konsep Diri dan Perilaku
Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku seseorang. Bagaimana Bagaimana seseorang seseorang memandang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan keseluruhan perilakunya. perilakunya. Artinya, perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang dirinya sendiri. Apab Apabila ila indi indivi vidu du meman memanda dang ng diri diriny nyaa seba sebaga gaii oran orang g yang yang tidak tidak memp mempun unya yaii cuku cukup p kemampuan untuk melakukan suatu tugas, maka seluruh perilakunya Akan menunjukkan ketidakmampuannya tersebut. Menurut Felker (1!"#, terdapat tiga peranan penting konsep diri dalam menentukan perilaku seseorang, yaitu$ %ertama %ertama,, self-concept as maintainer of inner consistency. consistency. Konsep diri memainkan peranan dalam mempertahankan mempertahankan keselarasan keselarasan batin seseorang. &ndividu senantiasa berusaha berusaha untuk mempertahankan keselarasan batinnya. Bila individu memiliki ide, perasaan, persepsi atau pikiran yang tidak seimbang atau saling bertentangan, maka akan terjadi situasi psikologis yang yang tidak tidak menyenan menyenangka gkan. n. 'ntuk 'ntuk
menghi menghilan langka gkan n ketida ketidakse kselara larasan san terseb tersebut, ut, indivi individu du
mengubah mengubah perilaku perilaku atau memilih memilih suatu sistem untuk untuk mempertahank mempertahankan an kesesuaian kesesuaian antara individu dengan lingkungannya. ara menjaga kesesuaian tersebut dapat dilakukan dengan menolak menolak gambar gambaran an yang yang diberi diberikan kan oleh oleh lingku lingkunga nganny nnyaa mengen mengenai ai diriny dirinyaa atau atau indivi individu du berusaha mengubah dirinya seperti apa yang diungkapkan likungan sebagai cara untuk menjelaskan kesesuaian dirinya dengan lingkungannya. Kedua, self-concept Kedua, self-concept as an interpretation of experience. experience. Konsep Konsep diri menentukan menentukan bagaimana individu memberikan pena)siran atas pengalamannya. *eluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi individu tersebut dalam mena)sirkan pengalamannya. *ebuah *ebuah kejadian kejadian akan dita)sirkan secara berbeda berbeda antara individu individu yang satu dengan dengan individu individu lainnya, lainnya, karena masing+masing masing+masing individu individu mempunyai mempunyai sikap dan pandangan pandangan yang berbeda berbeda terha terhada dap p diri diri merek mereka. a. a)siran )siran nega negati ti)) terh terhad adap ap peng pengala alama man n hidu hidup p diseb disebab abka kan n oleh oleh pandangan dan sikap negati) terhadap dirinya sendiri. *ebaliknya, ta)siran positi) terhadap pengalaman hidup disebabkan oleh pandangan pandangan dan sikap positi) terhadap dirinya. Keti Ketiga ga,, self-concept as set of expectations. expectations. Konsep Konsep diri juga juga berper berperan an sebagai sebagai penent penentu u pengharapan individu. %engharapan ini merupakan inti dari konsep diri. Bahkan Mcandless sebagaimana dikutip Felker (1!"# menyebutkan bah-a konsep diri seperangkat harapan+ harapan dan evaluasi terhadap perilaku yang merujuk pada harapan+harapan tersebut. *is-a yang cemas dalam menghadapi ujian akhir dengan mengatakan saya sebenamya anak bodoh,
pasti saya tidak akan mendapat nilai yang baik/, sesungguhnya sudah mencerminkan harapan apa yang akan terjadi dengan hasil ujiannya. 'ngkapan tersebut menunjukkan keyakinannya bah-a ia tidak mempunyai kemampuan untuk memperoleh nilai yang baik, Keyakinannya tersebut mencerminkan sikap dan pandangan negati) terhadap dirinya sendiri. %andangan negati) terhadap dirinya menyebabkan individu mengharapkan tingkah keberhasilan yang akan dicapai hanya pada tara) yang rendah. %atokan yang rendah tersebut menyebabkan individu bersangkutan tidak mempunyai motivasi untuk mencapai prestasi yang gemilang 0ogers (dalam Burns, 1$2# menyatakan bah-a konsep diri memainkan peranan yang sentral dalam tingkah laku manusia, dan bah-a semakin besar kesesuaian di antara konsep diri dan realitas semakin berkurang ketidakmampuan diri orang yang bersangkutan dan juga semakin berkurang perasaan tidak puasnya. 3al ini karena cara individu memandang dirinya akan tampak dari seluruh perilakunya. Konsep diri berperan dalam mempertahankan keselarasan batin, pena)siran pengalaman dan menentukan harapan individu. Konsep diri mempunyai peranan dalam mempertahankan keselarasan batin karena apabila timbul perasaan atau persepsi yang tidak seimbang atau saling bertentangan, maka akan terjadi situasi psikologis yang tidak menyenangkan. 'ntuk menghilangkan ketidakselarasan tersebut, ia akan mengubah perilakunya sampai dirinya merasakan adanya keseimbangan kembali dan situasinya menjadi menyenangkan lagi. 3urlock (14$56# mengemukakan, konsep diri merupakan inti dari pola perkembangan kepribadian seseorang yang akan mempengaruhi berbagai bentuk si)at. 7ika konsep diri positi), anak akan mengembangkan si)at+si)at seperti kepercayaan diri, harga diri dan kemampuan untuk melihat dirinya secara realitas, sehingga akan menumbuhkan penyesuaian sosial yang baik. *ebaliknya apabila konsep diri negati), anak akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri. Mereka merasa ragu dan kurang percaya diri, sehingga menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang buruk pula. Konsep diri juga dikatakan berperan dalam perilaku individu karena seluruh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya akan mempengaruhi individu tersebut dalam mena)sirkan setiap aspek pengalaman pengalamannya. *uatu kejadian akan dita)sirkan secara+berbeda+beda antara individu yang satu dengan individu yang lain, karena masing+ masing individu mempunyai pandangan dan sikap berbeda terhadap diri mereka.
a)siran+ta)siran individu terhadap sesuatu peristi-a banyak dipengaruhi oleh sikap dan pandangan individu terhadap dirinya sendiri. a)siran negati) terhadap pengalaman disebabkan oleh pandangan dan sikap negati) terhadap dirinya sendiri, begitu pula sebaliknya. *elanjutnya konsep diri dikatakan berperan dalam menentukan perilaku karena konsep diri menentukan pengharapan individu. Menurut beberapa ahli, pengharapan ini merupakan inti dari konsep diri. %engharapan merupakan tujuan, cita+cita individu yang selalu ingin dicapainya demi tercapainya keseimbangan batin yang menyenangkan. Menurut 0akhmat (5442$14"# konsep diri merupakan )aktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Misalnya bila seorang individu berpikir bah-a dia bodoh, individu tersebut akan benar+ benar menjadi bodoh. *ebaliknya apabila individu tersebut merasa bah-a dia memiliki kemampuan untuk mengatasi persoalan, maka persoalan apapun yang dihadapinya pada akhirnya dapat diatasi. &ni karena individu tersebut berusaha hidup sesuai dengan label yang diletakkan pada dirinya. 8engan kata lain sukses komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas konsep diri seseorang, positi) atau negati). Konsep diri dan prestasi belajar Pengertian Prestasi Belajar
'ntuk memperoleh pengertian yang obyekti) tentang prestasi belajar, maka penulis akan mengemukakan tentang pengertian belajar terlebih dahulu. Belajar (learning #, seringkali dide)inisikan sebagai perubahan yang secara relati) berlangsung lama pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengalaman+pengalaman. Menurut pendapat tradisional, belajar
adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan, disini yang
dipentingkan adalah pendidikan intelektual.
*ementara itu menurut Muhibbin *yah
menyatakan bah-a belajar adalah sebagai tahapan seluruh tingkah laku individu yang relati) menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. %engertian belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. ujuan dalam belajar adalah terjadinya suatu perubahan dalam individu. *ejalan dengan itu Abu Ahmadi dalam bukunya menyatakan bah-a belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. %erubahan+perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku.
8alam Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi diartikan sebagai hasil pelajaran yang diperoleh dan kegiatan belajar disekolah atau perguruan tinggi yang bersi)at kogniti) dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. 8ari pengertian di atas dapat disimpulkan bah-a prestasi adalah hasil dari kegiatan yang dilakukan, sedangkan belajar adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan suatu perubahan dalam diri individu.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
'saha dan keberhasilah belajar dipengaruhi oleh banyak )aktor. Faktor+)aktor tersebut dapat bersumber pada dirinya atau diluar dirinya atau lingkungannya. 1.
Faktor-faktor dalam diri individu
Banyak )aktor yang ada dalam diri individu yang mempengaruhi usaha atau keberhasilan belajar. Faktor+)aktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah, maupun rohaniah dari individu. •
Aspek 7asmaniah Mencangkup kondisi dan kesehatan )isik dari individu. *etiap orang memiliki kondisi
)isik yang berbeda. Kondisi )isik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pencecapan. &ndera yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan pendengaran. *eseorang yang penglihatan dan pendengarannya kurang baik akan berpengaruh pada usaha dan hasil belajarnya. Kesehatan adalah syarat mutlak bagi keberhasilan belajar. •
Aspek 0ohaniah Aspek rohaniah menyangkut kesehatan psikis, kemampuan+kemampuan intelektual,
sosial, psikomotor serta kondisi a)ekti) dan kogniti) dari individu. *eseorang yang sehat rohaninya adalah orang yang terbebas dari tekanan+tekanan batin yang mendalam, gangguan+ gangguan perasaan, kebiasaan+kebiasaan buruk yang mengganggu, )rustasi, dan kon)lik+ kon)lik psikis lainnya. *eseorang yang sehat rohaninya akan merasakan kebahagiaan, dapat bergaul dengan orang dengan -ajar, dapat mempercayai dan bekerja sama dengan orang lain dengan -ajar, dapat tidur nyanyak, selera makan normal dan sebagainya. a# Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan. Minat memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena bahan pelajaran yang tidak sesuai minatnya akan menarik keinginan sis-a untuk mempelajarinya lebih dalam." Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. *emakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula minatnya. roand ro- mengatakan bah-a minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegatan, pegalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. b# &ntelegensi &ntelegensi juga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. &ntelegensi ini menyangkut tingkat kecerdasan. &ntelegensi merupakan kemampuan akal, merencana, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami ide+ide yang kompleks, cepat belajar, dan belajar dari pengalaman. c# Faktor A)ekti) A)ekti) meliputi perasaan, emosi, dan suasana hati. 8alam keadaan stabil dan normal perasaan sangat mempengaruhi hasil belajar. Misalnya, perasaan takut, marah, bingung, putus asa atau sangat gembira, ini semua sangat menghambat proses belajar. d# Kondisi *osial Kondisi sosial menyangkut hubungan sis-a dengan orang lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya, maupun orang+orang yang ada disekelilingnya. *eseorang yang memiliki hubungan yang -ajar dengan orang+orang disekelilingnya akan memiliki ketentraman hidup, dan hal ini akan mempengaruhi konsentrasi dan kegiatan belajarnya. *ebaliknya, seseorang yang memiliki dalam hubungan sosial akan mengalami kecemasan, ketidaktentraman. e# Motivasi Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi belajar dalam diri sis-a dapat melemah, melemahnya motivasi belajar akan mempengaruhi kegiatan belajar. Motivasi dikatakan murni apabila dari diri individu ada keinginan yang kuat untuk mencapai hasil belajar itu sendiri. )# *ikap ro- mendi)inisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. *ementara itu Allport mengemukakan bah-a sikap adalah suatu kesiapan mental dan sara) yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu.
.
Faktor-Faktor !ingkungan
Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh )aktor+)aktor di luar diri sis-a, di antaranya yaitu$ a#
Faktor Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor+)aktor )isik dan sosial psikologis yang ada pada keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak. b# Faktor *ekolah 9ingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar sis-anya. 9ingkungan ini meliputi lingkungan kampus, sumber+sumber belajar, metode mengajar, relasi antara guru dan sis-a, atar sis-a dan sis-a, kurikulum, sarana prasarana, kebijakan penilaian. c# Faktor Masyarakat 9ingkungan masyarakat di mana sis-a atau individu berada juga mempengaruhi terhadap semangat atau aktivitas belajarnya. 9ingkungan masyarakat di mana -arganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga+lembaga pendidikan dan sumber+sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang positi) terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya, begitu pula sebaliknya. ". Kemampuan Pemba#aan
Menurut Musta:im dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan menyatakan bah-a anak yang mempunyai kemampuan pemba-aan yang lebih baik akan lebih mudah dan lebih cepat belajar dari pada anak yang mempunyai kemampuan yang kurang. 'kuran %restasi Belajar 8e-asa ini ukuran penilaian yang diberlakukan untuk tingkat %erguruan inggi adalah simbol penilain huru). berikut$ $abel 1
dijelaskan bah-a ukuran prestasi belajar adalah sebagai
'kuran %restasi Belajar
;o. 1 5 " 2
&nterval
;ilai
Bobot ;ilai
%redikat
A B 8 =
" 5 1 4
*angat baik Baik ukup Kurang >agal
*kor 61+144 <<+64 2<+<2 "<+22 4+"2
Konsep Diri dan Prestasi Belajar
*ejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bah-a konsep diri dan prestasi belajar mempunyai hubungan yang erat. ;ylor (1!5# misalnya, mengemukakan bah-a banyak penelitian yang membuktikan hubungan positi) yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar di sekolah. *is-a yang memiliki konsep diri positi), memperlihatkan prestasi yang baik di sekolah, atau sis-a yang berprestasi tinggi di sekolah memiliki penilaian diri yang tinggi, serta menunjukkan hubungan antar rpribadi yang positi) pula. Mereka menentukan target prestasi belajar yang realistis dan mengarahkan kecemasan akademis dengan belajar dengan belajar keras dan tekun, serta aktivitas+aktivitas mereka selalu diarahkan pada kegiatan akademis. Mereka juga memperlihatkan kemandirian dalam belajar, sehingga tidak tergantung kepada guru semata. 'ntuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan prestasi belajar, Fink (dalam Burns, 165# melakukan penelitian dengan melibatkan sejumlah sis-a laki+laki dan perempuan yang dipasangkan berdasarkan tingkat inteligensi mereka. 8i samping itu mereka digolongkan berdasarkan prestasi belajar mereka, yaitu kelompok berpretasi lebih (overachievers# dan kelompok berprestasi kurang (underachievers#. 3al penelitian ini menunjukkan bah-a terdapat perbedaan konsep diri antara sis-a yang tergolong overachiever dan underachiever. *is-a yang overachiever menunjukkan konsep diri yang lebih positi), dan hubungan yang erat antara konsep diri dan prestasi belajar terlihat jelas pada sis-a laki+laki. %enelitian ?alsh (dalam Burns, 165#, juga menunjukkan bah-a sis-a+sis-a yang tergolong underchiever mempunyai konsep diri yang negati), serta memperlihatkan beberapa karakteristik kepribadian@
1# mempunyai perasaan dikritik, ditolak dan diisolir 5# melakukan mekanisme pertahanan diri dengan cara menghindar dan bahkan bersikap menentang # tidak mampu mengekspresikan perasaan dan perilakunya. Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut jelas bah-a konsep dan prestasi belajar sis-a di sekolah mempunyai hubungan yang erat. *is-a yang berprestasi tinggi cenderung memiliki konsep diri yang beda dengan sis-a yang berprestasi rendah. *is-a yang berprestasi rendah akan memandang diri mereka sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan dan kurang dapat melakukan penyesuaian diri yang kuat dengan sis-a lain. Mereka juga cenderung memandang orang+orang di sekitarnya s ebagai lingkungan yang tidak dapat menerimanya. *is-a yang memandang dirinya negati) ini, pada gilirannya akan menganggap keberhasilan yang dicapai bukan karena kemampuan yang dimilikinya, melainkan lebih mereka kebetulan atau karena )aktor keberuntungan saja. 9ain halnya dengan sis-a yang memandang dirinya positi), akan menganggap keberhasilan sebagai hasil kerja keras dan karena )aktor kemampuannya.