MEMBRAN EKSTRA EMBRIONAL PISCES ELASMOBRANCHII
Oleh:
Kelompok 7 Lis Arofah Rismawati Ae%i Ae&'& Nikmah Shi&ta )ra*awati Lis&a Ai&i Ra-hma .iri Alifia S/ifa M'*arrak S/arif at'rokhma&
(B1!1"!"#$ (B1!1"!"$ (B1!1"!"+$ (B1!1"!,!$ (B1!1"!,1$ (B1!1"!,0$ (B1!10!$
T2.AS TERSTR2KT2R )ERKEMBAN.AN 3E4AN KEMENTERIAN RISET5 TEKNOLO.I5 6AN )EN6I6IKAN TIN..I 2NIERSITAS EN6ERAL SOE6IRMAN AK2LTAS BIOLO.I )2R4OKERTO 0!1,
)EN6A32L2AN Elas Elasm mobra obranc nchi hiii
adal adalah ah
kelo kelom mpok pok
ikan ikan
bert bertul ulan ang g
rawa rawan n
.
Juml Jumlah ah
spes spesie iess
elasmobranchii di dunia mencapai 1000 spesies. Ikan ini memiliki ciri yang unik dan berbeda dengan ikan lainnya. Ukuran tubuh yang besar, struktur tubuh yang terdiri atas tulang rawan dan sifatny sifatnyaa sebaga sebagaii predat predator or,, sangat sangat menarik menarik untuk untuk diamat diamati. i. Anggo Anggota ta elasmo elasmobran branchii chii
meliputi pari dan hiu yang dipisahkan dari olochephali !Chimaera atau hiu hantu" berdasarkan letak insang pada lengkung ke #$%. Ikan ini unik karena termasuk dalam kelompok ikan purba yang masih hidup dengan karakter yang berbeda dengan ikan bertulang se&ati lainnya. 'ifat$sifat biologi elasmobranchii antara lain fekunditas rendah, pertumbuhan lambat, umur yang pan&ang dan resiko kematian tinggi pada semua tingkat umur. (eunikan sifat elasmobranchii ini menyebabkan populasinya sangat dipengaruhi oleh aktifitas manusia !)wen, *00*". +erkembangan embrional elasmobranchii dimulai dari terbentuknya beberapa selaput yang berasal dari embrio tetapi terletak di luar tubuh embrio dan tidak men&adi bagian dari tubuh embrio. 'elaput ini disebut selaput ekstra embrionik. eskipun nantinya tidak men&adi bagian dari tubuh embrio, akan tetapi selaput ini memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan embrio. 'elaput ekstra embrionik berfungsi sebagai media perantara bagi pertukaran -at serta perlindungan bagi embrio. 'elaput ini sebenarnya terbentuk dari dua lapis yaitu dari lapis ektoderm dengan mesoderm somatis !somatopleura" untuk amnion dan korion serta dari lapis endoderm dengan mesoderm splanknis !splanknopleura" untuk kantung kuning telur dan alantois erdapat empat macam selaput ekstra embrional antara lain / 18 Ka&t'&9 K'&i&9 Tel'r ( yolk sac$
Yolk sac adalah selaput yang menyelubungi kuning telur, berkembang baik pada unggas tetapi relatif tidak berkembang pada mamalia. Yolk sac merupakan selaput ekstra embrio yang paling awal dibentuk. 'planknopleura embrio ayam tidak membentuk suatu saluran tertutup tetapi tumbuh diatas permukaan yolk, mengelilinginya sehingga membentuk suatu kantung. 'planknopleura yang mengelilingi yolk awalnya berasal dari hipoblast primer dan skunder. ersamaan
dengan melebarnya
splanknopleura ekstra embrio,
pada
splanknopleura intra embrio ter&adi pula lipatan$lipatan sehingga terbentuk dinding pencernaan atau usus di dalam embrio. agian tengah usus tengah yang menghadap ke yolk tetap terbuka dan pada daerah ini dinding kantung yolk berhubungan dengan dinding usus pada tangkai yolk. alaupun kantong yolk dihubungkan dengan usus oleh tangkai yolk, tetapi makanan tidak dimasukkan lewat tangkai yolk. 2apisan endoderm kantung yolk membuat lipatan masuk ke dalam yolk dengan bantuan en-im$en-im pencernaan yolk yang telah dicerna diserap dan dialirkan ke embrio melalui 3ena 3itelin, 3ena omfalomensenterika yang terdapat pada tangkai yolk. 'elama perkembangan embrio, albumen akan kehilangan airnya sehingga men&adi lebih kental serta 3olumenya berkurang. 4engan tubuhnya alatois, albumen teerdorong ke u&ung distal dari kantung yolk. Albumen, seperti hanya yolk,
dikelilingi oleh perpan&angan splanknopleura kantung yolk !kantung albumen", yang mengarbsorbsi dan mentransfernya melalui sirkulasi ekstra embrio ke dalam tubuh embrio. en&elang akhir masa inkubasi, sisa yolk beserta kantung yolk masuk ke dalam rongga perut dan selan&utnya dinding perut menutup. 'isa yolk sangat penting bagi anak ayam yang baru menetas, yang akan menggunakannya sebagai makanan kemudian selama awal masa kehidupan bebasnya. +ada mamalia kantung kuning telur bersifat sementara. 'el telur mamalia memiliki ¨ah kuning telur sedikit sehingga peran kuning telur sebagai sumber nutrisi digantikan oleh darah induk melalui plasenta. eskipun kantung kuning telur berkembang di awal perkembangan embrional mamalia !kemudian akan mengecil dan hanya men&adi bagian dari tali pusar", kantung kuning telur memiliki fungsi yang penting. +ada mamalia, kantung kuning telur pada awal perkembangannya berfungsi sebagai hematopoesis !pembentuk sel$sel darah" dan pada beberapa spesies sebagai sumber bakal sel gamet primordial. 08 Am&io&
'uatu
membran
tipis
berasal
dari
somatopleura
berbentuk
suatu
kantung
menyelubungi embrio dan berisi cairan. Amnion terdapat pada reptilia burung dan mamalia sehingga disebut kelompok amniota. Ikan dan amfibia tidak mempunyai amnion sehingga disebut an amniota. +ada unggas, amnion terbentuk sebagai akibat pelipatan somatopleura daerah kepala ke arah dorsokaudal, daerah ekor ke arah dorsokranial, dan daerah dinding lateral ke arah dorsomedial. 4i daerah dorsal lipatan ini akan menyatu dan membentuk mesamnion atau chorionic raphe yang pada ayam bersifat menetap. 'elan&utnya somatopleura sebelah dalam disebut amnion dan sebelah luar disebut korion. Amnion dan korion dipisahkan oleh ruang ekstra embrionik !extraembryonic coelom". Amnion berisi cairan yang berasal dari gin&al fetus, kelen&ar mulut dan alat pernafasan. 5airan amnion ini berfungsi sebagai media untuk mengambang, melindungi serta memungkinkan pergerakan dari tubuh dan tungkai embrio. +ada mamalia dengan implantasi non invasive, pembentukan amnion dan korion ter&adi seperti pada unggas. +ada mamalia dengan implantasi invasive !seperti manusia dan rodensia", pembentukan amnion ter&adi sebagai akibat peronggaan dari inner cell mass !I5" pada saat proses gastrulasi. 8 Korio&
(orion merupakan selaput ekstra embrionik paling luar. +ada unggas korion menempel pada pada selaput kerabang sebelah dalam setelah hari ke %$6 inkubasi. (orion bersama$sama dengan alantois berfungsi di dalam pertukaran gas dan air.
+ada marnalia korion merupakan selaput ekstra embrionik yang berhubungan dengan endometrium induk untuk membentuk plasenta. (orion pada mamalia memiliki 3ili$3ili yang berfungsi untuk memperluas daerah permukaan korion untuk perlekatan dengan endometrium induk serta kaya dengan pembuluh$pembuluh darah yang akan berfungsi di dalam pertukaran darah dengan induk. "8 Ala&tois
Alantois merupakan selaput ekstra embrionik yang terbentuk dari penon&olan dinding usus belakang yang berbentuk seperti kantung. +ada unggas dan mamalia !kecuali manusia" alantois berkembang dan mengisi ruang ekstra embrionik dan bagian luarnya menyatu dengan korion membentuk korioalantois. Ta*el komparasi Mem*ra& Ekstra Em*rio&al pa;a setiap kelas )is-es
'accus 3itellinus
$
$
$
Amphi*i
'accus 3itellinus
$
$
$
Reptil
'accus 3itellinus
Amnion
(orion
Alantois
A%es
'accus 3itellinus
Amnion
(orion
Alantois
Mamalia
'accus 3itellinus
Amnion
(orion
Alantois
. enurut 'oeminto !*007" dan 'torer !186#", tiap kelas mempunyai karakteristik berbeda terkait ¨ah dan macam dari membran ekstra embrionalnya. +isces dan amfibi hanya memiliki saccus vitellinus sebagai membran ekstra embrionalnya, dikarenakan perkembangan embrionya ter&adi secara eksternal, fertilisasi eksternal dan &uga kelas ini yang memang masih primitif perkembangannya. 9ungsi anti$dehidrasi dari amnion digantikan oleh perairan tempat dimana embrio berkembang, fungsi korion digantikan oleh lapisan keras yang &uga disebut korion namun bukan korion, dikarenakan lapisan tersebut tidak berkembang dari somatopleura seperti dari korion pada kelas$kelas lainnya. Alantois tidak ditemukan pada pisces maupun amfibi dikarenakan setelah ikan keluar dari telur yolk sac baru digunakan untuk hidup selagi menunggu kesiapan organ pencernaan, berbeda dengan kelas$kelas lain misal mamalia, a3es maupun sebagian reptilia. 'ebagian besar hewan terrestrial !hewan darat" mempunyai membran ekstra embrional yang lengkap. 'alah satu manfaatnya adalah untuk mempertahankan embrio agar tetap bertahan hidup pada lingkungan yang lebih ekstrim dari pada lingkungan perairan. anyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan embrio hewan terrestrial, sehingga diperlukan mekanisme khusus untuk melindungi embrio agar tidak mati sebelum berkembang men&adi dewasa.
+ada dasarnya perbedaan antara hewan akuatik dan hewan terrestrial pada kelas hewan di atas adalah pisces dan amfibi yang notabene tinggal di lingkungan perairan hanya mempunyai membran ekstra embrional berupa saccus vitellinus atau yolk sac. Embrio pisces tidak mempunyai amnion dikarenakan kebutuhan akan air sudah sangat dipenuhi oleh lingkungan, sehingga tidak perlu lagi membentuk amnion untuk mencegah embrio dari dehidrasi. 'elain itu pisces &uga tidak memiliki korion, karena fungsi korion pada ikan digantikan oleh -ona pelusida. Alantois berfungsi sebagai penampung sisa$sisa metabolisme yang merupakan hasil ekskresi dari embrio. +ada embrio pisces sisa$sisa metabolisme akan langsung dapat diekskresikan ke lingkungan perairan tanpa harus melalu alantois