskan kan tentan tentang g asimil asimilasi asi dan akomod akomodasi asi,, yaitu yaitu ada ada pembelajaran tentang pemahaman konsep suhu dan dua tahap yang dilakukan dalam proses belajar untuk kalor. perubahan konsep. Tahap pertama adalah asimilasi dan Adanya rata-rata hasil belajar kelas eksperimen tahap kedua adalah akomodasi. Dengan asimilasi siswa
102
Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 98-103
yang diberi pendekatan konflik kognitif lebih besar dari pada pada kelas kelas kontrol kontrol yang diberi pembela pembelajara jaran n secara secara konvension konvensional al menunjuka menunjukan n penelitia penelitian n ini tidak menyimpang dari penelitian pendukung yang telah ada. Beberapa diantaranya adalah penelitian Sugiyanta (Staf Pengajar Pengajar di LPMP Yogyakarta ogyakarta)) tentang tentang pendekat pendekatan an k o n fl f l i k k o g ni ni t i f d a l am am p e mb m b e l aj aj a r an a n f i s i ka ka , mengun mengungka gkapkan pkan bahwa bahwa berdasa berdasarkan rkan analisi analisis s dan pemb pembah ahasa asan n yang yang telah telah dilak dilakuka ukan, n, maka maka dapa dapatt diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan konflik kognitif pada pembelajaran fisika mempunyai pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini ada peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan pada kelas kelas yangdiberi pendekat pendekatan an konflik konflik kognitif. kognitif. Adanya perbedaan perbedaan derajat miskonsepsi miskonsepsi ini ini karena pada pembelajaran pembelajaran dengan menggun menggunakan akan pendekatan pendekatan konflik kognitif terjadi proses internal yang intensif pada peserta peserta didik didik sehingg sehingga a keseimba keseimbangan ngan ilmu pengeta pengetahua huan n yang lebih tinggi akan tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat pendapat Van Den Berg (1991) (1991) bahwa dengan dengan adanya adanya konflik konflik dalam dalam otak siswa maka dapat dapat menghas menghasilka ilkan n perub perubah ahan an jarin jaringa gan n konse konsep p dalam dalam otak otak siswa siswa (perubahan struktur kognitifnya). Perubahan itu belum tentu benar, maka melalui penggunaan teorinya secara aktif dalam sejumlah masalah yang tepat, siswa dilatih dan dan diarah diarahkan kan ke teori teori yang yang benar benar menu menurut rut model model fisikawan sekarang. Kondisi ini dapat berdampak positif terhadap terhadap pengura penguranga ngan n miskonsep miskonsepsi si siswa. siswa. Pada kelas eksperimen, guru berfungsi sebagai mediato mediatorr dan fasilit fasilitato atorr, yaitu yaitu berper berperan an dalam dalam memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa agar siswa menemukan menemukan konsep atau merubah konsepkonsep konsep yang yang salah salah.. Kesimp Kesimpula ulan n mater materii yang yang telah telah dipela dipelajar jarii juga juga dibua dibuatt bersa bersama ma-sa -sama ma oleh oleh siswa siswa dan dan guru guru memberikan penekanan penekanan saja. Adanya demonstrasi demonstrasi yang dilakukan oleh guru maka siswa kelihatan semangat dalam dalam menerim menerima a pelajara pelajaran, n, Hal ini dapat dapat dilihat dilihat dari keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran. Tentunya hal ini dapat dapat menin meningka gkatka tkan n pema pemaham haman an konsep konsep siswa siswa sehingga sehingga berpengaru berpengaruh h terhadap terhadap penguran pengurangan gan miskon miskonsep sepsi si yang yang dialam dialamii siswa. siswa. Hal ini ini sesua sesuaii penda pendapa patt Van Den Berg dalam Nana (2006) bahwa pendekatan konflik kognitif memiliki kelebihan yaitu memperhatikan konsepsi yang salah pada diri siswa, melibatkan siswa secara aktif, membantu siswa dalam usaha memahami suatu konsep dan menanamkan konsep baru dengan benardan benardan tahan tahan lama. lama. Pembelajaran dengan pendekatan konflik kognitif ini merupaka merupakan n salah salah satu pembelaj pembelajaran aran yang dapat dapat membantu siswa dalam membangun pengetahuannya send sendiri iri,, karen karena a keter keterli liba bata tan n siswa siswa selam selama a proses proses pembela pembelajara jaran. n. Dalam Dalam pembela pembelajaran jaran ini siswa mengala mengalami mi proses asimilasi dan akomodai. Sehingga siswa setiap saat membangun pengetahuannya sampai konsep yang dipahaminya tidak bertentangan dengan konsep para ilmuwan. Hal ini sesuai dengan pendapat Posner dkk dalam dalam Suparno Suparno (1997) (1997) bahwa bahwa dalam proses proses belaja belajar r terdap terdapat at proses proses perub perubah ahan an konsep konsep melal melalui ui proses proses asimil asimilasi asi dan akomod akomodasi asi.. Denga Dengan n asimil asimilasi asi siswa siswa menggun menggunakan akan konsep-ko konsep-konsep nsep yang telah telah mereka mereka punyai punyai untuk untuk berhadap berhadapan an dengan dengan fenomena fenomena yang baru. baru. Dengan Dengan akomodas akomodasii siswa menguba mengubah h konsepny konsepnya a yang tidak tidak cocok cocok lagi dengan dengan fenomen fenomena a baru yang mereka mereka hadapi. hadapi. Berdasar Berdasarkan kan pengama pengamatan tan peneliti peneliti,, pada pada kelas kelas
kontrol kontrol yang pembelaj pembelajaran arannya nya secara secara konvensi konvensiona onall banyak banyak siswa yang berbicara berbicara sendiri sendiri pada pada saat mengiku mengikuti ti pelajaran. Meskipun dalam pembelajaran kelas kontrol tidak tidak selalu selalu menggun menggunakan akan metode metode ceramah, ceramah, kadang kadang diselingi dengan tanya jawab namun siswa tetap tidak meras merasa a tertar tertarik, ik, jadi jadi siswa siswa cender cenderun ung g pasif pasif dalam dalam menerim menerima a pelajara pelajaran. n. Siswa yang aktif hanya hanya siswa-siswa siswa-siswa terten tertentu tu saja saja sehing sehingga ga pada pada kelas kelas kontro kontroll terlih terlihat at dimonop dimonopoli oli oleh siswa-siswa siswa-siswa yang cerdas cerdas saja. saja. Sebagian Sebagian besar besar siswa menjadi menjadi kurang kurang mampu mampu menyele menyelesaika saikan n atau menguas menguasai ai materi materi yang disampa disampaikan ikan,, sehingg sehingga a hasil hasil belajar yang diperoleh kurang maksimal. Hal ini sesuai deng dengan an peneli penelitia tian n Sugiy Sugiyan anta ta (2008 (2008)) bahwa bahwa tingka tingkatt ketunt ketuntasa asan n belaja belajarr kelomp kelompok ok kontro kontroll lebih lebih rendah rendah diban dibandin ding g kelom kelompok pok pene penelit litian ian,, yaitu yaitu hanya hanya 57,50 57,50 %. Hal ini berkaitan dengan intensitas proses kognitif belajar siswa, siswa, diman dimana a pembe pembelaj lajara aran n disam disampai paikan kan secara secara konvensional sehingga kurang memberikan rangsangan kognitif kognitif yang baik bagi bagi subjek subjek didik. didik. Sehingga Sehingga hasil belajar belajar yang diperole diperoleh h kurang kurang maksimal maksimal.. Adanya pengurangan miskonsepsi fisika dan peningk peningkatan atan hasil hasil belajar belajar fisika fisika dalam dalam penelitia penelitian n ini dikarena dikarenakan kan adanya adanya perlakua perlakuan n dengan dengan pendekat pendekatan an konflik kognitif. Hal ini dapat dilihat bahwa miskonsepsi dan hasil belajar siswa sebelum diadakan perlakuan cenderung homogen. homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2 di atas. Sehingga dapat dikata dikatakan kan kedua kedua kelom kelompok pok beran berangka gkatt dari dari keadaa keadaan n yang yang sama. sama. Setelah Setelah perlakua perlakuan n dengan dengan pendeka pendekatan tan konflik konflik kognitif kognitif ternyata ternyata besarnya besarnya miskonsep miskonsepsi si fisika mengala mengalami mi penuru penurunan nan dan dan hasil hasil belaja belajarr siswa siswa menga mengalam lamii peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya adanya pengura penguranga ngan n miskonse miskonsepsi psi fisika fisika dan penin peningk gkata atan n hasil hasil belaj belajar ar siswa siswa bukan bukan beras berasal al miskonsepsi yang dibawa oleh siswa itu sendiri tetapi dikarenakan dikarenakan adanya perlakuan pembelajaran pembelajaran dengan pendeka pendekatan tan konflik konflik kognitif. kognitif. Tidak ada cara mengajar yang baik, demikian juga dengan pendekatan konflik kognitif dalam pembelajaran fisika ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Van Den Berg (1991) (1991) yang mangata mangatakan kan bahwa bahwa pendeka pendekatan tan konflik konflik kognitif ini tidak begitu saja menghasilkan konsep yang benar sehingga pembelajaran dengan pendekatan ini belum belum tentu tentu maksim maksimal. al. Pengaj Pengajar ar harus harus panda pandaii menentukan pendekatan-pendekatan pendekatan-pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Mung Mungki kin n mate materi ri kalo kalorr lebi lebih h coco cocok k jika jika dala dalam m pembela pembelajaran jaran menggu menggunaka nakan n pendekat pendekatan an yang lain. lain. PENUTUP
Berdasark Berdasarkan an hasil hasil penelitia penelitian n yang telah dilakuka dilakukan, n, dapat dapat disimpulk disimpulkan an bahwa bahwa pendeka pendekatan tan konflik konflik kognitif kognitif dalam pembelajaran fisika mempunyai pengaruh yang signifika signifikan n terhadap terhadap miskonsepsi miskonsepsi fisika. fisika. Dalam Dalam hal ini terlihat pada taraf signifikansi 5 %, hipotesis penelitian yang yang menyat menyataka akan n rata-r rata-rata ata miskon miskonsep sepsi si kelas kelas eksperimen lebih kecil dari rata-rata miskonsepsi kelas kontrol diterima. Selain itu pendekatan konflik kognitif dalam pembelajaran fisika mempunyai pengaruh yang signifika signifikan n terhadap terhadap hasil belajar belajar fisika. fisika. Dalam Dalam hal ini terlihat pada taraf signifikansi 5 %, hipotesis penelitian yang yang menya menyatak takan an rata-r rata-rata ata hasil hasil belaja belajarr kelas kelas
Mosik*, P. Maulana - Usaha Mengurangi Terjadinya Miskonsepsi Miskonsepsi Fisika Melalui Pembelajaran Dengan ...
eksperimen lebih besar dari rata-rata hasil belajar kelas kontrol diterima, diterima, jadi terlihat ada ada pengaruh pengaruh miskonsepsi terhadap terhadap hasil hasil belajar belajar.. P en e n ul u l i s m en e n y ar ar a nk nk a n a ga g a r g ur u r u l e bi bi h memperha memperhatikan tikan prasyarat prasyarat konsep konsep yang harus harus dimiliki dimiliki siswa dalam dalam pembela pembelajara jaran, n, menyamp menyampaika aikan n konsepkonsepkonsep dasar secara benar dan membantu siswa dalam menghub menghubung ungkan kan antar antar konsep serta pandai pandai memilih memilih pendekatan pendekatan pembelajaran pembelajaran untuk mengurangi mengurangi miskonsep miskonsepsi si fisika fisika yang dialami dialami oleh para siswa. siswa. Di sampin samping g itu hasil hasil penel peneliti itian an ini dihara diharapka pkan n dapa dapatt digunakan sebagai pertimbangan dan informasi dalam memilih cara mengajar yang efektif untuk mengurangi miskonsepsi. Selain itu untuk melengkapi penelitian ini, mungkin peneliti lain dapat melakukan penelitian serupa deng dengan an mater materii yang yang berbe berbeda da atau atau pend pendek ekata atan n pembel pembelaja ajaran ran yang yang berbe berbeda. da. Atau Atau peneli peneliti ti dapat dapat menganalisis miskonsepsi untuk masing-masing siswa sehing sehingga ga dapat dapat diketa diketahui hui berhas berhasil il atau atau tidakn tidaknya ya pendekatan pendekatan pembelajaran pembelajaran yang digunakan. digunakan. DAFTAR PUSTAKA
Anni, C. 2004. Psikologi Psikologi Belajar Belajar . Semarang: Semarang: UPT UNNES Press Ar ik unto un to , S. 2002 20 02.. Prosed Prosedur ur Peneli Penelitia tian n Suatu Suatu PendekatanPraktek Pendekatan Praktek . Jakart Jakarta: a: RinekaCipt. RinekaCipt.
103
Baser Baser,, M. 2006 2006.. Foster Fostering ing Concep Conceptua tuall Chang Change e by Cognitive Conflict Based Instruction on Students' Understan Understanding ding of Heat and Temperatu emperature re Concepts Concepts.. Eurasi Eurasia a Journ Journal al of Mathe Mathema matic tics, s, Scien Science ce and and Technology Education, 2(2):1 Kwon, J, dkk. 2006. The Effects of Cognitive Conflict onStude onStudents nts Conceptu Conceptual al Change Change in Physics. Physics. Journal of Physics Education Korean National University , 4(1).64-79 Lee, G, dkk. 2003. Development of An Instrument for Measuring Cognitive Conflict in Secondary-Level Science Classes. Journal of Research in Science Teaching . 40(6).585-603 40(6).585-603 Nana. 2006. Penggunaan Penggunaan Pendekatan Konflik Kognitif untuk untuk Meremi Meremidia diasi si Miskons Miskonseps epsii Pembel Pembelaja ajaran ran Suhu dan Kalor . Surakarta : Universitas Sebelas Maret Maret (UNS) Sudjana. 20 2005. Metode Metode Statistik Statistik . Ba B andung : Ta Tarsito. Sugianta Sugianta.. 2008. 2008. Pendekat Pendekatan an Konflik Konflik Kognitif Kognitif dalam dalam Pembelajaran Pembelajaran Fisika Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CVAlfabeta Suparno, Suparno, P. 1997. 1997. Filsaf Filsafat at Konst Konstruk ruktiv tivism isme e dalam dalam Pendidikan . Yogyakarta ogyakarta : Kanisius Kanisius Van Den Berg, Euwe. 1991. Miskonsep Miskonsepsi si Fisika Fisika dan Remediasi . Salati Salatiga ga:: Unive Universi rsitas tas Kriste Kristen n Satya Satya Wacana Wacana (UKSW)