MOSI DEBAT PHARFEST UI 1. Fitofarmaka perlu dijadika !ala" !atu daftar pili"a o#at dalam BP$S
Fito Fitofa farm rmak akaa adala adalah h sedi sediaa aan n obat obat baha bahan n alam alam yang yang tela telah h dibuk dibukti tika kan n keama keamanan nan dan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah di standarisasi (Badan POM RI, !!"#$ BP%& 'esehatan adalah Badan Penyelenggara %aminan &osial yang dibentuk pemerintah untuk memberikan %aminan 'esehatan untuk Masyarakat$ Indonesia memiliki lebih kurang !$!!! spesies tumbuhan dan )"! spesies di antaranya termasuk tumbuhan berkhasiat$ *elah diketahui sebanyak +! spesies telah dimanfaatkan oleh indus industr trii obat obat trad tradis isio ional nal$$ Penge Pengemb mban angan gan obat obat trad tradis isio ional nal inil inilah ah yang yang dija dijadi dikan kan seba sebagai gai fitofarmaka$ •
Pedoman pengembangan Fitofarmaka+$ 'ep$ Menkes RI .o$/0!1+)) .o$/0!1+)) ttg Pedoman Pedoman Fitofarm Fitofarmaka aka $ &' Menkes Menkes RI .o$!2" .o$!2"1+) 1+))2 )2 ttg &entra &entra Pengemban Pengembangan gan dan Penerapan Penerapan Pengoba Pengobatan tan *radisional $ 'ep$ Menkes Menkes RI .o$201 .o$201 !!! ttg ttg Pedoman Pelaksa Pelaksanaan naan 3ji 'linik 'linik Obat Obat *radisi *radisional onal "$ 'ep$ 'ep$ 'epala 'epala Badan POM RI .o- 4'$!!$ 4'$!!$!2$" !2$"$+ $+! ! tgl Maret !!2 !!2 ttg Pedoman Pedoman 5PO*B 'riteria Fitofarmakaa$ 6man dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan b$ 'laim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik c$ *elah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi d$ Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku 5ontoh produk7 produk fitofarmaka+$ .odiar .odiar (6nti (6nti diar diare# e# P* 'imia 'imia Farm Farmaa $ Rheuma Rheumaneer neer (Per (Pereda eda nyeri nyeri## P* .yony .yonyaa Meneer Meneer $ &timuno &timuno (Peningkat (Peningkat sistem sistem imun# imun# P* 8e9a Medica Medica "$+2! "$+2! (siru (sirup# p# "$ *ensiga *ensigard rd 6gromed 6gromed (6nti hipertensi hipertensi## P* Phapros Phapros 2$ :7;ra :7;ra (6phr (6phrodi odisia siaka# ka# P* Phapro Phapross +!!$!!! +!!$!!! 0$ 8iabmen 8iabmeneer eer (8iab (8iabete etes# s# P* .yonya .yonya Meneer Meneer +/$!!! +/$!!! Obat Obat yang yang dita ditangg nggung ung BP%& BP%& 'ese 'esehat hatan an telah telah diatur diatur dalam dalam formua formuari rium um nasion nasional al
berdasarkan 'epmenkes RI .o$ +2)1Menkes1&'1<1!+" terhadap perubahan 'epmenkes RI .o$ 1Menkes1&'1<1!+$ *IM PRO &tan-
*IM 'O.*R6 &etuju &tan &tan-- *idak dak set setuju uju
fitofarmaka masuk ke fitofarmaka masuk ke BP%&
BP%&
=imitasi- Pasien dapat
&olusi-
memilih menggunakan fitofarmaka atau obat sintesis 6rgumen + BP% BP%&
6rgumen +
memba emback ck up Fit Fitofarmaka
tidak dak
supl suplem emen en juga juga,, kan kan mengko>e ko>err BP%& menjamin sehat jenis bukan
sakit
haru harusny snyaa
semua
penyakit
dan
jadi kebanyakan
dari
pre>e pre>ent ntif if,, fitofarmaka
itu
dikasih suplemen dari suplemen, fitof itofar arm maka aka
ada
buka bukan n fito fitofa farm rmaka aka yg obat obat
obat kalau obat berarti cont contoh ohny nyaa BP%& %aminan sakit$
*api
sudah
.odi .odiar ar$$ tidak
diproduksi lagi karena 6rgu 6rgume men n (Pot (Poten ensi si mencampurkan mencampurkan bahan keanekaragaman tumbuhan Indonesia#
kim kimia
obat obat
deng dengan an
di bahan
alam
karena
ada atapulgit
'eanekaragaman tumbuhan
di 6rgumen
Indonesia Indonesia merupakan merupakan &yarat potensi
pasar
tradisional$
Ob a t
yang
obat masu masuk k dala dalam m daft daftar ar Obat obat fornas-
tradisiona tradisionall Indonesia Indonesia +$ Obat Obat yang ang pali paling ng meru merupak pakan an budaya
?ari ?arisa san n berkhasiat, aman dan bangsa memiliki
harga
sehingga perlu digali, terjangkau$ diteliti
dan $ Obat telah diseleksi
dikembangkan
agar para
pakar
dengan
dapat digunakan lebih mempertimbangkan luas oleh masyarakat$ efekti>itas
dan
Fitofarmaka
efisiensi
merupakan
kepentingan pasien$
pengembangan obat
demi
Obat7obat
yang
tradisional melebihi tarif
I.67
Indonesia
dari $
obat
yang 5B;, kelebihan tarif
merupakan
?arisan dibayarkan
budaya
bangsa$ pasien$
oleh
dengan potensi bahan alam yang dijadikan Fitofarmaka
lebih
obat sangat banyak mahal
dari
obat
dan beragam dengan pilihan
BP%&
yang
menjadikan fitofarmaka
indikasinya samasebagai
salah satu piihan obat dalam
BP%&
akan
maka dengan
.odiar (6nti 8iare# Rheumaneer (Pereda nyeri# *ensigard (6nti 4ipertensi#
dijadikannya fitofarmaka obat
pilihan
sebagai BP%&$
8iabmeneer (6nti diabetes#
4al ini dapat memicu untuk 6rgumen (Mekanisme mengembangkan Industri
riset7riset fitofarmaka$
('epercayaan
ini
meskipun
cukup fitofarmaka banyak digunakan
terhadap oleh dalam obat herbal# masyarakat
kerja
fitofarmaka# &aat
6rgumen
masyarakat usaha
Bagi
masyarakat pengobatan
Indonesia,
sendiri
obat ( self-medication#,
tradisional sebenarnya profesi kesehatan atau bukan
hal
baru$ dokter
Ramuan
umumnya
dari masih enggan untuk
tumbuhan
itu
telah meresepkan
ataupun
digunakan
secara menggunakannya$
turun7temurun
untuk 6lasan
pengobatan
utama
dan keengganan
profesi
dirasakan khasiatnya$ kesehatan 'epercayaan
untuk
meresepkan
atau
masyarakat pada obat menggunakan herbal
juga
meningkat$ data
karena
Menurut mekanisme aksi kerja
&ur>ei
@konomi !!/,
terus fitofarmaka
&osial fitofarmaka .asional reseptor
masyarakat tubuh
yang
pada
di
dalam
masih
belum
memilih jelas, sehingga tanpa
mengobati diri sendiri hal dengan
tersebut
maka
obat penerimaan
tradisional
mencapai fitofarmaka
,0)
persen, salah
sebagai
satu
daftar
meningkat
dalam pilihan obat BP%& pun
?aktu
tahun akan lebih sulit$
dari
tujuh yang
hanya
+2,
semula 5ontohnya
adalah
persen$ amlodipin yaitu anti
8engan kepercayaan hipertensi
yang
masyarakat Indonesia dijadikan pilihan obat yang meningkat baiknya
semakin pada BP%&$ 6mlodipin alangkah ini termasuk 5alcium fitofarmaka 5hannel
Blocker
ikut disertakan dalam (55B# yang memiliki pilihan obat BP%&$
mekanisme kerja yaitu mencegah
atau
6rgumen " (&istem mengeblok kerja fitofarmaka#
masuk
kalsium
ke
Fitofarmaka memiliki dinding berbagai
pembuluh
macam darah$
kandungan
'alsium
yang diperlukan otot untuk
memiliki
khasiat melakukan kontraksi,
beragam,
sehingga jika
fitofarmaka hanya organ
dalam
pemasukan
tidak kalsium ke dalam sel mengobati sel diblok, maka obat
yang
sakit tersebut tidak dapat
tetapi
fitofarmaka melakukan
kontraksi
dapat
mengobati sehingga
pembuluh
sistem organ secara darah akan melebar keseluruhan$ 5ontohnya Fitofarmaka Rheumaneer
dan akibatnya tekanan adalah- darah akan menurun$ Berbeda
dengan
yang fitofarmaka
mengandung ekstrak antihipertensi
yaitu
Retrofracti
yang
Fructus *ensigard
atau buah cabai ja?a kerjanya
adalah
yang berkhasiat untuk menurukan menghilangkan nyeri, darah
tekanan
sistolik
dan
peluruh
keringatA diastolik tanpa adanya
ekstrak
rimpang penjelasan bagaimana
kunyit berkhasiat
yang kerjanya menurunkan untuk tekanan darah$ *anpa
mengobati
luka, adanaya
penjelasan
menambah
nafsu mengenai mekanisme
makanA
ekstrak kerja maka akan sulit
rimpang jahe untuk penerimaan meredakan mengobati
nyeri, fitofarmaka
pada
penyakit pilihan obat BP%&$
rematik, dll$ 6rgumen " 6rgumen 2
3ntuk
produksi
Menurut 8epkes RI fitofarmaka lebih sulit fitofarmaka
dan lebih lama$ 4al
mempunyai
kriteria ini dapat dilihat dari
yg
sesuai
pengobatan
untuk lampiran
Permenkes
dan RI
memiliki kriteria yang .o$/0!1Menkes1Per1I sama sintesis
seperti yang
digunakan$
obat :1+)) dimana dalam biasa permenkes
tersebut
disebutkan pengembangkan jenis
obat
fitofarmaka$
+) untuk
.amun,
pada
kenyataannya
hingga
tahun
hanya
!+0
berhasil
menghasilkan 0 jenis fitofarmaka$ 'endala inilah yang menjadi dasar
sulitnya
fitofarmaka
untuk
menjadi pilihan obat BP%&$ 3ntuk menuju grade diperlukan
fitofarmaka dana
milyaran triliunan bisa
hingga dan
lima
?aktu sampai
belasan tahun$ 3ntuk dapat
disebut
Fitofamaka,
obat
tersebut harus melalui uji klinik yang dia?ali dari uji pre7klinik, uji klinik fase I (!72! orang#, fase II (!!7 !! orang# some trials combine Phase I and Phase II, and test both efficacy and toxicity$ 'emudian
fase
(!!$!!!
III
orang#,
fase " disebut juga post
marketing
surveillance.
Cost
produksi
akan
tercermin
dengan
harga produk
penjualan fitofarmaka,
sehingga lebih mahal
obatnya
%. Eut"aa!ia merupaka !olu!i utuk meri&aka pederitaa pa!ie da "aru! dile&alka di Idoe!ia
@uthanasia berasal dari kata Cunani euthanatos, yang artinya mati dengan baik tanpa penderitaan$ Belanda salah satu negara di @ropa yang maju dalam pengetahuan hukum kedokteran mendefinisikan euthanasia sesuai dengan rumusan yang dibuat oleh Euthanasia Study Group dari KNG (Ikatan 8okter Belanda#, yang menyatakan euthanasia adalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk memperpendek hidup atau mengakhiri hidup seorang pasien, dan ini dilakukan untuk kepentingan pasien sendiri (M$ Cusup D 6mri 6mir, +)))-+!2#$ Menurut 'artono Muhammad dalam bukunya *eknologi 'edokteran dan *antangannya terhadap bio etika, dijelaskan bah?a @uthanasia dapat dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu+$ @uthanasia pasif, mempercepat kematian dengan cara menolak memberikan1mengambil tindakan pertolongan biasa, atau menghentikan pertolongan biasa yang sedang berlangsung $ @uthanasia aktif, mengambil tindakan secara aktif, baik langsung maupun tidak langsung yang mengakibatkan kematian $ @uthanasia sukarela, mempercepat kematian atas persetujuan atau permintaan pasien "$ @uthanasia tidak sukarela, mempercepat kematian tanpa permintaan atau persetujuan pasien, sering disebut juga sebagai merey killing !" @uthanasia nonvolountary, mempercepat kematian sesuai dengan keinginan pasien yang disampaikan oleh atau melalui pihak ketiga, atau atas keputusan pemerintah Prosedur euthanasia yang diberlakukan di Belanda tidak sembarangan$ 8iperlukan penetapan pengadilan untuk melakukan perbuatan tersebut$ Meskipun keluarga pasien menyatakan kehendaknya untuk melakukan euthanasia, namun pengadilan bisa saja menolak membuat penetapan$ 8alam sebuah kasus di sekitar +))! di Belanda, seorang keluarga pasien yang ingin
melakukan euthanasia sempat ditolak
oleh pengadilan ?alaupun akhirnya
dikabulkan$ 3ntuk itu, menurut 'omariah apabila tidak ada jalan lain, tidak lagi ada harapan hidup dan secara biomedis seseorang terpaksa dicabut nya?anya melalui euthanasia, harus ada penetapan pengadilan untuk menjalankan proses tersebut$ &ebab, penetapan pengadilan tersebut akan digunakan agar keluarga atau pihak yang memohon tidak bisa dipidana$ Begitu pula dengan peranan dokter, sehingga dokter tidak bisa disebut malpraktik$ &elain penetapan pengadilan, keterangan dari kejaksaan juga harus diminta agar di
kemudian hari negara tidak menuntut masalah euthanasia tersebut$ *erlepas dari masalah di atas, menurutnya hidup mati seseorang hanya dapat ditentukan oleh *uhan$ 8i Indonesia, upaya pengajuan permohonan euthanasia ini pernah terjadi pada tahun !!", suami .y$6gain mengajukan permohonan euthanasia ke Pengadilan .egeri %akarta &elatan untuk mengakhiri penderitaan istrinya, namun permohonan itu ditolak oleh pengadilan$ Menurut pakar hukum pidana Indriyanto &eno 6dji, tindakan euthanasia harus memenuhi persyaratan medis dan bukan karena alasan sosial ekonomi$ Menurutnya, sifat limitatif ini untuk mencegah agar nantinya pengajuan euthanasia tidak se?enang7?enang$
*IM PRO &tan- @uthanasia dilegalkan
*IM 'O.*R6 &tan- @uthanasia tidak dapat dilegalkan
=imitasi- Boleh ketika memenuhi persyaratan &olusimedis dan
bukan
karena alasan sosial
ekonomi 6rgumen
+-
menderita
'etika
penyakit
seseorang menahunn
telah 6rgumen + yang Pada prinsipnya, hak untuk hidup merupakan
merasakan sakit setiap saatnya, euthanasia hak fundamental atau hak asasi dari setiap dapat dilakukan guna menghentikan rasa manusia$ 'onstitusi kita yakni 338 +)"2 sakit menahun tersebut$ 6da legal medis melindungi hak untuk hidup ini dalam Pasal yang menyatakan tahap harus di euthanasia$ 6 338 +)"2 yang menyebutkan bah?a Membebaskan penderitaan pasien dan tidak setiap orang berhak untuk hidup serta berhak membebani keluarga$
mempertahankan hidup dan kehidupannya$ 8isebutkan bah?a %ika dikaitkan kembali
6rgumen Pasien
dengan hak asasi manusia, euthanasia tentu
memiliki
hak
untuk
membuat melanggar hak asasi manusia yaitu hak untuk
keputusan tentang kapan dan bagaimanan hidup$ Pakar
hukum
pidana
3ni>ersitas
mereka harus mati, berdasarkan prinsip7 Padjadjaran 'omariah @mong berpendapat, prinsp otonomi dan penentuan nasib sendiri$ 'itab Otonomi
adalah
konsep
bah?a
3ndang73ndang
pasien Pidana ('34P# mengatur
4ukum tentang
memiliki hak untuk membuat keputusan yang larangan melakukan euthanasia$yakni
berkaitan dengan kehidupan mereka selama dalam Pasal "" '34P yang bunyinyaitu tidak menyebabkan kerugian kepada #$arang siapa merampas nya%a orang lain orang lain$
atas permintaan orang itu sendiri yang &elas dinyatakan
6rgumen
dengan
kesungguhan
hati,
diancam dengan pidana pen&ara paling lama
@uthanasia dapat dilegalkan di Indonesia dua belas tahun"' dengan mekanisme yang kami ta?arkan$ Meskipun pasal "" '34P tidak secara tegas Pertama, pasien diberikan inform consent menyebutkan sebagai
bentuk
persetujuan
kata euthanasia,
namun,
melakukan berdasarkan ketentuan Pasal "" '34P,
euthanasia$ 6pabila pasien tidak sadar, maka dokter dapat dituntut oleh penegak hukum, inform consent tersebut diisi oleh keluarga
apabila melakukan euthanasia, ?alaupun atas
pasien$ @uthanasia hanya dapat dilakukan permintaan
pasien
oleh dokter$ 'etentuan mengenai syarat7 bersangkutan, syarat diberlakukannya
@uthanasia
dan
karena
keluarga
perbuatan
yang
tersebut
dapat merupakan perbuatan mela?an hukum$
dibuat peratruan yang khusus menjelaskan Pasal yang berbunyi- EBarang siapa mengenai
ketentuan
@uthanasia
oleh dengan sengaja menghilangkan ji?a orang
pemerintah$
lain, dihukum, karena makar mati, dengan hukuman penjara selama7lamanya lima belas
6rgumen " 8unia
tahun$
internasional
euthanasia,
ada
telah
contoh /
melegalkan 8i dalam 'ode @tik 'edokteran yang negara
yang ditetapkan
melegalkan, yaitu- Belanda, %epang, 6ustria
Mentri
'esehatan
.omor-
""1Men$'es$1&'1:1+) disebutkan pada pasal +!- E&etiap dokter harus senantiasa mengingat akan ke?ajibannya melindungi hidup makhluk insani$
6rgumen 'ant and Mill- Prinsip otonomi ini melarang mengakhiri hidup sukarela$ Ini juga telah menyatakan bah?a permintaan pasien untuk euthanasia
jarang
yang
otonom
karena
kebanyakan pasien dalam keadaan sakit parah mungkin tidak dari suara atua pikiran rasional .or>al dan ;?ynther permintaan euthanasia jarang
berkelanjutan
setelah
pera?atan
paliatif baik didirikan
6rgumen - Majelis 'ode @tik Ikatan 8okter Indonesia
(I8I#
meminta mengabulkan
dr$
pengadilan
Broto?asisto untuk
permohonan
yang tidak
euthanasia
disebabkan alasan etika, moral, agama, dan norma budaya, serta aturan perundangan juga tidak memungkinkan
6rgumen - *idak sesuai dengan sumpah apoteker
6rgumen "- 6spek kesucian hidup yang tidak boleh ada campur tangan manusia
'. Idoe!ia "aru! mem#uat UU (efarma!ia !e#a&ai pa)u& "ukum #a&i !emua tea&a kefarma!ia
=atar belakang dikeluarkannya mosi ini adalah akibat polemik yang terjadi pada 3ndang7 3ndang .o$0 *ahun !+" tentang tenaga kesehatan$ 8imana pada 33 tersebut, 6sisten 6poteker yang pendidikannya setara dengan lulusan &MF tidak lagi dimasukkan sebagai tenaga
kesehatan$ 33 *enaga kesehatan tersebut juga mensyaratkan hanya lulusan 8 ke atas yang disebut tenaga kesehatan$ 6sisten apoteker hanya disebut sebagai asisten tenaga kesehatan$ 4al ini mengancam puluhan ribu tenaga kesehatan yang berijaGah di ba?ah diploma $ Menurut pasal ayat + 33 tersebut, tenaga kesehatan yang berijaGah di ba?ah 8 yang selama ini melakukan praktek sebagai tenaga kesehatan hanya diberikan kesempatan berpraktek sebagai tenaga kesehatan hingga enam tahun mendatang$ &etelah 0 tahun, apabila masih ada tenaga kesehatan yang berijaGah di ba?ah 8 masih melakukan praktek tenaga kesehatan akan diancam hukuman pidana 2 tahun penjara$ 4al tersebut dapat melemahkan semangat belajar 2)$!0 pelajar &MF yang selama ini bayangannya akan bisa langsung bekerja sebagai tenaga kesehatan setelah menamatkan sekolah$ 4al inilah yang membedakan tenaga kefarmasian dengan tenaga kesehatan lainnya, dimana farmasi telah memiliki jenjang pendidikan mulai dari &MF$ Oleh karena itu, farmasi tidak dapat disatukan dalam satu undang7undang tenaga kesehatan, namun farmasi berhak dan harus memiliki 33 'efarmasian yang akan menjadi payung hukum bagi seluruh tenaga kefarmasian$ *IM PRO &tan- 8iperlukan 33 'efarmasian
*IM 'O.*R6 &tan- *idak diperlukan 33 'efarmasian
=imitasi-
&olusi7Memaksimalkan
kualitas
obat
beserta
pelayanannya bagi masyarakat 7 Pemerintah hendaknya mengupayakan agar semua lulusan &M' Farmasi yang melakukan pekerjaan kefarmasian dapat dibuatkan program melalui
pendidikan
maupun penyetaraan sebagaimana dalam kerangka kualifikasi .asional Indonesia sesuai dengan ketentuan$ 6rgumen +
6rgumen +
'etentuan mengenai tenaga kefarmasian masih *idak
perlu
tersebar dalam berbagai peraturan perundang7 'efarmasian undangan dan
belum
mampu
lagi karena
pembuatan untuk
33
mengatur
menampung kefarmasian sendiri di di Indonesia telah
kebutuhan hukum masyarakat, seperti kasus diatur dalam PP .o$2+ tahun !!) tentang
yang ada pada latar belakang, sehingga perlu pekerjaan kefarmasian, 'epmenkes tentang dibentuk
undang7undang
mengatur
tenaga
tersendiri
kefarmasian
yang standar
profesi
apoteker,
Permenkes
secara tentang petunjuk teknis jabatan fungsional
komprehensif$
asisten apoteker, dan permenkes tentang registrasi, IGin Praktik, dan IGin kerja
6rgumen 'ita
perlu
tenaga kefarmasian$ =agi pula payung melihat
bagaimana
tenaga hukum tenaga kefarmasian telah ada pada
kefarmasian di luar negeri yang telah dinaungi 'IFI ('olegium Ilmu Farmasi Indonesia#, payung hukumnya dengan 33 'efarmasian 'F. ('omite Farmasi .asional#, dan yang dinamakan, seperti-
(harmaceutical 'ode @tik$
legislation
(harmaceutical
administration
di
@ropa, and
regulations di
jepang, 6rgumen
pharmaceuticals la%s di 6ustralia$ Manfaat dari adanya
33
kefarmasian didefinisikan,
'efarmasian dapat
lebih
sehingga
adalah spesifik tidak
*ahapan proses pembuatan undang7undang
tenaga cukup rumit$ 'ekuasaan untuk membentuk lagi undang7undang telah diatur pasal ! ayat + terjadi 338"2
miskonsepsi seperti kasus pada latar belakang$
selanjutnya
berada
pada
rancangan
8PR
yang
undang7undang
tersebut harus dibahas oleh 8PR dan Presiden untuk mendapatkan persetujuan 6rgumen
bersama$
'emudian
disusun
Program
'alau &MF harus sekolah lagi 8 apa gunanya =egislasi .asional (Proglenas# Oleh Badan &MFH 4al ini bertentangan dengan konsep =egislasi 8PR untuk jangka ?aktu 2 tahun percepatan kerja yang diusung oleh Pemerintah dan jangka ?aktu tahunan yang telah dimana &MF diadakan agar setelah lulus dari diprioritaskan mengenai pembahasan R33 &MF dapat bekerja secepatnya$
tersebut$
Rata7rata lulusan &MF sudah kerja dan ketika harus mengambil kuliah 8 lagi bagaimana jika 6rgumen =okasi kuliah tidak tersedia, bahkan harus ke
33
itu
dibentuk
luar pulau$ 8an ini apakah intansi tempat kebutuhan$kejadian bekerja lulusan &MF tersebut mengiGinkan pekerjanya$ %ika tidak artinya lulusan &MF ini 6rgumen "
jika
ada
suatu
akan kehilangan pekerjaannya$ Oleh
karena
itu,
dengan
8engan adanya 33 kefarmasian apakah adanya
33 farmasis atau apoteker siap, kalau apoteker
'efarmasian akan memiliki multi manfaat dan dampak
yang
sangat
besar
pada
kefarmasian kedepannya$
menyenggol ranah nya dokter$$ dengan
profesi konsekuensinya bila ternyata ada kesalahan obat bukan hanya dokter saja yg salah tapi apoteker nya juga
*. Idoe!ia perlu memiliki apoteker !u#!pe!iali! pada pela)aa ke!e"ata
3rgensiJ Farmasi ,27" tahun, 6pt + tahun Pada kenyataannya apoteker belum siap dilaunching di masyarakat, untuk terjun ke pasisen (5ari %3R.6= tentang kesiapan 6pt untuk praktek di puskesmas$ Persentase kesalahan pengobatan dikarenakan apoteker yang harus men screening sekian banyak resep dari berbagai speaslistik dokter$ Pada tenaga kesehatan lain seperti dokter sudah terdapat dokter spesialis dan dokter subspesialis, contohnya adalah dokter spesialis penyakit dalam dengan dokter subspesialis ;astroenterologi74epatologi ('7;@4#$ Mosi pada hari ini yaitu tentang negara kita Indonesia perlu memiliki apoteker subspesialis pada pelayanan kesehatan$ 8ilihat dari permasalahan medicaton error banyak hal yang menjadi penyebabnya$ 8engan adanya apoteker subspesialis ini bisa menjadi salah satu contoh solusi untuk mengatasi hal tersebut$ 6poteker sekarang memiliki 'IFI ('olegium Ilmu Farmasi Indonesia# yang diketuai oleh Ibu 'eri$ 8imana dalam kolegium tersebut telah diatur spesialistik farmasi klinis, farmasi rumah sakit, farmasi industri, dan herbal medicine$ 8engan adanya farmasi klinik, akan memiliki subspesialis jantung$ 6poteker sub spesialis akan mengetahui lebih spesifik mengenai suatu obat dalam penyakit tertentu$ *IM PRO *IM 'O.*R6 &tan- Indonesia perlu memiliki apoteker &tan- Indonesia tidak perlu memiliki apoteker subspesialis
subspesialis
=imitasi-
&olusi7
8engan
3'6I
sudah
mencukupi
untuk meningkatan kualitas apoteker 7
itu sendiri$ 6danya penyetaraan
kurikulum
sarjana farmasi dan apoteker sehingga 7
kualitasnya akan merata$ 'alau mau disamaratakan, fakultas
farmasi
ada
semua
penjurusan,
rombak kurikulum, apoteker spesialis baru ada spesialis 6rgumen +
6rgumen + Indonesia
perlu
memiliki
apoteker &aat di Indonesia 6poteker spesialis belum
subspesialis untuk tercapainya kompetensi ada
bagaimana
merealisasikan
apoteker
apoteker sesuai dengan persyaratan nasional subspesialis, yang jelas7jelas lebih dalam dari (Ikatan 6poteker Indonesia# dan global ()he *nternational
(harmaceutical
apoteker spesialis
+ederation
+*(#$ 8engan standar kompetensi tersebut, 6rgumen lulusan diarahkan sesuai minat bekerja di Meskipun berbagai sektor kefarmasian -
sekarang
ada
apoteker
telah
mengalami penjurusan atau spesialisasi tapi pas di dunia kerja tidak memandang apoteker
•
Industri farmasi (formulasi, bahan baku#
•
ini dikarenakan tergantung dari kebutuhan
Pelayanan kefarmasian (rumah sakit, apotik#
•
tersebut berasal dari spesialisasi yg mana hal
industri atau rumah sakit tersebut$ Masalah seperti ini membuat apoteker spesialisasi menjadi tidak tepat sasaran$
Regulasi (penga?asan, pembinaan, pengujian dan pemeriksaan#
6rgumen Pemerintah belum
•
&aintifik pengembangan, pelatihan#
(penelitian pendidikan
siap karena apoteker
dan subspesialisasi ini mau ditempatkan dimana, dan belum ada peraturan yang menaungi apoteker subspesialisasi ini
&ektor7sektor lain yang berkaitan dengan 6rgumen "
kefarmasian$
8okter butuh subspesialis karena masalah kesehatan yang dialaminya kompleks, tapi
6rgumen (Mekanisme#
obat
ga
sekompleks
itu
(=ebih
Mekanisme apoteker subspesialis$ 6poteker menyederhanakan obat# sehingga tidak perlu subspesialis akan dinaungi oleh kolegium dan
apoteker subspesialis
'F. ('omite Farmasi .asional#$ Membuat depo untuk apoteker subspesialis$ 6poteker 6rgumen 2 subspesialis dapat melakukan >isite bersama ;a
semua
dokter$
6rgumen 6poteker dapat menjadi mitra dokter dalam konsultasi obat, apoteker subspesialis dapat memberikan pertimbangan kepada dokter, sehingga dokter dan apoteker dapat jalan berbarengan$ Peningkatan kualitas kesehatan diharapkan meningkat
dengan
adanya
apoteker
subspesialis, karena apoteker subspesialis lebih spesifik dalam memberikan informasi kepada pasien$ &ehingga medication error pada latar belakang yang telah disebutkan bisa diminimalisasi,
6rgumen " Pada era M@6 saat ini dibutuh kualitas &8M yang baik karena akan berkompetitif dengan &8M di seluruh negara 6&@6.$ &ehingga dengan
adadanya
apoteker
subspesialis
diharapkan bisa meningkatkan kualitas daari
dokter
mendukung
apoteker
apoteker itu sendiri dan bisa bersaing dengan apoteker di seluruh 6&@6. +. Semua !arjaa farma!i ,aji# melajutka pedidika profe!i apoteker =atar belakang sekarang Indonesia berada pada era Masyarakat @konomi 6sean (M@6#$
=ulusan farmasi di Indonesia sebagai kompetitor harus memiliki nilai plus dalam pengembangan industri kesehatan dibandingan negara lain$ *IM PRO &tan-
*IM 'O.*R6 &tan-
=imitasi-
&olusi-
6rgumen +
=atar belakang- 'arena untuk profesi belum
Indonesia harus memiliki keunggulan lebih ada penyetaraan secara internasional dengan
ketika
farmasi
sepaket
dengan
apoteker akan meningkatkan nilai plus$
6rgumen +
8engan diba?ah naungan dari 6merican ;aris ba?ahi di kata K6%IB, harusnya &ociety of 4ealth &ystem Pharmacist, diaman keluaran
s+
farmasi
adalah
PI=I46.$ 'arena passion orang berbeda7
seorang beda$ 3ntuk jadi scientis, ga harus apoteker$
pharmacist atau apoteker$ 8engan kurikulum di Indonesia farmasi itu lahir karena riset di yang telah baik disana, sehingga satu paket$ obatnya apalagi potensi alam nya gede$ &epaket jadi ga ada istilah kerja dulu$ Mekanisme-
8engan
Ba?a contoh prof$sidik penemu paten kiranti,
mengintegrasikan bu keri pala$ %adi kalo mau jadi saintist gak
pembelajaran yang didapatkan di apoteker perlu profesi dulu$ 4ak setiap orang jadi dengan pembelajaran yang didapatkan di apoteker itu pilihan bukan ?ajib$ 'alau sarjana$ Misal- berpakaian sudah tetapkan semuanya apotker siapa yg akan jadi pendidik mulai
sarjana,
kemudian
praktek
kerja (kata bu dika#$
lapangan sebagai salah satu syarat lulus$ =alu ditambahkan ujian kompetensi setelah siding, 6rgumen sehingga kita akan langsung mendapatkan 'urikulum s+ aja belum setara mau coba sarjana farmasi yang memiliki keterampilan
di?ajibkan
harusnya
dibenahi
sebagai profesi apoteker$ 8ipaket biaya nya
terlebih dahulu, sehingga bertahap
satu7satu
leibh murah$ 6rgumen 6rgumen -
Bagaimana
Outputnya adalah lulusan farmasai akan perguruan
memfasilitasi tinggi
yang
penyebaran
tidak
memiliki
melakukan pekerjaan kefarmasian, salah satu program profesi apoteker$ 6palagi sekarang nya adalah- konselor obat$ &yarat untuk lebih banyak di ja?a barat$ 'etika mau buat menjadi
konselor
obat
harus
seorang apoteker, ada syaratnya harus ada akreditasi,
apoteker$
punya rumah sakit pendidikan 1 apotek pendidikan
6rgumen @fisiensi ?aktu- kalo gak lanjut profesi 6rgumen " mendingan ambil aja 8 atau &MF$ Lkalo gak Ba?a
role
model
kapitalis
dimana
salah malah status &+ itu nggak diakui juga di orientasinya bukan creating pekerja tapi permenkes sbg **'$ *erus ga adil juga s+ creating user$ Ba?a contoh o?ner nya kalbe jadi ttk disetarakan dengan 8 karena kan8 yg seorang dokter, o?ner nya mensa group lebih banyak prakteknya$
yg kuliah farmasi aja nggak selesai, ketua ;P jamu aja cuman sarjana ekonomi (kalo gak
6rgumen "
salah loh ini# mereka sukses di bisnis farmasi
*idak dilindungi regulasi praktek
yg penting itu impact bukan status$ 'asih contoh dedi miG?ar gubernur jabar yg lulusan
6rgumen 2
&MF$ Mungkin dia nggak bakalan ngasih
'alau diselang kerja, apa ilmunya masih impact yg lebih besar ketika dia lanjut ingat$
sekolah jadi apotekrr dibandingkan skrg saat jadi gubernur
6rgumen 0 Memang sarjana farmasi bisa kerja apa saja,
6rgumen 2
contohnya ingin di bidang manajemen bisa =o? security dari pemerintah$ 'asus pasar menjadi R@P medical representati>e (sales pramuka
yg
banyak
apotekr
yg
tekab$
obat# tapi tetep aja jadi ba?ahan karena buat Mirisnya itu orang dinkes jadi manajernya tetep harus 6poteker$ 8an porsi kerja nyacoba liat, di induatri cuman bisa aja kalah sama anak sarjanan manajemen key position yg harus apt (produksi, a, c#
dan ekonomi yang udah belajar dari dulunya$
itu pun cuman manager nya aja pasar M@6, dikita belom ada penyetaraan profesi$ %adi kalo mau inter>ensi pasaar negera lain tetep aja kita harus penyetaraan ulang, ba?a role model apoteker di negara lain misal malaysia, mereka itu kalo mau dapet gelar apt harus praktek dulu, tanya deh detailnya sama anak malay
6rgumen 0 &arjana farmasi sama saja seperti sarjana lainnya karena tidak diakui sebgai profesi -. Pe&aplika!ia farmako&eomik !e#a&ai u!a"a preetif pe)akit de&eeratie
Farmakogenetik adalah salah satu cabang ilmu farmakologi yang mempelajari tentang adanya perbedaan respon obat yang diberikan kepada indi>idu yang berbeda untuk penyakit yang sama$ Farmakogenomik adalah studi yang mencakup keseluruhan genom manusia$ ;enom merupakan keseluruhan informasi genetik yg dimiliki suatu sel$ Perbedaan respon tersebut dikaitkan dengan perbedaaan susunan genetik antar indi>idu$ 8alam laporan )he *nternational .uman Genome Se/uencing Consortium memperkirakan bah?a dari milyar pasang basa genom manusia, terdapat sekitar !$!!!72$!!! gen fungsional yang mengkode1menandai sintesis berbagai jenis protein$ Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh single nucleotide polymorphisms (&.Ps# pada genom manusia$ &.Ps merupakan penanda utama dalam >ariasi genom$ =atar belakang diangkatnya mosi ini adalah karena berdasarkan hasil Riskesdas !+ bah?a pre>alensi penyakit degenerati>e mengalami peningkatan, contohnya adalah penyakit 8M yang meningkat pada tahun !!/ sebesar 2,N menjadi 0,)N pada tahun !+$ P%' juga memiliki pre>alensi sebesar +,2N dan pre>alensi untuk kanker di Indonesia sebesar +,"N per +!!! penduduk$ &elain itu, urgensi diangkatnya mosi ini adalah karena terdapatnya kasus perbedaan respon obat yang diberikan kepada indi>idu yang memiliki penyakit degeneratif$ 4al ini dapat terlihat penggunaan 27 fluorouracil (27F3# sebagai kemoterapi untuk kanker kolon dimana terdapat
perbedaan respon obat akibat polimorfisme gen *CM& yang berpengaruh terhapad respon pengobatan$ 4asil ini menunjukkan betapa pentingnya melakukan pemetaan genotype dari gen *CM& dari penderita kanker kolon$ Pemetaan genotipe sebagai pengaplikasian farmakogenomik tersebut merupakan sebagai salah satu usaha pre>entif dalam penanggulangan penyakit degeneratif$ *IM PRO *IM 'O.*R6 &tan- &etuju farmakogenomik sebagai usaha &tan- Farmakogenomik tidak dapat dijadikan pre>entif dalam menganggulangi penyakit sebagai pencegahan penyakit degenerati>e degenerati>e =imitasi- *idak melihat harga
&olusi- Penerapan hasil studi yang dilakukan berkali7kali lalu die>aluasi, memertimbangkan efekti>itas biaya, edukasi penyedia layanan kesehatan, serta ad>okasi kepada pembuat kebijakan dan pemerintah untuk implementasi riset farmakogenomik ini ke medis7praktis Melalui pendekatan farmakokinetik dan farmakodinamik untuk menentukan target obat, lingkungan biologis, tempat obat bekerjaA memahami jalur, mekanisme, serta gen7gen penyebab penyakitA pendekatan genom secara holistis, (lingkungan terhadap
juga
pendekatan
di sekitar
yang
faktor7faktor
epigenetik berpengaruh genetika#$
'embali ke gaya hidup sehat, menjaga asupan makan, olahraga yang teratur 6rgumen + 6rgumen + Farmakogenomik mampu melihat faktor Pemeriksaan gen sangat mahal Farmakogenomik memiliki kompleksitas resika yang mungkin akan diderita pasien prosedur yang terlalu rumit, sehingga sehingga pasien dapat menjaga pola hidup$ farmakogenomik tidak efektif dijadikan Farmakogenomik sebagai pengobatan sebagai pencegahan penyakit degeneratif$ indi>idual juga dapat digunakan sebagai upaya
pre>entif
pencegahan
penyakit 6rgumen Butuh teknologi tinggi, di Indonesia belum
degenerati>e$ 8engan data gen yang sudah tersedia$ Penerapan farmakogenomik di Indonesia dikumpukan, bisa diketahui seseorang belum memungkinkan mengingat Indonesia beresiko atau tidak terhadap penyakit tertentu$ belum memiliki bank gen yang memiliki Misalnya, seseorang rentan terhadap penyakit >ariasi genetik untuk tiap indi>idu$ jantung atu kanker usus besar, maka sejak dini indi>idu bersangkutan sudah bisa diingatkan 6rgumen Penerapan farmakogenomik harus spesifik per agar mengatur pola makan maupun akti>itas indi>idu, kasus per kasus$ 4al ini akan fisiknya$ membuat cost pengobatan semakin meningkat 6rgumen dan hal ini berbanding terbalik terhadap tujuan Farmakogenomik mampu memberikan Indonesia sekarang yang menerapkan %'. pengangan yang spesifik berdasarkan susunan dimana memungkinkan ?arga negara molekuler indi>idu atau dikenal sebagai Indonesia untuk mendapatkan pengobatan EIndi>idualiGed theraphy$ 4al ini dapat secara gratis$ menguntungkan usaha penanggulangan penyakit degenerati>e karena memberikan 6rgumen " Farmakogenomik harus menentukan kandidat solusi dan pendekatan yang berbeda bagi gen terlebih dahulu, menentukan reseptor obat masing7masing indi>idu$ 8engan adanya farmakogenomik, usaha yang secara spesifik menarget ke lokus gen penanggulangan penyakit degenerati>e dapat penyakit$ lebih tepat sasaran dan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan$ 6rgumen 8ata base penelitian Bisa menciptakan obat baru khusus gen 6rgumen " Farmakogenomik menemukan korelasi antara
6rgumen 2 Masalah lainnya, menetapkan pola respons obat yang diturunkan dengan studi linkage antara respons obat dan lokus genom di sel atau
model
organisme$
pola7pola genom dengan manifestasi klinis 6rgumen 0 6nalisis asosiasi secara statistik, manajemen yang memudakan bagi para dokter dan ahli data, termasuk representasi keseragaman data farmasi untuk membuat keputusan yang tepat fenotip menggunakan metode statistik baru, dan rasional, serta menurunkan angka termasuk pertimbangan haplotipe (kumpulan probabilitas kesalahan yang diakibatkan 68R >arian genetika yang diturunkan bersamaan#, ( 0dverse 1rug 2eaction# karena penggunaan
metode trial and error dengan pendekatan one bioinformatika, penyediaan database publik drug fits all yang seringkali memberikan hasil
terakses ?eb dan sentralistik terkait >arian
yang tidak efektif dan efisien, membuang genetik dan respons obat$ 6rgumen 0- Belum ada payung hukum yang ?aktu, tingginya biaya yang dikeluarkan, dan menaungi akti>itas farmakogenomik, sehingga yang terpenting gagalnya terapi$ 6nalisis hal ini dianggap rentan dalam penyalahgunaan farmakogenomik membantu mengidentifikasi ilmu kesehatan dan belum ada hukum pidana pasien yang memetabolisme obat tertentu yang diatur terkait farmakogenomik$ secara abnormal$ 6rgumen 2 Menurut Penelope Manasco, ?akil presiden First ;enetic *rust$ &aat ini efektifitas obat dalam penatalaksanaan pasien berada dalam range
!72!N$
mengkha?atirkan
4al dimana
ini
cukup
pemilihan obat
yang tepat memakan ?aktu 07+ bulan$ 8engan
harapan
ilmu
farmakogenomik,
probabilitas keefektifitasan obat akan dapat meningkat menjadi /!7!N$
/. Pe&aplika!ia ko!ep 0uadruple Heli !e#a&ai !olu!i dalam me2apai kemadiria #a"a #aku o#at
Mosi ini dikeluarkan karena Berdasarkan data yang dilansir oleh 'ementerian Perindustrian ('emenperin# pada tahun !+" bah?a Industri farmasi Indonesia masih ketergantungan bahan baku obat dari luar negeri dengan persentase )!N impor$ Bahkan, nilai impor lebih besar dibandingkan dengan nilai ekspor 0,0N atau total sebesar 3&8 )!! juta$ *ingginya angka ketergantungan bahan baku obat dari luar negeri, industri farmasi harus menemukan ino>asi model kerjasama yang dapat menurunkan angka ketergantungan bahan baku obat$ &alah satu solusinya adalah menggunakan konsep uadruple 4eli9$ 'onsep uadruple 4eli9 merupakan suatu model kerjasama ino>asi yang melibatkan empat pihak, yaitu pemerintah, akademisi, industri, dan komunitas (masyarakat#$ Pihak pertama adalah para akademisi yang menerapkan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengembangan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat bidang @konomi 'reatif$ Pihak kedua adalah perusahaan sebagai pelaku dalam industri di bidang ekonomi kreatif$ Pihak ketiga adalah pemerintah yang berperan sebagai regulator dan fasilitator dalam pengembangan ekonomi kreatif$ Pihak keempat adalah masyarakat asosiasi sebagai ?adah yang menyatukan kepentingan para pelaku usaha dalam industri untuk memenuhi keinginan para pemangku kepentingan$
*IM PRO &tan&etuju uadrupole
*IM 'O.*R6 konsep &tan- *idak setuju
menggunakan 4eli9
dalam
mencapai uadrupole
4eli9
menggunakan dalam
konsep
mencapai
kemandirian bahan baku obat$
kemandirian bahan baku obat$
=imitasi-
&olusi7melibatkan elemen lain, seperti = media 7melibatkan petani 7tetap merangkul industri kecil di ranah yg lain (pengemasan, pembibitan# industri besar di ranah (produksi#
Media menjalankan peran sebagai e9pander, komunitas untuk akselerator, dan pemerintah sebagai regulator$ 'eberadaan media merupakan hal penting dalam 6rgumen + uadruple 4eli9 metode
ekonomi
merupakan kreatif
salah yang
meningkatkan
kemandirian
industri
bahan baku obat$ 6rgumen + satu 8engan adanya bahan baku nanti kerjasama dapat sama industri besar terjadi monopoli, sehingga
membantu dalam meningkatkan kemandirian membunuh industri kecil Memanfaatkan &8M yang tidak dibarengi industri bahan baku oat Indonesia$ 8imana dengan pembaharuan bisa jadi @ksploitasi ekonomi kreatif ini merupakan sektor yang %ika tidak memanfaatkan media masa, gimana berpeluang menjanjikan terhadap
perekonomian nasional dalam berada dalam masyarakat bisa kenal produk era Masyarakat @konomi 6sean$ Pilar7pilar
6rgumen tersebut dipayungi oleh kelembagaan yang *idak ada keterkaitan uadrplu heli9 dengan mendukung pengembangan ekonomi kreatif$
kemandirian
bahanbaku
obat$
'onsep
uadrupole 4eli9 lebih cocok untuk strategi 6rgumen 'alau industri mau ngembangin penelitian oemasaran, sedangan mosi yang kita bahas saat gak usah nye?a tim peneliti bisa kerjasama
ini yaitu kemandirian bahanbaku obat, dimana
sama akademisi di uni>ersitas$ @kspor meningkatkan industri di Indonesia
kita tau sendiri bahan baku obat untuk proses produksi$
%ika
ingin
membuat
Indonesia
6rgumen mandiri bahan baku obat lebih efektif dengan Berdasarkan jurnal manajemen dan teknologi, mengembangan riset seperti &86 yang ada di metode uadruple 4eli9 dapat meningkatkan Indonesia$ kinerja, kreati>itas, kapabilitas, ino>asi, dan keunggulan bersaing pada suatu industri kreatif, sehingga dengan adanya hasil temuan ini kami yakin dan percaya bah?a uadruple heli9 dapat menjadi solusi dalam mencapai kemandirian bahan baku obat