MINI RISET ANALISIS KERUSAKAN DAN PENYEBAB KETIDAK RAATAAN KEAUSAN PADA BAN
Mata Kuliah : Chasiss Otomotif Dosen Pengampu : Drs. Khoiri, M.Pd
Disusun Oleh : KELOMPOK 5 Nama
NIM
Mhd Marzuki
: 5161122011
Muhammad Ishaq
: 5162122002
Candra Yogi Sitepu
: 5163322003
Riski Ayunan
: 5161122015
Pani Riski
: 5163322009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mini riset ini dengan sebaik mungkin. Pada mengucapakan terimakasih kepada bapak dosen pengampu Drs, Khoiri M.Pd yang telah memberi tugas ini dengan bimbingan yang sebaik baiknya. Dan kami juga berteri makasih kepada teman-teman yang telah membantu memberikan masukan dan dukungannya dalam pembentukan makalah ini. Kami mengetahui sangat banyak sekali kesalahan dan kekurungan dari makalah ini, karena kami masih belum sempurna dan masih dalam pembelajaran. Maka dari itu, dari kesalahan kesalahan yang merupakan dari kami sendiri. Kami mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk kesempurnaan dari makalah ini. Terima kasih.
Medan, Mei 2018
kami,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i DAFTAR ISI………………………………………………………………….….. ii BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………..... 1 A. Latar Belakang …………………………………..………………………. 1 B. Rumusan masalah………………………………………………….……... 1 C. Tujuan……..……………………………………………………….……... 2 D. Manfaat…………………………………………………………………… 2 BAB II : KAJIAN TEORI………………………………………………............... 3 A. Pengertian Ban……………………………………………….…………… 3 B. Jenis-Jenis Ban………………..………..……………………………..….. 3 C. Komponen Ban dan Fungsinya………………………………………..….. 4 D. Fungsi Ban …………………………………………………………..…… 4 BAB III : ISI………………………………………………………………………. 5 A. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………….…………..…… 5 B. Metode dan Langkah Penelitian…………………………………………… 6 C. Hasil dan Pembahasan…………………………………………………….. 6 BAB III : PENUTUP……………………………………………………….….…. 9 A. Kesimpulan………………………………………………………………... 9 B. Saran …………………………………………………………………..….. 9 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 10 LAMPIRAN……………………………………………………………………… 11
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Ban merupakan salah satu komponnen kendaraan yang memiliki fungsi yang sangat utama pada kendaraan. Tampa ban kendaraan tidak akan dapat bergerak atau berjalan. Ban dirancang untuk mendukung berat kendaraan, menyerap guncangan jalan, mengirimkan traksi, torsi dan pengereman kekuatan untuk permukaan jalan dan mempertahankan dan mengubah arah perjalanan. Untuk memenuhi empat fungsi dasar ini, ban terbuat dari karet tangguh dan penuh dengan udara terkompresi. Ban dalam di ban yang digunakan untuk pemeliharaan tekanan udara yang tepat, tetapi saja tidak dapat mempertahankan tekanan udara cukup tinggi untuk mendukung beban kendaraan juga tidak cukup tahan lama untuk menahan kerusakan atau guncangan. Pada saat penggunaannya terkadang ban mengalami kerusakan yang tidak semestinya sehingga umur ban relatif rendah, pada kerusakan ini biasanya terjadi keausan yang tidak merata pada permukaan ban seperti ada ban yang mengalami keausan sebelah luar ban, ada juga yang aus bagian dalam ban, ada juga yang aus di tengan permukaan ban dan ada ban yang mengalami keretakan. Untuk mengtahui hal-hal penyebab dari kerusakan ban tersebut maka kami melakukan mini riset. Mini riset ini kami lakukan untuk mengetaui penyebab kerusakan pada ban yang kerusakan ini berakibat pada keausan ban yang tidak merata. Setelah mengetahui kerusakan pada ban, maka dengan mudah dalam memperbaiki ban sehingga umur ban menjadi lebih panjang dan dapat menghemat biaya.
B. Batasan Masalah
1. Apa penyebab kerusakan ban yang tidak merata (aus sebelah dalam, aus sebelah luar, aus tengah ban dan keretakan ban) ? 2. Bagaimana perbaikan yang harus dilakukan seteelah mengetahui penyebab kerusakan pada ban tersebut ?
1
C. Tujuan
Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi pada ban yang mencakup ban aus sebelah dalam, ban aus sebelah luar dan ban aus pertengahan ban serta keretakan pada ban. Sehingga dapat mengetahui perbaikan yang harus dilakukan dan dapat memperpanjang umur ban serta dapat menghemat biaya dengan mencegah keausan itu terjadi. Selain dari itu mini riset ini sebenarya bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang telah dibebankan oleh kurikulum KKNI kepada mahasisiwa agar memperoleh nilai seperti yang telah di jelaskan di RPS.
D. Manfaat
Mini riset ini bermanfaat baik untuk diri sendiri (kelompok) maupun orang lain (masyarakat/pihak bengkel) Manfaat untuk pribadi (kelompok) 1. Dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Chasis Otomotif 2. Menambah pengalaman di lapangan 3. Mengetahui kerusakan-kerusakan pada ban 4. Dapat
dapat
mencegah
kerusakan
pada
ban
dengan
melakukan
perbaikan/penyetelan. Manfaat orang lain (masyarakat/pihak bengkel) 1. Mengetahi penyebab ban aus bagian dalam, bagian luar, tengah, dan keretakan pada ban. 2. Dapat melakukan pencegahan atas kerusakan ban tersebut, sehingga dapat memperpanjang umur ban dan menghemat biaya. 3. Laporan mini riset ini bermanfaat untuk bahan rujukan untuk melakukan riset kedepannya.
2
BAB II KAJIAN TEORI A. Pengetian Ban
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang berputar.
B. Jenis-jenis Ban
Ban kendaraan dapat dibagi menjadi : ban bias, radial dan tubeless (tanpa ban dalam). a). Ban Bias Ban ini dibuat dengan lapisan serat arah miring. Memiliki tapak (tread) dengan daya serap benturan yang baik sehingga memberikan kenyamanan berkendaraan. Adapun ketahanan terhadap keausan dan guncangan (rol) tidak sebaik ban radial. b). Ban Radial Lapisan serat pada ban ini menyilang lingkar ban, ditambah lapisan sabuk searah lingkar ban. Tipe ban ini, sabuk terbuat dari serat baja. Ban ini disebut ban radial baja. Tapaknya lebih kaku, lebih tahan terhadap guncangan dan keausan daripada tipe bias, namun kurang nyaman pada jalan tidak rata. c). Ban Tubeless Tipe ini dirancang untuk menahan udara langsung didalamnya tanpa menggunakan ban dalam. Dilengkapi dengan lapisan dalam untuk menghindari kebocoran udara serta berfungsi untuk menghambat udara bocor dengan cepat saat ban tertusuk, sehingga tingkat keamanannya cukup baik. Keuntungan Ban Tubeles yaitu saat ban terkena paku atau benda tajam lainnya, tread dan liner mencengkeram kuat pada paku, sehingga dapat mencegah kebocoran udara sehingga ban tidak cepat kempis. Karena udara dalam ban berhubungan langsung dengan rim,
3
C. Komponen-komponen Ban dan Fungsinya :
1. Bead adalah bagian yang bersinggungan dengan pelekdan berfungsi untuk menahan kedua ujung dari cord yang terdapat didalam carcass,menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke pelek. 2. Sidewall adalah lapisan benang yang berfungsi untuk melindungi carcass pada bagian samping ban dan tempat tercantumnya informasi penting dari ban. 3. Inner tube adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat kendaraan dan berisi angin yang terdapat dalam ban luar(ban dalam) 4. Breaker adalah bagian yang terbuat dari benang yang berfungsi sebagai peredam goncangan/tumbukan & berfungsi sebagai penguat tread. 5. Shoulder berfungsi sebagai penghubung antara tread dan sidewall. 6. Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass dari keausan dan kerusakan lain.
4. Fungsi Ban
1. Menahan seluruh berat kendaraan 2. Memindahkan tenaga ke permukaan jalan 3. Memindahkan gaya pengereman ke permukaan jalan 4. Menjadikan sistem kemudi dapat bekerja 5. Mengurangi kejutan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata
4
BAB III ISI Analisis Kerusakan Dan Penyebab Ketidak Raataan Keausan Pada Ban
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 mei 2018 pada jam 03,00 sore, penelitian dilakukan pada tanggal dan jam tersebut dikerenakan waktu tersebut merupakan waktu libur perkuliahan dan merupakan waktu yang tepat bagi kelompok kami untuk melakukan mini riset. Penelitian ini dilakukan di thamrin ban yang beralamat di jalan M.H. Thamrin No. 2 AA,
Perintis, Medan Tim, Kota Medan, Sumatera Utara.
Penelitian dilakukan di bengkel Thamrin Ban karena bengkel tersebut merupakan bengkel yang menyediakan berbagai perbaikan ban seperti ganti ban, balancing, dan juga spooring. bengkel thamrin ban menurut kelompok kami merupakan wadah penyedia untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan ban perbaikan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya keausan yang tidak merata pada ban kendaraan.
5
B. Metode dan Langkah Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi langsung ke lapangan agar mendapat data yang spesifik sehingga menghasilkan penelitian yang bermanfaat. sebelum penelitian ini dilakukan kami mencari terlebih dahulu informasi jenis kerusakan pada ban dan yang ada baik dari buku maupun internet, setelah itu barulah kami melakukan riset dengan tujuan menyesuaikan data yang diperoleh dengan kenyataan dilapangan.
C. Hasil dan Pembahasan
Berikut beberapa contoh keausan ban yang tidak merata dan sebab-sebabnya : 1. Overinflation (ban aus di bagian tengah)
Adalah kondisi dimana tekanan angin pada ban melebihi batas yang ditentukan. Hal ini berbahaya karena kemampuan dan elastisitas ban berada di atas batas maksimalnya dan dapat mengakibatkan ban dapat meletus sewaktuwaktu. Tanda/gejala Overinflation : Ban aus lebih cepat pada bagian tengah, guncangan dari permukaan jalan yg tidak rata lebih terasa sampai ke kabin (bahkan kerikil kecil pun cukup terasa saat terlindas oleh ban), suara gemuruh dari ban lebih terdengar, setir terasa ringan, tenaga kendaraan terasa lebih besar.
2. Underinflation (ban aus bagian dalam dan luar)
6
Adalah kondisi dimana tekanan angin pada ban kurang dari batas minimal yang ditentukan. Hal ini sama bahayanya dengan overinflation, karena kondisi ini membuat dinding ban bekerja keras menopang beban kendaraan, dan gesekan antara bibir velg dengan bibir ban menyebabkan temperatur ban menjadi sangat panas dan dapat mengakibatkan ban pecah/meledak. Tanda/gejala Underinflation : Ban lebiah aus pada bagian luar dibandingkan bagian tengah, ayunan/bantingan kendaraan terasa lebih lembut, steer terasa lebih berat diputar, akselerasi/tenaga kendaraan serasa berat, steer terasa narik ke satu arah kiri/kanan (jika salah satu ban depan kurang tekanan anginnya).
3. Chamber wear (ban aus salah satu bagian dalam atau luar)
Adalah kondisi dimana ban aus karena dipakai dalam kondisi chamber negatif atau positif diluar batas toleransi dari kendaraan. Hal ini membuat ban lebih cepat aus pada bagian luar jika chamber positif dan sebaliknya. Pada beberapa mobil, sudut chamber depan dan belakang dapat distel agar diperoleh kondisi yang diinginkan. Tanda/gejala yang dirasakan jika kendaraan chamber negatif adalah steer terasa lebih nurut, sedangkan jika chamber positif maka steer akan cenderung lebih liar.
4. Feathered wear (ban aus salah satu bagian dalam atau luar)
7
Adalah kondisi dimana ban aus karena setelan toe yang tidak tepat. Toe in jika ban depan kiri dan kanan mengarah ke dalam, dan sebaliknya Toe out adalah jika ban depan kiri dan kanan mengarah ke luar. Untuk koreksinya biasa dilakukan dengan istilah spooring, yaitu menyamakan arah ban depan. Spooring juga wajib kita lakukan jika steer terasa narik ke salah satu arah, steer tidak centre karena habis kena lubang dan juga jika kita telah membongkar tierod/longtierod.
5. Spotty/Chopped wear (gambar kanan bawah)
Yaitu apabila keausan ban terjadi di titik-titik tertentu. Hal ini biasa disebabkan karena kondisi peredam kejut yang sudah tidak bagus atau beban ban+velg yang tidak merata, sehingga putaran roda pada poros tidak seimbang. Untuk mencegahnya kita dapat melakukan balancing setiap penggantian ban/ban dalam, penambalan ban dan setiap kita melakukan spooring.
8
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Setelah penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi pada roda dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya sudut Chamber positif atau negataif, toe in atau out, kondisi jalan, material pembuat ban, tekanan angn ban dan juga disebabkan oleh keausan pada ball joint, tie rod, bearing roda, dan lain sebaginya. Kerusakan pada ban dapat dicegah dengan melakukan balance pada roda, melakukan perbaikan pada kaki-kaki seperti ball joint, tie rod, bearing roda, dan lain sebaginya. Juga dapat dilakukan dengan spooring secara teratur. Dalam memilih jenis ban kita juga harus memilih ban dengan kualitas yang baik agar umur ban menjadi panjang.
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan kepada kita semua agar pelajarilah lebih dalam tentang Sistem Roda dan Ban karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan mudah memahami tentang kerusakan dan perbaikan Roda dan Ban. Dan kami sarankan kepada pembaca apabila ada kesalahan baik sitematika penulisan ataupu kata-kata yang salah dalam mini riset ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tercipta makalah yang lebih baik kedepannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Waked, Muhkamad. 2011. Roda Dan Ban Pada Kendaraan. Jokyakarta : PT. Pustaka Intan madanai http://www.hankooktire.com/id/services-tips/tire-guide/functions.html http://motormobile.net/more.php?id=5802.html/fungsi utama ban https://infomobilmotor.com/2017/10/12/8-kerusakan-ban-mobil-dan penyebabnya/ Novriza. 2011. Modul Memperbaiki roda dan ban http://antonwicaksana.blogspot.co.id/2014/11/jenis-jenis-ban.html https://tkrwonoasri.blogspot.co.id/p/kerusakan pada ban_6708.html
10
LAMPIRAN
11