MIKROORGANISME BERMANFAAT DI BIDANG FARMASI ( Streptomyces griseus BAKTERI PENGHASIL ANTIBIOTIK )
LATAR BELAKANG Mikrobilogi farmasi modern berkembang setelah perang dunia ke 2 dengan dimulainyaproduk antibiotik. Suplay produk farmasi dunia termasuk antibiotik, steroid, vitamin, vaksin, asam amino, dan hormon manusia diproduksi dalam jumlah beasr oleh mikroorganisme (Aguskrisno, 2011).
LANJUTAN
Rahayu dan Maryati (2007) telah mengisolasi Streptomyces dari rizosfer tumbuhan tingkat tinggi yaitu tanaman orok-orok (Crotalaria striata) dan tumbuhan dari familia poaceae yaitu rumput jepang (Zoysia matrella (L.) Merr) dan jukut domdoman (Chrysopogon aciculatus (Retz.) Trin). Hasilnya diperoleh isolat Streptomyces yang berpotensi kuat sebagai antimikrobia.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana manfaat mikroorganisme Streptomyces griseus di bidang farmasi ?
TUJUAN
Mengetahui manfaat mikroorganisme Streptomyces griseus sebagai bakteri penghasil antibiotik.
KLASIFIKASI
Adapun klasifikasi bakteri Streptomyces griseus menurut Waksman dan Henrici (1943) adalah sebagai berikut ; Domain : Bakteri, Phylum : Actinobacteria, Orde : Actinomycetales, Famili : Streptomycetaseae, Genus : Streptomyces, Spesies : Streptomyces griseus
KARAKTERISTIK
Streptomyces griseus merupakan jenis alkaliphilic, organisme ini dapat tumbuh diberbagai pH ( 5- 11), tetapi pertumbuhan optimal dari bakteri ini ada pada temperature 2535 C dan pada pH 9. S. griseus mempunyai peptinogen yang tebal, lipid, Spura rantai yang Reflexible, memiliki spora pada subtract mycelium, sebagai pemanfaatan garam sitrat, dan dapat memproduksi obat anti kanker Streptocin. Spesies ini pertama kali ditemukan oleh waksman dan Henrici pada tahun 1984 dan memiliki rRNA 16S, rRNA 16 (Rodhiani, 2013).
LANJUTAN
Menurut Szabo et al. (1985), pembentukan AAG dalam streptomyces terjadi antara fasa sporulasi dan germinasi, untuk melindungi hifa yang masih muda dari pengaruh lingkungannya
KEGUNAAN
Streptomyces griseus memproduksi lebih dari dua pertiga antibiotik alami yang berguna secara klinis. Streptomycin adalah salah satu contoh antibiotik terkenal yang berasal dari streptomyces griseus. Antibiotik primer tersebut dapat diaplikasikan pada manusia (sebagai obat antikanker, immunoregulator) atau digunakan sebagai herbisida, agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan dan industri lainnya.
LANJUTAN
Streptomyces griseus dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, antara lain Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Shigella dysenteriae. Antibiotik yang dihasilkan oleh Streptomyces griseus sangat banyak, antara lain neomisin dan kloramfenikol.
PENGINOKULASIAN
Spora S. Griseus diinokulasi kedalam media untuk mendapatkan kultur pertumbuhan dengan biomassa miselia yang tinggi sebelum dimasukkan kedalam tangki inokulum. Media dasar untuk produksi streptomisin mengandung pati kedelai sebagai sumber nitrogen, glukosa sebagai sumber karbon, dan NaCl. Temperatur optimum untuk proses fermentasi ini berkisar pada 28°C, dengan kecepatan pengadukan dan aerasi yang tinggi diperlukan untuk mendapatkan produksi streptomisin yang maksimal. Proses fermentasi berlangsung sekitar 10 hari dengan jumlah streptomisinyang dipanen berkisar 1g/L
KESIMPULAN
Streptomyces griseus dikenal karena kemampuannya untuk mensintesis senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain, antara lain Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Shigella dysenteriae Antibiotik yang dihasilkan Streptomyces griseus dapat digunakan sebagai obat antikanker, herbisida, agen anti-parasit, dan penghasil beberapa enzim penting untuk industri makanan dan industri lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Malik, A. 2012. Bioteknologi Farmasi. Diakses dari http://staff.ui.ac.id (1 Oktober 2014, Pukul 19.00 WIB) Aguskrisno. 2011. Manfaat Mikroorganisme Dalam Bidang Farmasi. Diakses dari http://aguskrisnoblog.wordpress.com (1 Oktober 2014, Pukul 20.00 WIB) Rhodiani, Z. 2013. Bakteri Streptomyces griseus Sumber Antibiotik Skala Industri. Diakses dari http://ub.ac.id. (1 Oktober 2014, Pukul 19.30 WIB) Isnaeni. 1998. Mutasintesis antibioka mutan.