Materi Penyuluhan pada pasien Rematik MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian rematik Penyakit rematik atau yang dalam bahasa medisnya disebut rheumatoid arthritis (RA) adalah peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun.Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai pertahanan terhadap penyusup seperti virus, bakteri, dan jamur, keliru menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Selain rematik, ada banyak gangguan autoimun lain, misalnya penyakit lupus, multiple sclerosis dan diabetes tipe 1. Pada penyakit rematik, sistem imun gagal membedakan jaringan sendiri dengan benda asing, sehingga menyerang jaringan tubuh sendiri, khususnya jaringan sinovium yaitu selaput tipis yang melapisi sendi. Hasilnya dapat menyebabkan sendi bengkak.rusak,nyeri,meradang,kehilangan fungsi dan bahkan cacat.Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut dan engkel kaki. Sendi-sendi lain yang mungkin diserang termasuk sendi di tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang dan bahkan sambungan antar tulang sangat kecil di telinga bagian dalam. Rematik juga dapat memengaruhi organ tubuh seperti jantung, pembuluh darah, kulit, dan paru- paru. Serangan rematik biasanya simetris yaitu menyerang sendi yang sama di kedua sisi tubuh, berbeda dengan osteoartritis yang biasanya terbatas pada salah satu sendi.
b. Gejala Rematik Adapun Gejala Rematik antara lain :
1. 2. 3. 4.
Kekakuan pada dan seputar sendi yang berlangsung sekitar 30-60 menit di pagi hari. Bengkak pada 3 atau lebih sendi pada saat yang bersamaan. Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi-sendi tangan. Bengkak dan nyeri umumnya terjadi dengan pola yang simetris (nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumnya menyerang sendi pergelangan tangan. 5. Sakit atau radang dan terkadang bengkak dibagian persendian pergelangan jari, tangan, kaki, bahu, lutut (dengkul), pinggang, punggung dan sekitar leher. 6. Sakit rematik dapat berpindah-pindah tempat dan bergantian bahkan sekaligus di berbagai persendian. 7. Sakit rematik biasanya kambuh pada saat cuaca mendung saat mau hujan atau setelah mengkonsumsi makanan pantangan seperti : sayur bayam, kangkung, kelapa, santan, dll.
c. Penyebab Penyakit Rematik
salah satunya adalah masalah kekebalan tubuh yang berbalik menyerang jaringan persendian. Hal ini mengakibatkan tulang rawan di sekitar sendi menipis dan membentuk tulang baru. Pada saat tubuh digerakkan, tulang-tulang di persendian bersinggungan sehingga memicu rasa nyeri. Rematik, hakikatnya manifestasi dari penyakit mental seperti depresi, stres, dan sebagainya. Dalam kondisi mental terganggu, otot tubuh mengalami gangguan dan ketegangan. Bila berlangsung secara terus menerus akan berakibat terbentuknya seratserat jaringan di antara serat-serat otot. Darah yang alirannya kurang lancarpun dapat memicu terjadinya rematik, karena fungsi sebagian darah yang mengangkut sisa-sisa makanan dan kotoran tubuh menjadi berdesak-desakan sehingga menjadi kekurangan oksigen. Zat-zat polutan yang tersebar melalui udara juga dapat mengakibatkan rematik.
d.Pengobatan Rematik Pengobatan pada penderita rematik secara umum ditujukan untuk menghilangkan / mengurangi rasa nyeri, menghilangkan gejala inflamasi (peradangan), dan mencegah terjadinya deformitas (perubahan bentuk) dan memelihara fungsi persendian agar tetap dalam keadaan baik.
Bagaimana? Sudah cukup paham mengenai penyakit rematik ini? Kalo sudah paham, mari kita bahas pengobatan untuk rematik. Berikut ini ada beberapa Tips mengobati rematik, tepatnya ramuan tradisional untuk mengobati rematik. Obat Tradisional Rematik 1: Bahan-bahan : - Daun Sendok segar (5 lembar) - Kapur (1 Sendok makan) Cara Pemakaian: Campurkan daun sendok segar dengan kapur, kemudian letakan diatas bagian yang sakit, (tebalnya sekitar 5 mm). Ganti ramuan tersebut tiap 1 hari 1 malam.
Obat Tradisional Reumatik 2: Bahan-bahan : - Daun Kumis Kucing (4-5 lembar) - Tanaman Meniran (4-5 buah) - Air (3 gelas) Cara Pemakaian: Rebus semua bahan obat rematik diatas dalam 3 gelas air, hingga tersisa 1,5 gelas. Setelah dingin, minum air ramuan rematik tersebut 3 kali sehari (masing-masing setengah gelas). Hingga saat ini, penyakit rematik belum diketahui penyebabnya. Sudah banyak beredar obat-obatan di toko obat dan apotek, namun tidak bisa juga menyembuhkan penyakit ini. Menurut dr. Harry Isbagio, ahli rematologi, obat-obatan rematik yang beredar saat ini hanya berfungsi untuk mengurangi gejala, seperti penghilang radang dan nyeri. Obat yang sering digunakan untuk menghilangkan radang dan rasa nyeri adalah obatobatan analgetika atau Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS). Meskipun cespleng menghilangkan radang dan nyeri, obat ini tak boleh digunakan sembarangan. Pasalnya, jika digunakan bertahun-tahun dengan dosis tinggi, bisa menimbulkan adiksi, pengeroposan tulang, dan tulang rawan. Pada masa lalu, memang obat-obatan nonsteroid berhasil menghambat leukotrin dan prostaglandin. Tetapi, akibatnya berefek samping berupa nyeri lambung dan kerusakan ginjal. Namun, perkembangan obat-obatan terus berjalan. Begitupun obat-obatan tradisional dengan merek dagang zinaxin, produksi Eurovita dari Denmark. Zinaxin terbuat dari jahe dan lengkuas yang telah diekstraksi dengan teknologi LipoCell. Untuk memenuhi kualitas yang diinginkan, kedua bumbu masak ini didatangkan dari Cina, India, dan Afrika.
Sejak dulu jahe dipercaya secara turun-temurun memunyai beberapa khasiat, seperti mengatasi mual, mabuk diperjalanan, gangguan usus dan pencernaan, keracunan makanan serta radang sendi. Untuk mengatasi radang sendi, jahe dipercaya bisa menggantikan aspirin dan obat sejenis lainnya.
Salah satu hasil penelitian tentang peranan zinaxin untuk mengatasi osteoartritis (OA) pada lutut, yang dilakukan Prof. R.D. Altman, MD, Ph.D., ahli osteoartritis dari Miami ditemukan, selama tiga minggu kepada 261 pasien penderita OA lutut, menunjukkan bahwa zinaxin cukup efektif mengatasi rasa nyeri pada OA lutut ringan hingga sedang. Untuk mengatasi rematik dengan keluhan ringan, sebaiknya gunakan obat tradisional zinaxin. Begitupun dengan penderita rematik yang disebabkan faktor psikologis. Sebenarnya, para penderita ini, tidak memerlukan obat. Jadi, sebaiknya mengonsumsi obat rematik yang relatif tidak memunyai efek samping seperti zinaxin dibandingkan obatobatan nonsteroid. Di Indonesia, jamu-jamu ekstrak jahe yang dipromosikan, bisa mengatasi rematik. Namun, ingat! Penggunaannya harus hati-hati. Kerap kali orang berpikir, minum jamu tidak memiliki efek samping. Tetapi, jika terlalu sering minum jamu yang sudah dicampur dengan bahan-bahan yang tidak lagi natural seperti kortikosteroid, efeknya bisa berbahaya bagi tubuh kita.
e. Pantangan Penderita Rematik Sayuran: - Daun bayam- Kangkung – Daun Singkong- Daun Jambu Mete- Asparagus- Buncis dan – Kembang Kol. Buah-buahan: - Durian- Alpukat- Nanas- Air Kelapa Makanan \lauk pauk:
- Jeroan seperti hati,ginjal,limpa,babat, usus, paru dan otak- Makanan laut: udang,kerang, cumi, kepiting.- Makanan kaleng: kornet, sarden dan ekstrak daging- Telur- Kaldu atau kuah daging yang kental
Kacang-kacangan dan emping mlinjo. - Kacang Tanah- Kacang Hijau- Kacang Kedelai- Tempe- Tauco- Tauge- Oncom- Susu Kedelai Minuman dan makanan beralkohol - Bir- Wiski- Anggur- Tape- Tuak Tidak semua bahan pangan yang mengandung purin menigkatkan asam urat. Sebagai contoh kopi, teh, dan coklat mengandung komponen purin berupa kafein, theopyline, dan theoromin yang kemudian dimetabolisme menjadi metil urat yang tidak membentuk tofi atau tidak meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Jadi kopi, teh dan coklat aman untuk penderita asam urat.
SATUAN ACARA PENYULUHAN “SAP” REMATIK
I . Identifikasi masalah Seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup, jumlah populasi usia lanjut (lansia) juga meningkat. Tahun 1999, jumlah penduduk lansia di Indonesia lebih kurang 16 juta jiwa. Badan Kesehatan Dunia, WHO, memperkirakan tahun 2025 jumlah lansia di Indonesia 60 juta jiwa, mungkin salah satu terbesar
di
dunia.
Dibandingkan dengan jantung dan kanker, rematik boleh jadi tidak terlampau menakutkan. Namun, jumlah penduduk lansia yang tinggi kemungkinan besar membuat rematik jadi keluhan favorit. Penyakit otot dan persendian ini memang sering menyerang lansia, melebihi hipertensi dan jantung, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta diabetes. Meski tidak memberikan dampak spontan, rematik pada lansia akan memberikan dampak penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari. Di antaranya masalah ketergantungan kepada orang lain dan kualitas hidup
penderitanya.
Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling banyak ditemui di Indonesia. Biasanya terjadi di lutut dan umumnya menyerang wanita usia di atas 40 tahun. Penyebab utamanya adalah kegemukan dan menurunnya hormon estrogen. Rheumatoid arthritis (RA). Jenis penyakit rematik ini kronis, ditandai nyeri dan pembengkakan sendi yang simetris. Umumnya mengenai sendi-sendi kecil seperti persendian tangan dan kaki, tetapi juga dapat menyerang otot, paru-paru, kulit, pembuluh darah, saraf, dan mata. Gejala khas RA adalah rasa kaku dan
lemah
di
pagi
hari
yang
berlangsung
lebih
dari
satu
jam.
Penyakit ini dapat mengenai semua orang di semua kelompok umur, terutama wanita usia produktif. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Proses penyakit ini dimulai akibat reaksi imun karena kelainan sistem pertahanan tubuh. Jika sudah sampai tahap ini, konsultasi ke dokter ahli adalah jalan
terbaik
dan
hindari
melakukan
pengobatan
sendiri
karena
bisa
berakibat
fatal.
Diharapkan Anda dapat mengendalikan beberapa gangguan rematik agar bisa hidup lebih baik dan tidak membebani orang di sekitar Anda.
II. Pengantar Bidang studi : Muskuluskeletal Topik
: Rematik
Sub topik
: Artritis reumatoid & Osteoartritis
Sasaran
: Masyarakat
Hari /tanggal : Kamis, 23 Desember 2010 Jam
: 13.00 WIB
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Rumah Pak dukuh
III. Tujuan Intuksional Umum (TIU) Setelah mengikuti kegiatan selama 20 menit, masyarakat dapat terhindar dari Rematik
IV. Tujuan Intruksional Kusus (TIK) Setelah
mengukuti
kegiatan
selama
20
menit
diharapkan
masyarakat
dapat
memahami tentang: 1. pengertian rematik (Artritis reumatoid & osteoartritis) 2. mengetahui penyebab (Artritis reumatoid & osteoartritis) 3. mengetahui manifesstasi klinik akibat Artritis reumatoid & osteoartritis 4. mengetahui bagaimana mencegah dan penatalaksanaan mandiri
V. Materi Terlampir
VI. Metode : 1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
VII. Media 1.
Slide
2.
Leaflet
No 1.
Waktu 3 menit
Kegiatan role play model Pembukaan Memberikan salam Perkenalan Menjelaskan tujuan pembelajaran Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang di
Kegiatan peserta Menjawab salam mendengarkan dan memperhatikan
2.
sampaikan 10 menit Pelaksanaan materi Menyimak dan Pelaksanaan materi penyuluhan secara berurutan memperhatikan dan terartur Materi: pengertian rematik (atritis reumatoid & osteoartritis) mengetahui penyebab artritis reumatoid & osteoartritis) Faktor resiko & manifestasi klinik Mengetahui bagaimana mencegah dan penatalaksanaan mandiri
3.
4 menit
Evaluasi : Bertanya menyimpulkan isi penyuluhan menjawab menyampaikan secara singkat materi pertanyaan penyuluhan memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya memberikan kesempatan kepada audience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan
dan
4.
3 menit
Penutup Menjawab salam menyimpulkan materi yang telah disampaikan menyampaikan terima kasih tas waktu yang telah diberikan oleh peserta mengucapkan salam
VIII. kegiatan pembelajaran IX. Pengesahan Yogyakarta, 23 Desember 2010 Sasaran
pembimbing materi penyuluhan
Masyarakat
Dian Arif Wahyudi Mengetahui Pembimbing
Yuli Isnaeni S. Kep, M kep., Kom.
X. Evaluasi Metode evaluasi
: Diskusi tanya jawab
Jenis pertanyaan
: lisan
Jumlah soal
: 2 soal
XI. Lampiram materi 1.
Pengertian Rematik Reumatik bukan merupakan suatu penyakit, tapi merupakan suatu sindrom Dan golongan penyakit yang menampilkan perwujudan sindr oma reumatik cukup banyak namun semuanya menunjukkan adanya persamaan ciri. Menurut kesepakatan para ahli di bidang rematologi, reumatik dapat terungkap sebagai keluhan dan/atau tanda. Dari kesepakatan, dinyatakan ada tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal yaitu: nyeri, kekakuan (rasa kaku) dan kelemahan, serta adanya tiga tanda utama yaitu: pembengkakan sendi., kelemahan otot, dangangguan gerak. (Soenarto, 1982) Reumatik dapat terjadi pada semua umur dari kanak – kanak sampai usia lanjut, atau sebagai kelanjutan sebelum usia lanjut. Dan gangguan reumatik akan meningkat dengan meningkatnya umur. (Felson, 1993, Soenarto dan Wardoyo, lebih dari 150 jenis rematik diantaranya adalah Artritis reumatoid dan Osteoartritis.
1.
Artritis Reumatoid merupakan radang yang umumnya menyerang pada sendi sendi tangan dan kaki,yang
semakin lama semakin bertambah berat sakitnya. 2.
Osteoartritis yaitu peradangan pada sendi yang disebabkan rapuhnya kapsul sendi,sehingga merusak lapisan
tulang
rawan
yang
menutup
permukaan
ujung
ujung
tulang.
Umumnya menyerang sendi sendi penopang tubuh seperti lutut pinggul,tulang belakang.Osteoartritis umumnya menyerang usia lanjut.Pada sebagian penderita tidak sampai parah.
2.
Penyebab
a. Atritis reumatoid
Daapat berasal dari faktor genetik atau faktor resiko lingkungan tertentu yang dapat menybabkan kekacauan daya tahan tubuh atau gangguan autoimun. b.
Osteoartritis Degenerasi atau ausnya kartilago ( jaringan elastis) yang seharusnya melingkari ujung ujung tulang tulang pada persendian. Pencegahaanya : Hindari kegiatan tertentu apabila sendi sudah terasa nyeri,sebaiknya berat badan diturunkan,sebab bila kegemukan mengakibatkan beban pada sendi lutut atau tulang pinggul terlalu berat.
3.
Faktor resiko Faktor resiko itu antara lain pertambahan usia. Pada mereka yang sudah berusia lanjut, lapisan pelindung persendian mulai menipis dan cairan tulang mulai mengental, menyebabkan tubuh menjadi kaku dan sakit saat digerakkan. Mutu tulang rawan dan kelebihan berat bada n Tulang rawan yang bagus akan lebih tahan t erhadap kondisi aus. Ibarat ban mobil kalau kualitasnya bagus maka persendian tidak mudah aus walau dipakai lama. Pada faktor kedua, berat badan yang berlebih akan memberi beban pada jaringan tulang rawan di sendi lutut. Ia menganalogikan ban truk yang sering dipakai mengangkut beban berat lebih mudah aus daripada ban yang jarang mengangkut beban. Manifestasi klinik 1.
Osteoartitis
Nyeri pada persendian setelah beraktivitas
Nyeri terasa saat terjadi perubahan cuaca dari panas ke dingin
Terjadi peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendi
Sendi terlihat kemerahan dan berasa panas
2.
Artritus rematoid
Sendi terasa kaku di pagi hari
Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas
Gerak terbatas. Misalnya sulit bangun dan memakai pakaian
Merasa nyeri di persendian, terutama di pagi hari dan membaik disiang hari
4.
Pencegah dan penatalaksanaan mandiri
a.
Pencegahan
b.
Mengurangi asupan lemak hewani dan melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan fisik
Memilih olahraga yang aman dan selalu melakukan pemanasan sebelumnya
Terus berupaya mencapai dan mempertahankan berat badan ideal
penatalaksanaan
Konsultasi kan penyakit rematik anda dengan dokter ahli reumatologi. Hal ini sangat penting
untuk menentukan penyebab rematik dan pengobatan mana yang tepat untuk anda. Apabila anda sudah mendapatkan pengobatan yang tepat, tetap teruskan obat-obatan sesuai dengan indikasi.
Jangan ragu-ragu untuk meminta bantuan orang lain bila sedang mengalami nyeri atau lainnya.
Tetap melakukan olah raga. Olah raga merupakan satu hal yang penting untuk menjaga anda
tetap mobil (bergerak). Saat anda menggerakkan sendi, anda sudah menjaga sendi anda kuat dan fleksibel
Gunakan alat bantu bila perlu. Untuk usia lanjut disarankan untuk menggunakan tongkat pada
sendi yang sakit. Selain itu gunakan sepatu yang cocok untuk kaki anda. Dengan menggunakan sepatu yang cocok untuk menopang anda akan mengurangi nyeri dan jatuh.
Istirahat yang cukup. Peneliti menganjurkan jika kita tidur yang cukup dapat mecegah kelelahan
dan nyeri.
Makan makanan yang sehat. Masih banyak penelitian yang dikerjakan mengenai hubungan
makanan dan arthritis reumatoid (rematik). Anda dianjurkan makan makanan yang rendah lemak dan kalori, kaya akan buah, sayuran dan gandum.
Terapi panas dan dingin. Terapi panas dan dingin dianjurkan untuk menghilangkan nyeri dan
meningkatkan mobilitas sementara pada sendi yang kaku. kompres panas dapat menurunkan ketegangan otot dan melancarkan sirkulasi darah. Sedangkan compress dingin dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan dan sangat membantu mengurangi rasa nyeri
XII. Daftar pustaka Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta. Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI, Jakarta. Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta