MODUL PELATIHAN PENGGAMBARAN AUTO CAD UNTUK KP DAN TA IRIGASI
Di Susun Oleh : Mahasiswa KP dan TA Irigasi Kurniadi (KS3D/3.12.14.3.07) (KS3D/3.12.14.3.07) Teknik Sipil Polines 2017
HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI SEMARANG TAHUN 2017
2
1.1. Kriteria Kerja Proyek dan Tugas Akhir SDA :
1. Sistem Jaringan Irigasi dan Bangunan Irigasi 2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi 3. Normalisasi Sungai
1.2. Fokus Pelatihan :
1.
Kriteria Pemilihan Kerja Proyek Sistem Jaringan Jar ingan Irigasi dan Bangunan Irigasi
2.
Pengolahan Data sebagai dasar penggambaran
3.
Pengambaran Menurut Kriteria Perencanaan Kementrian Pekerjaan Umum edisi terbaru
4.
Penilaian Hasil Pengambaran
1.3. Syarat KP Irigasi
1. 2. 3. 4. 5.
Panjang Saluran >2 Km Luas Area Minimal 300-500 Ha Jumlah Bangunan Minimal 6 Bangunan terdiri dari berbagai macam bangunan (Bangunan sadap dan pelengkap) Redesign Berdasarkan data yang diolah Daerah Irigasi yang belum pernah di gunakan dalam redesign Kakak Tingkat
1.4. Data-Data yang Digunakan
Data Peta Topografi (Soft Copy Auto Cad) Minta ke Dinas PSDA Jawa Tengah, atau Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat BBWS Pamali Juana Data Skema Bangunan dan Skema Jaringan Irigasi (Soft Copy Auto Cad) Minta ke Dinas PSDA Jawa Tengah, atau Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat BBWS Pamali Juana Data Potongan Memanjang, Potongan Melintang, Detail Bangunan (Soft C opy) Data Curah Hujan Daerah Irigasi bentuk hard copy Minta ke Dinas PSDA Jawa Tengah, atau Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat BBWS Pamali Juana Data Evapotranspirasi bentuk hard copy/ soft Copy Minta ke Dinas PSDA Jawa Tengah, atau Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat BBWS Pamali Juana Data Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi ke BPIK
1.5. Gambar Yang Harus Dibuat pada Pelatihan
Gambar yang harus dibuat : Penyesuaian Koordinat pada Autocad dari data saluran yang diberikan (Peta Topografi) Penempelan Kontur pada Saluran Irigasi dari Gambar Koordinat yang sudah ditentukan
Kurniadi- Teknik Sipil Polines
Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil
2
1.1. Kriteria Kerja Proyek dan Tugas Akhir SDA :
1. Sistem Jaringan Irigasi dan Bangunan Irigasi 2. Rehabilitasi Jaringan Irigasi 3. Normalisasi Sungai
1.2. Fokus Pelatihan :
1.
Kriteria Pemilihan Kerja Proyek Sistem Jaringan Jar ingan Irigasi dan Bangunan Irigasi
2.
Pengolahan Data sebagai dasar penggambaran
3.
Pengambaran Menurut Kriteria Perencanaan Kementrian Pekerjaan Umum edisi terbaru
4.
Penilaian Hasil Pengambaran
1.3. Syarat KP Irigasi
1. 2. 3. 4. 5.
Panjang Saluran >2 Km Luas Area Minimal 300-500 Ha Jumlah Bangunan Minimal 6 Bangunan terdiri dari berbagai macam bangunan (Bangunan sadap dan pelengkap) Redesign Berdasarkan data yang diolah Daerah Irigasi yang belum pernah di gunakan dalam redesign Kakak Tingkat
1.4. Data-Data yang Digunakan
Data Peta Topografi (Soft Copy Auto Cad) Minta ke Dinas PSDA Jawa Tengah, atau Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat BBWS Pamali Juana Data Skema Bangunan dan Skema Jaringan Irigasi (Soft Copy Auto Cad) Minta ke Dinas PSDA Jawa Tengah, atau Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat BBWS Pamali Juana Data Potongan Memanjang, Potongan Melintang, Detail Bangunan (Soft C opy) Data Curah Hujan Daerah Irigasi bentuk hard copy Minta ke Dinas PSDA Jawa Tengah, atau Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat BBWS Pamali Juana Data Evapotranspirasi bentuk hard copy/ soft Copy Minta ke Dinas PSDA Jawa Tengah, atau Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat BBWS Pamali Juana Data Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi ke BPIK
1.5. Gambar Yang Harus Dibuat pada Pelatihan
Gambar yang harus dibuat : Penyesuaian Koordinat pada Autocad dari data saluran yang diberikan (Peta Topografi) Penempelan Kontur pada Saluran Irigasi dari Gambar Koordinat yang sudah ditentukan
Kurniadi- Teknik Sipil Polines
Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil
3
Skema Bangunan dan Skema Jaringan Redesign Potongan Memanjang Redesign Potongan Melintang Redesign Detail Bangunan
Kriteria Penilaian dalam Pengambaran : Ketepatan Koordinat, Ketepatan Arah, Ketebalan Garis Ketepatan Elevasi dan ukuran Penggunaan Simbol Pengambaran Ketepatan dan kebenaran dalam pengambaran
1.6. Pengambaran
Disedikan data oleh Pementor yaitu : 1. Data Topografi suatu daerah irigasi 2. Contoh Pengolahan Data Saluran 3. Potongan Memanjang Saluran Awal 4. Potongan Melintang Saluran Awal 5. Detail Bangunan Saluran Awal (Data dapat di unduh melalui web google drive di halaman paling belakang)
A. MEMBUAT PETA KONTUR DI SALURAN YANG AKAN DIBUAT
Langkah : Alangkah baiknya mengucapakan Bissmilaahirohmanirohim sebelum memulai pekerjaan 1. Buka Potongan Memanjang yang di sudah diberi (file POTONGAN MEMAJANG SALURAN RANGGAH)
2. Membuat Koordinat dengan mengabungkan 3 potongan memanjang yang telah ada, (untuk melakukan pengechekan terhadap koordinat)
Kurniadi- Teknik Sipil Polines
Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil
4
3. Mengatur unit pada auto cad, untuk unit dalam satuan meter. Klik format Unit atur length (decimal = angka koma) Lalu atur insertion scale
4. Langkah selanjutnya, silakan untuk membuat maping koordinat dari potongan memanjang yang ada. Coret-coretlah kertas sebagai bahan bantunya. Untuk mempermudahkan menentukan arah utara.
y
x 5. Jika sudah melakukan maping koordinat dari keti ga potongan tersebut, maka
diketahui bahwa koordinat paling bawah adalah X,Y ( 499600,00;9249400,00) maka secara maping, urutan penyusunan potongan memanjang adalah dari potongan 1,2,3
Kurniadi- Teknik Sipil Polines
Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil
5
6. Setelah maping hal yang dilakukan selanjutnya adalah mengabungkan ketiga
potongan tersebut menjadi satu. Dengan me-rotate ketiga potongan tersebut. (Perlu Diperhatikan Adalah Pengabungan Potongan Memanjang Harus Sesuai Koordinat Nya) “
Letakkan koordinat yang paling kecil sesuai hukum sumbu koordinat
”
7. Hasil dari pengabungan adalah seperti ini :
Titik titik + adalah koordinat yang asli.
8. Setelah mengabungkan titik-titik koordinat, langkah selanjutnya adalah menentukan posisi koordinat saluran 9. Sebelum menentukan posisi koordinat saluran, perhatikan pada potongan bahwa potongan skala koordinatnya adalah 1: 200 . Untuk mempermudah dalam penscalaan yaitu dengan memperbesarkan menjadi 1:100 (scale 2x) 10. Potongan yang sudah digabung maka diberikan koordinat bantu caranya ad alah dengan memperkirakan bagian paling bawah koordinatnya. Contoh kita ambil koordinat (498500;9249500) 11. Buatlah layer baru dengan nama “koordinat bantu” untuk mempermudah dalam pembuatan koordinat
Kurniadi- Teknik Sipil Polines
Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil
6
12. Langkah membuat koordinat sebagai berikut :
Membuat simbol (+ )terlebih dahulu (ukuran bisa 5x5)
Lalu memblok simbol tersebut (B enter)
Menamai simbol tersebut contoh nama : Koordinat Bantu
Setelah itu ok
Setelah ok, maka klik simbol itu lalu ketik move
Ketikkan pada kotak perintah koordinat (498500,9249500)
Maka simbol otomatis akan ke koordinat tersebut
13. Setelah simbol terletak pada koordinat yang diinginkan, langkah selanjutnya adalah menggandakan dengan jarak x dan y tertentu 14. Simbol diklik lalu ketik Ar (array), lalu pilih rectangular, lal u ketik Rows atau baris sebanyak 47 dan colums atau kolom sebanyak 30, tentukan juga row offset sejauh 100 meter dan colomn offset 100 meter
Kurniadi- Teknik Sipil Polines
Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil
7
15. Langkah selanjutnya, letakkan potongan memanjang pada koordinat yang sudah buat dengan memperhatikan koordinat pada salurannya.
16. Bukak pada peta kontur yang sudah diberikan. Langkah sel anjutnya adalah meletakkan kontur yang ada ke koordinat yang telah dibuat. (copy file kontur ke potongan memajang)
Kurniadi- Teknik Sipil Polines
Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil