Organisasi merupakan suatu perkumpulan orang yang memilki tujuan tujuan bersam bersama a untuk untuk memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han hidupnya hidupnya.. Perila Perilaku ku organisasi
merupakan
pembelajaran
tentang
suatu
sifa sifat/ t/ka kara rakt kter eris isti tik k indi indivi vidu du yang yang ter tercipt cipta a di ling lingk kunga ungan n su suat atu u organis organisasi. asi. Karena Karena manusia manusia berbeda berbeda – beda beda karakter karakteristi istik, k, maka maka perilaku organisasi berguna untuk mengetahui sifat – sifat individu dala dalam m
berki erkine nerj rja a
suat su atu u
orga organi nisa sas si.
Pembe embela laja jara ran n
peril erilak aku u
orga organi nisa sasi si akan akan meng menget etah ahui ui tent tentan ang g cara cara – cara cara meng mengat atas asii masalah – masalah yang ada di lingkungan organisasi. A. DIMENSI-D DIMENSI-DIMEN IMENSI SI POKOK POKOK PEMBAHAS PEMBAHASAN AN TEORI ORGANISASI •
Dimensi
teknis,
dimensi
teknis
yaitu
dimensi
yang
menekankan pada kecakapan atau kemampuan seseorang yang dibutuhkan untuk menggerakkan organisasi, otomatis yang diperlukan disini adalah sumber daya yang memiliki keter eteram ampi pila lan nk kepte eptera ramp mpil ilan an
dala dalam m
meng mengel elol ola a
sebu sebuah ah
organisasi. organisasi. Dimensi Dimensi ini berisi keahliankeahlian keahliankeahlian birokrat atau manajer
dibi ibidang
mempunyai mengg engger erak akk kan
teknis
kemampuan orga organi nisa sasi si,,
atau
orang
yang misal isalny nya a
yang
ahli
dan
diperlukan
untuk
keahl eahlia ian n
dala dalam m
mengoperasika mengoperasikan n komputer, komputer, memahami memahami konsep konsep pemasaran pemasaran serta mampu dalam penyalurannya, dan lainlain. •
Dime Dimens nsii konse onsep, p, yait yaitu u sebu sebuah ah ranc rancan anga gan n khus khusus us yang yang dijad ijadik ikan an
seba sebaga gaii
acua acuan n
dala dalam m
menja enjala lank nkan an
sebu sebuah ah
oragn oragnisa isasi, si, artiny artinya a setia setiap p gerak gerak atau atau kegiat egiatan an yang yang akan akan dilak dilaksa sanak nakan an tetap tetap meng mengacu acu pada pada pedom pedoman an yang yang telah telah dibuat oleh seluruh atau sebagian anggota organisasi yang mempunyai !e!enang. "elain itu juga, dimensi konsep ini meru merupak pakan an motor motor peng pengge gerak rak dari dari dimen dimensi si pertam pertama a dan
amat erat hubungannya dengan dimensi ketiga yakni dimensi manusia. •
Dimensi manusia, adalah dimensi yang paling utama dalam sebuah organisasi karena tanpa adanya dimensi manusia otomatis suatu organisasi tidak akan pernah ada karena tidak ada yang membuat organisasi dalam arti membentuk sebuah organisasi dan tidak ada penggerak yang melakukan suatu
kegiatan
oragnisasi
tersebut.
"ehingga
dapat
dikatakan kalau dimensi manusia merupakan dimensi yang komplek dalam sebuah organisasi. #amun, tetap saja dimensi manusia tidak akan berpungsi secara utuh jika dimensi teknis dan konsep tidak ada.
B. KERANGKA DASAR KONSEP PERILAKU ORGANISASI Kerangka dasar pada perilaku organisasi adalah terletak pada dua komponen perilaku
yaitu
secara
organisasi.
individuindividu individu,
Komponen
yang berperilaku, baik itu
perilaku
kelompok,
dan
perilaku
yang kedua adalah organisasi formal
sebagai !adah dari perilaku itu. $aitu sebagai sarana bagi ndividu dalam bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya pada suatu organisasi. Dan, menjalankan perannya dalam organisasi tersebut. Pengertian perilaku organisasi menurut beberapa ahli % •
Prof.Joe.Kelly , perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari sifatsifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh dan berkembang.
•
Drs. Adam Indrawijaya, perilaku orgai!a!i adalah suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota
terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi terhadap anggota •
Drs. Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi
adalah suatu
bidang studi yang mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus &karakteristik' anggota dan sifat khusus &karakteristik' para anggotannya dan pengaruh lingkungan •
Perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. &"tephen P. (obbins, Perilaku organisasi )ilid *%+'.
C. PERBEDAAN
PERILAKU
ORGANISASI
DENGAN
ILMU
PERILAKU LAINN"A Perilaku organisasi &PO' adalah ilmu terapan, sehingga ilmu perilaku organisasi tidak terlepas dari pengaruh ilmu perilaku sehingga berkontribusi
dengan beberapa ilmu perilaku
lain,
diantaranya% •
Perbedaan
antara
PO
dengan
Psikologi
ndustri
atau
organisasi, yaitu PO mempelajari perilaku manusia dengan tidak
dia!ali
pada
psikologi
manusia
yaitu
dengan
menggunakan multidisiplin, sedangkan psikologi industri mempelajari perilaku manusia dengan dia!ali dari psikologi manusia
itu
sendiri.
#amun,
keduanya
samasama
mempelajari perilaku manusia. •
Perbedaan antara PO dengan psikologi dengan dengan teori organisasi terletak pada dua perbedaan diantaranya, yaitu analisis
PO
terpusat
pada
variabel
tak
terbatas.
PO
mempelajari tingkah laku individu dan kelompok didalam
suatu
organisasidan
penerapan
dari lmu
pengetahuan
tertentu. -eori organisasi adalah studi tentang susunan, proses, dan hasil organisasi itu sendiri. •
Perbedaan antara perilaku organisasi dengan personnel dan human resources adalah bah!a perilaku organisasi lebih menekankan pada orientasi konsep, berdasarkan teori, sedangkan personnel dan human resources menekankan pada teknik dan teknologi. ariabelvariabel tak bebas, seperti misalnya tingkah laku dan reaksireaksi yang efektif dalam organisasi, yaitu pada pengelolaan sumber daya manusia itu
sendiri
agar berkualitas. Keduanya
tetap
mengacu pada pengembangan dan kemajuan motivasi serta kualitas dari, individu, kelompok dan organisasi agar terjadi perubahan yang signikan. D. SEJARAH
DAN
PERKEMBANGAN
AKUNTANSI
KEPERILAKUAN
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, !"#$. Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan% . &embuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor. '. &engaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyaan, mana)er, investor, maupun *a)ib &a)ak. +. &engaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan pengunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan. kuntansi Keperilakuan mulai berkembang se)ak &rofesor Schuyler -ean Hollet dan &rofesor Chris rgyris melakukan suatu penelitian di tahun
! tentang /&engaruh nggaran pada 0rang1 (2he 3mpact of Budget on &eople$. &enelitian tersebut disponsori ol eh Controllership 4oundation of merica.Se)ak penelitian tersebut, topik5topik penelitian yang mengkaitkan akuntansi
dan
manusia
berkembang
pesat.Se)umlah
pen)elasan
dan
kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan. &aradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (!6#$ dalam disertasinya telah menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog.Selan)utnya disusul oleh karya Benston (!6+$ serta Churcil dan Cooper (!6$ yang memfokuskan pada akuntansi mana)erial dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset5riset ini berlan)ut pada tahun !"#5an dengan satu rangkaian studi oleh 7ock (!6!5!"+$, Barefield (!"'$, 7agee dan -ickhout (!"8$, Benbasat dan -e9ter (!"!$. 4okus dari studi5studi tersebut adalah pada akuntansi mana)erial, namun penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku terhadap pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan. Studi yang mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh shton (!":$ dan ;ibby (!"$, yang membantu membentuk suatu standar dalam desain eksperimental dan validitas internal untuk pertimbangan riset yang diikuti. 7ulai dari tahun !6# sampai !8#5an, )umlah artikel mengenai akuntansi keperilakuan semakin meningkat.rtikel pertama menggambarkan mengenai akuntansi keperilakuan, sementara artikel selan)utnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi serta implikasinya bagi prinsip5prinsip akuntansi dan praktisnya. &ertumbuhan studi akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang,
terutama
diprakarsai
oleh
akademisi
profesi
akuntan.
&enggabungan aspek5aspek perilaku pada akuntansi menun)ukkan adanya pertumbuhan minat akan bidang riset ini. Hidayati ('##'$ men)elaskan baha sebagai bagian dari ilmu keperilakuan
(behavior
science$,
teori5teori
akuntansi
keperilakuan
dikembangkan dari riset empiris atas perilaku manusia dalam organisasi. -engan demikian, peranan riset dalam pengembangan ilmu itu sendiri tidak diragukan lagi.
Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif
&ada aal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi mana)emen masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah5masalah
perhitungan
harga
pokok
produk.
Seiring
dengan
perkembangan teknologi produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya
topic
mengenai
penyusunan
anggaran,
akuntansi
pertanggung)aaban, dan masalah harga transfer.7eskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bersifat normatif. &ada tahun !' C. rgyris menerbitkan risetnya pada tahun !', desain riset akuntansi mana)emen mengalami perkembangan yang signifikan dengan dimulainya usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian mana)emen suatu organisasi dengan perilaku manusia. Se)ak saat itu, desain riset lebih bersifat deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi oleh para pelaku organisasi. Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi
Riset keperilakuan pada aalnya dirancang dengan pendekatan universal ( universalistic approach$, seperti riset rgyris (!'$, Hopood (!"'$, dan 0tley (!"8$. 2etapi, karena pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, maka segera muncul pendekatan lain yang selan)utnya mendapat perhatian besar dalam bidang riset, yaitu pendekatan kontin)ensi (contingency
approach$. Berbagai riset yang menggunakan pendekatan kontin)ensi dilakukan dengan tu)uan mengidentifikasi berbagai variabel kontin)ensi yang mempengaruhi mana)emen.
perancangan Secara
dan
ringkas,
penggunaan
berbagai
sistem
variabel
pengendalian
kontin)ensi
yang
mempengaruhi desain system pengendalian mana)emen tersebut adalah sebagai berikut% . Ketidakpastian (uncertainty$ seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor5faktor eksternal lainnya. '. 2eknologi
dan
saling
ketergantungan
(technology
and
interdependence$ seperti proses produksi, produk masal, dan lainnya. +. 3ndustri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam industri, rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan. :. Strategi kompetitif (competitive strategy$ seperti penggunaan biaya rendah atau keunikan. . 4aktor5faktor yang dapat diamati (observability factor $ seperti desentralisasi, sentralisasi, budaya organisasi dan lainnya Chenhall dan 7orris meneliti tentang hubungan antara variabel kontin)ensi
ketidakpastian
lingkungan
dan
ketergantungan
organisasi
terhadap hubungan antara struktur organisasi dan persepsi atas manfaat sistem akuntansi.
E. TINJAUAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN
&engertian dan konsep kuntansi Keperilakuan kuntansi Keperilakuan (Behavioral ccounting$ merupakan bagian dari
disiplin akuntansi yang mempela)ari tentang hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi sosial dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi tersebut berada.
merupakan bidang studi yang mempela)ari aspek manusia dari akuntansi (human factors of accounting$.-alam perkembangan selan)utnya bahkan diperluas lagi bagaimana akuntasi dan masyarakat saling mempengaruhi, sehingga aspek sosial dari kuntansi (social aspect of accounting$ )uga sering dimasukkan sebagai bagian dari kuntansi Keperilakuan. Binberg dan Shields (!8!$ mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran (school$ , yaitu % . &engendalian mana)emen (management control$ '. &emrosesan informasi akuntansi (accounting information processing$ +. -esain sistem informasi (information system design$ :. Riset audit (audit research$ . Sosiologi organisasional (organi>ational sociology$ &erkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmu5ilmu social secara menyeluruh.kuntansi keperilakuan menggunakan metodelogi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. kuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini % . =ntuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang5orang dan kiner)a perusahaan. '. =ntuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis. +. =ntuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebi)akan perusahaan
Ruang ;ingkup Ruang lingkup dalam akuntansi keperilakuan, antara lain %
o
Reaksi manusia terhadap format dan isi dari pelaporan keuangan.
o
Bagaimana informasi diproses untuk keperluan pengambilan keputusan
o
&engembangan
teknik5teknik
pelaporan
untuk
mengkomunikasikan data kepada penggunanya. o
&engembangan strategi untuk memotivasi dan mempengaruhi perilaku, inspirasi, dan tu)uan orang5orang yang men)alankan organisasi.
o
-an hal5hal lain yang mengaitkan akuntansi, manusia, organisasi, dan masyarakat.
Hal5hal yang dipela)ari dalam kuntansi Keperilakuan tersebut apabila diringkas, pada dasarnya meliputi hal5hal sebagai berikut% o
&engaruh perilaku manusia didalam perancangan, penyusunan dan penggunaan sistem akuntansi
o
&engaruh sistem akuntansi pada perilaku manusia
o
7etoda5metoda untuk memprediksi dan strategi5strategi untuk mengubah perilaku manusia.
Secara lebih terperinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi% o
7empela)ari pengaruh antara perilaku manusia terhadap konstruksi, bangunan, dan penggunaan sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan dan organisasi, yang berarti bagaimana
sikap
dan
mempengaruhi sifat
gaya
kepemimpinan
mana)emen
pengendalian akuntansi dan desain
organisasi? apakah desain sistem pengendalian akuntansi bisa diterapkan secara universal atau tidak.
o
7empela)ari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap perilaku manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi kiner)a, motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan ker)a dan ker)a sama.
o
7etode untuk men)elaskan dan memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku, dan bagaimana mengatasi resistensi itu. -isini muncul istilah
free>ing (membekukan$ dan
unfree>ing
(mencairkan$. Contohnya perubahan sistem. &erubahan sistem bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi perlu upaya untuk sampai pada aplikasi sistem itu sendiri karena bisa )adi ada resistensi di situ.
F. PERLUNYA
MEMPERTIMBANGKAN
AKUNTANSI
KEPERILAKUAN DALAM SUATU ORGANISASI
kuntansi
bukanlah
berkembang sesuai dengan
sesuatu
yang
statis,
tetapi
akan
selalu
pekembangan lingkungan akuntansi serta
kebutuhan organisasi akan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya (Khomsiah dalam rfan @ 3shak, '##$. Berdasarkan pemikiran tersebut, manusia dan faktor sosial secara )elas didesain dalam aspek5aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. -an para akuntan belum pernah mengoperasikan akuntansi pada sesuatu yang fakum. &ara akuntan secara berkelan)utan membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi, dan akuntansi secara radikal. Aamun mulai mengembangkan perspektif dalam mendekati beberapa pengertian yang mendalam mengenai pemahaman atas perilaku manusia pada organisasi.
G. PENGARUH
AKUNTANSI
KEPERILAKUAN
TERHADAP
PELAPORAN KEUANGAN
&erkembangan organisasi bisnis saat ini penuh dengan persyaratkan untuk melaporkan informasi kepada pihak lain tentang siapa atau apa, bagaimana men)alankan organisasi, dan untuk siapa harus bertanggung)aab. Hal ini pada umumnya disebut sebagai 1persyaratan1pelaporan, meskipun beberapa diantaranya mungkin tidak dapat dipaksakan. 3ntisari dari proses akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi keuangan atau mana)emen. Karena pengumpulan atau pelaporan informasi mengkonsumsi sumber daya, biasanya hal tersebut tidak dilakukan secara suka
rela
kecuali
pembuat
informasi
yakin
baha
hal
ini
akan
mempengaruhi penerima untuk berperilaku sebagaimana yang diinginkan
oleh pelaporpembuat. &ersyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku dalam beberapa cara, diantaranya adalah% 1. Antisipasi penggunaan informasi
&ersyaratan pelaporan kemungkinan besar akan mempengaruhi perilaku pembuat ketika informasi yang dilaporkan merupakan deskripsi mengenai perilaku pembuat itu sendiri, atau untuk mana pembuat tersebut akan bertanggung )aab. Semakin informasi yang dilaporkan mencerminkan sesuatu yang dapat dikendalikan oleh pembuat, maka akan semakin besar kemungkinan baha perilku pembuat akan dimodifikasi. &embuat dapat merasa cukup pasti baha perubahan dalam perilaku akan mengarah pada perubahan yang diinginkan dalam informasi yang dilaporkan. 2. Prediksi pengirim mengenai penggunaan informasi.
Kadang kala penerima menyatakan secara )elas bagaimana mereka menginginkan pembuat laporan berperilaku, meskipun sulit untuk dicapai secara simultan seperti% laba )angka pendek yang tinggi, pertumbuhan )angka pan)ang, atau citra publik yang baik. pabila pembuat laporan bertanggung )aab kepada penerima maka ia akan berperilaku dalam cara5cara yang menyenangkan mengenai apa yang harus dilaporkan, mengenai tindakan dan hasil yang manakah yang penting bagi penerima. Aamun ketika orang tidak merasa pasti mengenai bagaimana informasi tersebut akan digunakan, maka pembuat laporan memiliki peker)aan sulit untuk memprediksi kapan dan bagaimana informasi tersebut akan digunakan. Kemungkinan besar akan mendasarkan
pada prediksi sesuai dalam situasi yang serupa dalam
pengalamannya atau bagaimana mereka akan menggunkannya )ika berada pada penerima informasi tersebut. 3. Insentif/sanksi.
Kekuatan dan sifat dari penerima terhadap pembut laporan adalah penentu yang penting dalam mengubah perilakunya. Semakin besar potensi yang ada untuk memberikan penghargaan atau sanksi semakin hati5hati
pembuat laporan akan bertindak dan memastikan baha informasi yang dilaporkan dapat diterima. 7isalnya sa)a, mahasisa kemungkinan besar akan menger)akan tugasnya ketika tugas tersebut dikumpulkan dan diberi nilai dibandingka )ika tidak, meskipun manfaat pembela)aran dalam kedua kasus tersebut adalah sama. . Penentuan !aktu.
*aktu adalah faktor penting dalam menentukan apakah persyaratan pelaporan akan menyebabkan perubahan dalam perilaku pembuat laporan atau tidak. Supaya persyaratan pelaporan dapat menyebabkan perubahan perilakunya, ia harus mengetahui persyaratan tersebut sebelum ia bertindak. Sehingga )ika persyaratan plaporan yang sebelumya dikenakan setelah perilaku yang dilaporkan, maka akan dapat diketahui pada pembuatan laporan berikutnya. ". Pengara#an per#atian.
Suatu persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pembuat mengubah perilakunya. Hal itu kemungkinan informasi memiliki suatu cara untuk mengarahkan perhatian pada bidang5bidang yang berkaitan dengannya, yang dapat mengarah pada perubahan perilaku. &ersyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku disemua bidang akuntansi% keuangan, perpa)akan, akuntansi mana)erial dan akuntansi sosial. Secara terperinci dampak tersebut dapat di)elaskan di baah ini. •
Akuntansi keuangan.
2erdapat beberapa prinsip akuntansi yag diterapkan setelah diperdebatkan terlebih dahulu mengenai dampak mengenai yang ditimbulkannya. Beberapa hal yang kontraversial dari pernyataan standar akuntansi tersebut merupakan contoh mengenai bagaimana prinsip akuntansi mempengaruhi
perilaku.
Contoh5contoh tersebut meliputi% 1Bagaimana perlakuan atas kerugian akibat melemahnya mata uang rupiah terhadap dolar 1 dan ”bagaimana perlakuan atas kelebihan nilai pembayaran kontrak utang dalam mata uang asing?”.
Setelah mengalami proses perdebatan dari berbagai kelompok (pemerintah, praktisi bisnis, akademisi$ melahirkan 3SK (3nterpretasi Standar kuntansi Keuangan$ Ao. : yang menginterpretasikan &SK (&eryataan Standar kuntansi Keuangan$ Ao. # mengenai transaksi dalam mata uang asing. -alam interpretasi tersebut dinyatakan baha kerugian yang ditimbulkan oleh tigkat inflasi yang luar biasa (di atas ++D$ dan melibatkan transaksi operasi
dalam
mata
uang
dolar
dapat
dikapitalisasi
oleh
organisasiperusahaan. &rinsip akuntansi yang kontraversial lainnya termasuk perlakuan atas biaya penelitian dan
pengembangan, serta persyaratan
pelaporan akuntansi atas inflasi yang mengharuskan dibuatnya penyesuaian dalam laporan keuangan. -emikian pula halnya dengan akuntansi untuk minyak dan gas bumi. •
Akuntansi e!a"akan.
=mumnya persyaratan pelaporan akuntansi perpa)akan dipandang rumit dan sulit bagi banyak pembayar pa)ak. Beberapa persyaratan telah dikenakan tidak hanya kepada pembayar pa)ak, tetapi )uga pada pihak lain seperti karyaan dengan maksud untuk membuat hukum pa)ak lebih dipatuhi. Suatu keharusan catatan yang rinci atas pengurangan beban bisnis merupakan contoh yang paling baru dan kontraversial mengenai dampak perilaku dari persyaratan pelaporan pa)ak. Eang dalam faktanya, catatan rinci tersebut tidak perlu dilaporkan tetapi pembayar pa)ak dan penyusun pa)ak diharuskan untuk melaporkan baha catatan itu disimpan dan tersedia untuk diperiksa. •
Akuntansi #ana"e!ia$.
7ana)emen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal apapun yang diinginkannya kepada baahan.&os5pos yang dilaporkan dapat bersifat keuangan, operasional, sosial atau suatu kombinasi.2etapi hanya terdapat sedikit data akuntansi mana)emen yang tersedia bagi publik karena data tersebut )arang dilaporkan diluar organisasi. -isamping itu sangat sulit
untuk digeneralisasi karena setiap organsasi memiliki sistem akuntansi mana)emen yang berbeda5beda.
•
Akuntansi s%sia$.
7asih terdapat relatif sedikit mengenai dampak dari akuntansi sosial bagi publik karena akuntansi sosial adalah bidang perhatian yang masih relatif baru. Salah satu bidang pembahasan dari akuntansi sosial adalah delima penyusunan laporan, polusi dan keamanan produk.