METODE PELAKSANAAN
1. DATA PRO PROYEK YEK
GO
2. KONDI ONDISI SI EX EXIS ISTI TING NG SITE SITE
GO
3. SCHE SCHEDU DULE LE PRO PROYEK YEK
GO
4. STRU STRUKT KTUR UR OR ORGA GANI NISA SASI SI
GO
5. TEMP TEMPOR ORAR ARY Y FACIL ACILIT ITIE IES S
GO
6. PEMB PEMBA AGIAN GIAN ZO ZONA NA KERJ KERJA A
GO
7. PEKER PEKERJA JAAN AN TANAH ANAH
GO
8. MET METOD ODE E PEKER PEKERJA JAAN AN MASS MASSFO FOND ND
GO
9. DAFT AFTAR ALA ALAT KERJ KERJA A
GO
10. 10. PERK PERKEM EMBA BANG NGAN AN PROG PROGRE RESS SS
GO
11. 11. ANIM ANIMAS ASII SEQU SEQUEN ENCE CE PEKE PEKERJ RJAA AAN N
GO
12. 12. PEKE PEKERJ RJAAN AAN FINI FINISH SHIN ING G
GO
13. 13. QUAL QUALIITY PLAN PLAN & SAFET AFETY Y PLAN PLAN
GO
1. DATA PRO PROYEK YEK
GO
2. KONDI ONDISI SI EX EXIS ISTI TING NG SITE SITE
GO
3. SCHE SCHEDU DULE LE PRO PROYEK YEK
GO
4. STRU STRUKT KTUR UR OR ORGA GANI NISA SASI SI
GO
5. TEMP TEMPOR ORAR ARY Y FACIL ACILIT ITIE IES S
GO
6. PEMB PEMBA AGIAN GIAN ZO ZONA NA KERJ KERJA A
GO
7. PEKER PEKERJA JAAN AN TANAH ANAH
GO
8. MET METOD ODE E PEKER PEKERJA JAAN AN MASS MASSFO FOND ND
GO
9. DAFT AFTAR ALA ALAT KERJ KERJA A
GO
10. 10. PERK PERKEM EMBA BANG NGAN AN PROG PROGRE RESS SS
GO
11. 11. ANIM ANIMAS ASII SEQU SEQUEN ENCE CE PEKE PEKERJ RJAA AAN N
GO
12. 12. PEKE PEKERJ RJAAN AAN FINI FINISH SHIN ING G
GO
13. 13. QUAL QUALIITY PLAN PLAN & SAFET AFETY Y PLAN PLAN
GO
BACK
NAMA PROYEK
:
LOKASI PROYEK
:
PEMBERI TUGAS
:
KONS KONSUL ULT TAN PER PEREN ENCA CANA NA :
KONSULTAN STRUKTUR
:
QUANTITY SURVEYOR
:
WAKTU PELAKSANAAN
:
LINGKUP PEKERJAAN
:
BACK
LOKASI
KONDISI EXISTING PROYEK
KONDISI EXISTING SITE PROYEK
BACK
BACK - Proyek ON GOING STRUKTUR ORGANISASI
LA MAISON BARITO APARTMENT JAKARTA SELATAN
Deputy PM
PEM
PPM Struktur
PPM Arsitektur
Perenc S.Dwg
Supervisor
Quantity Surveyor
Surveyor
Procurement
Staff Mekanik
Cost Control
Officer K3
PPM MEP
PFM
Supervisor
Staff QC
Untuk Produksi dikoordinasikan oleh : -1 Site Manager Struktur ( PPM Struktur ) -1 Site Manager Arsitek ( PPM Arsitek ) -1 Site Manager ME & DC ( PPM ME & Koor DC )
Akuntansi
BACK
Gardu Existing
10
12
14
3 P1
16 Kantor Owner
15
16 5 8 1
3 P3
14 P2
6
7 13
11
9
Keterangan : Tower Crane Type Static Jib Jumlah Kap. Max
TC : 60 M : 1 Unit : 3,6 – 12 Ton
- Barak Pekerja di luar lahan proyek
BACK
Pada pelaksanaan Proyek La Maison ini pembagian zona kerja dibagi berdasarkan luasan lantai yang akan dikerjakan. Pembagiannya meliputi area basement, area podium dan area tower yang terdiri dari : Area Basement
Area Podium Area Tower
6 Zona Kerja, Pekerjaan Galian dan Struktur - Pekerjaan Galian 6 Zona - Pekerjaan Struktur 6 Zona 6 Zona Kerja, Pekerjaan Struktur 4 Zona Kerja, Pekerjaan Struktur
START
Total Luasan = 3596 m2/LT
START
Total Luasan = 2308 m2/LT
Total Luasan = 1355 m2
BACK
-Pekerjaan galian tanah yang dikerjakan dengan alat / excavator antara lain : Galian Mass Pondasi dan Pail Cap. -Pekerjan galian tanah yang dikerjakan dengan cara manual antara lain : Galian di sela – sela bor pile, Galian tertinggal / tidak terjangkau excavator. -Urugan tanah dilaksanakan untuk mengurug di sela-sela batako dan karena metode / meratakan tanah Pada saat galian tanah, Setelah lubang pondasi selesai digali, dasar dan dindingnya disemprot dengan larutan Anti Rayap secara merata sebanyak 5 liter / m2 . Tanah galian atau urugan harus disemprot secara merata dengan larutan Anti Rayap. Setelah pondasi dibangun, tanah atau urugan tersebut dimasukan kembali kedalam lubang pondasi agar berfungsi sebagai penyangga serangan rayap.
START
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
BK
Catatan : 1. Tanah Miring dilapisi dengan Blue Sheet 2. Tanah dikasih Cerucuk 3. Kemiringan Tanah 1:2 4. Bak Kontrol 50x50 cm per 20 m
BK
BK
BK
BACK
START
CP3
P1
Pengecoran Massfond menggunakan 3 buah concrete pump dan dibantu dengan TC. CP-1 pada P-3 CP-2 pada P-2 CP-3 pada P-1
CP1
P3 CP2
P2
-Luas Area Massfond : 1008 m2 -Ketinggian Massfond : 2m
NO
URAIAN
SATUAN
VOLUME
m3
2150
- Concrete Pump Mobil
Unit
3
- Conventor
Unit
4
- Vibrator
Buah
9
- Concrete Pump Kodok
Unit
1
3
Lama Penecoran
Jam
36
4
Waktu Pengecoran : Sabtu
Pukul
15.00 wib
Sore Hari
-Finish : Senin
Pukul
03.00 wib
Dini Hari
5
Mobil Mixer
Buah
10
6
Tower Crane
Unit
1
7
Tukang Cor
Orang
21
1
Volume Beton
2
Alat
- Start
KETERANGAN
Mass Pondasi
Podium (Permanen)
di Lapangan
Urugan Tanah
Potongan Bekisting Mass Pondasi
2A
1A
2A
1A
2A
1A
2B
1B
Pengecoran dibagi 2 Lapis
Siklus Pengecoran : -Tinggi Pengecoran dibagi menjadi 2 lapis di setiap lapis setinggi 1 m -Pengecoran Lapis Ke 1, Vol = 1150 m3 Siklus 1A 2A 1B 2B Waktu Pelaksanaan ± 20 Jam = 15.00 – 11.00 -Pengecoran Lapis Ke 2, Vol = 1000 m3 Siklus 1A 2A 1B 2B Waktu Pelaksanaan ± 16 Jam = 11.00 – 03.00 Potongan Bore Pile Mass Pondasi
BACK
3
4
1
2
Keterangan : 1. CP Untuk Untuk Cor Lt.Dasar-L Lt.Dasar-Lt.7 t.7 2. TC Jib 60m untuk untuk cor Lt.8-Lt.3 Lt.8-Lt.31 1 3. PH 1 4. PH 2
Pada Proyek Proyek ini menggunakan 1 buah TC dengan panjang Jip 60 m.
Denah Pondasi TC
Posisi Peletakan Bracing TC Lt. Tower
Potongan A
SCHEDULE TOWER CRANE NO
URAIAN
LANTAI
EL ELEVASI
SCHEDULE
-2.00 m
12-Mar-12 18-Mar-12 28-Mar-12
8 13 19 25
+ 30,00 m + 50,50 m + 74,00 m + 98,00 m
30-Aug-12 10-Okt-12 15-Des-12 15-Jan-13
Pcs
42 Pcs
2mx2mx3m
A Pondasi + Erection Erection TC 1 2 3
Cor Bore Pile / Tiang Pancang Cor Pondasi TC Erection TC
B Brac Bracin ing g TC 1 2 3 4
BR 1 BR 2 BR 3 BR 4
C D
Jumlah Section Dismantling
15-Apr-13
Pada Proyek ini menggunakan 2 Area penempatan PH, yaitu PH 1 dan PH 2.
PH1 PH2
PH1
PH2
Posisi PH Pada Lantai Dasar
Potongan Posisi Pipa Cor Catatan : 1. Concrete Pump digunakan untuk pengecoran Lt. Dasar – Lt.7 2. Tower Crane digunakan untuk pengecoran Lt. 8 – Lt.31
Kebutuhan Volume : Jumlah penyediaan Bar Cutter dan Bar Bender masing-masing 2 set
BAR CUTTER
BAR BENDER
Penempatan Washing Bay Area : WS – 1 pada P3 WS – 2 pada P1
WS2
WS1
Kendaraan proyek sebelum keluar lokasi, harus dibersihkan dahulu di area washing bay . Air cucian kotor dibuang melalui saluran temporary ke arah sungai
Panel Kerja
Panel Induk
Panel Kerja
Panel Kerja
Lt.18 – Lt.30
Panel Distribusi
Panel Kerja
Panel Kerja
Panel TC Panel Eksternal
Lt.8 – Lt.17
Denah Peletakan Panel Listrik Pada panel kerja, kabel vertikal melalui shaft elektrik dan dibagi menjadi 3 zona, yaitu : - Zona 1 Lt. Basement-Lt.7 - Zona 2 Lt.8-Lt.17 - Zona 3 Lt.18-Lt.30
Panel Kerja
Basement-Lt.7 Panel Induk
Panel distribusi
HBT
HBT
HBT
HBT
Volume lampu per Area : -Area Podium 40 Titik -Area Tower 20 Titik -Area External 20 Titik
Diagram Pembagian Arus Listrik NYYHY 4 X 70 mm PANEL TC
NYYHY 4 X 95 mm
PLN
PANEL
NYYHY 4 X 35mm
PANEL
PANEL
DISTRIBUSI
PH
NYYHY 4 X 25mm
NYYHY 4 X 16 mm PANEL
INDUK
KANTOR NYYHY 4 X 35 mm PANEL EKSTERNAL
PANEL KERJA
Pompa 2
Pompa 1
Denah Pengeboran dan titik pompa Pompa 2 = Pompa Deep well -Untuk Pengisian torn 10.000 L -Untuk distribusi air kerja ke setiap lantai -Untuk curing Beton Sistem air kerja dibagi : 1. Area Podium disiapkan : 2 kran + 2 drum 2. Area Tower disiapkan : 1 kran + 1 drum
Pompa 1 = Pompa Jet Pump -Untuk toilet kantor -Untuk cuci mobl mixer
Tangki 10.000 L
Pompa Transfer
Diagram Pembagian Distribusi Air Pompa 1 Pompa Deep well PIPA 1 ½ ‘’ POMPA
TANGKI
DRUM
10.000 L
TRANSFER
5.000 L
PENAMPUNGAN
POMPA DEEP WELL AIR SUMUR
Pompa 2 Jet Pump TANGKI
TOILET
1.000 L
KANTOR
JET PUMP AIR SUMUR
PIPA 1 ‘’
TANGKI
HANDRAIL
TIANG RAILING COUPLE R
form work/pekerjaan struktur railing perimeter
BASEPLA TE
safety net perimeter 2 lantai MID HANDRAIL BESI BEHEL D12 POLYNET
safety wing net
INSTALLATION
temporary railing polynet
TIANG RAILING
POLYNET
Pemasangan Safety Net Pada setiap lantai bangunan dan pemasangan safety Wing dua lantai dibawah pekerjaan struktur BESI BEHEL D12
CORNER
SAFETY NET
3
1
4
2
potongan
Detail
SLING
PIPE Dia. 1 ½”
Dia.10mm CLAMP D16
KAWAT HARMONIKA (LAYER 1) +POLYNET (LAYER 1) SLING
PIPE Dia.1 ½”
Dia.10mm
CROSS BRACING BEHEL D13
MID BRACING BEHEL D16
PIPE Dia. 2”, 100mm L50x50,
PIPE Dia. 1 ½”
100mm
PIPE Dia. 1 ½”, 750mm DYNABOLT M12
SAFETY WING
HANDRAIL MID HANDRAIL
OPENING 100 ~ 600 mm
BESI BEHEL D12 KAWAT AYAM + SAFETY NET
OPENING > 2 M / VOID AREA
OPENING 650~ 2000 mm
SAFETY RAILING VOID
SAFETY NET DI LIFT LIFT
SAFETY VOID
RANGKA
INSTALLATION
TS 1
TS 2
TF 2
TF 1
TS 2
TS 1
Denah Peletakan Terminal Barang
A. Terminal Struktur disiapkan 4 Unit -TS 1 = Terminal Barang Struktur Lantai Ganjil (2 Unit) -TS 2 = Terminal Barang Struktur Lantai Genap (2 Unit) B. Terminal Finishing disiapkan 2 Unit -TF 1 = Terminal Barang Finishing Lantai Ganjil (1 Unit) -TF 2 = Terminal Barang Finishing Lantai Genap (1 Unit)
BACK
PENEMPATAN TEMPORARY FACILITY Periode bulan Maret 2012
PENGECORAN MASS FOND DENGAN BANTUAN ALAT CONCRETE PUMP Periode bulan Maret – April 2012
PENGECORAN LANTAI BASEMENT Periode awal April-awal Juni 2012
PENGECORAN LANTAI DASAR Periode akhir april – pertengahan Juni 2012
PEMINDAHAN TEMPORARY SITE OFFICE KEDALAM BANGUNAN DI BASEMENT Periode pertengahan Mei 2012
PEMASANGAN SAFETY NET DI SEKELILING BANGUNAN PODIUM Siklus pemasangan 2 lantai dibawah Pekerjaan struktur
-PEMASANGAN SAFETY WING DI LT.9 -SAFETY NET DI LT. 8 & 10 -PEKERJAAN STRUKTUR DI LT. 11 Periode pertengahan juli 2012
-PEKERJAAN STRUKTUR DI LT.20 -PEKERJAAN FINISHING DI LT. 13 -PEKERJAAN FASAD DI AREA PODIUM Periode sampai dengan akhir bulan Oktober 2012
-PEKERJAAN STRUKTUR DI LT.24 -PEKERJAAN FINISHING DI LT. 17 -PEKERJAAN FASAD SAMPAI LT.11 Periode sampai dengan akhir bulan November 2012
Periode Bulan Mei 2013
Periode Bulan Maret 2013 Topping Off
SEMUA PEKERJAAN STRUKTUR, FINISHING, LANDSCAPE DAN FASAD SUDAH SELESAI Periode Bulan Oktober 2013
BACK
BACK
Material Bata Ringan ALAT YANG DIPERLUKAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
TROWEL PALU KARET WATER PASS BESI SIKU GERGAJI RAMSET GARUKAN PERATA
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : 1. 2. 3.
4. 5. 6.
PEMASANGAN HABEL HARUS ZIG-ZAG DENGAN OVERLAP YANG DIIJINKAN MIN.10 CM DERAH PERTEMUAN ANTARA HABEL DAN STRUKTUR HARUS DIBERIKAN ADUKAN ELASTIS 1 PC : 6 PS HASIL AKHIR PEMASANGAN HABEL YANG BENAR DITANDAI DENGAN TIDAK ADANYA LUBANG-LUBANG SINAR YANG MUNCUL DARI DINDING PERMUKAAN PASANGAN HEBEL PENGGUNAAN BETON PRAKTIS MENGIKUTI ATURAN DARI PABRIK HABEL PEMASANGAN HABEL YANG BAIK ADALAH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TROWEL SELEBAR TEBAL HEBEL PM-100 YANG MENEMPEL PADA HEBEL YANG AKAN DIREKATKAN SATU DENGAN YANG LAIN HARUS DALAM KONDISI BERALUR- ALUR AGAR PADA SAAT DIREKATKAN DAN KEMUDIAN DIPUKUL-PUKUL DENGAN PALU KARET AKAN MENGHASILKAN REKATANYA BENAR-BENAR RAPAT (TIDAK ADA CELAH)
LANGKAH 01
Siapkan sloof / balok dan periksa kerataan dan mutu pengecoran betonnya. LANGKAH 02
Tarik benang antara sudut-sudut dinding untuk menentukan posisi dan kerataan dinding
Gunakan “Waterpass” untuk “Theodolite” bila diperlukan.
menyamakan
ketinggian
benang
dan
gunakan
LANGKAH 03
Untuk lapisan dasar, gunakan Mortar atau setara. Tebarkan adukan tersebut secara merata.
LANGKAH 04
Gunakan cethok untuk merapikan kelebihan adukan di sepanjang tepian. LANGKAH 05
Letakkan blok yang sudah diberi Thin Bed mortar di ujung dinding tepat pada pertemuan benang. Tekan hingga ketebalan adukan 10 mm. Periksa kembali level blok dengan menggunakan “waterpass”. Lakukan langkah yang sama untuk setiap ujung dinding.
LANGKAH 06
Untuk merekatkan bagian vertikal blok digunakan “Thin Bed Mortar”
LANGKAH 07
Setelah meletakkan blok pada masing-masing ujung dinding, letakkan blok lapis kedua dengan “Thin Bed Mortar”. Langkah ini penting untuk dudukan benang dan mencegah pergerakan blok di ujung dinding pada saat meletakkan blok-blok lain pada lapis pertama.
Penting : Untuk pasangan blok Hebel harus menggunakan sistem Thin Bed Mortar, agar manfaat produk beton ringan aerasi dapat diperoleh sepenuhnya. Blok-blok dan panel Hebel di lokasi proyek harus dilindungi dari air dan hujan..
LANGKAH 08
Campur “Thin Bed Mortar” dengan air dalam sebuah ember. Penggunaaan “Mixer” akan menghasilkan campuran adukan yang lebih baik. Perbandingan “Thin bed mortar” dan air sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan. Pada saat hari terasa amat panas, tambahkan sedikit lebih banyak air dari takaran yang disarankan, untuk menhindari adukan cepat kering. Bilamana campuran mulai mengering tambahkan air ke dalam bak dan aduk kembali. Sebelum mulai campuran baru, bersihkan ember terlebih dahulu dengan air untuk mencegah adukan lama mempercepat waktu pengeringan campuran pasangan yang baru. Jangan menggunakan lagi adukan sisa yang berjatuhan.
LANGKAH 09
Dengan menggunakan sikat halus, bersihkan permukaan blok setiap kali akan memasang lapis baru..
Penting : Bilamana suhu udara terasa sangat panas, celupkan sikat halus ke dalam air sebelum menyikat.
LANGKAH 10
Rentangkan benang dari ujung dinding ke ujung dinding yang lain. Gunakan cethok khusus dengan lebar yang sesuai dengan lebar blok. Letakkan “Thin bed mortar” pada arah vertikal terlebih dahulu, baru kemudian arah horisontal. Tebarkan adukan secukupnya untuk satu blok saja. Pastikan pasangan “Thin bed Mortar” menutup selebar permukaan blok.
LANGKAH 11
Pada saat meletakkan blok, angkat permukaan blok yang menghadap adukan vertikal dan mulai letakkan sisi blok yang berlawanan terlebih dahulu..
LANGKAH 12
Setelah blok diletakkan, rapatkan dengan palu karet secara merata. Langkah ini sangat penting untuk mamastikan bahwa seluruh permukaan blok sudah tertutup dengan “Thin Bed Mortar”. Pastikan palu jangan terlalu keras supaya “Thin Bed mortar tidak keluar. Jaga ketebalannya ( 1-2 mm setelah blok direkatkan).
Kelebihan thin bed mortar pada permukaan dinding, dibersihkan dengan menggunakan cethok biasa. Penting : Bila hujan turun, lindungi permukaan atas blok dengan plastik
LANGKAH 13
Bilamana ada penonjolan blok pada permukaan dinding, dapat diratakan dengan menggunakan garukan perata (gambar a) Pecahan blok dapat dimanfaatkan untuk meratakan kelebihan adukan (gambar b). Kalau permukaan dinding akan ditutup dengan “Plasterboard”, maka yang diperlukan agar rata adalah dengan menggunakan garukan perata /”leveling scraper”. Amplas tidak diperlukan. Untuk menghaluskan permukaan yang luas, dapat menggunakan papan amplas (gambar C)
PEMBESIAN KOLOM PRAKTIS MEMPELAJARI GAMBAR KERJA Pelajarilah denah keseluruhan lokasi pemasangan kolom praktis beserta pelengkap ( jika diperlukan), dalam skala 1:200, 1:50 dan 1:20 yang menggambarkan : 1. 2. 3. 4.
Posisi kolom praktis dan dimensinya Letak pasangan batu bata Detail Pembesian beserta diameter, ukuran dan jumlah besi. Jarak kolom praktis As ke As.
KEPERLUAN ALAT Periksalah kelengkapan berikut : Meteran Kawat bendrat Gegep/kakatua Palu & tang Bor beton Helm pengaman
Bar cutter Bar bender Gunting besi manual Profil kayu kaso Kunci besi Sabuk pengaman
PERSIAPAN
1. Bersihkan area dimana akan dilakukan pemasangan kolom praktis dan sekitarnya. 2. Rangkailah besi tulangan kolom praktis dengan jarak yang sesuai dengan shop drawing, ikatlah dengan sistem ikat satu arah dengan kuat, antara tulangan utama dan sengkang/beugel dengan menggunakan kawat bendrat. Jarak setiap sengkangnya dibuat seragam. 3. Persiapkan potongan besi d 10 sebanyak 8 buah, 4 buah untuk sisi atas pelat dan 4 buah untuk sisi bawah pelat.
PELAKSANAAN PEMBESIAN KOLOM 1.
Buatlah marking posisi 8 stek penguat, 4 stek pada pelat atas dan 4 stek pada bawah. Bor pelat lantai atas dan bawah sampai kedalaman 5cm pada sudutnya, kemudian bersihkan lubang tersebut dan pasanglah stek menggunakan epoxy, pastikan stek tidak goyang.
Stek Kolom Praktis
Kolom Praktis
2. Ikatlah antara besi kolom praktis dengan stek penguat atas dan bawah menggunakan kawat bendrat dan posisikan sehingga besi kolom praktis berdiri tegak.
Pasangan Dinding
Disambung dan Diikat Kuat dengan Kawat Besi
BEKISTING DAN PENGECORAN KOLOM PRAKTIS
Mempelajari Gambar Kerja Pelajarilah denah keseluruhan lokasi pemasangan kolom praktis beserta denah pelengkap (jika diperlukan), dalam skala 1:200, 1:100 dan 1:50 yang menggambarkan : 1. 2.
Letak dan tinggi pasangan batu bata Dimensi dan ukuran kolom praktis
KEPERLUAN ALAT Periksalah kelengkapan peralatan berikut : Steger/tangga kerja Dolak/alat takar Meteran Kawat bendrat Gergaji Sendok semen&roskam Palu kayu&paku Gegep Helm pengaman
Gerobak Adukan beton(molen kecil)&sekop Unting-unting(lot) Kayu kaso Ember Alat penampung adonan yang jatuh Papan kayu plywood Kotak kayu untuk tempat adukan sabuk pengaman Sabuk pengaman
PERSIAPAN
1. Bersihkan area dimana akan dilakukan bekisting dan pengecoran kolom praktis 2. Bekisting dibuat dari papan kayu plywood dengan ukuran yang sesuai dan jika menggunakan plywood bekas, maka harus dibersihkan terlebih dahulu PELAKSANAAN BEKISTING DAN PENGECORAN KOLOM PRAKTIS
1. Bekisting 1 dipasang sesuai ketinggian pasangan bata dan bekisting 2 dipasang lebih rendah dari pasangan bata. Kedua bekisting dilebihkan jarak 5cm pada sisi kanan dan kiri untuk menutupi pasangan bata.
2. Tambahkan jendela dari papan kayu pada bekisting 2 dengan kemiringan yang cukup, kemudianlah ikatlah antara kedua sisi bekisting dengan kawat bendrat pada atas, tengah dan bawah bekisting. Pastikan kawat bendrat terikat dengan baik.
3. Ukurlah dan cek vertikalitas bekisting kolom praktis tersebut dengan dilot. Campurlah adonan beton sesuai spesifikasinya sampai adonannya rata dan homogen. Pasanglah alas untuk menampung adonan yang jatuh, kemudian cor kolom praktis dengan menuangkan adonan kedalam lubang bekisting, pada saat pengecoran ke dua sisi bekisting dipukul-pukul dengan palu agar beton nantinya tidak keropos.
6. Bekisting kolom praktis dapat dibuka setelah 8 jam. 7. Lanjutkan kembali pemasangan batu bata dengan ketinggian max. 1,5 m (ulangi methode kerja pasangan celcon) kemudian bekisting kolom praktis (langkah 1 sampai 5) dan ulangi kembali pengecoran (langkah 6) sampai kolom praktis selesai.
Mempelajari Gambar Kerja Pelajarilah denah eseluruhan lokasi dinding yang akan diplester beserta denah pelengkap (jika diperlukan), dalam skala 1:200, 1:100 dan 1:50 yang telah menggambarkan : 1.Posisi dan jarak pasangan dinding 2.Tebal plesteran dan detail material finishing pada dinding 3.Letak kusen pintu dan jendela Alat Kerja Periksalah kelengkapan peralatan berikut : • • • • • • • • • •
Steger / tangga kerja Molen kecil Meteran Siku besi Ember Palu & paku Waterpass Kawat ayam Benang Helm pengaman
Gerobak Dolak/alat
takar Unting-unting/lot Kotak tempat adukan Drum air Sendok semen&roskam Alat penampung adonan yang jatuh Selang plastik Jidar alumunium Sabuk pengaman
PERSIAPAN 1. Umur pasangan batu bata minimal 1 hari (24jam) dan dinding beton minimal 14 hari. 2. Bersihkan area plesteran dan permukaan dindingnya dari kotoran dengan sapu lidi. 3. Pada dinding beton, permukaannya terlebih dahulu diciping atau dapat juga dikamprot dengan bahan tile additive, lalu dibiarkan selama 24 jam sampai kering. 4. Apabila terdapat pertemuan antara dinding beton dengan pasangan batu bata dan tidak ditentukan dalam spesifikasi serta tidak ada tali air, maka sepanjang pertemuannya dipasang kawat ayam dengan cara dipaku.
5. Berilah marking bidang yang akan diplester dengan memaku keempat sudutnya dan jika tidak ditentukan di spek, pakukan sudut atas 25m lebih tinggi dari elevasi plafondnya. Kemudian tariklah benang horisontal dan vertikal dari paku satu ke yang lain. Jarak antara benang dan permukaan dinding merupakan ketebalan plesteran nantinya. 6. Pasanglah alas kayu untuk menampung adonan yang jatuh.
A B
C D
7. Periksalah vertikalitas benang dengan dilot. 8. Tariklah benang berikutnya pada keempat sisi bidang plesteran dengan jarak 5cm dan benang horisontal dan vertikal selanjutnya ditarik dengan jarak antar benang 1,5m. Kemudian siramlah dinding yang akan diplester dengan air bersih. PAKU BESAR
9.
BENANG LOT
METERAN LOTAN
Persiapkan adukan plesteran sesuai spesifikasi di dalam kotak kayu tempat adukan atau menggukan molen kecil dan adonan haruslah rata, homogen dan tidak menggumpal. Jika adonan terlalu kental, boleh ditambahi air sedikit selama umur adonan belum melebihi ½ jam sejak awal pengadukan. Umur adonan dan tidak boleh lebih dari 2jam, karena daya rekatnya ,emjadi berkurang, oleh sebab itu, buatlah adonan secukupnya.
Pelaksanaan Plesteran Dinding 1.
Buatlah caplakan pada setiap persilangan benang dan ratakan permukaan adukan dengan sendok semen sampai mencapai ketebalan yang diinginkan (jarak antara benang dan permukaan dinding)
2. Setelah membuat caplakan lepaskan benang dengan paku hati-hati. Kemudian antara caplakan tersebut buatlah klabangan horisontal atas dan bawah saja serta kelabangan vertikal.
Permukaan adukan diratakan dengan jidar alumunium dan roskam. CAPLAKAN
1m
3. Pada pertemuan 2 dinding di sisi dalam, buatlah salah satu klabangan mepet dengan siku dalam pada dinding, dan berkaitan jarak 5cm untuk klabangan dinding berikutnya.
4.
Sebelum melaksanakan plesteran, cek kelembaban pada dinding yang akan diplester dan jika diperlukan siram lagi dinding dengan air bersih. Lakukan plesteran dengan mengguinakan sendok semn atau roskam, ratakan serta padatkan permukaan dengan jidar aluminium. Pada pertemuan anatra sudut, plesteran dibuat dengan lurus.
ALAT YANG DIPERLUKAN : 1.Palu karet 2.Zidar / water pass 3.Besi siku 4.Benang nylon 5.Ember dan gayung 6.Skrap 7.Sapu 8.Spon basah / kain basah
1
-
Check kondisi real kondisi, di lapangan dan buat shop drawing - Tentukan posisi start point dalam shop drawing dan mintalah persetujuan dari pengawas/MK - Terapkan posisinya start point yang sudah disetujui dilapangan sebagai contoh lihat gambar dibawah ini.
2
3
BENANG NYLON
JIDAR / WATERPASS
- Pemasangan berikutnya dilaksanakan dengan cara mengeser benang nylon sejajar dengan salah satu sumbu kepalaan - Pasang keramik menurut salah arah sumbu kepalaan
BENANG NYLON DI GESER
BENANG NYLON DI GESER BENANG NYLON
CONTOH DENAH
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN : 1.Check terhadap elevasi lantai pada saatmembuat kepalaan awal 2.Pasir yang digunakan harus diayak agarmendapatkan gradasi material yang seragam 3.Air yang digunakan memenuhi syarat sebagai air minum 4.Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air dahulu sampai jenuh 5.Pada saat pemasangan keramik harus dipastikan bahwa spesi yang terletak dibawah keramik benar-benar padat tidak berongga dengan cara dipukul – pukul dengan palu karet 6.Pemasangan keramik dapat juga dengan cara menggunakan lem (tergantung permintaan spek) 7.Check kerataan pasangan keramik dengan jidar atau pun dengan water pass
1
d1
d2
A B CL
- Cari CL (center line) dari dinding a1 = d1=d2 - Buat titik A dan B dimana elevasi titik A=elevasi titik B setinggi ukuran keramik yang akan dipasang - Hubungkan titik A-B dengan benang nylon
- Pasang keramik dengan posisi as keramik sama dengan CL - Buat kepalaan dari keramik secara horizontal dan vertikal Selanjutnya pelaksanaan pemasangan keramik mengikuti alur kepalaan - Pemasangan lapis berikutnya selalu dimulai dari tengah dinding kearah kiri dan kekanan
2
ARAH PEKERJAAN
3 ARAH PEKERJAAN
- Diharapkan pada posisi-posisi sudut tembok merupakan daerah buangan keramik yang simetris - Lebar sisa buangan A = lebar buangan B Catatan : Untuk kondisi buangan yang terlalu kecil, pemasangan keramik dapat di mulai dari sisi tepi. HAL –HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :
SISA BUANGAN SAMA BESAR
1. Pemasangan kepalaan mulai dari sisi tepi bidang. 2. Pemasangan selanjutnya mengikuti arah ke sisi lain bidang (ke arah kanan) 3. Didapat sisa buangan yang cukup besar (lebih dari ¼ lebar keramik). Untuk lebih pasti shop drawing harus terlebih dahulu disetujui oleh konsultan.
1.Sebelum dipasang keramik harus direndam dalam air sampai jenuh 2.Pemasangan keramik harus urut mengikuti kepalaan vertikal yang sudah dibuat sebelumnya. 3.Pastikan tidak ada celah / rongga pada spasi antara keramik dan tembok dengan cara memukul-mukul keramik sampai dengan Bunyi yang seragam dan padat pada semua bagian 4.Pemasangan dinding keramik dapat juga dilaksanakan dengan menggunakan lem keramik (tergantung permintaan spek) 5.Pasir yang digunakan harus diayak dahulu untuk mendapatkan gradasi material yang seragam 6.Gunakan water pass / jidar untuk mengontrol kerataan permukaan keramik yang terpasang 7.Air yang digunakan tidak boleh mengandung asam (bebas dari pengaruh asam).
KAPASITAS PRODUKSI : - 1 TUKANG 12 m² - 2 KENEK
/ Hari
1
2
3
Periksa lay-out / denah, pola granit /marmer, detail-detail khusus, bentuk pinggulan serta area mana saja yg ada finishing granit/marmer dan gambar telah dikoordinasikan dengan M/E.
8
9
Periksa warna, ukuran,pattern(urat), bentuk dan tipe granit/marmer, sortir seperti yang disetujui. dan kelompokkan material yang seragam/uniform harus mencukupi hiasan bidangbidang yang akan dipasang. 10
Periksa tipe grout dan warna seperti yang disetujui.
5
Periksa pembuatan mockup
11
Periksa granit/marmer dinding dipasang sebelum granit/marmer lantai. 12
7
Periksa kemiringan screed/lantai kearah pembuangan pada tempat yang lebih rendah.
Periksa area yg di syaratkan anti-slip granit/marmer atau tipe khusus pada area tertentu
4
6
Periksa pengakhiran lantai terutama pada lantai yang tidak selevel atau ada perbedaan material ,memakai threshold vinyl, metal strip atau sejenisnya.
Periksa waterproofing telah dipasang sesuai persyaratan.
Periksa tipe dan lokasi expansion joint sesuai persyaratan. Pada sistem acian/adhesive, landasan screed yang dipasang harus padat, tidak keropos dan tidak retak.
Periksa pemasangan granit/marmer bahan perekatnya dapat menggunakan latex cement atau epoxy atau acian (tanpa gypsum) sesuai persyaratan. Granit/ marmer dipukul agar lebih melekat dan bahan perekat yg menempel segera dibersihkan sebelum setting/keras.
1.
1
Tentukan elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu ruangan.
2
5
Pasang rangka hollow tepi tepat pada sipatan. Tentukan jarak penempatan hollow pengantung Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk menjamin kelurusan. Pasang rangka utama
6
Pasang rangka pembagi.
7
Pasang panel gypsum
8
Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond.
9
Tutup sambungan antara panel gypsum dengan paper tape dan compound lalu diampelas dan finish dengan cat
3 4
2.
6.
3.
7.
4.
8.
5.
9.
PERTEMUAN ANTAR PANEL GYPSUM
1 2 3 4
METHODE PEMASANGAN COMPOUND PADA GYPSUM BOARD Lakukan pelapisan pada petemuan bidang panel dengan compound Dilanjutkan dengan penempelan paper tape compound. Lapiskan kembali compound menimpa paper tape
pada
lapisan
Tunggu sampai kering lalu haluskan permukaan dengan hand sander dan grit paper 150/120
1.
POTONG UJUNG LIST PROFIL PLAFOND UNTUK SAMBUNGAN, GUNAKAN MAL POTONG DENGAN SUDUT KEMIRINGAN 45 DERAJAT.
SAMBUNGAN SISTEM SAMBUNGAN LIST PROFIL MIRING 45 DERAJAT 2.
SEBELUM LIST PROFIL PLAFOND DIPASANG, PAKU LIST PROFIL PLAFOND DENGAN PAKU YANG KEPALANYA TELAH DIPIPIHKAN HINGGA UJUNG PAKU RATA DENGAN PERMUKAAN LIST PROFIL YANG MENEMPEL PADA PLAFOND. KEPALA PAKU PIPIH
UJUNG PAKU RATA PEMASANGAN PAKU SEBELUM
PERMUKAAN LIST YANG MENEMPEL PADA PLAFOND
3.
PASANG BENANG UNTUK PEDOMAN PEMA SANGAN LIST PROFIL PLAFOND, TARIKAN BENANG MAKSIMUM 7 M UNTUK MENGHINDARI LENDUTAN.
4.
PASANG / TEMPELKAN LIST PROFIL PLAFOND PADA POSISINYA DENGAN ACUAN BENANG, AWAL PEMASANGAN DIMULAI DARI SALAH-SATU UJUNG. ( SAMBUNGAN HARUS RAPAT & RATA ).
5.
MASUKKAN/PUKUL KEPALA PAKU DENGAN DRIP AGAR KEPALA PAKU MASUK ( TIDAK KELIHATAN ).
6.
DEMPUL LUBANG-LUBANG BEKAS PAKU DAN SAMBUNGAN.
7.
DEMPUL LUBANG-LUBANG BEKAS PAKU DAN SAMBUNGAN.
8.
SELESAI
BENANG
RANGKA PLAFOND
LIST PROFIL
DINDING
LIST PROFIL
DETAIL PEMASANGAN LIST PROFIL PLAFOND
BACK
QUALITY ASSURANCE
Semua aktifitas terencana dan sistematis yang di implementasikan dalam suatu sistem mutu untuk memberikan keyakinan bahwa proyek akan memenuhi standard mutu yang relevan
QUALITY CONCEPT
ZERO DEFECT : Tidak ada toleransi atas kesalahan di dalam sistem. Tujuan dari semua proses adalah menghindari cacat pada produk atau jasa. Pelanggan adalah seseorang dekat anda berikutnya dalam suatu proses. Do the Right Thing Right the First Time Adalah lebih mudah dan lebih murah mengerjakan pekerjaan yang tepat pada saat awal dari pada melakukannya untuk kedua kalinya. Continuous Improvement Process (CIP) Mengakui bahwa dunia selalu berubah secara konstan dan setiap proses yang hari ini telah memuaskan mungkin tidak akan memuaskan lagi pada esok hari.
Project Quality Management
1. Quality Planning
2. Quality Assurance
3. Quality Control
PROCESS PLANNING
PROCESS EXECUTING
PROCESS CONTROLLING
Perencanaan mutu proyek, sesuai spesifikasi & sistem pengujian/test, tertuang dalam PQP
Pelaksanaan Sistem Mutu, baik secara sistem maupun teknis mutu pelaksanaan
Pemantauan Sistem Mutu, pada proses pelaksanaan, in coming , in process, final process. Untuk memastikan tercapainya mutu pelaksanaan
Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Proses :
KONTROL • • • •
OUTPUT
INPUT • •
Prosedur Spesifikasi Training/kualifikasi Sasaran/target
PROSES
Material Informasi
SUMBER DAYA • •
Peralatan Orang
•
Sasaran
•
Kualitas produk
Quality Management System Requirements ISO 9001 : 2000 Sections 1 - 4 covers scope, exclusions and general quality management system requirements. Seksi 1 - 4 mencakup ruang lingkup, pengecualian dan persyaratan umum sistem manajemen mutu.
5. Management Responsibility Tanggung jawab Manajemen
Management Responsibility
6. Resource Management
7. Product Realization Realisasi Produk
Product Realization INPUT INPUT
PROCESSES
Resource Management Manajemen Sumber Daya
OUTPUT
Measurement, Analysis and Improvement
8. Measurement, Analysis and Improvement Pengukuran, Analisis Penyempurnaan
dan
Continual Improvement of the Quality Management System PLAN
ACTION
Tanggung Jawab Manajemen CHECK
Pengukuran, Analisa dan Peningkatan
Manajemen Sumber Daya
Perwujudan Produk Input
DO
Kegiatan Pertambahan Nilai Aliran Informasi
Produk
Output
Tahapan “Quality Control” untuk mencegah ketidaksesuaian pada setiap tahapan, maka perlu dilakukan pengendalian pada setiap k ondisi
2 Incoming Control Pengendalian Pada setiap Permulaan Kerja dan Kedatangan bahan
1
3 In process Control Pengendalian Pada setiap Proses Pekerjaan
Initial Control Pengendalian Parameter Quality (Spesifikasi, Job Mix, Test Material, Dsb)
4 Final Control Pengendalian Pada Akhir Proses Pekerjaan KESESUAIAN PRODUK
1. Initial Control Pengendalian ‘quality’ paling awal dari semua tahapan kon struksi yang ada.
Initial Inspection lebih dominan sebagai Engineering Process – Pemahaman design ( Posisi , Dimensi, Quantity dan Bentuk Rencana) – Pemahaman Spesifikasi (Karakter Material Rencana) – Persetujuan Material ( Test Sample Material, Brosur-brosur, Mock Up,) – Pembuatan Job Mix Formula (Beton,Mortar) – Proposal Justifikasi Teknis (Design Usulan/Alternatif & Hitungan Teknis Jika Ada) – Persetujuan Shop Drawing/Gambar Kerja lapangan – Persetujuan RENCANA MUTU KONTRAK PIC Quality – Initial Control Engineering (Design, Justek, Shop Drawing), Procurement (Persetujuan Material), Laborat (Test Sample Material, Job Mix Formula)
2. Incoming Control Pengendalian Pada saat Permulaan Kerja dan Kedatangan Bahan •
Permulaan Kerja –
•
Uitzet Posisi, Bentuk, Dimensi Pekerjaan, dibandingkan terhadap rencana
Kedatangan Material –
Pemeriksaan Material datang, dibandingkan dengan Material Contoh (Visualisasi/Bentu k/Warna, Dimen si/Ukuran, Merk, Type, Serial dsb)
–
Pemeriksaan Proses Produksi Material, dibandingkan dengan Job Mix ( B e t o n R e ad y M i x , F a c t o r y V i s i t u n t u k m a t e r i a l P ab r i k a n d s b )
–
Test Berkala terhadap material datang (cara acak/sampling) (S l u m p Te s t , Te s t B a j a t u l a n g a n d s b )
•
PIC Quality Procurement (Pemeriksaan Material), Laborat (Proses Produksi & Test Berkala) Superviser (Uitzet Posisi, Bentuk dan Dimensi)
•
Dimungkinkan penggunaan alat penguji, sample pembanding
3. Inprocess Control Pengendalian Pada setiap Proses Pekerjaan •
Checking Kesesuaian dengan Shop Drawing
•
Checking Kesesuaian dengan Mock Up
•
Checking Kesesuaian hasil penghamparan Aspal
•
Dilakukan secara Kontinu -
•
PIC Quality
Checking
Superviser dan Quality Officer
4. Final Control Pengendalian Pada Akhir Pekerjaan •
Checking Hasil Akhir Mutu Beton
•
Checking Ketebalan Aspal (Core drill)
•
Checking Kadar Aspal (Extrac)
•
PIC Quality Superviser dan Quality Officer
Quality Control sebagai Tujuan
Inspeksi dan Test sebagai Alat/Parameter Pencapaian
FLOW CHART PEMERIKSAAN BESI BALOK LAPANGAN MULAI
CHECK BESI BALOK
JUMLAH BESI OK
TIDAK SESUAI
GANTI SESUAI SHOP DRAWING
OK
OK
DI PERBAIKI
TAMBAH BESI
CHECK DIAMETER BESI
CHECK JARAK JARAK ANTAR BESI
TIDAK SESUAI
TIDAK SESUAI
CHECK POSISI TULANGAN
OK
SELESAI
TIDAK SESUAI
DI PERBAIKI
FLOW CHART PENGECHECKAN BESI KOLOM MULAI
CHECK BESI KOLOM
TIDAK SESUAI CHECK JUMLAH
SESUAI
DITAMBAH
TIDAK SESUAI CHECK DIAMETER
SESUAI
DIGANTI
CHECK TERHADAP POSISI
SESUAI
SELESAI
TIDAK SESUAI
DI PERBAIKI
FLOW CHART CHECK PEMBESIAN BESI PLAT MULAI
CHECK BESI PLAT
TIDAK SESUAI CHECK JARAK
SESUAI
DI PERBAIKI
TIDAK SESUAI CHECK DIAMETER
DIGANTI
SESUAI
CHECK TERHADAP OVERLAP
TIDAK SESUAI
DI PERBAIKI
SELESAI
FLOW CHART PEMERIKSAAN BEKISTING
MULAI
BEKISTING BALOK,KOLOM, PLAT
TIDAK SESUAI CHECK TERHADAP POSISI
SESUAI
DI PERBAIKI
TIDAK SESUAI CHECK DIMENSI
SESUAI
PERBAIKI TIDAK SESUAI CHECK TERHADAP ELEVASI DI PERBAIKI
SESUAI
SELESAI
FLOW CHART PENGENDALIAN MUTU BESI MULAI
BESI SAMPAI DI SITE
CHECK MILL SHEET
TIDAK MASUK
MASUK
GUDANG
TIDAK MASUK
TEST BESI MASUK
TOLAK DIKEMBALIKAN KE PABRIK
DIPRODUKSI
SELESAI
TOLAK
FLOW CHART PEMELIHARAAN BETON MULAI
MULAI
BETON KOLOM HASIL COR
BETON PLAT HASIL COR
BUNGKUS KOLOM DENGAN KARUNG
BUAT TANGGUL KELILING TEPI PLAT
SIRAM KOLOM DENGAN AIR MIN 3X SEHARI
RENDAM DENGAN AIR PBI. 14 HARI
SELESAI
SELESAI
FLOW CHART PENGENDALIAN MUTU BETON MULAI
BETON READY MIX DI SITE
CHECK SLUMP BETON
TIDAK MASUK
MASUK
BENDA UJI
TOLAK RENDAM
COR BETON
TEST SESUAI UMUR SELESAI
Periode Check List 1 2 3
Periode
Periode
Serah Terima I
Serah Terima II
START
PERSIAPAN
PEMBERITAHUAN CHECK LIST I
CHECK LIST I
YES
9
RECORD I
11
MAINTENANCE PERIOD
4 10
NO 5
6
NO
12
RECORD II
13
SERAH TERIMA II
REPAIR DC
BERITA ACARA CLOSE REPAIR DC 7
SERAH TERIMA I
REPAIR AK
8 CHECK LIST II
YES
Manajemen Pengendalian Gambar Konstruksi a. Persetujuan Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing )
DETAIL RENCANA
KONSULTAN
PEMILIK
KONTRAKTOR
RENCANA PELAKSANAAN
INSTRUKSI UNTUK MEMBUAT GAMBAR PELKSANAAN
MEMBUAT GAMBAR PELAKSANAAN
EVALUASI
PEMERIKSAAN EVALUASI OLEH PIHAK YANG BERSANGKUTAN
BUTUH EVALUASI RENCANA
TIDAK REKOMENDASI OLEH PIHAK YANG BERSANGKUTAN
PERSETUJUAN A / B / C / D YA
TIDAK
TIDAK
PERSETUJUAN A / B / C / D
KETERANGAN : YA A
= DISETUJUI
B
= DISETUJUI DENGAN CATATAN – TDK PERLU PENGAJUAN LAGI
C D
= PENGAJUAN LAGI SETELAH DI REVISI = TIDAK DISETUJUI
COPY DISTRIBUSI OLEH PIHAK YANG BERSANGKUTAN
DISTRIBUSI
DISTRIBUSI
KE PROSES PELAKSANAAN
b. Persetujuan As Built Drawing DETAIL RENCANA
KONSULTAN
PEMILIK
KONTRAKTOR
PEKERJAAN SELESAI 100%
KOORDINASI
Max. 7 Hr
AS BUILT DRAWING
REVISI DIPERIKSA
CETAK BIRU
PERSETUUAN
1. INSPEKSI 2. DISTRIBUSI
1 COPY
2 COPY + ASLI
1 COPY
Manajemen Pengendalian Pengadaan Material RENCANA DETAIL
KONSULTAN
PEMILIK
KONTRAKTOR
RENCANA KERJA
INSTRUKSI
CONTOH MATERIAL
TIDAK EVALUASI
YA
PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
MATERIAL DENGAN PERSETUJUAN
PELAKSANAAN
BACK
form work/pekerjaan struktur railing perimeter
safety net perimeter 2 lantai safety wing net temporary railing polynet
TUJUAN UTAMA K3L 1. Menghilangkan atau mengurang bahaya kerja, kecelakaan kerja dan atau mencegah jatuhnya korban serta penyakait akibat kerja. 2. Melindungi aset dan lingkungan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh adanya aktifitas pekerjaan. 3. Menjamin tidak terjadinya kerusakan pada lingkungan ditempat kerja dan kerusakan lingkungan akibat pelaksanaan proyek. 4. Memastikan penerapan SMK3L sesuai persaratan Permenaker RI PER05/MEN/1996 dan OHSAS 18001:1999 serta ISO 14001:1996.
PERENCANAAN K3L POLICY
AUDIT
PERENCANAAN
PENERAPAN DAN OPERASI
PENGUKURAN KINERJA
Sistem Manajemen K3L •
Merupakan suatu rangkaian proses kegiatan K3 yang memiliki siklus dimulai dari kegiatan PERENCANAAN , IMPLEMENTASI, PEMANTAUAN dan PENINJAUAN KEMBALI .
•
Prinsip dasar manajemen perbaikan melalui siklus Plan – Do – Check -Action.
•
Rangkaian merupakan rangkaian tertutup yang mengandung spirit PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN ….. ZERO ACCIDENT
WAJIB HELM & APD
TARGET K3L PROYEK MATERIAL TERTATA RAPI
PROYEK BERSIH DAN SEHA
SAFETY PROGRAMME
GOALS
SAFETY INDUCTION
SAFETY INSPECTION
EQUIPMENT INDUCTION
TOOL BOX MEETING
SAFETY PATROL & MEETING
FOGGING AND GENERAL CLEANING
TRAINING SAFETY
Zero Accident
All Staff & Employee / Worker
Daily by Safety Officer
Bi - Weekly
Weekly Morning Time
Monthly
Bi - Weekly
Basic Safety Fire Fighting First Aid Rigging Welding
MONTHLY REPORT
Recorded by Division Office
* TARGET
Target untuk kecelakaan yang ingin di capai oleh PT. ADHI KARYA (Persero ) Tbk adalah tidak ada fatality dalam setiap kegiatan proyeknya. ( Target Zero Accident) * SAFETY INDUCTION
Pemberian Pengenalan peraturan safety proyek kepada setiap karyawan dan sub kontraktor serta mandor yang terlibat dalam peroyek ini untuk partisipasi dan tanggung jawab terhadap keselamatan kerja oleh semua pihak.
BRIEFING LAPANGAN
* TOOL BOX MEETING.
Memberikan penjelasan mengenai pentingnya keselamatan kerja dalam bekerja pada bidang konstruksi bangunan dan memberikan informasi – informasi lapangan kepada pekerja mengenai daerah bahaya, penanggulangan dan hal lainnya yang berkaitan yang akan diadakan setiap kamis pagi sebelum bekerja.
RAPAT MINGGUAN
* SAFETY MONTHLY MEETING
Mempersentasikan hasil yang telah dicapai setiap bulannya kepada top management perusahaan dan subkont dan untuk menarik dukungan terhadap keselamatan kerja dari semua top management setiap 1 kali sebulan tiap hari kamis. APEL PAGI
* SAFETY INSPECTION
Melakukan inspeksi pada setiap kegiatan, lingkungan dan peralatan yang memungkinkan untuk terjadinya kecelakaan dan melakukan tindakan pencegahannya secara langsung serta membuat sistem pelaporan. * SAFETY PATROL. Melakukan patrol tiap senin siang bersama semua top management ke lapangan untuk mengetahui permasalahan keselamatan kerja di lapangan.
SAFETY PATROL
* FOGGING Penyemprotan nyamuk di lapangan untuk mencegah penyakit yang dapat ditimbulkan oleh serangga dan sejenisnya sebagai salah satu kepedulian kami terhadap kesehatan pekerja tiap hari sabtu sore. *
FOGGING
GENERAL CLEANING AND HOUSE KEPPING.
Melakukan pembersihan secara masal yang melibatkan seluruh pekerja dan seluruh subkontraktor di lapangan untuk menciptakan lapangan kerja yang selalu bersih dan rapih setiap sabtu siang.
GENERAL CLEANING
PROGRAMME
JOB DESCRIPTION 1. Introducing Health & Safety Work ti all Staff & Warkers
PIC Safety Manager Safety Staff & Daily Worker
1.
2. Briefing on daily programme
Safety Manager Safety Officer
3. Safety Patrol
Safety Manager Safety Officer Security
4. Safety ( K3 ) Daily Report
Safety Officer
5. Cleaning Inspection
Safety Officer
6. Monitoring Site & Surrounding Security
Safety Manager Safety Officer Security
7. First Aid
Safety Staff
DAILY ACTIVITY
PROGRAMME
JOB DESCRIPTION 1. Tool Box Meeting Evaluating Last Week Programme Next Week Work Programme
PIC Safety Staff All Site Staff All Workers
2. Safety Inspection
Safety Manager Safety Officer Security Supervisor Sub Contractor
3. General Cleaning
All Workers
4. Management Review Meeting ( Every Wednesday )
Safety Supervisor
5. Fogging depend on Site Conditions ( if necessary )
Safety Supervisor
6. Coordination with Surrounding Hospital, Depnaker and Insurance Company ( Temporary )
Safety Officer Each Sub Contractor
7. Coordination with Project Stakeholders ( Owner/Employer, Engineer, NSC )
Safety Manager
2. WEEKLY ACTIVITY
PROGRAMME
3. MONTHLY
JOB DESCRIPTION
PIC
1. Safety Report
Safety Manager
2. General Safety Inspection
Safety Manager Safety Officer
ACTIVITY
Other Manager 3. Varius Job
Safety Staff
IMPLEMENTASI K3L DI PROYEK RAMBU Pemasangan rambu dalam proyek yang berisikan pesan berupa larangan, perhatian, ataupun anjuran yang bertujuan untuk menertibkan setiap orang yang berada di dalam areal proyek, baik itu pekerja ataupun tamu yang datang agar tertib dalam K3L.
PINTU MASUK
JALAN UTAMA
PINTU MASUK PROYEK
SPANDUK Pemasangan spanduk dalam proyek yang berisikan informasi berupa informasi tertentu ataupun tata tertib bertujuan untuk menertibkan setiap orang yang berada di dalam areal proyek agar tertib dalam K3L.
GERBANG JALAN KERJA
TATA TERTIB PROYEK
ANJURAN
ATURAN
SAFETY SIGN ( Rambu-rambu K3L)
Wujud kasih sayang kita kepada keluarga adalah bekerja
Pelajari, pahami Buku Panduan K3 ini.
sesuai dengan petunjuk kerja, aman dan tidak ceroboh.
Camkan mana yang terkait dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan laksanakan sesuai petunjuk kerja.
Kita adalah tumpuan harapan keluarga.
Kecelakaan kerja lebih sering terjadi di bidang industri konstruksi dibandingkan bidang lain, dan karena itulah perusahaan menyediakan sarana keselamatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada diri anda. Tetapi yang paling dibutuhkan adalah kerjasama anda. Anda harus sungguh-sungguh mematuhi semua peringatan yang tertera dalam Buku Panduan ini agar tempat kerja anda aman dan menyenangkan!
Tidak adanya kekompakan di antara rekan sekerja lapangan seringkali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Setiap karyawan harus ingat bahwa : Kita semua adalah bagian dari kelompok Kita harus sealu saling membantu Kita harus selalu mengalah pada rekan satu kelompok kerja Kita harus selalu saling memberi salam saat masuk kerja pada pagi hari dan saat kita pulang
Patuhi
dengan sungguh-sungguh peraturan keselamatan kerja yang ada di lokasi (berbagai peringatan dan aturan rutin). Undang-undang nasional menyebutkan bahwa “Pekerja harus mematuhi peraturan yang dibuat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan harus bekerjasama dalam mengambil langkah-langkah pencegahan kecelakaan kerja yang ditetapkan oleh perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.” Undang-Undang tersebut juga menharuskan karyawan mematuhi ketentuan tentang pemakaian helm proyek, sabuk pengaman dan masker pernapasan. (Pasal 26, UndangUndang Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Dengarkan
baik-baik penjelasan yang disampaikan oleh mandor anda, atau atasan anda lainnya, mengenai kondisi tempat kerja anda saat ini dan pahami semua yang dikatakannya. Kenali tempat-tempat yang membahayakan, jalur yang aman tempat mengamankan diri. Caritahu lokasi alat pemadam api dan peralatan P3K
Selalu hadiri pertemuan harian di lokasi kerja yang membahas masalah keselamatan saat upacara pagi dan pertemuan pada akhir jam kerja.
Setiap hari sebelum mulai bekerja, patuhi ketentuan mewaspadai bahaya, dan : Semua orang bersama-sama memikirkan cara mewaspadai bahaya.
Pembersihan tempat kerja bersama-sama Inspeksi bulanan, dll.
Diskusikan langkah-langkah yang harus ditempuh. Tetapkan prosedur kerja paling aman yang akan dipakai.
Setiap karyawan harus berpakaian dengan rapih.
Helm pengaman harus selalu ada pakai. Luka di kepala bisa membahayakan diri anda!
Selalu kenakan baju kerja yang bersih. Jahit bagian baju yang robek dan lepas jahitannya, dll. Ujung kemeja dan celana harus selalu terkancing dengan baik. Pakai selalu sepatu yang aman sesuai jenis pekerjaan anda atau pakai sepatu cats yang mempunya sol anti selip.
Tali pengikat helm pengaman harus selalu terpasang dengan baik dan kencang Helm harus dipakai dengan posisi yang benar dan jangan dipakai di belakang kepala.
Selalu gunakan sabuk pengaman jika anda bekerja di tempat tinggi yang tidak berlantai atau berbagar, atau ketika anda bekerja di tempat yang mewajibkan pengunaan sabuk pengaman. Sabuk pengaman harus dikaitkan ke kabel yang sudah terpasang baik. Jika anda bekerja sambil berpindah-pindah, pastikan bahwa kabel dalam keadaan tegang sebelum sabuk pengaman anda pasangkan Sabuk pengait tunggal hanya boleh digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan perusahaan.
Selalu
kenakan sarung tangan pengaman sebagaimana diwajibkan ketika mengangkut barang berat di lokasi kerja. Pilih sarung tangan yang sesuai dengan jenis pekerjaan anda. (Gunakan sarung tangan tahan getar untu pekerjaan vibrasi). Jangan kenakan sarung tangan jika mengoperasikan bor listrik.
Selalu kenakan peralatan pelindung yang sesuai dengan jenis
Di tempat kerja banyak terpasang rambu-rambu untuk
pekerjaan anda saat berada di lokasi.
keselamatan anda. Pelajari apa arti masing-masing rambu dan bekerjalah dengan hati-hati!
Selalu kenakan kacamata las jika bekerja dengan alat las listrik atau gas atau alat pemotong. Kenakan masker anti debu dan kacamata pelindung debu saat melakukan pekerjaan yang menghasilkan debu. Jika pekerjaan yang anda lakukan menimbulkan suara yang keras, kenakan penutup telinga.
Jangan merusak rambu atau memindahkannya ke tempat lain.
Di tempat kerja, telah ditetapkan berbagai sinyal/tandatanda untuk digunakan. Pelajari apa arti masing-masing sinyal/tanda-tanda dan patuhi sinyal/tanda-tanda yang diberikan oleh siapapun yang ada di lokasi.
Selalu
gunakan jalur orang yang telah ditetapkan meskipun anda sedang terburu-buru! Jalur orang yang tinggi letaknya, balok penyangga dan tangga harus selalu dalam keadaan aman untuk dipakai Jangan biarkan ada barang-barang yang menghambat gerak di jalur yang dilalui orang.
Mengangkut barang dengan tali baja. Saat menjalankan kendaraan konstruksi dan memindahkan crane, dsb. Saat mengoperasikan lift dan katrol. Pekerjaan dengan menggunakan tekanan tinggi Pekerjaan peledakan batu
Pindahkan semua hambatan yang ditemui.
Pastikan bahwa barang-barang ditumpuk dengan baik agar
Semua barang yang mudah menggelinding harus diberi
tidak berjatuhan.
penahan atau diikat agar tidak bergerak dari posisinya. Setiap kali menumpuk barang, selalu gunakan palet atau penyangga. Jangan menumpuk barang yang berbeda-beda bentuk, panjang dan ukurannya dalam satu tumpukan. Sejak awal, pisahkan barang-barang yang sedang dipakai dan yang tidak dipakai. Ketika menumpuk barang, tumpuklah dari yang terberat sampai yang teringan, dan dari yang terbesar sampai yang terkecil. Tabung oksigen dan barang-barang berat yang mudah terjatuh harus diikat dengan baik agar tidak jatuh.
Jangan menumpuk barang terlalu tinggi Barang-barang yang ukurannya panjang tidak boleh diletakan dalam posisi berdiri. Letakkan barang-barang tersebut dalam posisi rebah dan teratur. Barang tidak boleh menghalangi jalan, dan jangan meletakkan barang di atas balok atau pondasi, dll. Jangan meletakkan barang-barang di pinggir tempat kerja atau dekat pintu.
Periksa semua perkakas sebelum digunakan Segera ganti perkakas yang rusak Perkakas yang digunakan untuk pekerjaan di tempat yang tinggi harus dilengkapi tali pengikat untuk mencegahnya agar tidak jatuh. Jangan pernah biarkan perkakas tidak dibersihkan. Selalu bersihkan perkakas setiap kali selesai digunakan. Setelah digunakan selalu simpan kembali perkakas di tempat yang disediakan.
Agar
pekerjaan bisa diselesaikan dengan aman dan cepat, patuhi urut-urutan kerja yang baik dan benar yang anda pelajari dalam pertemuan (harian)
Lakukan pekerjaan dengan urut-urutan seperti yang telah ditetapkan oleh pimpinan di lokasi kerja (mandor). Jangan melakukan sendiri; jangan mencoba melakukan sesuatu yang belum pernah dikerjakan sebelumnya.
Ketika menggunakan tangga, selalu jaga agar tangga tersebut tidak jatuh atau terbalik. Jangan menaiki tangga hanya dengan satu tangan yang bebas sementara tangan lain mengangkat sesuatu. Jangan ada lebih dari satu orang yang naik atau turun tangga pada saat yang bersamaan. Jangan melakukan apapun ketika berdiri diatas anak tangga. Posisi tubuh harus selalu menghadap tangga saat menaiki atau menuruni tangga. Sebaiknya anda tidak menggunakan tangga jika menggunakan sepatu bot atau sandal. Gunakan tangga dengan kaki atau penahan anti selip dan pasang tangga tersebut dengan baik. U jung atas tangga harus menjulur 60cm dari bagian atas bangunan dan membentuk sudut sekitar 75 derajat.
Jangan melakukan pekerjaan dengan posisi tubuh menjulur dari tangga. Pasang tangga ditempat datar, dan jangan lupa untuk memasang penguncinya. Hanya boleh ada satu orang diatas tangga. Tangga dan kuda-kuda adalah dua peralatan yang berbeda. Setiap kali menggnakan tangga, pilih yang pijakannya datar. Ketika menggunakan diatas kuda-kuda atau tanggga, selalu pastikan papannya terpasang dengan baik. Ketika menggunakan tangga untuk bekerja di ketinggian lebih dari 2 meter, selalu gunakan sabuk pengaman.
Scaffolding/Steger beroda bisa terbalik, karena itu berhati-hatikah saat menggunakannya. Pasang rem pada rodanya. Turun atau naik harus melalui bagian steger yang disediakan khusus untuk itu. Jangan gunakan steger pada bidang yang miring Jangan pindahkan steger jika ada orang di atasnya. Jangan naik atau turun dari steger sambil memegang sesuatu. Jangan cabut pegangan tangan pada steger Jangan menjulurkan tubuh saat bekerja menggunakan steger.
Selalu
berhati-hatilah jika bekerja di atas steger karena bahaya jatuh selalu ada! Saat menaiki atau menuruni steger, selalu gunakan jalur atau tangga yang tersedia. Jangan membuka sendiri pegangan tangan atau pengikat. Jangan memindahkan sendiri papan lantai.
Setiap kali melakukan pekerjaan di atas atap genteng
Saat melakukan pekerjaan di atas atau di bawah gedung,
atau atap asbes, jaga jangan sampai anda jatuh karena atap pecah.
selalu waspadai benda-benda yang jatuh.
Ketika berjalan melintasi atap genteng atau asbes, selalu alasi atap dengan papan selebar minimal 30 cm. Selalu gunakan penyangga dan kenakan sabuk pengaman.
Jika di atas sedang dilakukan pekerjaan, jangan bekerja di bawah tempat tersebut. Jika melakukan pekerjaan di bagian atas dan bawah pada saat bersamaan, usahakan untuk selalu bekerja bersamaan. Dilarang melempar benda apapun.
Pekerjaan pengecoran lapisan beton selalu dilakukan bersama pekerja lain, jadi semua pekerja yang terlibat harus sama-sama waspada. Selang pemompa bahan coran dari mesin pemompa bisa tiba-tiba bergerak tak terkendali, jadi berhati-hatilah. Sebelum mulai menuangkan bahan coran yang bertekanan tinggi, patikan bahwa semua sambungan sudah rapat. Berhati-hatilah jangan sampai jari atau tangan anda terjepit saat menyetel talang pada molen. Jangan cabut talang sebelum bahan coran berhenti mengalir. Ketika melakukan pekerjaan di pinggir work platform, selalu kenakan sabuk pengaman.
Berhati-hatilah
ketika bekerja di area terbuka yang tidak
terlindung. Jangan sembarangan membuka pegangan tangan atau penutup tanpa alasan. Setiap kali diperintahkan untuk membuka pegangan tangan kembalikan lagi begitu pekerjaan selesai dilakukan. Setiap kali membawa barang melintasi area yang terbuka, kenakan sabuk pengaman. Jangan sampai menjatuhkan barang dari area terbuka.
Jaga agar tempat kerja selalu bersih, teratur dan rapih,
Perhatikan urut-urutan kerja yang akan dilakukan sebelum dimulai.
dan pekerja harus saling memberi informasi.
Amankan jalur orang (pathway) Jaga agar bahan pencetak tidak rusak. Saat menggunakan tangga, jangan melakukan pekerjaan apapun saat berdiri di atasnya. Bersihkan selalu perkakas listrik anda. Saat memasang cetakan beton, ikuti petunjuk pengawas lokasi
Periksa semua perkakas yang akan digunakan hari itu sebelum mulai bekerja. Sebelum mengangkut besi seton, periksa jalur transportasi dan tempat penyimpanan agar tidak timbul kecelakaan Di tempat kerja dengan ketinggian lebih dari 2m dan tanpa pengangan, kenakan selalu sabuk pengaman. Saat mengikat besi beton dengan menggunakan tangga, jangan melakukannya sambil berdiri diatas tangga. Saat mengikat besi beton berdua dengan rekan kerja anda, lakukan pekerjaan itu bersamaan
Selalu bekerja dengan hati-hati agar tidak bertubrukan atau terjepit diantara mesin.
Jangan berjalan di bawah barang yang sedang diangkat dengan derek. Saat bekerja dekat mesin pengeruk tanah, buldoser, dll. Selalu ikuti perintah pengatur lalu lintas. Jangan masuk ke area kerja mesin derek atau crane.
Operator mesin harus selalu melakukan inspeksi sebelum mulai bekerja. Operator mesin harus selalu mematuhi arahan petugas pengatur lokasi. Saat meninggalkan mesin derek, bagian mesin yang bergerak harus dalam posisi di atas tanah, rem dipasang, dan kunci selalu dicabut.
Semua karyawan harus melakukan pekerjaannya dengan hati-
Saat bekerja ditempat bertekanan tinggi seperti sumuran
hati agar bahaya kebakaran bisa dihindari.
dan terowongan anda bisa terkena gangguan kesehatan akibat tekanan yang tinggi; karena itu tindakan pencegahan harus dilakukan.
Dilarang merokok atau menyalakan api di lokasi kecuali di daerah-daerah yang telah ditetapkan. Setiap kali menyalakan api, selalu sediakan ember berisi air di dekat anda. Selalu ketahui lokasi alat pemadam api dan cara menggunakannya. Saat melakukan pengelasan, selalu gunakan kain pelindung untuk menghidari percikan api
Pekerjaan hanya boleh dilakukan setelah anda mendapatkan pelatihan khusus Anda harus bekerja di bawah perintah langsung pengawas. Anda harus mematuhi dengan sungguh-sungguh waktu kerja yang ditentukan untuk masing-masing jenis pekerjaan bertekanan tinggi. Patuhi dengan sungguh-sungguh waktu yang ditetapkan untuk proses kompresi dan dekompresi. Lakukan pemeriksaan kesehatan khusus secara teratur.
Kita harus selalu waspada akan bahaya saat bekerja dengan listrik.
Sengatan listrik yang besarnya hanya 100 volt pun bisa menyebabkan orang meninggal dunia. Saat memindahkan pipa berukuran panjang, jaga agar pipa tidak bersentuhan dengan kabel listrik. Setelah sekering dimatikan untuk memutus aliran listrik, segera beritahu pengawas anda. Jangan sentuh saklar di panel pembagi jika anda hanya sendirian. Setiap kali melakukan pekerjaan yang berisiko terkena sengatan listrik, gunakan sarung tangan karet dan sepatu bot karet.
Pelajari
dengan seksama dan pahami Buku Panduan penggunaan perkakas listrik, serta gunakan perkakas tersebut dengan cara yang aman. Periksa perkakas listrik anda sebelum digunakan setiap hari. Pastikan bahwa perkakas anda sudah diberi arde. Pastikan bahwa fasilitas pengaman difungsikan Setiap berjalan sambil membawa perkakas listrik pastikan bahwa perkakas tersebut sudah DIMATIKAN. Setiap kali pekerjaan selesai, bersihkan perkakas anda dengn baik.
Setiap kali bekerja di dalam gedung dengan menggunakan cat atau perekat selalu ada bahaya keracunan bahan pelarut organik; karena itu diperlukan tindakan pencegahan. Pekerjaan hanya bisa dilakukan setelah anda mendapatkan pelatihan untuk menangani bahan pelarut organik. Lakukan pekerjaan sesuai perintah pengawas anda. Ventilasi yang baik harus selalu tersedia selama pekerjaan dilaksanakan. Selama bekerja, kenakan masker ventilasi atau masker gas. Lakukan pemeriksaan kesehatan khusus secara teratur.
Saat melakukan pengeboram dan pemecahan batu yang menimbulkan suara bising, ada kemungkinan terjadina kerusakan organ tubuh akibat getaran dan kerusakan pendengaran; oleh karena itu kita harus melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan Pekerjaan hanya boleh dilakukan setelah anda mendapatkan pelatihan tentang pengaruh getaran pada kesehatan tubuh. Penggunaan perkakas getar hanya diizinkan untuk waktu 2 jam saja per hari. Pekerjaan hanya boleh dilakukan dengan menggunakan sarung tangan anti-getar dan penutu telinga. Anda harus melakukan gerak badan sebelum dan sesudah bekerja untuk melemaskan otot-otot anda. Lakukan pemeriksaan kesehatan khusus secara teratur
Perhatikan dan jaga kesehatan anda sendiri. Periksakan kesehatan anda secara teratur Sering-seringlah mencuci tangan anda dan berkumur. Jangan makan dan minum terlalu banyak. Jangan bergadang dan tidurlah yang cukup.
Nikmatilah kehidupan di mess/asrama. Jangan merokok di tempat tidur. Jangan membuat gaduh setelah lampu asrama dimatikan. Simpan dengan rapih barang-barang pribadi anda dan jaga jangan sampai rusak; jaga agar kamar anda selalu bersih. Patuhi dengan sungguh-sungguh aturan yang berlaku di asrama.
HANDRAIL
TIANG RAILING COUPLER
HANDRAIL
BASEPLATE
MID HANDRAIL
MID
BESI BEHEL D12
HANDRAIL SIKU
POLYNET
INSTALLATION TIANG RAILING
POLYNET
INSTALLATIONS VERTICAL (STAIR CASE)
BESI BEHEL D12
CORNER
DETAIL SIKU
HANDRAIL MID HANDRAIL
OPENING 100 ~ 600 mm
BESI BEHEL D12 KAWAT AYAM + SAFETY NET
OPENING 650~ 2000 mm
OPENING > 2 M / VOID AREA
OVERLAP Min.500mm
HANDRAIL
MID HANDRAIL SWIVE L CLAMP ANAK TANGGA
KASO / BESI
SIKU
SLING
PIPE Dia. 1 ½”
Dia.10mm CLAMP D16
KAWAT HARMONIKA (LAYER 1) +POLYNET (LAYER 1) SLING
PIPE Dia.1 ½”
Dia.10mm
CROSS BRACING BEHEL D13
MID BRACING BEHEL D16
PIPE Dia. 2”, 100mm L50x50,
PIPE Dia. 1 ½” PIPE Dia. 1 ½”, 750mm DYNABOLT M12
100mm
Safety Wing setiap 2 Lantai dari pelaksanaan
RANGKA
INSTALLATION
BAR CUTTER
BAR BENDER