MODUL I PENYEARAH DAN PENYEDIA DAYA TERKENDALI
A. MAKS MAKSUD UD DAN DAN TUJ TUJUA UAN N
Konstruksi dan pengamatan watak untai-untai penyearah dan penyedia daya terkendali
B. TEORI
C. PERCOBAAN C.1. Alat yang digunakan 1. Trans Transfo form rmat ator or Ste Step p Down Down 2. Osiloskop 3. Mult ultimet meter 4. Diode, Diode, Resis Resistor tor,, Kapasit Kapasitor, or, Trans Transist istor or I.1. Penyearah Setengah Gelombang
R L = ......... ohm Virms diukur dengan Multimeter Vipp diukur dengan Osiloskop (CRO) VoDC diukur dengan Multimeter Pengamatan
Virms (V)
Vipp (V)
Gambar Vi pada CRO
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
VoDC (V)
Gambar Vo pada CRO
Halaman 1
I.2. Penyearah Gelombang Penuh
R L = ........ ohm Pengamatan
Virms (V)
Vipp (V)
Gambar Vi pada CRO
VoDC (V)
Gambar Vo pada CRO
I.3. Penyearah Gelombang Penuh dengan Filter Kapasitor
R L = ...... ohm C1 = ...... µF/......V
Pengamatan
Virms (V)
Vipp (V)
Gambar Vi pada CRO
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
VoDC (V)
Gambar Vo pada CRO
Halaman 2
I.4. Stabilisasi tegangan dengan Diode Zener
R L = ....... ohm R 1 = ....... ohm C = ....... µF/......V Vz = ....... Volt Pengamatan
Hubungan D dengan
Vi (V)
Vo (V)
Iz (mA)
9 Volt
12 Volt
I.5. Pengaturan Tegangan dengan Emitor Pengikut
R L = .......... ohm R 1 = .......... ohm VR = .......... ohm C1 = .......... µF/......V C2 = .......... µF/......V Q1 = ..............
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 3
Pengamatan
V1 (V)
Vo (V)
IC (mA)
VQ (V)
P= IC x VQ (W)
6 9 12
I.6. Pelipat Dua Tegangan
C1 = .......... µF/......V C2 = .......... µF/......V R L1 L1 = .......... ohm R L2 L2 = .......... ohm Pengamatan
R L
V1rms (V)
V2 (V)
Vodc (V)
Gambar V1 pada CRO
Gambar V2 pada CRO
Gambar V0 pada CRO
R L1 L1
R L2 L2
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 4
MODUL II PENGUAT TEGANGAN / TRANSISTOR
A. MAKSUD DAN TUJUAN
Dapat mengetahui dan menjelaskan fungsi atau kegunaan transistor sebagai penguat tegangan. B. TEORI C. PERCOBAAN C.1. Alat yang digunakan 1. Modul Modul Penguat Penguat dengan dengan Transi Transisto stor r 2. Osiloskop 3. Func Functi tion on Gen Gener erat ator or (AF (AFG) G) 4. Mult ultimeter II.1. PENGUKURAN STATIS
R 1 = ............. ohm R E = ............. ohm CE = .......... µF/......V VC = ........... Volt IB = ............ mA
R2 = ............. ohm C1 = .......... µF/......V Vcc = .......... Volt VE = ........... Volt IC = ............ mA
RC = ............. ohm C2 = .......... µF/......V VC = ........... Volt VCE = ........... Volt
IC hFE = ------- = ................... IB II.2. GAMBAR GARIS BEBAN DAN TITIK KERJA TRANSISTOR (Q)
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 5
III.3. PENGUKURAN INPUT/OUTPUT MAKSIMUM TANPA DISTORSI dan PENGUKURANPEROLEH TEGANGAN (VOLTAGE GAIN)
Peneraan = ............. Volt / Skala (Vin x ......) Diambil frekuensi input = 1000 Hz
Vin max = .......... volt
Vout max = ............. volt
AV = ............ kali
III.4. PENELITIAN TANGGAPAN FREKUENSI (FREQUENCY RESPONSE)
No
Frek. (Hz)
1
20
2
50
3
100
4
500
5
1000
6
5000
7
10000
8
15000
9
20000
10
25000
11
50000
12
100000
13
200000
14
500000
15
1000000
Vin (skl)
Vout(skl)
AV
III.5. GAMBARLAH LIKU (CURVE) PEROLEH Av ATAS FREKUENSI
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 6
III.6. PENGUAT DUA TAHAP
Pengamatan seperti pada pembahasan III.3. Ukurlah Vout1 dan Vout2 Vout1 AV1 = -------Vin1 Vout2 AV2 = -------Vin2 Vout2 AV Total = ------- = A V1 x AV2 Vin1
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 7
MODUL III TRANSISTOR DAN DIODE sebagai PERANTI NALAR
A. MAKSUD DAN TUJUAN
Dapat mengetahui dan menjelaskan fungsi-fungsi nalar dengan menggunakan transistor dan diode. B. TEORI
C. PERCOBAAN C.1. Alat yang digunakan 1. Modul Modul gerbang gerbang nalar nalar denga dengan n transis transistor tor dan dan diode diode 2. Osiloskop 3. Mult ultimeter
III.1. OR dengan DIODE Pengamatan
VA 0V 0V 5V 5V
VB 0V 5V 0V 5V
VF
III.2. AND dengan DIODE Pengamatan
VA 0V 0V 5V 5V
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
VB 0V 5V 0V 5V
VF
Halaman 8
III.3. INVERTER dengan TRANSISTOR Pengamatan
VA 0V 5V
VF
III.4. NOR dengan TRANSISTOR Pengamatan
VA 0V 0V 5V 5V
VB 0V 5V 0V 5V
VF
III.5. AND dengan TRANSISTOR Pengamatan
VA 0V 0V 5V 5V
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
VB 0V 5V 0V 5V
VF
Halaman 9
III.6. OR dengan TRANSISTOR
Buatlah dengan NOR dan INVERTER dan amatilah
III.7. NAND dengan TRANSISTOR
Buatlah dengan AND dan INVERTER dan amatilah
III.8. APLIKASI : LAMPU SAKLAR SENJA
LDR (Light Dependent Resistor) mempunyai sifat : resistansinya rendah bila diterangi, sebaliknya resistansinya tinggi bila di tempat gelap. Dengan sifat khas ini, untai dapat menyalakan lampu kalau hari gelap, dan dapat secara otomatis memadamkannya bila hari sudah mulai terang. Pengamatan
LDR diterangi LDR tid tidak dit diterangi
V1 ........ ....... ........ .......
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
V2 .. ......... .... .. ......... ....
V3 ..... ......... . ..... ......... .
Lampu ........ ....... ........ .......
Halaman 10
MODUL IV PENGUAT OPERASIONAL
A. MAKS MAKSUD UD DAN DAN TUJ TUJUA UAN N Memahami untai dasar penguat membalik dan penguat tak membalik membalik dengan OP-AMP B. TEORI Penguat Penguat Operas Operasiao iaonal nal (yang (yang selanj selanjutn utnya ya disebut disebut Op-Amp Op-Amp)) adalah adalah penguat penguat tegangan dengan peroleh tinggi yang dirancang untuk menguatkan sinyal (isyarat) pada rentang frekuensi yang lebar. Lumrahnya Op-Amp mempunyai dua terminal input dan satu terminal output dan peroleh tegangan sekurang-kurangnya 105. Simbol Op-Amp adalah sebagai berikut.
Input terdiri atas dua buah, Vn (input membalik = inverting ) dan Vp (input tak membalik = non inverting ). ). Output pada pin Vo. Penyedia tegangan berifat dua tegangan, yaitu +Vcc dan –Vcc. Untuk penggambaran selanjutnya penyedia daya tidak tidak digamb digambar. ar. Biasan Biasanya ya Op-Amp Op-Amp dikonf dikonfigu iguras rasii dengan dengan jaring jaringan an umpan umpan balik balik eksternal untuk membentuk fungsi tertentu. Karakteristik Op-Amp ideal: Peroleh tegangan A=∞ Tegangan Output Vo = 0 pada saat Vn=Vp Lebar ba band fr frekuensi BW = ∞ Impedans input Zi = ∞ Impedans output Zo = 0
Meskipun ini adalah spesifikasi ekstrim, tetapi secara komersial spesifikasinya mendekati ideal, sehingga banyak untai praktis dapat dirancang dengan karakteristik ini. ini. Op-Amp Op-Amp secara secara komers komersial ial mempun mempunyai yai banyak banyak jenis jenis,, misal misalnya nya tipe tipe LM741, LM741, LM351, TL 074 dan lain-lainya. Konfigurasi penguat membalik (inverting amplifier)
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 11
Sinyal input V1 dihubungkan ke terminal membalik lewat R 1, dan tegangan output Vo diumpan balik lewat R F. Karena peroleh penguat sangat besar, Vi = -Vo / A ≅ 0. Karena R i sangat besar, ii = Vi / R i ≅ 0. Untuk penguat ideal Vi = 0 dan ii = 0, V1 Vo ii + iF = ------ + ------ = 0 R 1 R F R F dan Vo = - ------ V1 R 1
atau
Vo R F AF = ------ = - ----Vi R 1
Konfigurasi penguat tak membalik (non inverting amplifier)
Sinyal input dikenakan ke terminal + (non inverting). Sebagian sinyal output diumpan balik ke terminal – (inverting) lewat pembagi tegangan RF dan R1. Untuk Op-Amp ideal dengan Vi = 0, R 1 V1 - ----------- V o = Vi = 0 R 1 + R F Vo R 1 + R F dan AF = ----- = ----------Vi R 1 Pengamatan
1. Peng Pengua uatt memb membal alik ik Buat Buatla lah h unta untaii peng penguat uat memb membal alik ik seper seperti ti gambar gambar diat diatas as.. Amat Amatil ilah ah bentu bentuk k gelo gelomb mban ang g dan dan tega tegang ngan an pada pada Vi dan Vo dengan dengan osilos osiloskop. kop. Vi dari dari AFG gelombang sinus f = 1 kHz. R 1=10k,R F=100k
R1=22k,R F=100k
R1=47k,R F=100k
Vo = .......... AF = .......... AF = ..........
Vo = .......... AF = .......... AF = ..........
Vo = .......... AF = .......... AF = ..........
gambar gelombang Vi = 20 mV ( peak peak to peak ) gambar gelombang Vo Hitung AF Hitung AF dr rumus
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 12
2. Peng Penguat uat tak tak memb membal alik ik Buatl Buatlah ah untai untai penguat penguat tak membal membalik ik sepert sepertii gambar gambar diatas diatas.. Amatil Amatilah ah bentuk bentuk gelo gelomb mban ang g dan dan tega tegang ngan an pada pada Vi dan Vo dengan dengan osilos osiloskop. kop. Vi dari dari AFG gelombang sinus f = 1 kHz. R 1=10k,R F=100k
R1=22k,R F=100k
R1=47k,R F=100k
Vo = .......... AF = .......... AF = ..........
Vo = .......... AF = .......... AF = ..........
Vo = .......... AF = .......... AF = ..........
gambar gelombang Vi = 20 mV ( peak peak to peak ) gambar gelombang Vo Hitung AF Hitung AF dr rumus
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 13
MODUL V PENGUAT PUSH-PULL A. TUJUAN 1. Praktikan Praktikan mengetahu mengetahuii kerja kerja transist transistor or pada pada penguat penguat Push-pull Push-pull.. 2. Praktikan Praktikan mengetahu mengetahuii cacat persilangan persilangan dan cara cara mengatasi mengatasinya. nya. B. ALAT ALAT dan dan BAH BAHAN AN 1. Modul Modul pengu penguat at PushPush-pu pull ll 2. Osiloskop 3. Pemba Pembangk ngkit it Gelo Gelomb mban ang g C. TEORI Berdasarkan Berdasarkan titik stasioner stasioner (quiecent) (quiecent) pada garis beban, penguat transistor transistor dapat dibedakan menjadi beberapa kelas. Kelas penguat transistor yang sering digunakan adalah kelas A, B, AB, dan C. Penguat kelas A, titik stasioner terletak pada daerah aktif dan transistor aktif selama satu periode (360o). Titik stasioner penguat kelas A biasanya diletakkan pada pertengahan garis beban. Peng Penguat uat kela kelass B, titi titik k stas stasio ioner ner terl terlet etak ak pada pada titi titik k sumb sumbat at (cut-off ) dan o transistor aktif selama setengah periode (180 ). Penguat Penguat kelas AB, titik titik stasio stasioner ner terlet terletak ak pada titik titik sumbat sumbat (cut-off ) dan transistor aktif aktif selama diantara setengah setengah periode dan satu periode (180o - 360o). Peng Penguat uat kela kelass C, titi titik k stas stasio ione nerr terl terlet etak ak dibaw dibawah ah titi titik k sumb sumbat at (cut-off ) o sehingga transistor aktif selama kurang dari setengah periode (<180 ).
Gambar 1. Rangkaian Penguat Push-pull Penguat Push-pull menggunakan dua buah transistor penguat kelas B atau AB yang bekerja secara komplementer. Satu transistor menangani siklus positif dan yang lainnya menangani siklus negatif, sehingga kerja transistor secara komplementer akan selama satu periode.
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 14
Pada penguat kelas B Push-pull dapat terjadi cacat persilangan (crossover (crossover distortion). distortion). Gambar dari cacat persilangan adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Cacat Persilangan
D. CARA CARA KE KERJ RJA A 1. Tegan eganga gan n Offs Offset et a. Hubungkan Hubungkan masukan masukan penguat penguat push-pull push-pull dengan ground dan keluarann keluarannya ya dengan resistor 1 k Ω. b. Aturlah posisi Volt/div CH1 pada posisi 10 mV(jika mV(jika belum kelihatan atau kurang jelas dapat dinaikkan atau diturunkan). c. Catat posisi posisi nol tampilan tampilan osilosk osiloskop op dan tempat tempatkan kan CH1 pada kanal kanal GND. GND. d. Hubungkan Hubungkan catu catu daya daya ke penguat push-pull push-pull dan hidupka hidupkan. n. e. Hubun Hubungka gkan n CH1 CH1 pada pada tit titik ik A. A. f. Pindahkan Pindahkan CH1 CH1 pada pada kanal kanal DC. Catat Catat tegangan tegangan DC yang dihasilkan. dihasilkan. g. Ulangi langkah langkah e dan f untuk untuk titik titik B, C, C, D dan dan keluarannya keluarannya h. Ulangi Ulangi langk langkah ah a s/d f untuk untuk JP2 dan dan JP3 dihubu dihubungka ngkan n 2. Kerja Transistor Push-Pull a. Atur Aturla lah h posisi posisi nol CHI CHI dan CH2 agar tidak tidak berhi berhimp mpit it (cata (catatt masing masing-masing posisi nol). b. Aturlah Time/DIV = 0,2 0 ,2 ms, Volt/DIV CHI = 2mV dan Volt/DIV CH2 = 2 mV atau 5 mV ( posisi Volt/DIV CH1 dan CH2 depat berbeda, carilah posisi Volt/DIV CH1 dan CH2 agar masing-masing signal yang ditampilkan kelihatan dengan jelas dan tidak cacat sebagai acuan awal dapat diikuti posisi di atas). c. Aturla Aturlah h pembangk pembangkit it signal signal pada pada posisi posisi gelom gelomban bang g sinus sinus dengan dengan frekuens frekuensii 1 kHz, amplitude 1 mVpp. d. Hubun Hubungka gkan n kelua keluara ran n pemb pemban angki gkitt signa signall ke masu masuka kan n pengu penguat at push-p push-pul ulll dan keluaran penguat push-pull dengan sebuah resistor l k Ω. e. Hubungkan catu daya ke masing-masing terminal dan hidupkan f. Hubun Hubungka gkan n CH1 ke titi titik k B dan CH2 ke tit titik ik C dan D seca secara ra berg bergant antia ian. n. Gambar dan catat hasilnya. 3. Cacat Persilaugan (Crossover Distortion) a. Atulah Atulah posis posisii nol CHI CHI dan CH2 agar agar tidak tidak behim behimpit pit (cata (catatt masing-m masing-masi asing ng posisi nol). b. Aturlah Tine/DIV = 0,2 ms, Volt/DIV CHI = 2mV dan Volt/DIV CI-12 = 2 mV atau 5 mV ( posisi Volt/DIV CHI dan CH2 dapat berbeda, carilah posisi Volt/DIV CH1 dan CH2 agar masing-masing signal yang ditampilkan kelihatan dengan jelas dan tidak cacat sebagai acuan awal dapat diikuti posisi di atas). c. Aturla Aturlah h pembangk pembangkit it signal signal pada pada posisi posisi gelom gelomban bang g sinus sinus dengan dengan frekuens frekuensii 1 kHz, Amplitude 1 mVpp.
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 15
d. e. f .
Hubun Hubungka gkan n kelua keluara ran n pemban pembangk gkit it sign signal al ke masu masukan kan pengua penguatt Push Push-p -pul ulll dan keluaran penguat push-pull dengan sebuah resistor 1k Ω. Hubungka Hubungkan n catu catu daya daya ke masin masing-m g-masi asing ng termi terminal nal dan dan hidupk hidupkan an Hubungkan CH1 ke titik B dan CH2 ke keluaran (resistor 1k Ω). Gambar dan catat hasilnya.
4. Efek Cacat Cacat Persila Persilangan ngan pada pada Suar Suara a a. Hubungk Hubungkan an masukan masukan penguat penguat Push-pul Push-pulll dengan dengan pembangk pembangkit it gelomban gelombang g dan keluarannya dengan speaker. b. Aturlah frekuensi pembangkit gelombang pada frekuensi 1 kHz sinus dengan amplitude 1 mVpp. c. Dengarkan Dengarkan bunyi yang keluar keluar dari dari speaker speaker dan dan dan atur atur kembali kembali amplitu amplitude de agar didapatkan suara yang tidak terlalu lemah maupun keras. d. Hubun Hubungk gkan an JP2 JP2 dan dan JP3, JP3, amat amatii peru perubah bahan annya nya (kual (kualit itas as suar suarany anya. a. Jika Jika belum teramati ulangi menghubungkan dan melepas JP2 dan JP3) e. Ulan Ulangi gi untu untuk k beba bebara rapa pa frek frekue uens nsii yang yang berbe berbeda. da. (dibaw (dibawah ah dan dan diat diatas as 1 kHz).
E. PERTANYAAN 1. Jika Jika terjadi terjadi teganga tegangan n offset offset tidak sama sama dengan nol bagaima bagaimana na caranya caranya agar keluaran yang dihubungkan dengan speaker tidak mengandung tegangan DC. 2. Apakah Apakah hasil percoba percobaan an mendapatk mendapatkan an cacat persila persilangan ngan?? Jika Jika ya, mengapa mengapa terjadi cacat persilangan ?
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 16
LEMBAR KERJA MODUL V A.TEGANGAN OFFSET
JP2 dan JP3 tidak terhubung Terhubung
A (mV)
B (mV)
C (mV)
D (mV)
B. KERJA TRANSISTOR PUSH-PULL
Letak Probe
Gambar dan besarannya ...*)
CH1 (titik B) CH2 (titik C) CH2 (titik D) *) dengan kertas milimeter
C. CACAT PERSILANGAN
Letak Probe
Gambar dan besarannya ...*)
CH1 (titik B) CH2 (keluaran) *) dengan kertas milimeter
D. EFEK CACAT PERSILANGAN PADA SUARA
Frek Frekuen uensi si (Hz) (Hz) 100 300 500 700 1000 1500 2000 5000
Kuali Kualita tass set setel elah ah JP2 JP2 dan dan JP3 JP3 dih dihub ubun ungka gkan n **) **)
**) Isilah dengan tetap atau berubah. Jika berubah maka apakah baik atau cacat (sebutkan bentuk cacatnya sesuai dengan pendengaran saudara)
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 17
MODUL VI APLIIKASI PENGENDALI ARAH PUTAR MOTOR DC DAN LOGIC PROBE A. TUJUAN - Praktikan mengenal contoh aplikasi elektronika dasar. B. ALAT DAN BAHAN Modu Modull Pen Penng ngen enda dali li Arah Arah Puta Putarr Mot Motor or DC Modul Logic Probe Multimeter C. TEORI Aplikasi pengendali motor dc dan logic probe menggunakan transistor yang difungsikan sebagai saklar (switch). (switch). Ketika kondisi transistor transistor bekerja maka berlaku seperti saklar yang terhubung dan kondisi tidak bekerja berlaku seperti saklar terbuka. Dalam kondisi ideal kerja transistor pada garis beban seperti gambar 1.
Gambar 1. Titik Kerja Transistor Saklar Dari gambar 1 di atas jika transistor bekerja, maka titik kerja (Q) terletak pada titik titik jenuhnya yaitu perpotongan perpotongan garis garis beban dc dengan arus kolektor. kolektor. Sehingga Sehingga secara secara ideal tegangan kolektor-emi kolektor-emitor tor (VCE) sama sama dengan dengan nol. nol. Sedan Sedangk gkan an jika jika transisto transistorr tidak bekerja maka titik kerja terletak terletak pada titik cut-offnya. cut-offnya. Pada kondisi ini arus kolektor (I C) sama dengan nol dan tegangan kolektor-emitor (VCE) sama dengan tegangan kolektor-ground (VC). Model prasikap yang digunakan pada transisistor saklar adalah prasikap basis seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Prasikap Basis
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 18
Rc adalah resistor beban yang dapat berupa resistor, motor dc, LED, relay dan setiap komponen yang terhubung antara antara kolektor dengan Vcc. Sedangkan Rb adalah resistor basis yang dipilih agar basis yaug mengalir dapat menjadikan transistor bekerja pada daerah jenuh. Arus kolektor jenuh = Vcc/R C, R B = (VB -VBE)/IB , IB = IC/hFE. D. Cara Kerja 1. Aplikasi Pengendali Arah Putar Motor DC
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
1. 2. 3. 4. 5.
Kondisi Pengendali Arah dan Pengendali On / off Mengambang. Hubungkan Hubungkan catu catu daya daya ke modul pengendali pengendali arah arah putar putar motor motor dc. dc. Biarkan Biarkan masukan masukan pengendali pengendali arah arah dan pengenda pengendali li on/off on/off tidak tidak dihubungkan dihubungkan.. Ukurlah Ukurlah tegangan tegangan TPl, TPl, TP2, TP2, TP3, TP4, dan dan TP5 dengan dengan multi multimeter meter.. Catatlah Catatlah masing-masi masing-masing ng tegangan tegangan sesuai sesuai tabel. tabel. Kondisi Pengendali Arah atau Pengendali On/off Salah Satu Mengambang Hubungkan Hubungkan catu catu daya daya ke modul pengendali pengendali arah arah putar putar motor motor dc. dc. Hubungk Hubungkan an penge pengendal ndalii on/off on/off ke 0 volt volt (ground). Biarkan Biarkan masukan masukan pengendali pengendali arah tidak dihubungkan. dihubungkan. Ukurlah Ukurlah tegangan tegangan TPI, TPI, TP2, TP2, 7?3, TP4, dan dan TP5 dengan multi multimeter meter.. Catatlah Catatlah masing-masi masing-masing ng tegangannya tegangannya sesuai sesuai tabel. tabel. Ulangilah Ulangilah langkah langkah 3, 4, 4, dan 5 untuk untuk masukan masukan pengendali pengendali on/off on/off dihubungkan dihubungkan dengan tegangan + 5Volt. Ulangilah Ulangilah langkah langkah diatas diatas untuk masukan masukan pengendal pengendalii on/off kondisi kondisi mengambang mengambang dan masukan pengendali arah putar dihubungkan ke 0 volt (ground) kemudian dihubungkan ke + 5 volt. Catatl Catatlah ah hasiln hasilnya ya sesua sesuaii dengan dengan tabe tabel. l. Pengendalian Arah Putar Motor DC Hubungkan Hubungkan catu daya daya ke modul pengendal pengendalii arah putar putar motor dc dc Hubungkan Hubungkan masukanpengen masukanpengendali dali on/off on/off dengan tegangan tegangan +5 volt. Hubungkan Hubungkan msukan msukan pengendali pengendali arah putar putar dengan dengan tegangan tegangan 0 volt. Catatlah Catatlah tegangan tegangan TPl, TP2, TP3, TP4, TP4, dan TP5 dan arah putar putar motor dc. Sekarang Sekarang hubungkan masukan masukan pengendali pengendali arah putar putar motor dc dengan dengan tegangan +5 volt.
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 19
6. Catatlah Catatlah tegangan tegangan TP1, TP2, TP2, TP3, TP4, dan dan TP5 dan arah arah putar motor motor dc. Pengendalian Putaran Motor DC 1. Hubungkan Hubungkan catu daya daya ke modul pengendal pengendalii arah putar putar motor dc dc 2. Hubungkan Hubungkan masukan masukan pengendali pengendali arah arah putar dengan dengan tegangan tegangan +5 volt(bolehh volt(bolehh juga 0 volt). 3. Hubungkan Hubungkan masukan masukan pengendali pengendali on/off on/off dengan dengan tegangan tegangan 0 volt 4. Catatiah Catatiah tegangan tegangan TP1, TP2, TP2, TP3, TP4, dan dan TP5 dan kondisi kondisi motor motor dc (berputar/tidak). 5. Seka Sekara rain ing g hubbungkan masukan pengendali on/olf dengan tegangan +5 volt. 6. Catatlah Catatlah tegangan tegangan TPI, TP2, TP2, TP3, TP4, TP4, dan TPS kondisi kondisi motor motor dc (berputar/tidak).
B. Apli Aplika kasi si Logi Logicc Prob Probee
1.Hubungkan catu daya ke modul aplikasi logic probe. 2.Jumper 1 (JP1) dalam kondisi terbubung dan Switch (SWI) terbubung ke Rl. 3.Biarkan masukan dalam keadaan tidak dihubungkan (mengambang) 4.Catatlah kondisi LED 1 dan LED 2 (hidup/padam). 5. Dengan melepas JP1, JP1, ukurlah arus arus mengalir dan catatlah hasilnya. 6.Hubungkan msukan dengan tegangan +5 volt. 7.Catat kondisi LED 1 dan LED 2. 8.Hubungkan masukan dengan tegangan 0 volt 9.Catat kondisi LED 1 dan LED 2. 10. Pindahkan Pindahkan saklar SW1 SW1 dari posisi Rl ke R2. 11. Catat kualit kualitas as nyala LED 2 dan arusnya. arusnya.
D. PERTANYAAN 1. Kapan motor motor dc berputar berputar ke kanan kanan dan dan kapan berputer berputer ke kekiri kekiri.. 2. Jelaskan Jelaskan prinsip prinsip kerja pengendali pengendali arah arah putar putar motor dc 3. Bagaimana Bagaimana kondisi kondisi LED1 LED1 dan dan LED2 ketika ketika masukan masukan tidak tidak dihubungka dihubungkan. n.
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 20
LEMBAR KERJA MODUL VI 1. Aplikasi Aplikasi Pengend Pengendali ali Arah Arah Putar Putar Motor Motor DC
Kondisi Pengendali Arah dan Pengendali On/Off Mengambang
Kondisi masukan pengedali arah Tidak dihubungkan
Kondisi masukan pengedali on / off Tidak dihubungkan
TP (Volt) 1
2
3
Kondisi motor DC (*) 4
5
Putar Kiri
Putar Kanan
Tidak Putar
Keterangan: Tanda (*) dicentang sesuai dengan kondisi motor TP = Test Point, tulis besarannya dalam volt.
No
1
2
Kondisi Pengendali Arah atau Pengendali On/Off salah satu Mengambang
Kondisi masukan pengedali arah Tidak dihubungkan Tidak dihubungkan
3
0 volt
4
+5 volt
Kondisi masukan pengedali on / off
1
2
3
Kondisi motor DC (*) 4
5
Putar Kiri
Putar Kanan
Tidak Putar
0 volt
+5 volt Tidak dihubungkan Tidak dihubungkan
Pengendali Arah Putar Motor DC
Kondisi masukan pengedali arah
Kondisi masukan pengedali on / off
1
0 volt
+5 volt
2
+5 volt
+5 volt
No
TP (Volt)
TP (Volt) 1
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
2
3
Kondisi motor DC (*) 4
5
Putar Kiri
Putar Kanan
Halaman 21
Tidak Putar
No
Pengendalian Putaran Motor DC
Kondisi masukan pengedali arah
Kondisi masukan pengedali on / off
1
+5 volt
0 volt
2
+5 volt
+5 volt
TP (Volt) 1
2
3
Kondisi motor DC (*) 4
Putar Kiri
5
Putar Kanan
C. Aplikasi Logic Probe
No
Kodisi masukan
I
SW1
(ampere) 1
2 3 4
Tidak dihubungkan
R1
@
+5 volt
R1
x
0 volt
R1
x
0 volt
R2
@
Kodisi LED (*) LED1
LED2
k
Keterangan: ( @ ) ukurlah arus pada kondisi ini dan catat arusnya ( * ) isilah dengan menyala atau padam ( k ) isilah isilah dengan kualitas nyala (lebih terang, lebih redup atau tetap) tetap)
Petunjuk Praktikum Praktikum Elektronika Dasar Dasar
Halaman 22
Tidak Putar
PETUNJUK PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR
UPT LABORATORIUM LABORATORIUM
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AKAKOM YOGYAKARTA