PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 MODUL 10 Pemeriksaan BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS (AASHTO T – 84 84 – 74) 74) (ASTM C – 128 128 – 68) 68)
1. DASAR TEORI
Berat jenis adalah nilai perbandingan antara mass a dan volume dari bahan yang kita uji. Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk menyerap air. Jumlah rongga atau pori yang didapat pada agregat disebut porositas. Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran aspal dengan agregat. Campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibandingkan dengan perbandingan volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume yang besar sehingga dengan berat yang sama akan dibutuhkan aspal yang banyak, begitu juga sebaliknya. Berat Jenis (Specipic Gravity) Gravity) agregat harus dikaitkan dengan hal ini, oleh karena itu berat jenis (Specipic Gravity) agregat Gravity) agregat dikenal: 1.
Berat jenis curah atau Kering (Bulk Specific Gravity) Gravity) adalah perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25°C.
2.
Berat jenis Permukaan Jenuh (Saturated Surface Dry Specific Gravity) adalah Gravity) adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25°C.
3.
Berat jenis Semu (Apparent Specific Gravity) Gravity) adalah perbandingan agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25°C.
4.
Penyerapan Air (Water Absorbtion) adalah Absorbtion) adalah perbandingan berat air yang dapat diserap terhadap berat agregat kering, yang dinyatakan dalam persen.
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
1
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 2. MAKSUD
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis agregat halus serta kemampuannya menyerap air. Besarnya berat jenis yang di periksa adalah untuk agregat dalam keadaan kering, berat kering permukaan (Saturated Surface Dry) dan berat jenis semu ( Apparent ) dari agregat halus.
3. PERALATAN
Peralatan yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus ini adalah : a. Timbangan sebagai alat untuk mengetahui berat dari benda uji.
Gambar 3.1 Timbangan
b. Piknometer sebagai tempat pengujian dan tempat menyimpan benda uji.
Gambar 3.2 Piknometer
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
2
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 c. Kerucut Pancung (Cone) sebagai alat untuk mencetak benda uji.
Gambar 3.3 Kerucut Pancung (Cone)
d. Batang Penumbuk sebagai alat untuk menumbuk benda uji.
Gambar 3.4 Batang Penumbuk
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
3
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 e. Talam Kaca sebagai alas pada proses penumbukan.
Gambar 3.5 Talam Kaca
f.
Oven sebagai tempat untuk mengeringkan benda uji.
Gambar 3.6 Oven
g. Air sebagai melarutkannya benda uji. Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
4
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017
Gambar 3.7 Air
h. Saringan sebagai alat menyaring agregat.
Gambar 3.8 Saringan No.4
4. BAHAN
Bahan uji yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus adalah agregat yang tertahan saringan No. 4
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
5
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 Gambar 3.9 Agregat Halus
5. PROSEDUR PENGERJAAN
Prosedur pengerjaan yang digunakan dalam praktikum pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus ini adalah : 1. Persiapkan semua alat yang akan digunakan; 2. Ambil agregat halus yang tertahan pada saringan No.4 sebanyak 500 gram; 3. Lalu periksa keadaan kering permukaan jenuh (SSD)
dengan mengisikan
benda uji kedalam kerucut terpancung; 4. Padatkan dengan batang penumbuk sebanyak 25 kali , lalu angkat kerucut terpancung; 5. Jika keadaan kering permukaan jenuh tercapai maka benda uji akan runtuh dalam keadaan tercetak; 6. Setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh , masukkan 500 gram sample benda uji kedalam piknometer; 7. Masukkan air suling sampai mencapai 90 % isi piknometer. Guncangkan / kocok sampai tidak ada gelembung udara dan rongga- rongga terisi; 8. Tambahkan air sampai tanda batas atau 90 % dari t inggi piknometer; 9. Timbang piknometer berisi air dan benda uji dengan ketelitian 0,1 gram; 10. Keluarkan benda uji , lalu keringkan dalam oven dengan suhu 110°C selama ± 24 Jam; 11. Setelah ± 24 jam angkat kemudian timbang.
6. PELAPORAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI PEMERIKSAAN BERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS
Berat Piknometer
Bp
221,3
gram
Berat Contoh Kondisi SSD
Bs
5000
gram
Berat Piknometer + Contoh + Air
Bt
1001,3
gram
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
6
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 Berat Piknometer + Air
B
743,7
gram
Berat Contoh Kering
Bk
440,4
gram
HASIL PRAKTIKUM
Bk
Berat Jenis ( Bulk)
(B+Bs−Bt)
Berat Uji Kering Permukaan
Bs
Kering
(B+Bs−Bt) Bk
Berat Uji Semu ( Apparent) Penyerapan Berat Jenis Efektif
(B+Bk−Bt) Bs−Bk Bk
x 100 %
Bulk + Apparent 2
1,816
2,062
2,409 13,533 2,113
7. PERHITUNGAN
a. Berat Uji (Bulk)
=
=
Bk (B+Bs−Bt)
440.4 ( 743.7 − 440.4 − 1001.3 )
= 1,816 b.
Berat Uji Kering Permukaan Kering
= =
Bs (B+Bs−Bt) 5000 ( 743.7 + 5000 − 1001.3 )
= 2,062
c. Berat Uji Semu (Apparent)
= =
( + − ) 440,4 ( 743,7 + 440,4 − 1001,3 )
= 2,409
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
7
PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN JALAN 2017 d. Penyerapan (Absorption )
= =
Bs − Bk Bk
x 100 %
( 5000 − 440,4 ) 440,4
x 100 %
= 13,533 %
e. Berat Jenis Efektif
= =
Bulk + Apparent 1,816 + 2,409 2
= 2,113
8. CATATAN
Agregat
dalam
piknometer
dengan
cara
dikeluarkan
dengan
cara
menambahkan air harus disaring. Tetapi hanya air saja yang disaring agar tingkat ketelitiannya tidak jauh beda dari aslinya.
9. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus dengan berat uji (bulk) yang diatas yaitu sebesar 1,816. Berat uji kering permukaan sebesar 2,062, berat uji semu (Apparent) 2,409, penyerapan (Absorbtion) sebesar 13,533 %. Sehingga didapat pola berat jenis efektif sebesar 2,113.
Kelompok 4 - Risya Yasyfi Indah Sari (2411151021)
8