MIXDESIGN BETON2OOO Perancangan Campuran Adukan dan Pengendalian Mutu Beton Oleh :
Adipapa Pandarangga Iman Satyarno
MENU UTAMA (Langkah I)
(Langkah II)
METODE RANCANGAN
DATA
Perancangan Standar Nasional Indonesia (SK-SNI T- 15- 1990-03)
Kadar Air Data Semen Data Agregat Perhitungan M H B
Perancangan American Concrete Institute
Perancangan Road Note No.4
Lembar Evaluasi Pekerjaan Beton RANGKUMAN Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
OOO
Seri
dukan dan eton
TABEL PENDUKUNG Tabel Nilai Deviasi Standar (SNI) Tabel Persyaratan Faktor air-semen Maksimum (SNI) Tabel Penetapan Nilai Slam (ACI) Tabel Kebutuhan Semen Minimum (SNI)
Tabel Nilai Deviasi Standar (ACI) Tabel faktor air-semen Maksimum (ACI) Tabel Nilai Slam, Ukuran Agregat, Kebutuhan Air Tabel Kebutuhan Agregat Kasar
Tabel Perkiraan Nilai Banding Tabel Proporsi Berat Agregat-Semen
: 02.01.032
Kembali Tugas Akhir
"Perancangan Campuran Adukan Beton Dengan Spreadsheet"
Adipapa Pandarangga, ST Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Dr.Ir. Iman Satyarno, M.E. Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
DATA KADAR AIR 1
Berat agregat basah (W)
300
gram
2
Berat kering tungku (Wk)
200
gram
3
Berat jenuh kering muka, SSD (Wjkm)
200
gram
4
Kadar air agregat basah (K)
50.0
%
5
Kadar air agregat Jenuh kering muka (Kjkm), SSD
0
%
Kembali ke "Menu Utama"
DATA SEMEN 1 Nama Produksi Semen
Semen Kupang
2 Jenis Semen
Semen Biasa Semen Biasa
3 Berat Jenis Semen
Kembali Ke "Menu Utama"
3.15
Lihat Tabel Jenis Semen
Semen Biasa Cepat Mengeras
Jenis Semen sesuai Tujuan pemakaian Jenis I
Semen portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang disyaratkan pada jenis lain
Semen Biasa
Jenis II
Semen yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang
Semen Biasa
Semen yang dalam penggunaannya menuntut Jenis III persyaratan kekuatan awal yang tinggi setelah pengikatan terjadi
Cepat Mengeras
Jenis IV
Semen yang dalam penggunaannya menuntut persyaratan panas hidrasi yang rendah
Semen Biasa
Jenis V
Semen yang dalam penggunaannya menuntut persyaratan sangat tahan terhadap sulfat
Semen Biasa
Kembali Ke Menu "Data Semen"
DATA AGREGAT A. Agregat Ukuran Maksimum butiran Kerikil
40
mm
Batu Jenis Agregat BatuPecahan Pecahan Berat satuan agregat Kasar(Kerikil) 1.5 Berat jenis agregat Halus (Pasir) = 2.6 Berat jenis agregat Kasar (Kerikil) = 2.7 Berat jenis agregat Campuran 2.65
Berat Agregat hasil Pengayakan yang tertinggal diayakan Lubang Ayakan Pasir Kerikil 40 0 0 20 0 1300 10 0 1250 4.8 48 1200 2.4 74 50 1.2 184 0 0.6 210 0 0.3 288 0 0.15 172 0 sisa 24 0
B. Data modulus halus butir 1 Nilai modulus halus butir campuran yang diinginkan =
5
Nilai modulus yang disarankan diantara
MHB-2= 6.04 & MHB-3= 5.56 Dari perhitungan Modulus Halus Butir Persentase berat pasir terhadap kerikil Nilai modulus halus butir yang diperoleh
90% Pasir Kerikil
47% 53%
Grafik Standar Agregat 80
60
40
20
Berat butir yang Lewat (%)
100
0 0.15
0.3
0.6
1.2
2.4
4.8
Diameter Lubang Ayakan (mm)
10
20
40
Berat butir yang
20
Kembali ke "Menu Utama"
-
80
60
40
20
Berat butir yang Lewat (%)
100
Agregat MHB-1= 6.50
MHB-2= 6.04 MHB-3= 5.56 MHB-4= 5.07
Berat butir yang
20
MHB-4= 5.07
Batu Alami Batu Pecahan
Lihat Tampilan
Cetak Lembar Data
Data-data Bahan Data Kadar Air Berat agregat basah, (W)
300
gram
Berat kering tungku, (Wk) Berat jenuh kering muka, SSD (Wjkm) Kadar air agregat basah, (K) Kadar air agregat Jenuh kering muka, SSD (Kjkm)
200 200 200.00 100
gram gram % %
Air tambahan dari agregat, (A tamb)
-100.00
liter
Data Semen Nama Produksi Semen
Semen Kupang
Jenis Semen
Semen Biasa
Berat Jenis Semen
3.15 Data Agregat
Ukuran Maksimum butiran Kerikil
40
Jenis Agregat Berat satuan agregat Kasar (Kerikil)
1.50
Berat jenis agregat Halus (Pasir)
2.60
Berat jenis agregat Kasar (Kerikil)
2.70
Berat jenis agregat Campuran
2.65
Nilai modulus halus butir campuran yang diinginkan(masuk daerah 2 dan 3)
mm
Batu Pecahan
=
5
Dari perhitungan Modulus Halus Butir
Persentase berat pasir terhadap kerikil
90%
Nilai modulus halus butir yang diperoleh
Pasir
47%
Kerikil
53%
KEMBALI KE MENU UTAMA
Li hat
Ta m
Li hat Cetak Lembar SNI
Lihat Tampilan
LEMBAR PERANCANGAN MENURUT BRITISH STANDAR (SNI) 1 Kuat tekan yang disyaratkan
25
MPa
2 Umur beton
28
hari
3 Nilai Deviasi Standar (Sd)
6
Kuat tekan rata-rata yang direncanakan 4 Jenis Semen Portland (I &III)
34.84 MPa Semen Biasa
5 Jenis Agregat (alami & batu pecah)
Batu Pecahan
Faktor air-semen (dari kuat tekan)
0.469
(dari jenis semen & kuat tekan direncanakan)
6 Faktor air-semen maksimum
0.60
Dipilih f a s minimum
0.469
7 Penetapan Nilai Slam
100
mm
8 Ukuran butir maksimum
40
mm
9 Penetapan kebutuhan air
200.000
liter
426.07
kg
325
kg
dipilih Berat semen terbesar
426.07
kg
Penyesuaian jumlah
200.000 Air 0.4694 47% 2.65 2383.66 1757.59 831.41 926.19
liter
Berat semen yang diperlukan 10 Kebutuhan semen minimum
Fas 12 Persentase pasir terhadap campuran 13 Berat jenis agregat campuran Penentuan berat jenis beton Kebutuhan agregat campuran Kebutuhan agregat halus (pasir) Kebutuhan agregat kasar (kerikil)
kg/m^3 kg kg kg
Kebutuhan Bahan Berat beton satuan (kg/m^3) Air
200.00
kg
Semen
426.07
kg
Pasir
831.41
kg
Kerikil
926.19
kg
Berat Beton
2383.66
kg/m^3
Berat satu adukan beton, 1 kantong semen
0.3
kg
Air
60.00
kg
Semen
127.82
kg
Pasir Kerikil Berat Beton
249.42 277.86 715.10
kg kg kg/m^3
Ta m
Lihat Tampilan 1
2 3 4 4 5 6 7
9 10
11
Cetak Lembar ACI
"AMERICAN CONCRETE INSTITUTE" Kuat Tekan yang Disyaratkan Umur beton Volume Pekerjaan Mutu Pekerjaan Standar Deviasi Kuat Tekan rata-rata F a s Berdasarkan Kuat Tekan (umur beton 28 hari) F a s berdasarkan Keawetan & Lingkungan dipilih yang terendah Volume Udara
25 28 sedang cukup 7 36.48 0.405 0.6 0.405 1%
Mpa hari
Mpa
Berdasarkan Jenis Struktur
Agregat
Nilai Slam Ukuran Maksimum agregat Jumlah Air yang diperlukan Jumlah Semen Modulus Halus Butir Pasir Berat Jenis Pasir Berat Jenis Kerikil Berat Satuan Kerikil Volume Kerikil (Agr. Kasar) Berat Kerikil Kebutuhan Bahan Berat beton satuan (kg/m^3) Air Semen Pasir Kerikil Berat Beton
75-150 40 177 0.437 2.772 2.6 2.7 1.5 0.75 1.125
mm mm liter ton
177.00 437.31 669.51 1125.00 2408.82
kg kg kg kg kg/m^3
Berat satu adukan beton, 1 kantong semen Air Semen Pasir Kerikil Berat Beton
0.3 53.10 131.19 200.85 337.50 722.65
kg kg kg kg kg kg/m^3
Lihat Tampilan
0.15
Cetak Lembar Road Note
Lihat Tampilan
Cetak Lembar Road Note
PERANCANGAN MENURUT "ROAD NOTE NO.4" 1. Kuat Tekan yang disyaratkan 30 Umur Beton 28 2. Mutu Pekerjaan sedang Jenis semen Semen Biasa 3. Nilai Banding 0.6 Kuat Tekan Beton rata-rata 50.00 4. Nilai f a s ( pada 28 hari ) 0.352 (Jenis semen biasa (jenis I) 5. Proporsi Agregat Pasir47% 53% Kerikil 6. Gradasi Campuran yang diperoleh (Kurva) 2 7. Ukuran Maks. Agregat 40 8. Jenis agregat kasar berupa Batu Pecahan 9. Nilai Slam yang diinginkan 125 10. Proporsi Berat Agregat dan Semen (A/C) 7 11. Persentase Udara dalam Beton 1% Hitungan Proporsi berat bahan 3.31 dengan dasar berat semen = 1 3.69 Kebutuhan Bahan Berat beton satuan (kg/m^3) Air 105.41 Semen 299.13 Pasir 990.49 Kerikil 1103.41 Berat Beton 2498.44 Berat satu adukan beton, 1 kantong semen Air Semen Pasir Kerikil Berat Beton
0.3 31.62 297.15 297.15 331.02 749.53
Mpa
MPa
mm mm
kg kg kg kg kg/m^3 kg kg kg kg kg kg/m^3
Cetak Lembar MHB
Lihat Tampilan
Berat Agregat hasil Pengayakan yang tertinggal diayakan Pasir
Kerikil
Lubang Ayakan
0
0
40
0 0 0 48
0 2500 1250 1200
30 20 10 4.8
74
50
2.4
184
0
1.2
210
0
0.6
288
0
0.3
172
0
0.15
24
0
sisa
Tabel Hitungan
Tabel Hitungan
Modulus halus butir pasir Lubang Ayakan
Berat
Modulus halus butir kerikil Berat
tertinggal tertinggal
Berat
Lubang
Berat
Berat
Berat
tertinggal
Ayakan
tertinggal
tertinggal
tertinggal
(gram)
(%)
komulatif (%)
(mm)
(gram)
(%)
komulatif (%)
(mm)
40
0
0
0
40
0
0
0
20
0
0
0
20
1300
34.21
34.21 67.11
10
0
0
0
10
1250
32.89
4.8
48
4.8
4.8
4.8
1200
31.58
98.68
2.4
74
7.4
12.2
2.4
50
1.32
100.00
1.2
184
18.4
30.6
1.2
0
0
100
0.6
210
21
51.6
0.6
0
0
100
0.3
288
28.8
80.4
0.3
0
0
100
0.15
172
17.2
97.6
0.15
0
0
100
Sisa
24
2.4
-
Sisa
0
0
-
Jumlah
1000
100%
277.2
Jumlah
3800
100%
700.00
5
Nilai modulus halus butir campuran yang diinginkan =
Nilai Modulus-halus
(Pasir 2.77
Kerikil) 7.00
Persentase berat pasir terhadap kerikil
Persentase berat
W =
90% Pasir (P) :
47%
Li hat
T a mp i l a n
Kerikil (K)
53%
Ce t a k L e mb a r
Gr a d a s i
Li hat
T a mp i l a n
Ce t a k L e mb a r
Gr a d a s i
Tabel Hitungan Campuran Pasir dan Kerikil Berat butir
Lubang
yang lewat
ayakan
Pasir
Kerikil
(mm)
(%)
(%)
(2) X P
(3) X K
(4) + (5)
1
2
3
4
5
Agr
40
100
100
47.30
52.70
100.00
20
100
65.789
47.30
34.67
81.97
10
100
32.895
47.30
17.33
64.64
4.8
95.2
1.3158
45.03
0.69
45.73
2.4
87.8
0
41.53
0
41.53
1.2
69.4
0
32.83
0
32.83
0.6
48.4
0
22.89
0
22.89
0.3
19.6
0
9.27
0
9.27
0.15
2.4
0
1.14
0
1.14
Persen butiran Lubang
yang lewat ayakan, (%)
ayakan (mm)
untuk agregat dengan butir maks 40 mm Kurva 1 Kurva 2 Kurva 3 Kurva 4 100 100 100 100 50 59 67 75 36 44 52 60 24 32 40 47 18 25 31 38
40 20 10 4.8 2.4 1.2
12
17
24
30
0.6
7
12
17
23
0.3
3
7
11
15
0.15
0
0
2
5
Lihat Tampilan
Cetak Grafik
Grafik Standar Agregat
80
60
Berat butir yang Lewat (%)
100
Berat butir yang
40
20
0 0.3
0.6
1.2
2.4
4.8
10
20
40
Diameter Lubang Ayakan (mm) Agregat
MHB-1= 6.50
MHB-2= 6.04
MHB-3= 5.56
MHB-4= 5.07
Lembar MHB
Grafik Standar Agregat
0.15
0.3
0.6
1.2
2.4
4.8
10
20
Diameter Lubang Ayakan (mm)
Kembali ke Menu Utama Tabel Hitungan Modulus halus butir Pasir Lubang Ayakan (mm)
Berat tertinggal (gram)
40 20 10 4.8 2.4 1.2 0.6 0.3 0.15 Sisa Jumlah
0 0 0 48 74 184 210 288 172 24 1000
Berat Berat tertinggal tertinggal (%) komulatif (%) 0 0 0 4.8 7.4 18.4 21 28.8 17.2 2.4 100%
0 0 0 4.8 12.2 30.6 51.6 80.4 97.6 277.2
Nilai modulus halus butir campuran yang diinginkan =
Nilai Modulus-halus
(Pasir 2.772
Persentase berat pasir terhadap kerikil
Persentase berat
W
=
90%
Pasir (P) :
Kerikil (K)
Kerikil) 7.000
5
47%
53%
Tabel Hitungan Campuran Pasir dan Kerikil Berat butir yang lewat
Lubang ayakan (mm)
Pasir (%)
1 40 20 10 4.8 2.4 1.2 0.6 0.3 0.15
2
3
4
5
Agr
100 100 100 95.2 87.8 69.4 48.4 19.6 2.4
100 65.789474 32.894737 1.3157895 0 0 0 0 0
47.30 47.30 47.30 45.03 41.53 32.83 22.89 9.27 1.14
52.70 34.67 17.33 0.69 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
100.00 81.97 64.64 45.73 41.53 32.83 22.89 9.27 1.14
Kerikil (%)
(2) X P
(3) X K
(4) + (5)
Kembali Ke "Halaman Utama"
80
60 40 20
Berat butir yang Lewat (%)
100
MHB-1= 6.50 MHB-2= 6.04 MHB-3= 5.56 MHB-4= 5.07
0 20
Agregat
40
Tabel Hitungan Modulus halus butir Kerikil Lubang Ayakan (mm)
Berat tertinggal (gram)
Berat tertinggal (%)
Berat tertinggal komulatif (%)
40 20 10 4.8 2.4 1.2 0.6 0.3 0.15 Sisa Jumlah
0 1300 1250 1200 50 0 0 0 0 0 3800
0 34.21 32.89 31.58 1.32 0 0 0 0 0 100%
0 34.21 67.11 98.68 100 100 100 100 100 700
Kembali ke "Menu Utama"
Persen butiran yang lewat ayakan, (%) untuk agregat dengan butir maks 40 mm MHB1 MHB2 MHB3 MHB4 100 50 36 24 18 12 7 3 0
100 59 44 32 25 17 12 7 0
100 67 52 40 31 24 17 11 2
100 75 60 47 38 30 23 15 5
0 0 50 41 64 56 76 68 82 75 88 83 93 88 97 93 100 100 MHB-1= 6.50 MHB-2= 6.04
0 0 33 25 48 40 60 53 69 62 76 70 83 77 89 85 98 95 MHB-3= 5.56 MHB-4= 5.07
MENU PERANCANGAN MENURUT BRITISH STANDARD (D P U) (Standar Nasional Indonesia) 1 Kuat Tekan yang disyaratkan (fc')
25
MPa
2 Umur Beton
28
hari
3 Nilai Deviasi Standar (Sd)
6
Kuat tekan rata-rata yang direncanakan
34.84
MPa
4 Jenis Semen Portland (I &III)
Semen Biasa
5 Jenis Agregat
Batu Pecahan
Nilai faktor air-semen
0.469
6 Faktor Air-Semen Maksimum
0.60
f a s yang digunakan
0.469
7 Penetapan Nilai Slam
100
mm
8 Ukuran Agregat Maksimum
40
mm
9 Penetapan Kebutuhan Air
200
liter
Berat semen yang diperlukan
426.07
kg
10 Kebutuhan Semen Minimum
325
kg
dipilih Berat Semen terbesar
426.07
kg
Penyesuaian jumlah
Air
200
Fas
liter
0.469
11 Persentase Pasir terhadap Campuran
47%
12 Berat Jenis Agregat Campuran
2.65
Penentuan berat beton (Wbtn)
2383.66
kg/m^3
Kebutuhan agregat campuran (Wpsr+krk)
1757.59
kg
Kebutuhan agregat halus (pasir), Wpsr
831.41
kg
Kebutuhan agregat kasar (kerikil), Wkrk
926.19
kg
Kesimpulan :
Kebutuhan Bahan Berat Beton (permeter kubik)
2.384
Ton
Air
200.00
liter
Semen
426.07
Kg
Pasir
831.41
Kg
Kerikil
926.19
Kg
Total Berat Beton
2383.66
Kg
Untuk satu adukan maka dibutuhkan Volume satu adukan
0.3
m^3
Air
60.00
liter
Semen
127.82
kg
Pasir
249.42
kg
Kerikil
277.86
kg
715.10
kg
Total Berat satu adukan
NB: Perkiraan berat beton 2300-2400kg/m^3
RD (D P U)
Kembali ke "Menu Utama"
Tabel Deviasi Standar (SNI)
Tabel f a s Maksimum Tabel Penetapan Nilai Slam
Tabel Kebutuhan Air Tabel Kebutuhan Semen Minimum
NB: Perkiraan berat beton 2300-2400kg/m^3
Umur 3 hari, Semen Biasa
0.267
Y2,9=
2545.4
Umur 3 hari, Cepat Mengeras
0.281
Y2,8=
2485.34
Umur 7 hari, Semen Biasa
0.311
Y2,7=
2417.16
Umur 7 hari, Cepat Mengeras
0.387
Y2,6=
2349.66
Umur Biasa Umur 28 28 hari, hari, Semen Cepat Mengeras
0.469 0.495
Y2,5= Y2,4=
2282.18 2215.72
Umur 91 hari, Semen Biasa
0.524
Umur 91 hari, Cepat Mengeras
0.563 1
Nilai F A S
0.469
2 Batu Pecahan Agr
Bat
10
1 2
20
1
20
2
201.9770767
40
1
201.9770767
40
2
10
40
Batu Alami
2
172.6500502
Air 221.38592 245.60646 192.66005 221.87059 172.65005 201.97708
delt Y
60.060
2.8
2396.8694
delt Y
68.180
2.7
2384.9083
delt Y
67.500
2.6
2385.23
delt Y
67.480
2.5
2385.2195
delt Y
66.460
2.4
2383.662
Lihat Tampilan
Cetak Lembar Keb.Air
Perkiraan Kebutuhan Air Semen Per Meter Kubik Beton (liter) Besar ukuran
Jenis
Maks. Kerikil
batuan
(mm) 10 mm 20 mm 40 mm
Slam (mm) 0 - 10 150
10. - 30 180
30 - 60 205
60 - 180 225
Batu pecah
180
205
230
250
Alami
135
160
180
195
Batu pecah
170
190
210
225
Alami
115
140
160
175
Batu pecah
155
175
190
205
Alami
Kembali ke "Menu Utama"
Kembali ke Menu "Perancangan"
Menu Perancangan menurut American Concrete Institute 1 2
Kuat Tekan yang Disyaratkan
25
Mpa
Umur Beton
28
hari
Volume Pekerjaan Jenis Semen Portland (I &III) Standar Deviasi
sedang cukup
7
Kuat Tekan rata-rata yang direncanakan
36.48
Jenis Semen Portland (I &III)
Semen Biasa
F a s Berdasarkan Kuat Tekan
4
Mpa
0.405
F a s Maksimum
0.6 dipilih yang terendah
5
Volume Udara
6
Berdasarkan Jenis Struktur :
0.405
1%
Nilai Slam Ukuran Agregat Maksimum Jumlah Air yang diperlukan (A)
75-150
mm
40 177
mm
Kebutuhan Semen (Ws)
0.4373
ton
7
Modulus Halus Butir Pasir Berat Jenis Pasir Berat Jenis Kerikil Berat Satuan Kerikil
2.772 2.6 2.7 1.5
8
Volume Kerikil (Agregat Kasar) (Vk)
0.75 1.125
liter
(Berdasarkan Nilai Slam & Ukuran Maks Agregat )
Berat Kerikil (Wk)
Kesimpulan Kebutuhan Bahan m3
Volume Absolut Pasir,Vp (1-Vabst)
0.7425 0.2575
Air Semen Pasir Kerikil
177.00 437.31 669.51 1125.00
liter
Volume Absolut,Vabst (Va+Vs+Vk+Vu)
m3
Kg Kg Kg
Total Berat Beton
2408.82
Kg
Untuk satu adukan maka dibutuhkan Volume satu adukan Air Semen Pasir Kerikil
0.3 53.10 131.19 200.85 337.50
m3
Total Berat satu (1) adukan
liter kg kg kg
722.65 kg
Kembali ke "Menu Utama"
Tabel Deviasi Standar (ACI)
Tabel F a s Maksimum (ACI)
Tabel Penetapan Nilai Slam Tabel Pemilihan Ukuran maksimum Agr Tabel Perkiraan Kebutuhan Air
Bandingkan dengan Data Agregat
Tabel Kebutuhan Agregat Kasar
NB: Perkiraan berat beton 2300-2400kg/m^3
Nilai FAS
0.01 0.426632596
Menu Perancangan Menurut Road Note No.4 1 Kuat Tekan yang disyaratkan
30
2 Umur beton
28
3 Mutu Pekerjaan 4 Nilai Banding Kuat Tekan
Mpa
sedang 0.6
Kuat Tekan Beton rata-rata
50.00
Jenis Semen Portland (I &III)
MPa
Semen Biasa
5 Nilai faktor air-semen
0.352
(dari jenis semen, umur semen & kuat tekan)
6 Proporsi Agregat ( dipilih dari perhitungan agregat)
Pasir Kerikil
47% 53%
7 Gradasi Campuran yang diperoleh (Kurva)
2
8 Ukuran Maksimum Agregat
40
9 Jenis agregat kasar berupa
mm
Batu Pecahan
10 Nilai Slam yang diinginkan
125
11 Proporsi Berat Agregat dan Semen (A/C)
mm
7
(Perlu koreksi yang teliti)
12 Persentase Udara dalam Beton Hitungan Proporsi berat bahan dengan dasar berat semen = 1
1% P (pasir) P (kerikil)
3.31 3.69
Kesimpulan : Kebutuhan Bahan Berat Semen
0.29913
Ton
Air
105.41
Kg
Semen
299.13
Kg
Pasir
990.49
Kg
Kerikil
1103.41
Kg
2498.44
Kg
Total Berat Beton
NB: Perkiraan berat beton 2300-240
Untuk satu adukan maka dibutuhkan Volume satu adukan 0.3 Air 31.62 Semen 89.74 Pasir 297.15 Kerikil 331.02 Total Berat satu adukan
749.531
m3
liter kg kg kg kg
Kembali ke "Menu Utama"
Tabel Nilai Banding
Tabel Proporsi agr-semen :
Agregat berupa Kerikil Agregat berupa Batu Pecah
aan berat beton 2300-2400kg/m^3
Batu Pecah
Ukuran maks.Agregat 40 mm
1%
Ukuran maks.Agregat 20 mm
2%
Ukuran maks.Agregat 10 mm
3%
Umur 3 hari, Semen Biasa Umur 3 hari, Cepat Mengeras Umur 7 hari, Semen Biasa Umur 7 hari, Cepat Mengeras Umur 28 hari, Semen Biasa Umur 28 hari, Cepat Mengeras Umur 91 hari, Semen Biasa Umur 91 hari, Cepat Mengeras Nilai F A S Nilai Persen Udara
0.223 0.179 0.197 0.276 0.352 0.369 0.391 0.422 0.35239575 1%
Lihat Tampilan
Cetak Lembar Nilai Banding
Tabel Perkiraan nilai banding antara kuat tekan beton yang disyaratkan dan kuat tekan beton rata-rata
Keadaaan Pelaksanaan pencampuran
Nilai Banding
Bahan-bahan ditimbang dan diperiksa dengan cermat. Gradasi agregat dibuat baik dengan mencampurkan agregat fraksi demi fraksi
0.75
Kandungan air dalam agregat selalu diperiksa. Pengawasan dilakukan terus menerus. Bahan-bahan ditimbang dan diperiksa secukupnya, Gradasi agregat dibuat berdasarkan kerikil dan pasir yang tersedia , Kandungan air dalam agregat diperiksa secara kasar.
0.60
Pengawasan dilakukan secara berkala Bahan-bahan dicampur dengan perbandingan volume dan gradasi agregat seadanya tidak dilakukan pengawasan.
0.40
i Banding
Kembali ke "Menu Utama"
Kembali ke Menu Perancangan
Lihat Tampilan
Cetak Lembar DS_SNI
Tabel Deviasi Standar (SNI) Tingkat pengendalian
Sd
Mutu pekerjaan
MPa
Memuaskan
2,8
Sangat baik
3,5
Baik
4,2
Cukup
5,6
Jelek
7,0
Tanpa kendali
8,4
Kembali ke Menu Utama
Kembali ke Menu Perancangan
Lihat Tampilan
Cetak Lembar DS_ACI
Nilai Deviasi Standar (MPa) (ACI) Volume Pekerjaan
Mutu pelaksanaan
m^3
baik sekali
baik
cukup
kecil
< 1000
4,5 < s <=5,5
5,5 < s <=6,5
6,5 < s <=8,5
sedang
1000 - 3000
3,5 < s <=4,5
4,5 < s <=5,5
5,5 < s <=7,5
besar
> 3000
2,5 < s <=3,5
3,5 < s <=4,5
4,5 < s <=6,5
Kembali ke Menu Perancangan
Kembali ke "Menu Utama"
Lihat Tampilan
Ukuran Maks (mm)
40
20
Ukuran Maks (mm)
40
20
Cetak Lembar Proporsi
Tabel Proporsi berat agregat-semen untuk agregat kasar berupa Kerikil Faktor Slam 50 - 100 mm Slam 100 - 180 mm air Nomor kurva gradasi campuran semen 1 2 3 4 1 2 3 0.35 3.4 3.1 2.9 2.7 0.40 4.7 4.6 4.3 3.8 4.1 4.0 3.9 0.45 6.0 6.1 5.7 5.0 5.2 5.3 5.0 0.50 7.5 7.6 7.1 6.3 6.3 6.5 6.2 0.55 8.9 8.1 7.3 7.7 7.4 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60
3.1 4.2 5.3 6.3 7.3 -
3.0 4.2 5.3 6.3 7.3 -
2.8 3.9 5.0 5.9 7.4 8.0
2.7 3.7 4.5 5.4 6.4 7.2
2.8 3.6 4.6 5.5 6.3 -
2.8 3.7 4.8 5.7 6.5 7.2
2.6 3.5 4.5 5.3 6.1 6.8
Tabel Proporsi berat agregat-semen untuk agregat kasar berupa Batu Pecah Faktor Slam 50 - 100 mm Slam 100 - 180 mm air Nomor kurva gradasi campuran semen 1 2 3 4 1 2 3 0.35 3.4 3.1 2.9 2.7 0.40 4.7 4.6 4.3 3.8 4.1 4.0 3.9 0.45 6.0 6.1 5.7 5.0 5.2 5.3 5.0 0.50 7.5 7.6 7.1 6.3 6.3 6.5 6.2 0.55 8.9 8.1 7.3 7.7 7.4 0.35 0.40 0.45 0.50 0.55 0.60
3.1 4.2 5.3 6.3 7.3 -
3.0 4.2 5.3 6.3 7.3 -
2.8 3.9 5.0 5.9 7.4 8.0
2.7 3.7 4.5 5.4 6.4 7.2
2.8 3.6 4.6 5.5 6.3 -
2.8 3.7 4.8 5.7 6.5 7.2
2.6 3.5 4.5 5.3 6.1 6.8
4 3.5 4.6 5.7 6.7 2.5 3.3 4.1 4.8 5.5 6.1
4 3.5 4.6 5.7 6.7 2.5 3.3 4.1 4.8 5.5 6.1
Kembali ke "Menu Utama"
Kembali ke Menu Perancangan
Kembali ke Menu Perancangan
Lihat Tampilan
Cetak Lembar Keb.Agregat
Tabel Perkiraan kebutuhan agregat kasar per meter kubik beton, berdasarkan ukuran maksimum agregat dan modulus halus pasirnya (m^3) Modulus halus butir pasir
Ukuran Maksimum agregat, (mm)
2.4
2.6
2.8
3.0
10
0.46
0.44
0.42
0.40
20
0.65
0.63
0.61
0.59
40
0.76
0.74
0.72
0.70
80
0.84
0.82
0.80
0.78
150
0.90
0.88
0.86
0.84
b.Agregat
pasirnya (m^3) Kembali ke "Menu Utama"
Kembali ke Menu Perancangan
Lihat Tampilan
Cetak Lembar SUA
Tabel Penetapan nilai Slam (mm)
Pemakaian beton
Maks
Min
125 mm
50 mm
90 mm
25 mm
Pelat, balok, kolom, dan dinding
150 mm
75 mm
Pengerasan jalan
75 mm
50 mm
Pembetonan masal
75 mm
25 mm
Dimensi Minimum, mm
Balok/Kolom
Plat
62.5
13 mm
20 mm
150
40 mm
40 mm
300
40 mm
80 mm
750
80 mm
80 mm
Dinding, plat fondasi dan fondasi telapak bertulang Fondasi telapak tidak bertulang, kaison dan struktur dibawah tanah
Ukuran maksimum agregat, (mm)
Perkiraan Kebutuhan Air Berdasarkan nilai Slam dan ukuran maksimum agregat, (liter) Slam, mm
Ukuran maksimum agregat, mm 10
20
40
25 - 50
206
182
162
75 - 100
226
203
177
150 - 175
240
121
188
Kembali ke "Menu Utama"
Kembali ke Menu Perancangan
Kembali ke Menu Perancangan
Kembali ke Menu Perancangan
Lihat Tampilan
Cetak Lembar Slam
Tabel Penetapan nilai Slam (cm) Pemakaian beton
Maks
Min
125 mm
50 mm
90 mm
25 mm
Pelat, balok, kolom dan dinding
150 mm
75 mm
Pengerasan jalan
75 mm
50 mm
Pembetonan masal
75 mm
25 mm
Dinding, plat fondasi dan fondasi telapak bertulang Fondasi telapak tidak bertulang, kaison dan struktur dibawah tanah
Kembali ke Menu Utama
Kembali ke Menu Perancangan
Cetak Lembar fas Maks
Lihat Tampilan
Tabel Persyaratan Faktor air-semen maksimum untuk berbagai pembetonan dan lingkungan khusus Jenis pembetonan
Fas maksimum
Beton di dalam ruang bangunan a.Keadaan keliling non-korosif
0.6
b.Keadaan keliling korosif,
0.52
disebabkan oleh kondensasi atau uap korosi Beton di luar bangunan a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
0.6
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
0.6
Beton yang masuk ke dalam tanah a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti- ganti
0.55
b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah
0.52
Beton yang kontinu selalu berhubungan a. Air tawar
0.57
b. Air laut
0.52
Kembali ke "Menu Utama"
Kembali ke Menu Perancangan
Lihat Tampilan
Cetak Lembar Semen 1
Tabel Persyaratan semen minimum untuk berbagai pembetonan dan lingkungan khusus Jenis pembetonan Beton di dalam ruang bangunan a.Keadaan keliling non-korosif b.Keadaan keliling korosif, disebabkan oleh kondensasi atau uap korosi Beton di luar bangunan a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan tyerik matahari langsung Beton yang masuk ke dalam tanah a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti- ganti b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar / payau / laut
Semen minimum (kg/m^3) beton 275 325
325 275 325 Lihat tabel A Lihat tabel B
Lihat Tampilan Tabel A. Kebutuhan semen minimumbeton yang berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfat Konsentrasi Sulfat (SO3) SO3 Dalam tanah Total SO3 %
SO3 dalam campuran air : tanah = 2 : 1 (gr/ltr) < 1,0
dalam air tanah < 0,3
0,2 - 0,5
1,0 - 1,9
0,3 - 1,2
0,5 - 1,0
1,9 - 3,1
1,2 - 2,5
1,0 - 2,0
3,1 - 5,6
2,5 - 5,0
> 2,0
> 5,6
> 5,0
< 0,2
Kembali ke Menu Perancangan
Cetak Lembar Semen 2
Kandungan semen minimum
Jenis Semen
(kg/m3) Ukuran maks. Agregat (mm)
40
20
10
Tipe I dengan atau tanpa Pozolan (15% - 40%)
280
300
350
Tipe I tanpa Pozolan
290
330
380
Tipe II atau V
250
290
430
Tipe I tanpa Pozolan (15%-40%) atau Semen portland Pozolan
340
380
430
Tipe II atau V
290
330
380
Tipe II atau V
330
370
420
Tipe II atau V dan lapisan pelindung
330
370
420
Tipe I tanpa Pozolan (15%-40%) atau Semen portland Pozolan
Lihat Tampilan
Cetak Lembar Semen 3
Tabel B.Faktor air semen untuk beton bertulang dalam air Berhubungan Kandungan semen minimum dengan Tipe semen Ukuran maks. Agregat (mm) 40 20 air tawar semua tipe semen I - V 280 300 air payau
air laut
Tipe I + Pozolan (15%-40%) atau S.P. Pozolan
340
380
Tipe II atau V
290
330
Tipe II atau V
330
370
Cetak Lembar fas maks.
Lihat Tampilan
Tabel Persyaratan Faktor air-semen maksimum untuk berbagai pembetonan dan lingkungan khusus Fas maksimum
Jenis pembetonan Beton di dalam ruang bangunan a.Keadaan keliling non-korosif
0.60
b.Keadaan keliling korosif, disebabkan olerh kondensasi atau uap korosi
0.52
Beton di luar bangunan a. Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
0.55
b. Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
0.60
Beton yang masuk ke dalam tanah a. Mengalami keadaan basah dan kering berganti- ganti b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah
0.55 Lihat tabel A
Beton yang selalu berhubungan dengan air tawar / payau / laut
Lihat tabel B
Lihat Tampilan
Kembali ke Menu Utama
Tabel A. Faktor air-semen maksimum untuk beton yang berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfat Konsentrasi Sulfat (SO3) Dalam tanah
SO3
SO3 dalam campuran
dalam
air : tanah = 2 : 1 (gr/ltr)
air tanah
< 1,0
< 0,3
0,2 - 0,5
1,0 - 1,9
0,3 - 1,2
0,5 - 1,0
1,9 - 3,1
1,2 - 2,5
1,0 - 2,0
3,1 - 5,6
2,5 - 5,0
> 2,0
> 5,6
> 5,0
Total SO3 %
< 0,2 Kembali ke Menu Perancangan
Cetak Lembar fas maks
Lihat Tampilan
ksimum untuk beton yang yang mengandung sulfat
Tabel B.Faktor air semen untuk beton bertulang dala Berhubungan
Jenis Semen
f a s maks
dengan air tawar
Tipe I dengan atau
0,50
air payau
tanpa Pozolan (15% - 40%) Tipe I tanpa Pozolan
0,50
Tipe I tanpa Pozolan (15%-40%)
0,55
atau Semen portland Pozolan Tipe II atau V
0,55
Tipe I tanpa Pozolan (15%-40%)
0,45
atau Semen portland Pozolan Tipe II atau V
0,45
Tipe II atau V
0,45
Tipe II atau V
0,45
dan lapisan pelindung
air laut
Lihat Tampilan
Cetak Lembar fas maks
l B.Faktor air semen untuk beton bertulang dalam air
Tipe semen
Faktor air-semen
semua tipe semen I - V
0,5
Tipe I + Pozolan (15%-40%)
0,45
atau S.P. Pozolan Tipe II atau V
0,50
Tipe II atau V
0,45
Tabel Persentase Udara Ukuran maksimum agregat, mm
Udara terperangkap
10
20
40
3%
2%
1%
PENILAIAN MUTU BETON NORMAL SELAMA PELAKSANAAN BANGUNAN Proyek
= Gedung kuliah
Periode Pembetonan
= februari
Data teknis
Kuat Tekan yang disyaratkan Simpangan baku rencana Jumlah Data
20 MPa 6.0 MPa 40 buah
Kembali ke "Menu Utama" Nomor Urut Benda uji
Hasil Uji adalah nilai rata-rata dari kuat tekan sepasang benda uji ( I dan II ) Kode Kuat Tekan Masing-masing Waktu Pembuatan Benda Benda Uji Tanggal Pukul Uji I II
1
2
3
4
5
6
1 2 3 4
5/25/2001 5/26/2001 26/25/01
8.00 12.00 13.00
29 30 31 32
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 D1 D2 D3 D4 E1 E2 E3 E4 F1 F2 F3 F4 G1 G2 G3 G4 H1 H2 H3 H4
33 34 35
I1 I2 I3
30.00 30.16 29.02 30.39 22.67 26.08 32.65 22.90 31.07 21.54 25.40 26.98 31.97 34.01 33.33 29.25 24.94 31.52 20.00 25.40 26.53 34.69 34.47 31.07 26.53 29.93 30.39 34.26 30.61 31.52 30.59 31.00 32.00 26.00 29.55
32.65 30.36 30.39 29.70 25.17 25.16 33.11 21.77 33.11 19.73 20.18 20.00 30.84 30.39 34.47 26.76 23.13 29.48 20.00 26.35 24.49 32.43 34.01 30.61 25.06 29.82 30.50 32.89 30.39 31.07 29.99 31.22 31.22 35.00 31.22
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
36 37 38 39 40
I4 J1 J2 J3 J4
29.99 32.00 29.55 33.00 29.55
32.00 31.22 31.22 32.00 31.22
iah
Nilai hasil uji ke-I (f'ci)
Rerata dari 4 hasil uji
7
8
31.33 30.26 29.71 30.05 23.92 25.62 32.88 22.34 32.09 20.64 22.79 23.49 31.41 32.20 33.90 28.01 24.04 30.50 20.00 25.88 25.51 33.56 34.24 30.84 25.80 29.88 30.45 33.58 30.50 31.30 30.29 31.11 31.61 30.50 30.39
30.33 28.48 27.32 28.12 26.19 28.23 26.99 24.46 24.75 24.58 27.47 30.25 31.38 29.54 29.11 25.64 25.10 25.47 26.24 29.80 31.04 31.11 30.19 29.24 29.92 31.10 31.45 31.42 30.80 31.08 30.88 30.90
Pemeriksaan pemenuhan kriteria f'cn lebih kecil f'ci lebih kecil (f'c +0,82 S) 0,85 f'c 24.92 17
9
40 38
10
36
-
24.92
Memenuhi
-
24.92
Memenuhi
-
24.92
Tidak Memenuhi
-
24.92
Memenuhi
-
24.92
Memenuhi
34
-
-
Kuat Tekan, MPa
a dari kuat tekan I dan II )
32
30 28 26 24 22 20 18
0
-
24.92
Memenuhi
-
24.92
Memenuhi
-
24.92
Memenuhi
-
24.92
-
40 38
30.87 30.87 30.84 31.37 31.22
Memenuhi
38
-
24.92
Memenuhi
-
36
-
34
Kuat Tekan, MPa
31.00 31.61 30.39 32.50 30.39
32 30 28 26 24 22 20
18 0
Hasil Uji Kuat Tekan Silinder Beton 40 38 0,85 fc'
fc'
17
20
17
20
17 17
20 20
17
20
17
20
17 17
20 20
17
20
17
20
17 17
20 20
17
20
17
20
17 17
20 20
17
20
17
20
17 17
20 20
Nomor Pengambilan Adukan Beton17
17
20
17 17
20 20
17
20
36 34 32
30 28 26 24 22 20 18
0
5
10
15
20
25
38
20
Benda Uji 1
Benda Uji 2
Rata-rata 1 & 2
17 0,85
fc'
17 17 Target
Nilai Rerata dari empat hasil Uji 40
30
fc'
20 20
20 Tekan Rancang Kuat
17
20
17
20
17 17
20 20
17
20
17
20
17
20
38 36 34
17
20
17
20
17
20
17 17
20 20
32 30 28 26 24 22 20
18 0
5
10
15
20
25
30
Nomor Pengambilan Adukan Beton
Rata-rata 1 & 2
fc'
fc'+0,82 Sd
Rerata 4 Hasil Uji
Target Kuat Tekan Rancang fc'+0,82 Sd
30
Target Kuat
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 29.84
24.92 24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 29.84
24.92 24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 29.84
24.92 24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 29.84
24.92 24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 29.84
35
24.92 24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 29.84
24.92 24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 Tekan29.84 Rancang
24.92 24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 29.84
24.92 24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
40
30
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84
24.92
29.84 29.84
24.92 24.92
35
Rerata 4 Hasil Uji
40
FORMULIR PERANCANGAN ADUKAN BETON (Menurut Standar Pekerjaan Umum)
No
Uraian
1 2 3 4 5 6
Kuat Tekan yang disyaratkan, pada umur ...............hari Deviasi standar (s) Nilai tambah (margin) (m) Kuat tekan rata-rata yang direncanakan (fc'r) Jenis semen (biasa/cepat keras) Jenis agregat kasar(alami/batupecah) Jenis agregat halus (alami/pecahan) 7 Faktor air semen (gb.7.8) atau tab 7.11.& gb.7.9.) 8 Faktor air semen maksimum (tabel 7.12.) dipakai faktor air semen yang rendah 9 Nilai slam (tabel 7.13) 10 Ukuran maksimum agregat kasar 11 Kebutuhan air (tabel 7.14) 12 Kebutuhan semen portland (dari butir 8 & 11) 13 Kebutuhan semen portland minimum (tabel 7.15) 14 dipakai kebutuhan semen portland 15 Penyesuaian jumlah air atau f.a.s 16 Daerah gradasi agregat halus (tabel 7.16.) 17 Persen berat ag. halus thp campuran (gb.7.10) 18 Berat jenis agregat campuran (dihitung) 19 Berat jenis beton (gb.7.11) 20 Kebutuhan agregat (langkah 19-11-14) 21 Kebutuhan agregat halus (langkah 17x20) 22 Kebutuhan agreghat kasar (langkah 20-21) Kesimpulan Volume Berat total Air Semen Ag. Halus 1 m^3 (kg) 1 adukan (kg)
Mpa Mpa Mpa Mpa
cm mm liter kg kg kg 1,
2,
3, 4 % kg/m^3, kg/m^3, kg/m^3, kg/m^3, kg/m^3,
Ag.kasar