C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Tabel 5. Matriks Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Lingkungan Hidup Serta Upaya Pemantauan Lingkungan Lingkungan Hidup UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
A. Tahap Pra Konstruksi 1. Sosialisasi Sikap dan Adanya Kegiatan Persepsi dukungan masyaraakt masyarakat terhadap rencana pembangunan Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP - Melakukan koordinasi dengan
-
-
2. Penerimaan Terbukanya Tenaga Kerja kesempatan Konstruksi kerja
Jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 146 orang -
-
Peningkatan Minimal sama pendapatan dengan UMR pekerja Kota Samarinda
ketua RT 25 dan Lurah mengenai adanya rencana pembangunan Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya Memasang spanduk atau pengumuman mengenai rencana pembangunan Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya di sekitar lokasi kegiatan. Memberitahukan rencana pembangunan Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya kepada tetangga yang berdekatan dengan lokasi pembangunan Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya Melaporkan lowongan pekerjaan kepada instansi teknis (Dinas Tenaga Kerja) tentang kualifikasi tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan Memprioritaskan tenaga kerja yang berasal dari sekitar lokasi kegiatan Memberikan pengumuman kepada masyarakat di sekitar lokasi proyek tentang tenaga kerja apa saja yang dibutuhkan dalam pembangunan Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya Memberikan gaji atau upah kepada tenaga kerjanya dengan mengacu kepada peraturan yang telah ditetapkan (minimal sama dengan UMR Kota Samarinda)
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP - Lingkungan RT 25
dan Kelurahan Handil Bhakti - Tetangga sekitar pembangunan Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya
- Lingkungan RT 25
dan Kelurahan Handil Bhakti - Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda
- Lingkungan RT 25
dan Kelurahan Handil Bhakti - Kantor di lokasi
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Selama kegiatan sosialisasi dan sebelum pelaksanaan pembangunan
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
- Melakukan pengamatan
- Lingkungan RT 25 langsung terhadap tetangga dan Kelurahan samping kiri dan kanan yang Handil Bhakti berdekatan dengan lokasi - Tetangga kiri dan pembangunan Industri kanan Beton, TUKS dan Sarana pembangunan Pendukung Lainnya Industri Beton, - Melakukan wawancara TUKS dan Sarana terhadap warga lingkungan Pendukung RT 25 dan warga kelurahan Lainnya setempat
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
KET
Selama kegiatan sosialisasi dan sebelum pelaksanaan pembangunan
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - Pemerintah Kel. Handil Bhakti - RT 25 c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - RT 25
Dampak terjadi pada saat kegiatan sosialisasi berlangsung
Sebelum dilakukan - Melakukan pencatatan dan Kantor lapangan penerimaan tenaga pengecekan secara langsung kontraktor pelaksana kerja pada saat penerimaan kegiatan tenaga kerja tentang berapa banyak tenaga kerja lokal yang diterima dalam proyek
Selama tenaga kerja bekerja dalam kegiatan pembangunan
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan penggunaan tenaga kerja konstruksi berlangsung
- Melakukan pencatatan dan Selama tenaga Kantor lapangan kerja bekerja dalam pengecekan secara langsung kontraktor pelaksana proyek kepada tenaga kerja yang kegiatan bekerja mengenai gaji atau upah yang diterimanya
Selama tenaga kerja bekerja dalam kegiatan pembangunan
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan penggunaan tenaga kerja konstruksi berlangsung
I
R
TA
S
LE
A
Y
A
J
N
LO
A
G
EN
.B
T
P
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
3. Mobilisasi Peralatan
Gangguan lalu lintas jalan umum
B. Tahap Konstruksi 1. Pembersihan Limbah Lahan padat
BESARAN DAMPAK
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PERIODE BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP - Melakukan kegiatan mobilisasi - Mengawasi dan memonitor Sekitar lokasi proyek Selama kegiatan peralatan pada saat malam hari dan jalan umum yang mobilisasi peralatan kendaraan yang keluar yaitu pada waktu masyarakat dilalui masuk lokasi kegiatan sedang istirahat/tidur - Memberi rambu-rambu lalu lintas di jalan umum dan - Membatasi jumlah kendaraan pengangkut peralatan dan jalan sekitar lokasi proyek - Bekerja sama dengan dinas material dengan cara memberi interval waktu sekitar 30 menit perhubungan dalam s/d 1 jam antar kendaraan. pelaksanaan mobilisasi - Memasang plang yang peralatan bertuliskan “hati-hati ada keluar
LOKASI PERIODE PEMANTAUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP Sekitar lokasi proyek Pemantauan dan jalan umum yang dilakukan selama dilalui kegiatan mobilsasi peralatan berlangsung
- Membuat tempat pembuangan
Di dalam lokasi kegiatan
Di dalam lokasi kegiatan
Terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan umum yang dilalui kendaraan pengangkut peralatan dan material khususnya Jl. Trikora di sekitar lokasi masuk kendaraan berat” pembangunan - Melakukan permohonan ijin Industri Beton, mobilisasi alat kepada instansi TUKS dan yang berwenang. - Melakukan pengaturan Sarana Pendukung kecepatan kendaraan Lainnya pengangkut, maksimal 30 km/jam terutama jika melintasi pemukiman padat penduduk
Adanya tumpukantumpukan material sisa dari bangunan yang dibongkar dan tumpukan kayu dengan perkiraan jumlahnya sebesar ± 60 kg 2. Pembanguna Limbah Adanya n Base Camp Padat tumpukantumpukan material sisa dari bangunan yang dibongkar dan tumpukan kayu dengan perkiraan jumlahnya sebesar ± 25 kg 3. Instalasi Kecelakaan Terjadinya Batching Kerja kecelakaan kerja Plant pada saat instalasi batching plant baik kecelakaan yang dapat menyebabkan cacat ataupun kematian
Di dalam lokasi sementara (TPS) kegiatan - Mengumpulkan dan membuang potongan-potongan kayu dan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS)
Selama kegiatan konstruksi bangunan
- Mengawasi dan
- Membuat tempat pembuangan
Selama kegiatan konstruksi bangunan
- Mengawasi dan
Di dalam lokasi sementara (TPS) kegiatan - Mengumpulkan dan membuang potongan-potongan kayu dan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS)
- Menerapkan SOP K3 sehingga
kecelakaan kerja dapat diminimalkan dan dapat dikurangi - Melakukan pertolongan pertama pada tenaga kerja yang mengalami kecelakaan saat bekerja
Di dalam lokasi kegiatan
Selama kegiatan instalasi batching plant
memonitoring pembuatan serobong kerja - Mengosongkan TPS apabila sudah penuh dengan membuangnya ke tempat pembuangan akhir (TPA)
memonitoring pembuatan serobong kerja - Mengosongkan TPS apabila sudah penuh dengan membuangnya ke tempat pembuangan akhir (TPA)
- Melakukan inspeksi kepada
seluruh tenaga kerja sebelum mulai beraktifitas terhadap atribut keselamatan kerja - Menyiapkan tenaga medis apabila ada kejadian yang bersifat darurat
Di dalam lokasi kegiatan
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
KET
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Polisi Lalu Lintas Sek. Palaran - Dinas Perhubungan Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan penggunaan tenaga kerja konstruksi berlangsung
Selama kegiatan konstruksi bangunan
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
Selama kegiatan konstruksi bangunan
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : instalasi batching - PT. Bengalon Jaya Lestari plant b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
P T .B
I
R
TA
S
LE
A
Y
A
J
N
LO
A
G
EN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
4. Pekerjaan Dermaga
Kecelakaan Kerja
Gangguan lalu lintas sungai
Limbah padat
5. Pembangunan Sarana Pendukung
Kecelakaan Kerja
BESARAN DAMPAK
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PERIODE PEMANTAUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP Melakukan inspeksi kepada Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : seluruh tenaga kerja instalasi batching - PT. Bengalon Jaya Lestari sebelum mulai beraktifitas plant b. Instansi Pengawas : terhadap atribut keselamatan - BLH Kota Samarinda kerja - Disnakertrans Kota Menyiapkan tenaga medis Samarinda apabila ada kejadian yang c. Instansi Penerima bersifat darurat Laporan : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda Mengawasi dan Lokasi pembangunan Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : memonitoring pekerjaan dermaga pekerjaan - PT. Bengalon Jaya Lestari pembuatan dok kapal dermaga b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda Memantau pasang surut air - Dinas Perhubungan Kota Sungai Mahakam Samarinda - Syahbandar Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
LOKASI BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP - Menerapkan SOP K3 sehingga Terjadinya Di dalam lokasi kecelakaan kerja kecelakaan kerja dapat kegiatan pada saat diminimalkan dan dapat instalasi dikurangi batching plant - Melakukan pertolongan pertama baik kecelakaan pada tenaga kerja yang yang dapat mengalami kecelakaan saat menyebabkan bekerja cacat ataupun kematian
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Selama kegiatan instalasi batching plant
Adanya Lokasi pembangunan - Tidak melakukan pekerjaan kecelakaan atau konstruksi dok kapal pada waktu dermaga tabrakan air sungai mengalami pasang - Melakukan koordinasi dengan transportasi Sungai Dinas Perhubungan bidang Lalu Mahakam Lintas Sungai
Selama kegiatan pekerjaan pembuatan dok kapal
- Membersihkan limbah padat Terdapatnya Lokasi pembangunan limbah padat seperti potongan kayu, tumpahan dermaga sisa-sisa semen, dll yang berserakan penggunaan - Membuat Tempat Pembuangan material yang Sementara (TPS) yang akan berserakan di diangkut ke Tempat Pembuangan sekitar Akhir (TPA) pembangunan sejumlah ± 20 kg/minggu Terjadinya Di dalam lokasi - Menerapkan SOP K3 sehingga kecelakaan kerja kecelakaan kerja dapat kegiatan pada saat diminimalkan dan dapat pembangunan dikurangi - Melakukan pertolongan pertama sarana pendukung baik pada tenaga kerja yang kecelakaan yang mengalami kecelakaan saat dapat bekerja menyebabkan cacat ataupun kematian
Selama kegiatan - Memantau dan mencatat Lokasi pembangunan Selama kegiatan pekerjaan dermaga limbah padat yang dihasilkan dermaga pekerjaan selama kegiatan dermaga pembangunan sarana dan prasarana - Mengidentifikasi limbah padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3
BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-
-
-
-
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Di dalam lokasi kegiatan
Selama kegiatan - Melakukan inspeksi kepada Di dalam lokasi pembangunan seluruh tenaga kerja kegiatan sarana pendukung sebelum mulai beraktifitas terhadap atribut keselamatan kerja - Menyiapkan tenaga medis apabila ada kejadian yang bersifat darurat
KET
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : pembangunan - PT. Bengalon Jaya Lestari sarana pendukung b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
I
R
TA
S
LE
A
Y
A
J
N
LO
A
G
EN
.B
T
P
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
Limbah Padat
BESARAN DAMPAK
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PERIODE LOKASI BENTUK UPAYA BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP - Membersihkan limbah padat Lokasi pembangunan Selama kegiatan - Memantau dan mencatat Lokasi pembangunan seperti potongan kayu, tumpahan sarana pendukung pekerjaan dermaga limbah padat yang dihasilkan sarana pendukung semen, dll yang berserakan selama kegiatan pembangunan sarana dan - Membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan prasarana - Mengidentifikasi limbah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) padat yang dihasilkan apakah termasuk golongan limbah B3
Terdapatnya limbah padat sisa-sisa penggunaan material yang berserakan di sekitar pembangunan sejumlah ± 30 kg/minggu Limbah Terdapatnya Lokasi kegiatan - Melaksanakan sistem drainase domestik sampah-sampah dan sanitasi lingkungan dengan (limbah hasil kebutuhan baik di lingkungan galangan padat dan tenaga kerja kapal yang dialirkan ke sebuah cair) yang konstruksi kolam besar sebelum dialirkan dikategorikan ke sungai. - Membuat unit pengolahan termasuk kedalam limbah sebelum membuang ke limbah B3 sungai. - Membuat bak-bak penampungan sampah sementara C. Tahap Pasca Konstruksi - Melakukan permohonan ijin 1. Demobilisasi Lalu Lintas Tingkat Akses jalan masuk Peralatan kelancaran lalu demobilisasi alat kepada instansi dan keluar lokasi lintas darat pada yang berwenang. pembangunan - Dalam kegiatan demobilisasi jalan umum yang dilalui harus dilakukan pengawalan untuk mobilisasi oleh pihak Kepolisian. - Melakukan kegiatan demobilisasi peralatan dan persimpangan pada saat frekuensi lalu lintas jalan rendah - Melakukan pengaturan demobilisasi dengan jalan kecepatan kendaraan umum pengangkut, maksimal 30 km/jam terutama jika melintasi pemukiman padat penduduk - Melakukan sosialisasi terhadap 2. Pemutusan Kesempatan Jumlah Tenaga kerja yang Hubungan Kerja karyawan yang tenaga kerja bahwa akan ada dilakukan pemutusan Kerja di PHK kegiatan pemutusan hubungan hubungan kerja kerja. - Memberikan pengertian dan pemberitahuan kepada karyawan atau pekerja secara lebih dini, sehingga memberi peluang bagi mereka untuk mencari lowongan pekerjaan di perusahaan lain yang masih atau akan beroperasi. - Melakukan kegiatan pemutusan hubungan kerja secara bertahap. - Melakukan pemutusan hubungan kerja denga mengacu pada peraturan perundang-
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PERIODE PEMANTAUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari pembangunan sarana pendukung b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
KET
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
Selama kegiatan Melakukan pemantauan Lokasi kegiatan pembangunan terhadap saluran drainase, unit sarana pendukung pengolahan limbah dan bakbak sampah
Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : pembangunan - PT. Bengalon Jaya Lestari sarana pendukung b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat kegiatan konstruksi
Selama kegiatan demobilisasi peralatan berlangsung
Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari demobilisasi peralatan b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda berlangsung dengan frekuensi - Polisi Lalu Lintas Sek. pemantauan 1 Palaran - Dinas Perhubungan Kota (satu) kali Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat demobilisasi peralatan
- Melakukan pengamatan
Akses jalan masuk frekuensi dan jenis sarana dan keluar lokasi lalu lintas darat pada jalan pembangunan umum. Pengamatan dilakukan pada saat dilakukan kegiatan demobilisasi peralatan. - Data yang diperoleh dicatat dalam bentuk tabel (tabulasi data) dan dilakukan analisa komparasi
Pada saat proses - Melakukan pencatatan Tenaga kerja yang Pada saat proses a. pemutusan secara langsung mengenai dilakukan pemutusan pemutusan hubungan kerja jumlah tenaga kerja yang di hubungan kerja hubungan kerja b. berlangsung PHK pada saat pelaksanaan berlangsung kegiatan rasionalisasi tenaga dengan frekuensi kerja (PHK). pemantauan 1 - Melihat prosentase terjadi (satu) kali c. kenaikan tingkat pengangguran (penduduk angkatan kerja yang belum bekerja) akibat banyaknya karyawan/pekerja yang terkena kegiatan rasionalisasi tenaga kerja (PHK) dengan sebelum adanya kegiatan rasionalisasi tenaga kerja (PHK).
Instansi Pelaksana : PT. Bengalon Jaya Lestari Instansi Pengawas : BLH Kota Samarinda Disnakertrans Kota Samarinda Instansi Penerima Laporan : BLH Kota Samarinda Disnakertrans Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat pasca konstruksi
I
R
TA
S
LE
A
Y
A
J
N
LO
A
G
EN
.B
T
P
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya
Selama operasional Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
KET
undangan yang berlaku yaitu Keputusan Menteri Negara Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : Kep150/MEN/2000 tanggal 20 juni 2000 yang mengatur tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan pesangon bagi karyawan D. Tahap Operasional 1. Mobilisasi Kesempatan Akan Bahan Baku kerja memerlukan Insdustri tenaga kerja harian dalam hal ini buruh angkut yang bekerja untuk aktivitas bongkar muat bahan baku dari dan ke lokasi industri
- Berkoordinasi dengan Disnaker
-
-
-
-
Gangguan Lalu Lintas
Tingkat kesehatan masyarakat
Tingkat kelancaran lalu lintas darat pada jalan umum yang dilalui untuk mobilisasi bahan baku dan persimpangan jalan mobilisasi dengan jalan umum
-
-
-
-
Masyarakat disekitar lokasi kegiatan dan sekitar jalan yang dilalui kendaraan pengangkut bahan baku -
- Lingkungan untuk memberikan informasi Industri Beton, lowongan pekerjaan. TUKS dan Sarana Berkoordinasi dengan Ketua RT Pendukung Lainnya - Kelurahan Handil 25 dan Lurah Handil Bhakti dalam informasi penerimaan Bhakti - Lingkungan RT 25 tenaga kerja Pembayaran upah disesuaikan dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) Mengacu kepada UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Melarang mempekerjakan anak dibawah umur Melakukan permohonan ijin Akses jalan masuk demobilisasi alat kepada instansi dan keluar lokasi yang berwenang. pembangunan Dalam kegiatan demobilisasi harus dilakukan pengawalan oleh pihak Kepolisian. Melakukan kegiatan demobilisasi pada saat frekuensi lalu lintas rendah Melakukan pengaturan kecepatan kendaraan pengangkut, maksimal 30 km/jam terutama jika melintasi pemukiman padat penduduk Melakukan pengelolaan Masyarakat terhadap dampak kualitas udara Kelurahan Handil ambien dan kebisingan Bhakti Bekerjasama dengan usaha dan/atau kegiatan lain sekitar lokasi serta Puskesmas Palaran untuk melakukan pengamatan tingkat kesehatan masyarakat Melakukan penyiraman jalan yang dilalui kendaraan pengangkut bahan baku
Selama operasional - Memonitoring jumlah tenaga Industri Beton, kerja di lingkungan Industri TUKS dan Sarana Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya Pendukung Lainnya - Mengawasi dan mengamati munculnya calo dan tindakan pencurian
Akses jalan masuk frekuensi dan jenis sarana dan keluar lokasi lalu lintas darat pada jalan pembangunan umum. Pengamatan dilakukan pada saat dilakukan kegiatan demobilisasi peralatan. - Data yang diperoleh dicatat dalam bentuk tabel (tabulasi data) dan dilakukan analisa komparasi
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kesehatan Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - Ketua RT 25 dan Lurah Handil Bhakti
Dampak terjadi pada saat mobilisasi bahan baku industri berlangsung
Selama kegiatan mobilisasi bahan baku peralatan berlangsung
- Melakukan pengamatan
Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : mobilisasi bahan - PT. Bengalon Jaya Lestari baku berlangsung b. Instansi Pengawas : dengan frekuensi - BLH Kota Samarinda - Dinas Kesehatan Kota pemantauan 1 (satu) kali Samarinda - MUSPIKA Palaran - Kelurahan Handil Bhakti c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Dampak terjadi pada saat mobilisasi bahan baku industri berlangsung
Selama kegiatan mobilisasi bahan baku peralatan berlangsung
- Melakukan pengamatan
Selama kegiatan a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari Handil mobilisasi bahan baku berlangsung b. Instansi Pengawas : dengan frekuensi - BLH Kota Samarinda pemantauan 1 - Dinas Kesehatan Kota (satu) kali Samarinda - MUSPIKA Palaran - Kelurahan Handil Bhakti c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kesehatan Kota Samarinda - MUSPIKA Palaran - Kelurahan Handil Bhakti
Dampak terjadi pada saat mobilisasi bahan baku industri berlangsung
Masyarakat terhadap pelaksanaan Kelurahan pengelolaan dampak Bhakti terhadap kualitas udara ambien dan kebisingan yang telahdilaksanakan - Melakukan wawancara dengan masyarakat, sekitar. - Data yang diperoleh, kemudian diolah secara tabulasi dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
I
R
TA
S
LE
A
Y
A
J
N
LO
A
G
EN
.B
T
P
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
LOKASI BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP - Menerapkan SOP K3 sehingga 2. Pengopera- Kecelakaan Terjadinya Di dalam lokasi sian Pabrik Kerja kecelakaan kerja kecelakaan kerja dapat kegiatan pada saat diminimalkan dan dapat pembangunan dikurangi sarana - Melakukan pertolongan pertama pendukung baik pada tenaga kerja yang kecelakaan yang mengalami kecelakaan saat dapat bekerja menyebabkan cacat ataupun kematian Limbah B3 Terdapatnya Di dalam lokasi - Menyediakan tempat (pelumas pelumas bekas penampungan sementara limbah kegiatan bekas, yang dihasilkan oli tersebut kemasan cat oleh operasional - Bekerja sama dengan dan lain-lain) dan perbaikan pengusaha pengumpul limbah alat berat di oli yang memiliki izin - Bekerja sama dengan pemulung workshop sebesar ± 250 yang mengumpulkan kemasan ltr/bulan bekas cat baik berupa kaleng atau plastik - Menyediakan tempat pembuangan sementara khusus untuk kemasan bekas cat
- Melaksanakan sistem drainase Limbah Terdapatnya Lingkungan kantor Domestik limbah domestik dan sanitasi lingkungan dengan dan pabrik (limbah cair) akibat aktivitas baik di lingkungan kantor dan karyawan baik pabrik yang dialirkan ke karyawan kantor septictank . - Membuat unit pengolahan maupun karyawan pabrik limbah sebelum membuang ke sumber air atau dibuang menggunakan truk pengangkut tinja - Membuat tempat penampungan sampah di dalam bangunan dan diluar bangunan dengan memisahkan tempat/bak sampah 3 jenis yakni : a. kertas, tisu, Koran dan sejenisnya b. Plastik, kaleng, kaca c. Sisa makanan, daun dan sejenisnya Peningkatan Terjadinya - Mewajibkan tenaga kerja pabrik Lingkungan pabrik kebisingan peningkatan untuk memasang alat penutup kebisingan di telinga untuk mengurangi dalam kebisingan yang diakibatkan lingkungan suara mesin-mesin produksi di industri (pabrik) dalam pabrik - Membuat bangunan pabrik yang yang melebihi baku mutu tertutup, sehingga suara bising
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PERIODE LOKASI BENTUK UPAYA PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP HIDUP HIDUP Selama operasional - Melakukan inspeksi kepada Di dalam lokasi pabrik seluruh tenaga kerja kegiatan sebelum mulai beraktifitas terhadap atribut keselamatan kerja - Menyiapkan tenaga medis apabila ada kejadian yang bersifat darurat
Selama operasional - Melakukan monitoring pabrik tempat penampungan sementara limbah oli atau pelumas bekas - Melakukan monitoring tempat pembuangan sementara kemasan bekas cat
Di dalam lokasi kegiatan
Selama operasional Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya
Lingkungan kantor dan pabrik
Melakukan pemantauan terhadap saluran drainase, septictank, dan bak-bak sampah
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PERIODE PEMANTAUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN HIDUP Selama a. Instansi Pelaksana : operasional pabrik - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda Selama a. Instansi Pelaksana : operasional pabrik - PT. Bengalon Jaya Lestari setiap bulan b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
Setiap 6 bulan sekali
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
KET
Dampak terjadi pada operasional pabrik
Dampak terjadi pada operasional pabrik
Dampak terjadi pada operasional pabrik
P T .B EN G A Selama operasional Industri Beton, TUKS dan Sarana Pendukung Lainnya
Melakukan pengecekan terhadap intensitas kebisingan dengan melakukan pengambilan sampel kemudian dianalisis di laboratorium yang terakreditasi seperti Lab. Kes. Prov. Kaltim dengan
Lingkungan pabrik
Setiap 6 bulan sekali
a. Instansi Pelaksana : - PT. Bengalon Jaya Lestari b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda
J
N
LO
Dampak terjadi pada operasional pabrik
I
R
TA
S
LE
A
Y
A
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN DAMPAK
BENTUK UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
tidak terdengar sampai di telinga masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi kegiatan.
3. Pengoperasian Dermaga
Gangguan Adanya Dermaga (TUKS) - Berkoordinasi dengan Dinas Lalu lintas gangguan dan Pehubungan Bidang Lalu Lintas yang berada di Sungai kecelakaan yang Sungai dalam operasional Sungai Mahakam diakibatkan dermaga sehingga kecelakaan aktivitas di dan gangguan lalu lintas sungai dermaga yang dapat dikendalikan dan dapat terdapat ponton diminimalisir. - Berkoordinasi dengan RT dan Lurah Handil Bhakti mengenai aktivitas dermaga dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang memanfaatkan sungai Mahakam sebagai transportasi hilir mudik melewati dermaga PT. Bengalon Jaya Lestari
PERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BENTUK UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
LOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
mengacu : a. Tingkat kebisingan untuk di lingkungan pemukiman mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Nomor : Kep48/MENLH/11/1996 b. Tingkat kebisingan untuk di lingkungan kerja sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-51/MEN/1999 Pengelolaan Dermaga (TUKS) - Melakukan pengamatan dilakukan saat langsung di lokasi dermaga yang berada di dermaga akan - Melakukan pelaporan dan Sungai Mahakam dioperasikan pemberitahuan kepada Dishub Bidang Sungai, RT dan Lurah apabila ada aktivitas bongkar muat di dermaga
PERIODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Setiap ada a. Instansi Pelaksana : aktivitas bongkar - PT. Bengalon Jaya Lestari muat di dermaga b. Instansi Pengawas : - BLH Kota Samarinda - Dinas Perhubungan Bidang lalu Lintas Sungai Kota Samarinda - RT. 25 Kelurahan Handil Bhakti c. Instansi Penerima Laporan : - BLH Kota Samarinda - Dinas Perhubungan Bidang lalu Lintas Sungai Kota Samarinda - RT. 25 Kelurahan Handil Bhakti Keselamatan Adanya Lingkungan Industri Selama operasional - Melakukan inspeksi kepada Lingkungan Industri Selama a. Instansi Pelaksana : - Menerapkan SOP K3 sehingga kerja kecelakaan kerja - PT. Bengalon Jaya Lestari kecelakaan kerja dapat Beton, TUKS dan Industri Beton, seluruh tenaga kerja Beton, TUKS dan operasional yang dialami diminimalkan dan dapat Sarana Pendukung TUKS dan Sarana sebelum mulai beraktifitas Sarana Pendukung Industri Beton, b. Instansi Pengawas : oleh tenaga dikurangi Lainnya Pendukung Lainnya terhadap atribut keselamatan Lainnya TUKS dan Sarana - BLH Kota Samarinda kerja selama - Melakukan pertolongan pertama - Disnakertrans Kota kerja Pendukung pengoperasian - Menyiapkan tenaga medis pada tenaga kerja yang Lainnya Samarinda dermaga pada mengalami kecelakaan saat apabila ada kejadian yang c. Instansi Penerima saat bongkar bekerja bersifat darurat Laporan : muat di dermaga - BLH Kota Samarinda - Disnakertrans Kota Samarinda
KET
Dampak terjadi saat operasional dermaga
Dampak terjadi pada operasional dermaga
I
R
TA
S
LE
A
Y
A
J
N
LO
A
G
EN
.B
T
P
Gambar 5. Peta Lokasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
I
R
TA
S
LE
A
Y
A
J
N
LO
A
G
EN
.B
T
P