Media Pembelajaran ABK pada sekolah Inklusi
A. Pendahuluan
Anak-anak berkebutuhan khusus, adalah anak-anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan mereka dari anak-anak normal pada umumnya. Keadaan Keadaan inilah yang menuntut menuntut pemahaman pemahaman terhadap terhadap hakikat hakikat anak berkebutuhan berkebutuhan khusus. khusus. Keragaman anak berkebutuhan khusus terkadang menyulitkan guru dalam upaya menemu kenali kenali jenis jenis dan pember pemberian ian layana layanan n pendid pendidika ikan n yang yang sesuai sesuai.. Namun Namun apabil apabilaa guru guru telah telah memiliki memiliki pengetahuan pengetahuan dan pemahaman pemahaman mengenai mengenai hakikat hakikat anak berkebutuh berkebutuhan an khusus, khusus, maka mereka akan dapat memenuhi kebutuhan anak yang sesuai. Ada beberap beberapaa istilah istilah yang yang diguna digunakan kan untuk untuk menunj menunjukk ukkan an keadaa keadaan n anak anak berkeb berkebutu utuhan han khusus. Istilah anak berkebutuhan khusus merupakan istilah terbaru yang digunakan, dan merupakan merupakan terjemahan terjemahan dari child with special needs yang telah digunakan secara luas di dunia internasional, ada beberapa istilah lain yang pernah digunakan diantaranya anak cacat, anak tuna, anak berkelainan, anak menyimpang, dan anak luar biasa. Ada satu istilah lain yang beberapa tahun terakhir berkembang secara luas yaitu difabel . Istilah difabel merupakan kependekan dari diference ability . Sejalan dengan perkembangan pengakuan terhadap hak azasi manusia termasuk anak-anak ini, ini, maka maka digu diguna naka kanl nlah ah isti istila lah h anak anak berk berkeb ebut utuh uhan an khus khusus us.. Peng Penggu guna naan an isti istila lah h anak anak berkebutuhan khusus membawa konsekuensi cara pandang yang berbeda dengan istilah anak luar biasa yang pernah dipergunakan dan mungkin masih digunakan. Jika pada istilah luar biasa biasa lebih lebih meniti menitik k beratk beratkan an pada pada kondis kondisii (fisik (fisik,, mental mental,, emosi-s emosi-sosi osial) al) anak, anak, maka maka pada pada berkebutuhan khusus lebih pada kebutuhan anak untuk mencapai prestasi sesuai dengan potensinya. Contoh, seorang anak tunanetra, jelas dia memiliki keterbatasan pada bidang penglihatannya, tetapi dia juga memiliki potensi kemampuan intelektual yang tidak berbeda dengan anak normal, maka untuk dapat berprestasi sesuai kapasitas intelektualnya diperlukan alat bantu kompensatif kompensatif indera penglihatan penglihatan seperti seperti talking talking computer, computer, talking talking books, books, buku tulisan Braille dsb. Dengan dipenuhinya kebutuhan itu maka tunanetra akan dapat berprestasi sesuai dengan kapasitas intelektualnya dan mampu berkompetisi dengan anak normal. Bahwa pendidikan khusus adalah merupakan pendidikan yang diperuntukan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisi fisik, k, emos emosio iona nal, l, ment mental al,, sosi sosial al,, dan/ dan/at atau au memi memili liki ki pote potens nsii kece kecerd rdas asan an dan dan baka bakatt istimewa. Oleh karena itu untuk mendorong kemampuan membelajarkan mereka dibutuhkan lingkungan belajar yang kondusif, baik tempat belajar, metoda, sistem penilaian, sarana dan prasa prasaran ranaa serta serta yang yang tidak tidak kalah kalah pentin pentingny gnyaa adalah adalah tersed tersedian ianya ya media media pendid pendidika ikan n yang yang memadai sesuai dengan kebutuhan para peserta didik. Seiring Seiring peran media pendidikan pendidikan yang semakin meningkat maka guru dan media pendidikan pendidikan harus saling terkait satu sama lain dalam memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik. Dalam arti, bahwa guru sebagaifasil sebagaifasilitator itator diharapkan diharapkan mampu untuk memfungsi memfungsikan kan media pendi pendidik dikan an seopti seoptimal mal mungki mungkin n sesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan yang yang diharap diharapkan kan.. Perhati Perhatian an dan bimbingan secara individual dapat dilaksanakan oleh guru dengan baik sementara media pendidikan dapat pula disajikan secara jelas, menarik, dan teliti. Oleh karena itu, menjadi By: Luqmanul Hakim Muttaqin
suatu keharusan bagi setiap penyelenggara pendidikan inklusi untuk menempatkan media pendidikan sebagai komponen yang penting dari sistem pendidikan yang diselenggarakannya. Mema Memang ng sela selama ma ini ini medi mediaa pend pendid idik ikan an tela telah h dipe diperk rkay ayaa deng dengan an sumb sumber er dan dan medi mediaa pembelajaran, seperti buku teks, modul, overhead transparansi, film, vidio, televisi, slide, dan lain lain sebaga sebagainy inya. a. Tetapi Tetapi media media itu tampak tampaknya nyabelu belum m cukup cukup untuk untuk memoti memotivas vasii sekalig sekaligus us mengembangkan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat, kemampuan mental sampai mencapai mencapai potensi potensi mereka yang optimal. optimal. Di sinilah sinilah diperlukan diperlukan modifikasi modifikasi media pendidikan pendidikan yang sesuai dengan tingkat kebutuhan para peserta didik. Pengembangan media pendidikan hendaknya hendaknya diupayakan diupayakan untuk memanfaatkan memanfaatkan kelebihan-ke kelebihan-kelebih lebihan an yang dimiliki dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. B. Permasalahan
Permas Permasala alahan hannya nya adalah adalah bagaim bagaimana ana menyia menyiapka pkan n media media bagi bagi anak anak berkeb berkebutu utuhan han khusus khusus dalam seting pendidikan inklusif?. Berikut ini akan dibahas sekilas tentang model media pembelajaran bagi ABK di sekolah inklusif. C. Konsep Media
Media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi secara efektif dan efisien. Media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan proses belajar mengajar dapat tercapai dengan sempurna. Media Media pendid pendidika ikan n juga juga berper berperan an sebaga sebagaii perang perangsan sang g belajar belajar dan dapat dapat menumb menumbuhk uhkan an motiva motivasi si belajar belajar sehing sehingga ga pesert pesertaa didik didik tidak tidak merasa merasa bosan bosan dalam dalam meraih meraih tujuan tujuan-tuj -tujuan uan belajar. Media pendidikan pendidikan sangat penting penting bagi guru dan peserta didik. Hal ini karena apapun apapun materi ajar yang disampaikan oleh guru mesti menggunakan media, paling tidak yang digunakannya adalah media verbal yaitu berupa kata-kata yang diucapkan di hadapan peserta didik. Media pendidikan dapat diedakan dalam 4 (empat) jenis, yakni: (1) Media visual; gambar, photo, sketsa, diagram grafik, karton foster, peta dan globe. (2) Media dengar: radio, tape rekorder, laboratorium bahasa, dan CD. (3) Project still media: slide, OHP. (4) Projected mosion media: TV, Vidio, Komputer.
By: Luqmanul Hakim Muttaqin
Ada juga kelompok para ahli yang menggolongkan media pendidikan menjadi 6 (enam) jenis, yakni: (1) Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan, gambar, grafik, peta, poster. (2) Berbagai papan: papan tulis, white board, papan planel. (3) Visual 3 dimensi: benda asli, model, barang/alat tiruan. (4) Audio: radio, tape rekorder, CD. (5) Audiovisual murni: film. (6) Demonstrasi dan widya wisata. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pendidikan adalah merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak atau audio visual serta peralatannya untuk mencapai tujuan pembelajaran. D. Model Media Pendidikan bagi ABK
Media pendidikan pendidikan dan pembelajaran pembelajaran memilki memilki banyak banyak jenis dan masing-mas masing-masing ing memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu guru perlu memahami karakteristik media itu agar dapat memilih media sesuai dengan dengan tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran.. Model-media Model-media pendidikan pendidikan berdasarkan karakteristiknya digolongkan menjadi dua bagian yaitu : Media dua dimensi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, dan media cetak.Sedangkan media tiga dimensi edapat berujud sebagai benda asli baik hidup atau matidan dapat pula berujud sebagian tiruan yang mewakili aslinya. Media pembelajaran secara khusus berdasarkan karakteristik siswa antara lain: No . Jenis 1. ABK dengan gangguan penglihatan
Model Buta Total : Peta timbul, radio, audio, penggaris braille, blokies, papan baca, model anatomi mata, meteran braille, puzzel buah buaha buahan, n, talkin talking g watch, watch, kompa kompass braill braille, e, botol botol aroma, aroma, bentuk bentuk- bentuk geometri, tape recorder, komputer dengan sistem jaws, media tiga dimensi, media dua dimensi, lingkungan sekitar anak, Braill Braillee kit, kit, mesin mesin tik braill braille, e, kamus kamus bicara, bicara, kompas kompas bicara bicara,, komputer dan printer braille, collor sorting box. an, Low Low Visi Vision on : CCTV, Magnifier Lens Set, View Scan, Televisi,Microscope
2
ABK dengan gangguan pendengaran
Foto-f Foto-foto oto,, video, video, kartu kartu huruf, huruf, kartu kartu kalimat kalimat,, anatom anatomii teling telinga, a, miniatur benda, finger alphabet, model telinga, torso setengah badan, puzzle buah-buahan, puzzle binatang, puzzle konstruksi, silind silinder, er, model model geomet geometri, ri, menara menara segi segi tiga, tiga, menara menara gelang gelang,, menara segi empat, atlas, globe, peta dinding, miniatur rumah By: Luqmanul Hakim Muttaqin
3.
4
5.
6.
7
adat. Tunagrahita/ anakGradasi Grad asi kubus, kubus, gradas gradasii balok, balok, silind silinder, er, manara manara gelang gelang,, kotak kotak lamban belajar silinder, multi indra, puzzle binatang, puzzle konstruksi, puzzle bola, boks sortor warna, geometri tiga dimensi, papan geometri, konsentrasi mekanik, puzzle set, abacus, papan bilangan, kotak bilangan, bilangan, sikat gigi, dresing prame set, pias huruf, pias kalimat, kalimat, alphabet fibre box, bak pasir, papan keseinbangan, power raider, ABK dengan Kartu Kartu abjad, abjad, kartu kartu kata, kata, kartu kartu kalima kalimat, t, torso torso seluru seluruh h badan, badan, gangguan motorik geometri sharpe, menara gelang, menara segi tiga, gelas rasa, botol aroma, abacus dan washer, papan pasak, kotak bilangan. Tunalaras Animal ma maching ga games, sa sand pi pits, ko konsentrasi me mekanik, an animal puzzle, fruits puzzle, rebana, flute, torso, constructive puzzle, organ Anak berbakat Buku paket, buku referensi, buku pelengkap, buku bacaan, majalah, koran, internet, modul, lembar kerja, komputer, VCD, museum, perpustakaan, TV, OHP, chart, dsb Kesu Kesuli lita tan n bel belaj ajar ar Disl Dislek eksi siaa : kart kartu u ab abjad, jad, kartu artu kata kata,, kar kartu tu kali kalim mat Disgra Disgrafia fia : kartu kartu abjad, abjad, kartu kartu kata, kata, kartu kartu kalima kalimat, t, balokbilangan Disk Diskal alku kuli lia: a: balo balok k bila bilang ngan an,, pias pias angk angka, a, kota kotak k bilangan, papan bilangan
8.
Autis
9. 10.
Tunaganda HIV AIDS
11.
Korban Penyalahgunn Narkoba
13.
Indigo
Kartu hu huruf, kartu ka kata, ka katu an angka, ka kartu ka kalimat, ko konsentrasi mekanik, komputer, mnara segi tiga, menara gelang, fruit puzzel, construktiv puzzle Disesuaikan dengan karakteristik kelainannya Disesuaikan dengan kondisi anak, berat ringan penyakit, dan setting pelayanan pendidikan Disesu Disesuaik aikan an dengan dengan kondis kondisii anak, anak, berat berat ringan ringan penyak penyakit, it, dan setting pelayanan pendidikan Digunakan media seperti anak pada umumnya.
By: Luqmanul Hakim Muttaqin
E. Kesimpulan
1. Media pendidikan adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan proses belajar mengajar dapat tercapai dengan sempurna. 2. Media Media pend pendid idik ikan an dapa dapatt berfu berfung ngsi si seba sebaga gaii pera perang ngsa sang ng bela belaja jarr dan dan dapa dapatt menumbuhk menumbuhkan an motivasi motivasi belajar belajar sehingga sehingga peserta didik tidak bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar. Oleh karenanya media pendidikan harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik itu sendiri.
By: Luqmanul Hakim Muttaqin
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Salim. 2010. Identifikasi Dan Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. Makalah Disampaikan Pada Workshop Bagi Para Guru Di BP-Dikjur Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah Tanggal 10-13 Mei 2010 Abdul Salim. 2009. Implementasi Pendidikan Inklusif Pasca Permendiknas No. 70 Tahun 2009. Makalah Disampaikan Pada Kegiatan Sosialisasi Implementasi Pendidikan Inklusi Di SMKN IX Surakarta, Tanggal 30 Nopember 2009 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan Dan Memiliki Potensi Kecerdasan Dan/Atau Bakat Istimewa Sri Anita. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: FKIP UNS
By: Luqmanul Hakim Muttaqin