07/03/13
M etode Pel aksanaan Rehabi l i tasi Gedung Kantor Di nas Tenag a Ker j a
Pencarian Cari Home
Meusium Tsunami
Berita
Profil
Program
Info Daerah
Pustaka
Gallery
c ar ari .. .. . Forum
Group FB
Update Berita "kapan panitia panitia C akan turun menertipkan menertipkan perkebunan hak guna usaha perusahaan sari inti rakyat yang terindikasi terlantar";
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja < SEBELUMNYA
BERIKUTNYA >
GSF-Aceh. Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
Poll
membersi hkan areal pekerjaan sesuai dengan volume volume yang ada dengan cara
Poling Pendidikan
membersi hkan sampah-sam pah/kot pah/kotoran oran yang yang ada disekitar lokasi agar dalam
[+] Menurut anda apakah
pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
Kunjungan
pemerintah sangat serius dalam
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kanto Kantorr Dinas Tenaga Kerja
upaya meningkatkan mutu
Provinsi Nanggroe Aceh Aceh Daruss alam Cv. Trimega Jayasa Tahun 2006
Today
410
pendidikan
Meulaboh, 27 Juli 2012
Yes terday
876
GSF-Aceh. Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
Sangat Seri us
Serius
Kurang Serius Tidak Seri us
V ot e
Tidak Tahu
Thi s w eek
3089
membersi hkan areal pekerjaan sesuai dengan volume volume yang ada dengan cara
Las t w eek
5877
membersihkan membersi hkan sampah-sampa sampa h-sampah/kotora h/kotoran n yang ada a da disekitar disekitar lokasi agar dalam
Thi s m onth
53 7 7
pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
Las t m onth
2 17 5 2
Res ult s
All days days
Number of Voters: 4196
REHABILITASI GEDUNG KANTOR DINAS TENAGA KERJA
Poling HGU
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
HGU (Hak Guna Guna Usaha) di seluruh
I.
Indonesia perlu di tinjau ulang
Pekerjaan Persiapan ini adalah pekerjaan yang harus dilakukan sebelum pekerjaan
Ti dak Perl u
Ragu-ragu
V ot e
Ti dak Tahu
Res ult s
Number of Voters: 2187
Online (20 minutes ago): 9 Your IP: 125.163.51.151 SAFARI 537.22, WINDOWS
[+] Menurut pendapat anda apakah
Perl u
866737
METODE PELAKSANAAN PELAKSANAAN
PEKERJ AAN AAN PERSIAPAN
Today: Mar 07, 2013 Visitors Counter
konstruksi dilaksanakan. Adapun Adapun yang termasuk dalam pekerjaan persiapan adalah : Translate Web Ke Bahasa : a)
Pembersihan Lapangan
panish
Go
Tahap Pertama Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah membersi hkan areal pekerjaan sesuai dengan volume volume yang ada dengan cara membersi hkan sampah-sam pah/kot pah/kotoran oran yang yang ada disekitar lokasi agar dalam
Link
pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
Cafod Legalitas Kemendiknas BMKG
b)
Pembua tan Direks i Keet/Gudang
Tahap Kedua adalah Pembuatan Direksi Keet/Gudang. Direksi Keet/Gudang ini adalah bangunan sementara dari kayu kayu yang dibangun sebagai tempat penyimpanan penyimpanan bahan/material yang akan digunakan, tempat rapat/koordinasi lapangan antara pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan i nstansi terkait baik rutin ataupun koordinasi yang sifatnya sifatnya m endadak dan sebagai tempat peristirahatan para
Berlangganan Artikel Baru Name: Email:
pekerja. c)
Pemasangan Bouwplank/Pengukur Bouwplank/Pengukuran an
Tahap Ketiga adalah pemasangan Bouwplank/Pengukuran dari papan dan kayu 5/7, untuk papan diketam diketam halus atau lurus pada sis i atasnya dan dipasang Waterpass Waterpass
Subscribe to Newsletter
(timbang air) dengan s udut-sudutny udut-sudutnya a yang siku. Pekerjaan ini dilakukan adalah untuk menentukan dimana lokasi pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya nantinya dan juga dalam pekerjaan ini akan ditentukan ketinggian lantai yang yang akan dilaks anakan.
Login Box Login
Pemasangan Bouwplank/Pengukuran Bouwplank/Pengukuran ini dilakukan bersama-sama dengan Pemilik Proyek, Pelaksana Proyek, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Instansi Lain yang terkait. II.
PEKERJAAN TANAH
g sf sfaceh.com/pus ta taka/kontr u uk ksi -a -a- p pe eng ad adaan/6481- m me etode- p pe el ak aksanaan- re rehabi lili ta tasi -g -g ed edung --k kantor -d -di na nas -t -tenag aa- ke ker ja ja- ..h html
1/7
07/03/13
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja
Don't You have account?
Pekerjaan ini adalah menggali tanah untuk perletakan titik pondasi tapak yang akan dikerjakan sesuai dengan volume yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya.
Sign Up
Galian pondasi dilaksanakan setelah pasang bowplank dengan penandaan sum bu ke sumbu s elesai diperiksa dan dis etujui Konsultan Pengawas.Bentuk galian
Facebook Like Button Suka
Jadilah orang pertama di yang menyukai ini.
dilaksanakan ses uai dengan ukuran yang tertera dalam gambar. Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel lis trik, telepon atau lainnya yang masih berfungsi, m aka secepatnya m emberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau kepada instansi yang berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya. Segala kerusakan yang diakibatkan pekerjaan galian tersebut diperbaiki segera. Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka segera m elaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat. Bila penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar, maka s egera mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir urug. b)
Pekerjaan Urugan bekas galian
Pekerjaan urugan bekas galian dilakukan setelah tanah bekas galian tadi disemprotkan bahan kimi a STEDFAST 15 EC. Pengurugan bekas gali an pondasi diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan m enumbuk lapis an tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat, ditimbun dengan lapis an berikutnya dan dipadatkan kembali seperti diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai s emua lubang bekas galian pondasi tertutup kembali. Pengurugan dengan tanah timbunan di bawah lantai dilakukan lapis demi lapis hingga ketebalan 10 cm dibawah l antai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maks imal 10 cm. Pelaskanaan Rehab Pintu, Jendela dan KM/Wc Ø
Tahap Pertama dari pekerjaan ini adalah membongkar Pintu, jendela dan kM/Wc
lama dengan cara m embobok dinding yang ada dengan alat seperti cangkul burung, palu besar ataupun cangkul ses uai dengan volume yang tercantum dalam RAB dan Gambar. Setelah itu bekas bongkaran dibersihkan dan diratakan dengan urugan pas ir serta dipadatkan. Ø
Tahap Kedua dari pekerjaan ini adalah Melaksa nakan Pengecoran dengan
perbandingan adukan bahan 1 Pc ; 3 Ps : 5 Kr dengan ketebalan maksim al 10 cm. Sebelum pengecoran dimulai, ramp harus diwaterpass dengan benar kemiringannya agar hasil pengecoran tidak bergelombang. Ø
Tahap Ketiga dari pekerjaan ini adalah Pemasangan Pintu, Jendela dan Km/Wc.
Setelah pengecoran seles ai dan s udah kering pada pekerjaan Pelaksanaan Rehab Lantai Ø
Tahap Pertama dari pekerjaan ini adalah membongkar lantai keramik yang lama
dengan cara membobok keramik yang ada dengan alat seperti cangkul burung, palu besar ataupun cangkul ses uai dengan volume yang tercantum dalam RAB dan Gambar. Setelah itu bekas bongkaran dibersihkan dan diratakan dengan urugan pas ir serta dipadatkan. Ø
Tahap Kedua dari pekerjaan ini adalah Melaksanakan Pengecoran Lantai dengan
perbandingan adukan bahan 1 Pc ; 3 Ps : 5 Kr dengan ketebalan maksim al 10 cm. Sebelum pengecoran dimulai, lantai harus diwaterpass dengan benar agar hasil pengecoran tidak bergelombang. Ø
Tahap Ketiga dari pekerjaan ini adalah Pemasangan Keramik Lantai
ukuran
30cm x 30cm. Setelah pengecoran selesai dan sudah kering
pekerjaan terakhir adalah pemasangan keramik lantai. Keramik lantai yang digunakan adalah keramik ukuran 30cm x 30cm dengan permukaan keramik rata. Seperti pengecoran, dalam pem asangan keramik juga harus diwaterpass agar keramik yang dipasang hasi lnya tidak bergelombang. Ø
Setelah semua seles ai barulah dilakukan pembersihan areal pekerjaan
Pedoman Pelaksanaan Ø
Sebelum melaksanakan pengecoran beton pada bahagian utama dari konstruksi,
maka terutama akan memberitahukan Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Ø
Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat, maka sebagai
pedoman tetap dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Ø
Akan segera melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas apabila ada
perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur, Ø
Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, yaitu : Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton mem enuhi Peraturan Beton Bertulang Indonesia Ø
SK-SNI-T-15-1919-03.
Perawatan Beton
Beton yang sudah di cor dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 21 hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut : Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah s ebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembes ian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, segera dibongkar kembali s ebagian atau seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas. Untuk s elanjutnya diganti atau diperbaiki.
g sfaceh.com/pus taka/kontr uksi -a- peng adaan/6481- metode- pel aksanaan- rehabi li tasi -g edung -kantor -di nas -tenag a- ker ja- .html
2/7
07/03/13
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja
III. PEKER JAAN BETON BERTU LANG Pekerjaan Tiang Diatas Pondasai tapak Setelah semua pondasi Tapak selesai dicor dan bekisting dapat dibuka, pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Tiang Diatas Pondasi Tapak.. Setelah semua bekisting untuk masing-masing type Tiang Diatas Pondasi tapak selesai dipas ang dan semua penampang Tiang Diatas Pondasi tapak seles ai dirakit serta telah disetujui oleh Direksi m aka pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan ses uai persyaratan sebagai berikut : Mutu Beton Ø
Mutu Beton yang dipakai untuk pekerjaan sloof ini adalah mutu beton K225.
Bahan Ø
Semen
Semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI – 8 tahun 1972 dan memenuhi S – 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian m aupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan s edemikian rupa s ehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan s emen ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap sem en baru yang masuk akan dipis ahkan dari semen yang telah ada agar pem akaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
Ø
Pasir beton
Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan mem enuhi komposis i butir serta kekerasan sesuai dengan s yarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Ø
Kerikil
Kerikil yang digunakan yang bersih dan bermutu baik, serta mem punyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SKSNI-T-15-1919-03. Penimbunan kerikil dengan pasir dipis ahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjami n aduk beton dengan komposis i material yang tepat. Ø
A i r
Air yang digunakan ai r tawar, tidak mengandung m inyak, asam, alkali , garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini akan dipakai air yg dapat diminum. Ø
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah besi beton ulir ukuran Ø18mm untuk tulangan dan Ø10mm untuk begel dengan mutu yang ses uai dengan spes ifikasi teknis yang ada. Daya lekat baja tulangan dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton dis impan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan mem inta persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Jika dipasaran tidak ada diameter besi s esuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan ada persetujuan Konsultan Pengawas. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah bes i ditempat tersebut tidak akan kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Ø
Cetakan (Bekistin g)
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan bermutu baik s ehingga hasil akhir konstruksi mem punyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Pedoman Pelaksanaan Ø
Sama seperti dalam pedoman pelakasanaan Pekerjaan Pondasi, sebelum
melaksanakan pengecoran beton pada bahagian utama dari konstruksi, maka terutama akan memberitahukan Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Ø
Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat, maka sebagai
pedoman tetap dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Ø
Akan segera melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas apabila ada
perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur, Ø
Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, yaitu : Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton mem enuhi Peraturan Beton Bertulang Indonesia Ø
SK-SNI-T-15-1919-03.
Perawatan Beton
g sfaceh.com/pus taka/kontr uksi -a- peng adaan/6481- metode- pel aksanaan- rehabi li tasi -g edung -kantor -di nas -tenag a- ker ja- .html
3/7
07/03/13
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja Beton yang sudah di cor dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 21 hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut : Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah s ebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembes ian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, segera dibongkar kembali s ebagian atau seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas. Untuk s elanjutnya diganti atau diperbaiki. Pekerjaan Sloof Setelah semua Tiang Diatas Pondasi Tapak selesai dicor dan bekisting dapat dibuka, pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Sloof. Sloof yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari 3 ukuran penampang sloof yaitu : Sloof 40/60, Sloof 25/40 dan Sloof 20/30. Setelah semua bekisting untuk mas ing-masing type sloof selesai dipasang dan semua penampang s loof selesai dirakit serta telah disetujui oleh Direksi maka pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan s esuai persyaratan sebagai berikut : Mutu Beton Ø
Mutu Beton yang dipakai untuk pekerjaan sloof ini adalah mutu beton K225.
Bahan Ø
Semen
Semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI – 8 tahun 1972 dan memenuhi S – 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian m aupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan s edemikian rupa s ehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan s emen ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap sem en baru yang masuk akan dipis ahkan dari semen yang telah ada agar pem akaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. Ø
Pasir beton
Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan mem enuhi komposis i butir serta kekerasan sesuai dengan s yarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Ø
Kerikil
Kerikil yang digunakan yang bersih dan bermutu baik, serta mem punyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SKSNI-T-15-1919-03. Penimbunan kerikil dengan pasir dipis ahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjami n aduk beton dengan komposis i material yang tepat. Ø
A i r
Air yang digunakan ai r tawar, tidak mengandung m inyak, asam, alkali , garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini akan dipakai air yg dapat diminum. Ø
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah besi beton ulir ukuran Ø18mm untuk tulangan dan Ø10mm untuk begel dengan mutu yang ses uai dengan spes ifikasi teknis yang ada. Daya lekat baja tulangan dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton dis impan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan mem inta persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Jika dipasaran tidak ada diameter besi s esuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan ada persetujuan Konsultan Pengawas. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah bes i ditempat tersebut tidak akan kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Ø
Cetakan (Bekistin g)
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan bermutu baik s ehingga hasil akhir konstruksi mem punyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Pekerjaan Kolom Setelah semua Pondasi Tapak, Pondasi Relak, Pondasi batu Gunung, Tiang Diatas Pondasi Tapak dan Sloof seles ai dicor dan bekis ting dapat dibuka, pekerjaan beton bertulang terakhir dari paket ini adalah pekerjaan Kolom untuk tribun. Dimens i penampang untuk kolom ini adalah 50/80 dengan ketinggian 2,25m. Setelah sem ua bekisting terpasanga dengan baik dan telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi maka pekerjaan pengecoran dapat dilaksanakan s esuai persyaratan sebagai berikut : Mutu Beton Ø
Mutu Beton yang dipakai untuk pekerjaan sloof ini adalah mutu beton K225.
Bahan Ø
Semen
Semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI – 8 tahun 1972 dan memenuhi S – 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian m aupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan s edemikian rupa s ehingga terhindar dari tempat yang lembab
g sfaceh.com/pus taka/kontr uksi -a- peng adaan/6481- metode- pel aksanaan- rehabi li tasi -g edung -kantor -di nas -tenag a- ker ja- .html
4/7
07/03/13
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja . dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap sem en baru yang masuk akan dipis ahkan dari semen yang telah ada agar pem akaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. Ø
Pasir beton
Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan mem enuhi komposis i butir serta kekerasan sesuai dengan s yarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Ø
Kerikil
Kerikil yang digunakan yang bersih dan bermutu baik, serta mem punyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SKSNI-T-15-1919-03. Penimbunan kerikil dengan pasir dipis ahkan agar kedua jenis material tersebut tidak tercampur untuk menjami n aduk beton dengan komposis i material yang tepat. Ø
A i r
Air yang digunakan ai r tawar, tidak mengandung m inyak, asam, alkali , garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini akan dipakai air yg dapat diminum. Ø
Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah besi beton ulir ukuran Ø18mm untuk tulangan dan Ø10mm untuk begel dengan mutu yang ses uai dengan spes ifikasi teknis yang ada. Daya lekat baja tulangan dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton dis impan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan tulangan dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan mem inta persetujuan Konsultan Pengawas terlebih dahulu. Jika dipasaran tidak ada diameter besi s esuai dengan yang ditetapkan dalam gambar, maka dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengan catatan ada persetujuan Konsultan Pengawas. Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah bes i ditempat tersebut tidak akan kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud adalah jumlah luas). Ø
Cetakan (Bekistin g)
Bahan yang digunakan untuk cetakan dan acuan bermutu baik s ehingga hasil akhir konstruksi mem punyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar rencana dan uraian pekerjaan. Pembuatan cetakan dan acuan dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan didalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Pedoman Pelaksanaan Ø
Sama seperti dalam pedoman pelakasanaan Pekerjaan Pondasi, sebelum
melaksanakan pengecoran beton pada bahagian utama dari konstruksi, maka terutama akan memberitahukan Pemberi Tugas untuk mendapat persetujuan. Ø
Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat, maka sebagai
pedoman tetap dipakai Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Ø
Akan segera melaporkan secara tertulis pada Konsultan Pengawas apabila ada
perbedaan yang didapat dalam gambar konstruksi dan gambar arsitektur, Ø
Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, yaitu : Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan. Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton mem enuhi Peraturan Beton Bertulang Indonesia Ø
SK-SNI-T-15-1919-03.
Perawatan Beton
Beton yang sudah di cor dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk paling sedikit 21 hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut : Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah s ebagai penutup beton. Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti bentuk yang diinginkan, munculnya pembes ian pada permukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat, segera dibongkar kembali s ebagian atau seluruhnya menurut perintah Konsultan Pengawas. Untuk s elanjutnya diganti atau diperbaiki. IV. PEKERJAAN PLESTER AN Pekerjaan plesteran yang dilakukan pada pekerjaan ini adalah plesteran untuk pondasi relak dengan perbandingan 1Pc : 2 Ps dengan ketebalan 15 mm. Adapun persyaratn pekerjaan ini adalah sebagai berikut : Bahan Ø
Semen
Semen yang digunakan adalah Portland Cement jenis I menurut NI – 8 tahun 1972 dan memenuhi S – 400 menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI 8 tahun 1972). Semen yang telah mengeras sebagian m aupun seluruhnya dalam satu zak semen, tidak dipakai sebagai bahan campuran. Penyimpanan dilakukan s edemikian rupa s ehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat mengeras. Tempat penyimpanan s emen ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap sem en baru yang masuk akan dipis ahkan dari semen yang telah ada agar pem akaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman. Ø
Pasir beton
g sfaceh.com/pus taka/kontr uksi -a- peng adaan/6481- metode- pel aksanaan- rehabi li tasi -g edung -kantor -di nas -tenag a- ker ja- .html
5/7
07/03/13
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja Pasir beton berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, Lumpur dan mem enuhi komposis i butir serta kekerasan sesuai dengan s yarat-syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-15-1919-03. Ø
A i r
Air yang digunakan ai r tawar, tidak mengandung m inyak, asam, alkali , garam, bahanbahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini akan dipakai air yg dapat diminum. Pedoman Pelaksanaan Ø
Sama seperti dalam pedoman pelakasanaan Pekerjaan Pondasi, sebelum
melaksanakan pekerjaan haru mem beritahukan Direksi untuk mendapat persetujuan. Ø
Membersihkan semua kolom dari kotoran-kotan yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan ples teran. Ø
Sebelum melakukan plesteran kolom dibasahi dengan air dan air terserap dengan
baik kedalam kolom. Ø
Ketebalan Plesteran harus sesuai dengan spesifikasi teknis dan plesteran yang
tidak sempurna dilaksanakan harus dibongkar dan diplester kembali. Ø
Hasil plesteran harus dijaga kelembabannya selama kurang lebih 7
( tujuh)
hari dari mas a pekerjaan plesteran
Pedoman Pelaksanaan Lantai Ø
Dibawah lantai, sub lapisan kerikil yang padat (8-16 mm) dengan ketebalan
minim al 5 cm harus diham parkan guna menghindari lembab dibawah lantai. Ø
Untuk pekerjaan pengecoran lantai cor dipakai campuran 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan
ketebalan 15 cm dan Aci halus permukaannya. Ø
Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dan diples ter dengan campuran 1 Pc : 3 Ps.
Pelaksanaan Kusen, Pintu dan Jendela Ø
Seluruh kusen, pintu dan jendela terbuat dari kayu kelas I dan legal sertifikasi
ukuran sesuai gambar dari jenis yang cukup baik, tua, bersih dan kering dengan maksimum kelembaban 18 % serta tidak terdapat cacat kayu yang akan mengurangi kekuatan s erta keindahan konstruksi. Ø
Pintu/jendel a panel terbuat dari jenis kayu Meuranti yang cukup baik, seda ngkan
tebal pintu dan jendela t = 4 cm dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar. Ø
Lis tplank dibuat dari papan yang berkualitas baik dengan ukuran 2,5/25 cm.
Ø
Pintu dipasang dengan dua bua engsel secara baik, dimana tinggi antara lantai
dengan pintu 1 cm. Ø
Setiap daun pintu dipasang dua buah engsel, dengan bukaan dua arah kesebelah
kiri dan kanan. Ø
Kaca untuk jendela dipasang kaca polos tebal 5 mm. Pasangan kaca harus
memperhatikan muai s usut baik dari kusen, maupun bahan kaca tersebut.
Pelakanaan Atap Ø
Rangka atap (kuda-kuda, gording dan ikatan angin) seluruhnya mengg unakan kayu
kelas I yang bermutu baik dengna kelembaban maksi mum 18 %, tidak ada celah atau rusak mengenai ukuran penempatan sesuai dengan gambar bestek/detail. Ø
Seluruh atap yang dipasang pada bagnunan ini adalah atap genteng Rubitel.
Pelaksanaan Plafon Ø
Untuk plafon digunakan plafond tripleks 3 mm pada sel uruh ruangan. Ukuran dan
ketinggian sesuai dengan gam bar bestek/detail. Ø
Rangka langit-langi t induk mema kai kayu kelas II ukuran 5/10 cm kualitas yang
baik. Rangka pembagi m enggunakan kayu kelas II ukuran 5/7 cm. Ø
Sambung an antar tripleks dipas ang lat kayu kelas II dengan ukuran 1/3 cm,
termasuk pada bagian pinggir yang berhubungan dengan dinding. Pekerjaan Instalasi Listrik Ø
Pemasangan instalasi listrik disesuaikan dengan gambar detail atau petunjuk dari
direksi/pengawas lapangan. Ø
Kabel listrik dipasang dalam pipa plastic dari PVC guna menghindari kecelakaan.
Pelaksana Sanitair Ø
Untuk instalasi air kotor digunakan pipa PVC 3”, pemasangan harus rapi dan
teratur ses uai gambar detail dengan kemiringan mi nimum 3%. Kontraktor harus menyediakan seluruh kebutuhan pelengkap/accessories . Pipa PVC harus dis ambung dengan baik untuk m enghindari kebocoran. Ø
Untuk instalasi air bersih digunakan pipa PVC ½” termasuk seluruh accessories
disediakan oleh kontraktor, pemasangan harus rapi dan teratur sesuai gambar detail. Pipa PVC harus disam bung dengan baik untuk menghindari kebocoran.
g sfaceh.com/pus taka/kontr uksi -a- peng adaan/6481- metode- pel aksanaan- rehabi li tasi -g edung -kantor -di nas -tenag a- ker ja- .html
6/7
07/03/13
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Dinas Tenaga Kerja Ø
Untuk pemasang an kloset, kran air kondis i (tidak berkarat), floor drain dan
sebagainya dipakai merk KIA atau yang sejenis disediakan oleh kontraktor. Warna sesuai pilihan pemilik.
Pelaksanaan Pengecetan Ø
Pengecetan dilaksanakan pada sem ua bidang permukaan kayu yang tampak,
dimana s ebelum pengecetan permukaan kayu harus dibersihkan dan digos ok dengan kertas ampl as dan pada bagian yang berlobang harus didempul atau diplamur, setelah kering lalu dogosok hingga rata kemudian di cat dasar s ampai rata satu kali baru dengan cat berkualitas baik (ses uai pilihan pemilik) m inimal 2 lapis an. Ø
Seluruh permukaan bidang-bidang tembok/ beton yang tang tampak harus dilabur
dengan cat tembok 2-3 lapis an, pengecetan dilakukan pada perm ukaan dinding yang kering dan telah diplaster. Lapisan plas ter dihaluskan, dibersihkan dan diratakan. Sebelum permukaan tembok dicat, permukaan bidang tersebut harus didempul dengan plamur yang dicampur dengan sem en putih 25 % berat. Setelah dempul kering kemudian diamplas barulah dicat dasar 1 (s atu) kali hingga rata benar. Untuk warna cat akan ditentukan oleh pihak direksi dimana pengecetannya dilakukan sebanyak 2-3 kali. Pelaksanaan Finishing dan Lain-Lain
Ø
Suatu keharusan bagi kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
semua standard yang disebutkan. Ø
Setiap saat selama mas a pekerjaan konstruksi, kontraktor senantiasa diwajibkan
untuk menjaga kebersihan lahan dari sis a-sisa bahan bangunan dan kotoran bekas. Sebelum s erah terima kepada Direksi/ Sponsor Proyek, kontraktor membersihkan seluruh bangunan dengan baik, dan s iap digunakan.
Banda Aceh, 12 Oktober 2006 CV. Trimega Jayasa
Ir. Azhar Idris Direktur
Info Terbaru Contoh Pengisian SPT Tahunan Tahun 2013 DukunganPenetapan 25 Kursi DPRD Aceh Barat
g sfaceh.com/pus taka/kontr uksi -a- peng adaan/6481- metode- pel aksanaan- rehabi li tasi -g edung -kantor -di nas -tenag a- ker ja- .html
7/7